commit to user
iPENGARUH RELATIVE ROUGHNESS PITCH TERHADAP
KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN FAKTOR GESEKAN PADA PLAT PENYERAP DENGAN KEKASARAN BUATAN
TRANSVERSE CONTINUOUS RIBS DALAM SALURAN PEMANAS UDARA SURYA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik
Oleh:
BAYU ANGKASAWAN NIM. I1409009
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ivMOTTO
And whatever you do in word or deed,
do it all in the name of the Lord Jesus,
giving thanks to God the Father through him.
(Colossians 3: 17)
So then, do not worry about tomorrow,
for tomorrow will worry about itself.
Today has enough trouble of its own.
(Matthew 6: 34)
Aku tidak selalu memperoleh apa yang aku minta,
tetapi doaku selalu dijawab-Nya.
(Pdt. Eka Darmaputra)
Bakat yang akan membawa seseorang ke puncak,
tetapi karakternya yang membuat bertahan disana.
(Ps. Jeffrey Rachmad)
Don’t expect your friend to be a perfect person,
but help your friend to become a perfect person,
that’s true friendship.
(Mother Theresa)
Limitations live only in our minds.
But if we use our imaginations, our possibilities become
limitless
(Jamie Paolinetti)
If i'd had some set idea of a finish line,
don't you think i would have crossed it years ago?
(Bill Gates)
commit to user
vPERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati seraya mengucapkan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, kupersembahkan tulisan ini kepada :
1. Jesus my savior.
2. Bapak Immanuel Suwarman, S.Pd., dan Ibu Sri Hatnyonowati, S.Pd., atas kasih
sayangnya yang tak pernah terbatas.
3. Kakakku Agni Dian Satriawan dan istrinya Mbak Devi.
4. Tessalonika Natalia Djie, i believe and trust in faith that you would be my wife.
5. Pak Tri Istanto dan Pak D. Danardono yang dengan sabar dan tak kenal lelah
selalu siap setiap waktu dalam membimbing skripsi saya.
6. Arif Rochman Hakim dan Abdul Azis Hidayat Taufik, selamanya tak akan
terlupakan perjuangan kita dalam mengerjakan skripsi.
7. Dandun Mahesa, Sigit Nugroho, Hari Setiawan, Erwan Setya Putra, Hafidz
Anwar, Tyas Ariwobowo, Himawan Rosyiyadi, Bernadus Nanang, Faiz
Kusuma dan Sutiyono.
commit to user
viEFFECT OF RELATIVE ROUGHNESS PITCH ON HEAT TRANSFER AND FRICTION FACTOR CHARACTERISTICS ON ABSORBER PLATE WITH TRANSVERSE CONTINUOUS RIBS ARTIFICIAL ROUGHNESS IN SOLAR
AIR HEATER DUCT
This study was conducted to examine the effect of relative roughness pitch (p/e) on the characteristics of heat transfer and friction factor on absorber plate with transverse continuous ribs artificial roughness in solar air heater duct. In this study, relative roughness pitch with transverse continuous ribs (p/e) was varied at 8, 9, 10 and 11. Solar air heater duct having the duct aspect ratio (W/H) was 12, and constant relative roughness height (e/Dh) value at 0.033. To simulate the indoor testing of solar air heater, the showed that the Nusselt number and friction factor of the absorber plate with transverse continuous ribs artificial roughness increases with the increase in the value of p/e until it reaches a maximum at p/e = 10, after that experienced a decline. Nusselt number of the absorber plate with transverse continuous ribs artificial roughness increase in the range of 32% - 47%, 44% - 64%, 57% - 92% and 35% - 55% compared to smooth plate for the values of p/e = 8, 9, 10 and 11, respectively. Maximum enhancement of friction factor of the absorber plate with transverse continuous ribs artificial roughness was obtained of 1.58, 1.74, 1.87 and 1.66 times friction factor of smooth plate for the values of p/e = 8, 9, 10 and 11, respectively. Maximum enhancement of Nusselt number and friction factor of the absorber plate with transverse continuous ribs artificial roughness was obtained respectively of 1.92 and 1.87 times compared to smooth plate at p/e = 10 and at Re = 9880 and Re = 3460, respectively. Thermo-hydraulic performance values of the absorber plate with transverse continuous ribs artificial roughness in the range of 1.00 – 1.18, 1.02 – 1.21, 1.04 – 1.22 and 1.05 – 1.24 for the values of p/e = 8, 9, 10 and 11, respectively. Using experimental data correlations for Nusselt number and friction factor have also been developed for such solar air heater, which gives a good agreement between predicted values and experimental values of Nusselt number and friction factor.
