• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PROSES OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PROSES OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MEDAN."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PROSES OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH

A T A S ( S M A ) D I K O T A M E D A N

Oleh :

Syarifuddin Siregar NIM 4103121078

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Studi Implementasi Standar Proses Oleh Guru Fisika di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Medan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

(5)

v

henti juga penulis ucapkan kepada Kakak dan Abang Tercinta, Siti Sakdiah Siregar, S.Pd.I, Abdul Razak Siregar, S.Pd.I., Siti Zakia Siregar, S.Pd.I., Ahmad Syawal Siregar, dan Abdul Hadi Siregar SE., yang senantiasa memberi motivasi kepada penulis. Terspesial kepada Ricca Mauliza Lubis, yang selalu memberikan dukungan dan motivasi bagi penulis. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas saran-saran dan masukannya. Kepada Leny, Sundari, Rofi dan Uliterima kasih untuk masukan dan motivasinya. Kepada anggota La Tahzan: Fahmi, Kodir, Edi, Ahmad dan Primsya, semoga senantiasa dalam lindungan_NYA. Serta kepada rekan-rekan senasib sepenanggungan personil3A: Supriyanto, Fadhil dan Budi terima kasih untuk masukan dan canda tawa kalian, semoga hubungan ini akan tetap berlanjut.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(6)

iii

STUDI IMPLEMENTASI STANDAR PROSES OLEH GURU FISIKA DI BEBERAPA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MEDAN

Syarifuddin Siregar (NIM 4103121078) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme perencanaan dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan juga untuk melihat faktor-faktor penyebab guru belum melakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan standar proses pendidikan.

Penelitian dilaksanakan di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Medan yang menggunakan Kurikulum 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan etnografi dengan sumber data tiga guru mata pelajaran Fisika SMA di Kota Medan yang ditetapkan secara Purposive sampling. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan sedangkan pengabsahan data dilaksanakan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, dan triangulasi.

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Pengertian Pendidikan 8

2.2. Proses Pembelajaran 8 2.3. Peran Guru dalam Aktivitas Pembelajaran 10 2.4. Kompetensi Profesionalisme Guru 11 2.5. Standar Nasional Pendidikan 13 2.6. Standar Proses dalam Standar Nasional Pendidikan 14 2.7. Standar Proses Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan 16 2.7.1 Perencanaan Proses Pembelajaran Menurut BSNP 16 2.7.1.1 Silabus Sebagai Acuan Pengembangan RPP 18 2.7.1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 19 2.7.1.3 Prinsip-Prinsip Penuyusunan RPP 22 2.7.2 Pelaksanaan Proses Pembelajaran Menurut BSNP 23 2.7.2.1 Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran 23 2.7.2.2 Pelaksanaan Proses Pembelajaran 24 2.8. Penilaian Pembelajaran Menurut BSNP 27 2.9. Evaluasi Proses Pembelajaran 27 2.10. Fungsi Standar Proses Pendidikan 28

2.11. Penelitian Kualitatif 29

2.11.1 Karakteristik Penelitian Kualitatif 29

2.12. Penelitian Ethnografi 31

2.12.1 Karakteristik Penelitian Ethnografi 32 2.12.2 Prosedur Penelitian Ethnografi 33

2.13. Pengumpulan Data 34

(8)

vii

2.13.1.2 Kuesioner 36

2.13.1.3 Observasi 36

2.14 Hasil Penelitian yang Relevan 37

BAB III. METODE PENELITIAN 38

3.1. Pendekatan Penelitian 38

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 38

3.3. Instrumen Penelitian 38

3.4. Sampel Sumber Data 38

3.5. Teknik Pengumpulan Data 38

3.6. Teknik Analisis Data 39

3.6.1 Reduksi Data 41

3.6.2 Display Data 41

3.6.3 Verifikasi 41

3.7 Rencana Pengujian Keabsahan Data 43

3.7.1 Uji Kredibilitas 43

3.7.2 Uji Transferabilitas 44

3.7.3 Uji Dependabilitas 44

3.7.3 Uji Konfirmabilitas 45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 46

4.1 Hasil Penelitian 46

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Medan 46 4.1.2 Karakteristik Sampel Sumber Data 47 4.1.3 Hasil Perjalanan Penelitian 48 4.1.3.1 Angket Guru tentang pemahaman Permendiknas Nomor 49

