i
KONSEP JIHAD MENURUT MUHAMMAD SA’ID RAMADHAN AL-BUTHI (1929-2013 M)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Progam Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh:
HASYIM ASY’ARI NIM C1014016
PROGRAM STUDI SASTRA ARAB FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
ii
iii
iv
KONSEP JIHAD
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Hasyim Asy’ari
NIM : C1014016
Program Studi : Sastra Arab
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Konsep Jihad Menurut Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi (1929-2013 M)” ini benar-benar merupakan hasil karya sayasendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 18 Juli 2018 Yang membuat pernyataan
Hasyim Asy’ari NIM. C1014016
v MOTTO
“Oleh sebab itu maka bertambah tinggi perjalanan akal, bertambah banyak alat pengetahuan yang dipakai, pada akhirnya bertambah tinggi pulalah martabat Iman dan Islam seseorang.”
(Haji Abdul Malik Karim Amrullah - HAMKA)
vi
PERSEMBAHAN
Syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
Supomo & Suwarti, orang tua penulis yang tak henti mendoakan Awaliyah Fitri, kakak penulis
Semua teman seperjuangan, Sastra Arab UNS 2014
vii
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Allah yang telah memberi kenikmatan, kasih sayang, cinta dan rida yang tiada henti. Tiada henti syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam atas insan utusan, Nabi Muhammad SAW yang darinya umat manusia tercerahkan dengan cahaya petunjuk.
Tak lupa ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati dan kebanggaan, penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Supomo dan Suwarti, orang tua penulis atas segala doa dan kerja keras yang dilakukan selama ini.
2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk kuliah dan menyelesaikan skripsi.
3. M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag., selaku Kepala Program Studi Sastra Arab, dan pembimbing skripsi yang telah sabar dalam memberikan pengarahan, motivasi, dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis dalam studi di Sastra Arab dan dalam penyusunan serta penyelesaian skripsi ini.
4. Dr. Suryo Ediyono, M.Hum., selaku koordinator minat Kajian Timur Tengah yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan ilmu kepada penulis, juga selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi dan dukungan kepada penulis selama studi di Sastra Arab.
viii
5. Dr. Istadyantha, M.S., selaku dosen minat Kajian Timur Tengah yang telah memberikan motivasi, bimbingan dan arahan kepada penulis.
6. Abdul Malik, S.S., M.Hum., Arifuddin, Lc., M.A., Muhammad Yunus Anis, S.S., M.A., Muhammad Ridwan, S.S., M.A., Dr. Eva Farhah, M.A., Ph.D., Tri Yanti Nurul Hidayati, S.S., M.A., Nur Hidayah, Lc., M.A., dan seluruh dosen Sastra Arab yang telah membagikan ilmunya yang luar biasa kepada penulis dan tak lupa kepada Bapak Cahyo Murtono yang telah memberikan kemudahan dalam admistrasi bagi penulis untuk kelancaran studi selama berada di Program Studi Sastra Arab.
7. Teman-teman Sastra Arab 2014, baik di mainstream KTT, Sastra, Linguistik maupun Penerjemahan, juga teman-teman KKN Bayemharjo terimakasih untuk persahabatan, ilmu dan doanya.
8. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga yang penulis harapkan dapat terkabul, yaitu keridhaan dan balasan dari Allah SWT dengan sebaik-baiknya balasan atas bantuan yang diberikan kepada penulis selama ini.
Terakhir, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penuntut ilmu pada umumnya, dan bagi peminat Kajian Timur Tengah khususnya.
Surakarta, 18 Juli 2018
Hasyim Asy’ari
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987.
Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.
Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk pembahasan ini.
Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan beberapa konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang dilambangkan dengan (
لا
) adalah sebagai berikut:A. Penulisan Konsonan
No Huruf
Arab Nama
Kaidah Keputusan Bersama Menteri Agama-
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Perubahan
1
ا
Alif Tidak dilambangkan Tidakdilambangkan
2
ب
bā’ B B3
ت
tā’ T T4
ث
tsā’ S Ts5
ج
Jīm J Jx
6
ح
chā’ H Ch7
خ
khā’ Kh Kh8
د
Dāl D D9
ذ
Dzāl Z Dz10
ر
rā’ R R11
ز
Zai Z Z12
س
Sīn S S13
ش
Syīn Sy Sy14
ص
Shād S Sh15
ض
Dhād D Dh16
ط
thā’ T Th17
ظ
dzā’ Z Zh18
ع
‘ain ‘ ‘19
غ
Ghain G Gh20
ف
fā’ F F21
ق
Qāf Q Q22
ك
Kāf K K23
ل
Lām L L24
م
Mīm M M25
ن
Nūn N N26
و
Wau W W27
ه
hā’ H H28
ء
Hamzah ' ‘ jika di tengah dandi akhir
29
ي
yā’ Y Yxi B. Penulisan Vokal
1. Penulisan vokal tunggal
No Tanda Nama Huruf Latin Nama
1
ﹷ
Fatchah A A2
ﹻ
Kasrah I I3
ﹹ
Dhammah U UContoh:
َ كَ ت
َ ب
: katabaَ ب َ س َ ح
: chasibaَ ب تُك
: kutiba2. Penulisan vokal rangkap
No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama
1
َ ى ـ
fatchah/yā’ Ai a dan i2
َ و ـ
fatchah/wau Au a dan uContoh:
َ كَ ي
َ ف
: kaifaَ ل و ح
: chaula3. Penulisan Mad (Tanda Panjang)
No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama
1
اـ ــََ ىـ
fatchah/alif atau yā Ā abergaris atas
2
َ ى ـ
kasrah/ yā Ī i bergarisatas
3
َ وُـ
dhammah/wau Ū ubergaris atas
xii Contoh:
َ ق
َ لا
: qālaَ قَ ي
َ ل
: qīlaَ رَ م
ى
: ramāَ ـيَُقَ
َُل و
: yaqūluA. Penulisan Ta’ul-Marbuthah
1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya tā’ul- marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu terpisah maka tā’ul-marbūthah itu ditransliterasikan dengan ha (h)
2) Perubahannya adalah: Tā’ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya transliterasinya dengan t, sedangkan tā’ul-marbūthah sukun/mati transliterasinya dengan h, contoh:
َ لاَ م
َ دَ ـيَ ن
َُة
ََ لا
َُمَ ـنَ
وَ رَُة
: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau Al-Madīnatul-Munawwarah
َ ة ح ل ط
: ThalchahB. Syaddah
Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (ﹽ) transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut, contohnya adalah:
َ رَ ـبَ نا
: rabbanāَ رلاَ
َُح و
: a’r-rūchَ سَ ي
َ دَ ة
: sayyidahxiii C. Penanda Ma’rifah (
لا
)1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan bunyinya.
