No. Daftar FPEB : 297/UN40.7.D1/LT/2013
PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh:
RITVA ANELI FAUZIA NIM. 0907224
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR
(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh: Ritva Aneli Fauzia
Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ritva Aneli Fauzia 2013
Universitas Pendidikan Indonesia September 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
LEMBAR PENGESAHAN
PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR
( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 )
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd. NIP. 195309121979032001
Pembimbing II,
Dr. Rasto, S.Pd., M.Pd. NIP. 197207112001121001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI
PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR
( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 ) Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Penguji I
Drs. Endang Supardi, M.Si NIP. 1959 05081987031002
Penguji II
Dr. H. Suwatno, M.Si.
NIP. 1962 01271988031001
Penguji III
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR
( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 ) Oleh:
Ritva Aneli Fauzia 0907224
Skripsi ini dibimbing oleh:
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. dan Dr. Rasto., M.Pd
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi, yang di tandai dengan hasil ujian yang belum mencapai kriteria kelulusan minimal. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar adalah dengan metode simulasi. Metode simulasi dipilih karena tidak hanya dapat menguasai konsep tetapi berpotensi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menguasai alat perkantoran khususnya alat pengganda dokumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan metode simulasi pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi experimental design. Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivalenty control group design. Ada dua kelas yang dipilih yaitu kelas eksperimen menggunakan metode simulasi yaitu kelas X AP 1 dengan jumlah siswa 39 dan kelas kontrol menggunakan metode demonstrasi yaitu kelas X AP 2 dengan jumlah siswa 40. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) dan observasi untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas.
ABSTRACT
THE USE OF SIMULATION METHOD TO INCREASE STUDENT’S
LEARNING ACHIEVEMENT IN PSYCHOMOTOR FIELD
( Quasi Experiment Study in Basic Competence through Document Reduplication class X in the Office Administration Program at Pasundan
Vocational School 1 Cimahi School Year 2013/2014 )
By:
Ritva Aneli Fauzia 0907224
This Paper Guided by:
Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, SE.,M.Pd and Dr. Rasto., M.Pd
The issues which investigated in this research is the low achievement of student’s learning on basic competence do document reduplication in SMK Pasundan Cimahi 1, signed with the results of tests that have not achieve the minimum passing criteria. One of the ways to improve learning achievements is the simulation method. Simulation method is chosen because it is not only able to master the concept but also has the potential to improve the skills of students in mastering the Tools Office, especially Tools of reduplication documents.
The aim of this research knows the improvement of student’s learning achievement by using the simulation method on basic competence do documents reduplication in Pasundan Vocational School 1 Cimahi.The research method which used in this research is Quasi experimental design method. The design form in quasi experiment is nonequivalent control group design. There are two selected classes in this research, they are experiments class which use simulation methods i.e. class X 1 AP with the number of students in class are 39 and control class which use demonstration method i.e. class X AP 2 with number of students are 40. The data collection techniques used by researchers in this study is test form (pre- test and post -test) and observations to observe learning activities in the classroom.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... 6
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Pembelajaran .. Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Metode Pembelajaran Simulasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Tujuan Metode Simulasi .. Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Keunggulan Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.6 Karakteristik Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.8 Metode Demonstrasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Hakikat Belajar dan Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Pengertian Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Indikator Prestasi Belajar . Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Prestasi Ranah Psikomotor ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Uji Instrumen ( Soal Tes ) ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not defined.
4.1 Profil Sekolah... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Visi, dan Misi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Struktur Organisasi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi Hasil Uji Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen .. Error! Bookmark not defined.
4.2.4 Uji Daya Pembeda Soal .... Error! Bookmark not defined. 4.3 Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1
Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 2 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen
... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 3 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen
(Printer) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 4 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen
(Scanner) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.5 Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Menangani
Penggandaan dokumen Tahun Pelajaran 2010/2011Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 6 Nilai Akhir Semester Standar Kompetensi Menangani Penggandaan
Dokumen Tahun Pelajaran 2011/2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 7 Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Penggandaan
Dokumen Tahun Pelajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 1 Kemampuan Murid dalam Proses Belajar Eksperiental Learning
dengan Metode Simulasi ...
Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 2 Tahapan-tahapan Pembelajaran Langsung ( Metode Demonstrasi )
Tabel 2. 3 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi PrestasiError! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Desain Eksperimen ...
Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Format Perhitungan Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Interpretasi derajat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Ringkasan Uji Validitas Instrumen ...
Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Ringkasan Daya Pembeda Soal... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Frekuensi Nilai Pretest kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 5 Nilai pretest Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Frekuensi dan Presentase Nilai pretest.. Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Frekuensi dan presentase Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Frekuensi dan Presentase nilai Posttest ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Desain Pre-test-post test control group design ...
Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa dan merupakan
tolak ukur terhadap maju mundurnya sebuah negara, hal ini sesuai dengan
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk melanjutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut Buchori (dalam Khabibah, 2006:1), “Pendidikan yang baik adalah
pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi
atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari-hari”. Sanjaya (2006:2) mengatakan “Pendidikan tidak
semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana
memperoleh hasil atau proses yang terjadi pada diri anak”. Berdasarkan Undang
-Undang dan pendapat Sanjaya mengenai pendidikan, dapat diambil kesimpulan
pendidikan dalam skala kecil yaitu dalam proses pembelajaran dikelas, hendaknya
kegiatan berorientasi pada siswa dan mengaktifkan siswa, peningkatan aktivitas
2
yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar.Trinandita (dalam
Doantara, 2008:20), yang menyatakan bahwa:
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar.
Guru adalah pendidik profesional, menurut Undang-undang nomor 14
Tahun 2005, yang tertuang pada Bab 1 pasal 1 ayat 1 :
Guru adalah pendidik profesional yang tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik
terlepas apapun latar belakang siswa didiknya, guru berperan penuh terutama pada
proses belajar mengajar karena guru dituntut dapat menguasai metode
pembelajaran yang beragam dengan tujuan agar bisa memilih metode yang sesuai
dengan situasi dan kondisi, peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran
secara seksama dan memperoleh pemahaman terhadap materi yang disampaikan
oleh guru dengan tujuan memberikan motivasi kepada siswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan.
Berdasarkan hasil wawancara baik secara classical maupun individual
terungkap bahwa motivasi belajar siswa rendah karena kebiasaan belajar yang
3
begitu banyak tanpa melibatkan kegiatan siswa. Untuk itu diperlukan metode
yang dapat meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan prestasi siswa baik
secara akademik maupun keterampilan. Untuk dapat melaksanakan metode yang
sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan standar kompetensi yang
diberikan maka peneliti melakukan wawancara kepada pihak sekolah terutama
kepada bagian sarana dan prasarana yang ada disekolah SMK Pasundan 1 Cimahi.
Tabel 1. 1
Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012
No Nama Barang Jumlah Status
Tidak rusak Rusak Mesin Pencetak
Sumber : SMK Pasundan 1 Cimahi
Pada jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) khususnya Program
Administrasi Perkantoran mengharuskan siswanya bisa menggunakkan peralatan
kantor dengan baik dan benar. Akan tetapi umumnya kebanyakan siswa jurusan
Administrasi Perkantoran tidak bisa menggunakan alat-alat perkantoran, hal
tersebut merupakan rendahnya keterampilan siswa dalam mengikuti mata
pelajaran yang bersangkutan khususnya menguasai alat penggandaan
dokumen.Dilihat dari daftar inventaris yang dimiliki oleh sekolah, mendukung
4
pada tes pra penelitian yang dilakukan dengan memberikan tes simulasi kepada 40
