• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 1 PANGKALAN SUSU T.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI 1 PANGKALAN SUSU T.A 2013/2014."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR PADA SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 1 PANGKALAN SUSU TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh :

SEPLINA EVILANI SITORUS NIM : 108321010

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

Nama : Seplina Evilani Sitorus

Tempat/tanggal lahir : Pangkalan Berandan,15 September 1989

Nama Ayah : Ader Sitorus

Nama Ibu : Netty Simanjuntak

Pekerjaan orangtua

a. Ayah : Guru

b. Ibu : Guru

Alamat orangtua : Jln.P.Brandan Gg.Damai Lingkungan II

Pangkalan Susu

2. Latar Belakang Pendidikan

Taman Kanak-Kanak :Taman Kanak-Kanak Dharma Patra

Pangkalan Susu

(1994-1996)

Sekolah Dasar : SD Dharma Patra Pangkalan Susu

(1996 – 2002).

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Pangkalan Susu

(2002 – 2005).

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Pangkalan Susu

(2005 – 2008).

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan. Diterima di

Jurusan Psikologi Pendidikan dan

(7)

i ABSTRAK

SEPLINA EVILANI SITORUS, NIM: 108321010, Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Tanggung Jawab Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan SusuTahun Ajaran 2013/2014? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Populasi penelitian ini adalah 120 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan sampel penelitian ini berdasarkan wawancara dengan guru BK,diketahui ada 10 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang tanggung jawab belajar yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan Uji t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh lyanan bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran

2013/2014,hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga > yaitu =10,87 >

(8)

vii A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi masalah ... 8

b. Pengertian tanggung jawab belajar ... 11

c. Karakteristik orang yang bersedia untuk mengembang tanggung jawab ... 15

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab Belajar ... 15

B. Bimbingan kelompok ... 19

a. Pengertian bimbingan kelompok ... 19

b. Tujuan bimbingan kelompok ... 21

c. Isi layananbimbingan kelompok ... 23

d. Model-model bimbingan kelompok ... 23

e. Jenis-jenis bimbingan kelompok ... 24

f. Teknik bimbingan kelompok ... 25

g. Tahapan-tahapan dalam bimbingan kelompok ... 27

(9)

viii

D. Hipotesis penelitian ... 32

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ... 33

B. ObjekpenelitiandanSubjekpenelitian ... 33

C. Desain penelitian ... 34

D. Langkah-langkah penelitian ... 34

E. Teknik pengumpulan data ... 35

F. Teknik analisis data ... 39

G. Operasional variabel penelitian ... 40

H. Lokasi dan waktu penelitian ... 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN A. DeskripsiLokasiPenelitian ... 42

B. PengujianPersyaratanAnalisis ... 43

a. UjiValiditas ... 43

b. UjiReliabilitas ... 43

C. Analisis Data Penelitian ... 44

1. Pre-test ... 44

2. Post-test ... 44

D. PengujianHipotesis ... 46

E. PembahasanPenelitian ... 46

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48

B. Saran-Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pemberian Skor Angket ... 35

Tabel 2. Kisi-kisi Angket Tanggung Jawab Belajar Siswa ... 36

Tabel 3. Hasil Pre-test (Sebelum diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ... 44

Tabel 4. Hasil Post-test (Setelah diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ... 44

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal

3 menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah.

Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterimanya sejak dini oleh

orang tua akan membantu kegiatan belajar anak di sekolah lebih bermakna yakni

memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua pihak.Kelak hari anak akan

memasuki dunia sekolah dengan banyak sikap dan kemampuan yang kompleks.

Berhasil tidaknya mereka di sekolah sangat ditentukan oleh cara mereka

menanggapi batasan dan aturan, serta bagaimana mereka menerima tanggung

jawab. Jika anak terbiasa memiliki rasa tanggung jawab dan menerima dorongan

dan motivasi dari orang tua, guru di sekolah akan memberikan dukungan positif

dalam mengembangkan pengetahuan dan berbagai macam kegiatan belajar baik

kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Perjalanan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan diperlukan belajar. Agar lebih efektif dalam

belajar, setiap anak harus memiliki rasa tanggung jawab.

