• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FLEKSIBILITAS KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Kasus Pada Mitra Pengemudi Gojek Di Wilayah Kabupaten 1 Sidoarjo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH FLEKSIBILITAS KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA (Studi Kasus Pada Mitra Pengemudi Gojek Di Wilayah Kabupaten 1 Sidoarjo)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH FLEKSIBILITAS KERJA DAN KEPUASAN

KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA

(Studi Kasus Pada Mitra Pengemudi Gojek Di Wilayah Kabupaten Sidoarjo)

Marta Anggrea Putri

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya anggreaputri14@gmail.com

Dosen Pembimbing :

Prof. Dr. Drs. Margono Setiawan, SU.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRACT

This study aims to determine the effect of work flexibility and job satisfaction on the work motivation of Gojek driver partners in the Sidoarjo Regency area. This study is casualty research and the respondents participating in this study are Gojek drivers who are also a member of the “GoCar Pasti Ada Jalan Community” in Sidoarjo Regency Area with a total of 60 members. The study used multiple linear regression analysis to test the hypothesis. Based on the results of the analysis, the coefficient of the work flexibility variable has a positive value of 0.358 with a significance of 0.002. So it can be concluded that work flexibility has a significant positive effect on work motivation. While the job satisfaction variable has a positive value of 0.506 with a significance of 0.000 which means that job satisfaction has a significant positive effect on work motivation. Based on the Adjusted R Square value of 0.626, it can be concluded that work flexibility and job satisfaction have contributed 62.6% to the work motivation of Gojek drivers in the Sidoarjo Regency.

whereas 37.4% is explained by other variables not examined in this study.

Keywords: Work Flexibility, Work Satisfaction, Work Motivation ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fleksibilitas kerja dan kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pada driver Gojek yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kausalitas dan responden dalam penelitian ini adalah driver Gojek yang tergabung dalam komunitas Gocar Pasti Ada Jalan yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan jumlah 60 orang.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh koefisien variabel fleksibilitas kerja bernilai positif sebesar 0,358 dengan signifikansi sebesar 0,002. Sehingga dapat dinyatakan bahwa fleksibilitas kerja berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja. Sedangkan variabel kepuasan kerja memiliki nilai positif sebesar 0,506 dengan signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat dinyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja. Berdasarkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,626 dapat dinyatakan bahwa fleksibilitas kerja dan kepuasan kerja memiliki kontribusi sebesar 62.6% terhadap motivasi kerja driver Gojek di Wilayah Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan sebesar 37.4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Fleksibilitas Kerja, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja

(2)

2 PENDAHULUAN

Zaman selalu mengalami perubahan, oleh karena itu manusia akan terus bergerak mengikuti perkembangan zaman yang ada.

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya perubahan ini, dalam beberapa aspek kehidupan manusia dituntut untuk dapat terus bertahan.

Perubahan zaman diiringi dengan adanya kemajuan teknologi yang semakin hari semakin berkembang, serta dapat mempengaruhi setiap kehidupan manusia diseluruh dunia.

Teknologi merupakan suatu proses yang dapat meningkatkan nilai tambah, dimana proses tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan suatu produk yang tidak terpisah dari produk lain yang sudah ada, oleh karena itu sudah menjadi bagian integral pada suatu sistem (Miarso, 2007).

Tentu saja dengan ditemukannya alat-alat teknologi yang sangat beragam, salah satu diantaranya dapat membantu serta mempermudah mobilitas manusia yaitu dalam bidang transportasi online. Dengan banyaknya perusahaan yang muncul dengan menawarkan jasa transportasi online

ini tentu saja selain mempermudah mobilisasi, perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi online juga dapat menambah lapangan kerja baru bagi masyarakat, mereka dapat bergabung sebagai mitra pengemudi ojek online. Dalam Peraturan Pemerintah nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan, pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa kemitraan merupakan hubungan kerja sama antar usaha baik usaha kecil, menengah, dan besar dengan prinsip saling memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan. Untuk memperkuat daya saing suatu negara dalam menghadapi tantangan global maka dibutuhkan sumber daya manusia yang dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan efisien. Menurut Mangkunegara (2015) menyatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, serta pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan perusahaan.

