PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR PADA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 1 PANGKALAN SUSU TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh :
SEPLINA EVILANI SITORUS NIM : 108321010
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
Nama : Seplina Evilani Sitorus
Tempat/tanggal lahir : Pangkalan Berandan,15 September 1989
Nama Ayah : Ader Sitorus
Nama Ibu : Netty Simanjuntak
Pekerjaan orangtua
a. Ayah : Guru
b. Ibu : Guru
Alamat orangtua : Jln.P.Brandan Gg.Damai Lingkungan II
Pangkalan Susu
2. Latar Belakang Pendidikan
Taman Kanak-Kanak :Taman Kanak-Kanak Dharma Patra
Pangkalan Susu
(1994-1996)
Sekolah Dasar : SD Dharma Patra Pangkalan Susu
(1996 – 2002).
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Pangkalan Susu
(2002 – 2005).
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Pangkalan Susu
(2005 – 2008).
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Medan. Diterima di
Jurusan Psikologi Pendidikan dan
i ABSTRAK
SEPLINA EVILANI SITORUS, NIM: 108321010, Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Tanggung Jawab Belajar Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan SusuTahun Ajaran 2013/2014? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen.Populasi penelitian ini adalah 120 siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan sampel penelitian ini berdasarkan wawancara dengan guru BK,diketahui ada 10 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang tanggung jawab belajar yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan Uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh lyanan bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran
2013/2014,hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga > yaitu =10,87 >
vii A. Latar belakang masalah ... 1
B. Identifikasi masalah ... 8
b. Pengertian tanggung jawab belajar ... 11
c. Karakteristik orang yang bersedia untuk mengembang tanggung jawab ... 15
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi tanggung jawab Belajar ... 15
B. Bimbingan kelompok ... 19
a. Pengertian bimbingan kelompok ... 19
b. Tujuan bimbingan kelompok ... 21
c. Isi layananbimbingan kelompok ... 23
d. Model-model bimbingan kelompok ... 23
e. Jenis-jenis bimbingan kelompok ... 24
f. Teknik bimbingan kelompok ... 25
g. Tahapan-tahapan dalam bimbingan kelompok ... 27
viii
D. Hipotesis penelitian ... 32
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ... 33
B. ObjekpenelitiandanSubjekpenelitian ... 33
C. Desain penelitian ... 34
D. Langkah-langkah penelitian ... 34
E. Teknik pengumpulan data ... 35
F. Teknik analisis data ... 39
G. Operasional variabel penelitian ... 40
H. Lokasi dan waktu penelitian ... 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN A. DeskripsiLokasiPenelitian ... 42
B. PengujianPersyaratanAnalisis ... 43
a. UjiValiditas ... 43
b. UjiReliabilitas ... 43
C. Analisis Data Penelitian ... 44
1. Pre-test ... 44
2. Post-test ... 44
D. PengujianHipotesis ... 46
E. PembahasanPenelitian ... 46
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48
B. Saran-Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 49
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Pemberian Skor Angket ... 35
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Tanggung Jawab Belajar Siswa ... 36
Tabel 3. Hasil Pre-test (Sebelum diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ... 44
Tabel 4. Hasil Post-test (Setelah diberi Layanan Bimbingan Kelompok) ... 44
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
3 menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah.
Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterimanya sejak dini oleh
orang tua akan membantu kegiatan belajar anak di sekolah lebih bermakna yakni
memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua pihak.Kelak hari anak akan
memasuki dunia sekolah dengan banyak sikap dan kemampuan yang kompleks.
Berhasil tidaknya mereka di sekolah sangat ditentukan oleh cara mereka
menanggapi batasan dan aturan, serta bagaimana mereka menerima tanggung
jawab. Jika anak terbiasa memiliki rasa tanggung jawab dan menerima dorongan
dan motivasi dari orang tua, guru di sekolah akan memberikan dukungan positif
dalam mengembangkan pengetahuan dan berbagai macam kegiatan belajar baik
kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Perjalanan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan diperlukan belajar. Agar lebih efektif dalam
belajar, setiap anak harus memiliki rasa tanggung jawab.
