• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANIFESTASI KEKERASAN FISIK DI AREA GIGI, RAHANG, DAN WAJAH PADA ANAK DI BIDANG FORENSIK ODONTOLOGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MANIFESTASI KEKERASAN FISIK DI AREA GIGI, RAHANG, DAN WAJAH PADA ANAK DI BIDANG FORENSIK ODONTOLOGI."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Manifestasi Kekerasan Fisik di Area Gigi, Rahang, dan Wajah pada Anak di Bidang Forensik Odontologi. –Ajeng Wulandari.- F1O050145

ABSTRAK

Kekerasan fisik pada anak seringkali terjadi dan mengakibatkan suatu dampak atau trauma yang sangat berpengaruh bagi kehidupan anak. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran manifestasi kekerasan fisik di area gigi, rahang, dan wajah pada anak didik di bidang forensik odontologi.

Metode penelitian adalah deskriptif dengan teknik survei. Melalui metode purposive sampling diperoleh 40 responden. Data yang diperoleh menggunakan kuesioner dan disajikan dalam bentuk tabel.

Hasil penelitian menunjukan indikator kekerasan sebanyak 20,32% luka di mulut dan berdarah di mulut,diikuti luka di gusi,berdarah di lidah maupun bengkak di lidah, berdarah di mulut 20,32%, diikuti berdarah gusi, berdarah di gigi lalu gigi goyang gigi retak/patah bengkak di gusi dan bengkak di bibir Indikator kekerasan di wajah luka memar. Terdapat pula luka gores, luka sayatan luka bakar Area 1/3 wajah wajah tengah sebanayak 70,59% diikuti 1/3 wajah atas dan 1/3 wajah bawah

Kesimpulan penelitian adalah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 40 anak didik di rumah singgah anak Balarenik, dapat disimpulkan bahwa manifestasi kekerasan fisik di area gigi atau rongga mulut dan wajah merupakan kekerasan yang paling sering dialami oleh anak.

.

(2)

vii

Physical Manifestations of Violence on Children in the Teeth, Jaw, and Facial

Areas in Odontology F orensic.Ajeng Wulandari.- F 10050145

ABSTRACT

Child abuse oftenly occurs among children and gives an affect as negstive trauma for the rest of their life. The purpose of this study was to determine it’s case, to let people know how significant the manifestation in the children teeth, jaw, and facial viewed from odontology with forensic.

Type of the research was descriptive. By means of purposive sampling method 40 respondents had been in volved, data obtained in the form of questionnaires and presented in the tabular.

The result is an indicator of. Violence, 20,32% sores in the mouth followed sores on the gum tongue had been safed. 20,32% is bleeding in mouth followed bleeding gums, bleeding teeth teeth rocking cracked teeth swollen gum swollen lips. Sores in the facial area is they have also laceration, incision, burns. The result in facial area effect, 1/3 side 70,59% of the middle face followed 1/3 side top of face, 1/3 side bottom of the face.

The conclusion of this research in Rumah Singgah Anak Balarenik of 40 children, showed the most prevalent is manifestation of violence on children in the teeth and facial areas

(3)

Referensi

Dokumen terkait

lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.. khususnya dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan yaitu. dengan menggunakan media gambar

muncul akibat pola ajar yang cenderung tidak memperhatikan aspek pemahaman dan proses belajar yang tidak konseptual kepada lingkungan siswa, proses pembelajaran yang

dimaksud dengan tradisi Selamatan Suroan ialah suatu kebiasaan yang telah dilakukan sejak dahulu dalam suatu kelompok untuk menyambut bulan Muharram atau Suro yang dilakukan

Dari observasi dan dialog didapatkan bahwa siswa masih kurang berkembang kemampuan number sensenya hal ini tercermin dari siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru

Mengenai tentang gugatan pilkada yang dilayangkan oleh calon bupati dan wakil bupati yang kalah dalam pilkada Kabupaten Gayo Lues, itu merupakan hal yang sangat wajar karena

Dapat disimpulkan bahwa utang jangka panjang adalah utang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau yang jatuh temponya lebih dari satu tahun

Aliran Fluida Remedial Praktikum

Manakala maksim simpati pula hanya digunakan sekali oleh PG, untuk menunjukkan bahawa dalam wacana kelas ini, guru tidak menonjolkan maksim ini kerana bersikap profesional