• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM

DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP

STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendididkan Biologi

Oleh

Nurcahya Meisadewi

0902077

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP

STRUKTUR DAN JARINGAN TUMBUHAN

Oleh

Nurcahya Meisadewi

0902077

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

© Nurcahya Meisadewi 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NURCAHYA MEISADEWI

ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM

DENGAN KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP STRUKTUR DAN

JARINGAN TUMBUHAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. Bambang Supriatno, M.Si

NIP. 196305211988031002

Pembimbing II

Dr. Wahyu Surakusumah, M.T

NIP. 197212301999031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Dr. Riandi, M.Si

(4)

ii

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium dengan Kompetensi Dasar pada Konsep Struktur dan Jaringan Tumbuhan ini bertujuan untuk mengetahui relevansi Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) dengan tuntutan Kompetensi Dasar (KD) kurikulum KTSP pada konsep struktur dan jaringan tumbuhan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Populasi meliputi seluruh DKL kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bandung. Sampel diambil secara purposive sampling, sebanyak 20 DKL konsep struktur dan jaringan tumbuhan yang digunakan dalam pembelajaran di SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung. Tiap komponen dari DKL dianalisis menggunakan lembar penilaian yang diadopsi dan dikembangkan dari Novak & Gowin 1984. Hasil penelitian menujukan bahwa secara keseluruhan DKL memiliki tujuan praktikum yang mengacu pada satu sampai dua tuntutan indikator hasil penjabaran KD dan tergambar melalui langkah kerja, langkah prosedural dapat dikerjakan, kemunculan objek atau peristiwa dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi sebagian tuntutan KD, pertanyaan praktikum pada DKL mengarahkan siswanya pada pembentukan knowledge claims. Konsep dalam knowledge claims sesuai dengan tuntutan KD. Dari hasil analisis komponen-komponen dapat disimpulkan bahwa DKL konsep struktur dan jaringan tumbuhan yang digunakan di SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung relevan dengan tuntutan KD.

(5)

ii

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The research have been conducted to investigate relevances of laboratory activities design with the basic competence in curriculum on concept the structure and tissue of plants. This study used descriptive method. The population are lab activities design for grade 11th science program from secondary school in Bandung. Samples was chosen by using purposive sampling, the samples is 20 laboratory activities design as a biology learning reference from public and private secondary school in Bandung on concept the structure and tissue of plants. Each component of the laboratory activities design was analyzed using scoring format was adopted and developed from Novak & Gowin 1984. The result showed practical goal laboratory activities design was refers to one or two indicator in basic competence and has been illustrated in the procedural step. Procedural steps can be execused, the appearance of the object or event can be observed, relevant with the practical goal, most of basic competence that was required by the curriculum, practical question in activities design can lead students in the formation of knowledge claims.The concept in knowledge claims that have been formed are relevant with the basic competence. The analyzed component of the lab activities design, can be concluded that lab activities design in the concept of structure and tissue of plant which is used in public and private secondary school in Bandung relevant with the basic competence that required by the curiculum.

(6)

v

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 4

C.Batasan Masalah ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Kegiatan Praktikum atau Kegiatan Laboratorium ... 6

B.Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) ... 6

C.Kesesuaian Komponen-Komponen Desain Kegiatan Laboratorium (DKL) dengan Kompetensi Dasar (KD) ... 7

D.Kompetensi Dasar (KD) ... 9

E. Analisis Potensi Konsep Struktur dan Jaringan pada tumbuhan ... 10

F. Penelitian-Penelitian terkait ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A.Populasi dan Sampel ... 18

B.Metode Penelitian ... 18

C.Definisi Oprasional ... 18

D.Instrumen Penelitian ... 19

E. Teknik Pengumpulan Data ... 20

F. Teknik Analisis Data ... 20

G.Alur Penelitian ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 23

B.Pembahasan ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 59

B.Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(7)

vi

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP ... 138

[image:7.595.111.507.201.629.2]

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Kisi-Kisi Penjabaran SK dan KD ... 25

