DAFTAR ISI
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kajian Pustaka ... 9
B. Metode ... 12
C. Metode Drill ... 15
D. Pembelajaran Koonvensional ... 19
E. Hasil Belajar ... 21
F. Mata Pelajaran di SMK Pertanian ... 21
G. Pembenihan Ikan ... 23
H. Paradigma Penelitian ... 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26
B. Desain Penelitian ... 26
C. Metode Penelitian ... 27
D. Instrumen Penelitian ... 29
E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 30
F. Tahapan Penelitian ... 35
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Deskripsi Data ... 37
B. Analisis Data ... 41
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen-Komponen Pengajaran ... 11
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Hasil Analisis Data Pre Te ... 37
Tabel 4.2. Hasil Analisis Data Post Test ... 37
Tabel. 4.3. Nilai NormalisasiGain padaKelas Eksperimen dan Kontrol ... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Kisi-kisi Instrumen ... 52
Lampiran 1. Soal Pre tes dan Post tes ... 54
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 58
Lampiran 3. Nilai Pre Test, Post Test dan Gain ... 61
Lampiran 4. Pengolahan Data Standar Deviasi... 62
Lampiran 4. Pengolahan Data dengan Uji t Dua Sampel ... 63
Lampiran 5. Tabel Distibusi t... 64
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup
suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan yang dihasilkan generasi-generasi
penerus bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa.
Penyelenggaran pendidikan yang baik akan menghasilkan lulusan yang
berkompeten demikian juga sebaliknya. Pendidikan nasional pada
hakekatnya diarahkan pada pembangunan Indonesia seutuhnya yang
menyeluruh baik lahir maupun batin. Dipandang dari segi kebutuhan,
pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi
serta memberikan sumbangan terhadap terlaksananya program-program
pembangunan yang telah direncanakan. Salah satu usaha untuk menciptakan
manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.
Upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dengan
pendidikan yang berkualitas pula, pemerintah Indonesia telah berupaya
mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dengan program
pendidikan nasional merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya
Sehubungan hal tersebut, pembangunan dibidang pendidikan merupakan
strategi dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya
manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan
partisipasi dari semua warga nergara. Oleh karena itu bidang pendidikan
perlu mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif, baik
dari pemerintah, keluarga,dan pengelola pendidikan khususnya.
Realisasi dari pelaksanaan pembangunan dibidang pendidikan salah satunya
dengan pendidikan formal di sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang
dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai
perguruan tinggi, dimana tiap jenjang pendidikan mempunyai peranan
sendiri-sendiri terhadap siswa, yaitu untuk mempersiapkan diri dan
memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan
kemampuan yang berupa ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan agar
siap terjun didalam kehidupan masyarakat. Dalam keseluruhan proses
pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang
penting, artinya berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Dengan demikian, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif
individu, sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan
prestasi hidup tidak lain adalah hasil belajar, keberhasilan dari proses belajar
ditandai dengan tercapainya tujuan pengajarn serta prestasi belajar yang
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mengajar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya
adalah intelegasi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap, kebiasaan
siswa, aktivitas siswa (meliputi memahami, berlatih, berdiskusi) dan lain
sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
siswa, diantaranya keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan
prasarana, guru dan metode mengajar, interaksi edukatif, kurikulum dan lain
sebagainya.
Dalam kegiatan belajar mengajar, ada berbagai macam metode yang
digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran antara lain
metode ceramah, drill, tanya jawab, diskusi laboraturium, permainan, dan
sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengggunaan metode
pelajaran, antara lain: (1) Tujuan yang berbeda dari masing-masing mata
pelajaran. (2) Perbedaan latar belakang individual anak. (3) Perbedaan
situasi dan kondisi dimana pendidikan berlangsung. (4) Perbedaan pribadi
dan kemampuan pendidik. (5) Fasilitas yang berbeda, baik dari segi kualitas
maupun kuantitas.
