• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL (LATIHAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI TEKNIK PEMBENIHAN DI SMKPERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL (LATIHAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI TEKNIK PEMBENIHAN DI SMKPERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI TANJUNGSARI SUMEDANG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

B. Metode ... 12

C. Metode Drill ... 15

D. Pembelajaran Koonvensional ... 19

E. Hasil Belajar ... 21

F. Mata Pelajaran di SMK Pertanian ... 21

G. Pembenihan Ikan ... 23

H. Paradigma Penelitian ... 24

(2)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 26

B. Desain Penelitian ... 26

C. Metode Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 29

E. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 30

F. Tahapan Penelitian ... 35

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Deskripsi Data ... 37

B. Analisis Data ... 41

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen-Komponen Pengajaran ... 11

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil Analisis Data Pre Te ... 37

Tabel 4.2. Hasil Analisis Data Post Test ... 37

Tabel. 4.3. Nilai NormalisasiGain padaKelas Eksperimen dan Kontrol ... 38

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Kisi-kisi Instrumen ... 52

Lampiran 1. Soal Pre tes dan Post tes ... 54

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 58

Lampiran 3. Nilai Pre Test, Post Test dan Gain ... 61

Lampiran 4. Pengolahan Data Standar Deviasi... 62

Lampiran 4. Pengolahan Data dengan Uji t Dua Sampel ... 63

Lampiran 5. Tabel Distibusi t... 64

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

suatu bangsa. Melalui jalur pendidikan yang dihasilkan generasi-generasi

penerus bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa.

Penyelenggaran pendidikan yang baik akan menghasilkan lulusan yang

berkompeten demikian juga sebaliknya. Pendidikan nasional pada

hakekatnya diarahkan pada pembangunan Indonesia seutuhnya yang

menyeluruh baik lahir maupun batin. Dipandang dari segi kebutuhan,

pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi

serta memberikan sumbangan terhadap terlaksananya program-program

pembangunan yang telah direncanakan. Salah satu usaha untuk menciptakan

manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

Upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu dengan

pendidikan yang berkualitas pula, pemerintah Indonesia telah berupaya

mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dengan program

pendidikan nasional merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa dan

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia guna mewujudkan

masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya

(7)

Sehubungan hal tersebut, pembangunan dibidang pendidikan merupakan

strategi dan wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya

manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional diperlukan

partisipasi dari semua warga nergara. Oleh karena itu bidang pendidikan

perlu mendapat perhatian, penanganan, dan prioritas secara intensif, baik

dari pemerintah, keluarga,dan pengelola pendidikan khususnya.

Realisasi dari pelaksanaan pembangunan dibidang pendidikan salah satunya

dengan pendidikan formal di sekolah yang dilaksanakan secara berjenjang

dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar sampai

perguruan tinggi, dimana tiap jenjang pendidikan mempunyai peranan

sendiri-sendiri terhadap siswa, yaitu untuk mempersiapkan diri dan

memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan

kemampuan yang berupa ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan agar

siap terjun didalam kehidupan masyarakat. Dalam keseluruhan proses

pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang

penting, artinya berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak

tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.

Dengan demikian, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif

individu, sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan

prestasi hidup tidak lain adalah hasil belajar, keberhasilan dari proses belajar

ditandai dengan tercapainya tujuan pengajarn serta prestasi belajar yang

(8)

Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mengajar

dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya

adalah intelegasi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap, kebiasaan

siswa, aktivitas siswa (meliputi memahami, berlatih, berdiskusi) dan lain

sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar

siswa, diantaranya keadaan sosial ekonomi, lingkungan, sarana dan

prasarana, guru dan metode mengajar, interaksi edukatif, kurikulum dan lain

sebagainya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, ada berbagai macam metode yang

digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran antara lain

metode ceramah, drill, tanya jawab, diskusi laboraturium, permainan, dan

sebagainya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengggunaan metode

pelajaran, antara lain: (1) Tujuan yang berbeda dari masing-masing mata

pelajaran. (2) Perbedaan latar belakang individual anak. (3) Perbedaan

situasi dan kondisi dimana pendidikan berlangsung. (4) Perbedaan pribadi

dan kemampuan pendidik. (5) Fasilitas yang berbeda, baik dari segi kualitas

maupun kuantitas.