4.2 Skoring Keseluruhan Kompoenen Desain Kegiatan Laboratorium ... 26

A.1. Lembar Kisi-Kisi Penjabaran SK dan KD ... 63

A.2 Lembar Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium ... 63

A.3 Lembar Penilaian Pertanyaan Fokus ... 64

A.4 Lembar Penilaian Objek atau Peristiwa ... 64

A.5 Lembar Analisis Pertanyaan dalam setiap Desain Kegiatan Laboratorium ... 65

A.6 Lembar Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium ... 65

A.7 Lembar Analisis Pencatatan dan Transformasi ... 66

A.8 Lembar Analisis Knowledge Claims ... 66

B.1 Hasil Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium ... 74

B.2 Hasil Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan Laboratorium ... 74

B.3 Hasil Analisis Objek atau Peristiwa ... 75

B.4 Hasil Analisis Pertanyaan Praktikum pada Desain Kegiatan Laboratorium ... 76

B.5 Hasil Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium ... 76

B.6 Hasil Analisis Pencatatan atau Transformasi Data ... 77

B.7 Hasil Analisis Knowledge Claims ... 78

B.8 Hasil Penilaian Keseluruhan Komponen Desain Kegiatan Praktikum Konsep Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 79

(8)

vii

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:8.595.112.508.212.712.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Jaringan Parenkim dan Kolenkim ... 11

2.2 Jaringan Sklereid pada Tumbuhan... 12

2.3 Struktur anatomi batang tumbuhan dikotil dan monokotil ... 13

2.4 Struktur anatomi akar tumbuhan dikotil dan monokotil ... 14

3.1 Alur Penelitian ... 22

4.1 Persentase Penilaian Hasil Analisis Tujuan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan... 27

4.2 Persentase Hasil Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan Laboratorium ... 29

4.3 Persentase Penilaian Hasil Analisis Objek atau Peristiwa Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan... 30

4.4 Persentase Penilaian Hasil Analisis Pertanyaan Praktikum pada Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 32

4.5 Persentase Penilaian Hasil Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 33

4.6 Persentase Penilaian Hasil Analisis Pencatatan atau Transformasi Data Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 35

4.7 Persentase Penilaian Hasil Analisis Knowledge Claims Desain Kegiatan Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan... 36

4.8 Persentase Tingkatan Knowledge Claims Berdasarkan Bagan Konsep 37

D.1 (A) Sayatan Segar Melintang Daun Jagung (Zea mays); (B) Sayatan Segar Melintang Akar Jagung (Zea mays) ... 133

D.2 (A).Sayatan Segar Rhoe discolor ; (B).Sayatan Segar Bawang Merah; (C). Sayatan Segar Tempurung Kelapa ... 133

D.3 Sayatan Segar Melintang Batang Heliantus annus ... 133

D.4 Sayatan Melintang Daun Jagung (Zea mays) ... 134

D.5 Sayatan Melintang Akar Rumput (Monokotil) ... 134

D.6 Sayatan Melintang Akar Muda Jagung (Zea mays) ... 134

D.7 Sayatan Melintang Batang Muda Jagung (Zea mays) ... 134

D.8 (A) Sayatan Segar Melintang batang Helianthus annus; (B) Sayatan Memanjang batang Helianthus annus ... 134

D.9 (A). Sediaan Awetan Melintang Akar Dikotil ; (B). Sediaan Awetan Melintang Akar Monokotil ... 135

D.10 Sayatan Melintang Daun Batang Ficus elastic ... 135

(9)

viii

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.12 (A). Preparat Maserasi Kayu Dikotil ; (B). Preparat Awetan Irisan

Melintang Batang Jagung; (C). ). Preparat Awetan Irisan Melintang

Batang Waluh ; (D).Irisan Melintang Batang muda bunga kertas... 136 D.13 (A) Sediaan Awetan Melintang Akar Monokotil ; (B) Sediaan Awetan