Metode mengajar yang sering digunakan didalam proses belajar mengajar
pada mata pelajaran produktif praktek umumnya metode ceramah dan
demonstrasi. Metode ini dinilai baik karena selain guru pun
menjadi paham. Dengan metode pelajaran seperti ini diharapkan siswa SMK
mendapatkan hasil belajar yang baik dan terampil terutama dalam
kompetensi teknik pembenihan.
Pengajaran metode ceramah dan demonstrasi, guru memang sudah cukup
membekali siswa dengan teori dan demonstrasi yang diajarkan, namun tidak
cukup seperti itu, siswa pun harus bisa mengaplikasikan pemahaman
tersebut kedalam praktek melalui latihan dan bimbingan dari guru sehingga
siswa pun menjadi lebih terampil. Suasana dimana guru yang mendominasi
kelas membuat interaksi antara guru dan siswa kurang terjalin dengan baik
serta membuat komunikasi antara guru dan siswa menjadi kaku. Hal ini
dapat menimbulkan kurangnya kemandirian siswa, sehingga kemampuan
siswa untuk menganalisa suatu permasalahan kurang berkembang. Oleh
sebab itu perlu dikembangkan metode belajar yang mengalihkan siswa lebih
aktif dalam proses belajar mengajar, apalagi dalam melakukan pembenihan
ikan yang merupakan salah satu kompetensi dasar yang penting di SMK.
Kompetensi dasar ini tidak hanya memerlukan pemahaman saja tetapi juga
mampu mengaplikasikan teori-teori pembelajaran yang telah disampaikan.
Salah satu alternatif pembelajaran dalam pemecahan permasalahan yang
terjadi pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan
belajar siswa khusunya pada kompetensi teknik pembenihan digunakan
metode pembelajaran drill atau latihan, ialah suatu teknik yang dapat
kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari pada yang telah telah dipelajari. Latihan
yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakan membina anak
dalam meningkatkan penguasan ketrampilan itu. Pemberian latihan ini
berdampak kepada hasil belajar siswa yang jauh dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) mata pelajaran produktif yaitu 75. Bagi peserta didik
yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum harus mengikuti
program remidial yang diberikan oleh guru yang bersangkutan.
Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar
untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu (latihan praktek), juga
dapat sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.
Latihan dilakukan sebagai penguatan dan menutupi kekurangan dari metode
sebelumnya yang dianggap kurang maksimal. Selain itu, metode ini dapat
digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan” (Syaiful Sagala, 2009:217). Berdasarkan alasan tersebut
penulis tertarik untuk menerapkan metode latihan yang diharapkan mampu
mengatasi permasalahan yang ada khususnya dalam pembelajaran teknik
pembenihan. Selanjutnya penulis menuangkannya kedalam penelitiannya
yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Drill (Latihan) untuk
B. Identifikasidan Perumusan Masalah
Identifikasi masalah ini diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek
permasalahan yang akan timbul dan lebih lanjut, sehingga akan
memperjelas arah dalam penelitian. Adapaun identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya keterampilan siswa dalam melakukan pembenihan ikan.
2. Kurangnya hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan
ikan.
Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Apakah penerapanMetode Pembelajaran Drill (Latihan) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan.
C. Batasan Masalah
Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran, relasi antara
pebelajar dengan pembelajar, hubungan antar pebelajar, sarana belajar,
waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, dan/atau pemberian
tugas. (Slameto:2003 dalam Pranata:2012)
Pada penelitian ini masalah yang diteliti adalah metoda pembelajaran saja,
yakni penerapan metoda pembelajaran drill (latihan). Apakah dapat
dilakukan di kelas XI-F program keahlian agribisnis perikanan SMK
Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah inginmengetahui hasil belajar
pada mata pelajaran teknik pembenihan dengan menggunakan metode drill
atau latihan yang berbasis praktek.
E. ManfaatPenelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan,
serta meningkatkan keterampilan dalam menerapkan model, metode,
dan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
2. Bagi peserta didik, selain diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik, juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
lebih aktif dalam pembelajaran teknik pembenihan di kelas.
3. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini guru mengetahui sejauh mana
penggunaan metode pembelajaran latihan diharapkan dapat menjadi
suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran teknik pembenihan
di kelas, sehingga guru mendapatkan masukan yang positif dan dapat
meningkatkan kualitas mengajar terhadap peserta didik khususnya
4. Bagi sekolah, mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan
sumbangan dalamupaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran
di sekolah.
F. Struktur Oganisasi Skripsi
Penulisan skripsi yang terstruktur akan lebih terarah dan berurut dalam
setiap pembahasannya, maka dilakukan penulisan ke dalam beberapa bab
sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan berisikan pendahuluan yang mencakup latar belakang
masalah, identifikasi dan perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Landasan teoritis menjelaskan teori-teori yang mendukung kepada
proses pembelajaran, konsep pembelajaran model latihan (drill), tinjauaun
mata pelajaran, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian lokasi dan subyek populasi/sampel
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data.
BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian memuat pengolahan atau analisis
data menghasilkan temuan dan pembahasan.
BAB V Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemakaian
penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam
bentuk kesimpulan penelitian, dan saran atau rekomendasi dari temuan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari,
Kabupaten Sumedang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-F
Agribisnis Perikanan.
B. Desain Penelitian
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan) (Sugiyono, 2009:75).
o
1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan.o
2 = hasil perlakuan setengah kelompok yang tidak diberi perlakuanpengaruh perlakuan =
o
1 –o
2Setengah kelas kontrol adalah kelas XIAgribisnis Perikanandengan jumlah
responden 13 siswa, dan setengah kelas eksperimen adalah kelas XI
Agribisnis Perikanan dengan jumlah responden 13 siswa. Dengan kondisi
siswa yang cukup homogen, kedua kelompok tersebut kemudian diberi pre
test dengan soal yang sama. Kemudian kelompok B sebagai kelompok
26
x
o
1eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan drill, sedangkan kelompok
A diberi perlakuan pembelajaran secara konvensional seperti biasanya.
Setelah diberikan perlakuan (praktek), kemudiankedua kelompok diberi post
test dengan soal yang sama. Hasil pre test dan post test dibandingkan dan
dilihat kenaikannya dari masing-masing kelas, kemudian diujiperbedaannya
antara kedua kelompok. Perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok
menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
C. Metode Penelitian
“Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 2006:160). Metode dan
pendekatan penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan,
menyusun serta menganalisis data sehingga diperoleh makna yang
sebenarnya.
Surakhmad (1985) menjelaskan bahwa: “Metode merupakan cara utama yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis
dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Selain itu, masih menurut Surakhmad (1985) “Metode adalah suatu cara utama yang digunakan
untuk mencapai tujuan”. Syaodih (2009: 52) juga mengemukakan bahwa:
Oleh karena itu, suatu metode penelitian harus memiliki rancangan penelitian
tertentu yang menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus
ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan cara apa data tersebut
dihimpun dan diolah. Metode dan rancangan yang relevan dengan suatu
kegiatan akan menunjang keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan.
Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif pada
standar kompetensi mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode eksperimen
semu (quasi eksperimen) karena masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya terhadap terbentuknya variabel dependen.
Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan
semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak
adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random, (Sugiyono,
2009). Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh
informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh
dengan eksperimen sebenarnya, dalam keadaan yang tidak memungkinkan
untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel terkait (Budiyono,
D. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2006 : 160) instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan olehpeneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah danhasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematissehingga lebih mudah diolah.”
Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan
metodepengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes.
1. Tes
Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran
sebuahcontoh perilaku. Tes yang diberikan berupa soal yang berkaitan
dengan materi pembelajaran. Hasil dari tes ini merupakan indikator
ketercapaian dari pembelajaran yang dilakukan. Sebelum instrumen
digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba. Uji coba instrumen
dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.
Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh
peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan materi ajar
yang disampaikan. Tes yang digunakan yaitu dalam bentuk tes uraian.
Adapun langkah-langkah dalam membuat tes adalah dengan membuat
kisi-kisi soal tes, menyusun soal, mengadakan uji coba, dan menganalisis hasil
uji coba.
a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.
b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi yang diajarkan.
c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan dapat dipahami oleh tester. (Budiyono, 2003:58)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diukur kevalidannya
dengan melalui surat pernyataan expert-judgement. Dalam penelitian ini,
instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan
tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan
pembelajarannya. Dalam penelitian ini penulis meminta judgement
langsung kepada guru mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK PPN
Tanjungsari.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalahdengan tes. Data yang diperoleh dengan teknik-teknik
tersebutdikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan
pembelajaran.Khusus pada pengambilan data melalui tes, dilakukan
dengan carapembelajaran yang menggunakanmetode pencatatan drillyang
diawali dengan dilakukannyates awal (pre-tes). Setelah itu melakukan
pembelajaran menggunakan drillsebagai metode pencatatannya kemudian
dilakukan tes (post tes)untukmengetahui tingkat pemahaman siswa
merupakan tes tertulis dengan bentuk soaluraian yang memuat pertanyaan
mengenai materi pada kompetensi dasaryang disampaikan.
2. Analisis data
Analisis data penelitian merupakansalah satu langkah terpenting dalam
kegiatan penelitian. Dengan analisis data yang tepat maka akan dapat
ditarik kesimpulan yang benar. Analisis data yang dilakukan diantaranya
adalah sebagai berikut ini.
a. Mencari nilai rata-rata kelas (mean) dan standar deviasi (S)
Rumus yang digunakan untuk mencari mean A (pre-test) dan B
(post-test) adalah sebagai berikut ini.
MA = ΣA
n MB =
ΣB n
Keterangan :
MA = nilai rata-rata pre-test A = nilai pre-test
n1 = jumlah data pre-test
MB = nilai rata-rata post-test B = nilai post-test
Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut:
n1= jumlah anggota sampel kelas eksperimen
b. Nilai gain (peningkatan)
Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih pra-tes
dan pasca tes yang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan
dilakukan dengan menggunakan rumus gain score ternormalisasi.
< >= post tes−pre tes skor maksimum−pre tes
Keterangan :
< g > = gain skor ternormalisasi
Pasca tes = skor hasil tes setelah perlakuan / proses pembelajaran
Pra tes = skor hasil tes sebelum perlakuan / proses pembelajaran
Skor maksimum = skor tertinggi
Tingkat perolehan gain score ternormalisasi dikategorikan ke dalam
1) g –tinggi : dengan 0,7≤(< g >)
2) g –sedang : dengan 0,3 ≤ (< g >) < 0,7
3) g –rendah : dengan (< g >) < 0,3
c. Uji Hipotesis
Menurut Arikunto (2008), uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui
apakah hipotesis dari suatu penelitian diterima atau ditolak. Dalam
statistik dan penelitian, terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis
nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).
Hipotesis nol dalam penelitian ini adalah pernyataan penggunaan drill
tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi
teknik pembenihanSMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari
Sumedang. Sedangkan hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis
nol yaitu penggunaan drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada standar kompetensi mendiskripsikan teknik pembenihan di kelas
XI Agribisnis PerikananSMK Pertanian Pembangunan Negeri
Tanjungsari Sumedang. Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif
dalam penelitian ini diterima atau ditolak, maka uji hipotesis dapat
dilakukan dengan uji t dua sampel.
Uji t dua sampel ini termasuk uji perbandingan (uji komparatif) tujuan
dari uji ini adalah untuk membandingkan atau membedakan apakah
kedua data yang diperoleh dalam penelitian sama atau berbeda. Uji
komparatif ini berguna untuk menguji kemampuan generalisasi atau
dua rata-rata sampel (Riduwan, 2008). Adapun rumus untuk uji t dua
X1 = mean sampel kelompok eksperimen X2 = mean sampel kelompok kontrol dsg= nilai deviasi standar gabungan
n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen n2 = jumlah anggota sampel kelas kontrol
Setelah nilai thitung diperoleh, kemudian mencari nilai ttabel dengan ketentuan sebagai berikut ini. Taraf signifikansi α = 0,05, db = nA + nB – 2.
