PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS
BUNGURSARI PURWAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Tata Boga
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK
Oleh :
Ema Mariatul Qibtiyah 0901434
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS
BUNGURSARI PURWAKARTA
Oleh
Ema Mariatul Qibtiyah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Ema Mariatul Qibtiyah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
EMA MARIATUL Q 0901434
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA I DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PEMBIMBING I
Dr. Ellis Endang Nikmawati, M.Si NIP. 19630311 199001 2 001
PEMBIMBING II
Rita Patriasih, S.Pd, M.Si NIP. 19700811 199802 2002
KETUA JURUSAN PKK
iv
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembiasaan Pola Makan... 7
1. Pengertian dan Karakteristik Balita ... 23
2. Pengaturan Makan Balita ... 26
3. Kecukupan Gizi Balita ... 28
4. Menu Makan Balita ... 29
C. Cara Mendidik Anak Agar Dapat Menyukai, Menerima, dan Memilih Makanan Yang Menyehatkan ... 30
1. Masalah Gizi Balita ... 30
2. Cara Mengatasi Masalah Makan Balita Agar dapat Menyukai dan Menerima Makanan yang Menyehatkan ... 32
D. Keluarga Sejahtera I ... 34
v
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kriteria Tingkat Pendapatan Keluarga Miskin ( KS 1 dan
Pra-Sejahtera)... 37
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 40
1. Lokasi Penelitian ... 40
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pemaparan Data ... 50
1. Responden ... 50
2. Jenis Makanan ... 59
3. Jumlah Makanan ... 53
4. Cara Mendidik Anak Agar Dapat Menyukai dan Menerima Makanan yang menyehatkan ... 60
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
1. Pembiasaan Pola Makan Balita di Lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas di Lihat Dari Jenis Makanan yang di Konsumsi ... 66
2. Pembiasaan Pola Makan Balita di Lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas di Lihat Dari Jumlah Makanan yang di Konsumsi ... 75
3. Pembiasaan Pola Makan Balita di Lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas di Lihat Dari Cara Mendidik Balita Agar Dapat Menyukai dan Menerima Makanan yang Menyehatkan ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 83
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 85
vi
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Makanan Kelompok Serealia, Umbi-umbian dan
Hasil Olahannya yang biasa di konsumsi balita ... 13
Tabel 2.2 Contoh Jenis Makanan Kelompok Kacang-kacangan dan Hasil olahannya yang Biasa di Konsumsi Balita ... 14
Tabel 2.3 Jenis Makanan Kelompok Daging dan Hasil olahannya yang di Konsumsi Balita ... 14
Tabel 2.4 Jenis Makanan Kelompok Telur dan Hasil olahannya yang di Konsumsi Balita ... 15
Tabel 2.5 Komposisi Jenis Makanan Kelompok Ikan, Kerang, Udang dan Hasil Olahannya yang di Konsumsi Balita ... 16
Tabel 2.6 Jenis Makanan Kelompok Sayuran yang di Konsumsi Balita ... 17
Tabel 2.7 Komposisi Jenis Makanan Kelompok Buah-Buahan Yang di Konsumsi Balita ... 18
Tabel 2.8 Jenis Makanan Kelompok Susu dan Hasil Olahanya yang di Konsumsi Balita ... 19
Tabel 2.9 Jenis Makanan Kelompok Lemak Yang Biasa digunakan dalam Pengolahan Makanan Balita ... 20
Tabel 2.10 Jenis Makanan Kelompok Serba-Serbi Yang Biasa di Konsumsi Balita ... 20
Tabel 2.11 Anjuran Makan Satu Hari Untuk Anak Balita ... 21
Tabel 2.12 Kecukupan Gizi Balita ... 28
Tabel 2.13 Contoh Menu Makan Anak Balita 1-5 Tahun ... 29
Tabel 2.14 Cara Mengatasi Masalah Makan Balita Agar dapat Menyukai dan Menerima Makanan yang Menyehatkan ... 32
Tabel 2.15 Proses Perhitungan Garis Kemiskinan ... 38
vii
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki
Balita Desa Cibodas ... 41
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki Balita
di masing-masing Rukun Warga (RW) Desa Cibodas ... 43