Melintang Batang Monokotil ; (C) Sediaan Awetan Melintang Daun

Monokotil ... 136

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A INSTRUMENT PENELITIAN

A.1 Instrumen Penelitian ... 63 A.2 Bagan Konsep ... 67

LAMPIRAN B Hasil Analisis Penilaian Komponen Desain Kegiatan

Laboratorium Struktur dan Jaringan Tumbuhan ... 74

LAMPIRAN C ANALISIS DKL

C.1 Desain Kegiatan Laboratorium ... 80 C.2 Tabel Analisis Keterlaksanaan Desain Kegiatan ... Laboratorium Konsep Struktur dan Jaringan

Tumbuhan ... 102

LAMPIRAN D DOKUMENTASI

D.1 Dokumentasi Objek Hasil Kegiatan Laboratorium .... 133 D.2 Dokumentasi Uji Coba Desain Kegiatan Laboratorium

pada Siswa ... 137

(10)

1

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu bangun ilmu

yang terbentuk dari interrelasi antara sikap dan proses sains, penyelidikan

fenomena alam, dan produk keilmuan (Carin, 1997 dalam Subiantoro, 2007 : 2),

sehingga dalam pembelajaran IPA dibutuhkan suatu aspek bukan hanya

memenuhi kognitif, namun aspek keterampilan proses. Hal tersebut didukung oleh

tuntutan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menekankan

kemampuan kerja ilmiah pada pembelajaran IPA.

Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD), menjelaskan bahwa IPA berkaitan dengan cara mencari

tahu (inkuiri) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sebagai

penguasaan kumpulan pengetahuan (produk ilmu) berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi lebih sebagai suatu proses penemuan

(BSNP, 2006:451). Kegiatan praktikum atau kegiatan laboratorium memiliki

kedudukan penting dalam pembelajaran IPA khususnya Biologi. Adanya kegiatan

laboratorium diharapkan dapat menunjang pemahaman siswa dan mengurangi

miskonsepsi dari suatu materi, bukan hanya fakta, konsep,dan teori yang dapat

dihafalkan, tetapi juga terdiri atas kegiatan dalam membuktikan suatu teori dan

memberikan pengalaman langsung, sehingga memberikan suatu pembelajaran

yang bermakna (Subiantoro, 2007: 5).

Urgensi penggunaan pembelajaran berbasis laboratorium menjadi hal

penting yang harus dipikirkan seorang pengajar, agar dapat memfasilitasi

kemampuan minimal siswa yang ditetapkan oleh kurikulum. Menurut Subiantoro

(2007: 7), KD yang tertuang dalam KTSP terdapat sebentuk target (tujuan) belajar

yang harus dicapai atau dikuasai siswa melalui serangkaian pembelajaran yang

(11)

2

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperhatikan kemampuan apa yang harus dikuasai siswa, serta bagaimana objek

dan persoalan yang harus dipelajari, sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat

mendukung tercapainya suatu target atau tujuan belajar yang relevan dengan KD.

Lembar kerja siswa merupakan sebuah Desain Kegiatan Laboratorium

(DKL) yang akan digunakan oleh siswa sebagai panduan dalam kegiatan

laboratorium, seyogyanya dapat memfasilitasi siswa untuk menghubungkan antara

teori dan praktek guna menunjang pemahaman siswa pada suatu materi, dan

hendaknya dapat menjawab tujuan yang dibuat berdasarkan tuntutan indikator

penjabaran dari SK dan KD. Namun kondisi LKS yang beredar dimasyarakat

berdasarkan hasil penelitian Supriatno (2007:112), menyebutkan beberapa

masalah, diantaranya : (1) Dari segi struktur dan kalimat perintah kegiatan.

Struktur kalimat tidak tepat, kurang jelas, sulit dipahami, bermakna ganda,

ilustrasi, atau gambar tidak tepat, (2) Prosedur kegiatan banyak yang tidak

terstruktur atau salah. Kaku dan tidak mengembangkan kreativitas. Limit waktu

kegiatan kurang diperhitungkan. (3) Materi, Relevansi dengan kompetensi dasar

masih kurang. (4) Proses, terdapat proses yang sulit atau tidak dapat dilaksanakan,

tidak mempertimbangkan kemampuan prasyarat, lokasi baik untuk menemukan

objek atau ketersediaan alat dan bahan.(5) Hasil, ada kegiatan dengan hasil tidak

sesuai, tidak ada kegiatan mengkonversi data, data tidak dioptimalkan untuk

interpretasi, penarikan kesimpulan atau prediksi. (6) Ditemukan pertanyaan diluar

hasil atau tidak relevan. Selain itu berdasarkan penelitian Rohaeti et al. (2009)

menyebutkan LKS di lapangan terkendala dalam kedalaman konsep dan

keterlaksanaanya.

