ABSTRAK
Dalam menjalankan bisnisnya, PT Dirgantara Indonesia sangat menyadari kebutuhan akan sistem informasi dalam proses bisnis perusahaan. Untuk memastikan bahwa sistem informasi sudah sesuai dengan tujuan bisnis organisasi maka sistem informasi pada PT Dirgantara Indonesia dimodelkan dengan menggunakan pemodelan sistem informasi. Dimana melalui pemodelan ini akan dapat diperoleh pemahaman mengenai suatu organisasi. Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan, strategi bisnis serta apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.
ABSTRACT
In carrying out business, PT Dirgantara Indonesia is very aware of the need for information systems in business process. To ensure that the information system is in goal with the organization business then information system at PT Dirgantara Indonesia modeled using the modelling information system. Where through this modelling will be able to obtain comprehension of an organization. Thus, it can be carried out
judgements about mission, goals, business strategy and what is produced by the organization.
For modelling information system or business process at this company used Ministry of Defence Architecture Framework (MODAF). Ministry Of Defence Architecture Framework (MODAF) described condition of the company through the 7(seven) viewpoints. Therefore, through that modeling, the resulted condition of the company or enterprise development in the present, along with business processes that occur and also at the company’s organizational structure.
DAFTAR ISI
2.4.3 Federal Enterprise Architercture Framework(FEAF).……… 16
2.4.4 Ministry Of Defence Architecture Framework (MODAF)……….. 17
2.4.4.1 MODAF Viewpoints………... 18
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………... 68
3.1 All Views (AV) Viewpoint………. 68
3.1.1 AV-1 Overview And Summary Information …………... 68
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Sistem informasi dan elemen-elemennya ……….. 7
Gambar 2 Tranformasi data menjadi informasi ……… 8
Gambar 3 pengolahan data ……… 8
Gambar 4 Struktur komponen FEAF (Federal CIO Council, 1999) ……….. 17
Gambar 5 Modaf viewpoints ...……… 18
Gambar 6 Contoh dari All View ………... 19
Gambar 7 Contoh dari Operational Views ..………. 30
Gambar 8 Transisi Keadaan ………... 58
Gambar 9 Contoh dari Acquisition Views ………. 61
Gambar 10 Contoh dari Technical Views ………... 64
Gambar 11 Pertumbuhan PT Dirgantara Indonesia ………... 76
Gambar 12 Visi dan Misi PT Dirgantara Indonesia ………. 78
Gambar 13 Ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya ………... 81
Gambar 14 Ketergantungan diantara kemampuan dan kelompok kemampuan. 83 Gambar 15 Lokasi PT Dirgantara Indonesia ……….. 86
Gambar 16 Struktur organisasi PT Dirgantara Indonesia ………... 87
Gambar 17 Tugas Pokok Operation For Aerostructure ……….. 88
Gambar 18 Grafik jam produksi pada divisi operasi sepanjang tahun 2010- 2011 ………...
91 Gambar 19 Perpindahan Informasi Antara Divisi …..………. 93
Gambar 20 Struktur organisasi PT Dirgantara Indonesia …...………... 97
Gambar 21 Struktur organisasi direktorat aerostructure divisi operasi ………… 98
Gambar 22 Aliran proses operasi ………... 108
Gambar 23 Gambaran proses bisnis secara umum ………... 109
Gambar 24 Manufacturing Configuration Management ………... 111
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Dirgantara Indonesia (DI) (nama bahasa Inggris: Indonesian
Aerospace Inc.) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan
satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan
nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai
Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian
berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)
pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah
nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat
tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa
pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri
pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, General Dynamic, Fokker
dan lain sebagainya.
Dalam menjalankan bisnisnya, PT Dirgantara Indonesia sangat
menyadari kebutuhan akan sistem informasi dalam proses bisnis
perusahaan, mengendalikan dan memastikan bahwa sistem informasi
sudah sesuai dengan tujuan bisnis organisasi dan memelihara nilai dan
pelayanan untuk partner bisnis ataupun customer sehingga menjaga agar sistem tersebut dapat diandalkan dan dapat dipercaya untuk
meningkatkan kinerja bisnis perusahaan.
