• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebutuhan hidup manusia tidak lepas dari dua kebutuhan utama, yaitu kebutuhan primer atau pokok dan kebutuhan sekunder atau penunjang. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, karena makanan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari sebagai elemen pokok untuk mempertahankan hidupnya. Kebutuhan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

Di Indonesia jumlah penduduk yang padat cenderung terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Salah satu kota dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya adalah Kota Bogor. Kota Bogor merupakan salah satu Kota yang berdampingan dengan Jakarta, kota tersebut menjadi alternatif tempat tinggal bagi warga yang bekerja di Jakarta. Pada tahun 2004 jumlah penduduk Kota Bogor berjumlah 820.020 jiwa kemudian pada tahun 2005 jumlah penduduk Kota Bogor berjumlah 836.970 jiwa, terjadi peningkatan pertumbuhan penduduk sebesar 2,07 persen pertahun. Pada tahun 2006 jumlah penduduk Kota Bogor sebesar 854.150 jiwa dan pada tahun 2007 meningkat menjadi 879.138 jiwa dengan pertumbuhan sebesar 2,93 persen. Perkembangan jumlah penduduk Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2004 - 2007

Tahun Jumlah Penduduk (orang)

2004 820.020

2005 836.970

2006 854.150

2007 879.138

Sumber : BPS Kota Bogor, 2007 dalam http://www.kotabogor.go.id.html [4 Januari 2010]

Seiring bertambahnya jumlah penduduk Kota Bogor dan berjalannya era globalisasi yang dicirikan oleh pesatnya perdagangan, industri pengolahan pangan, jasa dan informasi menyebabkan terjadinya perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat. Pola pergerakan tersebut juga akan mempengaruhi kebiasaan seseorang untuk mengkonsumsi makanan menuju ke arah yang lebih

(2)

dan terus mengalami peningkatan adalah jenis usaha restoran. Restoran dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk menyediakan makanan sendiri. Saat ini restoran bukan hanya dijadikan sebagai tempat makan dan minum saja, bahkan sering dijadikan sebagai sarana berkumpul untuk silaturahmi, baik dengan keluarga, saudara, teman bahkan tempat pertemuan dengan relasi bisnis.

Berdasarkan Tabel 2, pertumbuhan per tahun restoran memiliki nilai yang positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah unit industri jasa boga yang mengalami peningkatan pada setiap tahunnya yang semula berjumlah 161 pada tahun 2002 menjadi 178 pada tahun 2003 dengan pertumbuhan 10.56 persen dan pada tahun 2004 juga mengalami peningkatan jumlah restoran menjadi 192, artinya dalam kurun waktu satu tahun mengalami pertumbuhan sebesar 7.78 persen. Begitu juga pada tahun 2005 dan 2006 terjadi peningkatan jumlah restoran masing-masing sebesar 222 dan 248 dengan pertumbuhan sebesar 15.63 persen dan 11.71 persen.

Ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dari bisnis restoran di Kota Bogor.

Tabel 2. Pertumbuhan Jumlah Restoran Kota Bogor Tahun 2002-2006

Tahun Jumlah Restoran (unit) Pertumbuhan (%)

2002 161 -

2003 178 10.56

2004 192 7.87

2005 222 15.63

2006 248 11.71

Rata-rata pertumbuhan 11.44

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bogor, 2007

Keadaan berkembangnya usaha jasa boga di Kota Bogor disatu sisi akan memberikan keuntungan bagi pengunjung karena banyaknya alternatif pilihan produk yang bisa dipilih, akan tetapi disisi lain akan menimbulkan persaingan antar perusahaan jasa boga tersebut dalam hal pelayanan, makanan, tempat, suasana dan kemudahan untuk menjangkaunya untuk merebut para konsumen, sehingga konsumen tidak pindah ke perusahaan saingannya. Keadaan inilah yang mendorong sebuah perusahaan untuk selalu menemukan inovasi baru agar dapat menarik lebih banyak konsumen.