Suatu DKL hendaknya baik dalam segi tujuan, prosesnya, pertanyaan, dan

kemunculan knowledge claims yang sesuai dengan pencapaian yang diharapkan

dari KD. Hal tersebut diungkapkan dalam penelitian (Harahap, 2010) apabila

tujuan praktikum dari DKL telah mengacu kepada indikator, serta pertanyaan

telah mengacu kepada tujuan praktikum, maka kemungkinan besar KD telah dapat

(12)

3

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru sesuai dengan kemampuan sekolah atau kondisi pembelajaran, serta sesuai

dengan ciri khas kurikulum KTSP 2006.

Penelitian mengenai LKS sudah dilakukan sebelumnya. Menurut Supriatno

(2007:114) kajian mengenai LKS menjadi penting karena kualitas proses dan

produk pembelajaran untuk mencapai KD harus diperhatikan. Selain itu menguji

ketepatan suatu kegiatan laboratorium untuk mengembangkan KD perlu

dilakukan, karena Biologi merupakan proses inkuiri, sehingga kemampuan aktual

yang dikembangkan sekurang-kurangnya dapat memenuhi standar minimuim

(Supriatno, 2009:260). Pada dasarnya dengan adanya LKS diharapkan dapat

mengubah pola pembelajaran ceramah menjadi pembelajaran berbasis

laboratorium, guna mewujudkan suatu pembelajaran yang representatif dan

relevan dengan materi-materi dalam Biologi (Supriatno, 2009:).

Dalam pembelajaran Biologi, konsep struktur dan jaringan tumbuhan

merupakan salah satu konsep yang memerlukan pembelajaran yang representatif

sekaligus relevan guna meningkatkan pemahaman siswa. Pada konsep tersebut

banyak konten yang bersifat abstrak dan menjadi sulit dimengerti apabila guru

hanya menjelaskan dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Kita sering

memaksakan kehendak kepada siswa konsep-konsep yang sebenarnya sulit untuk

memahami dari suatu materi yang tidak mudah dipahami secara langsung. Untuk

menjebatani hal di atas diperlukan suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa

berinteraksi langsung dengan objek (Subiantoro, 2007:7). Hal tersebut

memungkinkan untuk mengubah informasi yang bersifat abstrak menjadi lebih

konkret (Keles dan Ozsoy, 2009: 125). Seperti diungkapkan Woolnough dan

Allsop (1985), “When I do it for may self I really believe it”, ketika seseorang

melalui pengalaman langsung bukan hanya menambah pengetahuan tapi dapat

membangun pengetahuan yang lebih bermakna, dan dapat mengganti “ I do and I understand by I do and I believe it”. Menurut dan Wulan (2007: 9.2) melalui kegiatan praktikum konsep-konsep biologi yang sulit, menjadi lebih bermakna

(13)

4

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat lebih cepat mempelajari macam-macam jaringan penyusun pada tumbuhan,

seperti jaringan yang terdapat pada organ daun, batang dan akar.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan

Kompetensi Dasar pada Konsep Struktur dan Jaringan Tumbuhan.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Bagaimana relevansi desain kegiatan laboratorium dengan kompetensi dasar dalam kegiatan laboratorium konsep struktur dan jaringan tumbuhan?”

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dijabarkan ke dalam beberapa

pertanyaan penelitian, sebagai berikut :

1. Apakah tujuan praktikum pada DKL sudah sesuai dengan KD ?

2. Apakah langkah prosedural praktikum pada DKL sesuai dengan tujuan

praktikum?

3. Apakah langkah prosedural pada DKL yang dilaksanakan memuculkan object

atau event yang sesuai dengan tujuan praktikum?

4. Apakah langkah prosedural pada DKL yang dilaksanakan memuculkan object

atau event yang memenuhi tuntutan KD?

