PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM
TATANAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR
SHARE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA
DI SMP NEGERI 15 MEDAN
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
NURHIDAYA FITHRIYAH NASUTION
NIM. 8126173020
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
NURHIDAYA FITHRIYAH NASUTION. NIM. 8126173020. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa di SMP Negeri 15 Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan; dan (2) pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Subjek dalam penelitian ini diambil sebanyak 3 kelas yang ditentukan secara acak teknik
random sampling, yang mengambil 3 kelas dengan jumlah sampel tiap kelas 30 orang. Metode penelitian menggunakan penelitian quasi-eksperimen dengan rancangan kelompok pretest-posttest experiment group design. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem dengan Fhitung = 12,616 dan signifikansi
0,00 < 0,05; dan (2) terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem dengan Fhitung = 14,797 dan signifikansi 0,00 < 0,05.
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memberikan informasi bagi guru dan sekolah untuk menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi materi ekosistem.
ii ABSTRACT
NURHIDAYA FITHRIYAH NASUTION. NIM. 8126173020. Effect of Problem Based Learning in order Cooperative Learning Type Think Pair Share of Critical Thinking Skills and Learning Outcomes in SMP Negeri 15 Medan. Thesis. Graduate Program, State University of Medan.
This study aimed to determine: (1) the influence of problem-based learning strategies in order think pair share learning, problem-based learning strategies, and conventional learning on students' critical thinking skills in the subject matter in class VII ecosystem in SMP Negeri 15 Medan; and (2) the influence of problem-based learning strategies in order think pair share learning, problem-based learning strategies, and conventional learning on learning outcomes of students in the subject matter in class VII ecosystem in SMP Negeri 15 Medan. Subjects in this study were taken as much as 3 classes determined randomly random sampling technique, which took 3 classes with a sample size of 30 people per class. The research method uses quasi-experimental studies with draft posttest group pretest-group design experiment. Based on the results obtained: (1) there is the effect of problem-based learning strategies in order think pair share learning, problem-based learning strategies, and conventional learning on students' critical thinking skills in the subject matter to the ecosystem by Fcount = 12.616 and the significance of 0.00 < 0.05; and (2) there is the effect of based learning strategies in order think pair share learning, problem-based learning strategies, and conventional learning on learning outcomes of students in the subject matter to the ecosystem by Fcount = 14.797 and the significance of 0.00 < 0.05. The results obtained are expected to provide information for teachers and schools to use problem-based learning strategies in order think pair share learning to improve critical thinking skills and student learning outcomes in subjects Biology ecosystems material.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah dalam
Tatanan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa di SMP Negeri 15 Medan” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa tesis ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini, yaitu kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., yang juga selaku Pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan dukungan pada penulis sejak awal sampai dengan selesai penulisan tesis ini.
iv
5. Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si., Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si., dan Bapak Drs. Ashar Hasairin, M.Si. selaku validator instrumen.
6. Bapak kepala sekolah SMP Negeri 15 Medan yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.
7. Ayahanda H. Jumroddin Nasution, S.Sos. dan Ibunda Syahri Banun Harahap serta adik-adikku tercinta Febriani Hastini Nasution, S.Pd., Rahimah Nasution, Muhammad Syukur Nasution, dan Muhammad Syukri Nasution yang telah mendoakan dan mendukung penulis.