(12)

2

Dengan demikian, agar tanggung jawab belajar anak disekolah dapat

ditegakkan, biasanya diperlukan peraturan-peraturan. Tujuannya adalah menjamin

lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Oleh karena itu setiap guru harus

mampu menciptakan tanggung jawab belajar anak disekolah. Namun, meskipun

guru telah berusaha menegakkan tanggung jawab belajar anak disekolah itu, tetapi

kadang-kadang anak didik tidak melaksanakan,biasanya ini dapat disebabkan oleh

temannya, tugas sekolahnya, dan kebutuhan pribadinya. Contohnya sebagai

berikut:Kebiasaan (Menyontek) adalah Perbuatan menyontek disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain : Karena adanya tekanan terlalu besar yang diberikan

kepada “hasil studi” berupa angka atau nilai yang diperoleh anak dalam tes

ulangan, ujian dan sebagainya. Anak yang mendapat angka tinggi mempunyai

masa depan yang lebih baik dari pada yang rendah. Kemungkinan untuk masuk

sekolah lanjutan lebih besar dan penghargaan dari guru, orang tua terhadap anak

yang berhasil dengan angka tinggi tentu mendorong anak untuk memperoleh nilai

tersebut, walaupun dengan cara tidak benar seperti menyontek.

Karena kurangnya tanggung jawab belajar anak disekolah, baik di rumah

maupun di sekolah yang kurang diterapkan kepada anak didik, sehingga

kemampuan untuk membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah

kurang dikembangkan. Sifat jujur, taat, harga diri, tanggung jawab dan lain-lain

hanya dapat dikembangkan jika anak didik melihat sendiri kejujuran, kesetiaan

dan sikap bertanggung jawab di dalam kehidupan orang tua, guru dan

(13)

3

Karena anak didik yang memandang bahwa menyontek itu sebagai

kesempatan untuk melanggar peraturan sekolah atau tata tertib di sekolah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menyontek

merupakan indikasi siswa kurang tanggung jawab dalam belajar. Oleh karena itu,

masalah ini perlu mendapat perhatian guru.

Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk

individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani

tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan

pengorbanan.

Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri

manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal.

Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian

orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena

pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang

menunutut kepedulian dan tanggung jawab.

Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing

individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan.

Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai

pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif.

Berdasarkan hasil survei peneliti dibulan Januari tahun 2013 di SMP

Negeri 1 Pangkalan Susu kenyataan terjadi pada saat ini dilapangan, anak selalu

(14)

4

membuat pekerjaan rumah,menyerahkan tugas tidak tepat waktu, mencontek,

membolosSerta masih banyak perbuatan siswa yang dapat merugikan dirinya

sehingga siswa tidak bertanggung jawab dalam belajar di sekolah. Hal ini

merupakan dasar dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Jika kebiasan

ini tidak menemukan pemecahan masalahnya maka tujuan penedidikan nasional

akan sulit terwujud.

Menurut Yulia. (2005:56) “Pelalaian tanggung jawab belajar disekolah

akan membawa dampak negatif terhadap prestasi maupun kehidupan sosial siswa.

Siswa yang sering datang terlambat dapat tertinggal pelajaran, tugas, nilai, dan

muncul emosi negatif, seperti rasa malu kepada teman, guru dan orang tua”.

Faktor – faktor penyebab yang berasal dari sekolahtentang tanggung jawab

belajar adalahBerhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa

faktor baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar dirinya. Menurut

Slameto (2010), faktor-faktor penyebab yang berasal dari sekolah tentang

tanggung jawab belajar adalah sebagai berikut:

(1) faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu terdiri dari:

(a) faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh;

(b) faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,

kematangan dan kesiapan belajar;

(c) faktor kelelahan, baik berupa kelelahan jasmaniah maupun kelelahan rohaniah

(bersifat psikis).

(15)

5

(a) faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua dan latar

belakang kebudayaan;

(b) faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,

disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

keadaan gedung dan tugas rumah;

(c) faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,

teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa banyak sekali faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari faktor-faktor di atas paling sedikit satu

yang menyebabkan hasil belajar siswa berbeda. Faktor-faktor tersebut bisa

mempengaruhi siswa baik secara positif maupun secara negatif.

Tanggung Jawab adalah Kewajibannya untuk melaksanakan tugas yang

telah diterimanya secara Tuntas dengan Iklas dan Usaha yang maksimal serta

berani menanggung segala akibatnya.

Layanan bimbingan kelompok memberikan kesempatan untuk berinteraksi

antara pribadi dengan orang lain, maupun interaksi sosial yang intensif dan

dinamis selama pelaksanaan layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu secara mantap.

