• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK PERTIWI II PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK PERTIWI II PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK

PERTIWI II PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH :

RR.NUNUNG SINTA SARI F54008016

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2013

(2)

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK

Pembimbing I

Prof.Dr.Aunurrahman,M.Pd NIP.1959120719860331002

Dekan

Dr.Aswandi

NIP.195805131986031002

ENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK

PERTIWI II PONTIANAK

ARTIKEL PENELITIAN RR.NUNUNG SINTA SARI

F54008016

Disetujui Oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

unurrahman,M.Pd Drs.Sutarmanto

NIP.1959120719860331002 NIP.195407081985111001

Mengetahui

Ketua Jurusan

Dr.M.Syukri

195805131986031002 NIP.195805051986031004

ENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK

Pembimbing II

Drs.Sutarmanto

NIP.195407081985111001

Ketua Jurusan

Dr.M.Syukri

NIP.195805051986031004

(3)

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PEMBELAJARAN PENGENALAN HURUF ABJAD TK

PERTIWI II PONTIANAK

RR.Nunung Sinta Sari, Aunurrahman,Sutarmanto PG. PAUD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak

Email : Nu2n9sinta@yahoo.com

Abstrack :This study entitled "Analysis of the Use Alphabet Cards on Introduction Alphabet Learning in Kindergarten Pertiwi II Pontianak”. This study aims to determine the use of media of learning introduction alphabet cards children aged 4-5 years in kindergarten Pertiwi II Pontianak. The method used descriptive qualitative approach. The results showed that the alphabet card is not fully qualified teachers in the selection of instructional media. Implementation of literacy learning look active children learn to recognize alphabet, alphabet cards makes it easy for children to recognize shapes and sounds of alphabet. The success rate of learning the alphabet recognition the media card on B1 group children in kindergarten Pertiwi II Pontianak when presented is 72.7% of children recognize of the alphabet and 27.7% of children do not know of the alphabet.

Abstrak : Penelitian ini berjudul “Analisis Penggunaan Media Kartu Huruf Dalam Pembelajaran Pengenalan Huruf Abjad TK Pertiwi II Pontianak”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran pengenalan huruf abjad anak usia 4-5 tahun di TK Pertiwi II Pontianak. Metode yang digunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu huruf yang digunakan guru belum sepenuhnya memenuhi syarat dalam pemilihan media pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran pengenalan huruf anak terlihat aktif belajar mengenal huruf, media kartu huruf memberikan kemudahan bagi anak untuk mengenal bentuk dan bunyi huruf. Tingkat keberhasilan pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan media kartu huruf pada anak kelompok B1 di TK Pertiwi II Pontianak bila dipresentasikan adalah 72.7% anak mengenal huruf abjad dan 27,7% anak belum mengenal huruf abjad.

Kata Kunci : Media Kartu Huruf, Pengenalan Huruf Abjad

(4)

nak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang pesat dan sangat menentukan bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini juga memiliki dunia dan karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa. Menurut Damanhuri Rosadi (Jamal Ma’mur : 2009) “pengembangan manusia yang utuh dimulai sejak anak dalam kandungan dan memasuki masa keemasan atau golden age pada usia 0-6 tahun. Masa keemasan ini ditandai oleh berkembangnya jumlah dan fungsi sel-sel saraf tersebut akan berjalan dengan optimal”. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik ,sosial emosional ,kognitif, bahasa. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan program PAUD baik pada lembaga formal (Taman Kanak-Kanak / Raudhatul Altfal) maupun non formal (Kelompok Bermain/ Tempat Pengasuhan Anak) dan PAUD sejenis hendaknya senantiasa berbasis pada kebutuhan anak.

Dalam pengelolaan lembaga PAUD yang masih menjadi persoalan adalah mengenai kurikulum yang diterapkan. Beberapa tahun belakangan ini, banyak sekolah dasar yang memberikan beberapa persyaratan masuk pada calon siswanya. Sekolah ini mengadakan beberapa tes seperti tes membaca, menulis dan berhitung. Apabila anak belum bisa membaca dan menulis, anak tidak bisa diluluskan untuk masuk sekolah tersebut. Dampaknya, orangtuapun meyakini bahwa sebelum masuk sekolah dasar, putra-putrinya harus menguasai ketrampilan tertentu dan mereka merasa pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan suatu prasyarat masuk sekolah dasar. Karena tuntutan itulah akhirnya banyak TK yang secara mandiri mengupayakan pelajaran membaca bagi anak didiknya. Berbagai metode dan media mengajar dipraktekkan, dengan harapan bisa membantu anak- anak untuk menguasai keterampilan membaca dan menulis sebelum masuk sekolah dasar.