Metode mengajar yang sering digunakan didalam proses belajar mengajar

pada mata pelajaran produktif praktek umumnya metode ceramah dan

demonstrasi. Metode ini dinilai baik karena selain guru pun

(9)

menjadi paham. Dengan metode pelajaran seperti ini diharapkan siswa SMK

mendapatkan hasil belajar yang baik dan terampil terutama dalam

kompetensi teknik pembenihan.

Pengajaran metode ceramah dan demonstrasi, guru memang sudah cukup

membekali siswa dengan teori dan demonstrasi yang diajarkan, namun tidak

cukup seperti itu, siswa pun harus bisa mengaplikasikan pemahaman

tersebut kedalam praktek melalui latihan dan bimbingan dari guru sehingga

siswa pun menjadi lebih terampil. Suasana dimana guru yang mendominasi

kelas membuat interaksi antara guru dan siswa kurang terjalin dengan baik

serta membuat komunikasi antara guru dan siswa menjadi kaku. Hal ini

dapat menimbulkan kurangnya kemandirian siswa, sehingga kemampuan

siswa untuk menganalisa suatu permasalahan kurang berkembang. Oleh

sebab itu perlu dikembangkan metode belajar yang mengalihkan siswa lebih

aktif dalam proses belajar mengajar, apalagi dalam melakukan pembenihan

ikan yang merupakan salah satu kompetensi dasar yang penting di SMK.

Kompetensi dasar ini tidak hanya memerlukan pemahaman saja tetapi juga

mampu mengaplikasikan teori-teori pembelajaran yang telah disampaikan.

Salah satu alternatif pembelajaran dalam pemecahan permasalahan yang

terjadi pada siswa untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan

belajar siswa khusunya pada kompetensi teknik pembenihan digunakan

metode pembelajaran drill atau latihan, ialah suatu teknik yang dapat

(10)

kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau

keterampilan yang lebih tinggi dari pada yang telah telah dipelajari. Latihan

yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakan membina anak

dalam meningkatkan penguasan ketrampilan itu. Pemberian latihan ini

berdampak kepada hasil belajar siswa yang jauh dibawah KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimum) mata pelajaran produktif yaitu 75. Bagi peserta didik

yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum harus mengikuti

program remidial yang diberikan oleh guru yang bersangkutan.

Metode latihan disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar

untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu (latihan praktek), juga

dapat sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Latihan dilakukan sebagai penguatan dan menutupi kekurangan dari metode

sebelumnya yang dianggap kurang maksimal. Selain itu, metode ini dapat

digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan” (Syaiful Sagala, 2009:217). Berdasarkan alasan tersebut

penulis tertarik untuk menerapkan metode latihan yang diharapkan mampu

mengatasi permasalahan yang ada khususnya dalam pembelajaran teknik

pembenihan. Selanjutnya penulis menuangkannya kedalam penelitiannya

yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Drill (Latihan) untuk

(11)

B. Identifikasidan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah ini diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek

permasalahan yang akan timbul dan lebih lanjut, sehingga akan

memperjelas arah dalam penelitian. Adapaun identifikasi masalah pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya keterampilan siswa dalam melakukan pembenihan ikan.

2. Kurangnya hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan

ikan.

Berdasarkan pemaparan latar belakang, maka masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penerapanMetode Pembelajaran Drill (Latihan) dapat meningkatkan

hasil belajar siswa pada kompetensi teknik pembenihan.

C. Batasan Masalah

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh metode pembelajaran, relasi antara

pebelajar dengan pembelajar, hubungan antar pebelajar, sarana belajar,

waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, dan/atau pemberian

tugas. (Slameto:2003 dalam Pranata:2012)

Pada penelitian ini masalah yang diteliti adalah metoda pembelajaran saja,

yakni penerapan metoda pembelajaran drill (latihan). Apakah dapat

(12)

dilakukan di kelas XI-F program keahlian agribisnis perikanan SMK

Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari Sumedang.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah inginmengetahui hasil belajar

pada mata pelajaran teknik pembenihan dengan menggunakan metode drill

atau latihan yang berbasis praktek.

E. ManfaatPenelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan,

serta meningkatkan keterampilan dalam menerapkan model, metode,

dan media pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

2. Bagi peserta didik, selain diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik, juga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

lebih aktif dalam pembelajaran teknik pembenihan di kelas.

3. Bagi guru, dengan adanya penelitian ini guru mengetahui sejauh mana

penggunaan metode pembelajaran latihan diharapkan dapat menjadi

suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran teknik pembenihan

di kelas, sehingga guru mendapatkan masukan yang positif dan dapat

meningkatkan kualitas mengajar terhadap peserta didik khususnya

(13)

4. Bagi sekolah, mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan

sumbangan dalamupaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran

di sekolah.

F. Struktur Oganisasi Skripsi

Penulisan skripsi yang terstruktur akan lebih terarah dan berurut dalam

setiap pembahasannya, maka dilakukan penulisan ke dalam beberapa bab

sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan berisikan pendahuluan yang mencakup latar belakang

masalah, identifikasi dan perumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II Landasan teoritis menjelaskan teori-teori yang mendukung kepada

proses pembelajaran, konsep pembelajaran model latihan (drill), tinjauaun

mata pelajaran, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian lokasi dan subyek populasi/sampel

penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan Penelitian memuat pengolahan atau analisis

data menghasilkan temuan dan pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Saran menyajikan penafsiran dan pemakaian

penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang disajikan dalam

bentuk kesimpulan penelitian, dan saran atau rekomendasi dari temuan

(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Tanjungsari,

Kabupaten Sumedang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-F

Agribisnis Perikanan.

B. Desain Penelitian

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan) (Sugiyono, 2009:75).

o

1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan.

o

2 = hasil perlakuan setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan

pengaruh perlakuan =

o

1 –

o

2

Setengah kelas kontrol adalah kelas XIAgribisnis Perikanandengan jumlah

responden 13 siswa, dan setengah kelas eksperimen adalah kelas XI

Agribisnis Perikanan dengan jumlah responden 13 siswa. Dengan kondisi

siswa yang cukup homogen, kedua kelompok tersebut kemudian diberi pre

test dengan soal yang sama. Kemudian kelompok B sebagai kelompok

26

x

o

1

(15)

eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan drill, sedangkan kelompok

A diberi perlakuan pembelajaran secara konvensional seperti biasanya.

Setelah diberikan perlakuan (praktek), kemudiankedua kelompok diberi post

test dengan soal yang sama. Hasil pre test dan post test dibandingkan dan

dilihat kenaikannya dari masing-masing kelas, kemudian diujiperbedaannya

antara kedua kelompok. Perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok

menunjukkan pengaruh dari perlakuan yang diberikan.

C. Metode Penelitian

“Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya” (Arikunto, 2006:160). Metode dan

pendekatan penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk mengumpulkan,

menyusun serta menganalisis data sehingga diperoleh makna yang

sebenarnya.

Surakhmad (1985) menjelaskan bahwa: “Metode merupakan cara utama yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji hipotesis

dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Selain itu, masih menurut Surakhmad (1985) “Metode adalah suatu cara utama yang digunakan

untuk mencapai tujuan”. Syaodih (2009: 52) juga mengemukakan bahwa:

(16)

Oleh karena itu, suatu metode penelitian harus memiliki rancangan penelitian

tertentu yang menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang harus

ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan cara apa data tersebut

dihimpun dan diolah. Metode dan rancangan yang relevan dengan suatu

kegiatan akan menunjang keberhasilan dalam penelitian yang dilakukan.

Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif pada

standar kompetensi mendiskripsikan pembibitan tanaman dan produksi benih.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode eksperimen

semu (quasi eksperimen) karena masih terdapat variabel luar yang ikut

berpengaruh terhadap terbentuknya terhadap terbentuknya variabel dependen.

Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan

semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini dapat terjadi, karena tidak

adanya variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random, (Sugiyono,

2009). Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk memperoleh

informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh

dengan eksperimen sebenarnya, dalam keadaan yang tidak memungkinkan

untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel terkait (Budiyono,

(17)

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006 : 160) instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan olehpeneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah danhasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematissehingga lebih mudah diolah.”

Instrumen merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan

metodepengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

berupa tes.

1. Tes

Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran

sebuahcontoh perilaku. Tes yang diberikan berupa soal yang berkaitan

dengan materi pembelajaran. Hasil dari tes ini merupakan indikator

ketercapaian dari pembelajaran yang dilakukan. Sebelum instrumen

digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba. Uji coba instrumen

dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

Penyusunan tes pengetahuan awal dan hasil belajar siswa dilakukan oleh

peneliti dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan materi ajar

yang disampaikan. Tes yang digunakan yaitu dalam bentuk tes uraian.

Adapun langkah-langkah dalam membuat tes adalah dengan membuat

kisi-kisi soal tes, menyusun soal, mengadakan uji coba, dan menganalisis hasil

uji coba.

(18)

a. Tes harus dapat mengukur sampai berapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan.

b. Penekanan materi yang akan diujikan seimbang dengan penekanan materi yang diajarkan.

c. Materi pelajaran untuk menjawab soal-soal ujian sudah dipelajari dan dapat dipahami oleh tester. (Budiyono, 2003:58)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diukur kevalidannya

dengan melalui surat pernyataan expert-judgement. Dalam penelitian ini,

instrumen tes tidak dikorelasikan dengan tes lainnya karena diasumsikan

tidak ada yang setara, baik dari segi materi ataupun kesamaan kemampuan

pembelajarannya. Dalam penelitian ini penulis meminta judgement

langsung kepada guru mata pelajaran (kompetensi dasar) di SMK PPN

Tanjungsari.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalahdengan tes. Data yang diperoleh dengan teknik-teknik

tersebutdikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan

pembelajaran.Khusus pada pengambilan data melalui tes, dilakukan

dengan carapembelajaran yang menggunakanmetode pencatatan drillyang

diawali dengan dilakukannyates awal (pre-tes). Setelah itu melakukan

pembelajaran menggunakan drillsebagai metode pencatatannya kemudian

dilakukan tes (post tes)untukmengetahui tingkat pemahaman siswa

(19)

merupakan tes tertulis dengan bentuk soaluraian yang memuat pertanyaan

mengenai materi pada kompetensi dasaryang disampaikan.

2. Analisis data

Analisis data penelitian merupakansalah satu langkah terpenting dalam

kegiatan penelitian. Dengan analisis data yang tepat maka akan dapat

ditarik kesimpulan yang benar. Analisis data yang dilakukan diantaranya

adalah sebagai berikut ini.

a. Mencari nilai rata-rata kelas (mean) dan standar deviasi (S)

Rumus yang digunakan untuk mencari mean A (pre-test) dan B

(post-test) adalah sebagai berikut ini.

MA = ΣA

n MB =

ΣB n

Keterangan :

MA = nilai rata-rata pre-test A = nilai pre-test

n1 = jumlah data pre-test

MB = nilai rata-rata post-test B = nilai post-test

(20)

Rumus untuk menghitung standar deviasi adalah sebagai berikut:

n1= jumlah anggota sampel kelas eksperimen

b. Nilai gain (peningkatan)

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih pra-tes

dan pasca tes yang diberikan kepada siswa. Pengujian peningkatan

dilakukan dengan menggunakan rumus gain score ternormalisasi.