orang siswa. 20 Siswa dari Kelas AP 1 dan 20 Siswa dari kelas AP 2, adapun
lampiran tes simulasi pada tabel 1.2, 1.3 dan 1.4
Tabel 1. 2
Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Mesin Fotocopy)
No Nama Siswa Pelaksanaan
Skor
2. Memilih jenis kertas yang akan digunakan
3. Mengatur posisi kertas apabila menggunakan kertas ukuran A4
4. Mengatur kontras warna 5. Mengatur kontras warna
apabila yang akan difotocopi adalah kertas buram
6. Mengatur sistem zoom 7. Mengatur jumlah salinan
yang akan digandakan 8. Dapat merubah jumlah
salinan yang akan
digandakan dengan sistem yang tersedia
9. Dapat mengcopy dua halaman menjadi satu
5
Tabel 1. 3
Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Printer)
No Nama Siswa Pelaksanaan
Skor
Alokasi
Waktu 0 1
2. 1. Dapat memilih file yang
akan di gandakan dengan
printer yang tersedia pada
komputer
2. Memilih menu file pada
toolbar yang tersedia pada
komputer
3. Memilih printer drive yang
tersedia di menu pada
komputer
4. Mengisi kotak isian
Number of copies pada
menu print
5. Mengisi print range pada
Page(s)
6
Tabel 1. 4
Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Scanner)
No Nama Siswa Pelaksanaan
Skor
Alokasi
Waktu 0 1
3. 1. Memastikan komputer
terhubung dengan scanner
2. Memilih program scann
pada komputer misalnya
HP Deskjet F2410
3. Setelah program terbuka
memilih format scan baik
dalam bentuk JPEG, PDF,
TIF
4. Mengatur file yang akan
discan dari menu yang
tersedia pada komputer
7
Tabel 1.2, 1.3 dan 1.4 merupakan penilaian psikomotorik untuk mengukur
penampilan atau kinerja yang telah dikuasai peserta didik, yang dalam hal ini
berupa tes simulasi. Tes simulasi ini dilakukan apabila tersedianya alat yang
sesungguhnya, tetapi tes simulasi juga dapat dilakukan apabila tidak tersedianya
alat peraga yang sebenarnya maka bisa menggunakan bantuan peralatan
tiruan.Hasil tes simulasi tersebut rata-rata siswa dinyatakan siswa gagal dalam
mempraktekan alat pengganda dokumen.Kategori perolehan skor yang dinyatakan
berhasil adalah dengan skor 100 yaitu berhasil.
Selain dari hasil tes simulasi peneliti juga melakukan observasi yang
dilakukan sebagai pendahuluan diperoleh data mengenai hasil belajar siswa yang
menjadi acuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada siswa kelas X
jurusan Administrasi Perkantoran (AP) di SMK Pasundan 1 Cimahi untuk standar
kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen
Tabel 1. 5
Nilai Ujian Akhir Semester
Standar Kompetensi Menangani Penggandaan dokumen Tahun Pelajaran 2010/2011
8
Tabel 1. 6 Nilai Akhir Semester
Standar Kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2011/2012 Sumber : Data Pra penelitian yang telah diolah
Tabel 1. 7
Nilai Ujian Akhir Semester
Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2012/2013
NO Kelas KKM >90 81>90 76>80 <75
Sumber : Data Pra penelitian yang telah diolah
Persentase Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen
Sumber : Tata Usaha Smk Pasundan 1 Cimahi
9
Analisis dari persentase nilai Ujian Akhir Semester diatas adalah bahwa
pada tahun 2010-2011 pada kelas XI AP 1 diperoleh persentase siswa dibawah
KKM sebesar 52%, terjadi penurunan 6% pada tahun 2011-2012 yaitu dengan
persentase nilai dibawah KKM 46 %, tetapi terjadi peningkatan cukup tinggi pada
tahun 2011-2012 persentase nilai siswa dibawah KKM sebesar 62% dengan
peningkatan 16%. Adapun Pada kelas XI AP 2 pada tahun 2012-2013 diperoleh
persentase siswa dibawah KKM sebesar 58% terjadi penurunan 8% pada tahun
2011-2012 dengan persentase yang diperoleh yaitu 50%, terjadi sedikit
peningkatan sebesar 4% pada tahun 2012-2013 dengan jumlah persentase 54%.
Adapun pada kelas XI AP 3 jumlah persentase siswa dibawah KKM pada tahun
2010-2011 45% tetapi pada tahun 2010-2011 terjadi peningkatan 10% pada tahun
2011-2012 yaitu sebesar 55%. Data tersebut adalah sebagai data awal yang
diperoleh dari hasil nilai kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran, data ini
sebagai acuan peneliti untuk memperbaiki prestasi belajar khususnya pada
kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen yang tahun ini standar
kompetensi menangani penggandaan dokumen menjadi mata pelajaran produktif
pada kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran.
