Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM
DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP
STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendididkan Biologi
Oleh
Nurcahya Meisadewi
0902077
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP
STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHAN
Oleh
Nurcahya Meisadewi
0902077
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
© Nurcahya Meisadewi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
NURCAHYA MEISADEWI
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM
DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN
JARINGAN TUMBUHAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Bambang Supriatno, M.Si
NIP. 196305211988031002
Pembimbing II
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T
NIP. 197212301999031001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. Riandi, M.Si
ii
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium dengan Kompetensi Dasar pada Konsep Struktur dan Jaringan Tumbuhan ini bertujuan untuk mengetahui relevansi Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum KTSP pada konsep struktur dan jaringan tumbuhan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi meliputi seluruh DKL kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung. Sampel diambil secara purposive sampling, sebanyak 20 DKL konsep struktur dan jaringan tumbuhan yang digunakan dalam pembelajaran di SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung. Tiap komponen dari DKL dianalisis menggunakan lembar penilaian yang diadopsi dan dikembangkan dari Novak & Gowin 1984. Hasil penelitian menujukan bahwa secara keseluruhan DKL memiliki tujuan praktikum yang mengacu pada satu sampai dua tuntutan indikator hasil penjabaran KD dan tergambar melalui langkah kerja, langkah prosedural dapat dikerjakan, kemunculan objek atau peristiwa dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi sebagian tuntutan KD, pertanyaan praktikum pada DKL mengarahkan siswanya pada pembentukan knowledge claims. Konsep dalam knowledge claims sesuai dengan tuntutan KD. Dari hasil analisis komponen-komponen dapat disimpulkan bahwa DKL konsep struktur dan jaringan tumbuhan yang digunakan di SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung relevan dengan tuntutan KD.
ii
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The research have been conducted to investigate relevances of laboratory activities design with the basic competence in curriculum on concept the structure and tissue of plants. This study used descriptive method. The population are lab activities design for grade 11th science program from secondary school in Bandung. Samples was chosen by using purposive sampling, the samples is 20 laboratory activities design as a biology learning reference from public and private secondary school in Bandung on concept the structure and tissue of plants. Each component of the laboratory activities design was analyzed using scoring format was adopted and developed from Novak & Gowin 1984. The result showed practical goal laboratory activities design was refers to one or two indicator in basic competence and has been illustrated in the procedural step. Procedural steps can be execused, the appearance of the object or event can be observed, relevant with the practical goal, most of basic competence that was required by the curriculum, practical question in activities design can lead students in the formation of knowledge claims.The concept in knowledge claims that have been formed are relevant with the basic competence. The analyzed component of the lab activities design, can be concluded that lab activities design in the concept of structure and tissue of plant which is used in public and private secondary school in Bandung relevant with the basic competence that required by the curiculum.
v
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 4
C.Batasan Masalah ... 4
D.Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kegiatan Praktikum atau Kegiatan Laboratorium ... 6
B.Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) ... 6
C.Kesesuaian Komponen-Komponen Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) dengan Kompetensi Dasar (KD) ... 7
D.Kompetensi Dasar (KD) ... 9
E. Analisis Potensi Konsep Struktur dan Jaringan pada tumbuhan ... 10
F. Penelitian-Penelitian terkait ... 17
BAB III METODE PENELITIAN A.Populasi dan Sampel ... 18
B.Metode Penelitian ... 18
C.Definisi Oprasional ... 18
D.Instrumen Penelitian ... 19
E. Teknik Pengumpulan Data ... 20
F. Teknik Analisis Data ... 20
G.Alur Penelitian ... 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 23
B.Pembahasan ... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 59
B.Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ... 60
vi