(3)

3 Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan ialah fleksibilitas kerja, fleksibilitas kerja ini sering digambarkan sebagai kunci keberhasilan kompetitif perusahaan karena dampak langsungnya terhadap kondisi kerja, produktivitas, serta kinerja perusahaan secara keseluruhan. Fleksibilitas kerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam suatu pekerjaan karena dapat mempengaruhi sikap dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan secara signifikan, fleksibilitas ini mengacu pada karyawan dimana mereka memiliki kesempatan untuk menentukan serta mengubah jadwal kerja mereka untuk mengelola dan menyeimbangkan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan maupun tanggung jawab hidupnya (Rubery, 2015).

Selain fleksibilitas kerja sedikit banyak kepuasan kerja karyawan juga mempengaruhi tingkat motivasinya dalam menjalankan tugas suatu perusahaan. Menurut Sutrisno (2017) menjelaskan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap yang muncul karena rasa senang atau tidak senang karyawan yang diakibatkan

oleh suatu pekerjaan tertentu.

Fenomena terkait fleksibilitas kerja, kepuasan kerja dan motivasi kerja dapat dirasakan pada salah satu penyedia layanan ojek online yaitu PT Gojek Indonesia. Perkembangan teknologi mendorong berdirinya beberapa perusahaan berbasis transportasi online yang menawarkan kelebihannya masing-masing, salah satunya yaitu Gojek. Dalam masa sekarang, dengan adanya aplikasi ojek online masyarakat sangat dimudahkan dalam mobilitas sehari- hari sehingga dapat dengan mudah memesan ojek secara online yang memfasilitasi serta melayani kebutuhan masyarakat dalam segi transportasi. Banyaknya minat dalam penggunaan ojek online ini tentu saja dapat membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat, selain itu dengan sistem kerja yang fleksibel dapat menarik minat para calon mitra kerja untuk menjalankan pekerjaan sebagai mitra pengemudi Gojek, sejak tahun 2015 hingga saat ini tercatat Gojek memiliki lebih dari 2 juta mitra pengemudi.

Perusahaan Gojek ini menerapkan sistem schedule flexibility dimana kebijakan formal

(4)

4 terkait dengan fleksibilitas pada suatu perusahaan yang ditetapkan oleh manajemen sumber daya manusia.

Menurut Plantega (2011) adanya schedule flexibility ini sebagai pengaturan kerja yang fleksibel dengan memberikan fasilitas pada driver Gojek dalam menentukan berapa lama mereka bekerja (time flexibility), kapan mereka bekerja (timing flexibility), dan dimana mereka akan bekerja (place flexibility). Penerapan schedule flexibility ini dapat mempertahankan driver Gojek agar dapat terus meningkatkan kualitas kerja mereka karena diberikan kebebasan untuk terus bekerja sesuai dengan jam kerja yang mereka tentukan. Namun, pada kenyataanya untuk mengatur keseimbangan dalam bekerja dan mengatur kehidupan pribadi merupakan hal yang tidak mudah.

Pada kenyataannya seringkali saat seorang mitra pengemudi memiliki masalah pada pekerjaannya akan berdampak pada pelaksaan pekerjaannya pula. Contoh sederhananya adalah saat orderan mulai menurun, hal ini dapat berdampak pada jumlah pendapatan yang menurun pula, disisi lain para

mitra juga harus memenuhi kebutuhan hidup pribadinya serta keluarga. Sehingga dengan ini perusahaan harus memperhatikan kondisi para mitra pengemudi agar memiliki motivasi yang baik untuk menjalankan pekerjaannya tanpa mengalami gangguan. Dengan tidak adanya peraturan jam kerja yang tetap maka para mitra pengemudi harus mampu mengatur serta mengelola jam kerja mereka sebaik mungkin sehingga terus dapat konsisten dan tidak mengalami penurunan motivasi yang berakibat pada pemenuhan kebutuhan kehidupan sehari-hari akibat pekerjaan yang tidak seimbang. Ketika mitra pengemudi merasa senang dengan memberikan kinerja sesuai porsi kemampuan mereka sendiri sehingga dapat mengembangkan kinerjanya sepanjang waktu yang dapat mereka tentukan, maka dapat mendorong motivasi kerja mitra pengemudi Gojek namun tentu saja harus diiringi dengan pertimbangan yang baik agar segala sesuatu yang dikerjaan menjadi seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor seperti gaji,

(5)

5 kondisi pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja, keahlian yang sesuai, serta pemberian reward berupa bonus kepada mitra pengemudi Gojek.

