• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, DAN KOMPETENSI SOSIALTENAGA AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veteran” Jatim).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, DAN KOMPETENSI SOSIALTENAGA AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veteran” Jatim)."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veteran” J atim)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

AHMAD FAJ AR SYAHPUTRA 1013010175/FEB/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(2)

PROFESIONAL, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, DAN KOMPETENSI SOSIALTENAGA

AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA

(Studi pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veteran” J atim)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI dan BISNIS

Pr ogram Studi Akuntansi

Diajukan Oleh :

AHMAD FAJ AR SYAHPUTRA 1013010175/FEB/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

(3)

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KOMPETENSI KEPRIBADIAN,

DAN KOMPETENSI SOSIALTENAGA AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP

KEPUASAN MAHASISWA

(Studi pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veteran” J atim)

Disusun Oleh :

AHMAD FAJ AR SYAHPUTRA 1013010175/FE/EA telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 23 Mei 2014

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Dra. Ec. Rr. Dyah Ratnawati, MM Dra.EC. Anik Yuliati, M.Aks Sekretaris

Drs. EC. Eko Riyadi, M.Aks Anggota

Dra. Erry Andaniwati, M.Aks, Ak, CA Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

(4)

Segala puji syukur kepada Allah SWT atassegalarahmatdan hidayahNyasehingga

penulisdapatmenyelesaikanskripsiinigunamemenuhipersyaratandalammemperoleh gelarSarjanaEkonomiJurusanAkuntansidalamjenjang Strata SatuFakultasEkonomiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimurdenganjudul“PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI KEPRIBADIAN, KOMPETENSI PROFESIONAL, DAN KOMPETENSI SOSIAL TENAGA AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP

KEPUASAN MAHASISWA

StudipadaMahasiswaAkuntansiAngkatanTahun 2010 UPN “Veteran” J awaTimur”.

Dalampenyusunanskripsiini,

penulistelahmendapatkanbantuandariberbagaipihak yang

telahmemberikanmotivasi, bimbingan, saran

sertadoronganmorilbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungsampaiterselesaikann yapenyusunanskripsiini.Padakesempataninipenulismenyampaikan rasa hormatdanterimakasih yang sebesar-besarnyakepada :

(5)

FakultasEkonomiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimur. 4. Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak, selakuKetua Program StudiAkuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6. Ibu Dra. Ec. Rr. Dyah Ratnawati, MMselaku dosen pembimbing yang dengan kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat berguna sehingga terselesaikannya skripsi ini.

7. Segenap tenaga pengajar, karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

8. Bapak, Ibu dansemuakeluarga yang selalumemberikandoa, dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil.

9. Rekan-rekan mahasiswaterutamamahasiswa Program

StudiAkuntansiUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” JawaTimurangkatan 2010

10.Semuapihak yang tidakdapatdisebutkansatupersatu yang telahmendukungdalampenyelesaianskripsiini.

(6)

memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, 13 Mei 2014

(7)

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 LatarBelakang ... 1

1.2 PerumusanMasalah ... 6

1.3 TujuanPenelitian ... 7

1.4 ManfaatPenelitian ... 7

1.4.1 BagiDuniaPendidikan ... 8

1.4.2 BagiDosen ... 8

1.4.3 BagiPeneliti ... 8

BABII TINJ AUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Review PenelitianTerdahulu... 9

2.2 LandasanTeori ... 13

2.2.1 Kompetensi ... 13

2.2.1.1 PengertianKompetensi ... 13

(8)

2.2.1.4 PenilaianKompetensi ... 15

2.2.2 Dosen ... 16

2.2.2.1 PengertianDosen ... 16

2.2.2.2 PersyaratanDosen ... 17

2.2.2.3 PeranDosendalamPembelajaran ... 19

2.2.2.4 TridharmaPerguruanTinggi ... 19

2.2.3 KompetensiDosen ... 20

2.2.3.1 KompetensiPedagogik ... 21

2.2.3.2 KompetensiKepribadian ... 22

2.2.3.2.1 PengertianKompetesiKepribadian ... 22

2.2.3.2.2 Faktor yang Mempengaruhi ... 25

2.2.3.3 KompetensiProfesional ... 26

2.2.3.3.1 PengertianKompetensiProfesional... 26

2.2.3.3.2 Faktor yang Mempengaruhi ... 28

2.2.3.4 KompetensiSosial ... 32

2.2.3.4.1 PengertianKompetensiSosial ... 32

2.2.3.4.2 CiriKompetensiSosial ... 33

2.2.4 KepuasanMahasiswa ... 35

2.2.4.1 PengertianKepuasan ... 35

2.2.4.2 Mahasiswa ... 36

(9)

2.2.5.1 Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dosen terhadap

Kepuasan Mahasiswa ... 37

2.2.5.2 Pengaruh Kompetensi Profesional Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 38

2.2.5.3 Pengaruh Kompetensi Kepribadian terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 38

2.2.5.4 Pengaruh Kompetensi Sosial Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 39

2.3 KerangkaPikir ... 40

2.4 Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1 ObjekPenelitian ... 42

3.2 OperasionalisasidanPengukuranVariabel ... 42

3.2.1 DefinisiOperasional ... 42

3.2.2 PengukuranVariabel ... 46

3.3 TeknikPenentuanSampel ... 47

3.3.1 Populasi ... 47

3.3.2 Sampel ... 48

3.4 TeknikPengumpulan Data ... 49

3.4.1 Jenis Data ... 49

3.4.2 Sumber Data ... 49

(10)

3.5.1 UjiNormalitas, UjiValiditasdanUjiReliabilitas ... 50

3.5.1.1 UjiNormalitas ... 50

3.5.1.2 UjiValiditas ... 51

3.5.1.3 UjiReliabilitas ... 52

3.5.2 UjiAsumsiKlasik ... 52

3.5.2.1 UjiMultikolinieritas ... 53

3.5.2.2 UjiHeterodastisitas ... 53

3.5.3UjiRegresi Linier Berganda ... 54

3.5.4 UjiHipotesis ... 55

3.5.4.1 UjiKesesuaian Model (Uji F) ... 55

3.5.4.2 UjiParsial (uji t) ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1 Deskripsi Data ... 58

4.1.1 RekapitulasiJawabanKompetensiPedagogik (X1) ... 58

4.1.2 RekapitulasiJawabanKompetensiProfesional (X2) ... 59

4.1.3 RekapitulasiJawabanKompetensiKepribadian (X3) ... 61

4.1.4RekapitulasiJawabanKompetensiSosial (X4) ... 62

4.1.5RekapitulasiJawabanKepuasanMahasiswa (Y)... 63

4.2 HasilPenelitian ... 65

4.2.1 UjiNormalitas, UjiValiditas, danUjiReliabilitas ... 65

4.2.1.1UjiNormalitas ... 65

4.2.1.2UjiValiditas ... 66

(11)

