• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada "Gracia" Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan terhadap loyalitas konsumen : studi kasus pada "Gracia" Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang."

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang

Benyamin Beny Sadewa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan terhadap loyalitas konsumen. Jenis penelitian penulis adalah studi kasus yang dilaksanakan di “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang dipakai penulis adalah

(2)

xv

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COSTUMERS PERCEPTIONS ON THE QUALITY OF SERVICESSTOWARDLOYALITY CONSUMERS

Case Study in “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K)

Jl. Pandanaran I/29, Semarang

Benyamin BenySadewa

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2013

(3)

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS JASA

PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Benyamin Beny Sadewa

NIM : 092214012

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS JASA

PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Benyamin Beny Sadewa

NIM : 092214012

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(5)

Skripsi

JI. Pandanaran U29, Semarang

Telah disetujui oleh:

Drs. Hendra Poerwanto G., MSi.

Pembimbing

(6)

Sanata Dharma

Jabatan Nama Lenskap Tanda Tansan

Ketua

Sekretaris

Anggota Drs. Hendra Poerwanto G,M.Si

Anggota

Anggota

(7)

iv

MOTTO:

“ Hidup terasa lebih mudah ketika kita

percaya kepada diri sendiri dan Tuhan”

Penulis

“ When life is too easy for us, we must beware or we may not

be ready to meet the blows which sooner or later come to

everyone, rich or poor

Eleanor Roosevelt

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Yesus Kristus Sang Juru Selamat

Papa dan Mama tercinta

Anselmus Aan Nakula

(8)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP

OYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada "Gracia" Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K)

Jl. Pandanaran A29, Semarang

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 17 Desernb er 2013 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meriru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan oftrng lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada pelrulis aslinya,

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya temyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia mnerima sanksi, yaitu skrips saya digugdrkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.8.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003,pasal 25 dan pasal 70).

(9)
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PERSEPSI

KONSUMEN PADA KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP

LOYALITAS KONSUMEN, Studi kasus pada “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK(K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., MBA, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

4. Bapak A. Yudi Yuniarto, S.E., MBA, selaku dosen pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati. 5. Dr. Lewie Suryaatmadja selaku pemilik “Gracia” Skin Clinic yang telah

memberikan saya tempat untuk melakukan penelitian.

6. Seluruh karyawan “Gracia” Skin Clinic yang sudah membantu dan membimbing penulis dalam melakukan penelitian.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

8. Kepada Ayah dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan baik secara moril dan materiil.

(11)
(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN...vi

HALAMAN KATA PENGANTAR...vii

HALAMAN DAFTAR ISI...ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ...xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR...xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

HALAMAN ABSTRAK ...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Pembatasan Masalah ...3

D. Tujuan Penelitian ...3

E. Manfaat Penelitian ...4

F. Sistematika Penulisan ...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...6

A. Landasan Teori...6

(13)

x

2. Jasa ...8

3. Loyalitas Pelanggan ...14

4. Klinik Pengobatan ...20

B. Penelitian Sebelumnya ...21

C. Kerangka Konseptual ...23

D. Hipotesis Penelitian... 24

BAB III METODE PENELITIAN ...25

A. Jenis Penelitian...25

B. Subjek dan Objek Penelitian ...25

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ...26

D. Variabel Penelitian ...26

E. Polulasi dan Sampel ...29

F. Jenis Data yang Diperlukan ...31

G. Instrument Pengukuran Data ...31

H. Pengukuran Variabel ...32

I. Teknik Pengujian Instrumen ...34

J. Alat Analisis ...36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...40

A. Gambaran Perusahaan...40

B. Profile ...44

C. Bagian Administrasi Umum ...44

D. Struktur Organisasi ...47

E. Upaya-Upaya yang Telah Dilakukan Oleh Perusahaan ...47

F. Gambaran Pemasaran dan Konsumen ...48

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...50

A. Deskripsi Data Responden ...51

B. Analisis Data ...54

1. Hasil Uji Validitas ...54

(14)

xi

3. Deskripsi Variabel ...58

4. Analisis Regresi ...58

C. Pembahasan...63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...68

A. Kesimpulan ...68

B. Implikasi Hasil Penelitian ...68

C. Saran...71

D. Keterbatasan Penelitian ………...72

DAFTAR PUSTAKA ...73

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Karakteristik Jenis Kelamin ...51

V.2 Karakteristik Usia ...52

V.3 Karakteristik Frekuensi Berobat ...53

V.4 Hasil Analisis Validitas Variabel X ...55

V.5 Hasil Analisis Validitas Variabel Y ...56

V.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ...57

V.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ...57

V.8 Nilai Variabel ...58

V.9 Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...59

V.10 Coefficients Reggresion ...61

V.11 Hasil Pengukuran Variabel X ...63

(16)
(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuisioner dan Struktur Organisasi ... 75

Lampiran 2 Hasil Penilaian dan Penelitian ... 79

Lampiran 3 Perhitungan SPSS 16.00 ... 88

Lampiran 4 Regresi Linier Sederhana ... 98

(18)

xv

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS JASA PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus pada “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang

Benyamin Beny Sadewa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

(19)

xvi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COSTUMERS PERCEPTIONS ON THE QUALITY OF SERVICESS TOWARD LOYALITY CONSUMERS

Case Study in “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) Jl. Pandanaran I/29, Semarang

Benyamin Beny Sadewa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran konsumen dalam kehidupan sebuah perusahaan sangat penting,

hal ini dapat dilihat dari persepsi konsumen atas kualitas jasa pelayanan

yang ditawarkan oleh perusahaan.

Kualitas jasa pelayanan merupakan suatu kondisi yang dinamis yang

berpengaruh terhadap suatu produk, jasa, manusia, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan atau dapat diartikan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2001).

Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada

konsumen itu sendiri

Untuk meningkatkan kualitasnya, maka sebuah bisnis perlu untuk

melakukan peningkatan terhadap produk dan layanannya secara terus

menerus. Hal ini dilihat dari semakin banyak berkembangnya industri

ekonomi yang bergerak dibidang jasa, maka banyak perusahaan mulai

gencar memasarkan produknya, guna mendapatkan respon yang baik dari

(21)

konsumen. Menyadari bahwa konsumen selalu menginginkan jasa dan

layanan yang baik membuat produsen harus menerapkan pemikiran bahwa

konsumen adalah raja, hal ini diperkuat pula mengenai hubungan konsumen

dengan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sebuah perusahaan di

katakan hidup apabila memiliki konsumen didalamnya, maka dari itu

banyak pelaku bisnis berlomba lomba memanjakan konsumen dengan

memberikan pelayanan yang terbaik, maka dari itu bagi perusahaan yang

bergerak di bidang jasa, memuaskan kebutuhan pelanggan berarti

perusahaan harus memberikan pelayanan berkualitas kepada pelanggan.