Seperti yang terjadi belakangan ini pada perusahaan Gojek terdapat skema insentif yang berubah, terdapat beberapa tanggapan dari mitra pengemudi Gojek mengenai perubahan skema insentif ini.

Perubahan skema insentif ini dapat menimbulkan berbagai respon mitra pengemudi Gojek yang mungkin akan berpengaruh pada kinerjanya sehingga dapat mempengaruhi pula kepuasan kerja driver. Selain itu tidak menutup kemungkinan dengan adanya penerapan schedule flaxibility juga dapat mempengaruhi kepuasan kerja mitra pengemudi Gojek dan berimbas pada motivasi kerjanya, baik dalam kondisi motivasi yang meningkat maupun menurun. Seperti yang dapat dilihat penurunan motivasi dapat terjadi ketika kinerja mitra pengemudi menurun yang diakibatkan oleh adanya persaingan yang ketat dengan mitra pengemudi Gojek lainnya sehingga mereka tidak merasa puas atas kinerja yang telah dilakukan, serta dapat dilihat pula dari jarangnya mitra pengemudi berangkat

kerja untuk mengambil orderan sehingga mereka kurang bersemangat untuk mengejar target agar mendapatkan bonus serta apresiasi berupa level kepada setiap mitra pengemudi. Fleksibiltas kerja dan kepuasan kerja para mitra pengemudi Gojek merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan karena mungkin memiliki dampak yang signifikan pada motivasi kerja para mitra pengemudi sehingga dapat bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh fleksibilitas kerja terhadap motivasi kerja pada mitra pengemudi Gojek di wilayah Sidoarjo.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja pada mitra pengemudi Gojek di wilayah Sidoarjo.

LANDASAN TEORI Fleksibilitas Kerja

Possenried dan Plantega (2011) menyatakan bahwa

(6)

6 fleksibilitas kerja secara umum memiliki tiga kategori yaitu :

a. Time Flexibility, aryawan dapat memodifikasi durasi kerja secara fleksibel sesuai dengan kemampuan mereka untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadinya.

b. Timing Flexibility, karyawan dibebaskan untuk memilih jadwal kerja, dengan pemilihan jadwal kerja yang fleksibel ini dimungkinkan karyawan dapat lebih berkonsentrasi untuk melakukan pekerjaannya dikarenakan pemilihan jadwal secara individu sesuai dengan keinginan karyawan.

c. Place Flexibility, karyawan dibebaskan dalam memilih tempat kerjanya agar karyawan merasa nyaman dengan lingkungan kerja.

Karyawan tidak dituntut untuk bekerja dari kantor atau suatu tempat yang secara tetap digunakan sebagai lokasi bekerja.

Kepuasan Kerja

Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja seorang karyawan (Robbins, 2012). Indikator tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Pekerjaan yang secara mental menantang

Pekerjaan yang memberi kesempatan kepada karyawan dalam mengembangkan keterampilannya serta kemampuannya cenderung disukai. Tugas yang diberikan secara beragam, kebebasan untuk bereksplorasi, serta umpan balik yang baik dapat mendorong timbulnya kepuasan kerja. Oleh karena itu baiknya pemberian tugas pada karyawan tepat pada porsinya, memiliki tantangan yang sedang sehingga karyawan akan merasakan hal baru dan mencapai rasa puas dalam bekerja.

b. Kondisi kerja yang mendukung

Agar karyawan mudah dalam mengerjakan tugasnya maka harus didukung dengan lingkungan kerja yang baik juga agar karyawan merasa nyaman. Banyak studi yang telah

(7)

7 membuktikan bahwa keadaan tempat kerja yang aman, tidak berbahaya serta tidak merepotkan lebih disukai oleh karyawan.

c. Gaji yang pantas

Karyawan memiliki persepsi mengenai sistem gaji serta kebijakan promosi yang adil serta sesuai dengan harapan mereka. Jika karyawan merasa gaji yang diberikan sesuai dengan pekerjaan mereka dan adil mereka akan bekerja dengan maksimal. Gaji dinilai adil berdasarkan pada tuntutan pekerjaan, keterampilan yang dimiliki karyawan, serta standar gaji yang ada, sehingga kemungkinan besar kepuasan kerja akan dirasakan oleh karyawan.

d. Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan

Kecocokan yang tinggi antara kepribadian karyawan dan pekerjaan yang dimiliki akan mendukung seseorang untuk mencapai kepuasan atas pekerjaannya. Seseorang yang memiliki tipe kepribadian yang cocok dengan pekerjaannya memiliki kemungkinan besar untuk mereka meraih keberhasilan, sehingga karyawan akan memiliki tingkat kepuasan yang tinggi pula.

e. Rekan kerja yang mendukung Sebagian orang dalam bekerja juga untuk memenuhi kebutuhan interaksi sosialnya, memiliki rekan kerja yang dapat mendukung akan mengarahkan seseorang untuk mencapai kepuasan kerjanya.