commit to user
viiPENGARUH RELATIVE ROUGHNESS PITCH TERHADAP KARAKTERISTIK
PERPINDAHAN PANAS DAN FAKTOR GESEKAN PADA PLAT PENYERAP
DENGAN KEKASARAN BUATAN TRANSVERSE CONTINUOUS RIBS DALAM
SALURAN PEMANAS UDARA SURYA
Bayu Angkasawan
Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia
E-mail: bayu.angkasawan@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh relative roughness pitch (p/e) terhadap karakteristik perpindahan panas dan faktor gesekan pada plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs dalam saluran pemanas udara surya. Pada penelitian ini, p/e divariasi sebesar 8, 9, 10 dan 11. Saluran pemanas udara surya mempunyai duct aspect ratio (W/H) sebesar 12, dan relative roughness height (e/Dh) konstan sebesar 0,033. Untuk mensimulasikan pengujian pemanas udara surya di dalam ruangan, plat penyerap dipanaskan dengan pemanas listrik yang memberikan fluks kalor konstan sebesar 1000 W/m2 dan sisi saluran lainnya diisolasi. Pengujian dilakukan pada bilangan Reynolds aliran udara (Re) sebesar 3440 – 9990. Hasil perpindahan panas dan faktor gesekan dibandingkan dengan plat penyerap halus (smooth plate) dibawah kondisi aliran udara dan kondisi batas termal yang sama untuk menentukan peningkatan perpindahan panas dan faktor gesekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bilangan Nusselt dan faktor gesekan dari plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs meningkat dengan kenaikan p/e hingga mencapai maksimum pada p/e
=10, setelah itu mengalami penurunan. Bilangan Nusselt plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs meningkat dalam kisaran 32% - 47%, 44% - 64%, 57% - 92% dan 35% - 55% dibandingkan dengan smooth plate berturut-turut untuk nilai p/e=8, 9, 10 dan 11. Peningkatan faktor gesekan plat penyerap dengan kekasaran buatan
transverse continuous ribs maksimum didapatkan sebesar 1,58; 1,74; 1,87 dan 1,66 kali faktor gesekan smooth plate berturut-turut untuk nilai p/e =8, 9, 10 dan 11. Peningkatan bilangan Nusselt dan faktor gesekan maksimum dari plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs didapatkan berturut-turut 1,92 dan 1,87 kali dibandingkan smooth plate pada p/e = 10 dan berturut-turut pada Re = 9880 dan Re = 3460. Nilai unjuk kerja termohidrolik plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs dalam kisaran1,00 – 1,18; 1,02 – 1,21; 1,04 - 1,22 dan 1,05 – 1,24 berturut-turut untuk nilai p/e =8, 9, 10 dan 11. Menggunakan data eksperimen, korelasi-korelasi untuk bilangan Nusselt dan faktor gesekan juga dikembangkan untuk pemanas udara surya dan memberikan kesesuaian yang baik antara nilai prediksi dan nilai-nilai eksperimen dari bilangan Nusselt dan faktor gesekan.
commit to user
viiiKATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis hadapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kebesaran dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini membahas Pengaruh Relative Roughness Pitch Terhadap
Karakteristik Perpindahan Panas Dan Faktor Gesekan Pada Plat Penyerap Dengan
Kekasaran Buatan Transverse Continuous Ribs Dalam Saluran Pemanas Udara
Surya.Skripsi ini di susun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dalam Mengerjakan Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak baik secara lansung dan tidak langsung yang sangat berarti dan
bermanfat hingga selesai. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan Skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST., MT, selaku Dekan Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Didik Djoko Susilo, ST., MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Tri Istanto, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing Skripsi I dan
Pembimbing Akademik yang telah memberikan petunjuk dan bimbingannya
hingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
4. Bapak D. Danardono, ST., MT., PhD, selaku Pembimbing Skripsi II yang
telah turut serta memberikan bimbingan yang berharga bagi penulis.