Baik atau tidak baiknya mengajarkan membaca pada anak usia balita tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Jika anak diharapkan memiliki kemampuan membaca dengan cara pemaksaan, maka hal itu tidak baik bagi anak dan menimbulkan dampak negatif. Dampak yang paling buruk adalah akan menurunkan IQ anak pada usia produktif. Menurut Maimunah Hasan (2011:315)

“para pengajar atau orang tua yang membimbing balita hendaknya menjauhkan cara mengajar yang bersifat memaksa. Kegiatan belajar anak balita harus bersifat kegiatan yang menyenangkan. Metode pengajaran membaca yang tidak membebaninya, sehingga tidak membuat anak tampak murung dan bingung”.

Montessori (Dariyatno,2008:12) menyatakan bahwa “periode yang paling tepat untuk mengajar membaca adalah usia 2-6 tahun, karena periode itu dianggap sebagai masa peka bagi anak untuk belajar membaca.” Maria Montessori juga merupakan pelopor pengembangan metode belajar calistung (membaca, menulis dan berhitung). Tentunya penerapan pembelajaran dengan metode belajar calistung dilakukan dengan kegiatan belajar sambil bermain.Sebelum anak bisa membaca, tentunya anak harus bisa mengenal lambang huruf-huruf abjad baik vokal maupun konsonan. Hal ini merupakan tahap awal anak untuk bisa belajar membaca dan dalam mengajarkan membaca untuk anak usia dini diperlukan media salah satunya media kartu huruf yaitu media pembelajaran yang biasa

A

(5)

digunakan guru untuk mengenalkan huruf abjad pada anak. Media kartu huruf merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi anak pada dimensi auditori,visual dan memori. Hal ini sejalan dengan pandangan Johann Heinrich Pestalozzi (Sofia Hartati,2005:41) yang mengatakan bahwa

“potensi utama yang harus menjadi prioritas untuk anak adalah pengembangan AVM (Auditory,Visual,dan Memory). Pengembangan AVM dapat dilakukan melalui pembelajaran suara,bentuk dan bilangan”.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Subana dan Sudrajat (2005:89) bahwa penelitian deskriptif menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya. Melalui metode ini peneliti bermaksud menggambarkan atau mendeskripsikan objek masalah yang ada dalam penelitian sesuai dengan fakta yang terjadi.

Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B1 yang terdiri dari 11 orang dengan komposisi perempuan 8 orang, laki-laki 3 orang dan 2 orang guru yang mengajar dikelas B1. Penelitian ini dilakukan pada anak kelompok B1 karena pengenalan huruf abjad mulai dikenalkan pada kelompok B1.\

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain; (1) Teknik Observasi Langsung yaitu dengan mengamati langsung dan mengambil gambar proses pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan menggunakan media kartu huruf. (2) Teknik Komunikasi Langsung yaitu dengan melakukan komunikasi langsung secara lisan dan tatap muka dengan sumber data (Kepala TK dan Guru kelompok B1). (3) Teknik Studi Dokumenter yaitu dengan menganalisis data yang berhubungan dengan masalah penelitian (dokumentasi proses belajar mengajar pembelajara pengenalan huruf dengan menggunakan media kartu huruf,RKM dan RKH serta hasil belajar anak pada saat proses belajar mengajar pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan menggunakan media kartu huruf). (4) Catatan Lapangan memuat segala yang diperoleh peneliti selama melakukan pengamatan dan wawancara di lapangan.

Dalam menganalisis data menurut Miles dan huberman, dalam Sugiyono (2010:337) terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu: pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan conclusion drawing/ verification.

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. .

Display data merupakan proses menampilkan data secara sederhana dalam bentuk kata-kata, kalimat, naratif, tabel, matrik dan grafik dengan maksud agar data yang telah dikumpulkan dikuasai oleh peneliti sebagai dasar untuk mengambil kesimpulan yang tepat.