Seringkali perilaku atasan kepada para karyawannya juga berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja karyawan. Memilki rekan kerja yang baik, ramah serta membangun komunikasi yang bagus akan membantu proses pelaksanaan tugas dalam suatu pekerjaan.

Motivasi Kerja

Terdapat beberapa indikator dalam motivasi menurut Hasibuan (2011) sebagai berikut :

a. Kebutuhan Fisik

Kebutuhan ini dapat dilakukan perusahaan dengan memberi gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan karyawan, pemberian fasilitas dan lain sebagainya.

b. Rasa Aman dan Keselamatan Pemberian jaminan sosial untuk karyawan, dana pensiun, tunjangan kesehatan, asuransi

(8)

8 kecelakaan serta memberikan fasilitas perlengkapan untuk menunjang keselamatan.

c. Kebutuhan Sosial

Dapat ditunjukkan dengan hubungan kerja yang harmonis serta diterima dalam kelompok kerjanya.

d. Kebutuhan Atas Penghargaan Pengakuan kebutuhan penghargaan atas kemampuan karyawan, dengan menghormati serta menghargai karyawan lain dan pimpinan terhadap prestasi kerja.

e. Kebutuhan Perwujudan Diri Pekerjaan yang menarik serta menantang, karyawan akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk menunjang pekerjaannya serta untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam pencapaian tujuan.

Hipotesis Penelitian

Gambar 1 Hipotesis Penelitian Sumber: Data diolah, 2021

H1: Fleksibillitas kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada Mitra Pengemudi Gojek di Wilayah Kabupaten Sidoarjo.

H2: Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada Mitra Pengemudi Gojek di Wilayah Kabupaten Sidoarjo.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausalitas dengan metode kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 60 mitra pengemudi Gojek yang bergabung dalam komunitas

“GoCar Pasti Ada Jalan”

pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan teknik sampling jenuh. data diperoleh dengan ara menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yang hasil datanya akan diteliti menggunakan uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, uji analisis regresi linear berganda, dan uji hipotesis.

Fleksibilitas Kerja (X1)

Kepuasan Kerja (X2)

Motivasi Kerja (Y) H1

H2

(9)

9 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa mitra pengemudi Gojek yang telah menjadi responden dalam penelitian ini sebesar 83.33% berjenis kelamin laki-laki, dengan pendidikan terakhir yang paling banyak ditempuh yaitu hingga jenjang SMA sebesar 78.33%, serta yang sudah bekerja dalam kurun wakktu 1-3 tahun sebesar 48,33% dan sebesar 56.67%

mitra pengemudi Gojek memiliki status belum menikah.

Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item pertanyaan yang ada dalam kuesioner untuk mengukur variabel penelitian menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian (Ghozali, 2018).

Pada tabel menunjukkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner pada penelitian ini memiliki rhitung > rtabel dan nilai signifikansi pada tiap item lebih kecil dari 0.05. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian dan dinyatakan valid.

