commit to user
i
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN METODE EOQ ( ECONOMIC ORDER QUANTITY )
PADA CV. CAHYO NUGROHO JATI SUKOHARJO
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Manajemen Industri
Disusun oleh: Dewi Setyorini
(F3508065)
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Dengan Metode
ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Pada CV. Cahyo Nugroho Jati
Sukoharjo
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir untuk dijadikan topik
dalam penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Program D3 Manajemen Industri
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Surakarta, 21 Mei 2011
Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Drs. Karsono, Msi
commit to user
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan judul:
" Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Dengan
Metode EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) Pada CV. Cahyo
Nugroho Jati Sukoharjo ”.
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III
Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 4 Juli 2011
Tim Penguji Tugas Akhir
Dra. Soemarjati Tj. MM
NIP:19510809 198503 2 001 Sebagai Penguji
Drs. Karsono, Msi
commit to user
i
MOTTO
Berjuanglah untuk kebahagiaan orang yang kita sayangi dan sadarilah
betapa berartinya itu.
Orang bodoh mencari kekayaan dan orang bijak mencari
kesempurnaan
(SMANIG)
Raihlah mimpi setinggi langit hingga nafas berhenti dan jangan takut
untuk bermimpi
( J-Rocks; Meraih Mimpi)
Berbuat baiklah karena perbuatan baik akan membawa kebajikan dan
kebajikan akan membawa ke surge
(Sunnah Rosul)
Hanya Alloh yang menjadikan segala yang tak mudah menjadi mudah
dan hanya Alloh yang menjadikan segala urusan dan kesukaranku
menjadi mudah
Jika Alloh menolongmu, maka tidak ada seorangpun yang dapat
mengalahkanmu
commit to user
i
PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini Aku persembahkan untuk :
· Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret · Beliau – Beliau yang merawat, mendidik, dan
menyayangiku.
Beliau adalah Ibu, Ibu, Ibu dan bapakku
· Kedua Adikku yang tercinta dan Aku sayangi · Seseorang yang selalu ada dihatiku
commit to user
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kain Dengan Metode EOQ
(ECONOMIC ORDER QUANTITY ) Pada CV. Cahyo Nugroho Jati
Sukoharjo ”.
Tugas Akhir ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan pendidikan program D III Manajemen Industri Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
penulis banyak mendapatkan bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, M. S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk
menyusun Tugas Akhir.
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE., MSi selaku ketua Program Studi Manajemen
Industri yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
kegiatan magang sebagai syarat penyusunan Tugas Akhir.
3. Bapak Drs. Karsono, MSi selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah
memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.
4. Bapa dan Ibu Dosen Manajemen Industri yang telah membimbing
selama masa kuliah.
5. Bapak Bambang Taufik selaku Manager HRGA CV. Cahyo Nuhroho
Jati Sukoharjo yang telah member ijin magang dan telah banyak
commit to user
i
6. Ayah dan Ibu tercinta, terima kasih atas kasih sayang, doa, dan
semua pengorbanan selama ini demi Ananda, semoga selalu dalam
lindungan Alloh SWT.
7. Kedua adikku tersayang Dyah dan Bayu “ Gapailah impianmu,
wujudkan cita – citamu, dan jangan mudah menyerah”.
8. Teman - teman Manajemen Industri yang tiga tahun bersama dengan
segala suka dukanya selama menimba ilmu di bangku kuliah.
9. Seseorang yang selalu ada di hatiku Mz Dwi yang telah
mendukungku, memberikanku semangat untuk menghadapi hidup
yang rumit ini, dan selalu ada.
10. Sahabat – sahabatku Mbk Wiji, Tri, Puspa, Ratna, Adji, Efan, Ciwod,
dan Vitrie yang dengan penuh keceriaan selalu mewarnai hari –
hariku.
11. Semua pihak – pihak yang belum disebutkan secara tidak langsung
telah mendukung penulis selama masa kuliah dan pembuatan Tugas
Akhir.
Penulis menyadari bahwa penyusunanan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
lapotan ini. Diluar kekurangan tersebut, penulis berharap agar Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian.
Surakarta, 14 Juni 2011
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengendalian ... 15
B. Pengertian Persediaan ... 15
C. Pengertian Pengendalian Persediaan ... 25
D. Bahan Baku ... 26
E. Economic Order Quantity (EOQ)... 29
F. Safety Stock ... 33
G. Waktu Tunggu (Lead Time) ... 34
H. Re Order Point (ROP) ... 35
commit to user
i BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ... 37
B. Struktur Organisasi ... 40
C. Proses Produksi ... 52
D. Laporan Magang ... 58
E. Pembahasan Masalah ... 62
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 ... 63
Table 3.2 ... 65
Tabel 3.3 ... 68
Tabel 3.4 ... 68
commit to user
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1.1 ... 7
Gambar 2.1 ... 31
Gambar 3.1 ... 42
commit to user
i LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat pernyataan keaslian Tugas Akhir
Lampiran 2 Surat Keterangan pernyataan magang dari perusahaan
Lampiran 3 Blanko Nilai magang dari perusahaan
Lampiran 4 Hasil EOQ dengan menggunakan POM
commit to user
commit to user
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN
METODE EOQ ( ECONOMIC ORDER QUANTITY ) PADA CV. CAHYO NUGROHO
JATI SUKOHARJO
DEWI SETYORINI
F3508065
Persediaan merupakan salah satu aspek yang paling mahal di perusahaan, yang merupakan 40% dari total modal yang diinvestasikan. Persediaan selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Dengan kebijakan pengadaan persediaan diharapkan proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Tanpa adanya persediaan bahan baku, perusahaan dihadapkan pada resiko bahwa suatu saat perusahaan tidak akan dapat memenuhi kebutuhan pasar. CV.CNJ Sukoharjo merupakan perusahaan yang sudah berkembang dan maju yang bergerak dibidang garmen dengan tujuan pemasaran di dalam dan luar negeri. CV. CNJ dalam memenuhi kebutuhan pasar sangat perlu adanya kebijakan pengadaan persediaan.
Tujuan penelitian ini adalah (1.) Untuk mengetahui jumlah bahan baku optimal pada CV.CNJ (2.) Untuk mengetahui total biaya persediaan bahan baku berdasarkan metode EOQ (3.) Untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku CV.CNJ untuk melakukan pemesanan kembali persediaan. (4.) Untuk mengetahui waktu pemesanan kembali bahan baku kain berdasarkan metode EOQ. Data yang dipelajari berupa data kebutuhan bahan baku, biaya – biaya yang ditimbulkan dalam pemesanan dan penyimpanan selama tahun 2010, dan harga bahan baku. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode Economic Order Quantity (EOQ). Teknik pengumpulan data dengan (1.) Wawancara, (2.) Pengamatan, (3.) Studi Pustaka, (4.) Metode Pendekatan Dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan adalah (1) Menentukan besarnya kuantitas pembelian yang optimal, (2) Menentukan frekuensi pembelian, (3) Menentukan total biaya persediaan, (4) Menentukan kuantitas persediaan penyelamat (5) Menentukan besarnya titik pemesanan kembali. Hasil analisis pengendalian bahan baku kain pada CV.CNJ diperoleh kesimpulan yaitu untuk kebijakan pengendalian yang dilakukan perusahaan kuantitas pemesanan optimal 2. 396 Roll dengan frekuensi pembelian/ tahun 12 kali dan total biaya persediaan Rp 94. 564. 382, 84. Sedangkan dengan metode EOQ, kuantitas pemesanan optimal 6. 912 Roll dengan frekuensi pembelian/ tahun 4 kali dan total biaya persediaan Rp 58. 406. 810,6. Dan persediaan pengaman 2. 831 Roll dengan pemesanan kembali pada saat persediaan berada pada 3. 503 Roll.
