• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Makalah Kesehatan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Makalah Kesehatan Lingkungan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

DIMAN K201202011

K1/KESMAS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MANDALA WALUYA

KENDARI 2013

(2)

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat

menyelesaikan makalah ini yang berjudul “kesehatan lingkungan”.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan

dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak

untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam

pembuatan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih

dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun

demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan

pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh

karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka

menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Dan

semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan

dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat

dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan

belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi

pada suatu daerah disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada

saat hamil dan perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan ) dan faktor

kesehatan lingkungan.

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan

pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang

berkesadaran lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini

masyarakat secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan

yang lebih baik (tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya) Masa datang

kita dihadapkan dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks

yang memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan

yang memadai. Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang,

diperlukan adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan

(4)

ditimbulkan oleh adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk

diukur juga sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.

B. Rumusan Masalah

 Pengertian Kesehatan Lingkungan  Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

 Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan  Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan  Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

C. Tujuan

Mahasiswa dapat mengetahui maksud, syarat-syarat, tata cara serta ruang

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun

1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu

keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan

penyakit atau kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi

kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi

itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi

syarat-syarat lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat

yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan

dalam keseimbangan ekologis.Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari

ilmu kesehatan mayarakat

Ada 3 pengertian yang dikemukakan para ahli tentang kesehatan

lingkungan, masing-masing pengertian lahir dalam upaya memecahkan masalah

kesehatan sesuai jaman dan kebutuhannya. Ketiga pengertian tersebut adalah :

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu upaya, dikemukakan

olehP.Halton Purdon (1971). Purdon menyatakan bahwa “ Kesehatan Lingkungan

merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat modern,

(6)

aspek kesehatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya

untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada

tingkat yang setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi factor social, factor

fisik lingkungan, sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh

terhadap kesehatan.

2. Pengertian kesehatan Lingkungan sebagai Kondisi dikemukakan oleh

Organisasi Kesehatan se Dunia (World Health Organization). WHO

menyatakanEnvironment health refers to ecological balance that must exist

beetwen man and his environment in order to ensure his weel being. Kesehatan

Lingkungan merupakan terwujudnya keseimbangan ekologis antara manusia dan

lingkungan harus ada, agar masyarakat menjadi sehat dan sejahtera. Sehingga

Kesehatan Lingkungan menurut WHO adalah : Those aspects of human health

and disease that are determined by factors in the environment. It also refers to

the theory and practice of assessing and controlling factors in the environment

that can potentially affect health. Atau bila disimpulkan "Suatu keseimbangan

ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin

keadaan sehat dari manusia ". Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan

Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan

yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia

dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang

sehat dan bahagia. Dalam pengertian ini titik pusat pandang dari Kesehatan

Lingkungan adalah bahwa tercapainya tujuan kesehatan yaitu masyarakat sehat

dan sejahtera apabila kondisi lingkungan sehat.

3. Kesehatan Lingkungan adalah ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan

lingkungan dan manusia, ilmu dan seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga

(7)

gangguan penyakit. Pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai suatu ilmu, seni

dan teknologi dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya dikemukakan oleh

Umar Fahmi Achmadi. Menurut Umar Fahmi Achmadi (1991), Kesehatan

Lingkungan adalah ilmu yang mempelajari keterkaitan antara kualitas lingkungan

dengan kondisi kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Lingkungan

mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan

segala macam perubahan komponen lingkungan hidup yang menimbulkan

ancaman atau berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat.

B. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat

1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat

kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu

1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

2. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan,

contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak

tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).

3. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yamh baik untuk penanaman suatu tumbuhan,

dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

(8)

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising yang dapat

mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

C. Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

4. Menanam tumbuhan pada lahan-lahan kosong

D. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan

sebanyak-banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan

global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat

tidak langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang

ini terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut

dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.

2. Menjaga Kebersihan LingkunganDengan lingkungan yang sehat maka kita

harus menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan

yang bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah mush kebersihan

yang paling utama. Sampah dapat dibersihkan dengan cara-cara sebagai

berikut ;

a. Membersihkan Sampah OrganikSampah organik adalah sampah yang

(9)

dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam sampah organik tersebut, contoh

sampah organik :

1). Daun-daun tumbuhan

2). Ranting-ranting tumbuhan

3). Akar-akar tumbuhan

b. Membersihkan Sampah Non OrganikSampah non organik adalah sampah

yang tidak dapat hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka

sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar sampah tersebut dan

lalu menguburnya.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi 2,secara

umum dan secara khusus.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain :

1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman

pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.

2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber

lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan

kesejahteraan hidup manusia.

3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara

masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah

dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

(10)

1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan

kesehatan.

2. Makanan dan minuman yang di produksi dalam skala besar dan di

konsumsi secara luas oleh masyarakat.