Hasil nilai yang diperoleh terlihat bahwa terdapat faktor yang
mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa baik pada faktor internal maupun
faktor eksternal, yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang rendah.
Untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa diperlukan pemilihan metode
belajar untuk memberikan motivasi kepada siswa, dalam kegiatan belajar
10
metode konvensional atau biasa dikenal dengan metode ceramah. Metode
ceramah guru berperan lebih dominan di dalam kelas sehingga siswa jenuh pada
saat mengikuti kegiatan belajar, hal ini berdampak pada siswa yang sulit untuk
berperan aktif.Sebagai calon tenaga pendidik harus dapat melakukan perubahan
terutama untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa mampu
bersaing terutama pada siswa SMK, karena lulusan SMK tidak hanya melanjutkan
pada perguruan tinggi tetapi siap menghadapi dunia kerja, perubahan yang
dimaksud adalah merubah cara belajar yang terbiasa seluruhnya menggunakan
metode konvensional menjadi metode pelajaran bermakna, dimana siswa
memiliki peran dalam kegiatan belajar mengajar.
Usaha untuk melengkapi komponen strategi pembelajaran adalah metode
pembelajaran, maka dipilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu
metode simulasi. Metode pembelajaran simulasi merupakan metode yang dalam
penyajiannya dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya
ataupun tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan, metode simulasi didesain
untuk meningkatkan keterampilan.
Adapun alternatif untuk menjadi bahan perbandingan dengan metode
simulasi adalah metode demonstrasi. Menurut Saiful Sagala (dalam Abdul Majid,
2013:197), metode demonstrasi adalah petunjuk tentang proses terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
11
penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan.
Menurut B. Bloom (dalam Nana S, 2010:23), menyatakan terdapat dua
faktor yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik siswa yang meliputi
kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi. Sementara menurut
Robert Gagne (Santrock, John, 2002:10), Proses pembelajaran terjadi proses
penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran
dalam bentuk hasil belajar. Pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara
kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal
yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar
dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikaji, penulis tertarik untuk
12
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dikaji
bahwa masalah yang dihadapi pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa
yang rendah, khususnya di SMK Pasundan 1 Cimahi Standar Kompetensi
Menangani Penggandaan Dokumen.
Eksperimen pada penelitian ini adalah metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang digunakan pada standar
kompetensi menangani Penggandaan dokumen, metode pembelajaran berkaitan
dengan prestasi belajar, prestasi belajar akan terlihat dari hasil belajar siswa
dengan metode yang digunakan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
adalah faktor internal dan eksternal, adapun faktor yang disoroti pada penelitian
ini adalah faktor metode pembelajaran.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan dalam
pertanyaan penelitian yaitu: Adakah Perbedaan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan Metode Simulasi dibandingkan dengan Metode Demonstrasi pada
13
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menguji penggunaan metode pembelajaran,
apakah terdapat perbedaan pada prestasi belajar siswa menggunakan metode
pembelajaran simulasi (eksperimen) dan menggunakan metode pembelajaran
demonstrasi (kontrol) pada kompetensi dasar Melakukan Penggandaan Dokumen.
1.5 Kegunaan Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaan sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis sebagai manfaat akademik
Penelitianini diharapkan dapat dijadikan sebuah referensi sebagai suatu tindak
lanjut mengenai metode pembelajaran simulasi.
2. Manfaat Empiris atau praktek
a. Bagi Penulis sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang
profesional yang dapat menguasai berbagai metode pembelajaran.
b. Bagi Sekolah sebagai bahan pertimbangan sebagai masukan bagi sekolah
sebagai informasi dan bahan penilaian dalam memecahkan masalah yang
berhubungan dengan metode pembelajaran guna meningkatkan prestasi
57 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen Design. Penelitian ini
menganalisis mengenai Penggunaan Metode Simulasi dalam meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Menangani
Penggandaan Dokumen pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di
SMK Pasundan 1 Cimahi.