Dari analisis yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa kebijakan pengendalian persediaan yang dilakukan perusahaan kurang efektif dan efisien atau belum maksimal. Dan saran yang dapat diajukan yaitu sebaiknya perusahaan menggunakan Metode EOQ agar perusahaan mengetahui kuantitas pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya minimum.
commit to user
ANALYSIS OF RAW MATERIAL SUPPLY CONTROL METHOD OF FABRIC WITH EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) ON THE CV. CAHYO NUGROHO JATI
SUKOHARJO
DEWI SETYORINI F3508065
Inventory is one of the most expensive aspect of the company, which is 40% of the total capital invested. Supplies are always needed by every company, whether small firms or large companies. With the expected inventory procurement policy production process can proceed smoothly. Without supplies of raw materials, the company faced with the risk that someday the company will not be able to meet market needs. CV.CNJ Sukoharjo is a company that has developed and advanced in the field of garment with the aim of marketing at home and abroad. CV. CNJ in meeting the needs of the market is the need for inventory procurement policy.
The purpose of this study was (1.) To determine the optimum amount of raw materials on CV.CNJ (2.) To determine the total inventory cost of raw materials based on EOQ method (3.) To determine the amount of inventory of raw materials CV.CNJ to make re-ordering supplies . (4.) To determine the time re-ordering of raw fabric materials based on EOQ method. The data studied in the form of the data needs of raw materials, costs - costs incurred in ordering and storage during 2010, and prices of raw materials. Data collection techniques used is the method of the Economic Order Quantity (EOQ). Data collection techniques by (1.) Interview, (2.) Observations, (3.) Studies Reader, (4.) Method of Documentation Approach.
Data analysis techniques used are (1) Determining the optimal amount of the purchase quantity, (2) Determining the frequency of purchase, (3) Determine the total cost of inventory, (4) Determining the quantity of inventory rescue (5) Determine the magnitude of the point of re-ordering. The results of control analysis of raw materials of cloth on which the conclusions obtained CV.CNJ to control policies that made the company the optimal ordering quantity 2. 396 Roll with the frequency of purchases / year 12 times and total inventory costs USD 94. 564. 382, 84. While the EOQ method, the optimal order quantity 6. 912 Roll with the frequency of purchases / year 4 times and total inventory costs USD 58. 406. 810.6. And safety stock 2. 831 Roll with the reordering when inventory is at 3. Roll 503.
From the analysis conducted can be concluded that the inventory control policy of the company are less effective and efficient or not maximized. And suggestions can be made that companies should use the EOQ method for companies to know the quantity of purchases of raw materials with minimum cost optimal.
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisai sekarang ini banyak perusahaan baru yang
bermunculan, sehingga menyebabkan persaingan semakin ketat.
Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
merupakan fungsi-fungsi dari manajemen. Dimana dalam perencanaan
telah tergambar perkiraan berapa jumlah produk yang akan diproduksi,
sumber daya apa saja yang dibutuhkan, berapa jumlah dan harganya,
sehingga bisa dikatakan dengan perencanaan 50 persen proses
produksi telah mencapai tujuan dan ketika didukung dengan
pengorganisasian yang baik dengan pengarahan dan pengawasan
yang baik pula, maka persentase keberhasilan sebuah perusahaan
untuk mencapai tujuannya semakin besar pula.
Secara umum semua perusahaan mempunyai tujuan atau
sasaran yang sama antara satu dengan yang lainnya, yaitu agar
perusahaan dapat bertahan hidup, mampu mendapatkan keuntungan
dan dapat berkembang mengikuti perkembangan pasar yang terjadi.
Namun, seperti kita ketahui bahwa semua perusahaan dalam
menjalankan usahanya pasti mempunyai kendala. Kendala yang
terjadi mayoritas perusahaan-perusahaan domestik. Kendala tersebut
adalah masalah keuangan, saat ini sudah banyak perusahaan yang
commit to user
2
mampu bertahan menghadapi persaingan. Meskipun banyak
perusahaan domestik yang masih bermasalah dengan keterbatasan
modal, namun banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan domestik
agar tetap dapat bertahan dalam persaingan. Usaha yang semakin
ketat tanpa harus menambah modal usahanya, yaitu perusahaan
harus mampu mengelola semua sumber-sumber daya yang dimiliki
secara tepat dan baik. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah meningkatakan kegiatan pengendalian pada
persediaan. Karena masalah pengadaan persediaan merupakan salah
satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan untuk dapat
menyeimbangkan kegiatan produksi.
Pengendaliaan persediaan merupakan salah satu aktivitas
manajerial yang sangat penting karena dengan metode pengendalian
persediaan yang tepat akan memperlancar proses produksi dan
menekan biaya produksi. Ada tiga jenis persediaan yang sangat
penting dalam proses produksi di perusahaan yaitu persediaan bahan
baku, barang dalam proses, dan persediaan produk jadi. Menurut
Baroto (2002:53) Penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai
berikut :
1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan
2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian
3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan untuk mendapatkan
commit to user
3
Persediaan merupakan salah satu aspek yang paling mahal di
perusahaan, yang merupakan 40% dari total modal yang
diinvestasikan. Persediaan anatara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain berbeda, tergantung besar atau kecilnya
perusahaan tersebut. Kesalahan dalam menentukan besarnya jumlah
persediaan akan mengakibatkan kerugian yang akan dialami oleh
perusahaan. Namun demikian, apabila persediaan barang disediakan
dalam jumlah yang terlalu besar (over stock) akan menyebabkan
kerugian oleh perusahaan. Kerugian yang pertama adalah biaya
penyimpanan yang ditanggung perusahaan akan menjadi besar,
karena perusahaan harus menanggung resiko kerusakan dalam
penyimpanan. Kerugian yang kedua yaitu perusahaan harus
mempersiapkan dana yang cukup besar untuk pembelian barang. Oleh
karena itu, persediaan dalam jumlah yang besar akan menyebabkan
alokasi modal yang kurang efektif.
Apabila perusahaan dalam pengadaan persediaan barangnya
terlalu kecil (out of stock) akan menggangu proses produksi dan
menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kelemahan persediaan
barang yang terlalu kecil (out of stock) yaitu kelancaran penjualan dan
pengiriman barang akan terganggu karena habisnya persediaan yang
ada digudang. Oleh karena itu, akan mengakibatkan frekuensi
pembelian barang semakin sering. Sehingga biaya pemesanan barang
commit to user
4
CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo merupakan perusahaan
yang sudah berkembang dan maju. Perusahaan ini bergerak di bidang
garmen dengan tujuan pemasaran di dalam negeri dan luar negeri.
Selam ini CV. Cahyo Nugroho Jati belum menggunakan metode EOQ
(Economic Order Quantity) untuk kebijakan pengadaan persediaan.
Dengan menerapakan metode EOQ, maka perusahaan ini akan dapat
meminimalkan biaya total operasi yang ada dalam perusahaan dengan
menentukan seberapa besar persediaan bahan baku perusahaan itu
sendiri, berapa jumlah bahan baku yang harus dipesan setiap kali
melakukan pemesanan dan kapan pemesanan bahan baku dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas, maka pengadaan bahan baku yang
optimal perlu dilakukan oleh perusahaan. Sehingga penulis tertarik
untuk mengetahui pengadaan bahan baku yang optimal pada CV.