Dengan menggunakan pemodelan sistem informasi, akan dapat
diperoleh pemahaman mengenai sistem informasi yang digunakan suatu
organisasi. Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan,
strategi bisnis serta apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.
2
organisasi dapat memandang kondisi saat ini, visi masa depan dan masa
transisinya. MODAF sebagai metode terinci dan serangkaian alat
pendukung untuk mengembangkan suatu arsitektur informasi. Kerangka
ini mempertimbangkan aset perusahaan dan berfokus pada berbagai
aplikasi bisnis mission-critical dan memungkinkan perancangan arsitektur informasi yang customized.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka
permasalahan pokok yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah
bagaimana memodelkan Enterprise Architecture Proses Bisnis pada PT Dirgantara Indonesia dengan menggunakan Ministry Of Defence
Architecture Framework (MODAF).
Untuk menganalisis kebutuhan sistem informasi pada PT
Dirgantara Indonesia, penulis mengajukan pertanyaan – pertanyaan
sebagai berikut:
1. Mengapa pemodelan sistem informasi dengan menggunakan MODAF
di butuhkan oleh PT Dirgantara Indonesia
2. Apa manfaat dari pemodelan tersebut bagi PT Dirgantara Indonesia?
3. Apa yang harus dilakukan agar aktivitas bisnis yang terjadi pada PT
Dirgantara Indonesia dapat terdefinisi dengan baik?
1.3 Tujuan Pembahasan
Tujuan dilakukannya pemodelan MODAF dalam tugas akhir ini
adalah memberikan pemahaman dan ilmu untuk
1. Menganalisa aktivitas PT Dirgantara Indonesia pada kondisi saat ini,
masa depan dan masa transisinya dengan menggunakan MODAF.
2. Memberikan deskripsi yang lengkap tentang sistem informasi pada PT
Dirgantara Indonesia yang berisikan hubungan antara aspek
3
bisnis seperti terminologi bisnis, struktur organisasi dan tugas
tugasnya.
3. Menganalisa Kemampuan Sistem Informasi menangani aktivitas bisnis
PT Dirgantara Indonesia dan kebutuhan user yang berubah – ubah.
1.4 Ruang Lingkup Kajian
Ruang lingkup sistem yang akan dirancang pada tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan Informasi dalam memenuhi Business Requirement PT Dirgantara Indonesia, yang merupakan kegiatan pendukung di
dalam proses bisnis.
2. Pemodelan yang dilakukan hanya untuk satu bagian perusahaan saja
pada PT Dirgantara Indonesia, dalam hal ini yang dimodelkan adalah
divisi operasi pada direktorat aerostructure.
3. Keadaan perusahaan yang dimodelkan dengan menggunakan
MODAF, dibatasi sampai dengan all views viewpoint, strategic
views viewpoint dan operational views viewpoint.
1.5 Sumber Data
Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam
penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung ke kantor cabang PT Dirgantara
Indonesia yang terletak di jalan Padjadjaran 154 Bandung 40174,
terhadap objek yang dituju mengenai proses bisnis yang terjadi pada
perusahaan.
2. Wawancara
Bertanya langsung kepada orang yang bersangkutan di perusahaan
tersebut ataupun para pekerjanya tentang data dan informasi yang
dibutuhkan.
4
Melakukan pencarian bahan atau pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, bahan diambil dari beberapa
buku, ebook, artikel, maupun internet. Hasil dari studi literatur tersebut kemudian dipraktekkan melalui studi kasus.
1.6 Sistematika Penyajian
Untuk mempermudah pembahasan dan memberi gambaran yang
lebih jelas mengenai ”Pemodelan Sistem Informasi Pada PT Dirgantara Indonesia Dengan Menggunakan MODAF”, sebagai judul yang dipilih oleh
penulis, maka pembahasan permasalahan diuraikan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, dalam bab ini penulis memberikan suatu gambaran
singkat mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data dan sistematika
penyajian.
BAB II Kajian Teori, dalam bab ini penulis menjelaskan tentang landasan
pemilihan teori yang dipergunakan untuk membahas tugas akhir ini,
seperti konsep dasar framework dan teori yang terkait.