8. Abangda Muflih Fauzi Hasibuan, S.E. yang telah mendoakan dan mendukung penulis.
9. Teman-teman angkatan XXI khususnya kelas A-2 Program Studi Pendidikan Biologi.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, 21 Maret 2014 Penulis,
v
2.1.1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 10
2.1.2. Kemampuan Berpikir Kritis ... 13
2.1.3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)... 17
2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ... 20
2.1.5. Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah ... 22
2.1.6. Pembelajaran Konvensional ... 28
2.1.7. Penelitian yang Relevan ... 31
2.2. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 34
2.2.1. Kerangka Konseptual ... 34
3.4. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 41
3.5. Definisi Operasional ... 45
3.6. Instrumen Pengumpulan Data ... 46
3.7. Uji Coba Instrumen ... 48
3.7.1. Uji Validitas tes ... 48
3.7.2. Reliabilitas Tes ... 49
vi
3.7.4. Tingkat Kesukaran Tes ... 51
3.8. Teknik Analisis Data ... 51
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1.Hasil Penelitian ... 53
4.1.1. Deskripsi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 53
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ... 55
4.2. Analisis Data ... 56
4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 56
4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 57
4.3. Pembahasan ... 58
4.3.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 58
4.3.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Siswa ... 62
4.3.3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Tatanan Pembelajaran Think Pair Share, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, dan Pembelajaran Konvensional yang Memberikan Hasil yang Paling Tinggi ... 65
4.4. Keterbasan Penelitian ... 67
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 70
5.1. Simpulan ... 70
5.2. Implikasi ... 70
5.3. Saran ... 72
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1. Unsur-unsur Kemampuan Berpikir Kritis ... 16
2.2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif ... 19
2.3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS ... 20
2.4. Sintaks Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27
2.5. Perbedaan Pembelajaran Konvensional dengan Pembelajaran Berbasis Masalah... 30
3.1. Pretest-Posttest Control Group Design ... 41
3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 47
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Hubungan Variabel dalam Penelitian... 38 3.1. Bagan Alur Prosedur Penelitian ... 42 4.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Siswa pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMP
Negeri 15 Medan (F = 12,666; P = 0,000). ... 57 4.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Pokok Bahasan Ekosistem Kelas VII SMP
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)(Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Tatanan Kooperatif
TipeThink Pair Share) ... 78
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Kelas Pembelajaran Berbasis Masalah) ... 86
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Kelas Konvensional) ... 93
4. Lembar Diskusi Siswa ... 98
5. Pokok Bahasan Ekosistem ... 104
6. Tes Hasil Belajar ... 112
7. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 122
8. Tabel Uji Validitas Instrumen Hasil Belajar Siswa ... 127
9. Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Belajar Siswa... 128
10. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal ... 129
11. Data Hasil Belajar (Pretes) Siswa ... 130
12. Data Kemampuan Berpikir Kritis (Pretes) ... 133
13. Data Hasil Belajar (Postes) Siswa ... 136
14. Data Kemampuan Berpikir Kritis (Postes) ... 139
15. Data Pokok Penelitian ... 142
16. Distribusi Frekuensi ... 143
17. Uji Normalitas ... 161
18. Uji Homogenitas ... 162
19. Uji Tuckey ... 163
20. Uji Keberartian ... 165
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan transformasi pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan melibatkan aktivitas fisik dan mental siswa. Keterlibatan siswa baik secara fisik maupun mental merupakan bentuk pengalaman belajar siswa yang dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran. Guru sebagai tenaga pendidik profesional diharapkan mampu memilih dan menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru mempunyai peran yang penting dalam proses pembelajaran, karena pada saat mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi proses mengubah perilaku siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selama proses pembelajaran guru harus menjadi contoh bagi siswa, membimbing siswa, melatih keterampilan intelektual maupun keterampilan motorik siswa, serta membentuk siswa yang memiliki kemampuan inovatif dan kreatif. Menurut Syah (2008), menyatakan bahwa proses belajar mengajar adalah sebuah kegiatan yang integral (utuh terpadu) antara siswa sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai pengajar. Dalam kesatuan kegiatan ini terjadi interaksi yakni hubungan antara guru dengan siswa dalam situasi pengajaran.
2
3
tanpa berbuat sesuatu untuk menemukan sendiri konsep-konsep biologi. Guru lebih banyak berbuat, sementara siswa hanya menunggu informasi yang telah mereka peroleh dari sumber lain di lingkungannya yang erat hubungannya dengan materi yang sedang mereka pelajari. Kondisi seperti ini dapat mengakibatkan suasana belajar menjadi kurang interaktif dan menimbulkan sifat pasif pada siswa yang akhirnya dapat mengakibatkan terhambatnya kemampuan berpikir kritis siswa terhadap informasi yang datang padanya. Hal ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi biologi khususnya di kelas VII semester II.
Rendahnya hasil belajar siswa juga dibuktikan dari perolehan nilai ulangan selama dua tahun terakhir. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa 64,5 pada tahun pembelajaran 2011/2012 dan nilai rata-rata 65,3 pada tahun pembelajaran 2012/2013. Jika dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh maka nilai ulangan yang dicapai masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Hasil tes ini setidaknya mencerminkan seberapa jauh daya serap mereka terhadap materi pelajaran yang diterimanya.
4
guru seharusnya mampu mencari strategi yang dipandang dapat membelajarkan siswa melalui proses pengajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan hasil belajar diharapkan dapat lebih ditingkatkan.
Model pembelajaran think pair share merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, yang melibatkan siswa secara aktif belajar dalam suasana kelompok untuk memecahkan masalah belajar dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain (Getter dan Rowe, 2008). Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap dan bertanggungjawab memberikan maupun mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain (Nurhadi dan Senduk, 2003). Oleh karena itu, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Model pembelajaran think pair share biasa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik (Lie, 2008).
5
akan tertolong dan materi yang sulit akan lebih mudah untuk dipahami siswa sehingga ketuntasan dalam proses pembelajaran dapat tercapai.