2
Dengan demikian, agar tanggung jawab belajar anak disekolah dapat
ditegakkan, biasanya diperlukan peraturan-peraturan. Tujuannya adalah menjamin
lancarnya proses belajar mengajar disekolah. Oleh karena itu setiap guru harus
mampu menciptakan tanggung jawab belajar anak disekolah. Namun, meskipun
guru telah berusaha menegakkan tanggung jawab belajar anak disekolah itu, tetapi
kadang-kadang anak didik tidak melaksanakan,biasanya ini dapat disebabkan oleh
temannya, tugas sekolahnya, dan kebutuhan pribadinya. Contohnya sebagai
berikut:Kebiasaan (Menyontek) adalah Perbuatan menyontek disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain : Karena adanya tekanan terlalu besar yang diberikan
kepada “hasil studi” berupa angka atau nilai yang diperoleh anak dalam tes
ulangan, ujian dan sebagainya. Anak yang mendapat angka tinggi mempunyai
masa depan yang lebih baik dari pada yang rendah. Kemungkinan untuk masuk
sekolah lanjutan lebih besar dan penghargaan dari guru, orang tua terhadap anak
yang berhasil dengan angka tinggi tentu mendorong anak untuk memperoleh nilai
tersebut, walaupun dengan cara tidak benar seperti menyontek.
Karena kurangnya tanggung jawab belajar anak disekolah, baik di rumah
maupun di sekolah yang kurang diterapkan kepada anak didik, sehingga
kemampuan untuk membedakan antara tindakan yang benar dan yang salah
kurang dikembangkan. Sifat jujur, taat, harga diri, tanggung jawab dan lain-lain
hanya dapat dikembangkan jika anak didik melihat sendiri kejujuran, kesetiaan
dan sikap bertanggung jawab di dalam kehidupan orang tua, guru dan
3
Karena anak didik yang memandang bahwa menyontek itu sebagai
kesempatan untuk melanggar peraturan sekolah atau tata tertib di sekolah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menyontek
merupakan indikasi siswa kurang tanggung jawab dalam belajar. Oleh karena itu,
masalah ini perlu mendapat perhatian guru.
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk
individu, juga merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani
tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan
pengorbanan.
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri
manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal.
Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian
orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena
pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang
menunutut kepedulian dan tanggung jawab.
Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing
individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan.
Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai
pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif.
Berdasarkan hasil survei peneliti dibulan Januari tahun 2013 di SMP
Negeri 1 Pangkalan Susu kenyataan terjadi pada saat ini dilapangan, anak selalu
4
membuat pekerjaan rumah,menyerahkan tugas tidak tepat waktu, mencontek,
membolosSerta masih banyak perbuatan siswa yang dapat merugikan dirinya
sehingga siswa tidak bertanggung jawab dalam belajar di sekolah. Hal ini
merupakan dasar dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Jika kebiasan
ini tidak menemukan pemecahan masalahnya maka tujuan penedidikan nasional
akan sulit terwujud.
Menurut Yulia. (2005:56) “Pelalaian tanggung jawab belajar disekolah
akan membawa dampak negatif terhadap prestasi maupun kehidupan sosial siswa.
Siswa yang sering datang terlambat dapat tertinggal pelajaran, tugas, nilai, dan
muncul emosi negatif, seperti rasa malu kepada teman, guru dan orang tua”.
Faktor – faktor penyebab yang berasal dari sekolahtentang tanggung jawab
belajar adalahBerhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar dirinya. Menurut
Slameto (2010), faktor-faktor penyebab yang berasal dari sekolah tentang
tanggung jawab belajar adalah sebagai berikut:
(1) faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu terdiri dari:
(a) faktor jasmaniah, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh;
(b) faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,
kematangan dan kesiapan belajar;
(c) faktor kelelahan, baik berupa kelelahan jasmaniah maupun kelelahan rohaniah
(bersifat psikis).
5
(a) faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik anak, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua dan latar
belakang kebudayaan;
(b) faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung dan tugas rumah;
(c) faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa banyak sekali faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari faktor-faktor di atas paling sedikit satu
yang menyebabkan hasil belajar siswa berbeda. Faktor-faktor tersebut bisa
mempengaruhi siswa baik secara positif maupun secara negatif.
Tanggung Jawab adalah Kewajibannya untuk melaksanakan tugas yang
telah diterimanya secara Tuntas dengan Iklas dan Usaha yang maksimal serta
berani menanggung segala akibatnya.