Loyalitas konsumen sangat penting artinya bagi perusahaan yang

menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan

usahanya.Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan

produk dan pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk

memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Loyalitas

konsumen dapat juga diartikan sebagai kesetiaan seseorang atas produk

atau jasa tertentuyang merupakan kelanjutan kepuasan konsumen dalam

menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang ditawarkan oleh

perusahaan untuk menjadi pelanggan perusahaan tersebut. Philip Kotler

(2001) menyatakan bahwa loyalitas tinggi adalah pelanggan yang

melakukan pembelian dengan prosentase makin meningkat pada

(22)

Loyalitas konsumen dapat dicapai ketika dimensi kualitas layanan

terpenuhi, yaitu reabilitas (reability), daya tanggap (responsiveness),

jaminan (assurance), empati (empathy) dan bukti fisik (tangibles).

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan tersebut, penulis tertarik

untuk mengambil judul penelitian Pengaruh Persepsi Konsumen pada

Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh persepsi konsumen pada kualitas pelayanan terhadap

loyalitas konsumen?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan mengenai obyek

penelitian, dimana dimensi kualitas jasa pelayanan yang diteliti adalah:

a. Reliabilitas (reliability)

b. Daya tanggap (responsiveness)

c. Jaminan (assurance)

d. Empati (empathy)

e. Bukti fisik (tangible)

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana kualitas jasa pelayanan mempengaruhi

(23)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk

perusahaan guna meningkatkan kualitas jasa pelayanan terhadap pasien

khususnya masyarakat luas.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pemasaran jasa dan dapat

menambah bacaan ilmiah bagi civitas akademik, sehingga dapat

menambah fungsi universitas sebagai wahana menggali ilmu

pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini memberikan tambahan ilmu pengetahuan yang

realistis bagi penulis dengan melihat keadaan yang sebenarnya terjadi,

sehingga dapat memperluas wawasan penulis dalam

mengimplementasikan ilmu yang pernah diperoleh di bangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan

permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

(24)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori, hasil penelitian

sebelumnya, kerangka konseptual penelitian dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, subjek dan objek,

waktu dan lokasi, variabel, definisi operasional, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengujian

instrument, teknik analisis data

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian yaitu

sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan

profil perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi dua hal pokok.Pertama paparan atau deskripsi

mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya, baik

secara kualitatif (data dalam tabel atau grafik) maupun

secara kualitatif.Kedua memuat hasil uji statistik.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pemasaran merupakan salah satu faktor kegiatan penting perusahaan

dalam mencapai tujuan perusahaan diantaranya mencari laba dan bertahan

hidup. Apabila pemasaran dilakukan secara tepat, maka perusahaan dapat

terus mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan meningkatkan

eksistensinya dengan cara mengembangkan barang dan jasa yang

menawarkan nilai lebih kepada konsumen.

Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler (2003) mengatakan

“Marketing is a societal process by which individual and groups obtain

what they need and want through creating, offering, and freely exchanging

products and services value with other.”

Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai

kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian

produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.

Dari definisi di atas, dapat diartikan pemasaran adalah fungsi bisnis

yang mengidentifikasi mengenai keinginan dan kebutuhan yang belum

terpenuhi oleh konsumen dan mengukur seberapa besar keinginan dan

kebutuhan tersebut, menentukan target pasar mana yang dilayani oleh

(26)

perusahaan dan menentukan berbagai produk, jasa dan cara yang tepat

untuk melayani pasar tersebut.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau

jasa hingga ke tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa

tersebut dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan

menghasilkan laba.Sasaran dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru

dengan menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,

mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif

serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang

prisip kepuasan pelanggan.

Pada dasarnya pengertian pemasaran adalah proses penyelarasan

antara kemampuan perusahaan (industri) kebutuhan pelanggan (pasar)

untuk mencapai tujuan perusahaan, semua perusahaan memiliki sejumlah

kemampuan yang unik dalam menyerap informasi penting dari sumber

daya dan keterampilan manjemen. Tetapi tidak semua perusahaan dapat

menjamin bahwa ia dapat mengambil keuntungan dari semua peluang di

pasar secara efektif dalam berkomunikasi dengan pelanggan.

1. Persepsi

Persepsi merupakan sikap seseorang yang termotivasi untuk siap

bertindak, bagaimana konsumen bertindak dipengaruhi oleh

pandangannya tentang situasi. Dalam pemasaran, persepsi lebih

penting daripada realitas, karena persepsi konsumen mempengaruhi

(27)

proses di mana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan

informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin

utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada

rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap

bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam diri kita.

2. Jasa

a. Pengertian Jasa

Menurut Kotler (2001) jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan

yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah

perusahaan yang memberikan konsumen produk jasa baik yang

berwujud atau tidak berwujud, seperti transportasi, hiburan,

restoran, pendidikan dan kesehatan. Dari definisi di atas, tampak

bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak

konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang

terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu barang, melainkan

suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud.

b. Karakteristik Jasa

Menurut Tjiptono (2007), jasa memiliki empat karakteristik

(28)

1) Jasa Tidak Berwujud (intangibility)

Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, tidak seperti

poduk fisik, jasa tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau

dicium sebelum jasa itu dibeli. Jasa berbeda dengan barang, jika

barang merupakan suatu obyek, alat, atau benda, maka jasa

adalah suatu perbuatan, kinerja (performance), atau usaha. Jika

barang dapat dimiliki, maka jasa hanya dapat dikonsumsi, tetapi

tidak dapat dirasakan, serta tidak mudah didefinisikan,

dirumuskan atau dipahami secara rohaniah, dengan kata lain

orang tidak dapat menilai kualitas jasa sebelum merasakannya

ata mengkonsumsinya sendiri.

2) Jasa Dapat Dipisahkan (inseparability)

Umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara

berasamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi,

disimpan dalam persediaan, didistribusikan lewat berbagai

penjualan, dan kemudian baru dikonsumsi. Jika jasa itu

dilakukan oleh orang, maka penyedianya adalah bagian dari

jasa. Dimana jasa biasanya dijual terlebih dahulu, baru

kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat

yang sama. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan

merupakan cirri khusus dalam pemasaran jasa. Keduanya

mempengaruhi hasil dari jasa yang bersangkutan, kunci

(29)

seleksi, penilaian kerja, system imbalan, pelatihan, dan

pengembangan karyawan.

3) Variabilitas (variability)

Jasa sangat bervariasi, karena tergantung pada siapa yang

menyediakan dan kapan serta di mana jasa itu dilakakukan.

Langkah-langkah untuk menuju ke kontrol kualitas yaitu:

investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik,

menstandardisasi proses pelaksanaan jasa di seluruh orgnisasi,

memonitor kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan,

survei pelanggan dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan

yang kurang dapat didekteksi dan diperbaiki. Ada tiga faktor

yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu:

a. Kerja sama atau partisipasi pelanggan selama penyampaian

jasa

b. Moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan

c. Beban kerja perusahaan

Ketiganya ini menyebabkan organisasi jasa sulit

mengembangkan citra merek yang konsisten sepanjang waktu.

Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas yang

tinggi, sehingga seringkali meminta pendapat orang lain

sebelum memutuskan untuk memilih jasa yang spesifik.

(30)

berebeda juga akan berdampak pada persepsi konsumen

terhadap kualitas jasa secara keseluruhan.

4) Tidak Tahan Lama (perishability)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama, tidak

dapat disimpan untuk pemakaian ulang diwaktu yang akan

datang, dijual kembali, atau dikembalikan. Tidak tahan lamanya

jasa tidak menjadi masalah bila permintaan tetap karena mudah

mengatur staf untuk melakukan jasa tersebut, tetapi akan sulit

bila permintaan berfluktuasi.

c. Kualitas Pelayanan

1) Pengertian Kualitas Jasa Pelayanan

Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, proses, manusia dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan, Tjiptono (2004).

Kualitas jasa pelayanan adalah ukuran seberapa bagus

tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspetasi

pelanggan Lewis dan Booms, Tjiptono (2005).

Para ahli melihat kualitas pelayanan, berpengaruh pada

kinerja dan kegiatan oraganisasi dalam mencari keuntungan,

untuk menjadikan pelanggan setia dan menerima apa yang

ditawarkan sehingga mereka puas. Kualitas pelayanan

merupakan hal prima dan keharusan, bila organisasi ingin

(31)

organisasi hanya tergantung dari kerja keras tanpa kualitas.

Sebenarnya yang terjadi adalah penyedia jasa memberikan

kualitas pelayanan maksimal kepada pelanggan potensial,

sehingga mereka dipuaskan. Betapapun baiknya kerja

karyawan bila kualitas layanan buruk, organisasi akan

ditinggalkan pelanggannya. Sebab peran pelanggan merupakan

orang yang menentukan baik tidaknya suatu organsasi. Maka

salah satu jalur yang menentukan kualitas pelayanan kepada

pelanggan adalah kontak personal. Itulah yang menentukan

andilnya sukses organisasi.

Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas dapat

disimpulkan bahwa kualitas layanan yang baik atau bermutu

sangat penting dilakukan dalam perusahaan karena dengan

kualitas yang baik konsumen akan terpuaskan dan melakukan

pembelian ulang. Oleh karena itu, baik tidaknya kualitas jasa

pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam

memenuhi harapan pelanggan secara konsisiten.

2) Dimensi Kualitas Jasa Pelayanan

Ada 5 dimensi utama yang disusun sesuai urutan tingkat

kepentingan relatifnya (Tjiptono dan Chandra, 2011)

(32)

a) Reliabilitas (reliability)

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

memberikan jasa pelayanan yang akurat sejak pertama kali

tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan

jasanya dengan waktu yang disepakati.

b) Daya Tanggap (responsiveness)

Daya tanggap berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan

para karyawan untuk membantu para pelanggan dan

merespon permintaan mereka, serta menginformasikan

kapan jasa pelayanan akan diberikan dan kemudian

memberikan jasa secara cepat.

c) Jaminan (Assurance)

Jaminan berkenaan dengan perilaku karyawan mampu

menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan

dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para

pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan

selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap

pertanyaan atau masalah pelanggan.

d) Empati (empathy)

Empati berarti bahwa perusahaan memahami masalah para

pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada

(33)

e) Bukti Fisik (tangibles)

Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan

dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan

karyawan.

3. Loyalitas Pelanggan

a. Pengertian Loyalitas

Loyalitas pelanggan adalah kunci utama dari perusahaan

untuk menang dalam persaingan, baik perusahaan jasa maupun

perusahaan barang (Tjiptono,2004). Loyalitas itu tergantung dari

puas atau tidaknya pelanggan dalam menerima kinerja suatu

produk dan harapan-harapan yang dicarinya (Kotler,1997).

Loyalitas berlanjut manakala pelanggan merasa dipuaskan, dan

sebaliknya jika produk dan jasa yang diterima tidak seperti yang

diharapkan, maka konsumen menjadi tidak loyal. Hal ini terkait

dengan harapan yang didasarkan pengalaman masa lalu pelanggan,

opini kawan atau komitmen janji pemasar jasa (Kotler and

Amstrong, 2001).

Loyalitas konsumen tercipta karena adanya hubungan yang

harmonis antara pelanggan dengan perusahaan. Dan hubungan

harmonis itu tercipta karena adanya kepuasan dari pihak pelanggan

yang nantinya akan menimbulkan loyalitas dari konsumen kepada

(34)

Loyalitas konsumen adalah pembelian kembali karena ada

komitmen untuk yakin terhadap suatu merk atau perusahaan.

Loyalitas terhadap suatu merk menggambarkan perilaku dari proses

pengambilan keputusan dan tindakan pembelian yang dilakukan, di

mana hal tersebut memiliki kaitan dengan proses pembelajaran.

Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan sebagai

suatu kesetiaan seseorang yaitu konsumen atas suatu produk, baik

barang maupun jasa tertentu, dengan kata lain loyalitas adalah

perilaku pembelian kembali produk yang sama, dengan

berdasarkan keyakinan dan kepercayaan terhadap produk atau jasa

pelayanan yang bersangkutan. Loyalitas konsumen merupakan

suatu bukti bahwa konsumen yang selalu menjadi pelanggan yang

memiliki kekuatan dan sifat positif terhadap perusahaan tersebut.

Berbeda dari kepuasan, yang merupakan sikap, loyalitas

dapat didefinisikan berdasarkan perilaku membeli. konsumen yang

loyal adalah orang yang melakukan pembelian ulang secara teratur,

membeli antar lini produk atau jasa, mereferensikan kepada orang

lain dan menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

(Griffin, 2002).

b. Jenis – Jenis Loyalitas

Menurut Griffin (2002) dua faktor sangat penting bila ingin

mengembangkan loyalitas: pertama, keterikatan (attachment) yang

(35)

produk atau jasa pesaing potensial, dan pembelian yang berulang,

faktor kedua adalah pembelian berulang.

Griffin membagi loyalitas dalam empat jenis yaitu:

1) Tanpa loyalitas

Yaitu beberapa konsumen yang tidak mengembangkan loyalitas

terhadap produk atau jasa tertentu karena beranggapan tidak ada

perbedaan tempat penyedia barang atau jasa tertentu.

2) Loyalitas yang lemah

Yaitu keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian

ulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah, konsumen

ini membeli karena kebiasaan.

3) Loyalitas tersembunyi

Yaitu tingkat preferensi yang tinggi digabung dengan

tingkat pembelian berulang yang rendah. Menunjukan loyalitas

tersembunyi.

4) Loyalitas premium

Yaitu terjadi apabila ada tingkat keterikatan yang tinggi dan

tingkat pembelian berulang yang juga tinggi.

c. Ciri-Ciri Loyalitas

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2001) pelanggan yang

loyal menunjukan ciri-ciri sebagai berikut:

1) Repeat: Apabila konsumen membutuhkan produk atau jasa akan

(36)

2) Retention: Konsumen tidak berperngaruh kepada pelayanan

yang ditawarkan oleh pihak lain.