Cahyo Nugroho Jati dalam penulisan Tugas Akhir ini dengan judul ”
Analisis Pengendaliaan Persediaan Bahan Baku Kain Dengan
commit to user
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis
merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa jumlah bahan baku yang optimal pada CV. Cahyo Nugroho
Jati ?
2. Berapa total biaya persediaan bahan baku kain bila perusahaan
menetapkan kebijakan EOQ ?
3. Berapa jumlah persediaan bahan baku CV. Cahyo Nugroho Jati
untuk melakukan pemesanan kembali persediaan ?
4. Berapa batas atau titik pemesanan bahan baku kain yang
dibutuhkan oleh CV. Cahyo Nugroho selama masa tenggang (Re
Order Point) ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jumlah bahan baku yang optimal pada CV.
Cahyo Nugroho Jati.
2. Untuk mengetahui total biaya persediaan bahan baku kain
berdasarkan metode EOQ di CV. Cahyo Nugroho Jati.
3. Untuk mengetahui jumlah persediaan bahan baku CV. Cahyo
Nugroho Jati untuk melakukan pemesanan kembali persediaan.
4. Untuk mengetahui waktu pemesanan kembali bahan baku kain
untuk persediaan bahan baku berdasarkan metode EOQ di CV.
commit to user
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara
lain :
1. Bagi Penulis
a. Memperoleh gambaran secara langsung mengenai
pengendalian persediaan bahan baku pada perusahaan.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengendalian
persediaan bahan baku yang nyata dilakukan oleh perusahaan.
c. Mengetahui bagaimana penerapan pengendalian persediaan
dari teori ke dalam praktik nyata di perusahaan.
d. Memperoleh gambaran dunia kerja secara langsung dari
perusahaan yang akan diteliti.
2. Bagi Perusahaan
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
perusahaaan dalam menetapkan kebijakan - kebijakan
perusahaan dalam pengendalian bahan baku.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan manajemen
persediaan CV. Cahyo Nugroho Jati.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Memberikan tambahan informasi khususnya mengenai
pengendalian bahan baku dengan menggunakan metode EOQ.
b. Sebagai salah satu referensi keilmuan bagi kepentingan penulis
commit to user
7
terkait dengan manajemen persediaan dimasa yang akan
datang.
E. Kerangka Pemikiran
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
Gambar 1.1 diatas menjelaskan bahwa untuk memenuhi
kebutuhan akan bahan baku, perusahaan melakukan suatu
pemesanan atau pembelian ke supplier atau pemasok terlebih
dahulu. Dalam penggunaan kebutuhan bahan baku, perusahaan
dapat memperkirakan jumlah pembelian bahan baku, kemudian
Kebutuhan bahan baku
Biaya pemesanan
Waktu Tunggu
Metode EOQ
Persediaan Bahan Baku yang Optimal
Menghitung total biaya persediaan Biaya penyimpanan
Menentukan safety stock
commit to user
8
dilakukan penghitungan dengan biaya persediaan yang
dikeluarkan. Untuk itu, perusahaan dapat menggunakan metode
kebijakan perusahaan maupun dengan menggunakan metode EOQ
atau pembelian dengan kuantitas yang optimal. Dalam penggunaan
metode EOQ akan dipengaruhi beberapa faktor seperti biaya
pemesanan, biaya penyimpanan, harga bahan baku maupun lead
time. Sehingga dari metode tersebut akan diketahui jumlah
persediaan bahan baku yang optimal. Dan total biaya persediaan
diketahui, total biaya persediaan yang dihasilkan harus optimal atau
rendah. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan pengadaan
persediaan pengaman atau safety stock dengan tujuan untuk
menghindari masalah kekurangan bahan baku (out of stock)
sebelum pesanan atau pembelian bahan baku tersebut dilakukan.
Dan untuk mengatasi permasalahan tentang kekurangan bahan
baku maupun kehabisan bahan baku, perusahaan harus
menentukan waktu pemesanan kembali supaya masalah tersebut
tidak terjadi. Dengan penentuan biaya pemesanan dan
penyimpanan yang dilakukan perusahaan dan EOQ maka,
diperoleh perbandingan total biaya persediaan antara kebijakan
commit to user
9
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah rencana dari struktur penelitian
yang mengarahkan pada proses dan hasil penelitian sedapat
mungkin menjadi valid, objektif, efisien,dan efektif ( Jogiyanto,
2004:53)
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang bersifat
desain studi kasus karena dilakukan untuk menjawab pertanyaan
“Bagaimana” yang menjadi permasalahan utama penelitian
dengan keharusan membuat diskripsi atau analisis yang terbatas
pada kasus tertentu untuk menjawab permasalahan tersebut.
Dalam penelitian ini, kasus yang diteliti yaitu mengenai
pengendalian persediaan bahan baku.
2. Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di CV.Cahyo Nugroho Jati yang berada di Jl.
Solo-Baki Km 03 Gedangan, Baki, Sukoharjo. Perusahaan ini
adalah perusahaan yang bergerak dibidang industry garmen, yang
memproduksi pakaian jadi untuk memenuhi pasar dalam negeri
maupun pasar luar negeri. Jenis produk yang dihasilkan
perusahaan ini antara lain: kemeja, pakaian anak, jaket, T-Shirt,
commit to user
10
3. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang digunakan:
1.) Data Kualitatif
Yaitu data yang tidak berupa angka, meliputi:
a.) Sejarah Sejarah berdirinya perusahaan
b.) Struktur oraganisasi
2.) Data Kuantitatif
Yaitu data yang berupa angka, meliputi:
a.) Data jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2010
b.) Data biaya pemesanan tahun 2010
c.) Data biaya pentimpanan tahun 2010
d.) Harga Bahan Baku
b. Sumber Data
1.) Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya
(Marzuki, 2002:55). Data tersebut diperoleh dengan cara
wawancara langsung dengan staf atau karyawan CV.
Cahyo Nugroho Jati yang berkaitan dengan persediaan
bahan baku tentang permasalahan apa saja yang terjadi
commit to user
11
2.) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti (Marzuki, 2002:56).
Data sekunder tersebut berasal dari catatan dan dokumen
yang berada di perusahaan dan buku-buku perpustakaan.
Adapun data yang diperoleh :
a.) Sejarah Sejarah berdirinya perusahaan
b.) Struktur oraganisasi
c.) Data jumlah kebutuhan bahan baku tahun 2010
d.) Data biaya pemesanan tahun 2010
e.) Data biaya penyimpanan tahun 2010
f.) Harga Bahan Baku
4. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara (Interview)
Wawancara (interview) adalah metode pengumpulan
data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan
sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian (Marzuki,
2002 : 62).
Dalam pengumpulan data dan informasi, peneliti
melakukan wawancara kepada pihak CV. Cahyo Nugroho Jati
tentang bagaimana perusahaan tersebut melakukan
commit to user
12
b. Pengamatan (Observasi)
Observasi adalah pengumpulan data yang menggunakan
panca indra, jadi tidak hanya dengan pengamatan
menggunakan mata tetapi juga dengan mendengar, mencium,
mengecap, dan meraba termasuk salah satu bentuk observasi.