Dalam tahap akhir, simpulan tersebut harus dicek kembali (diverifikasi)

pada catatan yang telah dibuat oleh peneliti dan selanjutnya ke arah simpulan

yang mantap. Mengambil simpulan merupakan proses penarikan intisari dari data-

data yang terkumpul dalam bentuk pernyataan kalimat yang tepat dan memiliki

(6)

data yang jelas. Penarikan simpulan bisa jadi diawali dengan simpulan tentatif yang masih perlu disempurnakan. Setelah data masuk terus-menerus dianalisis dan diverifikasi tentang kebenarannnya, akhirnya di dapat simpulan akhir lebih bermakna dan lebih jelas.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran pengenalan huruf abjad pada anak kelompok B1 yang juga merupakan salah satu sub masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini, digunakan rumus statistik. Adapun rumus yang diigunakan untuk menjawab sub masalah tersebut adalah rumus presentase menurut Ngalim (2010:12) adalah sebagai berikut :

NP = x 100%

HASIL PENELITIAN

Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian di TK Pertiwi II Pontianak yang mencakup tentang penggunaan media kartu huruf dalam pembelajaran pengenalan huruf abjad di TK pertiwi II Pontianak.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi anak serta dapat mempermudah anak dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit dan anak lebih termotivasi dalam menjalani kegiatan pembelajaran. Sehingga secara tidak langsung, penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman anak terhadap huruf abjad. Media kartu huruf termasuk media visual yang sering digunakan oleh guru taman kanak-kanak untuk mengenalkan huruf dan mengajarkan membaca pada anak. Kartu huruf merupakan fasilitas penting yang ada di sekolah karena dengan kartu huruf, anak diajak secara aktif memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru. Pembelajaran menggunakan media kartu huruf ini dapat membuat anak tertarik dalam proses belajar mengenal huruf.

Pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan menggunakan media kartu huruf ini memberikan stimulasi yang merangsang setiap sensori yang dimiliki anak. Dalam hal ini, mengenalkan huruf pada anak dengan media kartu huruf sesuai dengan pengembangan AVM (Auditory, Visual dan Memory) dipelopori oleh Johann Heinrich Pestalozi (Sofia Hartati,2005:41) yang mengatakan bahwa

“pada tahun-tahun pertama kelahiran seorang anak,potensi utama yang harus menjadi prioritas pengembangan adalah AVM (Auditory,Visual, dan Memory)”.

Pengembangan AVM dilakukan melalui pembelajaran suara, bentuk dan bilangan. Pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan menggunakan media kartu huruf ini anak dilatih untuk menggunakan indera auditory (pendengar) yaitu mendengarkan bunyi huruf abjad dan melafalkan bunyi huruf tersebut dengan benar, visual (Penglihatan) yaitu anak melihat langsung bentuk dari huruf abjad, serta memory (ingatan) yaitu anak mengingat bentuk dan bunyi huruf abjad.

Media kartu huruf ini mempermudah anak dalam belajar mengenal huruf abjad

dan bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak yaitu dapat

melatih daya ingat anak mengenai huruf abjad,melatih konsentrasi anak saat

belajar serta kemampuan bahasa anak yaitu mengenal perbendaharaan kata

dengan cara mengubah huruf menjadi kata-kata sederhana.

(7)

Penggunaan media kartu huruf juga harus memenuhi syarat-syarat dalam pemilihan media pembelajaran yaitu visible (mudah dilihat), intresting (menarik), simple(sederhana), useful (bermanfaat), accurate (benar), legitimate (sah), structure (terstruktur). Dalam hal ini, media kartu huruf yang digunakan guru kelompok B1 untuk mengenalkan huruf abjad pada anak belum sepenuhnya memenuhi syarat dalam pemilihan media pembelajaran.

Adapun syarat yang sudah sesuai yaitu simple(sederhana), useful (bermanfaat), accurate (benar), legitimate (sah), structure (terstruktur). Tetapi dari segi visible (mudah dilihat) dan intresting (menarik), media kartu huruf yang digunakan guru belum tepat. Hal ini dikarenakan media kartu huruf jika dilihat dari syarat visible (mudah dilihat), media kartu huruf ini berukuran 5x5 cm dan berbentuk persegi empat. Dengan bentuk dan ukuran tersebut, media kartu huruf ini anak hanya bisa melihat huruf dengan jarak yang dekat dengan guru yang memegang kartu huruf. Proses belajar akan menjadi lebih baik bila media kartu huruf yang digunakan berukuran lebih dari ukuran tersebut seperti kartu dibuat dengan ukuran 10x10 cm. Ukuran media kartu huruf tersebut akan dapat memudahkan anak untuk melihat huruf-huruf abjad yang ada pada kartu.