Tabel 4.1 Pekerjaan Responden di Lingkungan Keluarga Sejahtera I
Desa Cibodas Bungursari Purwakarta Tahun 2013 ... 50
Tabel 4.2 Pendidikan Responden di Lingkungan Keluarga Sejahtera
I Desa Ciboas Bungursari Purwakarta Tahun 2013 ... 51
Tabel 4.3 Rata-rata Frekuensi Makan Balita ( n ≥ 50%) Perminggu Di lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas
Purwakarta 2013... 52
Tabel 4.4 Rata-rata Frekuensi Makan Balita ( n ≥ 50%) Perbulan Di lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas
Purwakarta 2013... 55
Tabel 4.5 Rata-rata Frekuensi Makan Balita ( n ≤50%) PerbulanDi lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas
Purwakarta 2013... 56
Tabel 4.6 Rata-rata Frekuensi Makan Balita ( n ≥ 50%) Pertahun Di lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas
Purwakarta 2013... 58
Tabel 4.7 Rata-rata Frekuensi Makan Balita ( n ≤ 50%) Pertahun Di lingkungan Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas
Purwakarta 2013... 59
Tabel 4.8 Tingkat Kecukupan Energi Balita Di Lingkungan
Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas Purwakarta 2013... 59
Tabel 4.9 Rata-rata Konsumsi Zat Gizi Di Lingkungan Keluarga
Sejahtera I Desa Cibodas Purwakarta 2013 ... 60
Tabel 4.10 Persen Tingkat Kecukupan Zat Gizi Di Lingkungan
Keluarga Sejahtera I Desa Cibodas Purwakarta 2013... 60
Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Cara Pengadaan Makanan Untuk Balita Di Lingkungan Keluarga Sejahtera
I Desa Cibodas Purwakarta 2013 ... 61
Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Cara Penyajian Makanan Untuk Balita Di Lingkungan Keluarga Sejahtera
I Desa Cibodas Purwakarta 2013 ... 62
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Cara Pemberian Makanan UntukBalita Di Lingkungan Keluarga Sejahtera
viii
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Skema Penentuan Jumlah Sample Pada Masing-Masing
1 Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia balita merupakan generasi gold brain dimana pertumbuhan dan
perkembangan otak sedang berkembang. Masa balita adalah masa dimana
anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Masa ini sangat penting terjadi
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Dalam hal konsumsi pangan, pada usia ini anak masih
merupakan golongan konsumen pasif, dimana belum dapat mengambil dan
memilih makanan sendiri sesuai dengan kebutuhannya sehingga pada usia ini
anak sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan apabila kondisinya
kurang gizi (Santoso dan Ranti , 2009: 72).
Banyaknya masalah gizi terjadi di Indonesia, menurut UNICEF (2012) di
Indonesia 40% anak balita di pedesaan terhambat pertumbuhannya. Selain itu
menurut Riskesdas (2010) prevalensi kependekan, kekurusan, dan kegemukan
pada balita di Indonesia, sangat kurus 6,0%, kurus 7,3 %, normal 72,8% dan
obesitas 14,0%. Berdasarkan data tersebut balita dengan kondisi normal di
Indonesia sudah mencapai 72,8%, akan tetapi masih ada balita yang memiliki
kondisi sangat kurus dengan presentase 6,0%, kurus 7,3% dan balita dengan
kondisi obesitas 14,0%. Jika kita lihat berdasarkan data tersebut, jumlah
presentase pertumbuhan balita yang cukup besar yakni sekitar 27,3% balita
termasuk dalam kategori tumbuh kembang tidak optimal di Indonesia. Hal ini
dapat disebabkan karena pola makan balita yang tidak seimbang, dimana
kurangnya asupan gizi dapat menyebabkan kondisi balita menjadi sangat
kurus atau kurus, dan kelebihan asupan gizi dapat menyebabkan kondisi balita
menjadi kegemukan, sehingga pertumbuhan dan perkembangan fisik balita
tidak optimal.
Pola makan yang sehat dibutuhkan anak-anak untuk mendapatkan gizi
2
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehat akan berpengaruh positif terhadap kesehatan serta tumbuh
kembang anak (Anggraeni, 2003:11). Status kesehatan serta pertumbuhan
perkembangan anak yang optimal didapat melalui asupan gizi yang seimbang.