4.2.3 Pengujian Hipotesis ... 72

4.2.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda ... 72

4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 75

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 76

4.3 Pembahasan ... 78

4.3.1 Pengaruh Kompetensi Pendagogik terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 79

4.3.2 Pengaruh Kompetensi Profesional terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 80

4.3.3 Pengaruh Kompetensi Kepribadian terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 81

4.3.4 Pengaruh Kompetensi Sosial terhadap Kepuasan Mahasiswa ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

5.3 Keterbatasan dan Implikasi ... 86

5.3.1 Keterbatasan ... 86

5.3.2 Implikasi Penelitian ... 86 DAFTAR PUSTAKA

(12)

Tabel 1

PerbandingandanPersamaanPenelitianTerdahuludenganPenelitianSekaran g 12

Tabel 2 DistribusiFrekuensidannilai rata-rata

jawabanrespondenuntukKompetensiPedagogik ... 58

Tabel 3 DistribusiFrekuensidannilai rata-rata jawabanrespondenuntukKompetensiProfesional ... 60

Tabel 4 DistribusiFrekuensidannilai rata-rata jawabanrespondenuntukKompetensiKepribadian ... 61

Tabel 5 DistribusiFrekuensidannilai rata-rata jawabanrespondenuntukKompetensiSosial ... 62

Tabel 6 DistribusiFrekuensidannilai rata-rata jawabanrespondenuntukKepuasanMahasiswa ... 63

Tabel 7 HasilUjiNormalitas ... 65

Tabel 8 HasilPengujianValiditasVariabelKompetensiPedagogik ... 66

Tabel 9 HasilPengujianValiditasVariabelKompetensiProfesional ... 67

Tabel 10 HasilPengujianValiditasVariabelKompetensiKepribadian ... 67

Tabel 11 HasilPengujianValiditasVariabelKompetensiSosial ... 67

Tabel 12 HasilPengujianValiditasVariabelKepuasanMahasiswa ... 68

(13)
(14)

Gambar 1 Kerangkapikirpenelitian 41

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2

HasilJawabanRespondenuntukPernyataanVariabelKompeten siPedagogik (X1)

Lampiran 3

HasilJawabanRespondenuntukPernyataanVariabelKompeten siProfesional (X2)

Lampiran 4

HasilJawabanRespondenuntukPernyataanVariabelKompeten siKepribadian (X3)

Lampiran5

HasilJawabanRespondenuntukPernyataanVariabelKompeten siSosial (X4)

Lampiran 6

HasilJawabanRespondenuntukPernyataanVariabelKepuasan Mahasiswa (Y)

Lampiran7

(16)

Lampiran8

HasilPengujianValiditasdanReliabilitasuntukVariabelKompe tensiProfesional(X2)

Lampiran9

HasilPengujianValiditasdanReliabilitasuntukVariabelKompe tensiKepribadian(X3)

Lampiran10

HasilPengujianValiditasdanReliabilitasuntukVariabelKompe tensiSosial(X4)

Lampiran11

HasilPengujianValiditasdanReliabilitasuntukVariabelKepua sanMahasiswa(Y)

Lampiran 12 HasilUjiNormalitas Lampiran13 HasilUjiAsumsiKlasik

(17)

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK, KOMPETENSI PROFESIONAL, KOMPETENSI KEPRIBADIAN,

DAN KOMPETENSI SOSIALTENAGA AKUNTAN PENDIDIK TERHADAP

KEPUASAN MAHASISWA

(Studi pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veteran” J atim)

Ahmad Fajar Syahputra

Abstrak

Posisi dosen dalam perguruan tinggi adalah sebagai kunci terdepan terlaksananya proses pembelajaran sebagai seorang pendidik dan pencetak sumber daya manusia. Sehingga, kompetensi seorang dosen sangat menentukan kemampuan dan keahlian mahasiswa. Untuk melihat kompetensi dosen dapat diperoleh dengan memberikan penilaian oleh mahasiswa terhadap atribut-atribut dosen berupa kepuasan mahasiswa yang dilihat dengan membandingkan nilai harapan mahasiswa terhadap dosen sebelum perkuliahan dengan nilai persepsi (nyata) setelah mengikuti perkuliahan.

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Akuntansi angkatan 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari jawaban kuisioner yang diberikan secara langsung kepada mahasiswa. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi angkatan 2010 UPN ”Veteran” Jawa Timur sebanyak 189 orang dan sampel 66 orang, dengan teknik Random Sampling.Data diolah menggunakan SPSS 16, dianalisis dengan regresi linear berganda, uji simultan (uji F), dan uji parsial (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi social dosen berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa secara simultan.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini dunia berkembang tanpa batas karena tuntutan kualitas produk satu aktivitas dalam era globalisasi semakin tinggi. Termasuk juga dunia pendidikan dituntut harus dapat memiliki output berupa sumber daya manusia yang berkualitas. Arti berkualitas disini adalah mereka yang memiliki kompetensi terhadap disiplin ilmunya dan mampu diterima di pasar tenaga kerja dan setaraf dengan kualitas output dari negara. Dari dunia pendidikan inilah dapat menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian yang akan dipergunakan pada waktu yang akan datang.

(19)

Posisi dosen dalam perguruan tinggi adalah sebagai kunci terdepan dan sentral terlaksananya proses pembelajaran sebagai seorang pendidik dan pencetak bekal-bekal sumber daya manusia. Sebagai pendidik, dosen mengemban tugas dan tanggungjawab untuk mendidik mahasiswa menjadi individu yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang berguna bagi kehidupan dan diperlukan untuk memasuki dunia kerja, melalui kemampuannya mengajar berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan, disamping tanggungjawab dalam bentuk sikap dan perilaku yang benar dan tidak benar dalam bertindak melalui sifat katauladanannya sebagai manusia yang bermoral.

UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen, disebutkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tridarma Perguruan Tinggi).

(20)

sebagai agen pembelajaran di perguruan tinggi, meningkatkan proses dan hasil pendidikan, dan mempercepat terwujudnya tujuan pendidikan nasional.

Di dalam sertifikasi dosen ada empat kompetensi yang wajib dinilai dari seorang dosen yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian. Kompetensi tenaga pendidik, khususnya dosen diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Menurut Saifuladi, (2008), seorang tenaga pendidik harus memiliki kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki seperti kompetensi pedagogik, kompetensi sosial dan kompetensi kepribadian yang baik agar mendapatkan kompetensi profesional dengan baik.

(21)

Menurut Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) di Indonesia telah terdaftar dosen dengan tingkat pendidikan strata 1 sebanyak 121.869 orang. Untuk jenjang strata 2 dan 3 sebanyak 125.029 orang. Dari jumlah tersebut sangat jelas bahwa masih banyak dosen di perguruan tinggi Indonesia yang tingkat pendidikannya strata 1. Pada harian seputar Indonesia yang terbit tanggal 2 Juni 2011 di sebutkan bahwasanya 50% program studi perguruan tinggi swasta di Indonesia belum terakreditasi.