Selain dari syarat visible, media kartu huruf yang digunakan oleh guru kelompok B1 juga belum memenuhi syarat interesting (menarik), dalam hal ini media kartu huruf media kartu huruf yang digunakan guru cukup menarik perhatian anak-anak untuk mengenal huruf abjad. tetapi media kartu huruf akan lebih menarik bila kartu huruf tersebut tidak hanya menyajikan hurufnya saja tetapi juga dipadukan dengan gambar atau huruf-huruf divariasikan dengan warna.

Dalam proses pembelajaran pengenalan huruf abjad di kelompok B1, guru menggunakan metode tanya jawab. Metode ini dianggap efektif untuk menyampaikan tujuan pembelajaran khususnya pembelajaran pengenalan huruf abjad. Metode tanya jawab merupakan kegiatan berdialog dengan saling mengkomunikasikan pikiran, perasaan dan kebutuhan secara verbal, untuk mewujudkan kemampuan mendengarkan dan memahami pembicaraan orang lain dan kemampuan menyatakan pendapat, gagasan, perasaan dan kebutuhan kepada orang lain.

Di dalam rancangan kegiatan mingguan khususnya aspek bahasa, anak diharapkan dapat mengenal huruf abjad baik vokal maupun konsonan dan melalui metode tanya jawab guru dapat lebih memantau kemajuan belajar anak dalam mengenal huruf dan kata-kata sederhana. Selain metode tanya jawab, guru terkadang menggunakan metode bernyanyi yaitu menyanyikan huruf abjad dan mengeja dengan cara dinyanyikan. Dari kedua metode tersebut, sangat disayangkan guru tidak menggunakan metode bermain dalam mengenalkan huruf abjad. Mengingat masa usia dini anak lebih senang dengan bermain. Bila media kartu huruf digunakan melalui permainan-permainan, akan sangat mudah bagi anak untuk belajar untuk memahami huruf abjad karena dilakukan dengan perasaan senang.

Adapun dalam pelaksanaannya guru tidak hanya menggunakan media kartu

huruf saja. Untuk menghindari kebosanan pada anak, guru menggunakan media

lain seperti media gambar huruf abjad,media papan flannel dan buku paket anak

yang biasa dikerjakan oleh anak pada saat kegiatan inti. Penggunaan berbagai

(8)

macam media ini memang dapat menciptakan suasana belajar yang berbeda dan tidak monoton.

Untuk tingkat keberhasilan pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan menggunakan media kartu huruf, diketahui bahwa rata-rata anak kelompok B1 sudah mengenal huruf abjad. Walaupun masih ada tiga orang anak yang belum sepenuhnya mengenal huruf abjad. Jika dipresentasikan hasilnya yaitu 72.7%

anak mengenal huruf abjad dan 27.2% anak belum mengenal huruf abjad.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan media kartu huruf pada pembelajaran pengenalan huruf abjad anak usia 4-5 tahun di TK Pertiwi II Pontianak dapat membuat proses belajar pengenalan huruf abjad menjadi efektif dan bermanfaat bagi anak.

Media kartu huruf yang digunakan guru untuk memperkenalkan huruf abjad pada anak belum sepenuhnya memenuhi syarat dalam pemilihan media pembelajaran. Adapun syarat yang sudah sesuai yaitu simple(sederhana), useful (bermanfaat), accurate (benar), legitimate (sah), structure (terstruktur). Tetapi dari segi visible (mudah dilihat) dan intresting (menarik), media kartu huruf yang digunakan guru belum tepat. Hal ini dikarenakan media kartu huruf jika dilihat dari syarat visible (mudah dilihat), media kartu huruf ini berukuran 5x5 cm dan berbentuk persegi empat. Dengan bentuk dan ukuran tersebut, media kartu huruf ini berukuran kecil sehingga anak hanya bisa melihat huruf dengan jarak yang dekat. Media kartu huruf yang digunakan oleh guru kelompok B1 juga belum memenuhi syarat interesting (menarik), dikarenakan media kartu hurud yang disajikan tidak dipadukan dengan gambar atau huruf-huruf divariasikan dengan warna.

