• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN MONEV OLEH PENILIK PLS DALAM MENINGKATKAN MUTU POS PAUD DI KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN MONEV OLEH PENILIK PLS DALAM MENINGKATKAN MUTU POS PAUD DI KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELENGGARAAN MONEV OLEH PENILIK PLS

DALAM MENINGKATKAN MUTU POS PAUD DI

KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

MAYA JUARIAH

NIM. 1003217

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)
(3)

========================================================== ========

PENYELENGGARAAN MONEV OLEH PENILIK PLS

DALAM MENINGKATKAN MUTU POS PAUD DI

KECAMATAN CIMAHI SELATAN KOTA CIMAHI

Oleh :

MAYA JUARIAH

NIM. 1003217

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© MAYA JUARIAH2013 Universitas Pendidikan Indonesia

september 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

i

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Maya Juariah (2013) “Penyelenggaraan Monev Oleh Penilik PLS Dalam meningkatkan Mutu POS PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi”.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh mana pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang merupakan tugas pokok dan fungsi Penilik PLS terhadap upaya peningkatan kualitas layanan Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, angket, studi literatur dan studi dokumentasi. Sebagai teknik pengumpulan data, sedangkan analisis dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif yang ciri-cirinya yaitu memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis.

Penelitian ini bertujuan menemukan hubungan antara Penilik PLS dengan Pengelola, pendidik dalam melakukan evaluasi kelembagaan dalam upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan anak usia dini melalui satuan Pos PAUD yang terintegrasi dengan layanan Posyandu yang dikelola TP-PKK. Populasi dan penelitan ini adalah Penilik PLS, Pengelola, Pos PAUD Kec. Cimahi Selatan yang diambil secara acak, yang jumlahnya 6 orang sebagai teknik sampling adalah stratifikasi sampling random secara proporsional.

Hasil penelitian 1). terdapat kegiatan pembelajaran di lembaga Pospaud yang masih seadanya, Tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dalam penyelenggaraan monev yang dilaksanakan sudah ditentukan dalam rencana kerja, 2). Pelaporan kegiatan monev dimaksudkan untuk menggambarkan proses pelaksanaan kegiatan monev yang dapat disampaikan melalui laporan tertulis dan tidak tertulis, Tindaklanjut dilakuam terhadap perbaikan sarana prasarana dan bimbingan, 3). Pemantauan kegiatan Monev di kecamatan cimahi selatan menunjukan bahwa pemantauan berkelanjutan jarang di lakukan karena kekurangan tenaga, 4). Faktor pendorong dan penghambat yang dirasakan yaitu dilihat dari dukungan pemerintah untuk kegitan monev sedangkan factor penghambatnya adalah kurangnya dana untuk pemenuhan kegiatan monev, 5). Peningkatan mutu yang dirasakan oleh pengelola Pos Paud dirasakan masih kurang karena masih banyaknya lembaga yang masih belum memahami proses monev sehingga berpengaruh pada pengelolaan lembaga tersebut.

(5)

ii

Maya Juariah ( 2013 ) " Maintenance PLS Monev By seer in improving the quality of early childhood POS Southern District CIMAHI Cimahi " .

Problem in this study is the extent to which the implementation of a monitoring and evaluation tasks and functions of controller PLS attempts to increase quality of service in District Postal Paud South CIMAHI Cimahi . This study uses observation , interviews, A survey , study literature and study documentation. As data collection techniques , whereas descriptive analysis was performed with qualitative methods , the characteristics of the problem there is that is broke at the moment, on the problems of actual data collected , arranged , described and analyzed.

This study aims to find the relationship between the seer PLS with Governors, educators in conducting institutional evaluation in improving the quality of early childhood education services through an integrated early childhood Posts ones with integrated health services are managed TP- PKK. Population and this study it is seer PLS , Governors, Paud Postal Districts . South CIMAHI taken randomly, the number 6 as the sampling technique is proportionally stratified random sampling .

(6)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

Bab I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 5

C. Pertanyaan Penelitian 5

D. Tujuan Penelitian 6

E. Metode Penelitian 7

F. Manfaat Penelitian 7

G. Struktur Organisasi 7

Bab II : KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Paud 9

B. Kosep monitoring dan Evaluasi 24

C. Penilik 31

D. Konsep Peningkatan Mutu 39

Bab III : METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian 60

B. Definisi Operasional 61

C. Instrumen Penelitian 62

D. Proses Pengembangan Instrumen 63

E. Teknik Pengumpulan data dan alas an rasional 64

F. Pendekatan dan metode penelitian 66

G. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 66 H. Pengelolaan dan Teknik analisis data 68

I. Jadwal Penelitian 68

Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 70

(7)

C. Hasil Penelitian 79

D. Pembahasan Hasil Penelitian 97

Bab V : Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan 105

B. Saran 110

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini penyelenggaraan pendidikan anak usia dini 0-6 tahun bila dilihat dari kuantitas perkembangannya cukup menggembirakan, karena lembaga-lembaga satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) banyak bermunculan bagai “jamur di musim hujan”, dengan berbagai jalur atau satuan layanan PAUD.Tidak sulit untuk menemukan layanan PAUD di tengah-tengah masyarakat kita, baik di perkotaan maupun di pedesaan sampai ke tingkat RW yang dikelola oleh sebagian besar atas kepedulian dan peran serta masyarakat.

Penyelenggaraan pendidikan memang tidak bisa lepas dari peran serta masyarakat. Hal tersebut telah diatur dalam UU Sistem Pendidikan (Sisdiknas) No. 20 tahun 2003 bab XV tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan, dinyatakan padapasal 54 ayat (1) bahwa :

Peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan; (2) Masyarakat dapat berperan sertasebagai sumber, pelaksana, dan pengguna hasil pendidikan.