Pada Penelitian Eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan. terdapat dua kelompok yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat
perlakuan, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak mendapatkan
perlakuan. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan menggunakan metode
simulasi, sedangkan pada kelas kontrol kelas yang akan menggunakan metode
Demonstrasi.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan kegunaan tertentu, karena metode penelitian dapat memberikan gambaran
kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga
58
(1988:51) “Metode penelitian meruapakan cara utama yang digunakan peneliti
untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.
Sebagaimana Sugiyono (2010:2) mengemukakan:
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
experimental design. Bentuk Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan
diberikan pretest dan posttest yang sama.
3.3 Desain Penelitian
Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengukuran sebelum
perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Pengukuran ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada metode yang menjadi
eksperimen.Adapun desain penelitiannya yang dirancang adalah seperti gambar
59
Gambar 3. 1
Desain Pre-test-post test control group design Ket :
: kelompok pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
: Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
X : Perlakuan (pembelajaran metode simulasi)
Y : Kontrol (Pembelajaran metode demonstrasi)
Adapun desain lain menurut Sugiyono,2008:116 adalah sebagai berikut :
Eksperimen :O1 X O2 E
Kontrol : O3 O4 K
Ket :
O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen
O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen
O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol
O4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol
X : Penerapan Model pembelajaran Simulasi
E : Kelas eksperimen
K : Kelas kontrol
Dalam buku Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan Dr. Endang
Mulyatiningsih, menurut Neuman (2003:96) memberi contoh beberapa cara
perancangan eksperimen yang dapat disimak pada tabel dibawah ini : X
60
Tabel 3. 1 Desain Eksperimen
Classical experimental design
R O X O
O O
1. Pre experimental designs
a. One-Group pretest-Post test O X O
(Newman,2003:96)
R : random assignment
X : Perlakuan (treatment) / uji coba
O : Pengukuran
Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian ini
adalah Quasi experimental design.Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih
adalah nonequivqlenty control group design, dan rancangan desain penelitian nya
adalah menurut Sugiyono, 2008:116.
3.3.1 Subyek Penelitian
Penentuan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu karena
rata-rata nilai pada hasil pretest tidak jauh berbeda. Sehingga yang dijadikan
subjek penelitian adalah kelas X AP 1 dengan jumlah 39 siswa sebagai kelas
61
3.3.2 Skenario Pembelajaran
Pada penelitian ini menetapkan Metode simulasi yang menjadi eksperimen
pada SMK Pasundan 1 Cimahi. Model simulasi merupakan salah satu cara yang
dapat ditempuh dalam mengajarkan nilai dan sikap demokrasi kepada anak didik
dalam situasi kelas. Model ini dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
nilai-nilai, sikap, dan perilaku tertentu ke dalam kelas, berkaitan dengan
permasalahan atau fenomena masyarakat yang sedang terjadi. Sri Anitah W. Dkk
(2007:5.23) langkah-langkah Metode simulasi disajikan pada Skenario
Pembelajaran. Adapun metode pembanding dari kelas eksperimen adalah metode
demonstrasi, menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:57) menjelaskan
langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi yang disajikan padaSkenario
pembelajaran.