3) Reffeal: Jika produk atau jasa baik, konsumen akan

mempromosikan kepada orang lain, jika buruk konsumen diam

dan memberitahukannya kepada perusahaan.

d. Cara Mengukur Loyalitas pelanggan

Menurut Strom dan Thiry (Griffin, 2003) pelanggan yang loyal:

1) Frekuensi melakukan pembelian atau kunjungan berulang

secara teratur dalam periode tertentu.

2) Membeli lini barang atau jasa.

3) Merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan

barang atau jasa.

4) Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

e. Membangun Loyalitas

Tujuan dan maksud utama hubungan pemasaran adalah

mencapai hubungan pelanggan dan membangun kesetiaan. Maka

kita perlu membangun kesetiaan pelanggan dengan cara (Tjiptono,

1995) sebagai berikut:

1) Core Service

Jasa utama didasarkan pada kebutuhan pasar yang utama, dari

situ hubungan konsumen dibangun karena dengan pelayanan

inti yang memuaskan, konsumen benar-benar mulai percaya

(37)

2) Coztumizing The Relationship

Karena perusahaan jasa sangat fleksibel untuk tingkat yang

lebih besar maka bisnis ini mempunyai pertimbangan

keuntungan melebihi barang produk manufaktur karena

mereka mempunyai pelanggan yang berbeda dan problem yang

berbeda pula.

3) Service Augmentation

Jasa tambahan berarti membangun pelayanan plus dan lebih

baik lagi jika pelayanan plus itu tidak dapat ditiru oleh pesaing.

4) Relationship Pricing

Harga sangat mempengaruhi orang untuk membeli barang.

Membangun loyalitas konsumen dapat ditempuh dengan cara

member potongan-potongan bagi pelanggan sehingga mereka

merasa perusahaan memberi perhatian.

5) Internal Marketing

Pemasaran internal merupakan faktor yang sangat penting,

tekananya pada karyawan, bagaimana perusahaan mampu

mengelola karyawannya agar mengerti prinsip-prinsip

(38)

f. Pengaruh Persepsi Konsumen pada Kualitas Jasa Pelayanan

terhadap Loyalitas Pelanggan

Banyak penelitian yang menyatakan bahwa persepsi

konsumen pada kualitas jasa pelayanan yang baik adalah

melakukan segala sesuatu secara benar sejak awal. Bila itu tercapai

maka akan mewujudkan loyalitas konsumen.

Persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan

mempunyai hubungan yang erat dengan loyalitas pelanggan hal ini

dikemukakan dalam penelitian Bloemer (1999) “Service Quality is

positively across different types of service industries”. Selanjutnya

(Zeithanml, 1996) mengemukakan “Report a strong association

between overall service quality and service loyalty across multiple

companies” terdapat hubungan yang erat diantara keseluruhan

dimensi dari kualitas jasa pelayanan dengan loyalitas pelanggan

dari beberapa perusahaan,yang dimaksud dengan Overall service

quality adalah dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari (1)

Reliability, (2) Responsiveness, (3) Assurance (4) Empathy, (5)

Tangibles. Sedangkan yang dimaksud Overall service loyalty

adalah dimensi dari loyalitas pelayanan yang terdiri dari (1) Word

of mouth comunications, (2) Purchase intention, (3) Price

sensivity, (4) Complaining behavior.

Kedua variable tersebut mempunyai hubungan yang erat dan

(39)

Dimensi kualitas

o

Reliabilitas

o

Daya tmggap

o

Jaminan

.

Empati

.

Bukti fisik

Loyalitas konsumen

Word ofmouth

comunications

[image:39.598.97.520.67.594.2]
(40)

B. Penelitian Sebelumnya

1. Monika Atika Tyas Martanilofa, manajemen 2004. Analisis Pengaruh

Kualitas Jasa Transportasi Terhadap Loyalitas Pelanggan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas jasa

transportasi berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Teknik analisis

data yang digunakan adalah Regresi Linier Sederhana dengan

menggunakan program SPSS.16, hasil analisis data menunjukan bahwa

kualitas jasa mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Pengambilan data dilakukan dengan survei menggunakan

kuesioner kepada pelanggan yang bertujuan untuk mendapatkan data

mengenai kepuasan konsumen. Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah Purposive Sampling.

Dalam penelitiannya peneliti menggunakan 100 sampel sebagai

responden, yaitu masyarakat yang memilih jasa kereta api pramex.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Setelah

melakukan berbagai uji penulis mendapat kesimpulan bahwa loyalitas

konsumen dipengaruhi oleh kualitas jasa.

2. Rinto Setyawan, manajemen 2000. Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap

Loyalitas pelanggan, studi kasus pada Biro Transportasi PO. Sumber

Alam .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas jasa

(41)

data yang digunakan adalah Regresi Linier berganda dengan

menggunakan program SPSS.16, hasil analisis data menunjukan bahwa

kualitas jasa mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan.

Pengambilan Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei

menggunakan kuesioner kepada pelanggan yang bertujuan untuk

mendapatkan data mengenai kepuasan konsumen. Metode pengambilan

sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling.

Dalam penelitiannya peneliti menggunakan 100 sampel sebagai

responden, yaitu masyarakat yang menggunakan jasa bus PATAS

Sumber Alam yang mempunyai tujuan dari Purwokerto ke Jakarta.

Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Setelah

melakukan berbagai uji penulis mendapat kesimpulan bahwa loyalitas

konsumen dipengaruhi oleh kualitas jasa.

3. Niya Nuryani, 022214124, Manajemen Universitas Sanata Dharma,

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas

kondumen Pada Hotel Puri Artha Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas Pelayanan

jasa berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen. Teknik

analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier berganda dengan

menggunakan program SPSS.16, hasil analisis data menunjukan bahwa

kualitas jasa mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

(42)

Pengambilan Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei

menggunakan kuesioner dan wawancara kepada konsumen pada Hotel

Puri Artha yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai kepuasan

dan loyalitas konsumen. Metode pengambilan sampel yang digunakan

adalah Purposive Sampling.

Dalam penelitiannya peneliti menggunakan 150 sampel sebagai

responden, yaitu anggota semua konsumen yang menginap di Hotel Puri

Artha. Setelah melakukan berbagai uji penulis mendapat kesimpulan

bahwa loyalitas konsumen dan kepuasan dipengaruhi oleh kualitas jasa.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dari penelitian yang akan di lakukan adalah

[image:42.595.98.511.188.596.2]

sebagai berikut:

Gambar II.2

Kerangka Konseptual

Dari kerangka konseptual diatas menggambarkan bahwa persepsi

konsumen pada kualitas jasa pelayanan (X) berpengaruh terhadap Loyalitas

konsumen (Y).