< >= post tes−pre tes skor maksimum−pre tes

Keterangan :

< g > = gain skor ternormalisasi

Pasca tes = skor hasil tes setelah perlakuan / proses pembelajaran

Pra tes = skor hasil tes sebelum perlakuan / proses pembelajaran

Skor maksimum = skor tertinggi

Tingkat perolehan gain score ternormalisasi dikategorikan ke dalam

(21)

1) g –tinggi : dengan 0,7≤(< g >)

2) g –sedang : dengan 0,3 ≤ (< g >) < 0,7

3) g –rendah : dengan (< g >) < 0,3

c. Uji Hipotesis

Menurut Arikunto (2008), uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui

apakah hipotesis dari suatu penelitian diterima atau ditolak. Dalam

statistik dan penelitian, terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis

nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

Hipotesis nol dalam penelitian ini adalah pernyataan penggunaan drill

tidak dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada standar kompetensi

teknik pembenihanSMK Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari

Sumedang. Sedangkan hipotesis alternatif adalah lawan dari hipotesis

nol yaitu penggunaan drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada standar kompetensi mendiskripsikan teknik pembenihan di kelas

XI Agribisnis PerikananSMK Pertanian Pembangunan Negeri

Tanjungsari Sumedang. Untuk mengetahui apakah hipotesis alternatif

dalam penelitian ini diterima atau ditolak, maka uji hipotesis dapat

dilakukan dengan uji t dua sampel.

Uji t dua sampel ini termasuk uji perbandingan (uji komparatif) tujuan

dari uji ini adalah untuk membandingkan atau membedakan apakah

kedua data yang diperoleh dalam penelitian sama atau berbeda. Uji

komparatif ini berguna untuk menguji kemampuan generalisasi atau

(22)

dua rata-rata sampel (Riduwan, 2008). Adapun rumus untuk uji t dua

X1 = mean sampel kelompok eksperimen X2 = mean sampel kelompok kontrol dsg= nilai deviasi standar gabungan

n1 = jumlah anggota sampel kelas eksperimen n2 = jumlah anggota sampel kelas kontrol

Setelah nilai thitung diperoleh, kemudian mencari nilai ttabel dengan ketentuan sebagai berikut ini. Taraf signifikansi α = 0,05, db = nA + nB – 2.

Kriteria pengujian dua pihak adalah jika – ttabel< thitung < + ttabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Dengan visualisasi gambar uji t dua pihak adalah

sebagai berikut.

Sumber : Riduwan, 2008

(23)

F. Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu tahapan persiapan,

pelaksanaan,dan pengolahan data. Adapun rincian tahapan penelitian

dipaparkan pada uraian di bawah ini.

1. Tahap Persiapan

Pada tahapan ini penulis melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai

berikut:

a. Menentukan judul dan membuat proposal penelitian;

b. Mengusulkan surat keputusan mengenai dosen pembimbing;

c. Melaksanakan bimbingan proposal penelitian dengan dosen

pembimbing;

d. Melaksanakan seminar I (proposal penelitian);

e. Memperbaiki proposal berdasarkan hasil seminar I sesuai arahan

daridosen pembimbing;

f. Mengajukan surat izin observasi dan penelitian di SMK PPN

Tanjungsari

g. Melaksanakan observasi tempat penelitian dan mengadakan

konsultasidengan Kepala Sekolah serta Wakasek Bidang Kurikulum

SMK PPN Tanjungsari terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan;

h. Mengadakan konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran Produktif yang

mengampu standar kompetensi menjelaskan potensi dan peran

(24)

i. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pra-tes menggunakan soal uraian, setelah terlebih

dahulumeminta lembar expert judgement (pernyataan) pada guru

matapelajaran dan dosen pembimbing sebagai tim ahli guna validasi

soal-soal tersebut;

b. Melaksanakan pembelajaran menggunakan metode pencatatan

dengandrill.

c. Memberikan post-test pada akhir tahap pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan pengolahan data terhadap hasil pra-tes dan post-test

yangtelah dilaksanakan selama kegiatan penelitian;

b. Melakukan pengolahan data untuk menguji peningkatan (gain)

danmenguji hipotesis;

c. Membuat penafsiran dan menarik kesimpulan dari penelitian;

d. Melakukan seminar II (hasil penelitian)

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memaparkan kesimpulan hasil penelitian serta saran-saran yang

diharapkan dijadikan dasar penelitian selanjutnya berkenaan kemampuan

afektif dan psikomotor di masa yang akan datang.