5. Apakah pertanyaan praktikum pada DKL mengarahkan pada pembentukan

knowledge claims yang sesuai dengan KD?.

C. Batasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian yang dilakukan, maka dalam penelitian ini

peneliti memberikan batasan masalah, sebagai berikut:

1. Desain Kegiatan Laboratorium yang dianalisis adalah Desain Kegiatan

Laboratorium yang digunakan oleh sekolah, baik yang bersumber dari buku

biologi sekolah atau yang dibuat mandiri oleh guru biologi sekolah dengan

(14)

5

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Materi yang dianalisis pada DKL adalah konsep struktur dan jaringan

tumbuhan yang terdapat di kelas XI semester 1.

3. Aspek desain kegiatan laboratorium yang dianalisis adalah tujuan praktikum,

pertanyaan fokus, objek atau peristiwa utama, pertanyaan praktikum, langkah

prosedural, pencatatan data atau transformasi, dan knowledge claims.

4. Setiap komponen desain kegiatan laboratorium dianalasis relevansinya dengan

tuntutan kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum KTSP 2006.

D.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi antara DKL

dengan KD pada konsep struktur dan jaringan tumbuhan kelas XI yang digunakan

dalam kegiatan laboratorium di sekolah.

E. Manfaat

Berikut manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

Memberikan gambaran nyata mengenai relevansi DKL terhadap tuntutan

pencapaian KD dan SK pada konsep struktur dan jaringan pada tumbuhan yang

beredar dan banyak dipakai di sekolah, sehingga dapat menjadi masukan

kepada guru untuk lebih cermat dan teliti dalam menggunakan, memilih atau

mengembangkan suatu DKL yang sesuai dengan tuntutan KD dalam

kurikulum.

2. Bagi Penulis Desain Kegiatan Laboratorium

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan bahan pertimbangan untuk

memperbaiki suatu DKL yang sesuai dengan tuntutan KD, sehingga dapat

menghasilkan suatu produk ilmu atau knowledge claims yang benar.

3. Bagi Peneliti lain

Diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan salah satu dasar dalam

melakukan penelitian analisis relevansi DKL terhadap KD pada pokok bahasan

(15)

6

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

(16)

18

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah desain kegiatan laboratorium yang

digunakan oleh guru sebagai rujukan dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium

kelas XI semester 1 SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Bandung. Sampel

dalam penelitian ini adalah seluruh desain kegiatan laboratorium konsep struktur

dan jaringan tumbuhan kelas XI semester 1 dari SMA Negeri dan SMA Swasta

yang berhasil terkumpul dan digunakan sebagai rujukan dalam pembelajaran di

sekolah. Sampling diambil secara purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012)

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan dalam penentuan sampel didasarkan bahwa konsep

struktur dan jaringan tumbuhan menjadi konsep penting dalam biologi.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menggambarkan sesuatu keadaan apa

adanya dari hasil pengumpulan informasi mengenai suatu gejala yang ada.

Penelitian deskriptif ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji

hipotesis atau membuat prediksi (Rakhmat, 2012).

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara

operasional agar permasalahan yang akan diteliti tidak keliru. Adapaun definisi

oprasioanl dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Desain Kegiatan Laboratorium (DKL)

Desain kegiatan laboratorium yang dimaksud adalah rancangan kegiatan

(17)

19

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

struktur dan jaringan tumbuhan kelas XI semester 1 SMA Negeri dan Swasta di

Kota Bandung. Desain kegiatan laboratorium dapat berasal dari buku biologi

di sekolah ataupun desain kegiatan laboratorium yang dibuat secara mandiri

oleh guru biologi sekolah.

2. Relevansi DKL dengan KD

Kesesuaian antara komponen-komponen desain kegiatan laboratorium dan

knowledge claims yang terbentuk dengan kompetensi dasar berupa mengidentifikasi struktur dan jaringan tumbuhan dan mengaitkannya dengan

fungsinya, menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan, yang

dijabarkan ke dalam lima indikator. Kesesuaian tersebut diukur berdasarkan

kriteria yang tersedia dalam instrumen penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini digunakan sembilan instrumen (lampiran A.1) untuk

mengumpulkan data, instrumen yang digunakan adalah :

1. Kisi-kisi Penjabaran SK dan KD yang digunakan sebagai panduan dalam

menganalisis DKL.