Dengan menjamurnya layanan PAUD tersebut, orang tua saat ini dapat bebas memilih mengikutsertakan putra-putrinya pada satuan PAUD yang telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat, baik melalui satuan PAUD formal maupun non formal yang telah ditentukan dalam undang-undang Sisdiknas. Sebagaimana dinyatakan pada pasal 28 ayat (3) bahwa :

(9)

Diantara satuan PAUD tersebut, satuan PAUD yang banyak dikelola oleh masyarakat adalah SPS salah satu jenis satuannya adalah Pos PAUD yang dikelola mayoritas oleh kader Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), khususnya di Kota Cimahi jumlahnya lebih banyak dari satuan PAUD sejenis lainnya.

SPS penyelenggaraannya dapat diintegrasikan dengan berbagai program layanan anak usia dini seperti Posyandu, Bina Keluarga Balita, Taman Pendidikan Al-Qur‟an, Pelayanan Anak Kristen, Bina Iman Anak, atau layanan terkait lainnya yang telah banyak dikelola oleh lembaga atau organisasi sosial masyarakat seperti TP-PKK tersebut. Banyaknya ragam penyelenggaraan satuan PAUD tersebut, tentunya sangat menggembirakan bila dilihat dari nilai sisi positifnya terutama dilihat dari pemerataan akses layanan PAUD, baik di wilayah perkotaan maupun di pelosok pedesaan tanpa memandang status sosial dan budaya masyarakat, biaya yang terjangkau bahkan gratis dapat diikuti oleh seluruh anak usia dini dari kalangan keluarga si kaya maupun si miskin, dan tempat penyelenggaraannya (Pos PAUD) hampir ada di setiap RW bahkan tingkat RT, seperti halnya di Kota Cimahi. Namun demikian nilai sisi negatifnyapun tentu ada, dengan hadirnya beragam satuan layanan SPS tersebut, berdasarkan hasil survey dan penelitian sebelumnya dari segi kualitas masih belum baik dibanding pada layanan satuan PAUD formal (TK) yang notabene telah hadir lebih awal, dan pengelolaannyapun mayoritas telah memenuhi standar-standar PAUD.

(10)

Memperhatikan fenomena yang terjadi pada penyelenggaraan satuan PAUD tersebut yang diselenggarakan oleh, dari, dan untuk masyarakat seyogyanya perlu dievaluasi oleh pihak-pihak terkait terutama oleh Penilik PLS/PAUD yang mempunyai tugas pokok membina, memantau, mengevaluasi dan melaksanakan monitoring. Sejauhmana kelompok organisasi kemasyarakatan tersebut dapat menyelenggarakan Pos PAUD dan sudahkah memenuhi standar penyelengaraan Pos PAUD. Disinilah peran dan fungsi Penilik PAUD dalam monev (monitoring dan evaluasi) pada satuan PAUD tersebut. Karena monev merupakan bagian terpenting dari suatu organisasi atau lembaga penyelenggara untuk mengukur seberapa jauh tujuan kegiatan dapat tercapai. Dalam hal ini menyangkut perbaikan dan pengembangan Pos PAUD, sejauhmana kenyataan yang terjadi selama periode tertentu yang dapat menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna hasil dari pemantauan dan penilaian sebagai bahan pelaporan.

(11)

pembiayaan.Menjadi pertanyaan besar pada kalangan masyarakat dan pengelola Pos PAUD, apa yang sudah dilaksanakan oleh Penilik dengan baik sebagaimana tugas pokok dan fungsinyadalam upaya-upaya untuk meningkatkan mutu kelembagaan PAUD , untuk dapatsaling melengkapi dan memperkaya dengan melaksanakan kegiatan bersama dengan PAUD nonformal (TK), membangun peran dan fungsi gugus PAUD, melaksanakan monev, dan pembinaan serta penataan lembaga Pos PAUD oleh institusi terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dimana posisi Penilik Penilik berada .

Berdasarkan hasil studi lapangan sementara yang dilaksanakan penulis terdapat beberapa informasi dari beberapa pihak tentang keadaan Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan semula belum baik, beberapa tahun terakhir ini sudah lebih baik dari kecamatan lain yang ada di wilayah Kota Cimahi, Untuk itu penulis ingin mengetahui seberapa jauhupaya yang dilakukan Penilik PLS yang bertugas di Kecamatan tersebut. Sejauhmana Penilik PLS di Kecamatan Cimahi Selatan dalam menjalankan monev terhadap lembaga tersebut, dan indikator-indikator apa yang melatar belakanginya, untuk itu penulis ingin melakukan penelitian di beberapa Pos PAUD yang terintegrasi Posyandu secara sampling yang berada di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Kemudian bagaimana keberadaan lembaga tersebut terkait dengan sumber daya pendukungnya, bentuk perhatian dan strategi pembinaan dari Penilik tersebut, yang didukung oleh Disdikpora Kota Cimahi, dalam hal ini Kepala Seksi PAUD yang menangani PAUD yang dibantu oleh peran dan fungsi organisasi profesi (HIMPAUDI), pengelola dari kader TP-PKK Desa/Kelurahan dan masyarakat itu sendiri sebagai pengelola sekaligus sebagai Pendidik Pos PAUD.

Mengacu pada kondisi empirik diatas, penulis meneliti mengenai penyelenggaraan monitoring dan evaluasi oleh penilik PLS dalam

(12)

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dalam rangka meningkatkan mutu layanan Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan melalui penyelenggaraan monev, maka penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut:

1. kurangnya dalam merencanakan, melaksanakandari kegiatan monev oleh Penilik PLS pada layanan Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan.