Pola makan yang sehat merupakan satu cara yang dibutuhkan anak untuk
mendapatkan gizi yang seimbang, dimana anak mengkonsumsi aneka ragam
jenis makanan dengan jumlah makan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Orang tua mempunyai peran penting dalam mengatur pola makan anak di
lingkungan keluarga. Orang tua harus memastikan anak mendapat asupan gizi
yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang mengandung
gizi seimbang adalah makanan yang mengandung prinsip empat sehat dan
lima sempurna. Orang tua harus menanamkan kepada anak tentang betapa
pentingnya pola makan yang sehat bagi tubuh manusia. Makanan apa saja
yang harus dikonsumsi anak dan yang tidak boleh dikonsumsi harus
ditanamkan sejak dini kepada anak agar ketika di sekolah atau bermain, anak
tidak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat.
Pendidikan merupakan suatu usaha manusia dalam membentuk
kepribadian dan mengembangkan potensi diri agar sesuai dengan norma dan
aturan yang berlaku di dalam masyarakat. Pendidikan bukan hanya di
butuhkan oleh orang dewasa, akan tetapi juga dibutuhkan oleh anak-anak.
Pendidikan usia dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi
anak sejak lahir hingga usia 6 tahun untuk membantu perkembangan dan
pertumbuhan anak baik secara formal, informal, maupun nonformal.
Lingkungan keluarga merupakan tempat anak mendapatkan pendidikan
secara informal. Pendidikan informal menurut Coombs dalam (Tanpatinta,
2011:1) adalah :
3
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lingkungan keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak.
Berbagai kebiasaan dipelajari anak di lingkungan keluarga, seperti kebiasaan
tidur, kebiasaan makan, dan berbagai kebiasaan yang berkaitan dengan
aktivitas anak sehari-hari. Suatu kebiasaan dalam keluarga yang di lakukan
setiap hari dan berulang –ulang akan membentuk suatu pola. Pola yang baik
dapat di bentuk dalam lingkungan keluarga melalui proses pembiasaan.
Pengertian pembiasaan menurut Departemen Pendidikan Nasional (2007:4)
“merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang”. Pada
usia balita perlu adanya pembiasaan pola makan yang baik dimana anak di
didik untuk dapat menerima, menyukai, memilih, dan mengkonsumsi berbagai
jenis makanan yang menyehatkan dengan jumlah makanan yang sesuai
dengan kebutuhan gizinya, dan mengkonsumsi makanan tepat pada waktunya.
Kondisi ekonomi keluarga sangat mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak balita. Menurut UNWP (United Nation World Program)
saat ini keluarga yang hidup miskin dan hampir miskin (dengan jumlah
penghasilan antara Rp. 9000,- s/d 18.000,- per hari), ternyata jumlahnya lebih
dari 90 juta orang atau 42% dari jumlah penduduk Indonesia. Masalah gizi di
Indonesia saat ini tidak lepas dari faktor kemiskinan, menurut data Susenas
(2010) sebanyak 63% penduduk Indonesia miskin. Oleh sebab itu masih
banyak masalah gizi yang terjadi di Indonesia di akibatkan karena minimnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Penelitian ini akan di lakukan pada balita di lingkungan keluarga sejahtera
I di Desa Cibodas. Keluarga Sejahtera I merupakan keluarga yang dapat
memenuhi kebutuhan dasar secara minimal, dengan tingkat pendapatan dan
daya beli terhadap pemenuhan sandang pangan terbatas pada sumber daya
yang dimiliki. Keluarga sejahtera I juga merupakan keluarga yang di
kategorikan kedalam keluarga miskin yang menerima bantuan langsung tunai
4
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memenuhi kebutuhan kesehatan gizi balita secara optimal agar pertumbuhan
dan perkembangan balita optimal.
Fenomena tersebut menjadi salah satu daya tarik penulis untuk meneliti
lebih lanjut bagaimana pembiasaan pola makan balita di lingkungan keluarga
sejahtera I terkait dengan proses pendidikan gizi sejak dini pada balita melalui
pembiasaan pola makan, penyediaan berbagai jenis makanan yang di
konsumsi dan pemenuhan jumlah makan sesuai dengan kecukupannya.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pembiasaan Pola Makan Balita Di Lingkungan Keluarga Sejahtera 1 Desa Cibodas Bungursari Purwakarta”.
B. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
pembiasaan pola makan balita di lingkungan keluarga sejahtera 1 Cibodas
Bungursari Purwakarta”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah agar
penulis memperoleh gambaran Pembiasaan Pola Makan Balita di Lingkungan
KS-1 Cibodas Bungursari Purwakarta. Tujuan khusus penelitian ini adalah
memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai :
1. Pembiasaan pola makan balita di Lingkungan KS-1 Cibodas Bungursari
Purwakarta berkaitan dengan jenis makanan yang dikonsumsi.
2. Mengetahui gambaran pembiasaan pola makan balita di Lingkungan
KS-1 Cibodas Bungursari Purwakarta berkaitan dengan jumlah makan yang
dikonsumsi.
3. Mengetahui gambaran pembiasaan pola makan di Lingkungan KS-1
Cibodas Bungursari Purwakarta terkait dengan cara mendidik anak untuk
5
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penilitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
kalangan diantaranya:
1. Bagi kader: dapat memberikan gambaran mengenai pembiasaan pola
makan sehat untuk balita di lingkungan keluarga sejahtera 1, sehingga
menambah wawasan dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat
mengenai pembiasaan pola makan sehat untuk balita.
2. Bagi Penyuluh di bidang gizi: dapat memberikan gambaran mengenai
pembiasaan pola makan sehat untuk balita, sehingga menambah wawasan
dan pengetahuan. Serta dapat memeberikan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai pembiasaan pola makan balita.
3. Bagi peneliti, dapat menambahkan dan meningkatkan wawasan tentang
pembiasaan pola makan sehat untuk balita di lingkungan keluarga
sejahtera 1.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur penulisan pada penelitian ini adalah :
BAB I Pendahuluan, berisi uraian tentang pendahuluan yang terdiri dari :
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Struktur Organisasi Skripsi
BAB II Tinjauan Pustaka, berisi uraian tentang teori yang sedang di kaji
yang terdiri dari :
A. Pembiasaan Pola Makan
B. Balita
C. Keluarga Sejahtera I
BAB III Metodelogi Penelitian, berisi uraian tentang metode penelitian
6
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Definisi Operasional
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Analisis Data
BAB IV Hasil dan Pembahasan, uraian tentang hasil penelitian yang
terdiri dari :
A. Hasil Penelitian dan Pemaparan Data
B. Pembahasan
BAB V Kesimpulan, uraian tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti
terhadap hasil analisis penelitian yang terdiri dari :
A. Kesimpulan
40 Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Cibodas Kecamatan Bungursari
Kabupaten Purwakarta. Cibodas merupakan desa yang berbatasan dengan
Desa Karang Mukti disebelah selatan, Desa Cikopo di sebelah barat, Sungai
Ciherang di sebelah timur, dan Desa Jomin, Kotabaru Karawang di sebelah
utara. Terdiri dari 5 Rukun Warga (RW). RW 01 Kampung Bakan Jonggol.
RW 02 Kampung Ciseureuh. RW 03 Kampung Tegal Jati. RW 04 Kampung
Cibodas. dan RW 05 merupakan RW baru yaitu kompleks Perumahan Metro
Cibodas.
2. Populasi Penelitian
Menurut Hasan (2002:84) menyatakan bahwa “Populasi adalah totalitas
dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan
lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian)”.
Apabila dalam penelitian terdapat banyak objek dan jumlah individu maka
diperlukan sebuah cara dalam menentukan individu-individu atau objek mana
saja yang benar-benar mewakili setiap karakteristik individu tersebut, hal ini
berguna agar penulis dapat memperkecil ruang lingkup penelitian dengan
mengutamakan objektivitas penelitian berdasarkan fakta-fakta di lapangan,
cara tersebut dinamakan dengan teknik penentuan sampel. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh Balita di Lingkungan Keluarga Sejahtera 1 di
41
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Jumlah Populasi Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki Balita Desa Cibodas
No Rukun Warga Jumlah Keluarga Sejahtera 1
yang memiliki Balita
1 RW 01 Kampung Bakan Jonggol 14 Keluarga
2 RW 02 Kampung Ciseureuh 16 Keluarga
3 RW 03 Kampung Tegal Jati 12 Keluarga
4 RW 04 Kampung Cibodas 15 Keluarga
5 RW 05 Perumahan Metro Cibodas 5 Keluarga
Jumlah Populasi 62 Keluarga
Sumber : Data Kependudukan desa cibodas tahun 2012
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono,2008). Sampel penelitian ini adalah Balita di Lingkungan
Keluarga Sejahtera 1 di Desa Cibodas Bungursari Purwakarta.