Persepsi Konsumen pada Kualitas Jasa

Pelayanan (X)

(43)

D. Hipotesis

Dalam hal ini persepsi konsumen pada kualitas pelayanan jasa dapat

mempengaruhi loyalitas konsumen, apabila suatu instansi memiliki kualitas

jasa pelayanan yang baik maka akan timbulah sikap loyalitas dari konsumen

terhadap instansi atau perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian diatas hipotesis dalam penelitian ini adalah persepsi

konsumen pada kualitas jasa pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan cakupan populasi dan kesimpulan yang diharapkan, maka

penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus. Studi kasus adalah suatu

penelitian yang terperinci mengenai suatu obyek tertentu selama kurun waktu

tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dengan cukup

menyeluruh.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian atau informan penelitian adalah subjek yang

memahami informasi penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang

memahami objek penelitian (Bungin, 2007). Dalam penelitian ini subjek

penelitiannya yaitu pasien yang berobat di “Gracia” Skin Clinic, dr.

Lewie Suryatmadja, SpKK (K) lebih dari satu kali.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yaitu apa yang menjadi sasaran (Bungin, 2007).

Obyek dalam penelitian ini yaitu variabel-variabel yang diteliti oleh

penulis. Dalam hal ini yang menjadi obyek penelitian adalah persepsi

konsumen pada kualitas jasa pelayanan yang ada pada “Gracia” Skin

Clinic, dr. Lewie Suryatmadja, SpKK (K).

(45)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2013

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di “Gracia” Skin Clinic dr. Lewie Suryatmadja,

SpKK (K), Jl. Pandanaran I/29 Semarang.

D. Variabel Penelitian

Dalam judul penelitian ini memiliki dua buah variable, yaitu variable

Independen dimana merupakan persepsi konsumen pada kualitas jasa

pelayanan, dan variable dependen yaitu loyalitas konsumen.

1. Variabel Independen

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah persepsi

konsumen pada kualitas jasa pelayanan. Kualitas jasa pelayanan sebagai

variable independen memiliki dimensi yang membentuk kualitas

pelayanan, yaitu:

a. Bukti Fisik (Tangiable)

Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan

material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.

Pada penelitian ini bukti fisik yang akan di teliti meliputi:

1) Perlengkapan dan peralatan

2) Fasilitas fisik

(46)

b. Keandalan (Reliability)

Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan

layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan

apapun dan menyampaikan jasanya dengan waktu yang disepakati.

Pada penelitian ini keandalan yang akan diteliti meliputi:

1) Prosedur penerimaan pasien yang mudah atau cepat

2) Pelayanan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan yang cepat

3) Prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit

4) Dokter dan perawat datang sesuai jadwal yang telah ditentukan.

c. Daya Tanggap (Responsiveness).

Daya tanggap berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para

karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon

permintaan mereka, serta mengimformasikan kapan jasa akan

diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat. Pada

penelitian ini daya tanggap yang akan diteliti meliputi:

1) Dokter menanyakan keluhan penyakit yang diderita pasien

2) Kemampuan dokter dan perawat untuk cepat tanggap

menyelesaikan keluhan pasien

3) Dokter dan perawat memberikan informasi yang jelas, mudah

dimengerti

(47)

d. Jaminan (Assurance).

Jaminan berkenaan dengan perilaku karyawan mampu

menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan

perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya.

Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan

menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk

menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.

Pada penelitian ini Jaminan yang akan diteliti meliputi:

1) Pengetahuan dan keterampilan pegawai

2) Pelayanan yang ramah

3) Selalu menghargai dan selalu menjaga kesopanan

e. Perhatian (Emphaty).

Empati berarti bahwa perusahaan memahami masalah para

pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada pelanggan

dan memiliki jam operasi yang nyaman. Pada penelitian ini Jaminan

yang akan diteliti meliputi:

1) Pelayanan mudah untuk dihubungi

2) Pelayanan memenuhi kebutuhan pelanggan

3) Pelayanan selalu menciptakan kesan positif

2. Variabel dependen

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah loyalitas

konsumen, dan loyalitas konsumen dapat diketahui dari

(48)

a. Pasien akan menggunakan jasa “Gracia” Skin Clinic, dr. Lewie

Suryatmadja, SpKK (K) pada saat mengalami gangguan kesehatan

b. Kesediaan pasien untuk menyampaikan kualitas jasa pelayanan

“Gracia” Skin Clinic, dr. Lewie Suryatmadja, SpKK (K) yang bagus

kepada orang lain

c. Pasien akan tetap menggunakan jasa “Gracia” Skin Clinic, dr. Lewie

Suryatmadja, SpKK (K) meskipun pernah dikecewakan

d. Pasien bersedia menganjurkan kepada saudara dan teman untuk

menggunakan jasa “Gracia” Skin Clinic, dr. Lewie Suryatmadja,

SpKK (K).

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya

berupa objek, orang, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003). Populasi dalam penelitian ini

yaitu semua pasien yang pernah berobat di “Gracia” Skin Clinic, dr.

Lewie Suryaatmadja, SpKK (K) yang tidak diketahui jumlahnya (infinite).

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono1999). Sampel dari penelitian ini

adalah sebagian pasien yang pernah berobat di “Gracia” Skin Clinic dr.

(49)

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability

sampling artinya tidak semua populasi memiliki kesempatan untuk

dijadikan sampel penelitian. Teknik yang dipakai adalah Accidental

Sampling. Yang disebut Accidental Sampling adalah teknik penentuan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapapun yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel.

Dalam hal penelitian ini karena populasi bersifat infinite, maka

perhitungan untuk menentukan jumlah sample digunakan rumus

perhitungan sampel sebagai berikut:

n = Z ² / 4 ( moe ) ²

n = 1.96 ² / 4 (0.1) ²

n = 94.04

keterangan :

n = jumlah sampel

Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan

sampel persen,Pada α = 5% dan Z = 1,96.

Mo = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi,

biasanya 10%

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel

(50)

F. Jenis Data yang diperlukan

1. Data Primer pada penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari

konsumen di klinik dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK, berdasarkan jawaban

konsumen atas kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen dari

pertanyaan kuesioner.

2. Data Sekunder pada penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari

Klinik dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK mengenai profil dari klinik tersebut

sebgai tempat penelitian.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode

angket yang memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada konsumen

yang datang ke klinik dr. Lewie Suryatmadja, SpKK (K) dan juga observasi.

1. Kuesioner yang diberikan kepada konsumen berupa pertanyaan yang

penulis buat berdasakan dimensi-dimensi dari variable X (Persepsi

Konsumen Pada Kualitas Jasa pelayanan) dan variable Y (Loyalitas

konsumen). Skala yang digunakan untuk pengukuran menggunkaan skala

Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

presepsi seseorang atau sekelompok orang.