2. tidak berjalannya Peran dan fungsi Penilik PLS dalam melaksanakan pembinaan dan Monev terhadap Pos PAUDyang ada di Kecamatan Cimahi Selatan.

3. Tinginya dukungan dari Disdikpora, TP-PKK, HIMPAUDI Kota Cimahi dalam mendukung kegiatan Monev, dalam mendorong berjalannyatupoksi Penilik PLS untuk melakukan pembinaan dan Monev terhadap pengelola dan tutor Pos PAUD sebagai daya dukung dalam Meningkatkan mutu layanan Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan.

4. adanya perubahan prilaku dan peningkatan motivasi terhadap pengelola lembaga yang mendapatkan pembinaan dari penilik PLS dalam meningkatkan mutu Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan.

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : „‟Bagaimana penyelenggaraan monev sebagai alat ukur dalam meningkatkan mutu layanan Pos PAUD di Kecamatan Cimahi selatan‟‟.

C. Pertanyaan penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah diatas ,maka penulis mengemukakan kedalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan kegiatan monev yang dilaksanakan oleh penilik PLS dalam meningkatkan mutu Pos Paud di kecamatan Cimahi selatan ?

(13)

3. Bagaimanan tindak lanjut dari kegiatan penyelenggaraan monev yang diselengarakan oleh penilik PLS ? .

4. Bagaimana Faktor pendukung dan penghambat penyelenggaraan monev oleh penilik PLS di kecamatan cimahi selatan ?

5. Bagaimana mutu penyelenggaraan Pospaud setelah mendapatkan monev dari penilik PLS di Kecamatan Cimahi Selatan ?

D.Tujuan Penelitian

1. Mengetahui proses perencanaan kegiatan monev yang dilaksanakan oleh penilik PLS dalam meningkatkan mutu Pospaud di kecamatan Cimahi selatan. 2. Mengetahui pelaksanaan kegiatan Monev yang diselenggarakan oleh Penilik

PLS dalam meningkatkan mutu Pos Paud di kecamatan cimahi selatan.

3. Mengetahui tindak lanjut dari kegiatan penyelenggaraan monev yang diselenggarakan oleh penilik PLS.

4. Mengetahui factor-faktor apa yang mendorong dan menghambat penyelenggaraan monev oleh penilik PLS di kecamatan cimahi selatan.

5. Mengetahui bagaimana mutu penyelenggaraan Pospaud setelah mendapatkan monev dari penilik PLS di Kecamatan Cimahi Selatan.

E.Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitan ini adalah metode deskriptif kualitaif yang ciri-cirinya adalah sebagai berikut : (1)Memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.(2) Data yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan dianalisis.

Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(14)

2. Wawancara, adalah suatu cara pengumpulan data sebagai proses interaksi,interelasi, dengan karakteristik, isyarat dan persepsi yang sering digunakan dalam hal menginginkan mengorek sesuatu yang belum terungkapkan dengan cara observasi dan angket dalam hal ini yang diwawancara adalah penyelenggara Pospaud dan penilik PLS.

3. Angket, adalah suatu pengumpulan data yang dibuat dibagikan kepada responden yang diteliti.

4. Studi literature,adalah sumber yang memberi landasan-landasan teoritis yang menjadi titik tolak dari penelitian yang dilakukan dan digunakan untuk memperbanyak wawasan dalam penelitian.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibagi kedalam dua bagian yaitu :

1. Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi kajian dan rujukan akademis serta menambah wawasan bagi penulis khususnya umumnya para penilik dan penyelenggara pospaud dalam menyelenggarakan program pospaud

2. Manfaat secara Praktis diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang monev paud.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Diawali dengan Bab I Pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi.

Kemudian bab II tinjauan konsep yang berhubungan dengan teoritis berupa ungkapan-ungkapan dari sejumlah literatur yang berhubungan dengan permasalahan.

(15)

pembelajaran data, langkah-langkah pengumpulan data serta prosedur pengolahan data, dan analisa data.

Lalu bab IV membahas hasil penelitian disertai pembahasan penjelasan dan penafsiran gambaran hasil penelitian.

(16)

60

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Tahap Persiapan

a. Mengajukan surat izin pelaksanaan penelitian kepada ketua program studi PLS UPI Bandung;

b. Mengajukan surat izin kepada kepala kantor Kesbang,kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga melalui BidangPNFI Seksi PAUD Kota Cimahi.

c. Mengajukan surat izin kepada Camat Kecamatan Cimahi Selatan dan Kepala Kelurahan se-Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.

d. Menyampaikan surat izin penelitian dan permohonan kesediaan kepada Ketua Yayasan/Lembaga Pos PAUD

e. Menyampaikan permohonan kesediaan Penilik PLS Kecamatan Cimahi Selatan untuk dijadikan responden utama penelitian.

2. Tahap Penyusunan Pengumpulan Data

Setelah menetapkan alat pengumpul data yang dapat mendukung dalam penelitian ini, selanjutnya menyusun cara-carapengumpulan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi, penyusunan pedoman pengumpul data, yaitu terdiri dari pedoman wawancara, pedoman observasi. Dalam pembuatan kisi-kisi ini ditempuh langkah-langkah merumuskan pertanyaan penelitian, aspek yang diukur, indikator serta penomoran butir pertanyaan dalam instrumen. b. Menyusunan daftar pertanyaan baik untuk pedoman wawancara, pedoman

(17)

yang diperoleh benar-benar autentik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh peneliti.

c. Uji coba dan revisi pedoman wawancara, maksudnya yaitu agar ditemukan kelemahan dan kekurangan dalam mengungkap informasi yang diperlukan, kemudian untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kembali pedoman wawancara, sehingga dapat terbentuk pedoman wawancara yang siap untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data. d. Penelitian dalam pengumpulan data, dengan cara mempersiapkan

pedoman wawancara sesuai dengan kebutuhan.

3. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai secara langsung kepada Penilik PLS, Tim Penggerak PKK, para pengelola, dan pendidik/tutorPos PAUD. Kemudian mengumpulkan data-data kependudukan yang diperoleh dari data dokumen di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.

B. Definisi Operasional

Untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dalam judul dalam penulisan, maka pada bagian ini penulis mencoba memberikan penjelasan umum maupun operasionalnya yaitu sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Monev

(18)

2. Mutu Pos Paud

Mutu Pos Paud pada daerah Kecamatan Cimahi masih dirasakan tidak merata pada lembaga Pos Paud yang ada di daerah Kecamatan Cimahi, Karena adanya perlakuan yang berbeda, misalnya Pemberian bimbingan terhadap lembaga yang mengajukan monev dan pada lembaga yang terjangkau daerahnya.

3. Mutu

Mutu atau kualitas adalah kadar, tingkat baik buruknya sesuatu, tingkat,

derajat atau tarap kepandaian, kecakapan dsb, (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2000 : 457). Secara etimologi, mutu atau kualitas diartikan dengan

kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan, sebab kualitas

mengandung makna bobot atau tinggi rendahnya sesuatu. Dalam hal ini mutu

pelaksanaan pendidikan disuatu lembaga pendidikan anak usia dini pada

satuan Pos PAUD. Sampai dimana pendidikan di lembaga tersebut telah

mencapai suatu keberhasilan.

4. Pos PAUD

Pos PAUD adalah salah satu satuan PAUD, Pos PAUD dikelola dengan prinsip “dari, oleh, dan untukmasyarakat”. Pos PAUD dibentuk atas kesepakatan masyarakat dandikelola berdasarkan azas gotong-royong, kerelaan, dan kebersamaan.Pembinaan Pos PAUD di tingkat desa/kelurahan dilakukan oleh TimPembina Tingkat Desa/Keluarahan (TPD/K) yang beranggotakan unsur-unsurperangkat desa/kelurahan, dewan perwakilan desa/kelurahan,tokoh masyarakat/agama, dan TP-PKK/ormas.

C. Instrumen Penelitian

(19)

orang lain. Karena penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, maka dituntut memiliki adaptabilitas yang tinggi disesuaikan dengan situasi yang ada di tempat penelitian.

Peneliti sebagai instrumen penelitian mencoba memahami dan menyesuaikan keadaan yang terjadi pada waktu penelitian, sehingga data yang diperoleh seobjektif mungkin. Jadi unsur manusia sebagai alat atau instrumen penelitian. Adapun penelitian ini menggunakan instrumen berupa:

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi dipergunakan sebagai acuan dalam melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian, disusun atas dasar hasil observasi terhadap perilaku subjek selama penelitian terhadap lingkungan yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dipergunakan agar wawancara yang dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak sekedar berdasarkan tujuan penelitian saja, tetapi disusun berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Kamera digital, dan Handphone.

Dalam melaksanakan pengumpulan data dan informasi selama melaksanakan observasi dan wawancara, peneliti menggunakan kamera, perekam suara dan alat komunikasi berupa handphone sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dan mendokumentasikan foto kegiatan penelitian.

D. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam proses pengembangan instrumen, peneliti melakukan beberapa tahapan antara lain yaitu sebagai berikut :

1. Membuat kisi-kisi penelitian;

(20)

3. Melakukan koordinasi kepada pembimbing tentang kisi-kisi, pedoman wawancara dan pedoman observasi.

4. Merivisi pedoman wawancara dan observasi yang perlu perbaikan; 5. Melaksanakan penelitian di lapangan.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Alasan Rasional

Dalam pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik – teknik sebagai berikut :

1. Observasi,

Observasi yaitu teknik pengumpulan data tentang keadaan atau gambaran objek penelitian, penulis mengadakan pengamatan secara langsung di beberapa lembaga Pos PAUD Kecamatan Cimahi Selatan, data-data tersebut mengenai :

a. Letak dan keadaan lokasi serta karakteristik masyarakat di desa/kelurahan/kecamatan tersebut, dimana tempat pelaksanaan kegiatan dan lokasi lembaga berada;

b. Keadaan dan jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin, tingkat pendidikan dan mata pencaharian penduduk.

c. Keadaan dan jumlah warga masyarakat usia 0-6 tahun yang sudah terlayani dan belum terlayani PAUD.

d. Keadaan dan jumlah lembaga, pengelola, pendidik dan peserta didik di Pos PAUD yang ada di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan.

2. Wawancara

(21)

a. Data tentang bagaimana pelaksanaan monevoleh Penilik PLS dalam meningkatkan layanan pendidikan anak usia dini, yang dilaksanakan di lembaga Pos PAUD Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.

b. Data tentang dukungan dan hambatan yang dialami Penilik PLS dalam melaksanakan monev terhadap penyelenggaraanPos PAUD.

c. Responden diberikan pertanyaan sesuai pedoman wawancara yang telah dibuat, hal tersebut untuk mendapatkan informasi dan data-data yang erat kaitannya dengan pembahasan pada penelitian ini, yang meliputi : Gambaran tentang pelaksanaan monev oleh Penilik PLS terhadappara pengelola dan pendidik Pos PAUD, dalam meningkatkan mutu Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi hasil penyelenggaraan program di lembaga Pos PAUD Kecamatan Cimahi Selatan.