Layanan bimbingan kelompok memberikan kesempatan untuk berinteraksi
antara pribadi dengan orang lain, maupun interaksi sosial yang intensif dan
dinamis selama pelaksanaan layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu secara mantap.
Layanan bimbingan kelompok adalah “layanan yang memungkinkan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
6
menunjang pemahaman dan pengembangankemampuan sosial, serta untuk
pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok”.
Dalam bimbingan kelompok anggota dapat balajar membentuk sikap dan
kepribadian serta saling menghargai dan belajar memahami jati diri sendiri,
karena dalam bimbingan kelompok ada bebarapa asas-asas yang di pakai antara
lain: asas kerahasiaa yaitu sesuatu yang dibahas dan muncul dalam kegiatan
kelompok hendaknya menjadi rahasia kelompok dan tidak di sebarluaskan ke luar
kelompok, asas keterbukaan yaitu keterus terangan dalam memberikan pendapat,
asas kesukarelaan yaitu tidak ada pemaksaan dalam tanggung jawab, asas kegiatan
yaitu partisifasi semua anggota kelompok dalam Tanggung jawab belajar
sehingga cepat tercapainya tujuan bimbingan kelompok, asas kenormatifan yaitu
aturan dalam menyampaikan yang menyenangkan an ide dan gagasan hendaknya
dengan baik, benar, gaya bahasa yang menyenangkan, tidak menyalahkan anggota
kelompok.
Di dalam kelompok anggota akan saling menolong, menerima dengan tulus.
Membantu seseorang agar dapat mengatasi masalahnya sendiri sudah tentu tidak
hanya ditujukan kepada seseorang yang berupaya pada jenjang SD maupun SMP
saja, akan tetapi pada jenjang SMA pun program bimbingan juga sangat
diperlukan. Siswa/siswi pada tingkat SMP tidak luput dari berbagai masalah
dalam penyelesaian studinya yang berkaitan dengan masalah kurang bertanggung
jawabnya siswa dalam belajar di kelas.
Untuk menangani berbagai masalah seperti di uraikan di atas dapat
7
bimbingan kelompok. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan secara
kelompok yang artinya pada waktu dan tempat yang sama diberikan layanan
bimbingan kepada beberapa siswa. Jadi dalam hal ini bimbingan kelompok
dimaksudkan suatu himpunan individu-individu yang tergabung bersama yang
mempunyai tujuan yang ingin di capai bersama, berinteraksi dan berkomunikasi
secara intensif satu sama lain pada waktu berkumpul, tergabung dalam proses
kerja sama dan mendapat kepuasaan pribadi dari interaksi psikologi dengan
seluruh anggota yang tergabung dalam satuan itu. Layanan bimbingan kelompok
bagi SMP Negeri 1 Pangkalan Susu jarang dilakukan dan bahkan hampir tidak
pernah.
Oleh karena itu melalui pelaksanaan bimbingan kelompok ini diharapkan
masalah tanggung jawab belajar pada saat siswa belajar kelompok maupun
belajar dalam kelas dapat teratasi sehingga siswa dapat bertanggung jawab dalam
belajarnya. Dalam membantu meningkatkan tanggung jawab belajarnya, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Layanan
Bimbingan Kelompok Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di Kelas VII
SMP Negeri 1 Pangkalan Susu.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang dan fokus masalah, maka
peneliti mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Kurangnya siswa dalam menunjukkan tanggung jawab belajar di sekolah
8
Anak selalu kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung
jawab disekolah
Tidak membuat pekerjaan rumah
Menyerahkan tugas tidak tepat waktu
Mencontek
Membolos
2. Layanan bimbingan kelompok bagi SMP Negeri 1 Pangkalan Susu
jarang dilakukan dan bahkan hampir tidak pernah
3. Kurangnya layanan bimbingan kelompok kepada siswa SMP Negeri 1
Pangkalan Susu tentang tanggung jawab belajar disekolah,walaupun
seorang guru sudah berusaha menegakkan tanggung jawab belajar
didalam sekolah.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan supaya penelitian ini lebih efektif, efisien
dan terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai :
“ Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas
VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014”.