Perbedaan antara perguruan tinggi terdapat pada kompetensi dosen yang mengajar serta fasilitas pada perguruan tinggi tesebut, sehingga muncul beberapa perbedaan yang mengakibatkan pada hasil dari proses belajar yaitu pada lulusan perguruan tersebut. Menurut Clutterbuck, (2003:104), yang menciptakan perbedaan kualitas pada institusi perguruan tinggi di antaranya adalah sikap mahasiswa baik di dalam maupun luar perguruan tinggi tersebut yang di pengaruhi oleh dosen yang mengajar, jadi sangat penting mengusahakan keterlibatan para mahasiswa secara maksimum di setiap kegiatan atau proses belajar mengajar. Dalam proses belajar terdapat banyak variasi yang dilakukan serta cara mengajar setiap dosen berbeda dengan dosen yang lain, setiap dosen memiliki pengalaman yang berbeda pula sehingga dalam proses belajar mengajar juga menjadi berbeda.

(22)

tentu baik dapat diterima oleh mahasiswa, yang mengakibatkan berbedanya kemampuan serta keahlian yang di miliki oleh mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi. Kompetensi seorang dosen sangat menentukan kemampuan dan keahlian mahasiswa.

Begitu juga pada Jurusan Akuntansi, dosen Prodi Akuntansi harus memiliki tingkat kompetensi yang tinggi sehingga dapat menciptakan akuntan-akuntan yang memiliki tingkat keahlian yang baik sehingga dapat di pergunakan dengan baik. Menurut Soemarso, (1995:10), akuntansi juga suatu program studi yang menfokuskan pada ketelitian dan penalaran yang tinggi. Sehingga peran dosen sangat menentukan akhir dari proses belajar mengajar. Dari sisi lain, kita juga harus dapat melihat dari keinginan seorang dosen untuk bisa meningkatkan kompetensinya, tidak hanya menuntut seorang dosen harus kompeten.

(23)

konsumen (nilai persepsi) sehingga bila nilai persepsi semakin besar dari nilai ekspetasi maka konsumen akan semakin puas ( Kotler, 2003:5).

Persepsi yang di berikan oleh seseorang berpengaruh juga dari latar belakang pribadinya. Dalam memberikan persepsi mahasiswa pada dosen banyak faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut, di antaranya faktor indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa, pendidikan dan penghasilan orang tua mahasiswa.

Adanya gambaran di atas menunjukkan perlu diteliti mengenai penilaian mahasiswa terhadap kompetensi dosen, khususnya dosen program studi akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur. Sehingga peneliti tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, Dan Kompetensi Sosial Tenaga Akunan Pendidik Ter hadap Kepuasan Mahasiswa Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2010 UPN “Veter an” J awa Timur”.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini terfokus pada:

1. Apakah kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur ?

(24)

3. Apakah kompetensi profesional berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur ?

4. Apakah kompetensi sosial berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian ini, yaitu untuk :

1. Membuktikan adanya pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kepuasan mahasiswa.

2. Membuktikan adanya pengaruh kompetensi kepribadian terhadap kepuasan mahasiswa.

3. Membuktikan adanya pengaruh kompetensi profesional terhadap kepuasan mahasiswa.

4. Membuktikan adanya pengaruh kompetensi sosial terhadap kepuasan mahasiswa.

1.4 Manfaat Penelitian

(25)

1.4.1 Bagi Dunia Pendidikan

Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi kemajuan studi dan perkembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai kompetensi tenaga akuntan pendidik dan referensi penelitian dimasa yang akan datang. 1.4.2 Bagi Dosen

Sebagai sarana evaluasi untuk pengembangan kualitas pengajaran dan peningkatan kualitas Jurusan / Fakultas.

1.4.3 Bagi Peneliti

(26)

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Review Penelitian Terdahulu

Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini :

1. Yohanita (2011)

“Persepsi Mahasiswa Mengenai Kompetensi Dosen di Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata”

Permasalahan :

Bagaimana persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen yang sudah mendapat Sertifikasi Dosen dalam bidang pengajaran ?

Kesimpulan :

Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi Dosen di Unika Soegijapranata Fakultas Ekonomi yang sudah mendapat Sertifikasi Dosen dalam bidang pengajaran sudah baik, yang dibuktikan dengan persepsi mahasiswa termasuk rentang tinggi.

2. Sahyar (2009)

“Pengaruh Kompetensi Dosen dan Proses Pembelajaran terhadap Kepuasan Mahasiswa”

(27)

Sejauh mana pengaruh kompetensi dosen dan kualitas proses pembelajaran baik secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan mahasiswa di PTS Propinsi Sumatera Utara?

Kesimpulan :

a) Kompetensi dosen dan kualitas proses pembelajaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan mahasiswa.

b) Secara parsial diperoleh bahwa kompetensi dosen berpengaruh lebih besar dalam meningkatkan kepuasan mahasiswa dibandingkan kualitas proses pembelajaran.

3. Eman Sulaeman (2008)

“Analisis Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian Dosen Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa Studi Kasus di Fakultas ABC Universitas XXX”

Permasalahan :

a) Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian dosen ?

b) Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi kualitas pembelajaran mahasiswa ?

Kesimpulan :

(28)

b) Kompetensi kepribadian dosen menurut mahasiswa baik, hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata sebesar 783.71

4. I Gusti Made Sulindr a (2009)

“Analisis Kompetensi Kepribadian Dosen Berdasarkan Penialaian Persepsional”

Permasalahan :

a) Bagaimana kompetensi kepribadian dosen berdasarkan penilaian persepsional mahasiswa ?

b) Bagaimana kompetensi kepribadian dosen berdasarkan penilaian persepsional teman sejawat ?

Kesimpulan :

(29)

Tabel 1

Perbandingan dan Per samaan Penelitian Ter dahulu dengan Penelitian Sekarang

No Nama J udul Var iabel

1 Yohanita

(2011)

Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen di Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata.

X = Persepsi mahasiswa

Y = Kompetensi dosen yang bersertifikasi

2 Sahyar (2009) Pengaruh kompetensi dosen dan

proses pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa.

Analisis kompetensi profesional dan kompetensi kepribadiaan dosen dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa studi kasus di fakultas ABC Universitas

Analisis kompetensi kepribadian dosen berdasarkan penilaian persepsional.

Pengaruh kompetensi pedagogik, komptensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial tenaga akuntan pendidik terhadap kepuasaan mahasiswa studi pada mahasiswa akuntansi angkatan tahun 2010 UPN “Veteran” Jawa Timur.

X1 = kompetensi pedagogik

X2 = kompetensi kepribadian

X3 = kompetensi profesional

X4 = kompetensi sosial

Y = kepuasan mahasiswa

(30)

2.2Landasan Teori 2.2.1 Kompetensi

2.2.1.1Pengertian Kompetensi

Spencer (1993) mengemukakan bahwa kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria yang efektif. Karakteristik yang dimaksud adalah komponen-komponen pembentuk kompetensi yang ada dalam diri individu akibat adanya proses pembelajaran. Karakteristik ini akan mendukung kinerja yang efektif dalam pekerjaan. Dengan demikian, kompetensi merupakan suatu karakteristik yang membuat seseorang bertindak dan berpikir berdasarkan situasi yang mengelilinginya.