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RIWAYAT HIDUP ... 138
[image:7.595.111.507.201.629.2]DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Kisi-Kisi Penjabaran SK dan KD ... 25
4.2 Skoring Keseluruhan Kompoenen Desain Kegiatan Laboratorium ... 26
A.1. Lembar Kisi-Kisi Penjabaran SK dan KD ... 63
A.2 Lembar Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium ... 63
A.3 Lembar Penilaian Pertanyaan Fokus ... 64
A.4 Lembar Penilaian Objek atau Peristiwa ... 64
A.5 Lembar Analisis Pertanyaan dalam setiap Desain Kegiatan Laboratorium ... 65
A.6 Lembar Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium ... 65
A.7 Lembar Analisis Pencatatan dan Transformasi ... 66
A.8 Lembar Analisis Knowledge Claims ... 66
B.1 Hasil Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium ... 74
B.2 Hasil Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan Laboratorium ... 74
B.3 Hasil Analisis Objek atau Peristiwa ... 75
B.4 Hasil Analisis Pertanyaan Praktikum pada Desain Kegiatan Laboratorium ... 76
B.5 Hasil Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium ... 76
B.6 Hasil Analisis Pencatatan atau Transformasi Data ... 77
B.7 Hasil Analisis Knowledge Claims ... 78
B.8 Hasil Penilaian Keseluruhan Komponen Desain Kegiatan Praktikum Konsep Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 79
vii
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
[image:8.595.112.508.212.712.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Jaringan Parenkim dan Kolenkim ... 11
2.2 Jaringan Sklereid pada Tumbuhan... 12
2.3 Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil dan monokotil ... 13
2.4 Struktur anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil ... 14
3.1 Alur Penelitian ... 22
4.1 Persentase Penilaian Hasil Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan... 27
4.2 Persentase Hasil Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan Laboratorium ... 29
4.3 Persentase Penilaian Hasil Analisis Objek atau Peristiwa Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan... 30
4.4 Persentase Penilaian Hasil Analisis Pertanyaan Praktikum pada Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 32
4.5 Persentase Penilaian Hasil Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 33
4.6 Persentase Penilaian Hasil Analisis Pencatatan atau Transformasi Data Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 35
4.7 Persentase Penilaian Hasil Analisis Knowledge Claims Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan... 36
4.8 Persentase Tingkatan Knowledge Claims Berdasarkan Bagan Konsep 37
D.1 (A) Sayatan Segar Melintang Daun Jagung (Zea mays); (B) Sayatan Segar Melintang Akar Jagung (Zea mays) ... 133
D.2 (A).Sayatan Segar Rhoe discolor ; (B).Sayatan Segar Bawang Merah; (C). Sayatan Segar Tempurung Kelapa ... 133
D.3 Sayatan Segar Melintang Batang Heliantus annus ... 133
D.4 Sayatan Melintang Daun Jagung (Zea mays) ... 134
D.5 Sayatan Melintang Akar Rumput (Monokotil) ... 134
D.6 Sayatan Melintang Akar Muda Jagung (Zea mays) ... 134
D.7 Sayatan Melintang Batang Muda Jagung (Zea mays) ... 134
D.8 (A) Sayatan Segar Melintang batang Helianthus annus; (B) Sayatan Memanjang batang Helianthus annus ... 134
D.9 (A). Sediaan Awetan Melintang Akar Dikotil ; (B). Sediaan Awetan Melintang Akar Monokotil ... 135
D.10 Sayatan Melintang Daun Batang Ficus elastic ... 135
viii
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.12 (A). Preparat Maserasi Kayu Dikotil ; (B). Preparat Awetan Irisan
Melintang Batang Jagung; (C). ). Preparat Awetan Irisan Melintang
Batang Waluh ; (D).Irisan Melintang Batang muda bunga kertas... 136 D.13 (A) Sediaan Awetan Melintang Akar Monokotil ; (B) Sediaan Awetan
Melintang Batang Monokotil ; (C) Sediaan Awetan Melintang Daun
Monokotil ... 136
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMENT PENELITIAN
A.1 Instrumen Penelitian ... 63 A.2 Bagan Konsep ... 67
LAMPIRAN B Hasil Analisis Penilaian Komponen Desain Kegiatan
Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 74
LAMPIRAN C ANALISIS DKL
C.1 Desain Kegiatan Laboratorium ... 80 C.2 Tabel Analisis Keterlaksanaan Desain Kegiatan ... Laboratorium Konsep Struktur dan Jaringan
Tumbuhan ... 102
LAMPIRAN D DOKUMENTASI
D.1 Dokumentasi Objek Hasil Kegiatan Laboratorium .... 133 D.2 Dokumentasi Uji Coba Desain Kegiatan Laboratorium
pada Siswa ... 137
1
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu bangun ilmu
yang terbentuk dari interrelasi antara sikap dan proses sains, penyelidikan
fenomena alam, dan produk keilmuan (Carin, 1997 dalam Subiantoro, 2007 : 2),
sehingga dalam pembelajaran IPA dibutuhkan suatu aspek bukan hanya
memenuhi kognitif, namun aspek keterampilan proses. Hal tersebut didukung oleh
tuntutan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menekankan
kemampuan kerja ilmiah pada pembelajaran IPA.
Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), menjelaskan bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari
tahu (inkuiri) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai
penguasaan kumpulan pengetahuan (produk ilmu) berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi lebih sebagai suatu proses penemuan
(BSNP, 2006:451). Kegiatan praktikum atau kegiatan laboratorium memiliki
kedudukan penting dalam pembelajaran IPA khususnya Biologi. Adanya kegiatan
laboratorium diharapkan dapat menunjang pemahaman siswa dan mengurangi
miskonsepsi dari suatu materi, bukan hanya fakta, konsep,dan teori yang dapat
dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan dalam membuktikan suatu teori dan
memberikan pengalaman langsung, sehingga memberikan suatu pembelajaran
yang bermakna (Subiantoro, 2007: 5).
Urgensi penggunaan pembelajaran berbasis laboratorium menjadi hal
penting yang harus dipikirkan seorang pengajar, agar dapat memfasilitasi
kemampuan minimal siswa yang ditetapkan oleh kurikulum. Menurut Subiantoro
(2007: 7), KD yang tertuang dalam KTSP terdapat sebentuk target (tujuan) belajar
yang harus dicapai atau dikuasai siswa melalui serangkaian pembelajaran yang
2
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperhatikan kemampuan apa yang harus dikuasai siswa, serta bagaimana objek
dan persoalan yang harus dipelajari, sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat
mendukung tercapainya suatu target atau tujuan belajar yang relevan dengan KD.
Lembar kerja siswa merupakan sebuah Desain Kegiatan Laboratorium
(DKL) yang akan digunakan oleh siswa sebagai panduan dalam kegiatan
laboratorium, seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk menghubungkan antara
teori dan praktek guna menunjang pemahaman siswa pada suatu materi, dan
hendaknya dapat menjawab tujuan yang dibuat berdasarkan tuntutan indikator
penjabaran dari SK dan KD. Namun kondisi LKS yang beredar dimasyarakat
berdasarkan hasil penelitian Supriatno (2007:112), menyebutkan beberapa
masalah, diantaranya : (1) Dari segi struktur dan kalimat perintah kegiatan.
Struktur kalimat tidak tepat, kurang jelas, sulit dipahami, bermakna ganda,
ilustrasi, atau gambar tidak tepat, (2) Prosedur kegiatan banyak yang tidak
terstruktur atau salah. Kaku dan tidak mengembangkan kreativitas. Limit waktu
kegiatan kurang diperhitungkan. (3) Materi, Relevansi dengan kompetensi dasar
masih kurang. (4) Proses, terdapat proses yang sulit atau tidak dapat dilaksanakan,
tidak mempertimbangkan kemampuan prasyarat, lokasi baik untuk menemukan
objek atau ketersediaan alat dan bahan.(5) Hasil, ada kegiatan dengan hasil tidak
sesuai, tidak ada kegiatan mengkonversi data, data tidak dioptimalkan untuk
interpretasi, penarikan kesimpulan atau prediksi. (6) Ditemukan pertanyaan diluar
hasil atau tidak relevan. Selain itu berdasarkan penelitian Rohaeti et al. (2009)
menyebutkan LKS di lapangan terkendala dalam kedalaman konsep dan
keterlaksanaanya.
Suatu DKL hendaknya baik dalam segi tujuan, prosesnya, pertanyaan, dan
kemunculan knowledge claims yang sesuai dengan pencapaian yang diharapkan
dari KD. Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian (Harahap, 2010) apabila
tujuan praktikum dari DKL telah mengacu kepada indikator, serta pertanyaan
telah mengacu kepada tujuan praktikum, maka kemungkinan besar KD telah dapat
3
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru sesuai dengan kemampuan sekolah atau kondisi pembelajaran, serta sesuai
dengan ciri khas kurikulum KTSP 2006.
