• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER(COMMANDITAIRE VENNOTSCHAP) ATAS SAHAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER(COMMANDITAIRE VENNOTSCHAP) ATAS SAHAM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

TESIS

KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN PERSEKUTUAN

KOMANDITER(COMMANDITAIRE VENNOTSCHAP) ATAS SAHAM

KADEK KRISMA AGUS TRIMITHA NIM. 1492461001

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2016

(2)

2

KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN PERSEKUTUAN

KOMANDITER(COMMANDITAIRE VENNOTSCHAP) ATAS SAHAM

Tesis ini dibuat untuk memperoleh Gelar Magister Kenotariatan pada Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana

KADEK KRISMA AGUS TRIMITHA NIM. 1492461001

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

2016

ii

(3)

3 LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

NASKAH TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 10 MEI 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr.Made Subawa, SH.,MS Dr. I Wayan Wiryawan, SH.,MH NIP. 19560425 198503 1 003 NIP.19550306 198403 1 003

Mengetahui

Program Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana

Ketua,

Dr. Desak Putu Dewi Kasih,SH.,M.Hum NIP. 19640402 198911 2 001

iii

(4)

4 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Kadek Krisma Agus Trimitha

NIM : 1492461001

Program Studi : Magister Kenotariatan

Judul Tesis : Kewenangan Notaris Dalam Pembuatan akta Pendirian dan Pengelolaan Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschap) Atas Saham.

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari dalam karya ilmiah ini terbukti plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 10 Mei 2016 Yang Membuat Pernyataan,

(Kadek Krisma Agus Trimitha)

iv

(5)

5 UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung kerta wara nugraha-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini guna memperoleh gelar Magister pada Program Studi Kenotariatan, Program Pascasarjana Universitas Udayana. Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Made Subawa, SH.,MS selaku pembimbing pertama dan Dr. I Wayan Wiryawan, SH.,MH selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, perhatian, dan saran kepada penulis dalam proses penyelesaian tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister Universitas Udayana, kepada Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, kepada Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. I Made Arya Utama, SH.,M.Hum. atas izin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Dr. Desak Putu Dewi Kasih, SH., M.Hum atas kesempatan dan dukungan yang telah diberikan

v

(6)

6 kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak dan Ibu Dosen serta staf pengajar di Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Universitas Udayana atas ilmu dan bantuan yang telah diberikan.

Terima kasih juga penulis tujukan kepada Bapak dan Ibu tercinta I Ketut Suwitha, SE dan Ni Wayan Midarti atas doa, dukungan, dan dorongan semangat tiada henti dalam penulisan tesis ini, kakak tercinta Eka Putri Mitha Rosita Dewi, SE kepada pendamping setia Ni Nyoman Happy Sukerti, SH atas doa, kesabaran, kesetiaan dan dukungan tanpa henti selama ini, , kepada teman-teman Angkatan VII Magister Kenotariatan Universitas Udayana Arya Nanda, Bapak Budi Utama, Dwi Hartawan, Bayu Anggara, Arya Anggara, dan teman-teman yang lain yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu yang telah membantu, memberikan semangat dan dorongan dalam penulisan Tesis ini.

Terima kasih yang tidak terhingga juga penulis sampaikan kepada Notaris I Nyoman Mustika, SH, M.Hum yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan pada Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana di sela-sela waktu bekerja penulis juga ucapkan terima kasih, dan kepada rekan-rekan di kantor Notaris I Nyoman Mustika, SH, M.Hum penulis juga ucapkan terima kasih. Tak lupa juga saya ucapkan kepada sahabat-sahabat saya Gede Rahmadi Khrisma Putra, Rai Trisna Pramana, SH, Surya Dharma, SE.,MM, Andika Prayojana, SH, I wayan Puja Saputra, drg. Mika Suardani, Skg, Nov

vi

(7)

7 Widiastuti, SE, Putri, yang telah memberikan semangat serta dorongan dalam pembuatan tesis ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan kepada kita semua. Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 10 Mei 2015

Penulis

vii

(8)

8 ABSTRAK

KEWENANGAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

(COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP)ATAS SAHAM

Pengaturan dengan pola pemberian pinjaman uang dalam bentuk saham ataukah bentuk yang lain dalam suatu CV, belum diatur secara spesifik. Artinya disini belum ada pengaturan secara normatif tentang pengaturan CV atas saham.