Instrument yang digunkan dalam observasi adalah pengamatan
dan lembar observasi ( Suliyanto, 2006:129)
Dalam penelitian ini, penulis mengamati secara langsung
semua kegiatan atau aktivitas ynag dilakukan oleh pengelola
dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan produksi di
CV.Cahyo Nugroho Jati.
c. Studi Pustaka (Literature)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil atau
membaca dari beberapa sumber dari pustaka yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
d. Metode Pendekatan Dokumentasi
Metode pendekatan dokumentasi adalah cara pengumpulan
data dengan menggunakan dokumen - dokumen yang
berhubungan dengan penelitian tersebut atau mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, legger, notulen, dan lain
sebagainnya (Arikunto, 2002: 206). Data yang diperoleh
berasal dari mencatat data dari arsip-arsip dan dokumen yang
commit to user
13
5. Metode Analisis Data
Untuk menghasilkan biaya persediaan bahan baku maka, langkah-
langkah yang dilakukan adalah:
a. EOQ
EOQ adalah merupakan suatu jumlah pembeliaan bahan yang
akan dapat mencapai biaya persediaan yang paling minimal.
Q* (EOQ) =
H 2DS
Keterangan :
Q* = Jumlah pesanan yang ekonomis
D = Permintaan tahunan barang persediaan (unit)
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
b. Menetukan Frekuensi Pembelian
F=
Q D
Keterangan :
Q= Jumlah barang setiap pemesanan
D= Permintaan tahunan barag persediaan (unit)
commit to user
14
c. Menentukan Toatal Biaya Persediaan
TC = .S
TC = Total biaya persediaan
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
D = Permintaan tahunan barang persediaan (unti)
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
d. Menentukan Persediaan Penyelamat atau Safety Stock
SD=
X Bar = Rata-rata perkiraan pemakainan
N = Jumlah Data
Rumus untuk menghitung persediaan pengaman
Z
s
= SD x ZKeterangan :
SD = Standar Deviasi
commit to user
15
e. Menentukan besarnya titik pemesanan kembali atao
Re-Order-Point (ROP)
commit to user
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengendalian
Pengendalian adalah satu faktor yang kuat di dalam menentukan
keberhasilan untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
Disamping itu pengendalian juga perlu dilaksanakan pada setiap
tingkat manajemen.
Pengendalian (control) adalah pengaturan aktivitas-aktivitas
organisasi agar elemen-elemen kinerja yang menjadi target tetap
berada pada batas-batas yang dapat diterima (Griffin, 2004:167).
B. Persediaan
1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan sesuatu yang harus ada untuk
melancarkan proses produksi. Setiap perusahaan harus selalu ada
persediaan untuk menjalankan opersinya, karena persediaan
merupakan salah satu faktor yang memegang peran aktif dalam
perusahaan yang secara kontinyu diperoleh, diolah, dan
selanjutnya dijual.
Menurutt Nasution dan Prasetyawan (2008:144) Persediaan
adalah sumber daya menganggur (idle recourses) yang menunggu
commit to user
17
produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem
distribusi ataupun kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga,
Menurut Ristono (2009;1) Persediaan dapat diartikan
sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual
pada masa atau periode yang akan datang.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Persediaan adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau
diproses lebih lanjut.
2. Fungsi Persediaan
Menurut Render dan Heizer (2010:82) persediaan dapat melayani
beberapa fungsi yang akan menambah fleksibilitas operasi
perusahaan.
Empat fungsi persediaan adalah:
a) Untuk men-decouple atau memisahkan beragam bagian proses
produksi. Sebagai contoh, jika pasokan sebuah perusahaan
berfluktuasi, maka mungkin diperlukan persediaan tambahan
untuk men-decouple proses produksi dari para pemasok.
b) Untuk men-decouple perusahaan dari flukuasi permintaan dan
menyediaakan persediaan brang-barang yang akan
memberikan pilihan bagi pelanggan. Persediaan semacam ini
umumnya terjadi pada pedagang eceran.
c) Untuk mengambil keuntungan diskon kuantitas, sebab
pembeliaan dalam jumlah lebih besar dapat mengurangi biaya
commit to user
18
d) Untuk menjaga pengaruh inflasi dan naiknya harga.
3. Jenis Persediaan
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:133) menurut jenisnya,
persediaaan dapat dibedakan atas:
a) Bahan baku (raw material) adalah barang-barang yang dibeli
dari pemasok (supplier) yang akan digunakan atau diolah
menjadi produk jadi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
b) Bahan setengah jadi (work in process) adalah bahan baku yang
sudah diolah dan dirakit menjadi komponen, namun masih
membutuhkan langkah-langkah lanjutan agar manjadi produk
jadi.
c) Bahan jadi (finish goods) adalah barang jadi yang telah selesai
diproses, siap untuk disimpan di gudang barang jadi, dijual atau
didistribusikan ke lokasi-lokasi pemasaran.
d) Bahan-bahan pembantu adalah barang-barang yang dibutuhkan
untuk menunjang proses produksi, namun tidak akan menjadi
bagian pada produk akhir yang dihasilakan perusahaan.
Menurut Ristono (2009:7) jenis persediaan berdasarkan
proses manufaktur dibagi dalam 3 kategori yakni:
a) Persediaan bahan baku dan penolong
b) Persediaan bahan setengah jadi
c) Persediaan bahan jadi
commit to user
19
a) Persediaan Pengaman (safety stock)
Persediaan pengaman atau sering disebut sebagai safety
stock adalah persediaan yang dilakukan untuk
mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan
penyediaan. Apabila persediaan pengaman tidak mampu
mengantisipasi ketidakpastian tersebut, akan terjadi
kekurangan persediaan (stock out).
b) Persediaan Antisipasi
Persediaan antisipasi disebut sebagai stabilization stock
yang merupakan persediaan yang dilakukan untuk
menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat
diperkirakan sebelumnya.
c) Persediaan dalam Pengiriman (transit stock)
Disebut work in process adalah persediaan yang masih
dalam pengiriman, yaitu:
1) Eksternal transit stock adalah persediaan yang masih
berada dalam transportasi
2) Internal transit stock adalah persediaan yang masih
menunggu untuk diproses atau menunggu sebelum
commit to user
20
4. Biaya Persediaan
Menurut Nasution (2003:105) Biaya persediaan adalah semua
pengeluaran dan kerugian yang timbul sebagai akibat adanya
persediaan.
Biaya persediaan terdiri dari:
a) Biaya Pembelian
Biaya pembeliaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membeli barang. Besarnya biaya pembeliaan ini tergantung
pada jumlah barang yang dibeli dan harga satuan barang.
Biaya pembelian menjadi faktor penting ketika harga barang
yang dibeli tergantung pada ukuran pembelian.
b) Biaya Pengadaan
Biaya pengadaan dibedakan atas 2 jenis sesuai asal-usul
barang yaitu:
1) Biaya Pemesanan (ordering cost)
Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang timbul
untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi
biaya untuk menentukan pemasok (supplier), pengetikan
pesanan, pengiriman pesanan, biaya pengangkutan, biaya
penerimaan, dan lain-lain. Biaya ini diasumsikan konstan
commit to user
21
2) Biaya Pembuatan (setup cost)
Biaya pembuatan adalah semua pengeluaran yang timbul
dalam mempersiapkan produksi suatu barang. Biaya ini
timbul di dalam pabrik yang meliputi biaya menyusun
peralatan produksi, menyetel mesin, mempersiapkan
gambar kerja dan seterusnya.
c) Biaya Penyimpanan (holding cost)
Biaya penyimpanan adalah semua pengeluaran yang timbul
akibat menyimpan barang. Biaya ini meliputi:
1) Biaya Memiliki Persediaan (Biaya Modal)
Penumpukan barang di gudang berarti penumpukan modal,
dimana modal perusahaan mempunyai ongkos yang dapat
diukur dengan suatu bunga bank.