Penelitian mengenai LKS sudah dilakukan sebelumnya. Menurut Supriatno
(2007:114) kajian mengenai LKS menjadi penting karena kualitas proses dan
produk pembelajaran untuk mencapai KD harus diperhatikan. Selain itu menguji
ketepatan suatu kegiatan laboratorium untuk mengembangkan KD perlu
dilakukan, karena Biologi merupakan proses inkuiri, sehingga kemampuan aktual
yang dikembangkan sekurang-kurangnya dapat memenuhi standar minimuim
(Supriatno, 2009:260). Pada dasarnya dengan adanya LKS diharapkan dapat
mengubah pola pembelajaran ceramah menjadi pembelajaran berbasis
laboratorium, guna mewujudkan suatu pembelajaran yang representatif dan
relevan dengan materi-materi dalam Biologi (Supriatno, 2009:).
Dalam pembelajaran Biologi, konsep struktur dan jaringan tumbuhan
merupakan salah satu konsep yang memerlukan pembelajaran yang representatif
sekaligus relevan guna meningkatkan pemahaman siswa. Pada konsep tersebut
banyak konten yang bersifat abstrak dan menjadi sulit dimengerti apabila guru
hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Kita sering
memaksakan kehendak kepada siswa konsep-konsep yang sebenarnya sulit untuk
memahami dari suatu materi yang tidak mudah dipahami secara langsung. Untuk
menjebatani hal di atas diperlukan suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa
berinteraksi langsung dengan objek (Subiantoro, 2007:7). Hal tersebut
memungkinkan untuk mengubah informasi yang bersifat abstrak menjadi lebih
konkret (Keles dan Ozsoy, 2009: 125). Seperti diungkapkan Woolnough dan
Allsop (1985), “When I do it for may self I really believe it”, ketika seseorang
melalui pengalaman langsung bukan hanya menambah pengetahuan tapi dapat
membangun pengetahuan yang lebih bermakna, dan dapat mengganti “ I do and I understand by I do and I believe it”. Menurut dan Wulan (2007: 9.2) melalui kegiatan praktikum konsep-konsep biologi yang sulit, menjadi lebih bermakna
4
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat lebih cepat mempelajari macam-macam jaringan penyusun pada tumbuhan,
seperti jaringan yang terdapat pada organ daun, batang dan akar.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan
Kompetensi Dasar pada Konsep Struktur dan Jaringan Tumbuhan.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana relevansi desain kegiatan laboratorium dengan kompetensi dasar dalam kegiatan laboratorium konsep struktur dan jaringan tumbuhan?”
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan ke dalam beberapa
pertanyaan penelitian, sebagai berikut :
1. Apakah tujuan praktikum pada DKL sudah sesuai dengan KD ?
2. Apakah langkah prosedural praktikum pada DKL sesuai dengan tujuan
praktikum?
3. Apakah langkah prosedural pada DKL yang dilaksanakan memuculkan object
atau event yang sesuai dengan tujuan praktikum?
4. Apakah langkah prosedural pada DKL yang dilaksanakan memuculkan object
atau event yang memenuhi tuntutan KD?
5. Apakah pertanyaan praktikum pada DKL mengarahkan pada pembentukan
knowledge claims yang sesuai dengan KD?.
C. Batasan Masalah
Untuk mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka dalam penelitian ini
peneliti memberikan batasan masalah, sebagai berikut:
1. Desain Kegiatan Laboratorium yang dianalisis adalah Desain Kegiatan
Laboratorium yang digunakan oleh sekolah, baik yang bersumber dari buku
biologi sekolah atau yang dibuat mandiri oleh guru biologi sekolah dengan
5
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Materi yang dianalisis pada DKL adalah konsep struktur dan jaringan
tumbuhan yang terdapat di kelas XI semester 1.
3. Aspek desain kegiatan laboratorium yang dianalisis adalah tujuan praktikum,
pertanyaan fokus, objek atau peristiwa utama, pertanyaan praktikum, langkah
prosedural, pencatatan data atau transformasi, dan knowledge claims.
4. Setiap komponen desain kegiatan laboratorium dianalasis relevansinya dengan
tuntutan kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum KTSP 2006.
D.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi antara DKL
dengan KD pada konsep struktur dan jaringan tumbuhan kelas XI yang digunakan
dalam kegiatan laboratorium di sekolah.