5. Bapak Dr Eng. Syamsul Hadi, ST., MT, dan Bapak Dr. Budi Santoso, ST., MT,
selaku Dosen Penguji Tugas Akhir yang telah memberi saran dan masukan
yang membangun.
6. Seluruh Dosen, Asisten dan Staf Laboratorium Teknik Mesin Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan pikiran dan
commit to user
ix7. Arif Rochman Hakim dan Abdul Azis Hidayat Taufik yang telah menjadi
teman seperjuangan dalam pembuatan alat, pengambilan data dan
penyelesaian penulisan Skripsi.
8. Teman-teman Jurusan Teknik Mesin Non Reguler Angkatan 2009 Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
9. Rekan-rekan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
10.Dan semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari harapan, mengingat terbatasnya waktu untuk
analisa dan dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak untuk memperbaiki dan menyempurnakan penulisan Skripsi ini.
Demikianlah semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi adik-adik Angkatan
Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta dan para pembaca. Terima
kasih.
Surakarta, April 2015
commit to user
HalamanPengesahan ... iii
Halaman Motto ... iv
2.2.3. Keseimbangan Energi dan Efisiensi Pemanas Udara Surya Konvensional ... 9
2.2.4. Konsep Kekasaran Buatan (Artifical Roughness) ... 11
2.2.5. Metodologi Kekasaran Buatan ... 12
commit to user
xiSeparation) dan Penggabungan
Kembali (Reattachment) ... 14
2.2.7. Geometri Kekasaran Yang Digunakan Dalam Saluran Pemanas Udara Surya ... 16
2.2.8. Perhitungan Perpindahan Panas Dan Faktor Gesekan Pada Saluran Pemanas Udara Surya Segi Empat Dengan Kekasaran Buatan ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat Penelitian ... 24
3.2.Alat Penelitian ... 24
3.2.1. Susunan Alat Penelitian... 24
3.2.2. Instrumentasi... 29
3.3.Geometri Kekasaran Buatan dan Parameter Penelitian ... 31
3.4.Diagram Alir Penelitian ... 34
3.5.Prosedur Penelitian ... 36
3.5.1. Persiapan Pengambilan Data ... 36
3.5.2. Pengujian Pemanas Udara Surya Dengan Smooth Absorber Plate ... 36
3.5.3. Pengujian Pemanas Udara Surya Dengan Roughness Absorber Plate ... 37
3.6.Metode Analisis Data... 38
BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1.Data Hasil Pengujian ... 39
4.2.Perhitungan Data ... 40
4.2.1. Contoh perhitungan data untuk kecepatan udara rata-rata di pipa keluar 11,28 m/s untuk plat penyerap dengan transverse continuous ribs (p/e=10) ... 40
commit to user
xii4.3.1. Pengaruh Relative Roughness Pitch Terhadap
Karakteristik Perpindahan Panas ... 45
4.3.2. Pengaruh Relative Roughness Pitch Terhadap Karakteristik Faktor Gesekan ... 48
4.3.3. Pengaruh Relative Roughness Pitch Terhadap Karakteristik Unjuk Kerja Termohidrolik ... 51
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan... 55
5.2. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 57
commit to user
xiiiDAFTAR TABEL
Halaman
Tabel3.1. Parameter Penelitian ... 33
Tabel 4.1. Hasil perhitungan karakteristik perpindahan panas dan
factor gesekan pada smooth plate dan plat penyerap dengan
commit to user
xivDAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Ilustrasi jenis-jenis perpindahan panas ... 7