Kompetensi merupakan kecakapan hidup (life skill) yang mencakup pengetahuan, sikap, dan ketrampilan. Kecakapan hidup ini merupakan kecakapan yang dimiliki untuk berani menghadapi problem hidup dan kehidupan secara wajar, kemudian proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.

Menurut Slameto (2010:26), yang dimaksud dengan kompetensi adalah serangkaian tindakan dengan rasa penuh tanggung jawab yang harus dipunyai seseorang sebagai persyaratan untuk dapat dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya.

(31)

tugas, ketrampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan. Hal itu menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, ketrampilan sikap dan apresiasi yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas - tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan.

Kompetensi menurut UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10), “Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan”.

2.2.1.2Sumber Kompetensi

Spencer (1993) membagi kompetensi ke dalam lima karakteristik :

a. Motif (motives). Sesuatu yang secara konsisten dipikirkan dan diinginkan, yang menyebabkan tindakan seseorang.

b. Konsep diri (self-concept). Mencakup gambaran atas diri sendiri, sikap dan nilai-nilai yang diyakininya.

c. Karakter (traits). Karakteristik dan bawaan seseorang dapat mempengaruhi prestasi di tempat kerja, yakni dapat berupa bawaan fisik dan respon-respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi.

(32)

e. Keterampilan (skill). Kecakapan seseorang untuk menampilkan tugas fisik atau tugas mental tertentu.

2.2.1.3Manfaat Penggunaan Konsep Kompetensi

Saat ini konsep kompetensi sudah mulai diterapkan dalam berbagai aspek dari manajemen sumber daya manusia. Konsep kompetensi menjadi semakin popular dan sudah banyak digunakan dengan berbagai alasan seperti (Ruky, 2006) :

1. Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai 2. Alat seleksi karyawan

3. Memaksimalkan produktivitas

4. Memudahkan adaptasi terhadap perubahan

5. Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi

2.2.1.4Penilaian Kompetensi

Sesuai PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 (3) ada empat kompetensi yang dinilai. Kompetensi tenaga akuntan pendidik, khususnya dosen, diartikan sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dikuasai dan diwujudkan oleh dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Empat kompetensi tersebut meliputi :

(33)

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan untuk mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan memiliki kepribadian yang mantap, dewasa, arif, serta berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi.

4. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan , orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar.

2.2.2 Dosen

2.2.2.1Pengertian Dosen

(34)

sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidik nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman atau takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur dan beradab. Untuk melaksanakan fungsi, peran dan kedudukan yang sangat strategis tersebut diperlukan dosen yang profesional.

Undang-Undang RI nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen juga menjelaskan bahwa Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Dosen merupakan faktor yang utama dan sangat penting, karena dosen berintegrasi langsung dengan mahasiswa. Selain dituntut memiliki kompetensi khusus yang meliputi kemampuan menguasai materi, media, pengelolaan kelas, evaluasi dan lain-lain, dosen juga dituntut untuk terus-menerus berusaha mengembangkan profesi dan profesionalismenya (Mansur, 2008).

2.2.2.2Persyar atan Dosen

(35)

syarat-syarat menjadi dosen, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok (Sardiman, 2004 : 124) :

1. Persyaratan administratif

Syarat-syarat administatif ini antara lain : tentang kewarganegaraan (Warga Indonesia), umur (minimal 18 tahun), berkelakuan baik, mengajukan permohonan.

2. Persyaratan teknis

Dalam persyaratan teknis ini ada yang bersifat formal, harus berijazah pendidikan dosen.

3. Persyaratan psikis

Yang berkaitan dengan kelompok persyaratan psikis antara lain : sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani, bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian.

4. Persyaratan Fisik

(36)

2.2.2.3Peran Dosen Dalam Pembelajar an

Semua orang yakin bahwa dosen memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran diuniversitas. Dosen sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan dosen.

Dengan memperhatikan kajian Pullias dan Young (1998), Manan (1990), serta Yelon and Weinstein (1997), dapat diidentifikasikan sedikitnya 19 peran dosen, yakni dosen sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih, penasehat, pembaharu (innovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa ceritera, actor, emancipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator (Mulyasa, 2007).

2.2.2.4Tridhar ma Perguruan Tinggi

(37)

temuan-temuan baru ilmu pengetahuan dan inovasi kebudayaan. Dengan dharma pengabdian masyarakat, perguruan tinggi diharapkan melakukan pelayanan untuk ikut mempercepat proses peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat. Melalui dharma pengabdian pada masyarakat ini, perguruan tinggi juga akan memperoleh feedback dari masyarakat tentang tingkat kemajuan dan relevansi ilmu yang dikembangkan perguruan tinggi.

2.2.3 Kompetensi Dosen

Menurut Sriwidadi (2008), kompetensi dosen merupakan kemampuan dan kewenangan dosen dalam melaksanakan profesi kedosenannya. Seorang dosen dikatakan dapat mengajar dengan baik apabila ia mampu menunjukkan hasil kerja yang baik dalam melaksanakan tugas utamanya, dan hal ini memiliki kontribusi terhadap prestasi belajar yang dicapai mahasiswa (Yuniasti, 2005).

Menurut Mansur (2008), tugas – tugas dosen sebagai tenaga pengajar di Perdosenan Tinggi menuntut dosen untuk memiliki beberapa kompetensi. Ada tiga aspek kompetensi yang tidak boleh tidak harus dimiliki oleh setiap dosen dari disiplin ilmu manapun, yaitu merencanakan pembelajaran, menerapkan prosedur mengajar, dan menjalin hubungan antar pribadi.

(38)

kompetensi itu dapat dijadikan batas arahan yang jelas, maka rumusannya harus memenuhi beberapa aspek yaitu (Mapenda, 2003 : 7) :

1) kompetensi harus terdefinisikan secara jelas dalam standar yang dapat dicapai, serta performance yang terukur,

2) kompetensi harus memiliki konteks profesionalisme yang memerlukan keahlian tertentu, keterampilan dalam bekerja, komunikasi global,

3) kompetensi merupakan learning out come yang mendeskripsikan apa yang dapat dibuat seseorang setelah proses pembelajaran,

4) kompetensi harusdapat dilalui untuk mencapai kompetensi harapan.

2.2.3.1Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan untuk mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).

Untuk menerapkan kompetensi tersebut ke dalam proses pembelajaran, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh dosen, diantaranya :

(39)

b. Mampu merencanakan pembelajaran.

c. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

d. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.

e. Mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran.

f. Mampu melaksanakan pembelajaran yang konstruktif dan dialogis. g. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar dengan efektif dan

efesien.