E. Manfaat
Berikut manfaat dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi Guru
Memberikan gambaran nyata mengenai relevansi DKL terhadap tuntutan
pencapaian KD dan SK pada konsep struktur dan jaringan pada tumbuhan yang
beredar dan banyak dipakai di sekolah, sehingga dapat menjadi masukan
kepada guru untuk lebih cermat dan teliti dalam menggunakan, memilih atau
mengembangkan suatu DKL yang sesuai dengan tuntutan KD dalam
kurikulum.
2. Bagi Penulis Desain Kegiatan Laboratorium
Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan untuk
memperbaiki suatu DKL yang sesuai dengan tuntutan KD, sehingga dapat
menghasilkan suatu produk ilmu atau knowledge claims yang benar.
3. Bagi Peneliti lain
Diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan salah satu dasar dalam
melakukan penelitian analisis relevansi DKL terhadap KD pada pokok bahasan
6
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
18
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah desain kegiatan laboratorium yang
digunakan oleh guru sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium
kelas XI semester 1 SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Bandung. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh desain kegiatan laboratorium konsep struktur
dan jaringan tumbuhan kelas XI semester 1 dari SMA Negeri dan SMA Swasta
yang berhasil terkumpul dan digunakan sebagai rujukan dalam pembelajaran di
sekolah. Sampling diambil secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan dalam penentuan sampel didasarkan bahwa konsep
struktur dan jaringan tumbuhan menjadi konsep penting dalam biologi.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu keadaan apa
adanya dari hasil pengumpulan informasi mengenai suatu gejala yang ada.
Penelitian deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2012).
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara
operasional agar permasalahan yang akan diteliti tidak keliru. Adapaun definisi
oprasioanl dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Desain Kegiatan Laboratorium (DKL)
Desain kegiatan laboratorium yang dimaksud adalah rancangan kegiatan
19
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
struktur dan jaringan tumbuhan kelas XI semester 1 SMA Negeri dan Swasta di
Kota Bandung. Desain kegiatan laboratorium dapat berasal dari buku biologi
di sekolah ataupun desain kegiatan laboratorium yang dibuat secara mandiri
oleh guru biologi sekolah.
2. Relevansi DKL dengan KD
Kesesuaian antara komponen-komponen desain kegiatan laboratorium dan
knowledge claims yang terbentuk dengan kompetensi dasar berupa mengidentifikasi struktur dan jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan
fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan, yang
dijabarkan ke dalam lima indikator. Kesesuaian tersebut diukur berdasarkan
kriteria yang tersedia dalam instrumen penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini digunakan sembilan instrumen (lampiran A.1) untuk
mengumpulkan data, instrumen yang digunakan adalah :
1. Kisi-kisi Penjabaran SK dan KD yang digunakan sebagai panduan dalam
menganalisis DKL.
2. Lembar penilaian analisis tujuan praktikum desain kegiatan laboratorium.
Penilaian ini berisi keterkaitan antara tujuan praktikum, langkah kerja dengan
kesesuaian terhadap indikator.
3. Lembar penilaian analisis pertanyaan fokus desain kegiatan laboratorium yang
dikembangkan dari Novak & Gowin (1984).
4. Lembar penilaian analisis objek/peristiwa desain kegiatan laboratorium yang
dikembangkan dari Novak & Gowin (1984).
5. Lembar penilaian analisis pertanyaan dalam desain kegiatan laboratorium yang
terkait dengan data hasil praktikum, tujuan dan kesesuaian dengan KD.
6. Lembar penilaian analisis langkah prosedural pada desain kegiatan
20
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Lembar penilaian analisis pencatatan/transformasi desain kegiatan
laboratorium, yang diadopsi dari Novak & Gowin (1984).
8. Lembar penilaian analisis knowledge claims desain kegiatan laboratorium yang
mengacu kepada SK dan KD, yang dikembangkan dari Novak & Gowin
(1984).
9. Bagan konsep disusun berdasarkan KD dari konsep Struktur dan Jaringan
Tumbuhan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Bagan
konsep disusun untuk melihat keluasan dan kedalaman materi yang terkandung
dalam kegiatan praktikum dan kesesuaian knowledge claim yang terbentuk
dengan tujuan praktikum. Selain itu melalui bagan konsep dapat diketahui
ketercapaian tuntutan dari Kompetensi Dasar yang tertulis pada BSNP.