3. Studi Dokumentasi

Dalam penulisan skripsi ini studi dokumentasi sangat diperlukan, mengingat untuk mendapatkan data-data yang dapat dijadikan bahan informasi, dan pengumpulan data antara lain meliputi :

a. Posisi dan peranan Penilik PLS, pengelola dan pendidik Pos PAUD yang meliputi pengertian, batasan, dan tujuan pembelajaran PAUD dalam peningkatan mutu layanan pendidikan anak usia dini.

b. Arti dan tujuan pelaksanaan monev terhadap penyelenggaraan PAUD, pengaruh terhadap perubahan pola pikir terhadap upaya peningkatan pelayanan Pos PAUD melalui komunikasi, informasi, dan edukasi program PAUD.

(22)

F. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan

Sebagaimana dijelaskan dalam handout materi pokok perkuliahan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif UPI Bandung (Trisnamasyah, S. 2009 : 83), bahwa :

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan, yaitu orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya, meliputi perasaan, keyakinan, ide, pemikiran dan kegiatan dari partisipan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini dilakukan melalui pendekatan dengan mengembangkan dan mengungkapkan fenomena yang ada di lapangan, penelitian ini untuk mengukur variabel yang ditetapkan, dengan mempergunakan instrumen non test, yakni pedoman wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, sehingga data yang diperoleh saling melengkapi, dan akhirnya diperoleh temuan penelitian.

2. Metode

Metode yang dipergunakan dalam rangka membahas, dan meneliti tentang “Penyelenggaraan Monev Oleh Penilik PAUD Dalam Peningkatan Mutu Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, adalah dengan menggunakan metoda penelitian deskriptif kualitatif, yaitu bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi atau bidang tertentu secara faktual dan cermat, Issac dan Michael dalam Metoda Penelitian Komunikasi (1984 : 34-35).

G. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian

(23)

Lokasi penelitian adalah di beberapa lembaga Pos PAUD yang terintegrasi kepada Posyandu yang berada di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.Ada empat alasan mengapa penelitian pada satuan PAUD tersebut, antara lain alasannya adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan informasi dan observasi awal dari penilik PLS dan pengelola satuan PAUD yang terbanyak dikelola masyarakat adalah Pos PAUD, dan setiap tahun Pemerintah Kota Cimahi melaksanakan evaluasi yang terdiri dari beberapa unsur terkait antara lain : TP-PKK, Penilik PLS Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota dan organisasi profesi PAUD (HIMPAUDI) Kota Cimahi. Maksud dan tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana program pendidikan anak usia dini pada satuan Pos PAUD di Kota Cimahi dapat berjalan sebagaimana mestinya.

b. Peneliti berasal dari pendidik PAUD dan aktif dalam kepengurusan HIMPAUDIKecamatan Cimahi Selatan sebagai mitra Disdikpora Kota Cimahi dalam penyelenggaraan PAUD,sehingga penentuan atas pertimbangan efesiensi waktu, biaya tenaga, dan hasil penelitian terkait dengan pekerjaan. c. Peneliti ingin mengetahui sejauhmana hasil pelaksanaan monev pada

penyelenggaraan Pos PAUDdalam memberikan akses layanan dan kualitas pendidikan bagi anak usia dini di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. d. Untuk mengetahui dukungan dan hambatan tentang program PAUD yang

diselenggarakan oleh Pos PAUD di Kecamatan Cimahi Selatan.

2. Subjek Penelitian

(24)

H. Pengolahan dan Teknik Analisis Data

1. Pengolahan Data

Untuk memudahkan dalam memahami penganalisaan data, dikemukakan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut :

a. Seleksi data, yaitu mengadakan pemilihan terhadap data yang terkumpul untuk mendapatkan data, sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian. b. Klasifikasi data, yaitu mengelompokkan data untuk memudahkan dalam

pengolahan data.

2. Tekhnik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan tahapan sebagai berikut :

1. Analisis pada saat pengumpulan data.

Selama mengumpulkan data, sambil membuat catatan lapangan, melakukan triangulasi untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan keabsahan data, melakukan revisi sesuai dengan subjek penelitian dari sumber aslinya.

2. Analisis setelah data terkumpul.

Langkah kedua mereduksi data dengan jalan merangkum laporan lapangan, mencatat, menggolongkan, mengklasifikasikan hal-hal yang relevan dengan fokus penelitian,mendisplay data, sehingga hubungan data yang satu dengan yang lainnya menjadi jelas dan saling terkait membentuk kesatuan yang utuh.

(25)

antara apa yang dilakukan, bagaimana melakukan, mengapa dilakukan, dan bagaimana hasilnya (how is the effect). (Trisnamasyah, S. 2009 : 49).

I. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal kegiatan penelitian, disusun sebagaimana tabel berikut ini : Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penulisan Skripsi

No WaktuKegiatan Nama Kegiatan Keterangan

1 Mei 2013 minggu ke 1 dan ke 2.

Melaksanakan penyusunan proposal dan bab I,

Penyusunan, dan bimbingan serta perbaikan bab II dan III serta

(26)
(27)

105

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Berdasarkan deskripsi, pembahasan dan temuan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir ini dikemukakan kesimpulan yang merupakan rangkuman dari keseluruhan hasil penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu mengenai Bagaimana penyelenggaraan

Monev Oleh Penilik PAUD Dalam Peningkatan Mutu POS PAUDdi

Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi”. Sesuai dengan identifikasi permasalahan yang ada, dituangkan kedalam lima pertanyaan dan kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Program Monev Yang Dilakukan Oleh Penilik PLS Dalam

Meningkatkan Mutu PosPAUD di Kecamatan Cimahi Selatan.

a. Dalam menentukan aspek yang akan dimonev :

Berdasarkan observasi terdapat kegiatan pembelajaran di lembaga Pospaud yang masih seadanya,perbandingan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang belum sebanding dengan jumlah anak peserta didik sebagaimana yang diharuskan dalam Permendiknas No. 58. Silabus / kurikulum di Pos PAUDsebagian besar belum memilikinya,kemudian mengenai APE luar dan APE dalam sebagian kecil sudah memiliki. Keberadaan usia peserta didik rata-rata 3-6 tahun, dan sebagian kecil sudah menggunakan buku–buku administrasi. Hal tersebut perlu adanya pembinaan dari Penilik PLS, dapat mendorong para lembaga Pos PAUD bisa menyelenggarakan pendidikan anak usia dini sebagaimana mestinya

(28)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimindi

indikator sebagaimana ditentukan dalam aspek perencanaan monev diatas. c. Penyusunan instrument monev :

Jumlah rata – rata peserta didik di lembaga Pospaud setiap tahunnya antara 15-30 anak, kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan belum sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005 dan Permendiknas 58. Proses pembelajaran (PBM) dalam seminggu 2- 3 kali pertemuan, kelengkapan administrasi belum lengkap, bahkan administrasi ada yang seadanya.

d. Penyusunan tahapan/prosedur

Dalam tahapan monev penilikPLS terkadang melakukan sosialisasi terlebih dahulu, dan meminta profil lembaga terlebih dahulu, namun tidak semua lembaga memiliki atau membuat profil tersebut. Saat melaksanakan kunjungan dilakukan ketika PBM sedang berjalan, dan pelaksanaan pembinaan dilakukan ketika peserta didik sudah pulang ke rumah masing-masing yang dijemput oleh masing-masing orang tuanya. Serta dalam memberikan rekomendasi untuk kepentingan apapun, misalnya pengajuan BOP, APE, dll senantiasa dilihat dahulu apakah pos PAUD tersebut memenuhi persyaratan atau tidak dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini. Penilik PLS melakukan penilaian terhadap Pos PAUD minimal setahun sekali setelah tahun pelajaran berakhir, bersama-sama dengan institusi terkait (BPMMKB, Unsur Bidang PNFI Disdikpora, TP-PKK, dan HIMPAUDI).

e. Daya dukung :

(29)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan

2. Pelaksanaan kegiatan monev Pospaud

a. Pelaporan :

Pelaporan kegiatan monev dimaksudkan untuk menggambarkan proses pelaksanaan kegiatan monev yang dapat disampaikan melalui laporan tertulis dan tidak tertulis.

b. Pemantauan :

Tindaklanjut terhadap perbaikan sarana prasarana yang dibutuhkan oleh lembaga,ditindaklanjuti oleh Disdikpora dan diberikan bantuan secara bertahap pada lembaga tersebut., misalanya kebutuhan APE Luar berupa perosotan, ayunan dan jungkitan melalui dana APBD2 Pemkot Cimahi. Selanjutnya kompetensi PTK mayoritasbelum sesuai dengan Permendiknas No. 58. Sehubgungan berbagai alasan, namun strategi atau solusi yang dilakukan mengatasi permasalahan ini dilakukan melalui diklat, Kemudian cara memantau proses kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kunjungan langsung ke lokasi, ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.

c. Bimbingan lanjutan

(30)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimindi

BPMPPKB bekerjasama mengadakan lomba kelembagaan. Peringatan momen Hari Anak Nasional (HAN) maupun hari-hari besar lainnya.

3. Tindak lanjut dari kegiatan Monev PosPAUD di Kecamatan Cimahi

selatan

Tindak lanjut dari pemantauan kegiatan Monev di kecamatan cimahi selatan menunjukan bahwa pemantauan berkelanjutan jarang di lakukan karena kekurangan tenaga tetapi ada upaya-upaya yang dilakukan dengan cara menyarankan mengikuti diklat dasar atau kursus – kursus dan Tindak lanjut dari bimbingan lanjutan kegiatan monev PosPAUD di Kecamatan Cimahi Selatan dilakukan hanya kepada lembaga PosPAUD yang memerlukan, dan biasanya materi yang disampaikan mengenai peningkatan kompetensi,penggelolaan lembaga.

4. Faktor – faktor pendorong dan penghambat kegiatan penyelengaran

Monev

a. Internal

Kebijakan pemerintah (Disdikpora Kota Cimahi) dalam penyelenggaraan PosPaud di Kec. Cimahi Selatan sudah baik, jalinan kerjasama denganinstitusi dan ormit terkait lainnya sudah berjalan. Adanya bantuan yang diberikan pemerintah Kota Cimahi kepadalembaga Pospaud, berupasarana APE dalam (buku-buku administrasi, buku bacaan, dan APE luar (perosotan, ayunan, jungkitan,dll ). Tetapi dukungan pembiayaan belum diberikan kepada semua Pos PAUD, karena keterbatasan anggaran/quota BOP dari pemerintah pusat atau provinsi Jawa Barat masih terbatas, BOP diberikan kepada Pos PAUD yang sudah lama berdiri dan layak untuk diberikan bantuan.