a) Guru mempersiapkan RPP
(rencana Pelaksanaan
Pembelajaran)
b) Guru mempersiapkan materi
yang akan di pelajari
c) Mempersiapkan soal-soal untuk pretest dan post test
1. Tahap Persiapan
a) Guru membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b) Guru mempersiapkan materi
yang akan disampaikan
c) Menyiapkan soal untuk pretest
62
a) Guru mempersiapkan dan
mengkondisikan kelas
b) Mengecek kehadiran siswa
c) Memberikan apersepsi
d) Memberikan Motivasi :
Guru memberikan pre-test
kepada siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan
a) Guru mempersiapkan dan
mengkondisikan kelas
b) Mengecek kehadiran siswa
c) Memberikan apersepsi
d) Memberikan motivasi :
Guru memberikan pre test
kepada siswa
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
kepada siswa
Guru menjelaskan sintaks
metode Demonstrasi
3. Kegiatan Inti
a) Guru Menjelaskan topik yang
akan disampaikan
b) Menetapkan kelompok
membagi siswa kedalam 7
kelompok yang terdiri dari 5-6
orang
c) Simulasi diawali dengan
petunjuk dari guru tentang
prosedur, teknik, yang akan
disimulasikan
d) Guru Melakukan simulasi
materi
3. Kegiatan Inti
a) Guru menjelaskan topik yang
akan disampaikan
b) Menetapkan kelompok, dan
membagi siswa kedalam tujuh
kelompok yang terdiri dari 5-6
orang
c) Guru menjelaskan materi yang
disampaikan
d) Guru mendemonstrasi kan materi
yang disampaikan kepada siswa
sejalan dengan materi yang
63
Model Pembelajaran Simulasi (Kelas Eksperimen)
Metode Pembelajaran Demonstrasi (Kelas Kontrol)
e) Siswa mengamati simulasi
yang dilakukan oleh guru
f) Siswa diberikan kesempatan
untuk praktek
g) Refleksi (siswa melakukan
diskusi setelah melakukan
Simulasi )
e) Setelah guru mendemonstrasikan
guru melakukan tanya jawab
4. Kegiatan Penutup
a) Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan
mengenai materi pembelajaran
yang telah disimulasikan
b) Guru memberikan tindak lanjut
berupa tugas mandiri tidak
terstruktur.
c) Guru memberikan posttest
secara perseorangan
4. Kegiatan Penutup
a) Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah
didemonstrasikan
b) Guru memberikan tindak lanjut
berupa tugas mandiri tidak
terstruktur.
c) Guru memberikan posttest secara
perseorangan.
Sri Anitah W. Dkk (2007:5.23) dan Syaiful Bahri Djamarah (2000:57)
Dengan penggunaan metode simulasi dalam penelitian eksperimen ini
bertujuan mengetahui adanya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan
hasil yang ingin dicapai adalah “Terdapat perbedaan prestasi belajar yang
signifikan antara kelas yang menggunakan metode simulasi (kelas Eksperimen)
64
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Tes
Tes ini digunakan dengan memberikan tes pretest dan posttest, dalam
kompetensi dasar memilih jenis penggandaan dokumen yang sesuai. Tes
yang akan digunakan adalah performance test. Dalam tes ini, Tes
perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan
sesuatu unit kerjasiswa. Siswa yang menjawab benar diberi skor 1dan yang
menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0.
b. Observasi
Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi
pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen observasi berikut
ini. Pada lembar observasi dapat mengukur dan menilai proses
pembelajaran dengan tujuan mengetahui pengelolaan kegiatan belajar
mengajar dengan metode simulasi yang dilakukan oleh guru dan aktivitas
siswa saat kegiatan belajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh
65
3.5 Uji Instrumen ( Soal Tes )
Prinsip dalam penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena
sosial maupun alam. Dalam melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur
yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi
instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
atau sosial yang diamati.
A. Uji Validitas
Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Menurut Azwar (1986:20) validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu lat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya.
Adapun rumus yang digunakan adalah Rumus Korelasi Product Moment
dengan angka dasar, sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan :
Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel
yang dikorelasikan
x : Skors tiap items x
y : Skors tiap items y
N : Jumlah responden uji coba
66
Sugiyono (2006:135), menyatakan instrument yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat dipergunakan. Sugiyono (2008: 179)Soal dianggap valid
bila harga korelasi 0,30 bila harga korelasi berada di bawah 0,30 maka dapat
disimpulkan bahwa butir instrument tidak valid. Sehingga harus diperbaiki atau
dibuang. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan Microsoft
office Excel 2010, pada umumnya untuk penelitian dibidang ilmu pendidikan,
digunakan taraf signifakansi 0,05 atau 0,01.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen adalah
sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2006: 49-50):
a) Mengumpulkan data dari hasil uji coba.
b) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
c) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.
d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada itu yang diperoleh untuk setiap respondennya untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.
Tabel 3. 3
Format Perhitungan Uji Validitas No.
Responden
Nomor Item Instrumen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
e) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden. f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir
angket.
g) Membandingkan nilai korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.
h) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:
r hitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.
