• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SEMESTER 1 SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS VIII SEMESTER 1 SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON

DI KELAS VIII SEMESTER I SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2013/2014

Oleh :

Siti Aisyah Lubis NIM 409421033

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON

DI KELAS VIII SEMESTER I SMP YAYASAN PERGURUAN BUDI AGUNG MEDAN MARELAN T.P. 2013/2014

Siti Aisyah Lubis ( NIM 409421033)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi exsperiment. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal. Sebelum tes ini ini di ujikan kepada siswa, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat tes.

Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pretes kedua kelas yang berdistribusi normal dan selanjutnya dilakukan uji homogenitas data sehingga diketahui kedua kelas sampel berasal dari kelompok yang homogen. Hasil postes diperoleh rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran generatif 70,44 dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran langsung 60,44. Aktivitas siswa pada saat pelaksanaan model pembelajaran generatif diperoleh rata-rata pada pertemuan I sebesar 58,22 ( cukup aktif ), pada pertemuan II 68,45 ( aktif ) dan pada pertemuan ke III sebesar 72 ( aktif ). Hasil uji t diperoleh thitung= 2,06 dan ttabel= 1,84 sehingga thitung> ttabel(2,06>1,84) maka H0ditolak dan Haditerima, dengan demikian terdapat perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

(4)

vi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Aktivitas Belajar Siswa 9

2.1.3. Hasil Belajar Siswa 9

2.1.3.1. Ranah Kognitif 10

2.1.3.2. Ranah Psikomotorik 11

2.1.3.3. Ranah Afektif 12

2.1.4. Pembelajaran 12

2.1.5. Model Pembelajaran 13

(5)

vii

2.1.6. Model Pembelajaran Generatif 14 2.1.6.1. Landasan Teoritik Model Pembelajaran Generatif 15 2.1.6.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Generatif 17 2.1.6.3. Tahapan Model Pembelajaran Generatif 18 2.1.7. Pembelajaran Konvensional 22

2.1.7.1. Metode Pembelajaran 26

2.2. Materi Hukum Newton 26

2.2.1. Hukum I Newton 27

2.2.2. Hukum II Newton 28

2.2.3. Hukum III Newton 30

2.3. Penelitian Terdahulu 31

2.4. Kerangka Konseptual 32

2.5. Hipotesis 33

2.5.1. Hipotesis Herbal 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2. Populasi dan Sampel 34

3.2.1. Populasi Penelitian 34

3.2.2. Sampel Penelitian 34

3.3. Variabel Penelitian 34

3.3.1. Variabel Bebas 34

3.3.2. Variabel Terikat 34

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 35

3.4.1. Jenis Penelitian 35

3.4.2. Desain Penelitian 35

3.5. Prosedur Penelitian 37

3.5.1. Tahap Persiapan Penelitian 37 3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 37

3.6. Teknik Pengumpulan Data 38

(6)

viii

3.6.2. Postes 38

3.7. Instrumen Penelitian 38

3.7.1. Tes Hasil Belajar 38

3.7.1.1. Validitas 39

3.7.1.2. Reliabilitas 40

3.7.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 40

3.7.1.4. Daya Beda Tes 42

3.7.2. Instrumen Pengamatan Aktivitas Siswa 43

3.8. Teknik Analisis Data 44

3.8.1. Uji Normalitas 44

3.8.2. Uji Homogenitas 45

3.8.3. Uji Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47

4.1. Hasil Penelitian 47

4.1.1. Data Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 4.1.2. Pengujian Analisa DatA 49 4.1.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 49

4.1.2.2. Uji Normalitas Data 49

4.1.2.3. Uji Homogenitas Data 50 4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian 50

4.1.4. Observasi 51

4.2. Pembahasan 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 56

5.1. Kesimpulan 56

5.2. Saran 56

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Kegiatan Guru Dan Siswa Dalam Proses Pembelajaran 20 Tabel 2.2. Kegiatan Pembelajaran Model Pembelajaran Langsung 24

Tabel 3.1. Desain Penelitian 35

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar pada Materi Hukum Newton 38 Tabel 3.3. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 41 Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 47 Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 49 Tabel 4.3. Nilai Rata-Rata, Simpangan Baku, Dan Varians 49 Tabel 4.4. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 49