(31)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan sebesar Rp. 1.500.000,-/orang/tahun dari APBD 2 Pemkot Cimahi. Kemudian dalam rangka meningkatkan kompetensi lembaga dan pendidik adanya kegiatan diklat dan aktifitas pada gugus PAUD yang continue dilaksanakan sehingga diantara pendidik dan pengelola dapat shering pengalaman dalam mendidik anak dan mengelola lembaga Pos PAUD.

2) Terdapat dukungan dan manfaat bagi masyarakat yang kurang mampu, dilihat dari biaya tidak dipungut, dan jarak yang dekat antara rumah/tempat tinggal peserta didik dengan tempat Pos PAUD berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat hampir di setiap RW ada. Masyarakat sekitar Pos PAUD ada pula yang memberikan bantuan walaupun hanya alakadarnya berbentuk uang kencleng untuk membayar honor / transfort tutor atau kebutuhan kegiatan.

5. Peningkatkan mutu Pospaud di Kecamatan Cimahi Selatan

Terdapat responden yang hanya cukup memahami saja dalam penyelenggaraan Pos PAUD, dan yang menganggap sudah baik masih sedikit. Sikap penilik PLS dalam menyelesaikan permasalahan PSUD di Pos PAUD Kec. Cimahi Selatan yang masih merasa kurang bisa mengatasi dan respon dari pihak-pihak terkait belum baik, sehingga para pengelola Pos PAUD masih ada yang kebingunngan dalam mengelola Pos PAUD.

Kemudian dalam hal komunikasi dan koordinasi dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pos PAUD di Kec. Cimahi Selatan masih dianggap cukup baik sekitar 80%. Pemberian rangsangan kognitif terhadap pelayanan pendidikan anak usia dini di Pos PAUD dikatagorikan masih dikatakan biasa-biasa saja (cukup baik).

(32)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimindi

B. Saran

Adapaun saran yang yang dapat diambil dari penelitian ini di sarankan kepada beberapa instansi maupun lembaga pengelola diantaranya :

1. Penilik

Penyelenggaraan monev seharusnya dilakukan dengan kegiatan rutin dan mempunyai tinak lanjut untuk mencapai mutu pendidikan dan pengelolaan pada lembaga-lembaga penyelengara pendidikan

2. Pengelola Lembaga

Pengelola yang membuka komunikasi yang aktif kepada lembaga pemerintahan dalam pelaksanaan kegiatan maupun kegiatan lainnya yang berhubungan dengan lembaga, sehingga pihak pemerintah dapat mengetahui dan membimbing kegiatan yang dilaksanakan, dan akan berpengaruh pada sinegritas pengelola lembaga dan pemangku kebijakan khusunya penilik

3. Peneliti lain

(33)

Maya Juariah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja Rosdakarya, Bandung. Penulis Arikunto, Suharsimi dan Jabar,

Safruddin Abdul,

2010,Evaluasi Progaram Pendidikan Pedoman Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arifin, Zainal, 2010, Evaluasi Pembelajaran Prinsip,Teknik,Prosedur, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Ametembun N. A, (1971), Supervisi Pendidikan Bandung Rama

Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia. (2005). Peran Strategis Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Bandung: ALQAPRINT.

Anonim. 2008. Tumbuh Kembang Anak. http://harnawatiaj.com (diakses Juni 2012 ).

Anonim. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini Menghimpit TK. http://luarsekolah.blogspot.com (diakses Mei 2012).

Anonim. 2012. Urgensi Pemberian Stimulasi Dini. http://abangkakak.multiply.com (diakses Mei 2012).

Adiningsih, NU. 2002. RUU Sisdiknas Abaikan Pendidikan Anak Usia Dini. http://www.pikiranrakyat. com (diakses Mei 2012).

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Budiarto, Eko. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Arikunto, S (2005) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara

Badan Pusat Statistik Kota Cimahi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Cimahi. (2012). “Kota Cimahi Dalam Angka Tahun 2012). Cimahi : BPS Kota Cimahi.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003). “Undang-Undang Repubulik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

(34)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Direktorat Jenderal

Pendidikan Luar Sekolah. (2006). “Rencana Strategis, Direktorat Jenderal

Pendidikan Luar Sekolah 2006-2009”. Jakarta.

Dahlan, Djawab. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Rosda. Depkes RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta: Depkes RI.

Depdiknas. 2006. Pedoman Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain. Jakarta: Depdiknas.

_________. 2006. Pedoman Penerapan Pendekatan Beyond Centers And Circle Times (BCCT) dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Vol.I No.4 Oktober 2010 ISSN: 2086-3098

Dinata, Arda. 2007. Urgenitas Mutu Pelayanan PAUD Menuju Wajar Dikdas 9 Tahun. http://arda.dinata@gmail.com (diakses Mei 2012)

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Purwanto, Ngalim, 2010, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Remaja Rosdakarya, Bandung

Fasli, Jalal. 2002. Pendidikan Input Tumbuh Kembang. http://www.pikiran-rakyat.com (diakses April 2012).

Fathani, Abdul Halim. 2008. PAUD Sarana Identifikasi Kecerdasan Anak. http://koranpendidikan.com (diakses Mei 2012). Frakenburg, W.K. 2004. Pemantauan Perkembangan Denver II. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM.

Gutama. 2006. Standar Perkembangan Dasar PAUD. http:/infopendidikankita. blogspot.com (diakses maret 2013).

Heath, WS. 2005. Teologi Pendidikan Dasar Pelayanan Kepada Anak. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

Hurlock, EB. 1997. Perkembangan Anak. Edisi Kelima, Jakarta: Erlangga

Hariwung A. J, (1989), Supervisi Pendidikan, Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan

(35)

Maya Juariah, 2013

Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 258 Sastroasmoro Sudigdo dan Ismail Sofyan. 1995. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.