2. Lembar penilaian analisis tujuan praktikum desain kegiatan laboratorium.

Penilaian ini berisi keterkaitan antara tujuan praktikum, langkah kerja dengan

kesesuaian terhadap indikator.

3. Lembar penilaian analisis pertanyaan fokus desain kegiatan laboratorium yang

dikembangkan dari Novak & Gowin (1984).

4. Lembar penilaian analisis objek/peristiwa desain kegiatan laboratorium yang

dikembangkan dari Novak & Gowin (1984).

5. Lembar penilaian analisis pertanyaan dalam desain kegiatan laboratorium yang

terkait dengan data hasil praktikum, tujuan dan kesesuaian dengan KD.

6. Lembar penilaian analisis langkah prosedural pada desain kegiatan

(18)

20

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Lembar penilaian analisis pencatatan/transformasi desain kegiatan

laboratorium, yang diadopsi dari Novak & Gowin (1984).

8. Lembar penilaian analisis knowledge claims desain kegiatan laboratorium yang

mengacu kepada SK dan KD, yang dikembangkan dari Novak & Gowin

(1984).

9. Bagan konsep disusun berdasarkan KD dari konsep Struktur dan Jaringan

Tumbuhan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. Bagan

konsep disusun untuk melihat keluasan dan kedalaman materi yang terkandung

dalam kegiatan praktikum dan kesesuaian knowledge claim yang terbentuk

dengan tujuan praktikum. Selain itu melalui bagan konsep dapat diketahui

ketercapaian tuntutan dari Kompetensi Dasar yang tertulis pada BSNP.

E.Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui sembilan instrumen yang telah dibuat dan

dikembangkan oleh peneliti yang digunakan untuk menganalisis relevansi

komponen-komponen DKL dengan KD. Berikut ini adalah tahapan-tahapan

dalam pengumpulan data:

1. Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium kelas XI semester 1 konsep

struktur dan jaringan tumbuhan berdasarkan KTSP.

2. Melakukan eksekusi atau pelaksanaan langkah kerja terhadap desain kegiatan

laboratorium konsep struktur dan jaringan tumbuhan, sesuai dengan langkah

prosedural tanpa ada perubahan.

3. Memasukkan data ke dalam instrumen yang telah dikembangkan dan dibuat.

F. Teknik Analisis Data

Data didapatkan berdasarkan hasil eksekusi atau pelaksanaan langkah

prosedural, yang kemudian dilakukan analisis berdasakan fakta yang didapat di

lapangan untuk tiap komponen penilaian, diantaranya analisis terhadap tujuan,

langkah prosedural, objek atau peristiwa utama, pencatatan atau transformasi data,

(19)

21

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terbentuk dari kegiatan praktikum dengan tuntutan kompetensi dasar.

Kesemuanya dianalisis menggunakan kesembilan tabel instrument berikut :

1. Tabel analisis yang berisikan kisi-kisi penjabaran SK, KD, indikator yang

kemudian dilakukan judgement oleh dosen-dosen yang ahli dalam bidang

pendidikan.

2. Tabel analisis kesesuaian tujuan praktikum dengan langkah prosedural

praktikum. Digunakan untuk menilai kesesuaian langkah prosedural pada

desain kegiatan laboratorium dengan tujuan yang terdapat pada desain

kegiatan laboratorium.

3. Tabel analisis pertanyaan fokus DKL yang diadopsi dari Novak & Gowin

(1984), digunakan untuk mengidentifikasi kesesuaian pertanyaan fokus dengan

objek/peristiwa menggunakan scoring.

4. Tabel analisis objek atau peristiwa utama desain kegiatan laboratorium yang

mengacu kepada SK dan KD digunakan untuk melihat kesesuaian objek atau

peristiwa dengan pertanyaan fokus pada DKL.