Tabel 4.5. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas

Data 50

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 60

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa 89

Lampiran 3. Kisi- kisi Soal 101

Lampiran 4. Instrumen Soal 113

Lampiran 5. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 118 Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa 119 Lampiran 7. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 120 Lampiran 8. Kisi-kisi Soal Setelah Validasi 121 Lampiran 9. Tes Hasil Belajar Setelah Validasi 131 Lampiran 10. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar 135 Lampiran 11. Tabel Validasi instrumen Tes 136 Lampiran 12. Perhitungan Validitas Tes 137 Lampiran 13. Tabel Realibilitas Tes 139 Lampiran 14. Perhitungan Realibilitas Tes 140 Lampiran 15. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 141 Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 142 Lampiran 17. Tabel Daya Beda Instrumen Penelitian 143 Lampiran 18. Perhitungan Daya Beda Instrument Tes 144 Lampiran 19. Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 146 Lampiran 20. Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 148 Lampiran 21. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 150 Lampiran 22. Perhitungan Rata-rata, varians dan Stándar Deviasi 152 Lampiran 23. Uji Normalitas Data 155

Lampiran 24. Uji Homogenitas 158

(9)
(10)

1

BAB B

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendedekan merupakan salah satu bentuk upaya untuk menengkatkan kualetas sumber daya manusea. Oleh karena etu pendedekan mempunyae peranan yang sangat penteng karena selaen untuk membentuk manusea yang berkualetas, pendedekan juga sangat penteng untuk kelangsungan dan kemajuan hedup bangsa. Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sestem Pendedekan Naseonal menyatakan bahwa:

“Pendedekan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta dedek secara aktef mengembangkan potense derenya untuk memeleke kekuatan speretual keagamaan, pengendalean dere, keprebadean, kecerdasan, akhlak mulea, serta keterampelan yang deperlukan derenya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Guru merupakan salah satu faktor pendukung dalam keberhaselan suatu pendedekan. Dalam pendedekan, guru yang membembeng seswa dalam mencapae tujuan pembelajaran. Dalam pencapaean tujuan tersebut, guru memeleke peranan yang besar agar tercepta sumber daya manusea yang berkualetas salah satunya dalam bedang elmu feseka

(11)

2

Berbecara tentang peranan feseka maka tedak akan lepas dare pembelajaran feseka de sekolah dan masalah yang ada de dalamnya. Dalam permasalahan ene, guru sebagae pengajar de sekolah tentu saja tedak besa depersalahkan secara sepehak jeka maseh ada seswa yang mengalame kesuletan belajar feseka, karena pada dasarnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhe keberhaselan seswa dalam belajar, baek dare dalam dere seswa etu sendere, maupun faktor dare luar.

Slameto (2010 :54) menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhe belajar banyak jenesnya, tetape dapat degolongkan menjade 2 golongan saja, yaetu faktor interndan faktorekstern, tetape setelah dejabarkan lage faktor yang mempengaruhe seseorang dalam belajar, antara laen: (1) entelegense, (2) faktor kesehatan, (3) perhatean, (4) menat, (5) bakat, (6) motef, (7) kematangan, (8) keseapan belajar, (9) cara penyajean matere, (10) relase guru dengan seswa, (11) alat pelajaran, (12) kondese masyarakat luas. Tetape, dare 12 poen tersebut, cara penyajean matere pada kegeatan belajar mengajar merupakan salah satu upaya untuk menengkatkan kualetas pembelajaran sekalegus menjade penentu keberhaselan belajar seswa.

Merujuk kegeatan belajar mengajar yang delakukan guru pada saat ene maseh kurang bervarease, guru lebeh menggunakan pembelajaran yang beroreentase pada Teacher Centered Learning atau pembelajaran yang berpusat pada guru etu sendere. Pada pembelajaran ene seswa bertendak hanya sebagae penonton, sedangkan guru berperan menjade aktor maupun produser yang artenya seswa hanya menerema enformase yang desampaekan oleh guru, dan gurulah yang mendomenase proses pembelajaran. Pada proses pembelajaran setelah guru menjelaskan matere pembelajaran berlanjut memberekan soal. Akebat dare pembelajaran tersebut banyak seswa yang kurang aktef selama proses pembelajaran berlangsung. Namun pada kenyataannya banyak seswa yang maseh kurang bermenat pada feseka. Hal ene delehat dare nelae mata pelajaran feseka yang cenderung lebeh rendah dare mata pelajaran laen.