Tabel 2 Uji Validitas Item rhitung Signifikansi rtabel

X1.1.1 0.785 0.000 0.254

X1.1.2 0.773 0.000 0.254

X1.1.3 0.764 0.000 0.254

X1.1.4 0.667 0.000 0.254

X1.2.1 0.680 0.000 0.254

X1.2.2 0.783 0.000 0.254

X1.2.3 0.743 0.000 0.254

X1.2.4 0.712 0.000 0.254

X1.3.1 0.760 0.000 0.254

X1.3.2 0.747 0.000 0.254

X2.1.1 0.626 0.000 0.254

X2.1.2 0.735 0.000 0.254

X2.1.3 0.799 0.000 0.254

X2.1.4 0.674 0.000 0.254

X2.1.5 0.751 0.000 0.254

X2.2.1 0.782 0.000 0.254

X2.2.2 0.738 0.000 0.254

X2.3.1 0.681 0.000 0.254

X2.3.2 0.727 0.000 0.254

X2.3.3 0.682 0.000 0.254

X2.4.1 0.774 0.000 0.254

X2.4.2 0.800 0.000 0.254

X2.5.1 0.548 0.000 0.254

X2.5.2 0.726 0.000 0.254

X2.5.3 0.704 0.000 0.254

Y1.1.1 0.691 0.000 0.254

Y1.1.2 0.757 0.000 0.254

Y1.1.3 0.656 0.000 0.254

Y1.2.1 0.537 0.000 0.254

Y1.3.1 0.735 0.000 0.254

Y1.4.1 0.693 0.000 0.254

Y1.4.2 0.711 0.000 0.254

Y1.5.1 0.805 0.000 0.254

Y1.5.2 0.500 0.000 0.254

Y1.5.3 0.751 0.000 0.254

Y1.5.4 0.770 0.000 0.254

Sumber: Data diolah peneliti, 2021

(10)

10 Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas kuesiner menggunakan uji stastistik Cronboach Alpha (α). Suatu konstruk dinyatakan reliabel apabila memberikan nilai Cronboach Alpha >

0,70.

Tabel 2 Uji Reliabilitas Variabel Koefisien

Reliabilitas

Keterangan

Fleksibilitas

kerja (X1) 0.907 Reliabel Kepuasan

kerja (X2) 0.931

Reliabel Motivasi

kerja (Y) 0.892 Reliabel Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronboach Alpha pada variabel fleksibilitas kerja (X1) sebesar 0.907, kepuasan kerja (X2) sebesar 0.931, dan motivasi kerja (Y) sebesar 0.892. sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai Cronboach Alpha untuk semua variabel > 0,70.

Menurut ketentuan yang telah disebutkan, maka semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel.

Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2018).

Pada penelitian ini hasil uji normalitas dapat diketahui melalui analisis grafik P-Plot.

Gambar 2 Uji Normalitas Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Gambar 1 yang menunjukkan grafik P-Plot dengan titik-titik yang menyebar mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi secara normal atau sudah memenuhi asumsi normalitas.

Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2018) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Cara pengujiannya yaitu dengan membandingkan nilai Tolerance yang didapat dari perhitungan regresi berganda, apabila pada nilai tolerance < 0,1 maka terjadi multikolinearitas.

(11)

11 Tabel 3 Uji Multikolinieritas

Variabel Independen

Collinearity Statistics Tolerance VIF Fleksibilitas Kerja (X1) 0.555 1.802 Kepuasan Kerja (X2) 0.555 1.802

Sumber: Data diolah peneliti, 2021 Dalam hasil pengujian tersebut didapatkan bahwa keseluruhan nilai tolerance > 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual dalam satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Dari hasil pengujian pada gambar dapat dilihat bahwa diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka

dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini uji linearitas dilakukan dengan melihat nilai signifikan Deviation from Lineasiry, jika nilai probabilitasnya > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara variabel independen dan dependen.

Tabel 4 Uji Linearitas Variabel Sig.

Deviation from Linierity

Keterangan

X1 → Y 0,130 Linear X2 → Y 0,496 Linear Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan Deviation from Lineasiry untuk varibel fleksibilitas kerja (X1) adalah 0,130 dan untuk variabel kepuasan kerja (X2) adalah 0,496. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua nilai tersebut memiliki signifikan Deviation from Lineasiry lebih besar dari 0,05 yang berarti

(12)

12 variabel independen dalam penelitian ini memiliki hubungan linear.

Analisis Regresi Berganda Uji Persamaan Regresi

Persamaan regresi digunakan mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Tabel 5 Uji Persamaan Regresi

Variabel

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B

Std.

Erro

r Beta

(Constant) 12.162 3.360

3.6

20 0.001 X1 0.289 0.088 0.358

3.2

98 0.002 X2 0.344 0.074 0.506

4.6

54 0.000

Sumber: Data diolah peneliti, 2021 Berdasarkan pada tabel didapatkan persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 12.162 + 0.358X1 + 0.506X2 Dari persamaan garis regresi linear berganda pada tabel 4.13, maka dapat diartikan sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 12.162, artinya nilai rata-rata motivasi kerja bernilai sebesar 12.162 jika variabel bebas tidak ada.

b. βX1 = 0.358 merupakan variabel fleksibilitas kerja (X1) dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel fleksibilitas kerja (X1) memiliki hubungan searah dengan variabel motivasi kerja (Y). Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila fleksibilitas kerja mengalami peningkatan maka motivasi kerja akan semakin meningkat.