5. Tabel analisis pertanyaan praktikum dalam DKL digunakan untuk

menganalisis pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada DKL dengan proses

dan tujuan praktikum.

6. Tabel analisis langkah prosedural DKL digunakan untuk melihat

keterlaksanaan langkah prosedural dan kesesuaian objek atau peristiwa utama

yang muncul ketika kegiatan praktikum dilaksanakan.

7. Tabel analisis pencatatan dan transformasi yang teridentifikasi pada DKL,

digunakan untuk melihat hasil pencatatan dan transformasi data.

8. Tabel analisis pertanyaan dan knowledge Claims desain kegiatan laboratorium

digunakan untuk melihat kesesuaian pertanyaan praktikum dengan

pembentukan knowledge claims setelah melaksanakan kegiatan laboratorium.

9. Knowledge claims yang terbentuk dari hasil jawaban pertanyaan praktikum

(produk) yang didapatkan berdasarkan langkah prosedural dan objek/peristiwa

(20)

22

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Alur Penelitian

Revisi instrumen

Hasil dan Pembahasan Studi literatur

Merumuskan masalah

Penyusunan proposal

Seminar proposal

Diskusi dengan dosen ahli

Judjment instrumen

Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium dari

seluruh SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung Merumuskan instrumen

Identifikasi DKL

Analisis komponen DKL menggunakan instrumen

Eksekusi DKL

Pengolahan data

(21)

23

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Alur Penelitian

(22)

59

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen-komponen hingga

pembentukan knowledge claims dari 20 DKL yang terkumpul, menunjukan bahwa

DKL konsep struktur dan jaringan tumbuhan yang digunakan di SMA Negeri dan

Swasta di Kota Bandung relevan dengan tuntutan dari KD. Hal tersebut dapat

dilihat bahwa tujuan praktikum telah mengacu pada satu sampai dua tuntutan

indikator hasil penjabaran KD dan tergambar melalui langkah kerja. Langkah

prosedural DKL dapat dikerjakan, memunculkan objek atau peristiwa yang dapat

teramati, relevan dengan tujuan praktikum, memenuhi sebagian tuntutan KD.

Pertanyaan praktikum pada DKL dapat mengarahkan siswanya pada pembentukan

knowledge claims. Namun pembentukan dari knowledge claims tidak sepenuhnya didapat berdasarkan data hasil pengamatan yang dicatat. Konsep dalam knowledge

claims yang terbentuk sebagai hasil akhir dari seluruh proses pada DKL menempati tingkatan yang sesuai dengan tingkatan tuntutan KD pada bagan

konsep.

B. Saran

1.Guru atau pengguna DKL harus dapat memilih dan melakukan uji coba

sebelum memanfaatkan DKL bagi kegiatan siswa, agar knowledge claims

yang terbentuk relevan dengan tuntutan dari kompetensi dasar.

2.Bagi peneliti selanjutnya, dapat menjadikan sebagai dasar untuk modifikasi

dan pengembangan suatu DKL yang memiliki kriteria baik dalam setiap

komponennya, serta dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar sesuai

(23)

keberhasilan dari DKL hasil modifikasi kepada siswa dalam proses

(24)

60

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BNSP.

Agustini,S.D.(2011). Analisis Penerapan Metakognitif Pada Desain Praktikum Uji Enzim Katalase di SMA Menggunakan Diagram Vee. Skripsi Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Campbell, N.A.dan Reece, J.B. (2008).Biologi.Edisi 8, Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Ipa. Jakarta: Depdiknas.[Online].Tersedia: http://puskurbuk.net/web/download/prod2007/51_Kajian%20Kebijakan%2 0Kurikulum%20IPA.pdf[24 Desember 2012].

Dirdjosoemarto, S. (2007). Metode Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.

Djamarah, S. B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Harahap, D.H.(2010). Analisis Tujuan, Proses, dan Pertanyaan Desain Kegiatan Laboratorium Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia. SkripsiJurusan PendidikanBiologi FPMIPA UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Keles, O.danOzsoy, S. (2009). Pre-service teachers attitudes toward use of Vee diagrams in general physics laboratory. International Electronic Journal of Elementary Education. 14 (1), 124-140.[Online]. Tersedia :http://www.iejee.com/1_3_2009/keles_ozsoy.pdf[1 Desember 2012].