Kartono, Kartini. (1982). Psikhologi Perkembangan. Bandung: Kotak Pos 272. Lestari, Endang. 2008. Perbedaan tingkat kehadiran anak antara orang tua dengan motivasi tinggi, sedang, dan rendah. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Kebidanan Magetan Politeknik Kesehatan Surabaya, Magetan.

Kemendikbud. (2012) Petunjuk Teknis Penyelenggaraan POS PAUD. Jakarta : Dicetak Direktorat Pemibinaan Anak Usia Dini

Monks, F. J., dkk. (2001). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nanang Fattah, (1996), Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya .

Narendra, M.B., dkk. 2002. Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.

Jakarta: Sagung Seto. Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nursalam, dan S. Pariani. 2001. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Infomedika. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika. Pardede, James P. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini Lewat Keluarga. http://artikelpendidikan.com (diakses Juni 2012).

_______. 2008. Pentingnya Mendidik Anak Sejak Usia Dini. http://artikelpendidikan.com (diakses Maret 2012).

Pratiknya, A.W. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Udin, Dkk. (2005) “Total Quality Management Dalam Konteks Penddikan

(Edward Sallis)”. Bandung : Uninus.

Universitas Pendidikan Indonesia (2012), “Pedoman Penulisan Karya” Ilmiah. Bandung : UPI

Universitas Airlangga Sriwulaningsih. 2008. Meningkatkan Mutu

(36)

Maya Juariah, 2013

Penyelenggaraan Mmonev Oleh Penilik PLS Dalam Menngkatkan Muttu Pos PAUD Di Kecamatan Perkembangan Psikososial Anak dari Play group dan tidak Play group. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi Kebidanan Magetan Politeknik Kesehatan Surabaya, Magetan. Vol.I No.4 Oktober 2010 ISSN: 2086-3098 Satori, Djam’an. (1990). Kendali Mutu Pendidikan Persekolahan. Panitia Seminar

Manajemen Nasional Pendidikan IKIP Bandung.

Soetisna D.A, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, DAS-IDS Manajemen consultan

Soewardi Lazaruth, (1994), Kepala Sekolah Dan Tanggung Jawab, Salatiga, Kanisius

Suharsimi Arikunto, (1986), Pengolahan Kelas Dan Siswa Sebuah Pendekatan Edukatif, Jakarta, Rajawali

Supriadie, D. (2000). Peran Pendidikan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia :

Bahan Pelatihan untuk Kepala Sekolah, Pengawas, Kepala TU SLTP dan

MTS se-Jawa Barat. Bandung : Proyek Peningkatan Pendidikan Dasar

Basic Education Project Jawa Barat

Siswono. 2004. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Stimulasi Pada Anak http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com (diakses Maret 2012).

Soemiarti. 2003. Mengenal PAUD. http://www.family-writing.com (diakses 27 Mei 2012).

Soetikno, Wendie Razif. 2008. PAUD atau PADU Dimana Titik Temunya. http://www.kabarindonesia .com (diakses Mei 2012).

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya:

Sudono, Anggani. 2006. Sumber Belajar dan Alat Permainan untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. 2000. Statistik untuk Penelitian.Bandung: CV. Alfabeta.

Sudjana, D. (2000). “Manajemen Program Pendidikan, Untuk Pendidikan Luar

Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Bandung : Falah

(37)

Maya Juariah, 2013

Sugiyono. (2008). “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D)”. Bandung : CV. Alfabeta.

Syaodih, NS. (2008). “Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung : Rosda.

Syaodih, NS. (2004). “Kurikulum & Pembelajaran Kompetensi”. Bandung : Yayasan Kesuma Karya Bandung.

Tim Redaksi Fokusmedia. (2008). “Himpunan Peraturan Perundang-Undangan

Tentang Standar Nasional Pendidikan”. Bandung : Fokusmedia.

Tim Prima Pena. (2000). “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Jakarta : Gitamedia Press.

Trisnamansyah, S. (2009). “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, (Handout/ Materi Pokok Perkuliahan) Bandung : Universitas Pendidikan

Indonesia

William N Dunn , (2003), Pengantar Analisis Kebijakan Publik (terjemahan), Yogyakarta, Gajahmada University press

Yusuf, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung : Rosda Karya. Akdon dan Komariah, A. (2003). “Supervisi Pendidikan.” Dalam Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan (2003). Pengantar Pengelolaan Pen-didikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

Zakaria. 2008. Peningkatan PAUD di Batu Lampaui Target Nasional. http://www.batukota.go.id (diakses: Mei 2012).

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penulisan Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Adanya kebebesan dalam mengaktualisasikan diri selama bekerja membuat saya bersemangat dalam bekerj a Adanya komitmen dalam diri saya untuk memberikan yang terbaik dari pekerjaan

Tabel Data Hasil Drive Test. Universitas

Dalam penelitian ini peneliti mengambil kegiatan yang dijalankan PNPM-Mandiri Perkotaan dan dilanjutkan oleh Program KOTAKU (Kota tanpa Kumuh) sampai sekarang adalah

sebelumnya konsep tersebut akan direalisasikan pada tahun 2020 terdapat rumusan yang relevan dengan aspek pengendalian kebakaran hutan dan lahan di dalam Visi ASEAN 2020.60

Qr Code tetap dapat dibaca pada permukaan melengkung atau terdistorsi.. Sebuah QR Code dapat dibagi hingga 16 simbol yang lebih kecil agar sesuai dengan

menyediakan perlengkapan dan Application Programming Interface (API) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian terhadap nasabah tabungan Simpedes yang menabung di

Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan pembelajaran