Layanan bimbingan kelompok adalah “layanan yang memungkinkan

sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok

(16)

6

menunjang pemahaman dan pengembangankemampuan sosial, serta untuk

pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok”.

Dalam bimbingan kelompok anggota dapat balajar membentuk sikap dan

kepribadian serta saling menghargai dan belajar memahami jati diri sendiri,

karena dalam bimbingan kelompok ada bebarapa asas-asas yang di pakai antara

lain: asas kerahasiaa yaitu sesuatu yang dibahas dan muncul dalam kegiatan

kelompok hendaknya menjadi rahasia kelompok dan tidak di sebarluaskan ke luar

kelompok, asas keterbukaan yaitu keterus terangan dalam memberikan pendapat,

asas kesukarelaan yaitu tidak ada pemaksaan dalam tanggung jawab, asas kegiatan

yaitu partisifasi semua anggota kelompok dalam Tanggung jawab belajar

sehingga cepat tercapainya tujuan bimbingan kelompok, asas kenormatifan yaitu

aturan dalam menyampaikan yang menyenangkan an ide dan gagasan hendaknya

dengan baik, benar, gaya bahasa yang menyenangkan, tidak menyalahkan anggota

kelompok.

Di dalam kelompok anggota akan saling menolong, menerima dengan tulus.

Membantu seseorang agar dapat mengatasi masalahnya sendiri sudah tentu tidak

hanya ditujukan kepada seseorang yang berupaya pada jenjang SD maupun SMP

saja, akan tetapi pada jenjang SMA pun program bimbingan juga sangat

diperlukan. Siswa/siswi pada tingkat SMP tidak luput dari berbagai masalah

dalam penyelesaian studinya yang berkaitan dengan masalah kurang bertanggung

jawabnya siswa dalam belajar di kelas.

Untuk menangani berbagai masalah seperti di uraikan di atas dapat

(17)

7

bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan secara

kelompok yang artinya pada waktu dan tempat yang sama diberikan layanan

bimbingan kepada beberapa siswa. Jadi dalam hal ini bimbingan kelompok

dimaksudkan suatu himpunan individu-individu yang tergabung bersama yang

mempunyai tujuan yang ingin di capai bersama, berinteraksi dan berkomunikasi

secara intensif satu sama lain pada waktu berkumpul, tergabung dalam proses

kerja sama dan mendapat kepuasaan pribadi dari interaksi psikologi dengan

seluruh anggota yang tergabung dalam satuan itu. Layanan bimbingan kelompok

bagi SMP Negeri 1 Pangkalan Susu jarang dilakukan dan bahkan hampir tidak

pernah.

Oleh karena itu melalui pelaksanaan bimbingan kelompok ini diharapkan

masalah tanggung jawab belajar pada saat siswa belajar kelompok maupun

belajar dalam kelas dapat teratasi sehingga siswa dapat bertanggung jawab dalam

belajarnya. Dalam membantu meningkatkan tanggung jawab belajarnya, maka

penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Layanan

Bimbingan Kelompok Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di Kelas VII

SMP Negeri 1 Pangkalan Susu.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah, maka

peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Kurangnya siswa dalam menunjukkan tanggung jawab belajar di sekolah

(18)

8

 Anak selalu kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung

jawab disekolah

 Tidak membuat pekerjaan rumah

 Menyerahkan tugas tidak tepat waktu

 Mencontek

 Membolos

2. Layanan bimbingan kelompok bagi SMP Negeri 1 Pangkalan Susu

jarang dilakukan dan bahkan hampir tidak pernah

3. Kurangnya layanan bimbingan kelompok kepada siswa SMP Negeri 1

Pangkalan Susu tentang tanggung jawab belajar disekolah,walaupun

seorang guru sudah berusaha menegakkan tanggung jawab belajar

didalam sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih efektif, efisien

dan terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai :

“ Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas

VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014”.

D.Perumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini

(19)

9

tanggung jawab belajar pada siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan

SusuTahun Ajaran 2013/2014”.

E.Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

“Untuk mengetahui Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab

belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran

2013/2014”.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh melalui hasil penelitian ini meliputi :

1. Untuk memberikan gambaran bagi guru-guru BP/BK SMP NEGERI 1

PANGKALAN SUSU tentang Tanggung jawab belajar.

2. Bagi Sekolah Bermanfaat untuk :

 Memberikan masukan kepada guru pembimbing bahwa cara orang

tua membimbing belajar anak bagaimana pengaruhnya terhadap

tanggung jawab belajar siswa.