a. Estimasi Besar Sampel
Besaran sampel dalam penelitian ini harus ditentukan maka untuk
menentukan jumlah sampel yang diambil digunakan rumus Slovin yang
dikutip oleh Husein Umar (2003:4) sebagai berikut:
1
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah
42
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari rumus diatas dengan jumlah populasi sebanyak 62 orang keluarga sejahtera 1 yang memiliki balita di wilayah Desa Cibodas Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, maka diperoleh sampel sebanyak 38 orang keluarga sejahtera 1 di desa cibodas yang tersebar di 5 rukun warga (RW).
b. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah propotional random sampling. Pengambilan sampel secara proporsi dilakukan dengan mengambil subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto: 2006: 146). Kemudian dilakukan teknik simple random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana, teknik ini dibedakan menjadi dua cara yaitu dengan cara mengundi (lottery technique) atau dengan menggunakan tabel bilangan angka acak (random number) (Notoadmodjo, 2010: 120)
Dengan menggunakan teknik proportional random sampling didapatkan jumlah sampling sebanyak 38 keluarga sejahtera 1 di desa cibodas, adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing masing rukun warga (RW) yang tersebar di wilayah desa cibodas, digunakan rumus Sugiyono (2007: 68) berikut ini:
n
x
N 1
X n
Keterangan:
n : Jumlah sampel yang diinginkan dari setiap wilayah
X : Jumlah Populasi setiap Wilayah
N : Jumlah populasi seluruh keluarga sejahtera 1 di desa cibodas
kec. Bungursari kab. Purwakarta
N1 : Sampel
Berdasarkan rumus diatas maka pembagian sampel untuk masing masing
43
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu RW 01 Kampung Bakan Jonggol
9
RW 02 Kampung Ciseureuh10 38
62 16
n x
RW 03 Kampung Tegal Jati
7 38
62 12
n x
RW 04 Kampung Cibodas
9 38
62 15
n x
RW 05 Perumahan Metro Cibodas
3 38
62 5
n x
Setelah dilakukan perhitungan untuk pengambilan sampel dari populasi
yang ada dan sampel minimum untuk masing masing rukun warga (RW) yang
tersebar di desa Cibodas Kec. Bungursari Kab. Purwakarta maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Sampel Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki Balita di masing-masing Rukun Warga (RW) Desa Cibodas
No Rukun Warga Populasi Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki
Balita
Jumlah Sampel Keseluruhan 38
Skema penarikan sampel yang digunakan adalah kombinasi penarikan acak
44
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
random sampling. Teknik ini digunakan agar keragaman populasi terwakili
sama dalam penarikan sampel point (RW) dan responden. Unit sampling
terkecil dalam penelitian ini adalah Rukum Warga (RW). Jumlah sampel yang
di ambil sebanyak 38, masing-masing ditentukan secara proporsional, agar
menjangkau keterwakilan kategori responden yang direncanakan, untuk lebih
jelas dapat dilihat pada bagan berikut ini:
Bagan 3.1
Skema Penentuan Jumlah Sample Pada Masing-Masing Wilayah
B. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian deskriptif merupakan cara untuk mendeskripsikan dan
menginterpretasikan hubungan yang ada. Proses yang sedang berlangsung,
akibat yang sedang terjadi atau fenomena yang sedang berkembang. Penelitian
ini dilakukan dengan cara menganalisis dan menginterpretasikan data yang
45
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Rakhmat (2000: 25) menyatkan bahwa:
Metode penelitian deskriptif yaitu metode yang dipergunakan untuk memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi melainkan hanya ingin memperoleh gambaran komprehensif tentang situasi atau peristiwa
Lebih lanjut Rakhmat (2000: 25) mengemukakan tujuan dari metode
deskriptif yaitu:
Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah, atau memeriksa kondisi dan praktik-praktik yang ada, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana pada waktu yang akan datang
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, melihat gambaran
pembiasaan pola makan balita di Desa Cibodas Bungursari Purwakarta.