2.2.3.2Kompetensi Kepribadian

2.2.3.2.1 Pengertian Kompetensi Kepribadian

(40)

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan memiliki kepribadian yang mantap, dewasa, arif, serta berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sejalan dengan hal ini, Kartono (1989:7) menjelaskan bahwa kepribadian merupakan satu struktur totalitas atau struktur unitas multipleks, dimana seluruh aspek-aspekya berhubungan erat satu sama lainnya. Aspek-aspek tersebut merupakan satu harmoni yang bekerja sama dengan baik.

Berdasarkan Undang-undang Guru dan Dosen bagian penjelasan pasal 10 ayat (1) dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.

Selain itu, kompetensi kepribadian termasuk salah satu kemampuan yang sangat dibutuhkan dosen dalam melaksanakan tugasnya. Seorang dosen yang memiliki kompetensi kepribadian meniscayakan dirinya memiliki kecenderungan dan bakat untuk menjadi dosen, sehingga ia pun akan selalu memiliki sikap optimis dalam pekerjaanya sebagai dosen, ia akan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan-keputusan.

Kepribadian dosen seperti yang digambarkan di atas dapat ditumbuh kembangkan melalui beberapa tindakan seperti:

• Membiasakan kesadaran berperilaku, sehingga apapun yang dilakukan bukan tanpa alasan dan tanggung jawab pendidikan

(41)

• Mencontoh perilaku orang-orang sukses dalam mendidik

• Belajar dari sebuah kesalahan, dan lain sebagainya

Menurut Muhammad bin Jamil Zainu (2002 :16) ada 9 syarat untuk menjadi dosen yang sukses dalam pendidikan dan pengajaran :

a. Menguasai bidang yang diajarkan

b. Menjadi contoh yang baik bagi yang lainnya.

c. Melaksanakan terlebih dahulu apa yang diperintahkan kepada mahasiswanya, mulai dari tingkah laku, dan ilmu yang diajarkan. d. Posisinya tak ubahnya seperti orang tua yang lemah lembut

mengajarkan kepada mahasiswanya, bertanggungjawab kepada semua mahasiswa dalam urusan pembelajaran.

e. Memiliki perbedaaan dalam hidupnya dengan mahasiswanya dalam tingkah ahklaq, pendidikan dan kecerdasannya.

f. Tolong menolong dengan teman seprofesinya. g. Tunduk pada kebenaran

h. Jujur dan memenuhi janji. i. Sabar.

(42)

seorang pendidik dan pembina bagi anak didiknya, atau bahkan sebaliknya.

2.2.3.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kompetensi Kepribadian Menurut Monks, dkk. (1990), ada beberapa faktor yang mempengaruhi kompetensi interpersonal, yaitu:

a. Umur atau kematangan sesorang. Konformisme semakin besar dengan bertambahnya usia.

b. Status ekonomi akan mempengaruhi kepribadian karena bila sesoorang memiliki status ekonomi yang mapan maka rasa nyaman dan percaya diri akan tumbuh.

c. Motifasi diri. Adanya dorongan untuk memiliki status inilah yang menyebabkan seseorang berinteraksi dengan orang lain, individu akan menemukan kekuatan dalam mempertahankan dirinya di dalam lingkungan sosial.

d. Keadaan keluarga dan lingkungan. Suasana rumah yang tidak menyenangkan dan tekanan dari orang tua akan membentuk sebuah karakter individu dalam berinteraksi dengan lingkungan.

(43)

2.2.3.3Kompetensi Profesional

2.2.3.3.1 Pengertian Kompetensi Profesional

Keprofesionalan tenaga pendidik ini menjadi sesuatu yang bersifat mutlak, oleh karena hasil yang diharapkan muncul dalam proses pembelajaran ini adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan bermanfaat bagi kehidupan dirinya sekarang atau yang akan datang, dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat pada umumnya. Oleh karenanya menjadi sangat penting bagi seorang dosen sebagai tenaga pendidik mempunyai sifat profesional (Sanusi, 1999).

Pasal 60 UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban :

a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan berkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(44)

e. Menjujung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika.

f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan PP Nomer 74 tahun 2008 menjabarkan bahwa kompetensi profesional dosen merupakan kemampuan dosen dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni dan budaya yang diampu.

(45)

2.2.3.3.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kompetensi Pr ofesional Dosen

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme dosen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Jalal, 2005:1) :

1. Faktor Internal.

Faktor internal ini sebenarnya berkaitan erat dengan syarat-syarat menjadi seorang dosen. Adapun faktor yang dimaksud antara lain: a) Latar belakang pendidikan dosen

Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi seorang dosen sebelum mengajar adalah harus memiliki ijazah kedosenan. Dengan ijazah kedosenan tersebut, dosen memiliki bukti pengalaman mengajar dan bekal pengetahuan baik peadagogis maupun didaktis, yang sangat besar pengaruhnya untuk membantu pelaksanaan tugas dosen. Dengan demikian ijazah yang dimliliki dosen akan menunjang pelaksanaan tugas mengajar dosen itu sendiri.

b) Pengalaman mengajar dosen

(46)

mengajarnya baru satu tahun misalnya, akan berbeda dengan dosen yang berpengalaman mengajarnya telah bertahun-tahun. Sehingga semakin lama dan semakin banyak pengalaman mengajar, semakin sempurna tugas dalam mengantarkan anak didiknya untuk mencapai tujuan belajar.

c) Keadaan kesehatan dosen

Kalau kesehatan jasmani dosen terganggu, misalnya badan terasa lemah dan sebagainya, maka hal tersebut akan mengganggu kesehatan rohaninya dan ini akan berpengaruh pada etos kerja yang menjadi semakin berkurang. Maka dengan kondisi jasmani yang sehat akan menghasilkan proses belajar mangajar sesuai yang diharapkan.

d) Keadaan kesejahteraan ekonomi dosen

Seorang dosen jika terpenuhi kebutuhannya, maka ia akan lebih percaya diri sendiri merasa lebih aman dalam bekerja maupun kontak-kontak sosial lainnya.

(47)

menganggu efektifitas pekerjaan sebagai dosen. Dan hal ini akan mempengaruhi terhadap upaya peningkatan profesionalisme dosen.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peningkatan profesionalisme dosen diantaranya,

a) Sarana pendidikan

Dalam proses belajar mengajar sarana pendidikan merupakan faktor dominan dalam menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan tersedianya sarana yang memadai akan mempermudah pencapain tujuan pembelajaran , sebaliknya keterbatasan sarana pendidikan akan menghambat tujuan proses belajar mengajar.

Terbatasnya sarana pendidikan dan alat peraga dalam proses belajar mengajar secara tidak langsung akan menghambat profesional dosen. Jadi dengan demikian sarana pendidikan mutlak diperlukan terutama bagi pelaksanaan upaya dosen dalam meningkatkan profesionalnya.

b) Kedisiplinan kerja diuniversitas

(48)

melakukan sesuatu sebagaimana ditetapkan oleh norma-norma dan peraturan yang berlaku.