 Sebagai bahan acuan untuk mengerjakan bahan penelitian

kedepannya

 Dengan tumbuhnya sikap rasa tanggung jawab siswa maka proses

pendidikan dan pembelajaran akan dapat berlangsung dengan lancar dan

pada akhirnya diharapkan akan tercapainya tujuan instutusional dengan

baik.

 Dapat membuat kebijakan dan peraturan tata tertib sekolah maupun tata

tertib kelas sehingga proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah

(20)

1 0

3. Bagi Guru BK Bermanfaat untuk :

 Guru BK bisa mengetahui tentang masalah yang dihadapi oleh

siswa.

 Guru BK dapat mengarahkan siswa dalam pemecahan masalah yang

dihadapinya.

4. Bagi Jurusan BK Bermanfaat untuk :

 Memberikan masukkan kepada jurusan BK untuk mengetahui

membantu melaksanakan tanggung jawab belajar seorang siswa

disekolah dengan mengunakan berbagai layanan seperti layanan

bimbingan kelompok

 Jurusan BK bisa mengetahui ketidak tanggung jawab belajar

seorang siswa disekolah

5. Bagi siswa bermanfaat untuk

 Yang sebelumnya memiliki masalah dalam tanggung jawab

belajar.Setelah mendapat bimbingan kelompok melalui layanan

bimbingan kelompok ini menjadi lebih berkurang masalahnya

khususnya dalam tanggung jawab belajar

6. Sebagai bahan masukan bagi sekolah. Dengan penelitian ini diharapkan

dapat membantu memberikan informasi khususnya konselor dan guru mata

pelajaran dalam upaya meningkatkan tanggung jawab belajar siswa di

kelas.

7. Bahan pegangan bagi penulis dalam menjalankan tugas sebagai guru

(21)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan

bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014, hal ini diketahui dari hasil

perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel yaitu = 10,87 > 1,812. Maka hipotesa

yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan

kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1

Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran

yaitu :

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan tanggung jawab

belajar siswa, antara lain melalui kegiatan bimbingan kelompok.

2. Diharapkan siswa untuk membiasakan diri untuk berani tampil dalam kegiatan

belajar mengajar sehingga rasa percaya diri sedikit demi sedikit makin tumbuh

dan akhirnya akan meningkatkan tanggung jawab dalam belajar.

3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan

tanggung jawab belajar siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok

(22)

49

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S. 1998.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta

Dewi R.1990.Keefektifan Gaya Kepemimpinan Dan Intensitas Konflik Merupakan Dua Faktor

Pendukung Rasa Tanggung Jawab Guru. Tesis Fakultas Pasca Sarjana. Ikip Jakarta

Deporter B dkk (2012, sumber http://www.google.co.id/search?)

Hallen . 2005. Bimbingan dan Konseling. Ciputat : PT Ciputat Press

Hartinah. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.

Harris C. 2012. Bagaimana Mengajar Anak Bertanggung Jawab. Binapura Aksara: Jakarta

Makmun. S. 2007.Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda.

Purwanto. 1990.Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia Indonesia

Sears,W. 2004. Anak Cerdas Peran Orang Tua Dalam Mewujudkannya. Jakarta. Emerald

Publishing.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :Rineka Cipta

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling. Divisi Buku Perguruan Tinggi : Raja Grafindo

Persada.

Winkel W. S & Hastuti, Sri. (2004). Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta : Media Abadi

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian pengaruh pemanasan bahan bakar pada blok silinder dan penambahan etanol pada bahan bakar bensin torsi dan daya pada sepeda motor Yahama Vega R

Dasar penentuan besarnya jumlah pemesanan pada model deterministik adalah model EOQ ( economic order quantity ) yang merupakan sebuah teknik pengendalian permintaan untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam “S arana Aneka Jasa ” di Sukoharjo pada tahun 2009 sampai

This is in particular true of the binary encodings, variable array size, local and reference frames and semantics concepts4. Summary of change:  Add clear examples and

• Perhitungan biaya dimulai pada saat pembangkit paralel trip tiba – tiba (di luar rencana operasi yang dilaporkan ke PLN) yang diakibatkan oleh Pemilik Pembangkit sampai

Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 92 responden keluarga miskin di Desa Sumbergondo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dipublikasikan pada Indonesian Capital Market Directory

Jalur PMDK Tahun 2015 Universitas Jenderal Achmad Yani.