Kriteria pengujian dua pihak adalah jika – ttabel< thitung < + ttabel maka Ho
diterima dan Ha ditolak. Dengan visualisasi gambar uji t dua pihak adalah
sebagai berikut.
Sumber : Riduwan, 2008
F. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahapan persiapan,
pelaksanaan,dan pengolahan data. Adapun rincian tahapan penelitian
dipaparkan pada uraian di bawah ini.
1. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
a. Menentukan judul dan membuat proposal penelitian;
b. Mengusulkan surat keputusan mengenai dosen pembimbing;
c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen
pembimbing;
d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);
e. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar I sesuai arahan
daridosen pembimbing;
f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK PPN
Tanjungsari
g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan
konsultasidengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum
SMK PPN Tanjungsari terkait dengan penelitian yang akan
dilakukan;
h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang
mengampu standar kompetensi menjelaskan potensi dan peran
i. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan pra-tes menggunakan soal uraian, setelah terlebih
dahulumeminta lembar expert judgement (pernyataan) pada guru
matapelajaran dan dosen pembimbing sebagai tim ahli guna validasi
soal-soal tersebut;
b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pencatatan
dengandrill.
c. Memberikan post-test pada akhir tahap pembelajaran.
3. Tahap Pengolahan Data
a. Melakukan pengolahan data terhadap hasil pra-tes dan post-test
yangtelah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;
b. Melakukan pengolahan data untuk menguji peningkatan (gain)
danmenguji hipotesis;
c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari penelitian;
d. Melakukan seminar II (hasil penelitian)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memaparkan kesimpulan hasil penelitian serta saran-saran yang
diharapkan dijadikan dasar penelitian selanjutnya berkenaan kemampuan
afektif dan psikomotor di masa yang akan datang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan sebabgai berikut :
1. Penerapan metode pembelajaran drill (latihan) kepada siswa dalam
kompetensi dasar Teknik Pembenihan ikan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan presentase rata-rata
nilai post tes.
B.Saran
Setelahmelaksanakan dan membahas hasil penelitian, penulis
merekomendasikan beberapa masukan yang kiranya dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk kemajuan dalam pembelajaran. Penulis memberikan
saran sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, berupaya mengembangkan penyusunan pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran metode latihan (drill) agar
menghasilkan metode yang lebih baik sehingga dapat memberikan
2. Bagi peserta didik, diharapkan meningkatkan hasil belajar peserta
didik sehingga standar batas minimum kelulusan dapat tercapai.
3. Bagi guru, penerapan pembelajaran teknik pembenihan ini diharapkan
dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran.
4. Bagi sekolah, memberikan dukungan yang bersifat memajukan
pelaksanaan pembelajaran dengan metode latihan (drill) baik berupa
DAFTAR PUSTAKA
Ali ,M. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi Prosedur belajar Mengajar. Bandung. CV. Remaja Rosda Karya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.
Cronbach, W. (1982). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. Badung: JEMMARS.
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta : DepdiknasDimiyati 1994
Hamalik, O (1994). Evaluasi Kurikulum Bandung. Trigenda Karya. Pengantar Pendidikan. 1995
Roestiyah,(1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Askara.
Slameto 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyanto 1993. Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta.Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.
Sagala, S.(2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.
Zuhairini, dkk.(1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha nasional
Furahasekai (2011). Pembelajaran Konvensional . [online] Tersedia :
http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajaran-konvensional/, [13 desember 2012].
Pujiono (2009). Metode Pembelajaran. [online] Tersedia :
http://jindauksw.blogspot.com/2009/11/metode-drill-dan-penggunaannya.html, [14 desember 2012].