Penelitian deskriptif ini untuk memperoleh gambaran pembiaasan pola balita
mengenai jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah makanan terkait tingkat
kecukupannya, waktu makan, dan cara mendidik anak untuk dapat menerima,
menyukai dan memilih makanan yang menyehatkan.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam pembuatan penelitian ini bertujuan untuk
menghindari kesalahpahaman penulis dan pembaca yang dimulai dengan
menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam judul yaitu :
Pembiasaan :Pembiasaan (habituation) merupakan proses
pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan
bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang
berulang-ulang (Departemen Pendidikan Nasional,
2007:4)
Pola Makan :Berbagai informasi yang memberikan gambaran
46
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tiap hari oleh satu individu atau kelompok (Santoso dan
Ranti, 2009:89)
Balita : Anak usia 1-5 tahun
Berdasarkan uraian diatas, maka pembiasaan pola makan balita adalah
proses pembentukan sikap dan perilaku mengenai jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi setiap hari oleh anak usia 1-5 tahun sehingga menjadi suatu
kebiasaan yang menetap.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian, instrument dalam penelitian ini adalah :
1. Food Frequency
Food frequency adalah instrument yang digunakan untuk memperoleh
data tentang jenis makanan yang dikonsumsi dan seberapa sering makanan
tersebut dikonsumsi dalam periode tertentu seperti hari, minggu, bulan atau
tahun.
2. Food Recall
Food Recall adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai jumlah makanan yang dikonsumsi, maka pengambilan
data menggunakan formulir metode food recall 24 Jam, pada penelitian ini
terdiri dari : kolom waktu makan (pagi, siang, dan malam), nama masakan
yang di olah, jenis bahan makanan, dan banyaknya bahan makanan yang di
tulis dengan ukuran rumah tangga dan di rubah kedalam gram.
Supriasa (2013: 94) “Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa minimal
2x recall 24 jam tanpa berturut-turut, dapat menghasilkan gambaran zat gizi
lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake harian
individu”. Setelah mengetahui jumlah makanan yang di konsumsi yang di
peroleh dari food recall.
47
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses pembiasaan yang di
lakukan oleh orang tua di lingkungan keluarga sejahtera 1 yaitu dengan
menggunakan angket tentang cara mendidik anak untuk dapat menerima,
menyukai, dan memilih makanan yang menyehatkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah
teknik wawancara. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara
terstruktur dengan menggunakan format food recall 24 jam, dan kueisioner
frekuensi makan. Wawancara terstruktur ini di lakukan untuk mendapatkan
informasi mengenai pola makan balita.
Sugiyono (2012: 188) menyatakan bahwa “Wawancara terstruktur
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul
data telah mengetahui dengan pasti berbagai informasi apa yang akan di peroleh”.
Langkah-langkah wawancara dengan menggunakan format food recall 24
jam adalah :
1. Pewawancara menjelasakan tujuan dari wawancara, menjelasakan sedikit
mengenai kegiatan penelitian.
2. Pewawancara, menanyakan kembali dan mencatat semua makanan dan
minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT)
selama kurun waktu 24 jam yang lalu ( wawancara dilakukan 2 kali,
minggu pertama dan minggu kedua).
3. Pewawancara menggunakan berbagai alat bantu contoh ukuran rumah
tangga (sedok, piring, gelas) dan model dari makanan (food model).
F. Analisis dan Pengolahan Data
Agar penulis dapat membuktikan kebenaran data yang telah diambil maka
data yang telah terkumpul dari hasil penelitian dianalisis menggunakan
48
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Menentukan Nilai Rata-Rata
Nilai rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data keseluruhan dengan
setiap variable, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Menurut sugiono
(2007:49) untuk menghitung rata-rata masing-masing variabel dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
n
2. Menentukan Standar Deviasi
Standar deviasi atau simpangan baku suatu ukuran yang menggambarkan
tingkat penyebaran data dari nilai rata-rata.