BAB III Analisis dan Pembahasan Sistem, pada bagian ini penulis akan
membahas bagaimana menganalisa dan merancang sistem informasi
pada PT Dirgantara Indonesia dengan menggunakan Ministry Of Defence
Architecture Framework (MODAF).
BAB IV Simpulan dan Saran, merupakan bagian penutup pada laporan
tugas akhir ini. Pada bab ini dibahas secara singkat atas dasar hasil
pembahasan bab-bab sebelumnya yang mencerminkan hasil interpretasi
124
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN
MODAF sebagai metode teperinci dan serangkaian alat pendukung
untuk mengembangkan suatu arsitektur informasi. Sehingga Ministry Of
Defence Architecture Framework (MODAF) dapat digunakan sebagai cara
untuk mengorganisasi bisnis proses sehingga organisasi dapat memandang
kondisi saat ini, visi masa depan dan masa transisinya. Setelah dilakukan
analisis MODAF pada PT Dirgantara Indonesia, diperoleh beberapa kesimpulan yakni bahwa MODAF dapat membantu pihak perusahaan dalam
mengembangkan bisnisnya dengan pemodelan yang telah dibuat dan dapat
memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan dari masa sebelumnya
dan juga pada saat sekarang.
Adapun keuntungan Pemodelan Sistem Informasi Ministry Of Defence
Architecture Framework(MODAF) yaitu :
1. Menganalisa aktivitas PT Dirgantara Indonesia pada kondisi saat ini,
masa depan dan masa transisinya dengan lebih terstruktur dan terperinci,
sehingga mempermudah pengenalan dan pencapaian tujuan bisnis
perusahaan.
2. Untuk melihat manajemen pengelolaan proses bisnis di PT Dirgantara
Indonesia dari segi kemampuan sistem informasi. Sehingga dapat
dilakukan penilaian terhadap sistem informasi yang sedang digunakan,
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan bisnis atu belum.
3. Dengan menggunakan pemodelan sistem informasi, akan dapat
diperoleh pemahaman mengenai sistem informasi yang digunakan suatu
organisasi. Sehingga, dapat dilakukan penilaian terhadap misi, tujuan,
strategi bisnis serta apa yang dihasilkan oleh organisasi tersebut.
Dengan adanya MODAF sebagai metode terperinci dan serangkaian alat pendukung untuk mengembangkan suatu arsitektur informasi. Maka PT
125
digunakan berfokus pada berbagai aplikasi bisnis mission-critical dan memungkinkan perancangan arsitektur informasi yang customized.
4.2 SARAN
Dalam pemodelan sistem informasi ini, ada beberapa saran yang
berhubungan dengan pemodelan sistem informasi yang dibuat, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Analisis MODAF yang dilakukan pada PT Dirgantara Indonesia dengan menggunakan 3 viewpoints yaitu :
a. All Views (AV) Viewpoint
b. Strategic Views (StV) Viewpoint
c. Operational Views (OV) Viewpoint; sedangkan viewpoint MODAF
berjumlah 6, dan ada 3 viewpoint yang belum dibahas, antara lain: a. System Views (SV) Viewpoint
b. Acquisition Views (AcV) Viewpoint
c. Technical Standard Views (TV) Viewpoint
Untuk pembahasan selanjutnya, diharapkan seluruh viewpoint tersebut dapat dibahas dan digunakan oleh perusahaan ketika
mencanangkan sebuah target ke depannya.
2. Analisis yang sudah dilakukan diharapkan dapat menjadi pegangan atau
bahan referensi bagi pihak perusahaan dalam merencanakan target dan
126
DAFTAR PUSTAKA
Enterprise Architecture : Electronic refrences Retrieved December, 2010,
from
http://www.layrib.com/Concepts_EA_Overview/EntE_EA_Views/EntE_EA_Vi
ews.html
Kadir Abdul. (2003) Pengenalan Sistem informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi
Ministry of Defence : Electronic refrences, retrived November 2011, from
http://www.mod.uk/DefenceInternet/AboutDefence/WhatWeDo/InformationM
anagement/MODAF/ViewpointsAndViews.htm
Ministry of Defence : Electronic refrences, retrived Desember 2011, from
http://www.modaf.com/Documents/www.modelfutures.com/file_download/6/In