Strategi pembelajaran yang digunakan guru juga seharusnya dapat membantu proses analisis siswa serta kegiatan yang melibatkan siswa dalam memecahkan masalah, karena tidak semua materi yang disajikan guru dapat dimengerti siswa jika hanya disampaikan melalui metode ceramah. Salah satu strategi tersebut adalah stategi pembelajaran berbasis masalah. Dengan menerapkan stategi pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran biologi diharapkan siswa akan mampu menggunakan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan berbagai strategi penyelesaian.
6
Dalam pembelajaran berbasis masalah siswa dihadapkan pada masalah dan mencoba untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan bekal pengetahuan yang mereka miliki. Menurut Kolber (2011), pembelajaran berbasis masalah memberikan kesempatan kepada siswa bertanggungjawab pada proses pembelajaran mandiri sekaligus mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan evaluasi melalui analisis permasalahan kehidupan. Secara keseluruhan pembelajaran berbasis masalah menambahkan ketertarikan dan kenyamanan siswa tentang apa yang mereka pelajari. Sehubungan dengan berbagai uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar biologi siswa di SMP Negeri 15 Medan.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi pembelajaran biologi di sekolah, antara lain:
1. Proses pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered) sehingga siswa kurang terampil berkomunikasi dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
2. Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima sebagian besar dari guru.
7
4. Kurangnya keterlibatan atau keaktifan siswa selama proses belajar mengajar. 5. Pembelajaran tidak memfasilitasi minat dan kemampuan memecahkan
masalah.
6. Strategi pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi, lebih banyak menggunakan ceramah.
7. Belum diterapkannya strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berikir kritis siswa.
8. Proses pembelajaran tidak merangsang siswa bersikap ilmiah, sehingga siswa cenderung hanya menerima informasi dan kurang aktif mencari informasi.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka perlu pembatasan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 15 Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar siswa pada aspek kognitif berdasarkan taksonomi Bloom pokok bahasan ekosistem kelas VII SMP diperoleh melalui tes hasil belajar.
3. Kemampuan berpikir kritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam memeriksa dan memecahkan masalah dengan cara berpikir secara kritis yang diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kritis. 4. Pembelajaran dilakukan pada siswa dan dijadikan tiga kelompok yaitu
8
pembelajaran think pair share, kelompok kedua hanya pembelajaran berbasis masalah, dan kelompok ketiga dengan pembelajaran konvensional.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan?
2. Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan.
9
dan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan.
1.6.Manfaat Penelitian
Secara teori penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bahan literatur atau referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan kooperatif khususnya tipe think pair share terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajar.
2. Sebagai bahan pertimbangan, landasan empiris maupun kerangka acuan bagi peneliti pendidikan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Secara praktis penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan inovasi dalam dunia pendidikan khususnya pelajaran biologi. 2. Memberikan motivasi kepada guru khususnya guru biologi untuk
mengembangkan strategi pembelajaran berbasis masalah dan think pair share. 3. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berprestasi dengan belajar aktif
70
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan:
1. Ada pengaruh yang signifikan strategi pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi PBL dalam tatanan kooperatif think pair share 82,37 ± 9,908 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan strategi PBL 76,33 ± 10,080 dan yang dibelajarkan dengan strategi konvensional 67,33 ± 7,397.
2. Ada pengaruh strategi pembelajaran terahdap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan strategi PBL dalam tatanan kooperatif think pair share
81,820 ± 7,027 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi PBL 75,255 ± 8,156 dan yang dibelajarkan dengan strategi konvensional 71,019 ± 8,012.
5.2. Implikasi
71
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, yakni terdapat pengaruh strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, strategi pembelajaran berbasis masalah, dan pembelajaran konvensional terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi pokok ekosistem di kelas VII SMP Negeri 15 Medan. Untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pengembangan pembelajaran di kelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share. Dengan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, proses pembelajaran di kelas dapat berjalan baik, serta siswa dapat memaksimalkan kemampuan berpikir kritisnya. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share, dibanding pembelajaran konvensional.
72
hasil belajarnya. Hal ini harus terus dikembangkan mengingat kesimpulan penelitian bahwa hasil belajar biologi siswa dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran berbasis masalah dalam tatanan pembelajaran think pair share.