Sehingga sudah jelas disini adanya kekosongan norma (rechtsvacuum) atas keberadaan saham pada suatu CV. Persoalan ini juga mempengaruhi kewenangan Notaris dalam membantu para sekutu baik pada saat pembuatan akta pendirian CV beserta substansi anggaran dasarnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana batas-batas kewenangan notaris dalam pembuatan perjanjian melalui akta notaris terkait dengan pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham, dan bagaimana legalitas pembuatan akta notaris yang mengatur pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham.

Penelitian ini ternasuk dalam jenis penelitian hukum normatif, karena penelitian ini berangkat dari adanya kekosongan norma (rechtsvacuum). Dalam penelitian hukum terdapat beberapa pendekatan yang dapat diterapkan, yaitu pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan historis (historical approach), pendekatan komparatif (comparative approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach).

Bahan hukum yang telah dikumpulkan dan disistematisir kemudian dilakukan analisis secara kualitatif.

Hasil dari penelitian ini adalah (1) Batas-batas kewenangan notaris dalam pembuatan perjanjian melalui akta notaris terkait dengan pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham adalah seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Notaris memiliki kewenangan membuat akta, yang dapat digolongkan dalam 2 (dua) jenis, yaitu : (1) akta yang dibuat oleh (door) Notaris, biasa disebut dengan istilah Akta Relaas atau Berita Acara, (2) akta yang dibuat di hadapan (ten overstaan) Notaris, biasa disebut dengan istilah Akta Pihak atau Akta Partij, serta (2) Legalitas pembuatan akta notaris yang mengatur pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham adalah bahwa akta notaris sebagai alat bukti agar mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna jika seluruh ketentuan prosedur atau tata cara pembuatan akta dipenuhi. Jika ada prosedur yang tidak dipenuhi dan prosedur yang tidak dipenuhi tersebut dapat dibuktikan, akta tersebut dengan proses pengadilan dapat dinyatakan sebagai akta yang mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan.

Kata Kunci: Kewenangan, Notaris, Akta, Persekutuan Komanditer

viii

(9)

9 ABSTRACT

IN MAKING AUTHORITY OF NOTARY DEED OF ESTABLISHMENT AND MANAGEMENT OF GUILD COMMANDITAIRE

(COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP) SHAREHOLDER

The arrangement with the pattern of lending money in the form of stock or other forms in a CV, is not specifically regulated. This means that here there is no normative regulation on setting CV on shares. So that it is clear here hiatus norm (rechtsvacuum) above where shares in a CV. This issue also affects the authority of the Notaries in helping the allies both at the time of making the deed CV along with the substance of their statutes. The problem of this research is b How can boundaries notary authority in making the agreement by notary deed relating to the establishment and management of alliance limited partnership on shares, and b How can legality of the notarial deed governing the establishment and management of a limited partnership on shares.

This study is normative law research, because this research departs from the vacuum norm (rechtsvacuum). In the study of law, there are several approaches that can be applied, namely the approach of law (statute approach), the approach of the case (case approach), the historical approach (historical approach), a comparative approach (comparative approach), and the conceptual approach (conceptual approach). Legal materials have been collected then conducted a qualitative analysis.

The results of this study were (1) The limits of the authority of the notary in the making of the agreement by notary deed relating to the establishment and management of the partnership limited partnership on shares is as stated in Law No. 2 of 2014 on the Amendment to Law Number 30 Year 2004 concerning Notary, the Notary has the authority to make the deed, which can be classified into two (2) types, namely: (1) deed made by the (door) Notary Public, commonly referred to as Deed Relaas or Minutes, (2) deed made in the presence of (ten overstaan) notary Public, commonly referred to as Act Party or deed Partij, and (2) the legality of making a notarial deed governing the establishment and management of partnership limited partnership on shares is that notary deed as evidence in order to have the strength of evidence which is perfect if all the provisions of the procedure or procedures for a deed fulfilled. If no procedure is not fulfilled, and procedures that are not met can be proved, the deed to the court process can be expressed as a deed that has the strength of evidence as the deed under the hand.