2) Biaya Gudang
Barang yang disimpan memerlukan tempat penyimpanan
sehingga timbul biaya gudang. Bila gudang dan
peralatannya disewakan maka biaya gudang merupakan
biaya sewa. Sedangkan bila perusahaan mempunyai
gudang sendiri, maka biaya gudang merupakan biaya
depresiasi.
3) Biaya Kerusakan dan Penyusutan
Barang yang disimpan dapat mengalami kerusakan dan
commit to user
22
berkurang karena hilang. Biaya kerusakan dan penyusutan
diukur dari pengalaman sesuai dengan persentasenya.
4) Biaya Kadaluarsa
Barang yang disimpan dapat mengalami penurunan nilai
karena perubahan teknologi dan model seperti
barang-barang elekronik. Biaya kadaluarsa diukur dengan
besarnya penurunan nilai jual dari barang tersebut.
5) Biaya Asuransi
Barang yang disimpan diasuransikan untuk menjaga hal-hal
yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Biaya asuransi
tergantung jenis barang yang diasumsi dan perjanjian
dengan perusahaan asuransi.
6) Biaya Administarsi dan Pemindahan
Biaya ini dikeluarkan untuk mengadministrasi persediaan
barang yang ada, baik pada saat pemesanan, penerimaan
barang maupun penyimpanannya dan biaya untuk
memindahkan, termasuk upah buruh dan biaya peralatan
handling.
d) Biaya Kekurangan Persediaan (Shortage cost)
1) Biaya Kuantitas yang tidak dapat dipenuhi
Batasnya diukur dari keuntungan yang hilang karena tidak
dapat memenuhi permintaan atau dari kerugian akibat
commit to user
23
biaya penalty atau hukuman kerugian bagi perusahaan
dengan satuan, misal: Rp/ unti
2) Biaya Waktu Pemenuhan
Biaya waktu pemenuhan diukur berdasarkan waktu yang
diperlukan untuk memenuhi gudang dengan satuan, misal:
Rp/ satuan waktu
3) Biaya Pengadaan Darurat
Supaya konsumen tidak kecewa maka dapat dilakukan
pengadaan darurat yang biasanya menimbulkan biaya yang
lebih besar dari pengadaan normal. Biaya ini diukur dengan
satuan, misal: Rp/ setiap kali kekurangan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan
Didalam pemyelenggaraan bahan baku untuk proses prosuksi,
perusahaan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan bahan baku menurut
Ahyari (1990:163) adalah sebagai berikut:
a) Prakiraan Pemakaian Bahan Baku
Sebelum perusahaan mengadakan pembelian bahan baku,
selayaknya perusahaan mengadakan penyusunan prakiraan
pemakaian bahan baku untuk keperluan proses produksi.
b) Harga Bahan Baku
Harga bahan baku yang digunakan dalam proses produksi
merupakan salah satu faktor penentu terhadap persediaan
commit to user
24
c) Biaya-Biaya Persediaan
Didalam penyelenggaraan persediaan bahan baku, maka
perusahaan tentunya tidak dapat lepas dari biaya-biaya
persediaan yang harus ditanggung.
d) Kebijakan Pembelanjaan
Didalam perusahaan, kebijakaan pembelanjaan dalam
perusahaan dapat mempengaruhi kebijakasanaan pembelian.
e) Pemakaian Bahan Baku
Pemakaiam bahan baku dari perusahaan pada periode-periode
yang lalu untuk keperluan proses produksi akan dapat
dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam
penyelenggaraan bahan baku.
f) Waktu Tunggu
Yang dimaksud waktu tunggu adalah merupakan tenggang
waktu yang diperlukan antara saat pemesanan bahan baku
dengan bahan baku yang dipesan.
g) Model Pembelian Bahan
Model pembelian bahan yang dipergunakan oleh perusahaan
tersebut akan sangat menentukan besar kecilnya persediaan
commit to user
25
h) Persediaan Pengaman
Pada umumnya untuk menanggulangi adanya kehabisan bahan
baku, maka perusahaan akan mengadakan persediaan
pengaman.
i) Pembeliam Kembali
Didalam penyelenggraan persediaan pembelian bahan baku
tidak cukup dilaksanakan hanya sekali saja, tetapi akan
dilaksanakan berulang kali secara berkala.
C. Pengendalian Persediaan
1. Pengertian Pengendalian Persediaan
Menurut Baroto (2006:52) Pengendaliaan persediaan
merupakan fungsi manajerial yang sangat penting. Bila persediaan
dilebihkan, biaya penyimpanan dan modal yang diperlukan akan
bertambah. Bila perusahaan menahan terlalu banyak modalnya
dalam persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang
berlebihan. Kelebihan persediaan juga membuat modal menjadi
mandheg, semestinya modal tersebut dapat diinvestasikan pada
sektor lain yang lebih menguntungkan (opportunity cost).
Sebalikanya bila persediaan dikurangi, suatu ketika bias mengalami
stock out (kehabisan barang). Bila perusahaan tidak memiliki
persediaan yang mencukupi, biaya pengadaan darurat akan lebih
mahal. Dampak lain, mungkin kosongnya barang di pasaran dapat
commit to user
26
2. Tujuan Pengendaliaan Persediaan
Tujuan persediaan menurut Assauari (1998:198) adalah sebagai
berikut:
a) Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan
sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
b) Menjaga agar supaya pembentukan persediaan tidak terlalu
besar atau berlebihan sehingga biaya yang ditimbulkan juga
tidak terlalu besar.
c) Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihindari
karena ini berakibat biaya pemesanan menjadi besar.
D. Bahan Baku
1. Pengertian Bahan Baku
Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:113) Bahan baku
adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok (supplier) dan akan
digunakan atau diolah menjadi produk jadi yang akan dihasilkan
oleh perusahaan.
Ada dua macam kelompok bahan baku, yaitu:
(Ristono, 2009:5)
a) Bahan Baku Langsung (Direct Material)
Yaitu bahan baku yang membentuk dan merupakan bagian dari
barang jadi yang biayanya dengan mudah bias ditelusuri dari
commit to user
27
bersifat variable, artinya sangat tergantung atau dipengaruhi
oleh besar produksi atau perubahan output
b) Bahan Baku Tak Langsung (Indirect Material)
Yaitu bahan baku yang dipakai dalam proses produksi tetapi
sulit menelusuri biayanya pada setiap barang jadi.
2. Arti Penting Bahan Baku
Bahan baku merupakan suatu keharusan bagi perusahaan
yang melaksanakan proses produksi, oleh karena itu perusahaan
harus menyelenggarakan persediaan bahan baku. Karena menurut
Ahyari (1992: 2) ada beberapa hal yang menyebabkan perusahaan
harus menyelenggarakan persediaan bahan baku, antara lain
adalah sebagai berikut :
a) Bahan baku akan dipergunakan untuk melaksanakan proses
produksi dari perusahaan - perusahaan tersebut tidak dapat
dibeli/ didatangkan secara satu per satu dalam jumlah unit yang
diperlukan serta pada saat bahan tersebut akan dipergunakan
untuk proses - proses produksi dalam perusahaan.
b) Apabila terdapat keadaan bahwa bahan baku yang diperlukan
tidak ada, sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang,
maka proses produksi akan berhenti karena tidak ada bahan
baku untuk proses produksi.
c) Untuk menghindari kekurangan bahan baku, perusahaan
memutuskan menyelenggarakan persediaan bahan baku dalam
commit to user
28
yang terlalu besar akan menyebabkan biaya penyimpanan
yang besar pula. Sehingga perusahaan akan mengalami
kerugian. Dengan memperhatikan hal di atas dapatlah
disimpulkan bahwa bahan baku dan persediaan sangatlah
penting dalam proses produksi, tetapi dalam
menyelenggarakan persediaan bahan baku jangan terlalu besar
ataupun kecil, karena kedua hal tersebut akan mendatangkan
kerugian bagi perusahaan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persediaan Bahan Baku
Besar kecilnya persediaan bahan baku dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut:
(Ristono, 2009:6)
a) Volume atau jumlah yang dibutuhkan, yaitu yang dimaksudkan
untuk menjaga kelangsungan (kontinuitas) proses produksi.