)
N : Jumlah sampel (Sugiyono, 2007:57)
3. Menentukan Tingkat Kecukupan Gizi
Pengukuran jumlah makanan yang dikonsumsi dilakuakan dengan melihat
tingkat kecukupan gizinya berdasarkan kecukupan energi, protein, lemak
dengan rumus :
TK = Tingkat Kecukupan
49
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KC = Kecukupan yang dianjurkan
Hasil analisis bahan makanan selama dua hari akan dihitung rata-rata
konsumsi energi dan proteinnya, kemudian dibandingkan dengan angka
kecukupan energi dan protein. Tingkat energi dan protein dapat digolongkan
atas : (Supriasa, 2013:114)
a. ≥ 100% AKG : Baik
b. 80-99% AKG : Sedang
c. 70-80% AKG : Kurang
d. < 70% AKG : Defisit
4. Menentukan Persen Data
Persen data digunakan untuk melihat besar kecilnya frekuensi jawaban
dalam angket yang dihitung dalam jumlah presentase. Sesuai dengan pendapat
yang dikemukakan oleh Sudjana,N (2011:129), bahwa rumus untuk
menghitung persentasi adalah :
Keterangan:
P = Persentasi (Jumlah persentasi yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden
n = Jumlah responden 100 % = Bilangan tetap
5. Penafsiran Data
Penafsiran dapat dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas
terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Kriteria penafsiran persentase yang
penulis gunakan dalam penelitian ini mengadopsi pendapat yang dikemukakan
oleh Sofian Efendi dan Tukiran (2012:304) yang kemudian penulis
kembangkan sesuai dengan tujuan penelitian menjadi 7 kriteria dibawah ini:
100% = Seluruhnya
76% - 99% = Sebagian besar
51% - 75% = Lebih dari setengahnya
50% = Setengahnya
26% - 49% = Kurang dari setengahnya 1% - 25% = Sebagian kecil
50
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
83 Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembiasaan pola makan balita di lingkungan keluarga
sejahtera I Desa Cibodas dilihat dari jenis makanan, jumlah makanan, cara
mendidik anak agar dapat menyukai, menerima, dan memilih makanan yang
menyehatkan yaitu :
1. Pembiasaan pola makan balita dilihat dari jenis makanannya, menunjukan
sebagian besar balita sering mengkonsumsi nasi 16,2 kali perminggu, mie 4.4
kali perminggu, dan roti 3.8 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber
energi. Sebagian besar balita sering mengkonsumsi daging ayam negeri 2.0
kali perminggu, telur ayam 5.7 kali perminggu, baso 3.7 kali perminggu, dan
sosis 4.5 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber protein hewani.
Sebagian besar balita sering mengkonsumsi tahu 3.7 kali perminggu dan
tempe 5.0 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber protein nabati.
Sebagian besar balita sering mengkonsumsi wortel 4.2 kali perminggu, kol 4.5
kali perminggu, dan bayam 1.8 kali perminggu . Sebagian besar balita
mengkonsumsi buah pisang 5.1 kali perminggu, lebih dari setengahnya
mengkonsumsi papaya 2.5 kali perminggu, semangka 3.3 kali dan lebih dari
setengahnya balita mengkonsumsi susu kental manis 7.4 kali perminggu.
Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa pembiasaan pola makan balita
dilihat dari jenis makanan yang dikonsumsi cukup beraneka ragam.
2. Pembiasaan pola makan balita di lihat dari jumlah makanan yang dikonsumsi
berdasarkan tingkat kecukupan energi, protein dan lemak menunjukan kurang
dari setengahnya balita terpenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, dan masih
ada sebagian kecil balita belum dapat memenuhi kecukupan gizinya
84
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pembiasaan pola makan balita di lihat dari cara ibu balita mendidik anak
untuk dapat menyukai, menerima, dan memilih makanan yang menyehatkan,
ternyata lebih dari setengahnya kadang-kadang membiasakan balita untuk
makan tepat waktu serta masih kurangnya perhatian orang tua terhadap
pendidikan gizi sejak dini pada anak balita dalam memperkenalkan ragam
jenis makanan yang bergizi.
B. Saran
1. Kepada kader, berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian kecil balita
yang tergolong pada kategori kurang energi, lebih dari setengahnya ibu balita
kadang-kadang membiasakan balita makan tepat waktu, dan kurang dari
setengahnya ibu balita memberitahukan jenis makanan yang akan dikonsumsi
kepada balita, diharapkan kader dapat lebih meningkatkan wawasan dan
pengetahuan tentang ragam jenis makanan yang begizi, pengaturan makan
untuk balita yang meliputi pengadaan makanan untuk balita, penyajian
maknanan untuk balita serta pemberian makanan untuk balita, sehingga dapat
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada orang tua melalui penyuluhan
untuk membiasakan pola makan yang baik pada balita.