c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:
َ رلا
َُل َُج
: ar-rajuluَ سلا
َ يَ د
َُة
: as-sayyidatuَ قلا
َ لَُم
: al-qalamuَ جلا
َ ل
َُل
: al-jalālu 2) Perubahannya adalah sebagai berikut:a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis al- dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:
َ قلا
َ لَُمَ
َ ج َ لا
َ دَ ي
َُد
: al-qalamul-jadīduَ لاَ م
َ دَ ـيَ ن
َ لاَُم َُةَ
َ ـنَ وَ ر
ة
: Al-Madīnatul-Munawwarahxiv
b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah, penanda ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:
َ رلا
َُل َُج
: a’r-rajuluَ سلا
َ يَ د
َُة
: a’s-sayyidatu D. Penulisan KataSetiap kata baik ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:
َ وَ إ
َ هللا َ نَ
َُهَ و ََ ل
َ خَ ـي َ
َُرَ
َ رلا
َ زاَ ق
َ يَ ن
: Wa innā’l-Lāha lahuwa khairu’r-rāziqīnَ فَ أَ و
َُـفَ و
َ لاَا
َ كَ ي
َ لَ
َ وَ لا
َ مَ ـيَ
َ نا ز
: Fa auful-kaila wal-mīzānَ سَ م َ ب
َ
َ هللا
َ رلا َ
َ مَ ن َ ح
َ رلا َ
َ حَ ي
َ م
: Bismi’l-Lāhi’r-Rachmāni’r-Rachīmَ إَ ن
َ َا
َ هلل
ََ وَ إ
َ ن
َ إَا
َ لَ يَ ه
ََ ر
َُعَ و َ جا
َ ن
: innā li’Lāhi wa innā ilaihi rāji’ūnE. Huruf Kapital
Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai berikut:
َ وَ م
َُمَا
َ ح
َ مَ د
ََ إ
َ رَ َ لّ
َُسَ و
َ ل
: Wa mā Muchammadun Illā rasūlunَ حلا
َ مَُد
َ هلل
ََ ر
َ ب
ََ لا
َ عَ لاــ
َ مَ ي
َ ن
: Al-Chamdu li’l-Lāhi rabbil-‘ālamīnَ هَُر َ ش
ََ رَ م
َ ض
َ نا
ََ لا
َ ذ
َُأَي
َ نَ ز
َ فَ يَ ه َ لَ
ََ لا
َُقَ ر
َُنآ
: Syahru Ramadhāna’l-ladzī unzila fīhi’l-Qur’ānxv DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... ix
DAFTAR ISI ... xv
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
GLOSARIUM ... xx
ABSTRAK ... xxi
ABSTRACT ... xxii
AL-MULAKHASH ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Pembatasan Masalah ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
F. Landasan Teori ... 10
G. Sumber Data ... 13
H. Metode Penelitian ... 14
I. Sistematika Penulisan ... 16
xvi
BAB II BIOGRAFI AL-BUTHI ... 17
A. Riwayat Hidup dan Pendidikan ... 17
B. Pemikiran dan Pengaruh Al-Buthi ... 23
C. Aktivitas dan Prestasi Al-Buthi ... 28
D. Kitab al-Jihād fi al-Islām ... 30
BAB III KONSEP JIHAD AL-BUTHI... 39
A. Konsep Jihad Al-Buthi ... 39
1. Makna dan Tujuan Jihad ... 39
2. Periodisasi Jihad dalam Tinjauan Historis ... 45
3. Jenis-jenis Jihad ... 57
4. Jihad Defensif dan Ofensif ... 71
5. Dār al-Islām dan Dār al-Charb ... 77
B. Perdamaian Palestina ... 83
1. Perang dan Perdamaian ... 84
2. Upaya Mewujudkan Perdamaian ... 88
BAB IV PENUTUP ... 91
A. KESIMPULAN ... 91
B. SARAN ... 93
DAFTAR PUSTAKA ... 94
LAMPIRAN ... 98
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penulisan Konsonan ... ix
Tabel 2 Penulisan Vokal Tunggal ... xi
Tabel 3 Penulisan Vokal Rangkap ... xi
Tabel 4 Penulisan Mad ... xi
xviii
DAFTAR SINGKATAN
H : Hijriyyah M : Masehi
SAW : Shallāllahu ‘alaihi wasallam SWT : Subchānahu wa Ta’ālā
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1. Gambar Al-Buthi ... 98 Gambar 2. Kitab Jihād fī Islām ... 98
xx GLOSARIUM
Ahlul Kitab : Sebutan bagi umat Yahudi dan Nasrani di dalam Al- Qur'an.
Dār al-Charb : Wilayah perang, yaitu wilayah dimana hukum Islam tidak dapat diterapkan.
Dār al-Islām : Wilayah Islam, yaitu wilayah dimana hukum Islam diberlakukan.
Dār al-Sulch : Wilayah genjatan senjata, yaitu wilayah dimana orang Islam mempunyai kesepakatan tidak saling berperang.