Jenis skala :

SS : Sangat setuju memiliki 5 poin

(51)

N : Netral memiliki 3 poin

KS : Kurang Setuju memiliki 2 poin

SKS : Sangat Kurang Setuju memiliki 1 poin

2. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan meneliti secara langsung di

lapangan tentang situasi yang terjadi dalam suatu perusahaan atau subjek

yang diteliti guna memastikan perusahaan atau subjek yang akan diteliti

layak untuk dilakukan penelitian.

H. Pengukuran Variabel

Penulis memperoleh secara langsung data-data yang dibutuhkan

berdasarkan pada kuisioner yang diberikan untuk diisi oleh responden yang

telah disebarkan dengan menggunakan metode skor. Pemberian metode ini

dengan menggunakan sistem skala likert

Untuk mendapatkan skor, dari jawaban responden setiap pertanyaan

punya 5 (lima) alternatif jawaban yang berurutan dan yang terbaik hingga

yang terburuk. Dengan menggunakan interval kelas yang ditunjukan:

1. Pertanyaan untuk pengukuran persepsi konsumen pada kualitas jasa

pelayanan terdiri dari 20 pertanyaan dengan skor 1, 2, 3, 4, 5 antara lain:

SS (Sangat Setuju) : Skor 5

S (Setuju) : Skor 4

N (Netral) : Skor 3

(52)

STS (Sangat Tidak Setuju) : Skor 1

Skor terendah adalah 1

Skor tertinggi adalah 5

Dalam menentukan interval yang digunakan untuk membentuk keakuratan

informasi maka digunakan rumus struges:

Interval kelas :

=

Range

k

= = 1,33

Dengan interval kelas seperti ini dapat dikelompokkan tingkatan sebagai

berikut:

Skor nilai 1 – 1,33 : Persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan

kurang baik menurut konsumen

Skor nilai 1,34 – 2,67 : Persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan

cukup baik menurut persepsi konsumen

Skor nilai 2,68 – 4,01 : Persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan

baik menurut persepsi konsumen

2. Untuk pengukuran loyalitas konsumen terdiri dari 4 pertanyaan, dengan

skor1, 2, 3, 4, 5 antara lain :

SS (Sangat Setuju) : Skor 5

S (Setuju) : Skor 4

N (Netral) : Skor 3

TS (Tidak Setuju) : Skor 2

(53)

Skor terendah adalah 1

Skor tertinggi adalah 5

Dalam menentukan interval yang digunakan untuk membentuk

keakuratan informasi maka digunakan rumus struges:

Interval kelas :

=

Range

k

= = 1,33

Dengan demikian skala kinerja karyawan, sebagai berikut :

Skor 1 – 1,33 : loyalitas konsumen rendah

Skor 1,33 – 2,67 : loyalitas konsumen sedang

Skor 2,68 – 4,01 : loyalitas konsumen tinggi

I. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrumen penelitian

yang telah disusun. Maka kuesioner yang telah dibagi akan menjalani dua tes

terlebih dahulu, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.Uji

validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Sujarweni dan Endrayanto,

(54)

= N(∑XY) − (∑X)(∑Y)

{N∑X − (∑X) }{N∑Y − (∑Y) }

Dimana:

rXY : koefisien korelasi r hitung

X : nilai dari tiap butir

Y : nilai total tiap butir

N : jumlah sampel

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak, digunakan

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hit ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hit < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41).

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s

Alpha sebagai berikut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:186):

=

(55)

Keterangan:

: reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ : jumlah varian butir

: varian total

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliable atau

tidak, digunakan ketentuan jika nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 maka

dinyatakan reliable dan jika Cronbach’s Alpha < 0,60 dinyatakan

tidak reliable.

J. Alat Analisis

Alat analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Analisis

regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui hubungan secara

linier antara satu variable independen (X) dengan variable dependen (Y).

Analisis ini untuk menegetahui arah hubungan antara variable independen

dengan variable dependen, apakah positif atau negatife dan untuk

memprediksi nilai dari variable dependen apabila nilai variable

independennya mengalami kenaikan atau penurunan.

Untuk menganalisis data dalam regresi linear sederhana ada beberapa

(56)

Tahapan tersebut adalah :

1. Melakukan Uji Normalitas

Hal ini dilakukan untuk mengetahui data Y (populasi) berdistribusi

normal atau tidak. Apabila ternyata populasinya tidak berdistribusi

normal maka peneliti menganalisis dengan statistika non-parametik.

Tetapi bila berdistribusi normal analisis yang digunakan adalah statistika

parametrik. Dalam buku statistika karangan Ferguson menyatakan bahwa

bila sampel lebih dari 25 maka data sampel tersebut diasumsikan

berdistribusi normal, dengan catatan bahwa sampel tersebut menyangkut

orang. Ini karena jumlah sampel yang besar (lebih dari 25) tidak akan

mengganggu estimasi dari populasinya.

2. Mencari Persamaan Regresi

Persamaan dasar garis regresi linier sederhana adalah

Keterangan:

Ŷ= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y apabila a = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Pemakaian lambang Ŷ (Y topi) disini karena antara respon Y

sebenarnya dan respon yang diperoleh dari regresi pada umumnya

(57)

harganya berbeda. Dengan kata lain guna Ŷ adalah untuk mengestimasi

Y (estimasi populasi).

3. Menguji Koefisien Regresi

Tujuan dari pengujian koefisien regresi adalah untuk mengetahui

apakah ada pengaruh antara variable bebas dan variable terikat.

Untuk menguji hipotesis maka dilakukan uji hipotesis sebagai

berikut:

Ho: Persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan tidak berpengaruh

terhadap loyalitas konsumen

Ha: Persepsi konsumen pada kualitas jasa pelayanan berpengaruh

terhadap Loyalitas konsumen

4. Uji t

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t yaitu (Sunyoto, 2009) :

a. Menentukan Ho dan Ha.

Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh persepsi konsumen pada

kualitas jasa pelayanan terhadap loyalitas konsumen

Ha : b1≠ 0, artinya ada pengaruh persepsi konsumen pada kualitas

jasa pelayanan terhadap loyalitas konsumen

b. Menentukan level of significance(α):

Dalam penelititan ini level of significance atau tingkat signifikannya

sebesar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) = n-2 dan n merupakan

(58)

ti=

c. Menentukan nilai thitung dengan rumus (Sunyoto, 2009:152):

Dimana:

ti = t hitung koefisien i

bi = koefisien regresi variabel i

sbi = standar error dari i

d. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Jika thitung≥ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Perusahaan

“Gracia” Skin Clinic adalah perusahaan jasa, merupakan sebuah klinik

spesialis kulit yang hadir untuk memberikan solusi atas kebutuhan

kesehatan kulit, di bawah pimpinan seorang dokter spesialis kulit dan

kelamin, Dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK.

“Gracia” Skin Clinic adalah klinik yang menangani masalah

kecantikan kulit dengan dokter spesialis yang berkompeten di bidangnya,

berdedikasi tinggi dan siap menjadi partner dalam memberikan solusi atas

segala masalah kulit yang dialami oleh pelanggan.“Gracia” Skin Clinic

sangat menyadari bahwa keinginan untuk memiliki kulit yang sehat dan

cantik merupakan dambaan setiap pribadi tanpa terkecuali, untuk itulah

“Gracia” Skin Clinic ada sebagai solusi.