Gambar 2.2. Sketsa keseimbangan energi dari pemanas udara surya .... 9
Gambar 2.3. Pengaruh elemen kekasaran terhadap medan aliran ... 13
Gambar 2.4. Pola aliran tergantung pada relative roughness height ... 14
Gambar 2.5. Aliran dengan tranverse square ribs ... 14
Gambar 2.6. Ribs dengan pemisahan aliran dan penggabungan kembali ... 15
Gambar 2.7. Pola aliran tergantung pada relative roughness pitch ... 15
Gambar 2.8. Plat penyerap kasar dengan transverse continous wire ... 17
Gambar 2.9. Plat penyerap kasar dengan tranverse broken ribs ... 17
Gambar 2.10. Plat penyerap kasar dengan inclined ribs ... 17
Gambar 2.11. Plat penyerap kasar dengan tranverse, inclined dan V shape ribs ... 18
Gambar 2.12. Gambar susunan alat penelitian ... 18
Gambar 3.1. Susunan alat penelitian ... 24
Gambar 3.9. Lokasi termokopel pengukur temperatur permukaan plat penyerap, temperatur udara masuk seksi uji dan temperatur udara keluar seksi uji ... 29
Gambar 3.10. Lokasi termokopel pengukur temperatur udara keluar seksi uji ... 29
Gambar 3.11 Pipa pitot (Extech HD 350) ... 30
Gambar 3.12 Blower hisap ... 30
commit to user
xvGambar 3.14 Lokasi tap tekanan udara ... 31
Gambar 3.15 Nomenklatur relative roughness pitch (p/e) pada transverse continuous ribs ... 32
Gambar 3.16 Foto Smooth absorber plate ... 33
Gambar 3.17 Foto Plat penyerap dengan transverse continuous ribs (p/e) = 8 ... 33
Gambar 3.18 Foto Plat penyerap dengan transverse continuous ribs (p/e) = 9 ... 33
Gambar 3.19 Foto Plat penyerap dengan transverse continuous ribs (p/e) = 10 ... 34
Gambar 3.20 Foto Plat penyerap dengan transverse continuous ribs (p/e) = 11 ... 34
Gambar 4.1. Grafik hubungan antara Nu dengan Re ... 45
Gambar 4.2. Pola aliran melalui kekasaran buatan Transverse Continuous Ribs ... 46
Gambar 4.3. Grafik hubungan Nu dengan (p/e) ... 48
Gambar 4.4. Grafik hubungan f dengan Re ... 49
Gambar 4.5. Grafik hubungan f dengan (p/e) ... 51
Gambar 4.6. Perbandingan antara bilangan Nusselt hasil eksperimen dengan prediksi hasil korelasi ... 53
Gambar 4.7. Perbandingan antara faktor gesekan hasil eksperimen dengan prediksi hasil korelasi ... 53
commit to user
Persamaan (2.4) Persamaan keseimbangan energi... 9
Persamaan (2.5) Perolehan energi berguna ... 10
Persamaan (2.6) Faktor pelepasan panas kolektor ... 10
Persamaan (2.7) Faktor efisiensi kolektor ... 10
Persamaan (2.8) Efisiensi termal dari kolektor ... 10
Persamaan (2.9) Laju aliran massa udara ( u) ... 19
Persamaan (2.16) Koefisien perpindahan panas konveksi (h) ... 20
Persamaan (2.17) BilanganNusselt rata-rata (Nu) ... 21
Persamaan (2.18) Faktor Gesekan di Saluran Udara Persegi Empat (f).. 21
Persamaan (2.19) BilanganReynolds (Re) ... 22
Persamaan (2.20) Laju massa udara ( ) ... 22
Persamaan (2.21) Laju massa udara ( ) di saluran udara seksi uji ... 22
Persamaan (2.22) Kecepatan udara (V) di saluran udara seksi uji.. ... 22
Persamaan (2.23) Bilangan Reynolds Kekasaran (Roughness Reynolds number) ... 22
Persamaan (2.24) Parameter Unjuk KerjaTermohidrolik ( ... 23
Persamaan (4.1) Hidraulically smooth flow regine... 49
Persamaan (4.2) Transitionally rough flowregine ... 49
commit to user
xviiPersamaan (4.4) Pengaruh relative roughness pitch terhadap