Untuk membina kedisiplinan kerja merupakan pekerjaan yang tidak mudah karena masing-masing pelaku pendidikan itu adalah orang yang heterogen (berbeda). Disinilah fungsi kepala universitas sebagai pemimpin, pembimbing, dan pengawas diharapkan mampu untuk menjadi motifator agar tercipta kedisiplinan didalam lingkungan universitas. Kedisiplinan yang ditanamkan kepada dosen dan seluruh staf universitas akan mempengaruhi upaya peningkatan profesionalisme dosen.

c) Pengawasan kepala program studi

(49)

2.2.3.4Kompetensi Sosial

2.2.3.4.1 Pengertian Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan , orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki bagian kompetensi dengan indikator esensial, yakni sebagai berikut (Kunandar, 2007 : 76) :

a. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik b. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesame

pendidik dan tenaga kependidikan

c. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua / wali peserta didik dan masyarakat sekitar

(50)

2.2.3.4.2 Ciri-ciri Kompetensi Sosial Dosen

Seorang dosen yang kompeten berarti ia mampu untuk melakukan pekerjaan kedosenaanya dengan baik. Sementara itu, kompetensi sosial dosen merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (Kunandar, 2007; Trianto & Tutik, 2007). Defenisi ini menegaskan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, seorang dosen atau pendidik adalah seorang manusia sosial yang terikat dengan norma dan kaidah yang berlaku pada masyarakat dimana dia tinggal dan beraktifitas. Kedua, kompetensi sosial dosen dilihat dari bagaimana komunikasi dan interaksinya dengan berbagai segmen masyarakat baik diuniversitas maupun di luar universitas. Ketiga, stakeholders yang terlibat interaksi dengan dosen meliputi siswa dan siswi, sesama dosen, staf administrasi universitas, orangtua siswa, dan masyarakat luas.

Menurut Trianto dan Tutik dalam tulisan Raihani (2007, pp.77-78), indicator-indikator kompetensi social dosen dalam interaksinya dengan berbagai pihak seperti disebutkan diatas dapat dirinci sebagai berikut:

(51)

a) Memahami dan melaksanakan prinsip-prinsip komunikasi efektif dan empatik;

b) Mengevaluasi proses dan hasil komunikasi efektif dan empatik; c) Memperbaiki proses komunikasi efektif dan empatik.

2. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di universitas dan masyarakat:

a) Merancang berbagai program pendidikan di universitas dan masyarakat sekitar;

b) Menyelenggarakan berbagai program pendidikan di universitas dan masyarakat sekitar;

3. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional, dan global

a) Mengidentifikasi dan menganalisa masalah-masalah pendidikan pada tataran lokal, regional, nasional, dan global;

b) Mengembangkan alternative pemecahan masalah-masalah pendidikan tataran lokal, regional, nasional, dan global;

c) Mendesain program pendidikan pada tataran lokal, regional, nasional, dan global

4. Memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) untuk berkomunukasi dan mengembangkan diri:

(52)

b) Mengoperasikan secara efektif berbagai peralatan ICT untuk berkomunikasi.

c) Memanfaatkan perangkat ICT untuk berkomunikasi dan mengembangkan kemampuan professional sebagai dosen.

2.2.4 Kepuasan Mahasiswa 2.2.4.1Pengertian Kepuasan

Tjiptono (2005:349), kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik atau memadai) dan ”facio” (melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu memadai.

Menurut Kotler dan Keller (2007:177) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan. Jika kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja Melebihi harapan,pelanggan sangat puas atau senang.

(53)

2.2.4.2Mahasiswa

Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No. 30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perdosenan tinggi tertentu. Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perdosenan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.

Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perdosenan tinggi. Mahasiswa juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan masyarakat.

2.2.4.3Kepuasan Mahasiswa

Menurut Diana (2013) kepuasan mahasiswa merupakan perbedaan antara yang diharapkan mahasiswa (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan perdosenan tinggi dalam usaha memenuhi harapan mahasiswa.

(54)

2.2.5 Pengaruh Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Pr ofesional, Kompetensi Kepibadian, dan Kompetensi Sosial Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa

2.2.5.1Pengaruh Kompetensi Pedagogik terhadap Kepuasan Mahasiswa Menurut Sriwidadi (2008), proses belajar mengajar di kelas melibatkan para mahasiswa dan dosen. Fungsi dosen kini bukan hanya sebagai tutor, namun juga sebagai fasilitator untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya dosen yang memiliki komitmen yang tinggi dan kompetensi di bidangnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan untuk mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik yang harus ditampilkan oleh dosen dalam perencanaan pembelajaran meliputi pengembangan kurikulum, penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, penggunaan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan, pemanfaatan teknologi pembelajaran (Mulyasa, 2006)

(55)

dosen memiliki kompetensi pedagogik yang tinggi, maka diharapkan mahasiswa akan merasa puas dan mudah dalam memahami materi.

2.2.5.2Pengaruh Kompetensi Profesional Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa

Kompetensi Profesional dosen adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian dibidang pendidikan atau kedosenan. Kompetensi Profesional merupakan kemampuan dasar dosen dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan dan mempunyai ketrampilan teknik mengajar (Sanusi, 1999).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional dosen menentukan kepuasan mahasiwa dalam belajar di kelas. Apabila kompetensi professional dosen baik, maka mahasiswa akan menyukai mata kuliah yang diajarkan oleh dosen dengan cara mengajarnya yang profesional. Dengan demikian kompetensi professional dosen mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

(56)

mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. . Sejalan dengan hal ini, Kartono (1989:7) menjelaskan bahwa kepribadian merupakan satu struktur totalitas atau struktur unitas multipleks, dimana seluruh aspek-aspeknya berhubungan erat satu sama lainnya.

Dapat disimpulkan bahwa, kompetensi kepribadian dosen dapat mempengaruhi kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Apabila dosen memiliki kompetensi kepribadian dan bakat untuk menjadi dosen, ia pun akan selalu memiliki sikap optimis dalam pekerjaanya sebagai dosen, ia akan cepat dan tepat dalam mengambil keputusan-keputusan, serta akan meningkatkan perhatian mahasiswa dan rasa nyaman dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan dosen tersebut.

2.2.5.4Pengaruh Kompetensi Sosial Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa Kompetensi sosial adalah kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan , orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar (Kunandar, 2007 : 76).

(57)

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial dosen menentukan kepuasan mahasiwa dalam belajar di kelas. Apabila kompetensi sosial dosen tinggi, maka toleransi yang tercipta dalam lingkungan kampus, termasuk dalam proses pembelajaran dikelas juga akan sangat baik sehingga mahasiswa akan menyenangi kondisi tersebut. Dengan demikian kompetensi sosial dosen akan mempengaruhi kepuasan mahasiswa.