Imam : Setiap pemimpin masyarakat/umat Islam.
Jihad : Perjuangan menegakkan kebenaran; yang digunakan oleh ulama klasik untuk menyebut perjuangan (dengan perang jika perlu) untuk membela agama Islam dengan
mengorbankan harta, jiwa dan raga.
Kafir Dzimmi : Orang kafir yang tunduk kepada pemerintahan Islam dengan kewajiban membayar pajak dan mendapatkan perlindungan dari pemerintahan Islam.
Jizyah : Pajak yang dikenakan kepada non-muslim yang bermukim dalam wilayah negara Islam.
Khalifah : Pengganti Nabi sebagai pemimpin umat.
Syariat : Hukum ilahiyah yang bersumber dari Alquran dan sunnah, beberapa kalangan lebih suka menggunakan fikih.
xxi ABSTRAK
Hasyim Asy’ari. C1014016. 2018. Konsep Jihad Menurut Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi (1929-2013). Skripsi Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini membahas: (1) Perspektif pemikiran Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi tentang konsep jihad, (2) Relevansi konsep jihad terhadap perdamaian di Palestina yang ditawarkan oleh Al-Buthi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang disajikan secara deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan konsep jihad dari Al-Buthi, kemudian memaparkan upaya dan langkah perdamaian Palestina.
Berdasarkan penelitian ini dihasilkan kesimpulan, pertama, bahwa jihad bermakna mengerahkan segala upaya untuk menegakkan kalimat Allah dan membentuk masyarakat Islam. Kedua, periode historis jihad terbagi menjadi periode Mekkah dan Madinah. Ketiga, jenis-jenis jihad yaitu jihad dengan dakwah dan jihad dengan perang (qitālī). Keempat, jihad perang mencakup defensif dan ofensif. Kelima, cakrawala dār al-islām dan dār al-charb tidak lantas ketika negara yang tidak menerapkan keseluruhan hukum dan syariat Islam, pantas untuk dikafirkan dan diperangi. Keenam, permasalahan jihad Palestina menjadi kewajiban umat Islam untuk mempertahankan tanah air dari para penjajah. Untuk mencapai perdamaian dilakukan upaya preventif dengan langkah diplomatik dan upaya ofensif dengan melakukan perlawanan terhadap kezaliman. Langkah perdamaian harus disertai dengan menjunjung prinsip keadilan, menghentikan perampasan tanah, dan mengembalikan hak-hak rakyat Palestina.
Kata Kunci: Konsep Jihad, Al-Buthi, Palestina.
xxii ABSTRACT
Hasyim Asy'ari. C1014016. 2018. The Jihad Concept of Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthi (1929-2013). Thesis of Arabic Literature Department Faculty of Cultural Sciences Sebelas Maret University Surakarta.
This research discusses: (1) The perspective of Muhammad Sa'id Ramadhan Al-Buthi on the concept of jihad, (2) The relevance of jihad to peace in Palestine offered by Al-Buthi. The method used is qualitative presented descriptively, namely by describing the concept of jihad from Al-Buthi, then describe the efforts and steps of peace in Palestine.
The results of this research are, first, that jihad means to exert every effort to upholding Kalimah of Allah and forming Islamic society. Second, the historical period of jihad is divided into the periods of Mecca and Medina. Third, the types of jihad is jihad with da’wah and jihad with war. Fourth, jihad includes defensive and offensive. Fifth, the horizon of dār al-islām and dār al-charb is not means when the state that does not apply the Shari’ah perfectly, considered as infidel and can be fought. Sixth, issue of jihad in Palestine becomes the duty of Muslims to defend the homeland from invaders. To achieve the peace, is done by preventive effort with diplomatic step and offensive effort by struggle against injustice. Step to peace must be accompanied by upholding the principles of justice, stopping pillage of land, and giving back the rights of Palestinian people.
Keywords: Jihad, Al-Buthi, Palestine.
xxiii