E.Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui sembilan instrumen yang telah dibuat dan
dikembangkan oleh peneliti yang digunakan untuk menganalisis relevansi
komponen-komponen DKL dengan KD. Berikut ini adalah tahapan-tahapan
dalam pengumpulan data:
1. Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium kelas XI semester 1 konsep
struktur dan jaringan tumbuhan berdasarkan KTSP.
2. Melakukan eksekusi atau pelaksanaan langkah kerja terhadap desain kegiatan
laboratorium konsep struktur dan jaringan tumbuhan, sesuai dengan langkah
prosedural tanpa ada perubahan.
3. Memasukkan data ke dalam instrumen yang telah dikembangkan dan dibuat.
F. Teknik Analisis Data
Data didapatkan berdasarkan hasil eksekusi atau pelaksanaan langkah
prosedural, yang kemudian dilakukan analisis berdasakan fakta yang didapat di
lapangan untuk tiap komponen penilaian, diantaranya analisis terhadap tujuan,
langkah prosedural, objek atau peristiwa utama, pencatatan atau transformasi data,
21
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang terbentuk dari kegiatan praktikum dengan tuntutan kompetensi dasar.
Kesemuanya dianalisis menggunakan kesembilan tabel instrument berikut :
1. Tabel analisis yang berisikan kisi-kisi penjabaran SK, KD, indikator yang
kemudian dilakukan judgement oleh dosen-dosen yang ahli dalam bidang
pendidikan.
2. Tabel analisis kesesuaian tujuan praktikum dengan langkah prosedural
praktikum. Digunakan untuk menilai kesesuaian langkah prosedural pada
desain kegiatan laboratorium dengan tujuan yang terdapat pada desain
kegiatan laboratorium.
3. Tabel analisis pertanyaan fokus DKL yang diadopsi dari Novak & Gowin
(1984), digunakan untuk mengidentifikasi kesesuaian pertanyaan fokus dengan
objek/peristiwa menggunakan scoring.
4. Tabel analisis objek atau peristiwa utama desain kegiatan laboratorium yang
mengacu kepada SK dan KD digunakan untuk melihat kesesuaian objek atau
peristiwa dengan pertanyaan fokus pada DKL.
5. Tabel analisis pertanyaan praktikum dalam DKL digunakan untuk
menganalisis pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada DKL dengan proses
dan tujuan praktikum.
6. Tabel analisis langkah prosedural DKL digunakan untuk melihat
keterlaksanaan langkah prosedural dan kesesuaian objek atau peristiwa utama
yang muncul ketika kegiatan praktikum dilaksanakan.
7. Tabel analisis pencatatan dan transformasi yang teridentifikasi pada DKL,
digunakan untuk melihat hasil pencatatan dan transformasi data.
8. Tabel analisis pertanyaan dan knowledge Claims desain kegiatan laboratorium
digunakan untuk melihat kesesuaian pertanyaan praktikum dengan
pembentukan knowledge claims setelah melaksanakan kegiatan laboratorium.
9. Knowledge claims yang terbentuk dari hasil jawaban pertanyaan praktikum
(produk) yang didapatkan berdasarkan langkah prosedural dan objek/peristiwa
22
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.Alur Penelitian
Revisi instrumen
Hasil dan Pembahasan Studi literatur
Merumuskan masalah
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Diskusi dengan dosen ahli
Judjment instrumen
Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium dari
seluruh SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung Merumuskan instrumen
Identifikasi DKL
Analisis komponen DKL menggunakan instrumen
Eksekusi DKL
Pengolahan data
23
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Alur Penelitian
59
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen-komponen hingga
pembentukan knowledge claims dari 20 DKL yang terkumpul, menunjukan bahwa
DKL konsep struktur dan jaringan tumbuhan yang digunakan di SMA Negeri dan
Swasta di Kota Bandung relevan dengan tuntutan dari KD. Hal tersebut dapat
dilihat bahwa tujuan praktikum telah mengacu pada satu sampai dua tuntutan
indikator hasil penjabaran KD dan tergambar melalui langkah kerja. Langkah
prosedural DKL dapat dikerjakan, memunculkan objek atau peristiwa yang dapat
teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi sebagian tuntutan KD.
Pertanyaan praktikum pada DKL dapat mengarahkan siswanya pada pembentukan
knowledge claims. Namun pembentukan dari knowledge claims tidak sepenuhnya didapat berdasarkan data hasil pengamatan yang dicatat. Konsep dalam knowledge
claims yang terbentuk sebagai hasil akhir dari seluruh proses pada DKL menempati tingkatan yang sesuai dengan tingkatan tuntutan KD pada bagan
konsep.