Perusahaan yang bergerak di bidang kecantikan, “Gracia” Skin

Clinic ini memiliki motto “where healthy means beautiful”, dengan maksud

“Gracia” Skin Clinic adalah jawaban terhadap tuntutan kebutuhan

masyarakat modern, yaitu memiliki kondisi kesehatan yang prima, terutama

kesehatan kulit yang sehat dan cantik untuk bisa mendukung kepercayaan

diri setiap pribadi.

Melalui standar pelayanan yang sudah terbukti, “Gracia” Skin Clinic

memberikan pelayanan di bidang General Dermatology (kasus penyakit

kulit uumum) dan di bidang Cosmetic Dermatology. Dokter-dokter spesialis

(60)

“Gracia” Skin Clinic akan menangani setiap permasalahan kulit dengan

seksama dan melakukan pengobatan dengan produk-produk yang telah teruji

kualitasnya, “Gracia” Skin Clinic juga menerapkan konsep boutique clinic

with value, dengan berusaha memberikan kenyamanan dan pengalaman

dalam perawatan kesehatan kulit dengan kualitas tinggi tetapi dengan harga

yang terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat modern. “Gracia” Skin

Clinic menawarkan segala bentuk penanganan penyakit kulit dan kelamin

dan beragam jenis perawatan kulit menggunakan teknlogi terkini, yaitu:

1. Facial

Facial adalah perawatan kulit wajah yang sesuai dengan masalah kulit

wajah seperti muka kusam, berjerawat, kerutan, pori-pori besar, dan

kulit sensitif.

2. Masker

Masker adalah perawatan dengan menggunakan masker yang telah

diberi obat untuk mengatasi masalah muka berjerawat, untuk

meremajakan kulit, dan memutihkan wajah.

3. Chemical peeling

Perawatan ini merupakan teknik peremajaan kulit dengan menggunakan

zat khusus yang berkualitas tinggi untuk meningkatkan dan

memperhalus tekstur kulit dengan mengangkat lapisan kulit terluar yang

sudah mati dan merangsang regenerasi kulit.Sehingga kulit lebih halus,

dan chemical peeling juga efektif mengatasi kulit keriput, kerutan, kulit

(61)

4. Fillers

Fillers adalah obat yang disuntikan ke daerah wajah yang bertujuan

mengisi lipatan tersebut, hasilnya sedemikian natural bahkan bagus

untuk membentuk sexy lips, memperbaiki bekas jerawat, membentuk

dagu dan tulang pipi, serta mempercatik bentuk wajah lainnya.

5. Microdermabrasi

Merupakan perawatan teknik peremajaan kulit dengan menggunakan

zat khusus yang berkualitas tinggi untuk mengangkat dan memperhalus

tekstur kulit dengan mengangkat lapisan kulit terluar yang sudah mati

dan merangsang regenerasi kulit, sehingga kulit tampak cantik.

6. Dermabrasi

Suatu metode dengan menggunakan alat khusus seperti sikat kecil yang

berputar dengan kecepatan tinggi untuk mengikis lapisan permukaan

kulit, efektif menghilangkan tatto dan kutil.

7. Foto therapy

Suatu metode terapi dengan menggunakan alat khusus yang berguna

untuk membantu menghilangkan jerawat, mempercepat penyembuhan

luka, dan peremajaan kulit.

8. Light Heat Energy(LHE)

LHE merupakan metode terapi dengan sinar yang mempunyai panjang

gelombang tertentu, efektif untuk mengatasi bulu rambut yang tidak di

(62)

9. Bedah listrik

Merupakan suatu tindakan operasi dengan arus listrik berkekuatan

tinggi yang berguna untuk mengatasi kelainan pada kulit, seperti kutil

wajah, kutil kelamin, dan bagian tubuh tertentu.

10. Laser Nd YAG

Laser Nd YAG adalah suatu metode terapi dengan sinar laser yang

efektif untuk peremajaan kulit yang menua, mengurangi kerutan,

mengecilkan pori-pori, memperbaiki kulit yang berminyak,

menghilangkan flek pada wajah, menghilangkan tattoo dan tanda lahir.

11. Laser CO2

Laser CO2 merupakan suatu metode terapi dengan sinar laser

menghilangkan tahi lalat, bercak pigmen, kutil kelamin.

12. Bedah kulit

Bedah kulit (skin sugery) merupakan suatu tindakan operasi untuk

mehilangkan tahi lalat, mehilangkan keloid, menghilangkan kantung

mata, rekontruksi lubang tindik.

13. Segala penyakit kulit

Segala penyakit kulit seperti alergi (dermatis), jamur / infeksi jamur,

(63)

B. Profile

Pemilik : dr. Lewie Suryaatmadja, SpKK (K)

Nama perusahaan : Gracia Skin Clinic

Alamat : Jl Pandanaran I 29, Miroto, Semarang

Tengah

Kota / Kode pos : Semarang / 50134

Nomor Telepon : (024) 8415448

C. Bagian Administrasi umum

1. Personalia

Secara umum mereka bertanggung jawab atas segala urusan

yang berhubungan langsung dengan karyawan.Mulai dari surat-surat,

administrasi lamaran pekerjaan, seleksi karyawan baru hingga

kesejahteraan karyawan. Setiap karyawan baru akan berhubungan

langsung dengan manajer, sedangkan sistem kerja karyawan dalam

bentuk shift. Shift pertama dari jam 07.00 – 09.00 dan shift kedua

dari jam 16.00 – 21.00.

2. Bagian front office

Yang dimaksud dengan front office adalah orang pertama yang

melayani konsumen atau biasa disebut dengan penerima

tamu.Biasanya terdiri dari 6 orang karyawan.Front officeditempatkan

(64)

Tugas front officemeliputi:

a. Menerima tamu

b. Memberikan informasi yang jelas kepada konsumen, sesuai

dengan apa yang ingin diketahui oleh konsumen.

c. Mencatat pesanan ragam perawatan yang dipilih konsumen

3. Bagian Kasir

Untuk bagian kasir pada gracia skin clinic, hanya

memperkerjakan 2 orang karyawan, yang akan melayani pembayaran

konsumen. Kasir diharapkan dapat berinteraksi baik dengan para

pelanggan.Manajer memantau langsung bagian kasir untuk menangani

apabila ada sesuatu yang berkaitan langsung dengan pelayanan. Untuk

pembukuan, bagian kasir mencatat setiap transaksi dengan jelas dan

akan dilaporkan kepada manajer dalam penutupan kas pada malam

hari setelah jam kerja.

4. Bagian Beautysien

Beautysien merupakan orang yang bertugas melayani para

konsumen secara langsung atau yang melakukan perawatan terhadap

konsumen sesuai dengan pesanan yang sudah dilakukan dengan front

office. Setelah konsumen di antar ke ruang perawatan maka beautysien

akan langsung melakukan tugas mereka untuk melakukan perawatan.