Semakin banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan, maka
akan semakin besar tingkat persediaan bahan baku. Volume
produksi yang direncanakan ditentukan oleh penjualan
terdahulu dan ramalan penjualan
b) Kontinuitas produksi tidak terhenti, diperlukan tingkat
persediaan bahan baku yang tinggi dan sebaliknya.
c) Sifat bahan baku atau penolong, apakah cepat rusak (durable
goods) atau tahan lama (undurable goods). Barang yang tidak
tahan lama, maka tidak perlu disimpan dalam jumlah yang
commit to user
29
E. EOQ (Economic Order Quantity)
EOQ merupakan jumlah pembelian yang ekonomis yaitu dengan
melakukan pembeliaan secara teratur sebesar EOQ itu maka,
perusahaan akan menanggung biaya-biaya pengadaan bahan-bahan
yang minimal (Gito Sudarmo, 2002:245).
Adapun menurut Render dan Heizer (2010:92) EOQ merupakan salah
satu teknik pengendaliaan persediaan tertua dan paling terkenal.
Teknik ini relatif mudah digunakan tetapi, didasarkan pada beberapa
asumsi sebagai berikut:
1. Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan.
2. Lead time diketahui dan bersifat konstan.
3. Persediaan diterima dengan segera.
4. Tidak mungkin diberikan diskon.
5. Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan persediaan sepanjang waktu.
6. Keadaan kehabisan stock (kekurangan) dapat dihindari sama sekali
bila pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.
Dalam menerapkan EOQ ada biaya-biaya yang harus
dipertimbangkan dalam penentuan jumlah pembelian atau keuntungan
yaitu:
1. Biaya Pemesanan
Biaya pemesanan merupakan biaya-biaya yang akan langsung
commit to user
30
Biaya pesan tidak hanya terdiri dari biaya eksplisit, tetapi juga
biaya kesempatan (opportunity cost). Sebagai contoh, waktu yang
hilang untuk memproses pesanan, menjalankan administarasi
pesanan tersebut. Biaya pesan dalam satu periode, merupakan
perkalian antara biaya pesan per pesan yang dinyatakan dengan
notasi S dengan frekuensi pesanan dalam periode dinyatakan
dengan
Q P
, maka biaya pemesanan dalam bentuk rumus sebagai
berikut:
Q= Jumlah barang setiap pemesanan
D= Permintaan tahunan barang persediaan
S= Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
2. Biaya Penyimpanan
Biaya penyimpanan merupakan biaya yang harus ditanggung oleh
perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang
disimpan didalam perusahaan. Adapun rumus biaya penyimapan
adalah ebagai berikut:
Biaya Penyimpanan = .H 2 Q
Keterangan :
Q= Jumlah barang setiap pemesanan
commit to user
31
Hubungan antara kedua biaya (biaya pesan dan biaya
simpan) dengan jumlah pesanan dapat dilihat dari gambar berikut:
Gambar 2.1
biaya persediaan metode EOQ
(Sumber: Render dan Heizer, 2010: 70)
Biaya pesan menunjukan kurva menurun dengan tingkat
yang semakin rendah. Walaupun demikian, kurva ini tidak akan
pernah memotong sumbu mendatar yaitu sumbu jumlah pesanan.
Hal ini disebabkan karena apabila jumlah yang dipesan sedikit,
maka dalam satu tahun berarti melakukan pesanan yang berulang
kali (frekuensi pemesanan tinggi). Dengan demikian biaya
pesanan juga tinggi. Sebaiknya apabila jumlah yang dipesan besar,
maka frekuensi pesanan rendah, dengan demikian biaya pesannya
rendah.
Biaya simpan sebaliknya, merupakan garis yang salalu
meningkat dengan semakin besarnya jumlah barang yang dipesan.
Dan garis ini berbentuk lurus, karena biaya simpan dianggap
commit to user
32
semakin besar pula biaya simpannya. Dengan demikian garisnya
akan berasal dari titik nol, kemudian meningkat sesuai dengan
jumlah barang yang dipesan.
Biaya persediaan yang diberi notasi TC, merupakan
penjumlahan dari biaya pesan dan biaya simpan. TC minimum ini,
akan tercapai pada saat niaya simpan sama dengan biaya pesan.
Pada saat TC minimum, maka pada jumlah pesanan tersebut
dikatakan jumlah yang paling ekonomis (EOQ). Untuk menentukan
TC adalah sebagai berikut :
TC = .S
(Render dan Heizer, 2010:97)
Keterangan :
TC = Total biaya persediaan
Q = Jumlah barang setiap pemesanan
D = Permintaan tahunan barang persediaan (unti)
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
Sedangkan untuk menetukan jumlah pesanan yang ekonomis
(EOQ) adalah sebagai berikut:
Q* (EOQ) =
H 2DS
commit to user
33
Keterangan :
Q* = Jumlah pesanan yang ekonomis
D = Permintaan tahunan barang persediaan (unti)
S = Biaya pemesanan untuk setiap pesanan
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
F. Safety Stock
Arti persediaan penyelamat menurut (Assauri, 1998: 198) adalah
persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi/ menjaga
kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out). Akibat
pengadaan persediaan penyelamat terhadap biaya perusahaan adalah
mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stock out.
Akan tetapi sebaliknya menambah besarnya carrying cost. Besarnya
pengurangan biaya/ kerugian perusahaan adalah sebesar perkalian
antara jumlah persediaan penyelamat yang diadakan untuk
menghadapi stock out dengan biaya stock out per unitnya. Sebaliknya
pertambahan harga/nilai persediaan penyelamat. Oleh karena itu
pengadaan persediaan penyelamat oleh perusahaan dimaksudkan
untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan karena terjadinya stock
out adalah serendah mungkin.
Untuk menentukan biaya persediaan penyelamat digunakan
analisa statistik, yaitu dengan memperhitungkan
penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi antara perkiraan kebutuhan bahan
commit to user
34
Adapun rumus standar deviasi adalah sebagai berikut :
SD =
( )
n x
-x 2
å
(Ahyari, 1992: 117)
Keterangan :
n = Jumlah data
SD = Standar deviasi
x = Perkiraan kebutuhan
x = rata-rata kebutuhan
G. Waktu Tunggu (Lead Time)
Untuk menjamin kelancaran proses produksi perusahaan perlu
memperhatikan jangka waktu antara saat mengadakan pemesanan
dengan saat penerimaan barang-barang yang dipesan dan kemudian
dimasukkan ke dalam gudang. Lamanya waktu antara mulai
dilakukannya pemesanan bahan-bahan sampai dengan kedatangan
bahan-bahan yang dipesan dinamakan dengan lead time. Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam menentukan lead rime adalah:
1. Stock Out Cost
Adalah biaya yang terpaksa dikeluarkan karena keterlambatan
datangnya bahan baku.
commit to user
35
Adalah biaya-biaya yang terpaksa dikeluarkan karena
keterlambatan bahan baku yang datang lebih awal.