(3)

Salah satu inovasi yang memungkinkan dijalankan dalam usaha restoran sekarang ini adalah restoran vegetarian. Hal itu seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang ’back to nature’. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan menyebabkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat.

Kecenderungan tersebut terjadi karena akhir-akhir ini banyak penyakit yang disebabkan oleh makanan yang banyak mengandung bahan pengawet dan kolesterol. Oleh karena itu saat ini masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan lebih memilih hanya mengkonsumsi sayuran, lebih populernya disebut vegetarian.

Perkembangan vegetarianisme dewasa ini tidak hanya didasarkan pada ajaran agama, tetapi didasari berbagai motivasi yang berbeda. Ada yang memilih vegetarian karena alasan kesehatan, dimana dipercaya bahwa makanan nabati lebih menyehatkan dibandingkan makanan hewani. Selain itu ada sebagian orang yang memilih menjadi vegetarian karena alasan etika, karena memandang bahwa pembunuhan hewan merupakan perbuatan kejam yang harus dihindari. Motivasi lain yang mendasari adalah adanya kepercayaan bahwa konsumsi produk hewani dapat memberikan pengaruh sifat kehewanan kepada yang memakannya.

Di Indonesia, secara tradisional suku Jawa tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging dan gemar mengkonsumsi tahu dan tempe dalam menu mereka sehingga dapat dikatakan menjalankan diet semi vegetarian. Sementara orang Yogyakarta memiliki tingkat harapan hidup yang tertinggi di Indonesia karena banyak mengkonsumsi makanan berbahan dasar keledai. Di Indonesia ada sebuah wadah bagi kaum vegetarian yakni IVS (Indonesia Vegetarian Society)1).

Vegetarian saat ini menjadi kata yang semakin populer di dunia termasuk di Indonesia. Di kota-kota besar dunia, restoran vegetarian sudah menjadi pilihan yang cukup mudah dicari. Di Indonesia pun restoran-restoran vegetarian meski belum banyak, sudah mulai bermunculan di kota-kota besar. Restoran vegetarian merupakan salah satu usaha kuliner yang menyediakan masakan yang berupa sayur-sayuran dan sangat diminati oleh kelompok vegetarianisme.

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Restoran Karunia Baru merupakan salah satu restoran Vegetarian menawarkan konsep baru yang masuk ke pasar konsumen masyarakat Kota Bogor. Restoran Karunia Baru sebagai salah satu restoran yang menyajikan berbagai macam hidangan dengan spesialisasi vegetarian. Hal tersebut dapat dijadikan alternatif bagi pecinta vegetarian khususnya dan umumnya bagi masyarakat yang ingin mencoba, baik yang berada di wilayah Bogor maupun luar Bogor.

Restoran ini termasuk kedalam jenis spesialis restoran yang hanya menggunakan bahan baku tumbuh-tumbuhan dalam menu masakannya. Menu masakan yang disajikan mempunyai cita rasa yang unik, terutama dari bumbu dengan resep yang berbeda-beda. Keunikan tersebut memberikan ciri tersendiri bagi Restoran Vegetarian Karunia Baru yang berpotensi untuk berkembang.

Keberhasilan suatu restoran sangat bergantung dari kepuasan konsumen, karena kepuasan merupakan salah satu syarat penting untuk keberhasilan suatu usaha, baik dalam bentuk produk maupun jasa. Jenis usaha yang dilakukan pengusaha dibidang restoran dapat mewujudkan hal tersebut yaitu dengan melakukan pengembangan terhadap mutu produk dan pelayanan.

Tabel 3. Jumlah pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru Semester (orang)

Tahun 1 2

2007 2182 2678

2008 2331 -

Sumber : Data statistik pengunjung Restoran Vegetarian Karunia Baru, Bogor.

Berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen restoran, saat ini penjualan Restoran Vegetarian Karunia Baru mengalami penurunan penjualan.