5.3. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, perlu dilakukan berbagai upaya di antaranya: melakukan pelatihan dan pembelajaran kepada guru tentang cara menggunakan strategi pembelajaran berbasis masalah khususnya dalam tatanan pembelajaran think pair share. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru di antaranya dengan membangun pemahaman yang baik tentang konsep-konsep biologi akan sangat bermanfaat bagi siswa, sehingga siswa terbiasa menggunakan pola pikir sistematis, rasional, cermat, jelas, dan akurat sesuai dengan ciri mata pelajaran biologi sesuai dengan kondisi lingkungannya. Selain itu, guru juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dengan memberikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
73
dalam tatanan pembelajaran think pair share. Dalam hal ini, disarankan guru untuk melakukan upaya tertentu seperti: membentuk kelompok belajar siswa, memberikan masalah pelajaran yang berhubungan dengan dunia siswa, mengorganisasi materi pembelajaran sesuai dengan masalah, memberikan siswa tanggung jawab untuk mengarahkan pembelajarannya sendiri, dan menuntut siswa untuk menampilkan apa yang telah mereka pelajari melalui hasil belajar. Dengan upaya ini diharapkan pengetahuan dan kemampuan siswa dalam mata pelajaran Biologi dapat ditingkatkan dan tercermin pada hasil belajar siswa.
74
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A. 2007. Memahami Berpikir Kritis. http://researchengines. com/1007arief3. html. Diakses 25 November 2013.
Amali. 2000. Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arends, R. 2008. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Company.
Araz, G., dan Sungur. 2007. Effectiveness of Problem-Based Learning on Academic Performance in Genetics. Biochemistry and Molecular Biology Education, (online), http://jurnaljpi.files.wordpress.com. Diakses 26 November 2013.
Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Belgin, I. 2009. The effects of problem-based learning instruction on university student's performance and conseptual and quantitative problem in gas concept. Eurasia jurnal of Mathematic, Science & Tecnology Education, 5(2): 153-154.
Chin, Christine dan Chia. 2008. Implementing Problem Based Learning in Biology. Journal of Biological Education (online). http://www.lob.oerg/downloads/227.pdf. Diakses 26 November 2013. Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta: AV
Publisher.
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ennis, R.H., Gardiner, W.L., Morrow, R., Paulus, D., dan Ringel, L. 1964.
Cornell Critical Thinking Test Series. Departement of Educational Policy Studies: Urbana-Champaign.
75
Freeman, E. 2007. Strategic Management: A Stakeholder Approach. Boston: Pitman.
Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis-Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Getter, K.L. & Rowe. 2008. Using Simple Cooperative Learning Techniques in a Plant Propagation Course. NACTA Journal.
Greening, T. 1998. Scaffolding for Success in Problem-Based Learning. http://www.utmb.edu/meo. diakses 25 November 2013.
Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibe, N. 2009. Metacognitive Strategies on Classroom Participation and Student Achievement in Senior Secondary School Science Classrooms. Science Education International, 20 (1/2): 25-31.
Ibrahim, N. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-Universitas Press.
Killen, R. 1996. Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and Practice. New South Wales: Social Science Press.
Kolber, B. 2011. Extended Problem-Based Learning Improves Scientific Communication in Senior Biology Students. Journal of College Science Teaching, 41(1): 32-39.
Klegeris, A. & Hurren. 2011. Problem-Based Learning In A Large Classroom Setting: Methodology, Student Perception and Problem Solving Skills.
Proceedings of Edulearn Conference, Barcelona, Spain.
Klegeris, A., Bahniwal, M. & Hurren, H. 2013. Improvement in Generic Problem-Solving Abilities of Students by Use of Tutor-less Problem-Based Learning in a Large Classroom Setting. Journal of Life Sciences Education, 12: 73-79.
Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.
Liliasari. 2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains Kimia Menuju Profesionalitas Guru. http://file.upi.edu/direktori. Diakses 16 November 2013.
76
Approach in Engineering Education. International Scholarly Research Network.
Nurhadi dan Senduk. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya Dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada. Rusman, 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajawali Press.
Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Achmad, Y., Subekti, R., Rochintaniawati, D. & Nurjhani, M. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala, S. 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.
Sanjaya, W. 2005. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Perdana Media Grup.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.L. 2005. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sungur, S., Tekkaya, C. & Geban, O. 2006. Improving Achievement Through Problem Based Learning. Journal of Biology Education, 40(4):155-160. Sudjana, N. 2001. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Syah, M. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
77
Tanner, K. D. 2009. Talking to Learn: Why Biology Students Should Be Talking in Classrooms and How to Make It Happen. Journal of Life Sciences Education.
Trianto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Walker, G. H. 2006. Critical Thinking.Walker Center for Teaching and Learning. http://www.utc.edu/walker-center-teaching-learning/faculty development/ online-resources/ct-ps.php. Diakses 21 Desember 2013.
Wardana, L. W. 2004. Problem Based Learning (PBL) Berbasis Teknologi Informasi. http://wardana.staf.ugm.ac.id. Diakses 01 Desember 2013.
Wianti, A. 2008. Pembelajaran Melalui metode PBL (Problem Based Learning) dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan. http://wianti.blogspot.com. Diakses 01 Desember 2013.