Keywords: Authority, Notary Deed, Guild Commanditaire

ix

(10)

10 RINGKASAN

Tesis ini menganalisis tentang batas-batas kewenangan notaris dalam pembuatan perjanjian melalui akta notaris terkait dengan pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham, dan legalitas pembuatan akta notaris yang mengatur pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham. Bab I menguraikan latar belakang masalah yaitu Pengaturan dengan pola pemberian pinjaman uang dalam bentuk saham ataukah bentuk yang lain dalam suatu CV, belum diatur secara spesifik. Artinya disini belum ada pengaturan secara normatif tentang pengaturan CV atas saham. Sehingga sudah jelas disini adanya kekosongan norma (rechtsvacuum) atas keberadaan saham pada suatu CV.

Persoalan ini juga mempengaruhi kewenangan Notaris dalam membantu para sekutu baik pada saat pembuatan akta pendirian CV beserta substansi anggaran dasarnya.

Bab II merupakan penjabaran dari tinjauan tentang notaris, akta autentik,dan persekutuan komanditer (Commanditaire Vennotschap).

Bab III memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari rumusan masalah yang pertama yang diuraikan dalam dua sub Bab, Sub Bab pertama menjelaskan mengenai batas-batas kewenangan notari dalam pembuatan perjanjian melalui akta notaris, Sub Bab kedua menjelaskan mengenai pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham.

Bab IV memaparkan hasil penelitian dan pembahasan dari rumusan masalah kedua yang diuraikan dalam dua Sub Bab, Sub bab yang pertama yaitu menjelaskan mengenai kedudukan hukum CV (Comanditaire Vennotschap), Sub Bab kedua menjelaskan mengenai legalitas akta pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham yang dibuat oleh akta notaris.

Bab V sebagai bab penutup menguraikan mengenai simpulan dan saran yang didapatkan dari hasil uraian analisis yang dilakukan pada bab-bab sebelumnya. Adapun simpulan yang didapatkan dari pembahasan tersebut terdiri dari dua simpulan yaitu (1) Batas-batas kewenangan notaris dalam pembuatan perjanjian melalui akta notaris terkait dengan pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham adalah seperti yang tercantum dalam Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. Notaris memiliki kewenangan membuat akta, yang dapat digolongkan dalam 2 (dua) jenis, yaitu : (a) akta yang dibuat oleh (door) Notaris, biasa disebut dengan istilah Akta Relaas atau Berita Acara, (b) akta yang dibuat di hadapan (ten overstaan) Notaris, biasa disebut dengan istilah Akta Pihak atau Akta Partij, serta (2) Legalitas pembuatan akta notaris yang mengatur pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham adalah bahwa akta notaris sebagai alat bukti agar mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna jika seluruh ketentuan prosedur atau tata cara pembuatan akta dipenuhi.

Jika ada prosedur yang tidak dipenuhi dan prosedur yang tidak dipenuhi tersebut dapat dibuktikan, akta tersebut dengan proses pengadilan dapat dinyatakan sebagai akta yang mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan. Adapun saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah (1) Seorang

x

(11)

11 Notaris dituntut untuk cermat dan teliti di dalam menjalankan jabatannya dengan selalu menjaga profesionalisme, kode etik profesi, keluhuran martabat jabatannya dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilannya sehingga dapat terhindar dari tindakan pelanggaran yang menjerumus kepada perbuatan melawan hukum, serta (2) Diharapkan agar seorang Notaris selalu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya disertai dengan pemahaman yang mendalam mengenai tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Walaupun sulit untuk menghindarkan diri dalam menunjukan pandangan yang berbeda, akan tetapi hal ini tidak boleh menjadi penyebab, apakah ini untuk kepentingan dari atau atas permintaan kliennya, untuk tidak mengindahkan peraturan dan ikut berperan atau memberikan bantuan kepada kliennya di dalam melakukan suatu pelanggaran.

xi

(12)

12 DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PERSYARATAN GELAR ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