(65)

professional yang sudah mendapatkan pelatihan tentang cara

melaksanakan program-program yang ada di “Gracia” Skin Clinic.

Selama proses perawatan dilakukan beautysien diharapakan

berinteraksi dan peduli terhadap konsumen, dari sinilah biasanya

diketahui keluhan maupun masukan yang akan diberikan oleh

konsumen.

Tugas beautysienmeliputi:

1. Melayani tamu secara langsung, sesuai dengan kebutuhannya

2. Mengikuti tahap dalam perawatan sehingga dapat mengetahui

perkembangan dalam perawatan tersebut.

5. Bagian keamanan

Untuk menjaga keamanan di sekitar bangunan “Gracia” Skin

Clinic, klinik ini mempunyai 2 orang satpam, yang berada di gedung

utama.

Tugas Satpam meliputi:

1. Menjaga keamanan

2. Memberikan informasi kepada konsumen, apabila dibutuhkan

sebelum masuk dalam bangunan utama, tentunya selain tentang

(66)
[image:66.595.101.510.118.584.2]

D. Struktur Organisasi

Gambar IV

Struktur Organisasi “Gracia” Skin Clinic

E. Upaya-Upaya yang Telah Dilakukan oleh Perusahaan

Upaya upaya yang telah dilakukan oleh “Gracia” Skin Clinik dalam

memenuhi dan memehami keinginan konsumen guna mendapatkan

konsumen yang loyal, “Gracia” Skin Clinic selalu memperbarui ataupun

menambah peralatan medis yang mendukung pengobatan dengan peralatan

yang canggih dan terkini, hal ini untuk membuat pasien merasa nyaman

dan aman, dan hal yang selalu diupayakan “Gracia” Skin Clinic lainnya Pimpinan

Manager

Beautysien

Satpam Umum

(67)

adalah mengadakan masa pelatihan yang cukup bagi semua karyawan baru

sehingga siap untuk melayani konsumen dengan standar yang diberikan

oleh “Gracia” Skin Clinic.

F. Gambaran Pemasaran dan Konsumen

Proses pemasaran yang dilakukan oleh “Gracia” Skin Clinic dalam

menjalankan bisnisnya adalah dengan penyediaan brosur yang sewaktu

waktu pasien dapat mengambil dan memperkenalkan klinik ini kepada

kerabat atau teman-temannya, cara ini dikenal dengan word of

mouth,sedangkan prosedur penerimaan pasien baru yaitu setiap pasien

baru diwajibkan melakukan konsultasi ke dokter spesialis kulit terlebih

dahulu untuk melakukan diagnosis guna menentukan terapi yang paling

tepat, dan akan diberikan produk perawatan yang dibuat berdasarkan resep

dokter, disesuaikan dengan kondisi pasien, sehingga produk perawatan

dibuat secara costumizeduntuk masing-masing pasien.

Tenaga dokter yang bertugas di “Gracia” Skin Clinic adalah tenaga

spesialis kulit yang kompeten, dan berdedikasi tinggi serta berpengalaman

di bidangnya siap memberikan solusi atas segala masalah kulit.

Dengan berbagai tanggapan positif dari berbagai pihak “Gracia”

Skin Clinic berusaha melayani kebutuhan konsumen di bidang dermatologi

secara professional dengan didukung produk-produk yang diformulasikan

secara khusus dan fasilitas peralatan moderen.

“Gracia” Skin Clinic berusaha memberikan kenyaman semaksimal

(68)

berkesan nyaman dan bersahabat, semakin lengkap dengan fasilitas ruang

tunggu yang nyaman.“Gracia” Skin Clinic selain melayani one time

service, juga melayani sistem paket sesuai dengan kebutuhan perawatan

pasien.

Dokter berserta perawat bertindak professional sesuai dengan

kaidah kedokteran dan selalu meningkatkan kompetensinya, yang

bertujuan untuk pencegahan terjadinya mal praktek, bila diluar

kemampuan ataupun kewenangan, dokter tidak akan melakukan suatu

(69)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai deskripsi

karakteristik responden dan analisis kuantitatif data penelitian. Karakteristik

responden yang dibahas meliputi jenis kelamin, usia, dan jumlah intesitas berobat,

Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen).

Penelitian ini bertujuan untuk menguji interaksi pengaruh variabel bebas yaitu dan

kualitas pelayanan (X) pada variabel terikat yaitu loyalitas konsumen (Y).

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS (Statistical

Product and Service Solution) 16.0 for Windowsdan Microsoft Office Excel 2007.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 bertempat di Gracia Skin

Clinic di jalan Pandanaran, Semarang. Responden dari penelitian ini adalah semua

pasien yang pernah berobat di Gracia Skin Clinic. Jumlah sampel yang dipakai

dalam penelitian ini sebanyak 100 orang pasien rawat jalan.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 orang responden, terlebih

dahulu diujicobakan pada 30 orang responden untuk menguji apakah butir

pertanyaan tersebut telah valid dan reliabel dengan menggunakan uji validitas dan

reliabilitas. Penyebaran 100 kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi

langsung pasien yang sedang melakukan perawatan di Gracia Skin Clinic.

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan serta

kepentingan pengujian hipotesis maka teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik. Analisis deskriptif

(70)

merupakan analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi pada

variabel-variabel penelitian yang berpedoman pada hasil statistik. Analisis statistik

merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa

angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program

Statistical Product and Service Solutions(SPSS).

A. Deskripsi Data Responden

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran t

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Gambar II.1Pengaruh Dimellsi Kualitas terhadap Loyatttas Pelanggan
Gambar II.2Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor dimensi layanan apa saja yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien pada rumah

Berdasarkan hasil penelitian menegenai hubungan iklim organisasi sekolah dan supervisi akademik dengan kinerja mengajar guru SMA Negeri di Kabupaten Kubu Raya,

Recent work has combined intensity based features with range to first segment images into planar range regions before using this information to guide the object detection process

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio energi dan energi yang dibutuhkan per kilogram biodiesel, pada proses produksi biodiesel non-katalitik dengan sistem proses

Sejak 2010 sampai saat ini, di Pulau Lombok program ini baru dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur dan di Kabupaten Lombok Utara di 20 Desa ‘rawan bencana.’ Beberapa capaian

Sehingga dapat dirumuskan dari pernyataan di atas bahwa layanan konseling kelompok berhubungan dengan kedisiplinan.Berdasarkan uraian tersebut, layanan konseling kelompok

sistim Pengaturan/pengendalian lalu lintas pada persimpangan mempunyai cakupan luas antara lain masalah perhitungan besarnya kapasitas persimpangan yang ada, volume lalu lintas,

Dalam jurnal internasional Cost-Volume-Profit Analysis Incorporating The Cost of Capital yang ditulis oleh Robert Kee (2007) mendefinisikan titik impas adalah volume penjualan