H. Re Order Point (ROP)
Pemesanan kembali adalah suatu titik atau batas dari jumlah
persediaan yang ada pada suatu saat dimana harus diadakan kembali.
Titik ini menunjukan bagian pembelian untuk mengadakan pesanan
kembali bahan-bahan persediaan untuk menggantikan persediaan
yang telah digunakan. Titik pemesanan kembali yang optimal adalah
jumlah persediaan dimana seharusnya memesan EOQ tambahan
persediaan. Titik ini merupakan titik dimana penggunaan bahan,
dengan toleransi kehabisan bahan tertentu, akan menghabiskan
persediaan yang ada selama periode lead time yang diperlukan untuk
memperoleh tambahan persediaan. Adapun rumus yang digunakan
untuk menentukan pemesanan kembali bahan baku adalah:
ROP = (Penggunaan rata-rata*lead time) + safety stock
I. Keunggulan dan Kelemahan EOQ
Dalam menerapkan model EOQ untuk pengadaan persediaan
bahan baku memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yang akan
diterima perusahaan. Adapun keunggulan yang diterima perusahaan
commit to user
36
1. Perusahaan dapat mengetahui jumlah pembelian bahan baku
yang optimal, sehingga perusahaan sudah dapat mengetahui
perkiraan anggaran yang harus dikeluarkan.
2. Proses produksi dapat terus berjalan tanpa khawatir akan
kekurangan bahan baku, karena adanya safety stock.
3. Perusahaan dapat mengetahui kapan saat pemesanan bahan
baku dilakukan, sehingga kekurangan bahan baku yang akan
menghambat proses produksi tidak terjadi.
4. Investasi modal yang terlalu besar dalam pengadaan
persediaan bahan baku dapat dikurangi.
Adapun kelemahan yang dihadapi perusahaan adalah:
1. Kebutuhan akan data yang seringkali tidak tercukupi kecuali
dikeluarkan biaya khusus untuk mengumpulkannya.
2. Laju penggunaan maupun biaya-biaya bahan selalu
berubah-ubah dan hal ini memerlukan perhitungan EOQ kembali.
3. EOQ akan lebih baisk penggunaan yang tetap, juga tidak
mengesankan tersebut apabila terjadi variasi musiman yang
commit to user
37
BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskriptif Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan CV. Cahyo Nugroho Jati
CV. Cahyo Nugroho Jati (CNJ) berdiri pada tahun 1998
dengan akte notaris Ruth Karlina, SH. Didirikan oleh bapak
Gunawan Yulianto yang menjabat sebagi Presiden Direktur pada
perusahaan. CV. Cahyo Nugroho Jati berdiri diatas sebidang tanah
seluas 5.800 m2 dengan dua bangunan utama yang digunakan
sebagai proses produksi dan kantor. CV. Cahyo Nugroho Jati
mempunyai dua cabang yaitu CV. Cahyo Nugroho Jati yang
berada di Solo Baru Sukoharjo dan CV. Cahyo Nugroho Jati II
yang berada di Boyolali, kedua perusahaan ini bergerak dibidang
exporter and producer garmen.
Kegiatan CV. Cahyo Nugroho Jati adalah mengolah bahan
baku yang berupa kain menjadi barang jadi berupa pakaian jadi,
untuk kemudian diekspor. Jenis produk garmen yang dihasilkan
perusahaan ini bermacam-macam beberapa diantaranya antara
lain: pakaian anak, jaket, t-shirt, celana training, dan lain-lain.
Bahan baku yang berupa kain didatangkan dari luar negeri atau
diimpor, hal ini dikarenakan adanya permintaan buyer yang
menginginkan produk yang berkualitas. CV. Cahyo Nugroho Jati
commit to user
38
jadi dari buyer di luar negeri. Sehingga diharapkan perusahaan ini
mampu memenuhi kebutuhan akan pakaian jadi untuk pasar dalam
negeri maupun luar negeri. Daerah pemasaran produk CV. Cahyo
Nugroho Jati yaitu meliputi kawasan Amerika, Asia dan Eropa.
Selain untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian jadi, alasan
lain yang mendorong berdirinya CV. Cahyo Nugroho Jati adalah :
a) Menciptakan lapangan kerja
b) Mengurangi jumlah pengangguran
c) Menambah devisa Negara
d) Mendapatkan keuntungan
CV. Cahyo Nugroho Jati memperkerjakan lebih dari 500 karyawan,
perusahaan ini termasuk dalam industry garmen berskala besar.
Dalam sebulan perusahaan ini mampu berproduksi mencapai
150.000 unit produk garmen.
2. Lokasi Perusahaan
Lokasi CV. Cahyo Nugroho Jati di Jl. Solo – Baki km 3,
Gedangan, Baki, Sukoharjo. Telephone : 625316, fax :
0271-625318 dan e-mail : office@cnj.co.id. Pertimbangan yang
digunakan dalam memilih lokasi perusahaan adalah sebagai
berikut:
a) Lokasi perusahaan di luar kota
Lokasi CV. Cahyo Nugroho Jati berada di Sukoharjo, yaitu diluar
commit to user
39
b) Sarana transportasi yang strategis
CV. Cahyo Nugroho Jati berada di Jl. Solo – Baki sehingga
mudah diakses oleh kendaraan pribadi maupun container
sehingga memperlancar pengiriman bahan baku serta
pengiriman barang.
c) Tersedianya tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang baik, mudah didapat serta
murah, sehingga masalah tenaga kerja dapat dipenuhi dilokasi
sekitar perusahaan.
d) Rencana pengembangan perusahaan
Karena tanah disekitar perusahaan masih banyak yang berupa
persawahan sehingga untuk rencana pengembangan
perusahaan yang berupa perluasan bangunan perusahaan
dapat dilakukan.
3. Produk
Produk adalah penawaran berwujud perusahaan kepada
pasar yang mencakup kualitas, rancangan bentuk, merek, dan
kemasan. Produk yang dihasilkan CV. Cahyo Nugroho Jati
Sukoharjo adalah produk pakaian jadi, produk tersebut antara lain :
a) Jerseys, Pullover, Cardigans, Knitted / Crocheted – barang -
barang rajutan.
b) Blouses, Shirt, dan Shirts Blouses, Knitted / Crocheted –
commit to user
40
c) Womens / Girls Blouses, Shirt, dan Shirts Blouses – pakaian
jadi bukan rajutan.
d) Suits – pakaian jadi bukan rajutan
e) Pointies - pakaian jadi bukan rajutan
f) Skirt dan Devided Skirts - pakaian jadi bukan rajutan
g) Jackets dan Devided Skirts - pakaian jadi bukan rajutan
h) Womens / Girls Overcoats, Car- Coasts, Capes, etc, Knitted /
Crocheted – barang - barang rajutan.
4. Kapasitas Perusahaan
Kapasitas produksi CV. Cahyo Nogroho Jati dalam sebulan
bisa mencapai 150.000 unit produk garmen. Jumlah ini dicapai
perusahaan dengan dukungan lebih dari 500 karyawan. Kapasitas
ini dicapai perusahaan dengan memperkerjakan karyawan dalam
satu sift dan termasuk lembur.