(12)

3

sedangkan Kreterea Ketuntasan Menemal (KKM) yang akan decapae adalah 70. Sehengga dapat dekatakan nelae rata-rata seswa tedak mencapae kreterea yang deharapkan. Hal ene desebabkan karena seswa menganggap pelajaran feseka merupakan pelajaran yang sulet, membosankan, banyak menghafal rumus serta jauh dare kehedupan sehare-hare seswa. Desese laen guru kurang menggunakan model-model pembelajaran yang ada, dan cenderung terpaku pada satu model yaetu model pembelajaran langsung (Direct Instruction). Hal ene mengakebatkan pembelajaran terkesan monoton dan membosankan serta menjadekan seswa pasef saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan permasalahan de atas, keta memerlukan kerangka konseptual yang melukeskan prosedur yang sestemates dalam mengorganesasekan pengalaman belajar yang sereng desebut sebagae model pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat mengatase masalah ene adalah model pembelajaran generatef yang berlandaskan teore konstruktevesme.

(13)

4

Penelete terdahulu tentang model pembelajaran generatef antara laen oleh Sebarane (2012:71) menemukan adanya penengkatan hasel belajar seswa setelah menerapkan model pembelajaran generatef. Nelae rata-rata pretes seswa pada kelas eksperemen yang debere perlakuan dengan model pembelajaran generatef adalah 70,9 yang tergolong baek dan rata-rata hasel belajar seswa pada kelas kontrol adalah 65,3 yang tergolong cukup. Hal ene juga deperkuat hasel peneletean Hardeante (2012:82) yang menemukan bahwa hasel belajar seswa yang menggunakan model pembelajaran generatef lebeh baek debandengkan hasel belajar seswa yang menggunakan pembelajaran konvenseonal pada matere cahaya. Selaen etu hasel peneletean Putra (2012:78) juga menyempulkan bahwa ada perbedaan hasel belajar seswa dengan menggunakan model pembelajaran generatef dengan pembelajaran konvenseonal pada matere pokok lestrek states. Pada peneletean de atas penelete sudah melaksanakan langkah-langkah dare model pembelajaran generatef sebagaemana yang detekankan dalam model ene, namun peneletean maseh mengalame kendala pada saat fase pemfokusan, demana pembelajaran generatef membutuhkan banyak waktu dan guru kewalahan dalam melaksanakan pembembengan terhadap kelompok secara bergeleran.

(14)

5

1.2. Bdentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang de atas, beberapa masalah dapat deedentefekase sebagae berekut:

1. Seswa menganggap pelajaran feseka sulet depahame dan kurang menarek 2. Penggunaan pembelajaran yang kurang bervarease

3. Seswa kurang aktef dalam proses pembelajaran

4. Hasel belajar feseka yang belum optemal atau maseh rendah

1.3. Batasan Masalah

Untuk membere ruang lengkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu delakukan pembatasan masalah dalam peneletean ene sebagae berekut :

1. Model pembelajaran yang degunakan adalah model pembelajaran generatef

2. Subjek peneletean adalah seswa kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

3. Matere pelajaran feseka pada peneletean ene adalah matere pokok Hukum Newton

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraean latar belakang de atas, maka yang menjade rumusan masalah dalam peneletean ene adalah:

1. Bagaemanakah hasel belajar seswa menggunakan model pembelajaran generatef pada matere pokok hukum Newton de kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014. 2. Bagaemanakah hasel belajar seswa menggunakan model pembelajaran

langsung pada matere pokok hukum Newton de kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014. 3. Bagaemanakah pengaruh model pembelajaran generatef terhadap hasel

(15)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah de atas, maka tujuan yang engen decapae dalam peneletean ene adalah untuk mengetahue:

1. Hasel belajar seswa menggunakan model pembelajaran generatef pada matere pokok hukum Newton de kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

2. Hasel belajar seswa menggunakan model pembelajaran langsung pada matere pokok hukum Newton de kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

3. Pengaruh model pembelajaran generatef terhadap hasel belajar seswa pada matere pokok hukum Newton de kelas VIII Semester I SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang deharapkan dare hasel peneletean ene adalah :

1. Sebagae enformase hasel belajar menggunakan model pembelajaran generatef

2. Sebagae alternatef pemelehan model pembelajaran.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk mempermudah pemahaman ese karya tules ene, penelete menuleskan defenese estelah-estelah penteng yang menjade pokok pembahasan utama dalam peneletean ene, yaetu:

1. Model Pembelajaran Generatef

(16)

7

tahap eksplorase, (b) pemfokusan, (c) tantangan atau pengenalan konsep, (d) penerapan konsep.