D.Perumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini
9
tanggung jawab belajar pada siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan
SusuTahun Ajaran 2013/2014”.
E.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:
“Untuk mengetahui Pengaruh bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab
belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran
2013/2014”.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh melalui hasil penelitian ini meliputi :
1. Untuk memberikan gambaran bagi guru-guru BP/BK SMP NEGERI 1
PANGKALAN SUSU tentang Tanggung jawab belajar.
2. Bagi Sekolah Bermanfaat untuk :
Memberikan masukan kepada guru pembimbing bahwa cara orang
tua membimbing belajar anak bagaimana pengaruhnya terhadap
tanggung jawab belajar siswa.
Sebagai bahan acuan untuk mengerjakan bahan penelitian
kedepannya
Dengan tumbuhnya sikap rasa tanggung jawab siswa maka proses
pendidikan dan pembelajaran akan dapat berlangsung dengan lancar dan
pada akhirnya diharapkan akan tercapainya tujuan instutusional dengan
baik.
Dapat membuat kebijakan dan peraturan tata tertib sekolah maupun tata
tertib kelas sehingga proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah
1 0
3. Bagi Guru BK Bermanfaat untuk :
Guru BK bisa mengetahui tentang masalah yang dihadapi oleh
siswa.
Guru BK dapat mengarahkan siswa dalam pemecahan masalah yang
dihadapinya.
4. Bagi Jurusan BK Bermanfaat untuk :
Memberikan masukkan kepada jurusan BK untuk mengetahui
membantu melaksanakan tanggung jawab belajar seorang siswa
disekolah dengan mengunakan berbagai layanan seperti layanan
bimbingan kelompok
Jurusan BK bisa mengetahui ketidak tanggung jawab belajar
seorang siswa disekolah
5. Bagi siswa bermanfaat untuk
Yang sebelumnya memiliki masalah dalam tanggung jawab
belajar.Setelah mendapat bimbingan kelompok melalui layanan
bimbingan kelompok ini menjadi lebih berkurang masalahnya
khususnya dalam tanggung jawab belajar
6. Sebagai bahan masukan bagi sekolah. Dengan penelitian ini diharapkan
dapat membantu memberikan informasi khususnya konselor dan guru mata
pelajaran dalam upaya meningkatkan tanggung jawab belajar siswa di
kelas.
7. Bahan pegangan bagi penulis dalam menjalankan tugas sebagai guru
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan
bimbingan kelompok terhadap tanggung jawab belajar pada siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014, hal ini diketahui dari hasil
perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel yaitu = 10,87 > 1,812. Maka hipotesa
yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan
kelompok terhadap tanggung jawab belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1
Pangkalan Susu Tahun Ajaran 2013/2014, dapat diterima.
B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran
yaitu :
1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan tanggung jawab
belajar siswa, antara lain melalui kegiatan bimbingan kelompok.
2. Diharapkan siswa untuk membiasakan diri untuk berani tampil dalam kegiatan
belajar mengajar sehingga rasa percaya diri sedikit demi sedikit makin tumbuh
dan akhirnya akan meningkatkan tanggung jawab dalam belajar.
3. Mengingat bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan
tanggung jawab belajar siswa maka selayaknya layanan bimbingan kelompok
49
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. 1998.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta
Dewi R.1990.Keefektifan Gaya Kepemimpinan Dan Intensitas Konflik Merupakan Dua Faktor
Pendukung Rasa Tanggung Jawab Guru. Tesis Fakultas Pasca Sarjana. Ikip Jakarta
Deporter B dkk (2012, sumber http://www.google.co.id/search?)
Hallen . 2005. Bimbingan dan Konseling. Ciputat : PT Ciputat Press
Hartinah. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama.
Harris C. 2012. Bagaimana Mengajar Anak Bertanggung Jawab. Binapura Aksara: Jakarta
Makmun. S. 2007.Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosda.
Purwanto. 1990.Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta : Ghalia Indonesia
Sears,W. 2004. Anak Cerdas Peran Orang Tua Dalam Mewujudkannya. Jakarta. Emerald
Publishing.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :Rineka Cipta
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling. Divisi Buku Perguruan Tinggi : Raja Grafindo
Persada.
Winkel W. S & Hastuti, Sri. (2004). Bimbingan dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta : Media Abadi