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebabgai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran drill (latihan) kepada siswa dalam

kompetensi dasar Teknik Pembenihan ikan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan presentase rata-rata

nilai post tes.

B.Saran

Setelahmelaksanakan dan membahas hasil penelitian, penulis

merekomendasikan beberapa masukan yang kiranya dapat dijadikan bahan

pertimbangan untuk kemajuan dalam pembelajaran. Penulis memberikan

saran sebagai berikut :

1. Bagi peneliti, berupaya mengembangkan penyusunan pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran metode latihan (drill) agar

menghasilkan metode yang lebih baik sehingga dapat memberikan

(26)

2. Bagi peserta didik, diharapkan meningkatkan hasil belajar peserta

didik sehingga standar batas minimum kelulusan dapat tercapai.

3. Bagi guru, penerapan pembelajaran teknik pembenihan ini diharapkan

dapat menjadi suatu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran.

4. Bagi sekolah, memberikan dukungan yang bersifat memajukan

pelaksanaan pembelajaran dengan metode latihan (drill) baik berupa

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ali ,M. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi Prosedur belajar Mengajar. Bandung. CV. Remaja Rosda Karya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Cronbach, W. (1982). Teknik-teknik Belajar dan Mengajar. Badung: JEMMARS.

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Kajian Kebijakan Kurikulum SMK. Jakarta : DepdiknasDimiyati 1994

Hamalik, O (1994). Evaluasi Kurikulum Bandung. Trigenda Karya. Pengantar Pendidikan. 1995

Roestiyah,(1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Askara.

Slameto 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyanto 1993. Belajar Gerak. Jakarta: KONI Pusat.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian (Cetakan ke-Lima Belas). Bandung: Alfabeta.Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Sagala, S.(2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta.

(28)

Zuhairini, dkk.(1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha nasional

Furahasekai (2011). Pembelajaran Konvensional . [online] Tersedia :

http://furahasekai.wordpress.com/2011/09/06/pembelajaran-konvensional/, [13 desember 2012].

Pujiono (2009). Metode Pembelajaran. [online] Tersedia :

http://jindauksw.blogspot.com/2009/11/metode-drill-dan-penggunaannya.html, [14 desember 2012].

Gambar

Gambar 4.2. Histogram perbandingan kenaikan nilai kelas eksperimen .........  44
Tabel. 4.4. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji t Dua Pihak........................  42
Gambar 3.1. Kurva uji t dua pihak

Referensi

Dokumen terkait

A+ 96-100 Merupakan perolehan mahasiswa superior, yaitu mereka yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik bahkan tertantang untuk

Sebaliknya pada perlakuan yang berasal umbi-umbi yang berukuran kecil meskipun jumlah anakannya lebih sedikit namun mampu membentuk ukuran umbi yang lebih besar,

3.Membantu menilai risiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan Informasi mengenai kondisi berbagai komponen laba seperti pendapatan, beban, dan

KOMANDO UNTUK BERANGKAT HIJRAH DARI PASAR NGASEM MENUJU DONGKELAN// MAKA PULUHAN ANDONG YANG DIPENUHI PEDAGANG SATWA PASAR NGASEM PUN / BERGERAK MENINGGALKAN TEMPAT YANG

Kebutuhan akan suatu akomodasi yang mengakomodir fungsi sebagai area penginapan, fasilitas publik, serta keperluan pertemuan-pertemuan, baik yang bersifat bisnis maupun

Desain didaktis jenis – jenis segitiga untuk meningkatkan level berpikir geometri Siswa sekolah menengah pertama.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dengan menggunakan analisis regresi berganda dalam pengolahan data, diperoleh kesimpulan bahwa 71,2% keputusan pengajuan kredit di Sumut Ventura Medan dipengaruhi oleh

REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT Loyalitas_Pelanggan /METHOD=ENTER Kepuasan.