Mulyani E.S, S. (2006). AnatomiTumbuhan. Yogyakarta. Kanisius.

Novak, J.D. dan Gowin, D.B. (1984). Learning How to Learn. Cambridge. Cambridge University Press.

Pratiwi, D.A., Maryati, S., Srikini.,Suharno., S,Bambang. (2006). Biologi SMA Jilid 1 untukkelas X. Jakarta :Erlangga.

(25)

61

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IX [Online].Dalam Artikel penelitian Jurdik Kimia FPMIPA UNY. Tersedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/%20Eli%20Roh aeti,%20Dra,%20M.Si,%20Dr./paper-Dwijawacanaok.pdf [1Desember 2012].

Rustaman, A. dan Wulan, A.R. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran Biologi. Jakarta : Universitas Terbuka.

Rustaman, N.Y. dan Rustaman, A. (2003). “Kemampuan Kerja Ilmiah Dalam Sains”. Makalah untuk disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi yang diikuti oleh guru-guru Biologi danMahasiswa BiologiFKIP Universitas Pasundan Tanggal 13 Maret 2003Di Auditorium Universitas Pasundan, Bandung.[Online].Tersedia:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PE ND._BIOLOGI/131353755-ANDRIAN_RUSTAMAN/KERJA_ILMIAH-UNPAS2003.pdf [2 Desember 2012].

Rustaman, N.Y., Dirdjosoemarto,S.,Yudianto, S,A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D. dan Nurjhani, M. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Rustaman, N.Y., Anggraeni, S.,Diana, S., Kusdianti, R., Rahman,T., Rahmat, A. dan Sihombing, P. (2010). Buku Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI .

Sagala, S.S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sartono,H.M. (2009). Prangkat Adm Bahasa Inggris Xi 2009

2011.[Online].Tersedia :http://www.slideshare.net/sarhaji/prangkat-adm-bahasa-inggris-xi-2009-2010 [16 Desember 2012].

Solihat, L.S. (2011). Analisis Penerapan Metakognif Pada Desain Praktikum Alat Indra di SMA Dengan Menggunakan Diagram Vee .Skripsi Jurusan

Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Subiantoro, A.W. (2007). “Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA”. Makalah yang disampaikan pada Kegiatan PPM “Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan” bagi guru-guru MGMP IPA SMP

Kota Yogyakarta. [Online].Tersedia :

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/PPM_PENTINGNYA%20PRA KTIKUM.pdf [30 Agustus 2012].

(26)

62

Nurcahya Meisadewi, 2013

Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Dengan Kompetensi Dasar Pada Konsep Struktur Dan Jaringan Tumbuhan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriatno, B. (2009). Uji Langkah Kerja Laboratorium Biologi Sekolah. Proceeding Seminar Nasional Jurusan Pendidikan Biologi. Bandung: tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel                                                                                                    Halaman  4.1  Kisi-Kisi Penjabaran SK dan KD ........................................................
Gambar                                                                                                 Halaman  2.1 Jaringan Parenkim dan Kolenkim ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

 tidak dapat dijelaskan mekanismenya dalam proses pematangan serviks tetapi dipercaya selama bertahun- tahun untuk mempersiapkan seorang wanita dalam proses

Dasar Isidorus Pembina

Profil Resiliensi Siswa Yang Berlatar Belakang Orangtua Tunggal (Studi Deskriptif Pada Siswa SMP Negeri 18 Tasikmalaya TA 2013/ 2014).. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, jadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi, kepribadian dan

dalam keluarga terjadi proses pendidikan orang tua pada anak yang dapat.. membantu perkembangan

Populasi pada penelitian ini adalah anggota UKM FUTSAL UPI atau.. Unit Kegiatan Mahasiswa Futsal Universitas

Dengan mempertahankan temperatur pada sisi dingin elemen Peltier dan memfariasikan temperatur pada sisi panas, dengan menggunakan termokopel untuk mengukur nilai temperatur pada