RINGKASAN ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 14

1.3. Tujuan Penelitian ... 14

1.3.1 Tujuan Umum ... 14

1.3.2 Tujuan Khusus ... 15

1.4. Manfaat Penelitian ... 15

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 15

1.4.2 Manfaat Praktis ... 16

1.5. Landasan Teoritis ... 16

1.5.1 Teori Kewenangan ... 17

1.5.2 Teori Kepastian Hukum ... 21

1.5.3 Asas – asas Perjanjian ... 22 xii

(13)

13

1.6. Metode Penelitian ... 28

1.6.1 Jenis Penelitian ... 28

1.6.2 Jenis Pendekatan ... 29

1.6.3 Sumber Bahan Hukum ... 31

1.6.4 Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 32

1.6.5 Teknik Analisis Bahan Hukum ... 32

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANGNOTARIS, AKTA NOTARIS DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER ... 34

2.1. Tinjauan Umum Tentang Notaris ... 34

2.1.1 Pengertian dan Wewenang Notaris ... 34

2.1.2 Kedudukan Notaris Sebagai Pejabat Umum ... 40

2.1.3 Sumpah Jabatan Notaris ... 45

2.2. Tinjauan Umum Tentang Akta Autentik ... 51

2.2.1 Pengertian Akta Autentik ... 51

2.2.2 Akta Notaris Sebagai Akta Autentik ... 62

2.2.3 Keabsahan Akta Notaris Sebagai Akta Autentik .. 66

2.3. Tinjauan Umum Tentang Persekutuan Komanditer (CV) . 68 2.3.1 Pengertian Persekutuan Komanditer (CV) ... 68

2.3.2 Jenis – Jenis Persekutuan Komanditer (CV) ... 76

2.3.3 Bubarnya CV ... 77

xiii

(14)

14 BAB III BATAS-BATAS KEWENANGAN NOTARIS DALAM

PEMBUATAN PERJANJIAN MELALUI AKTA

NOTARIS TERKAIT DENGAN PENDIRIAN DAN

PENGELOLAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

ATAS SAHAM ... 79

3.1. Batas-batas Kewenangan Notaris Dalam Pembuatan Perjanjian Melalui Akta Notaris……… 79

3.2. Pendirian dan Pengelolaan Persekutuan Komanditer Atas Saham ... 111

BAB IV LEGALITAS PEMBUATAN AKTA NOTARIS YANG MENGATUR PENDIRIAN DAN PENGELOLAAN PERSEKUTUAN KOMANDITER ATAS SAHAM ... 132

4.1. Kedudukan Hukum CV (Commanditaire Venootschap) ... 132

4.2. Legalitas Akta pendirian dan pengelolaan persekutuan komanditer atas saham yang dibuat oleh akta notaris. ... 140

BAB V PENUTUP ... 159

5.1. Kesimpulan ... 159

5.2. Saran ... 161

DAFTAR PUSTAKA... .. 162

xiv

Referensi

Dokumen terkait

Pengabdian Kepada Masyarakat merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kerangka pengembangan Ilmu Pengetahuan. Sebagai salah satu Dharma Perguruan Tinggi

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Kewenangan notaris membuat akta otentik didasarkan atas ketentuan Pasal 15 ayat (1) UUJN, bahwa Notaris berwenang membuat Akta otentik mengenai semua perbuatan,

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan yang dialami oleh pemain PS Tamsis Bima adalah senam vitalisasi otak yaitu sebuah latihan fisik yang bertujuan

Ketergantungan terhadap kedelai impor (60 persen dari kebutuhan nasional) ternyata membawa permasalahan, yaitu tidak dapat menahan naiknya harga kedelai. Kenaikan

Pada mata kuliah ini mahasiswa mempelajari tentang pengertian akta notaris dan bukan akta notaris, syarat notaris, penghadap, saksi, penerjemah dalam pembuatan akta notaris,

Pasal 15 ayat (1) UUJN menegaskan bahwa salah satu kewenangan notaris yaitu membuat akta secara umum. Hal ini dapat disebut sebagai Kewenangan Umum Notaris dengan batasan

Kewenangan Notaris membuat akta otentik dijabarkan dalam Undang – Undang Jabatan Notaris secara rinci, yaitu dalam pasal 15 Undang – Undang Jabatan Notaris, dimana kewenangan