2.3 Kerangka Pikir

Penelitian ini mengkaji persepsi mahasiswa akuntansi terhadap Kompetensi Tenaga Akuntan Pendidik, yakni Dosen Program Studi Akuntansi. Terdapat empat dimensi penilaian dalam kompetensi dosen, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dengan adanya empat dimensi kompetensi tersebut, maka para dosen akan lebih memahami apa yang diharapkan mahasiswa terhadap dosennya.

(58)

Gambar 1 Kerangka pikir penelitian

Analisis Regresi Linier Berganda

2.4 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Bahwa Kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap kepuasan

mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur

H2 : Bahwa Kompetensi profesional berpengaruh terhadap kepuasan

mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur

H3 : Bahwa Kompetensi kepribadian berpengaruh terhadap kepuasan

mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur

H4 : Bahwa Kompetensi sosial berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa

UPN “Veteran” Jawa Timur Kompet ensi Sosial (X4)

Kompet ensi Profesional (X3)

Kompet ensi Kepribadian (X2)

Kompet ensi Pedagogik (X1)

(59)

3.1 Objek Penelitian

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Akuntansi angkatan tahun 2010 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, yang terletak di Jalan Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar - Surabaya.

3.2 Operasionalisasi dan Pengukur an Variabel 3.2.1. Definisi Operasional

Suatu definisi diberikan pada suatu variabel atau kontrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel atau konstrak tersebut (Nazir, 2003 : 126).

Dalam penelitian ini menggunakan 4 indikator : 1. Kompetensi Pendagogik

(60)

Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan manusia dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner, yakni :

a. Dosen memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional, dan intelektual.

b. Dosen memahami gaya belajar dan kesulitan belajar mahasiswa c. Dosen menguasai teori dan prinsip belajar serta teknik pembelajaran d. Dosen selalu mengembangkan kurikulum yang mendorong

keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.

2. Kompetensi Profesional

Merupakan kemampuan yang tumbuh secara terpadu dari pengetahuan yang dimiliki tentang bidang ilmu tertentu, keterampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang alamiah untuk memajukan, memperbaiki dan mengembangkannya secara berkelanjutan, dan disertai tekad kuat untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan manusia terhadap kompetensi profesional dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner, yakni :

(61)

b. Dosen melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

c. Dosen meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.

d. Dosen bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

3. Kompetensi Kepribadian

Merupakan kemampuan yang menyangkut sejumlah nilai, komitmen, dan etika profesional yang mempengaruhi semua bentuk prilaku dosen terhadap mahasiswa, teman sekerja, keluarga dan masyarakat, serta mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, termasuk pengembangan diri secara profesional.

Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap kompetensi kepribadian ini menggunakan beberapa indikator, yakni :

a. Dosen menampilkan diri sebagai pribadi yang stabil, arif, dan dewasa serta berwibawa.

(62)

c. Dosen melaksanakan terlebih dahulu apa yang diperintahkan kepada mahasiswanya, mulai dari tingkah laku, dan ilmu yang diajarkan d. Dosen memposisikan dirinya seperti orang tua yang

bertanggungjawab kepada semua mahasiswa dalam pembelajaran.

4. Kompetensi Sosial

Merupakan kemampuan melakukan hubungan sosial dengan mahasiswa, kolega, karyawan dan masyarakat untuk menunjang pendidikan.

Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap kompetensi sosial ini menggunakan beberapa indikator, yakni :

a. Dosen dapat berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat

b. Dosen berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di universitas dan masyarakat

c. Dosen sering berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional, dan global

(63)

5. Kepuasan Mahasiswa (Y)

Kepuasan Mahasiswa adalah suatu bentuk perasaan seseorang mendapatkan hasil yang telah memenuhi harapannya.(Anggoro, 2006).

Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan mahasiswa dengan menggunakan instrumen berupa kuisioner yang dikembangkan oleh Christopher Lopelock(1994:100), sebagai berikut :

a. Tangible / bukti fisik (fasilitas fisik, peralatan, dan personalia pemberi jasa).

b. Reliability (keakuratan dan keterikatan pemberi jasa pada komitmen atau memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan).

c. Responsiveness (kemauan dan kemampuan pemberi jasa untuk memberikan layanan secara cepat dan tepat sesuai keinginan kosumen).

d. Assurance (keyakinan bahwa pemberi jasa mempunyai kompetensi memadai).

e. Empathy (pemberi jasa memberikan perhatian atau sikap peduli dan mengetahui kebutuhan pelanggan/mahasiswa).

3.2.2. Pengukuran Variabel

(64)

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006 : 107). Sewaktu menggapi pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti :

a. Jawaban Sangat setuju (SS) diberi score 7 b. Jawaban Setuju (S) diberi score 5 - 6 c. Jawaban Netral (N) diberi score 4

d. Jawaban Tidak setuju (TS) diberi score 3 - 2 e. Jawaban Sangat tidak setuju (STS) diberi score 1

3.3 Teknik Penentuan Sampel 3.3.1 Populasi

(65)

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi (Sumarsono, 2004 : 44).

Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah random sampling yaitu teknik penarikan sampel dimana pengambilan sampel acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan 2004 : 58).

(Umar, 2001: 74) Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi (responden)

e= Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan (e = 10%)

Perhitungannya :

(66)

Berdasarkan dari perhitungan diatas , maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 66 orang mahasiswa.

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 J enis Data

Data yang akan dipakai dalam riset haruslah data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah (Umar, 2009: 49). Jenis data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer.Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, baik individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Umar, 2009: 42). Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuisioner yang disebar sebanyak 66 kuisioner pada mahasiswa akuntansi angkatan 2010 UPN “Veteran” Jawa Timur.

3.4.2 Sumber Data

(67)

3.4.3 Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner dalam menggunakan datayang dibutuhkan. Teknik kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data denganmenyebarkan daftar pertanyaan yang terdiri dari beberapa item-item tentangpersepsi responden. Item-item pertanyaan yang digunakan peneliti adalah sebuahdaftar yang bersifat tertutup karena telah disediakan alternatif jawaban, skor 1(sangat rendah) sampai dengan skor 5 (sangat tinggi) yang dapat dipilih sehinggamemudahkan responden untuk mengisi kuesioner.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif dengan menggunakan program SPSS sebagai alat untuk menguji data tersebut.

3.5.1Uji Normalitas, Uji Validitas dan Uji Reliabilitas, 3.5.1.1 Uji Normalitas

(68)

Ghozali (2007: 112) menyatakan pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.1.2 Uji Validitas Data

Menurut Sumarsono (2004:31) Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatahkan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Dan kriteria pegujian sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5% berarti pertanyaannya valid.

(69)

3.5.1.3 Uji Reliabilitas

Menurut Sumarsono (2004:34) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan responden dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Dengan perkataan lain hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek dan alat pengukur yang sama.

Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2006:46), pengukuran reliabilitas menggunakan nilai Cronbach Alpha yaitu suatu konstruk atau variabel dikatakan reliebel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi tersebut diatas harus bersifat BLUE (Best,Linier,Unbiased,Estimator) artinya pengambilan keputusan melalui uji F tidak boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi, yaitu :

1. Tidak boleh ada multikoloniaritas 2. Tidak boleh ada heteroskedastisitas 3. Tidak boleh ada autokorelasi

(70)

3.5.2.1 Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem yang dinamakan multikolinearitas (multikol).

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang umum dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, maka tidak terjadi multikolineritas (Ghozali, 2002:57) dalam Liandari (2010).

3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas

(71)

Hal ini bisa diidentifikasi dengan cara menghitung korelasi rank sperman antara residual dengan seluruh variabel. Menurut Gujarati (1995:

188) rumus rank spearman adalah :

Keterangan :

di = Perbedaan dalam rank antara residual dengan variabel bebas ke-i N = Banyaknya data

Menurut Gujarati (1995:177), mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut :

a. Nilai probabilitas > 0.05 berarti tidak terdapat heteroskedastisitas. b. Nilai probabilitas < 0.05 berarti terdapat heteroskedastisitas.

3.5.3 Uji Regresi linear berganda

Persamaan regresi berganda merupakan persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen. Bentuk umum persamaan regresi berganda adalah:

Y= a + ß1X1+ß2X2+β3X3+β4X4…………. (1)

Keterangan :

(72)

ß1, ß2,ß3, ß4 = Koefisien regresi

X1 = Kompetensei pedagogik

X2 = Kompetensi profesional

X3 = Kompetensi kepribadian

X4 = Kompetensi sosial

e = Residual atau Kesalahan Penganggu

3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Uji Kesesuaian Model (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh kompetensi pedagogik, kompentensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial tenaga akuntan pendidik terhadap kepuasan mahasiswa sebagai berikut:

a) H0 : ß1 = ß2= 0 (artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok)

H1 : ß1≠ ß2≠ 0 (artinya model regresi yang dihasilkan cocok)

b) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi 0,05 atau (5%). c) Dengan F hitung sebesar :

(Sugiyono,2006: 223) Keterangan:

(73)

d) Ketentuan pengujian sebagai berikut :

• Jika tingkat signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak,

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, terhadap Y.

• Jika tingkat signifikan < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya ada pengaruh yang signifikan X1, X2 terhadap Y.

3.5.4.2 Uji Parsial (Uji t)

Uji t adalah uji yang digunakan untuk melihat pengaruh

masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat

(Widarjono,2005: 58).Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :

a) Ho : β1 = β2= 0 Artinya secara parsial variabel bebas tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat

Hi :β1≠ β2≠ 0Artinya secara parsial varibel bebas ada pengaruh

terhadap variabel terikat.

b) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05

c) Dengan nilai t hitung

Keterangan:

B = Koefisien regresi ‘

(74)

d) Kriteria Pengujian sebagai berikut :

• Jika nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak,

artinya tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, terhadap Y.

• Jika tingkat proabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,

(75)

4.1. Deskr ipsi Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,

sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner

yang disebarkan kepada responden. Responden yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Jawaban Mahasiswa Akuntansi angkatan tahun 2010

UPN “Veteran” Jawa Timur. Serta akan dibahas mengenai data-data yang

telah didapat dari persebaran dengan indikator Kompetensi Pedagogik,

Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi

Sosial. Hasil-hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

4.1.1. Rekapitulasi J awaban Kompetensi Pedagogik (X1)

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden mengenai variabel

Kompetensi Pedagogik :

Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan nilai rata-rata jawaban responden untuk Kompetensi Pedagogik

Item

Jawaban Kuisioner

1 2 3 4 5 6 7

∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp ∑ Resp

X1_1 2 1 5 23 18 13 4

X1_2 0 3 9 12 30 9 3

X1_3 0 1 3 14 24 20 4

X1_4 1 1 3 16 17 23 5

(76)

Berdasarkan tabel 2 di atas diketahui bahwa :

1. Untuk indikator “Pemahaman dosen terhadap karakteristik peserta

didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional dan

intelektual” sebagian besar responden menjawab Netral dengan

jumlah 23 mahasiswa atau sebesar 34.8%.

2. Untuk indikator “Pemahaman gaya belajar dan kesulitan belajar

mahasiswa“ sebagian besar responden menjawab Setuju dengan

jumlah 30 mahasiswa atau sebesar 45.5%.

3. Untuk indikator “Penguasaan teori dan prinsip belajar serta teknik

pembelajaran” sebagian besar responden menjawab Setuju dengan

jumlah 24 mahasiswa atau sebesar 35.4%.

4. Untuk indikator “Pengembangan kurikulum yang mendorong

keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran” sebagian besar

responden menjawab Setuju dengan jumlah 23 mahasiswa atau

34.8%.

4.1.2. Rekapitulasi J awaban Kompetensi Profesional (X2)

Berikut ini adalah deskripsi jawaban responden mengenai variabel

(77)

Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan nilai rata-rata jawaban responden

Sumber : Kuisioner yang diolah

Berdasarkan tabel 3 di atas diketahui bahwa :

1. Untuk indikator “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

oleh dosen dalam pembelajaran” sebagian besar responden menjawab

Setuju dengan jumlah 31 mahasiswa atau sebesar 47%.

2. Untuk indikator “Pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat“ sebagian besar responden menjawab Setuju

dengan jumlah 29 mahasiswa atau sebesar 44%.

3. Untuk indikator “Peningkatkan dan pengembangan kualifikasi

akademik” sebagian besar responden menjawab Setuju dengan jumlah

29 mahasiswa atau sebesar 44%.

4. Untuk indikator “Kompetensi secara berkelanjutan,bertindak objektif

dan tidak diskriminatif” sebagian besar responden menjawab Setuju

Gambar

Tabel 1
Gambar 1 Kerangka pikir penelitian
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan nilai rata-rata jawaban responden
Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan nilai rata-rata jawaban responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa mengamati penjelasan dan slide yang ditampilkan guru tentang tata surya  Siswa bertanya jawab tentang materi.

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

IMPLEMENTASI ALGORITMA CAMELLIA DENGAN KUNCI 128 BIT PADA ENKRIPSI DAN DEKRIPSI ISI PESAN ELCTRONIC MAIL (EMAIL).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penjadwalan adalah salah satu mata rantai kegiatan dari perencanaan produksi, dimana kegiatan penjadwalan itu sendiri berkaitan dengan proses pengurutan pengerjaan produk

Pariwisata  merupakan  suatu    kegiatan;  gerakan  untuk  menemukan  suatu  tempat dan masyarakat yang baru serta afiliasinya. Kegiatan multifaset yang melekat 

lebih dimana besarnya penyertaan modal dari masing-masing anggota sama, setiap anggota menjadi wakil dan penjamin bagi partner lainnya, mempunyai hak dan kewajiban yang sama,

Dinyatakan gagal, karena tidak ada peserta yang lulus dalam tahapan evaluasi. Demikian pengumuman ini, agar

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan menghadapi menopause pada wanita yang