6 Tahun 2007

4.1.3.2 Angket Siswa 51

4.2 Pembahasan Penelitian 53

4.2.1 Reduksi Data 53

4.2.1.1 Pemahaman Guru Tentang Permendiknas Nomor 16 54 Tahun 2007

4.2.1.2 Mengetahui Kemampuan Guru dalam melakukan 55 Standar Proses Pembelajaran

4.2.1.2.1 Data Tentang Perencanaan Pembelajaran Fisika 57 4.2.1.2.2 Data Tentang Pelaksanaan Pembelajaran Fisika 59 4.2.1.2.3 Analisis Observasi Proses Pembelajaran Fisika 61 4.2.1.3 Faktor-Faktor Penyebab Kendala dalam Melakukan 61 Standar Proses Sesuai BSNP

4.2.2 Data Display 62

BAB V KESIMPULAN 65

5.1 Kesimpulan 65

5.2 Saran 65

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan 37 Tabel 4.1 Profil Sampel Sumber Data Sekolah dan Guru Fisika 47

Tabel 4.2 Hasil Angket Guru 49

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Situasi Sosial 31

Gambar 3.1. Teknik Pengumpulan Data 39 Gambar 3.2. Komponen dalam analisis Data 40 Gambar 3.3. Komponen dalam analisis Data 40 Gambar 3.4. Ilustrasi: Reduksi data, Display data, dan verifikasi 42 Gambar 4.1 Grafik Hasil Angket Guru 50 Gambar 4.2 Grafik Hasil Angket Siswa 53 Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Standar Kualifikasi Guru tiap Aspek 62

di 3 sekolah

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan serta kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003).

Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa kemana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Kurikulum yang ditawarkan merupakan bentuk operasional penataan kurikulum dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang akan memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini. Kebaruan ini harus diwaspadai dengan mengkaji berbagai sumber dan mendeskriminasikannya kepada berbagai pihak terutama para pelaksana dan calon pelaksana di lapangan, agar tidak salah tafsir dan salah kaprah dalam implementasinya.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari.

(12)

2

berketrampilan yang unggul serta “open minded”, memiliki etos kerja, melatih melakukan penelitian sesuai proses/metode ilmiah dan belajar mengaplikasikan pengetahuan mempunyai sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. Disamping itu juga bersikap peka, tanggap dan berperan aktif dalam menggunakan fisika untuk memecahkan problem di lingkungannya. Melalui penguasaan mata pelajaran Fisika baik proses, produk, maupun sikap yang baik, siswa diharapkan mampu mengembangkan ilmunya,bertenggang rasa, mampu membina kerajasama yang sinergis demi tercapainya efisiensi dan efektivitas, kualitas serta kesuksesan nyata bagi siswa. Untuk mencapai hal tersebut seorang guru atau calon guru perlu untuk menguasai konsep-konsep tentang penilaian dilapangan agar benar-benar menjadi guru yang professional dalam menjalankan tugas kesehariannya.

Dalam rangka menjamin mutu proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah telah ditetapkan standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien (Amri, 2013).

(13)

3

secara khusus dan penyidikan pada umumnya sulit diprediksi. Andai kita boleh membandingkan, dilihat dari resiko atau dampak yang dapat ditimbulkan, nampaknya lebih berbahaya pembelajaran yang tidak direncanakan dari pada membuat satu bangunan rumah. Keduanya beresiko, tapi karena pembelajaran langsung berhubungan dengan “pencetakan manusia”, kerugian akan lebih fatal dibandingkan dengan bentuk bangunan yang dihasilkan jika tanpa perencanaan.

Dengan adanya perencanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai alat kontrol, maka apabila terjadi adanya kegiatan pembelajaran yang tidak sesuai dengan skenario pembelajaran akan segera diketahui dan pada saat itu pula pembelajaran dikembalikan kepada rencana yang telah disusun. Dengan demikian peluang terjadinya in-efisiensi dan in-efektivitas dalam proses dan hasil pembelajaran akan bisa dikurangi. Oleh karena itu setiap guru pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran jangan abaikan perencanaan pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran dapat terkontrol.

Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, dalam kerangka pembangunan pendidikan. Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat. Umumnya guru dan tenaga pengajar cenderung dalam rutinitas mengajar yang didasarkan atas pengalaman dan kebiasaan tanpa mengetahui betapa kompleks sebenarnya proses pembelajaran itu. Karena banyaknya aspek-aspek pembelajaran itu para ahli terus menelitinya untuk mencari jalan-jalan baru yang dianggap lebih ampuh sambil meninjau metode yang lama sacara kritis.

(14)

4

fisika yang menjadi responden belum melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang telah dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang berdampak tidak baiknya pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru fisika di sekolah tersebut.

Standar dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 diberi makna kriteria minimal. Standar berarti batas, patokan, syarat yang harus dicapai dalam proses peningkatan mutu. Batas-batas itu harus terukur sehingga harus jelas indikatornya. 1. Standar itu pasti, misalnya dalam standar batas nilai minimal membantu

siswa mencapai target.

2. Standar itu ukuran keahlian atau kompetensi. 3. Standar itu prestasi yang patut dicontoh 4. Standar itu tantangan.

5. Standar itu hasil kesepakatan.

Sedangkan proses merupakan kunci untuk menghasilkan mutu, proses ini merupakan usaha mengkoordinasikan desain dari tiap komponen yang lain. Keluaran bukan hanya mereka yang lulus satuan pendidikan dan dapat meneruskan ke jenjang perguruan tinggi, melainkan juga termasuk putus satuan pendidikan, Ukuran kualitas tidak hanya dilakukan oleh satuan pendidikan melainkan juga oleh pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholders).

(15)

5

Berdasarkan uraian di atas dan pentingnya masalah ini untuk diteliti, agar diperoleh data yang valid seberapa besar guru yang menerapkan standar proses dari BSNP. Untuk kepentingan tersebut diperlukan berbagai pelatihan dan sosialisasi yang matang kepada pihak yang dimaksud, agar standar yang telah ditetapkan oleh BSNP tersebut dapat dipahami dan dilaksanakan di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Dengan adanya pemahaman tentang standar proses ini diharapkan kedepannya pendidikan Indonesia dapat melahirkan generasi-generasi yang berkualitas.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Adanya guru fisika yang belum mengetahui Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik.

2. Adanya guru Fisika yang belum mengetahui Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Adanya guru Fisika yang belum mengetahui Permendiknas No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan.

4. Perencanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru belum berorientasi pada BSNP.

5. Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan guru belum berorientasi pada BSNP.

1.3Batasan Masalah

Mengingat bahwa luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah guru fisika kelas X di Sekolah Menengah Atas (SMA) dibeberapa-Kota Medan.

2. Sekolah yang akan diteliti berdasarkan sekolah yang menggunakan kurikulum 2013.

(16)

6

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Apakah guru-guru di sekolah mengetahui Permendiknas No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kuifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru?

2. Apakah guru-guru di sekolah telah menerapkan standar proses pembelajaran yang sesuai dengan BSNP?

3. Apa penyebab guru tidak melakukan standar proses pembelajaran yang berstandar oleh BSNP?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan pemahaman guru tentang Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007.

2. Mengetahui kemampuan guru dalam melakukan standar proses pembelajaran di sekolah.

3. Mengetahui faktor-faktor penyebab kendala dalam melakukan standar proses sesuai standar BSNP yang dilakukan guru di sekolah.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti tentang standar proses pembelajaran.

2. Menjadi motivasi baik guru untuk melaksanakan proses pembelajaran di sekolah telah sesuai dengan standar proses oleh BSNP.

3. Pedoman penelitian lanjutan bagi peneliti selanjutnya. 1.7 Definisi Operasional

(17)

7

2. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Standar dalam UUSPN No. 20 tahun 2003 diberi makna kriteria minimal. Standar berarti batas, patokan, syarat yang harus dicapai dalam proses peningkatan mutu.

(18)

65

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian tentang Implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses,menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa:

1. Kurangnya pemahaman guru tentang permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 di setiap sekolah. Ini dapat dilihat dari rata-rata hasil angket guru hanya sebesar sebesar 51.63% saja, hal ini sangat kurang kesempurnaaan dalam implementasi standar proses.