Selama pelaksanaan pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan menggunakan media kartu huruf di kelompok B1 guru menggunakan metode tanya jawab yang dilakukan saat kegiatan awal atau kegiatan akhir sesuai dengan waktu yang ada. Dalam proses pembelajaran juga sesuai dengan prosedur penggunaan media pembelajaran yaitu melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.

Penggunaan media kartu huruf dapat mewujudkan proses pembelajaran pengenalan huruf abjad menjadi lebih efektif serta dapat membuat anak aktif dalam proses pembelajaran dan tertarik memahami bentuk dan bunyi huruf abjad.

Anak juga dapat mengingat huruf-huruf karena guru selalu menanyakan dengan berulang-ulang. Media kartu huruf tidak hanya dapat mengenalkan bentuk dan bunyi huruf tetapi juga kartu-kartu tersebut dapat dirangkai menjadi kata-kata sederhana yang mudah dipahami anak.

Tingkat keberhasilan pembelajaran pengenalan huruf abjad dengan media

kartu huruf pada anak kelompok B1 di TK Pertiwi II Pontianak bila

dipresentasikan adalah 72.7% anak mengenal huruf abjad dan 27,7% anak belum

mengenal huruf abjad.

(9)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka peneliti mengemukakan beberapa saran yaitu (1) Media kartu huruf yang tersedia hendaknya lebih bervariasi misalnya kartu huruf dipadukan dengan gambar dengan huruf awalan yang lebih ditekankan. Sehingga anak tidak hanya melihat huruf tunggal tetapi juga dapat melihat gambar-gambar seperti hewan,tanaman dan lainnya. (2) Dalam pembuatan media pembelajaran untuk anak usia dini hendaknya memperhatikan syarat-syarat dalam pemilihan media yaitu visible (mudah dilihat), intresting (menarik), simple(sederhana), useful (bermanfaat), accurate (benar), legitimate (sah), structure (terstruktur). (3) Hendaknya guru kelompok B1 tidak hanya menggunakan metode bercakap-cakap dan metode bernyanyi dalam mengenalkan huruf abjad pada anak. Selain metode bercakap- cakap, guru juga dapat menerapkan metode bermain, untuk membuat anak merasa lebih antusias dalam belajar keaksaraan. (4) Guru kelompok B1 hendaknya lebih memberikan kesempatan pada anak dalam menggunakan media kartu huruf atau membiarkan anak memainkan sendiri kartu huruf yang ada tetapi tetap dalam bimbingan guru untuk mengarahkan lafal huruf yang benar.

DAFTAR RUJUKAN

Jamal Ma’mur.2009. Manajemen Strategis Pendidikan Anak Usia Dini.

Jogjakarta: Diva Press.

Maimunah Hasan.2011. Pendidikan Anak Usia Dini.Jogjakarta: Diva Press.

Maria Montessori.2008. Pikiran Yang Mudah Menyerap.(Penterjemah: Dariyatno) Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ngalim Purwanto M,2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sofia Hartati.2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini.Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional

Subana dan Sudrajat.2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono.2010.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Alfabeta Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Bahan penelitian berupa citra hasil unduhan dari aplikasi Google Earth dimana dengan format (. JPG) hanya memiliki tampilan RGB , untuk penelitian selanjutnya citra

Pembahasan Hasil Analisis Data Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, dapat dinyatakan bahwa “Ada Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika terhadap Pemahaman

1) Pengenalan huruf dilakukan dengan menggunakan kartu huruf. Hal ini dapat membantu siswa meningkatkan kelancaran cara mengenali kartu huruf dan pelafalan huruf. 2)

Data yang dipaparkan dalam tesis ini menunjukkan fungsi dari Fstl1 pada paru-paru yang belum pernah diteliti sebelumnya.Tesis ini menganalisis fungsi dari pensinyalan molekuler

Pengaruh Budaya Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Karyawan Sebagai Variabel.. Jurnal Ilmu

Proses magang yang diikuti oleh peserta magang disebuah perusahaan biasanya tidak hanya membekali kemampuan pengetahuan dan keterampilan akan sebuah pekerjaan,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, peneliti menyampaikan beberapa saran yaitu dalam mengembangkan bahasa anak usia dini melalui penerapan media

Cara kerja terapi sinar adalah dengan mengubah bilirubin menjadi bentuk yang larut dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin.. Ketika bilirubin mengabsorbsi cahaya,