B. Struktur Organisasi
Struktur organisai merupakan gambaran sistematis tugas dan
tanggung jawab serta hubungan antara bagian-bagian dalam
perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi akan diketahui
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam
perusahaan tersebut, sehingga meraka dapat bekerja sesuai dengan
commit to user
41
Struktur organisai di CV. Cahyo Nugroho Jati digolongkan dalam
tipe organisai garis, dimana tugas dan perintah selalu datang dari
atasan pada bawahan yang bersangkutan membentuk garis hierarki.
CV. Cahyo Nugroho Jati dipimpin oleh seorang General Manager
yang bertanggung jawab kepada President Director. General Manager
membawahi beberapa departemen yaitu Accounting and Financial
Departments, IE Departments, Purchasing Departments, QS
Departments, dan Warehousing Departments. Secara umum struktur
organisai CV. Cahyo Nugroho Jati Sukoharjo dapat digambarkan
42
Gambar 3.1
Struktur Organisai CV. Cahyo Nugroho Jati
President Director
General Manager
Secretary
Accounting and Finance Departments
EXIM Departments
QC Departments
IE Departments
Warehouse Departments Productions
Departments Personal and
General Affair MD
Departments
commit to user
43
Keterangan :
President Director
Mempunyai tugas – tugas sebagai berikut :
a) Memegang jabatan tertinggi dalam suatu perusahaan
b) Menggariskan kebijaksanaan perusahaan
c) Mengangkat dan memperhentikan direktur
1. Direktur
Mempunyai tugas – tugas sebagai berikut :
a) Memimpin serta mengadakan pengawasan terhadap seluruh
aktivitas perusahaan
b) Menyusun perencanaan dan menentukan kebijakan – kebijakan
agar perusahaan dapat berjalan dengan efisien
c) Memberikan keputusan akhir yang akan dijalankan perusahaan
d) Bertanggungjawab atas perusahaan serta keseluruhan
2. General Manager
Mempunyai tugas – tugas sebagai berikut :
a) Mengkoordinasi manager – manager bagian dalam operasional
perusahaan agar target yang diharapkan perusahaan dapat
dicapai secara optimal.
b) Mengawasi atau mengkontrol kelancaran operasional
commit to user
44
3. Sekretaris
Mempunyai tugas mempersiapkan dan membantu kelancaran
tugas direktur, mempersiapkan segala kebutuhan tamu
perusahaan.
4. IE Manager
Bertanggungjawab dan mengkoordinasi bidang improve & develop,
information Tech and Planning.
a) Improve and Develop
Bertugas mengadakan pengembangan dan pelatihan dibagian
produksi yang berkaitan dengan skill ( teknik jahit dan layout
produk )
b) Information Tech (IT)
Bertanggungjawab dalam pengadaan dan penggunaan
software perusahaan.
c) Planning
Bertanggungjawab atas perencanaan shipment produk.
5. QA Manager
QA Manager bertanggungjawab atas kualitas produk serta
keamanan produk sesuai dengan yang disyaratkan buyer. QA
Manager membawahi tiga seksi yaitu :
a) QA Preparation
Bertugas mendukung produksi dan mengkoordinasi bagian QC
commit to user
45
1) QC Accessories
Bertugas mendukung kualitas Hang Tag
2) QC Printing
Bertugas mendukung kualitas print dan warna
3) QC Embro
Bertugas mendukung kualitas bordir
4) QC Fabric
Bertugas mendukung kualitas kain, yaitu cacat atau tidak.
b) QA Production
Bertugas mendukung produk dan mengkoordinasi bagian QC
Line dan QC Final serta bekerjasama dengan QC Buyer.
1) QC Line
Bertugas mengecek atau meneliti kualitas jahitan
2) QC Final
Bertugas meneliti keseluruhan atau hasil akhir dari produk
3) QC Buyer
QC dari Buyer yang bertugas memeriksa apakah produknya
sudah sesuai dengan pesanan buyer
c) Product Safety
Bertugas dan bertanggungjawab atas keamanan produk, yaitu
apakah produknya ada jarum atau tidak.
6. Marketing Manager
Bertugas berkoordinasi dengan buyer dan mengkoordinasi bagian
commit to user
46
a) Costing
Bertugas merinci harga untuk ditawarkan kepada buyer
b) Merchandiser
Bertugas mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan
penjualan produk, termasuk didalamnya order yang masuk dan
pemesanan barang ke purchasing.
c) Pattern & Sample
Bertugas mempersiapkan data konsumsi kain untuk tiap – tiap
style serta membuat sampel tiap style.
d) EXIM
Bertugas mengurus mengenai dokumen impor, dokumen
ekspor dan memesan container.
7. Accounting and Finance Manager
Membawahi dan mengawasi bagian Accounting, bagian Finance,
dan bagian Tax.
a) Bagian Accounting
Bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan
keluar masuknya keuangan perusahaan.
b) Bagian Finance
Bertugas mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan
keluar masuknya keuangan perusahaan.
commit to user
47
Mempunyai tugas mengurusi dan bertanggungjawab terhadap
segala sesuatu yang berkaitan dengan pajak.
8. Supply Chain Manager
Bertanggungjawab atas pemesanan bahan baku dari luar negeri
atau impor dan berkoordinasi dengan supplier dari luar negeri serta
mengkoordinasi bagian Purchasing dan Warehouse.
a) Purchasing
Bertanggungjawab atas kelancaran pembelian bahan baku dari
supplier di dalam negeri
b) Warehouse.
Bertugas mengurus dan bertanggungjawab atas keluar
masuknya bahan baku di gudang.
9. Production Manager
Bertanggungjawab atas pembuatan produk serta mengkoordinasi
bagian cutting, embroidery & printing, sewing, dan mechanic agar
mencapai target produksi yang ditetapkan oleh prusahaan.
a) Cutting
b) Embroidery and Printing
c) Sewing
10. Personalia
Personalia berhubungan dengan tenaga kerja yang bekerja
pada perusahaan, baik tenaga kerja operasional maupun tenaga
kerja administrasi. Dalam upaya mendapatkan tenaga kerja yang
commit to user
48
dengan keinginan perusahaan, maka CV. Cahyo Nugroho Jati
dalam hal ini penarikan tenaga kerja menggunakan dua cara yaitu:
a) Wawancara
b) Test pengalaman kemampuan ketrampilan
CV. Cahyo Nugroho Jati memiliki 592 pekerja, 46 laki-laki dan
546 perempuan yang berkualitas didalam perusahaan tersebut.
Sebagian besar tenaga kerjanya berasal dari daerah sekitar
perusahaan. Tenaga kerja di CV. Cahyo Nugroho Jati digolongkan
menurut jenisnya dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :
a) Karyawan tetap (Staff)
Yaitu karyawan yang dalam bekerja besarnya gaji didasarkan
atas jabatan dan pengalaman kerja. Gaji diberikan setiap
sebulan sekali. Waktu dan hari kerja karyawan staff adalah :
1) Hari Senin – Jum’at : 08.00 – 16.00
Istirahat : 12.00 – 13.00
2) Hari Sabtu : 08.00 – 14.00
Istirahat : 12.00 – 13.00
b) Karyawan tetap (bagian produksi)
Yaitu karyawan yang didalam pemberian gaji besarnya
didasrkan pada hasil kerja harian karyawan yang bersangkutan.
Dalam melaksanakan tugasnya karyawan harian tidak bebas
begitu saja. Tetapi, dituntut untuk mencapai target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Waktu dan harian kerja karyawan