Sebaliknya, apabila fleksibilitas kerja menurun, maka motivasi kerja akan semakin menurun.

c. βX2 = 0.506 merupakan variabel kepuasan kerja (X2) dengan tanda positif. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja (X2) memiliki hubungan searah dengan variabel motivasi kerja (Y).

Koefisien regresi ini menunjukkan apabila kepuasan kerja mengalami peningkatan maka motivasi kerja akan semakin meningkat. Sebaliknya, apabila kepuasan kerja

(13)

13 menurun maka motivasi kerja akan menurun juga.

Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara simultan antara variabel bebas yaitu fleksibilitas kerja (X1) dan kepuasan kerja (X2), terhadap motivasi kerja (Y).

Tabel 6 Uji Koefisien Determinasi

R

R Square

Adjusted R Square 0.791 0.626 0.613 Sumber: Data diolah peneliti, 2021

Berdasarkan analisis pada tabel diperoleh hasil adjusted R2 (koefisien determinasi) sebesar 0,626.

Artinya bahwa 62,6% variabel motivasi kerja (Y) akan dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu fleksibilitas kerja(X1) dan kepuasan kerja (X2). Sedangkan sisanya 37,4%

variabel Motivasi kerja akan dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Uji Hipotesis

Uji Kelayakan Model (Uji F) Uji kelayakan model atau uji F yaitu ketepatan terhadap fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai yang aktual. Jika nilai signifikan F <

0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen.

Tabel 7 Uji Kelayakan Model (Uji F)

Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Regressio

n 987.016 2 493.508 47.766 0.000 Residual 588.917 57 10.332

Total 1575.933 59

Sumber: Data diolah peneliti, 2021 Berdasarkan tabel dapat diketahui nilai sig F (0,000) < α = 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa analisis regresi yang digunakan sudah baik.

Hasil Uji Kelayakan Parsial (Uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2108).

(14)

14 Tabel 8 Uji Kelayakan Parsial (Uji t)

Variabel Terikat

Varaibel

Bebas thitung Sig. tTabel Ketera ngan Motivasi

kerja (Y)

X1

3.298 0.002 2,002

Signifi kan X2

4.654 0.000 2,002

Signifi kan Sumber: Data diolah peneliti, 2021 H1: Fleksibillitas kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada Mitra Pengemudi Gojek di Wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Berdasarkan tabel t test antara fleksibilitas kerja (X1) dengan motivasi kerja (Y) menunjukkan thitung

3,298. Sedangkan ttabel (α = 0.05 ; db residual = 57) adalah sebesar 2,002.

Karena thitung > ttabel yaitu 3,298 >

2,002 atau nilai sig t (0,002) < α = 0.05 maka pengaruh fleksibilitas kerja (X1) terhadap motivasi kerja (Y) adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dapat dipengaruhi secara signifikan oleh fleksibilitas kerja atau dengan meningkatkan fleksibilitas kerja maka motivasi kerja akan mengalami peningkatan.

H2: Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja

pada Mitra Pengemudi Gojek di Wilayah Kabupaten Sidoarjo.

Berdasarkan tabel t test antara kepuasan kerja (X2) dengan motivasi kerja (Y) menunjukkan t hitung = 4,654. Sedangkan ttabel (α = 0.05 ; db residual = 57) adalah sebesar 2,002.

Karena thitung > ttabel yaitu 4,654 >

2,002 atau nilai sig t (0,000) < α = 0.05 maka pengaruh kepuasan kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y) adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini berarti H0 ditolak dan H2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dapat dipengaruhi secara signifikan oleh kepuasan kerja atau dengan meningkatkan kepuasan kerja maka motivasi kerja akan mengalami peningkatan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

a. Fleksibilitas kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja mitra pengemudi Gojek di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai thitung 3,298 > ttabel

2,002 atau signifikansi t 0,002 < 0,05, dengan nilai

(15)

15 koefisien positif 0.358.

Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat fleksibilitas kerja yang tinggi dapat meningkatkan motivasi kerja mitra pengemudi, begitu pula sebaliknya.

b. Kepuasan kerja berpengaruh terhadap motivasi kerja mitra pengemudi Gojek di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Berdasarkan hasil analisis didapatkan nilai thitung 4,654 > ttabel

2,002 atau signifikansi t 0,000 < 0,05, dengan nilai koefisien positif 0.506.

