• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Asumsi Kesatuan Usaha Pada Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Asumsi Kesatuan Usaha Pada Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Tingkir, Salatiga"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN ASUMSI KESATUAN USAHA PADA

USAHA MIKRO DAN KECIL

DI KECAMATAN TINGKIR, SALATIGA

Debby Florensia

Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana

ABSTRACT

Micro and small enterprisesis one of the supportive economic activities in Indonesia, whether as additional income or as jobs provider for society. However, Micro and small enterprises has a lot of problem in its implementation. Many facts show that businessmen experience difficulties in implementing business entity assumption where they can’t separate between personal and business funds. This condition makes their business capital eroded from day to day. This research is a descriptive research for the purpose to analyze how business entity assumption can be applied for small business. The method used in this research is convenience sampling, where samples will be used according to the employee amounts in the business criteria.

Based on the results of this research, 92.9% respondents have paid salaries for married employees and include it in the component of production costs. There are only 20 % who include transport costs into production costs. The other 83.3% respondents have business places which are fused with their houses. They also don’t separate electricity, water and telephone bill from their offices. However, 34.3% respondents have allocated those bills. 65,7% respondents haven’t allocated them. There are amounts of 43 % who note business product that they have taken. The other 61.1% respondents note what products they have used. The rest 38.9% respondents compensate with the same prices of those products.

Keywords: business entity, Micro and small enterprises, Separate between

(2)

SARIPATI

Usaha mikro dan kecil merupakan salah satu penunjang kegiatan ekonomi di Indonesia, baik dalam hal pendapatan maupun penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun, dalam prakteknya usaha mikro dan kecil di Indonesia masih mempunyai banyak permasalahan. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak pelaku usaha mengalami kesulitan dalam menjalankan asumsi kesatuan usaha dimana tidak bisanya memisahkan antara uang pribadi dengan uang untuk usaha sehingga membuat modal untuk pengembangan usaha lama kelamaan terkikis habis. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan asumsi kesatuan usaha pada usaha mikro dan kecil. Pengambilan sampel menggunakan metode convenience sampling dimana sampel yang akan digunakan sesuai dengan kriteria usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya.

Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 92,9% responden sudah melakukan penggajian terhadap karyawan yang masih keluarga dan memasukkan ke dalam komponen biaya produksi usaha. Hanya 20% yang memasukkan biaya transportasi kedalam biaya produksi. Sebesar 83,3% responden mempunyai tempat usaha yang tergabung dengan tempat tinggal pemilik, dan tidak adanya pemisahan rekening listrik, air, dan telepon. Namun, 34,3% responden sudah mengalokasikan biaya-biaya tersebut. Dan 65,7% tidak mengalokasikan biaya tersebut. Ada 43% yang melakukan pencatatan atas pengambilan produk usaha. Sebanyak 61,1% responden mencatat produk apa saja yang dipakai, dan 38,9 % mengganti seharga produk tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kertas kerja ini penulis ingin meneliti seberapa banyak pengetahuan pelaku bisnis usaha jasa salon di Salatiga mengenai green accounting , dengan.. judul

SMEs,This study used a purposive sampling method that takes a sample of the population using. a questionnaire and interview.The study was conducted in territory of

Selain itu mereka juga beranggapan bahwa tujuan mereka mempunyai usaha yaitu untuk menyambung hidup, jadi mereka tidak memerlukan sistem pencatatan yang terlalu rumit,

6) Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UKSW yang sudah memberikan pengajaran dan ilmu selama masa studi kepada penulis... 7) Seluruh staf tata usaha

pelaku usaha yang memiliki posisi dominan. untuk membuat syarat-syarat

Konsumen selaku pihak yang dirugikan dengan Pelaku Usaha sebagai pihak.. yang dinilai bertanggung jawab atas terjadinya kerugian yang

4) Membantu para pelaku usaha UMKM untuk mendapatkan pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang

rintah atau disebut usaha “papan nama” saja. Apalagi pemerintah belum melakukan evaluasi industri kecil yang masih menjalankan usahanya atau sudah tidak lagi, dan