Pada tahun 2007 semester pertama jumlah pengunjung yang membeli sebanyak 2182 orang dan pada semester kedua jumlah pengunjung yang membeli sebanyak 2678 orang. Pada tahun 2008 diawal semester pertama jumlah pengunjung yang datang ke restoran vegetarian Karunia Baru sebanyak 2331 atau turun sebesar 13 persen jika dibandingkan dengan jumlah pengunjung pada akhir semester tahun

(5)

2007. Hal ini sangat jauh dari target yang ditetapkan pihak manajemen restoran yaitu sebanyak 1000 orang per bulan.

Berdasarkan statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan penjualan yang cukup signifikan di Restoran Karunia Baru. Kondisi tersebut terjadi karena tidak meratanya jumlah pengunjung restoran Vegetarian Karunia Baru antara hari libur atau hari pekan dengan hari-hari biasa. Dimana mayoritas pengunjung yang datang adalah pada hari-hari libur atau akhir pekan.

Sedangkan pada hari-hari biasa pengunjung yang datang relatif sedikit. Hal tersebut tercermin dari pola gaya hidup konsumen yang pada akhirnya membentuk suatu karakter konsumen. Kondisi ini diduga salah satu penyebabnya adalah kepuasan konsumen.

Manajemen Restoran Vegetarian Karunia Baru harus menganalisa kondisi yang telah dikemukakan di atas agar laba meningkat dan konsumen merasa nyaman dan puas saat berada di Restoran Karunia Baru. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dikaji beberapa perumusan masalah diantaranya:

1. Bagaimana karakteristik konsumen Restoran Vegetarian Karunia Baru.

2. Bagaimana kinerja terhadap mutu produk dan pelayanan di Restoran Vegetarian Karunia Baru.

3. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen di Restoran Vegetarian Karunia Baru 4. Bagaimana alternatif strategi untuk meningkatkan kepuasan konsumen di

Restoran Vegetarian Karunia Baru.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen Restoran Vegetarian Karunia Baru 2. Menganalisis kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan kinerja pada

atribut mutu produk dan pelayanan menurut konsumen di Restoran Vegetarian Karunia Baru

3. Menganalisis tingkat kepuasan konsumen di Restoran Vegetarian Karunia

(6)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Bagi pengusaha restoran, penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pelayanan, mutu produk serta dapat mengetahui kepuasan konsumen, karakteristik dan keputusan pembelian terhadap restoran tersebut.

2. Bagi pembaca diharapkan dapat menjadi sumber literatur dan perbandingan dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

3. Bagi penulis untuk pengalaman dan wadah pelatihan dalam teori-teori serta aplikasi konsep-konsep ilmu yang diperoleh dalam bangku perkuliahan.

Gambar

Tabel 1. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2004 - 2007

Referensi

Dokumen terkait

Promosi merupakan atribut yang sangat penting, karena tanpa adanya promosi produk tidak dengan mudah dapat diketahui konsumen. Berdasarkan tingkat kepentingan dan

Konsep yang ada tidak hanya mempertimbangkan pada masalah makro ekonomi saja khususnya pada investasi di sektor-sektor yang memproduksi produk yang ramah lingkungan

Dengan cara yang sama, bilangan dari suku     adalah bilangan dari cara memilih satu dari tiga penjumlahan untuk mendapatkan sebuah   (dan akibatnya, ambil sebuah

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

Secara tehnis unit pelayanan di RSUD Kabupaetn Badung berpedoman pada kebijakan yang telah dikeluarkan dari instansi verti cal di jajaran pemerintah daerah

The Calculation of Mean and Standard Deviation of the Speaking Ability of the Eleventh Grade Students of SMK Islam Al-Hikmah Mayong Jepara in the Academic Year

Data Tabel 2 menunjukkan adanya perbedaan warna ekstrak pada biji dan kulit buah pinang yaki sesuai dengan komponen sampel yang larut dalam pelarut.. Penggunaan

memberikan perhatian kepada mahasiswa dan memahami kebutuhan mereka. Seringkali dosen meminjamkan beberapa buku untuk menambah referensi kuliah mereka, karena