3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran

hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk

hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem. 4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,

peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.

5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit

dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.

6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat

kesehatan.

7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.

8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program

kesehatan lingkungan.

E. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal yang

essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan

faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap

timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan

lingkungan, yaitu :

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pembuangan Sampah Padat

(11)

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan pemukiman

12. Aspek kesling dan transportasi udara

13. Perencanaan daerah dan perkotaan

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan

epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.

17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22

ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara

(12)

MASALAH-MASALAH KESEHTAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk

mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia

permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :2,4

1. Air Bersih

—-Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah

dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan

dapat langsung diminum.

—-Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

• Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

• Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l,

Kesadahan (maks 500 mg/l)

• Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2. Pembuangan Kotoran/Tinja

—-Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat

sebagai berikut :

• Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

• Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki

mata air atau sumur

• Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

• Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

• Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar

diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin

• Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang • Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

(13)

—-Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria

sebagai berikut :2,6

• Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan

ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

• Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi

yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah

• Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni

rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah

tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak

berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan

minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang

cukup

• Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul

karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis

sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar,

dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4. Pembuangan Sampah

—-Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan

faktor-faktor /unsur, berikut:6

• Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah

adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola

kehidupan/tk sosial ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan

teknologi

• Penyimpanan sampah

• Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali • Pengangkutan

(14)

—-Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui

hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat

memecahkan masalah-masalah ini secara efisien.

5. Serangga dan Binatang Pengganggu

—-Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang

kemudian disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit

pes/sampar, Nyamuk Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp

untuk Demam Berdarah Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki

Gajah/Filariasis. Penanggulangan/pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya

dengan merancang rumah/tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat

tikus), Kelambu yang dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan

Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3 M (menguras mengubur dan menutup) tempat

penampungan air untuk mencegah penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang

angin di rumah atau dengan pestisida untuk mencegah penyakit kaki gajah dan

usaha-usaha sanitasi.

—-Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat

menularkan penyakit rabies/anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara

perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus

dapat menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah

terinfeksi bakteri penyebab.

6. Makanan dan Minuman

—-Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah

makan, jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di

tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual

(15)

-Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan

makanan meliputi :

• Persyaratan lokasi dan bangunan

• Persyaratan fasilitas sanitasi

• Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan

• Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

• Persyaratan pengolahan makanan

• Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi

• Persyaratan peralatan yang digunakan

• Pencemaran Lingkungan

—-Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,

pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air

pollution dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem

perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih

berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia

cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat

pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah

satu faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita.

Mengenai masalah out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah,

berbagai analisis data menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak

(16)

pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah 12,5 kali lebih besar. Keadaan ini,

bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan lebih buruk di masa

mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau sekedar

diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran

pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan,

terganggunya ekologi hutan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat

yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan

dalam keseimbangan ekologis.

Cara-cara Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan

1. Tidak mencemari air dengan membuang sampah disungai

2.. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

3. Mengolah tanah sebagaimana mestinya

(17)

Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan hal

yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan

dan faktor keturunan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/14974253/Makalah-Kesehatan

http://www.docstoc.com/docs/34033756/prospek-kesehatan-lingkungan

World Health Organization (WHO). Environmental Health. Disitasi dari :

http://www.WHO.int. Last Update : Januari 2008

Setiyabudi R. Dasar Kesehatan Lingkungan. Disitasi dari :

http://www.ajago.blogspot.htm. Last Update : Desember 2007

Departemen Kesehatan Repubik Indonesia.. Undang-undang Nomor 23 tahun

(18)

Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No 416 tahun 1990 tentang

Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.

Soeparman dan Suparmin. 2001.Pembuangan Tinja dan Limbah Cair : Suatu

Pengantar. Jakarta : EGC.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/MENKES/SK/VII/2003 tentangPersyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan

Referensi

Dokumen terkait

Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka tekanan di suatu titik tertentu tidak hanya ditentukan oleh berat fluida di atas permukaan

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa

e. Dampak Pencemar Partikel. Partikel-partikel pencemar udara sangat merugikan manusia. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat

Terjadinya kerusakan dapat disebabkan oleh banyak faktor, antara lain, asupan makanan, udara yang tercemar, logam berat, lingkungan yang kurang sehat dan lain

Dalam hal ini tumbuhan hiperakumulator memiliki kemampuan untuk melarutkan unsur logam pada rizosfer dan menyerap logam bahkan dari fraksi tanah yang tidak bergerak sekali

Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam

Dalam jumlah yang sedikit tanah dapat mengurai logam berat, namun secara terus menerus tanah akan terakumulasi dan tercemar logam berat tersebut (Priyanto dan Joko, 2010)..

Alfalfa berpotensi sebagai tanaman hiperakumulator karena mampu tetap tumbuh pada tanah tercemar logam berat serta mampu mentranslokasikan logam berat dari tanah