B. Saran
1.Guru atau pengguna DKL harus dapat memilih dan melakukan uji coba
sebelum memanfaatkan DKL bagi kegiatan siswa, agar knowledge claims
yang terbentuk relevan dengan tuntutan dari kompetensi dasar.
2.Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadikan sebagai dasar untuk modifikasi
dan pengembangan suatu DKL yang memiliki kriteria baik dalam setiap
komponennya, serta dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar sesuai
keberhasilan dari DKL hasil modifikasi kepada siswa dalam proses
60
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP.
Agustini,S.D.(2011). Analisis Penerapan Metakognitif Pada Desain Praktikum Uji Enzim Katalase di SMA Menggunakan Diagram Vee. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Campbell, N.A.dan Reece, J.B. (2008).Biologi.Edisi 8, Jilid 2. Jakarta. Erlangga.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Ipa. Jakarta: Depdiknas.[Online].Tersedia: http://puskurbuk.net/web/download/prod2007/51_Kajian%20Kebijakan%2 0Kurikulum%20IPA.pdf[24 Desember 2012].
Dirdjosoemarto, S. (2007). Metode Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Harahap, D.H.(2010). Analisis Tujuan, Proses, dan Pertanyaan Desain Kegiatan Laboratorium Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia. SkripsiJurusan PendidikanBiologi FPMIPA UPI Bandung: tidakditerbitkan.
Keles, O.danOzsoy, S. (2009). Pre-service teachers attitudes toward use of Vee diagrams in general physics laboratory. International Electronic Journal of Elementary Education. 14 (1), 124-140.[Online]. Tersedia :http://www.iejee.com/1_3_2009/keles_ozsoy.pdf[1 Desember 2012].
Mulyani E.S, S. (2006). AnatomiTumbuhan. Yogyakarta. Kanisius.
Novak, J.D. dan Gowin, D.B. (1984). Learning How to Learn. Cambridge. Cambridge University Press.
Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini.,Suharno., S,Bambang. (2006). Biologi SMA Jilid 1 untukkelas X. Jakarta :Erlangga.
61
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IX [Online].Dalam Artikel penelitian Jurdik Kimia FPMIPA UNY. Tersedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/%20Eli%20Roh aeti,%20Dra,%20M.Si,%20Dr./paper-Dwijawacanaok.pdf [1Desember 2012].
Rustaman, A. dan Wulan, A.R. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.
Rustaman, N.Y. dan Rustaman, A. (2003). “Kemampuan Kerja Ilmiah Dalam Sains”. Makalah untuk disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi yang diikuti oleh guru-guru Biologi danMahasiswa BiologiFKIP Universitas Pasundan Tanggal 13 Maret 2003Di Auditorium Universitas Pasundan, Bandung.[Online].Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PE ND._BIOLOGI/131353755-ANDRIAN_RUSTAMAN/KERJA_ILMIAH-UNPAS2003.pdf [2 Desember 2012].
Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto,S.,Yudianto, S,A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D. dan Nurjhani, M. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Rustaman, N.Y., Anggraeni, S.,Diana, S., Kusdianti, R., Rahman,T., Rahmat, A. dan Sihombing, P. (2010). Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI .
Sagala, S.S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sartono,H.M. (2009). Prangkat Adm Bahasa Inggris Xi 2009
2011.[Online].Tersedia :http://www.slideshare.net/sarhaji/prangkat-adm-bahasa-inggris-xi-2009-2010 [16 Desember 2012].
Solihat, L.S. (2011). Analisis Penerapan Metakognif Pada Desain Praktikum Alat Indra di SMA Dengan Menggunakan Diagram Vee .Skripsi Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Subiantoro, A.W. (2007). “Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA”. Makalah yang disampaikan pada Kegiatan PPM “Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan” bagi guru-guru MGMP IPA SMP
Kota Yogyakarta. [Online].Tersedia :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20PRA KTIKUM.pdf [30 Agustus 2012].
62
Nurcahya Meisadewi, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Supriatno, B. (2009). Uji Langkah Kerja Laboratorium Biologi Sekolah. Proceeding Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Biologi. Bandung: tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.