2. Kurangnya kemampuan guru di setiap sekolah dalam melakukan standar proses yang berorientasi BSNP.

3. Kurangnya pemahaman guru tentang pelaksanaan standar proses yang berstandar dikarenakan beberapa faktor baik dari internal guru, maupun lingkungan tempat bekerja guru yaitu di sekolah.

5.2 Saran

Dari data di atas dapat di sarankan bahwa :

1. Perlunya bagi guru untuk mengikuti seluruh perkembangan informasi dalam pendidikan sehingga dapat melakukan improvisasi dalam proses pembelajaran.

2. Perlunya sampel sumber data yang lebih banyak agar penelitian selanjutnya mendapatkan hasil yang lebih baik.

3. Bagi peneliti berikutnya disarankan untuk lebih dapat mendisplay data dengan daya kreatif sendiri sehingga menghasilkan temuan-temuan yang dapat memperbaiki pendidikan di Indonesia.

(19)

66

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S., (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta Jakarta

Arifin, Z., (2012), Evaluasi Pembelajaran Edisi Revisi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung

Arsana, A.A.P., (2012), Studi Evaluatif tentang Pelaksanaan Standar Proses : 1-20.

Asyhari, A.,Sunarno, W., Sarwanto, (2014), Jurnal Inkuiri, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Sma Berbasis Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Pendidikan Karakter, 3 : 62-75.

BSNP, (2005), Badan Standar Nasional Pendidikan, http://bsnp-indonesia.Org/id/?page id=245/

Djamarah, dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed

Febrianti, A., Yozza, H., dan Rahmi, I., (2012), Penerapan Metode Adaptive Regression Spline (MARS) Untuk Mengidentifikasi Komponen yang Berpengaruh Terhadap Peringkat Akreditasi Sekolah, Jurnal Matematika UNAND 2 : 2303-2910.

Fraenkle, J.R., Wallen, N.E., dan Hyun, H.H., (2006), How to Design and Evaluate Research in Education, Mc Graw Hill, Newyork

Kurniasih, I., (2013), Pengaruh Komitmen Guru Dan Implementasi Kebijakan Standar Proses Terhadap Kualitas Layanan Pembelajaran : 1-13.

Mulyasa, H.E., (2013), Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013,PT Remaja Rosdakarya, Bandung

(20)

67

[Permendiknas] Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, (2007), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru,Jakarta, BSNP

[Permendikbud] Peraturan Menteri dan Kebudayaan, (2013), Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Relitawati, D, (2009), Analisis Implementasi Proses Pembelajaran Terhadap Kualitas Lulusan di SMAN 13 Medan,Tesis, FMIPA, USU, Medan.

Sumiati, dan Asra, (2007), Metode Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung. Sugiyono, (2010), Metode Penelitian Pendidikan, CV Alfabeta, Bandung.

Gambar

Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan
Gambar 2.1.   Situasi Sosial   Gambar 3.1.   Teknik Pengumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Perumusan masalah dari paparan diatas adalah pemanfaatan Content Management System untuk mengatasi permasalahan tes manual pada tes seleksi calon mahasiswa baru,

Analisis koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,464 yang artinya bahwa 46,4% variasi variabel loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh variabel financial benefit, social

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Barang /Jasa, Maka Pejabat Pengadaan Pada RSUD Sultan Abdul Azis Syah Peureulak Kab.. PEMERINTAH KABUPATEN

Judul: “Faktor Keuangan Dan Non Keuangan Yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Dan Sukuk (Analisis Komparatif Pada Peringkat Obligasi dan Sukuk Yang Terdaftar Di

Desain kawasan didesain meliputi bangunan asrama laki-laki dan perempuan, bangunan masjid, bangunan sekolahan, bangunan rumah pengasuh, bangunan perpustakaan dan sebagai

Sedangkan pembelajaran selanjutnya setelah anak memahami konsep dasar pecahan, maka dalam pembelajaran operasi pecahan dapat menggunakan metode-metode yang abstrak dan

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang terdapat dalam metode kuantitatif, dimana metode penelitian kuantitatif dapat

Meskipun sebagian dokter percaya bahwa narkotika dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama dalam dosis yang kecil untuk mengatasi nyeri punggung bawah kronis,