2. Kepada orang tua, berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian kecil
balita yang tergolong pada kategori kurang energi dan lebih dari setengahnya
ibu balita kadang-kadang membiasakan anak makan tepat waktu dan kurang
dari setengahnya ibu kadang-kadang mengenalkan jenis makanan yang
dikonsumsinya kepada balita, diharapkan orang tua meningkatkan
pengetahuan dengan cara membaca, menonton berbagai media tentang gizi,
sehingga dapat membiasakan pola makan yang baik pada balita dan terbawa
85
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia: Jakarta
Anggaraini, DY. 2003. Menu sehat alami untuk batita dan balita. PT. Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Anonim. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Pembiasaan Di Taman Kanak-Kanak. Departemen pendidikan Nasional: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta.
Budianto, Agus K. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi Cetakan ke empat.UMM Press: Malang.
Cholil, Abdullah. 2007. Kiat Menata Keluarga.PT Elex Media Komputindo: Jakarta.
Febri, A. B dan Mahendra Z. 2008. Buku Pintar Menu Balita. PT. WahyuMedia: Jakarta Selatan
Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Kedokteran EGJ, Jakarta.
Hasan, Iqbal M. 2002. Metode Penelitian dan Aplikasinya. PT. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Irianto, Djoko P. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Andi Offset: Yogyakarta.
Khomsan, Ali. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Markum, A,H. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI. Penerbit Gaya Baru: Jakarta.
Mitayani. dan Sartika, Wiwi. 2010. Buku Saku Ilmu Gizi. CV. Trans Info Media: Jakarta Timur.
86
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakara.
Pangestu, tri. 2013. Keluarga Sejahtera.http://tripunk.blogdetik.com/?p=103
Proverawati,Atikah. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Kesehatan. Nuha Medika: Yogyakarta
Rakhmat, Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. PT. Penerbit Erlangga: Jakarta
Santoso, Soegeng. dan Ranti, Anne L. 2009. Gizi dan Kesehatan Anak. PT. Rineka Cipta: Jakara.
Siagian, Albiner. 2010. Epidemiologi Gizi. PT. Penerbit Erlangga: Jakarta
Sintha, R. 2001. Sehat Pangkal Cerdas. Kumpulan Artikel Kompas. Penerbit Kompas: Jakarta.
Soediaoetama,A. 2000. Ilmu Gizi Jilid I.Dian Rakyat, Jakarta.
Soediaoetama,A. 2000. Ilmu Gizi Jilid II.Dian Rakyat, Jakarta.
Soenardi, Tuti. 2005. Variasi Makanan Balita Cetakan ke 5.Jakarta: Gramedia
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta: Bandung.
Sugiyona, Prof, Dr. 2012. Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta: Bandung.
Sunarti, Euis. 2011. Kependudukan dan Keluarga Sejahtera.IPB: Bogor.
Supriasa, I.D.N,. 2013. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Tim Rs. Dr. Cipto Mangunkusumo. 1994. Diit Anak Cetakan ke-4. PT Gramedia: Jakarta.
Tim Redaksi AyahBunda. 1993. Makanan Anak Untuk Tumbuh Sehat. Penerbit Yayasan Aspirasi Pemuda: Jakarta.
87
Ema Mariatul Qibtiyah, 2014
PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber Internet :
Anonim. 2011. Batasan dan Pengertian MDK. www.bkkbn.co.id. Search date : 10 Februari 2014
Anonim. 2013. Mengenal Gizi Ikan. www.deptan.co.id. Search date : 9 Februari 2014
Amaliafitri, 2010. Pentingnya makan tepat waktu. www.healt.detik.com. Search date : 10 Februari 2014
Cahyat, Ade. 2013. Model perhitungan kemiskinan. www.bkkbn.co.id. Search date : 10 Februari 2014
Anonim. 2013. Terapkan 10 Indikator Pola Hidup Bersih Sehat. www.promkes.depkes.co.id. Search date : 10 Februari 2014
Anonim, 2013. Bahaya alat makan melamin bagi balita. www.okezone.com. Search date : 10 Februari 2014
Kartika, U. 2003. Ajari Anak Mengerti Gizi Sejak Dini. www.kompas.com. Search date : 10 Februari 2014
Kinanti, Ajeng. 2013. Jangan Makan Sambil Menonton TV itu Bikin Gemuk. http://health.detik.com/. Search date : 10 Februari 2014
Referensi :
Masitah, Matondang. 2007. Status Gizi dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Yayasan Muslimat RA-Itidaiyah Medan. Medan:Universitas Sumatra Utara.