karakteristik unjuk kerja termohidrolik ... 51
Persamaan (4.5) Korelasi empirik untuk bilangan Nusselt untuk
smooth plate ... 52
Persamaan (4.6) Korelasi empirik untuk faktor gesekan untuk smooth
plate ... 52
Persamaan (4.7) Korelasi empirik untuk bilangan Nusselt untuk plat
penyerap dengan kekasaran buatan transverse
continuous ribs ... 52
Persamaan (4.8) Korelasi empirik untuk faktor gesekan untuk plat
penyerap dengan kekasaran buatan transverse
continuous ribs ... 52
Persamaan (4.9) Bilangan Reynolds untuk smooth plate (Res) sebagai
fungsi bilangan Reynolds plat penyerap dengan
kekasaran buatan menggunakan transverse
continuous ribs (Rer) ... 52
Persamaan (4.10) Korelasi empirik unjuk kerja termohidrolik sebagai
commit to user
xviiiDAFTAR NOTASI
A = Luas penampang saluran persegi empat (m2) = W.H
e = Ketinggian elemen kekasaran (mm)
f = Faktor gesekan
H = Koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2.oC)
H = Tinggi saluran persegi empat (m)
I = Arus listrik (A)
I = Intensitas insolation (W/m2)
L = Panjang jarak pengukuran penurunan tekanan di seksi uji (m)
P = Keliling saluran persegi empat (m) = 2(W + H)
Dh = Diameter hidrolik saluran persegi empat (m)
e+ = Bilangan Reynolds kekasaran (roughness reynolds number)
F' = Faktor efisiensi kolektor
Fi = Gaya Inersia (N)
fr = Faktor gesekan pada saluran dengan kekasaran buatan
Fr = Faktor pelepasan panas kolektor
fs = Faktor gesekan pada saluran halus (smooth duct)
Fs = Gaya Kekentalan
he = Koefisien perpindahan panas efektif antara plat penyerap dan udara
commit to user
xixkf = Konduktivitas termal udara di seksi uji (W/m.oC)
u = Laju aliran massa udara (kg/s)
Nu = Bilangan Nusselt
Nur = Bilangan Nusselt pada saluran dengan kekasaran buatan
Nus = Bilangan Nusselt pada saluran halus (smooth duct)
Pr = Bilangan Prandtl
Q1 = Kehilangan energi dari kolektor
Qa = Energi yang di serap oleh plat penyerap
Q elect = Input panas listrik (Watt)
Qloss = Heat loss (Watt)
Qrad = Heat loss radiasi (Watt)
Qu = Laju perpindahan panas ke udara (watt)
Qu = Perolehan energi berguna (Watt)
Re = Bilangan Reynolds
Vp = Kecepatan rata-rata aliran udara di pipa keluar (m/s)
Vs = Kecepatan rata-rata udara di seksi uji (m/s)
= Diffusifitas termal(m2/s)
= Sudut serang (angle of attack) ( ° )
= Penurunan tekanan (pressure drop) melalui seksi uji (Pa)
p = Massa jenis udara di pipa keluar (kg/m3)
s = Densitas udara di seksi uji (kg/m3)
(e/D) = Relative roughness height
(p/e) = Relative roughness pitch
= Perkalian absorptansi transmitansi efektif dari kombinasi plat
penyerap penutup kaca (glass cover)
commit to user
xxDAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data penelitian ... 60
Lampiran 2. Kesesuaian korelasi empirik bilangan Nusselt dan faktor gesekan untuk smooth plate ... 65
Lampiran 3a. Kesesuaian korelasi empirik bilangan Nusselt untuk plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs… ... 66
Lampiran 3b. Kesesuaian korelasi empirik faktor gesekan untuk plat penyerap dengan kekasaran buatan transverse continuous ribs ... 67
Lampiran 4. Penurunan Korelasi empirik unjuk kerja termohidrolik ... 68
Lampiran 5. Nilai unjuk kerja termohidrolik ... 70