Sehingga dapat

disimpulkan bahwa meningkatnya kepuasan kerja maka dapat meningkatkan pula motivasi kerja mitra pengemudi, begitu pula sebaliknya.

Saran

a. Secara keseluruhan penerapan fleksibilitas kerja sudah dapat membantu meningkatkan

motivasi kerja mitra pengemudi. Terdapat saran terkait fleksibilitas kerja berdasarkan penelitian ini, yaitu diperlukan kesadaran para mitra pengemudi Gojek untuk dapat meningkatkan motivasi kerjanya melalui penerapan fleksibilitas kerja.

Hal ini dikarenakan dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap motivasi kerja. Mitra pengemudi

diharapkan dapat

memanfaatkan penerapan fleksibilitas kerja dengan lebih maksimal, mengingat mitra pengemudi sudah diberikan kebebasan untuk memilih lokasi dan jadwal kerjanya. Selain itu dapat dibantu dengan pengawasan yang diberikan oleh perusahaan agar mitra pengemudi tetap termotivasi untuk menjalankan tugasnya walaupun dalam penerapan fleksibilitas kerja.

b. Hasil kuesioner yang telah dibagikan menunjukkan

(16)

16 bahwa kepuasan kerja karyawan sudah banyak dirasakan oleh mitra pengemudi. Terdapat saran terkait kepuasan kerja berdasarkan penelitian ini yaitu perusahaan Gojek dapat lebih memperhatikan kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh mitra pengemudi agar dapat menunjang kepuasan kerjanya. Seperti pada hasil yang telah diperoleh, diketahui bahwa pada variabel kepuasan kerja memiliki pengaruh lebih dominan terhadap motivasi kerja, namun indikator gaji yang pantas terdapat pada posisi rata-rata terendah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya perubahan skema insentif yang diberikan, oleh karena itu penetapan skema insentif yang ditetapkan harus lebih diperhatikan kembali.

c. Secara keseluruhan tingkat motivasi kerja mitra pengemudi Gojek berada dalam kategori sangat tinggi.

Terdapat saran terkait

motivasi kerja berdasarkan penelitian ini yaitu perusahaan harus dapat mempertahankan atau meningkatkan kepuasan kerja dari mitra pengemudi Gojek, karena variabel kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi motivasi kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi, 2007, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta.

Mangkunegara, AP., 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Rubery, J., 2015, ‘Change at work:

feminisation, flexibilisation, fragmentation and financialisation’, Employee Relations, Vo. 37, No. 6, pp.

633-644.

Sutrisno, E., 2017, Manajemen Sumber Manusia, Kencana, Jakarta.

Possenriede, D. & Plantenga , J., 2011, ‘Access to flexible work

(17)

17 arrangements, working-time fit and job satisfaction’, Vo.

11, N0. 12.

Robbins, SP. & Mary Coulter, 2012, Manajemen, Erlangga, Jakarta.

Hasibuan, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi. Aksara, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2018, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan riwayat konsumsi alkohol, riwayat konsumsi tuak, kuantitas konsumsi tuak, frekuensi konsumsi tuak, lama waktu

Kesimpulannya, penelitian ini membuktikan bahwa jika biochar yang diproduksi dengan proses pirolisis yang cepat, kemudian dicampur dengan pupuk dan lignin sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan perangkat pembelajaran berbasis e- learning moodle dengan model pengajaran langsung di SMKN 2 Tarakan. Tahapan penelitian

Kepuasan kerja karyawan merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dengan timbulnya kepuasan kerja, karyawan dapat melaksanakan tugas yang menjadi tujuan

Pengetahuan kesehatan mental dokter dan petugas kesehatan Puskesmas di Aceh maupun Jogjakarta tidak cukup memadai, hal ini dibuktikan dengan laporan kasus kesehatan mental yang

Data primer yang penulis dapatkan yaitu diperoleh langsung dari pemilik Usaha Pertukangan Kayu RIAN dengan cara wawancara atau interview untuk mendapatkan

Mengingat luasnya pembahasan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan tidak meyimpang dari permasalahan, maka penulis membatasi permasalahan yang akan

jauh apakah dengan adanya hubungan antara Institut Manajemen Telkom dengan Telkom itu sendiri memiliki pengaruh yang signifikan atas dampak promosi khususnya iklan