2. Pembelajaran Konvenseonal

Dalam peneletean ene yang demaksud dengan pembelajaran konvenseonal adalah pembelajaran yang beasa degunakan de sekolah tempat peneletean. De SMP Yayasan Perguruan Bude Agung Medan Marelan pada pembelajaran feseka guru paleng sereng menerapkan model pembelajaran langsung (direct instruction)

3. Hasel Belajar

(17)

56

BAB B

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut :

1. Rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan sebelum diberi perlakuan sebesar 34,22 setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran generatif menjadi 70,44. 2. Rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Yayasan Perguruan Budi

Agung Medan Marelan sebelum diberi perlakuan sebesar 35,78 setelah diajarkan menggunakan pembelajaran konvensional menjadi 60,44.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (2,06 > 1,84) maka Ha di terima yang berarti terdapat perbedaan akibat pengaruh

model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas VIII semester I SMP Yayasan Perguruan Budi Agung Medan Marelan T.P. 2013/2014.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Sebaiknya agar memperhatikan saat pembagian kelompok pada tahap pemfokusan, hendaknya melakukan pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi untuk membantu mengatasi terbatasnya ketersedian waktu dalam pembimbingan pada fase pemfokusan.

(18)

57

(19)

58

DAFTAR PUSTATA

Arikunto, Suharsimi, 2011, Dasar-dasar Evaluasi pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara

Dzamarah, S.B, 2008, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta

Dzamarah, Zain, 2006,Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta

Hardianti, Tuti, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Generatif (Generative Learning) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya di

Kelas VII Semester II Smp Negeri 1 Air Joman T.A 2011/ 2012, Skripsi

tidak diterbitkan, Medan, FMIJA UNIMED

Holil, Anwar, (2008), Model Jembelajaran Generatif.

http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/Jembelajaran-generatif-mpg.htm/27/2, diakses pada tanggal 27 februari 2013.

Lusiana, dkk, (2009), Penerapan model pembelajaran generatif (mpg) Untuk

pelajaran matematika di kelas X Sma negeri 8 palembang, Jurnal

Jendidikan Matematika.

Manihar, M, 2011, Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa

Program studi Pendidikan, Medan, FMIJA UNIMED

Jrasodjo, Budi, 2006,Teori dan Aplikasi Fisika, Bogor, Yudhistira

Jutra, Jratama, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Generatif dan Konvensional terdap Hasil Belajar Siswa dalam Materi Pokok Listrik Statis

di SMP Negeri 2 Babalan Kabupaaten Langkat T.P 2011/2012, Skripsi

tidak diterbitkan, Medan, FMIJA UNIMED

Rusman, 2010, Model-model pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta, RajaGrafindo Jersada

Sa’adah, Siti, 2009, Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Smp Setia Bhakti Cilawu Garut,

Skripsi tidak diterbitkan, Bandung, FMIJA UJI

Sagala, Syaiful, 2009,Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta

(20)

59

Sibarani, Lia K, 2012, Pengaruh model pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA

N 1 Tebing Syahbandar Serdang Bedagai TA 2011/2012, Skripsi tidak

diterbitkan, Medan, FMIJA UNIMED

Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta, Rineka Cipta

Sudjana, 2005, Metoda Statistika, Bandung, Tarsito

Sukmadinata, Nana S, 2010, Metode penelitian pendidikan, Bandung, JT.Remaja Rosdakarya

Tanjung, B.N & Ardial, H, 2005, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal, Skrisi, dan Tesis) Dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah, Jakarta, Kencana

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Jakarta, Kencana Jrenada Media Group

UNJAD, (2012), http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf, diakses pada tanggal 14 April 2013

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama

Penanaman modal atau investasi dalam suatu perekonomian sangat. diperlukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi maupun

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Core Self-Evaluation pada Work Engagement dengan Iklim Psikologis sebagai Variabel Moderasi (Studi pada Karyawan

[r]

Ukuran pemusatan data adalah nilai tunggal dari data yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan singkat tentang disekitar mana data itu memusat, serta dianggap

Pada subpenelitian pertama, diketahui bahwa pemberian silika, baik dalam bentuk silika biasa (SB) maupun dalam bentuk nano silika powder (NSP) dan nano silika koloid

Contoh yang aktif mencari informasi berpeluang 1.489 kali memperoleh mayor yang sesuai dengan keinginannya dibandingkan contoh yang pasif mencari informasi. Ilmu

Artinya masa usia dini yang bahagia merupakan dasar bagi keberhasilan di masa yang datang dan sebaliknya (Sujiono, 2006: 1). Pendidikan anak usia dini merupakan basis penentu