67
Pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan aplikasi program MS
Excel 2010menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006: 379) sebagai
berikut:
a. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah; b. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);
c. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF.
Pengujian validitas soal pre-test mengenai kompetensi dasar menangani
penggandaan dokumen dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.
B. Uji Reliabilitas
Untuk menghitung reliabilitas instrumen hasil belajar mata pelajaran
menangani penggandaan dokumen, teknik yang digunakan adalah reliabilitas
internal, kalau reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara memperoleh hasil
pengetesan yang berbeda. Dalam buku Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto
(2010: 223) Berbagai teknik mencari reliabilitas yang akan diuraikan adalah (1)
dengan rumus Spearman-Brown, (2) dengan rumus Flanangan, (3) dengan rumus
Rulon, (4) dengan rumus K-R.20 (5) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus
Hoyt, dan (7) dengan rumus Alpha. Pengujian reliabilitas uji coba instrument ini
dengan menggunakan rumus koefisien alfa (α) dari cronbach sebagai berikut :
[ ] [ ∑
68
Keterangan :
r11 : Reliabilitas Instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha
k : Banyaknya Bulir soal
∑ : jumlah varians bulir
: varians total N : Jumlah responden
Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya
b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen
c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item soal
d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Diklakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. Contoh format tabel perhitungan Uji reliabilitas, sebagai berikut:
No Responden
No Item istrumen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
69
No Responden
No Item istrumen Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunakan tabel pembantu.
g. Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya diketahui.
h. Menentukan jilai tabel pada derajara bebas (db) = n-2.
i. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel.
Pada pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program Microsoft Office Excel 2010.
Tabel 3. 4
Interpretasi derajat Reliabilitas
Rentang Nilai Klasifikasi
0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,200-0,400 Derajat reliabilitas rendah
0.400-0,600 Derajat reliabilitas cukup 0,600-0,800 Derajat reliabilitas tinggi
0,800-1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi No
70
C. Analisis Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar .
soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam
pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sulit atau sukar akan menyebabkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena
diluar jangkauannya. Menurut Arikunto (2002), untuk menentukan derajat
kesulitan alat tes yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan :
P : Indeks Kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
Js : jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik
sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria sebagai berikut :
Kriteria harga P ( Indeks Kesukaran ) adalah sebagai berikut :
0,70 < P >1,00 = item soal mudah 0,30 < P < 0,7 = item soal sedang 0,00 <P < 0,30 = item soal sukar
Adapun rumus daya pembeda soal yaitu dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
(Suharsimi arikunto, 2006: 100)
71
D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
PA : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Daya pembeda soal berfungsi untuk melihat kemampuan butir soal dalam
membedakan peserta tes antara peserta test yang berkemampuan tinggi dengan
peserta tes yang berkemampuan rendah.
Menurut Arikunto (2008:211):
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
D =
(Arikunto,2008:213)
Tabel 3. 5
Klasifikasi Daya Pembeda
No Rentang Nilai D Klasifikasi
1 0,00-0,20 Jelek
2 0,20-0,40 Cukup
3 0,40-0,70 Baik
4 0,70-1,00 Baik Sekali
72
Pendapat lain menyebutkan untuk menganalisis daya pembeda dilakukan
dengan membandingkan kinerja kelompok atas atau kelompok yang memperoleh
skor tes sangat tingggi (upper) dengan kinerja kelompok bawah atau kelompok
yang memperoleh skor tes sangat rendah (Lower) pada masing-masing butir (a
discrimination index) dan dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Upper = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar
Jumlah seluruh kelompok atas
Lower = Jumlahkelompokbawahyangmenjawabbenar
Jumlah seluruhkelompokbawah
D = Upper – Lower
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik akan diuji
dengan parametris untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan pengolahan
data terhadap skor pretest dan posttest dan nilai gain. Pengolahan data
dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, sedagkan perhitungan
gain dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan
terhadap hasil belajar siswa.
Menurut Patton, (dalam Lexy J. Moleong 2002:103) menjelaskan analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
73
Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data
proses mengorganisasikan dan menguraikan data kedalam pola, kategori dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
menjadi hipotesis seperti yang didasarkan pada data. Adapun langkah-langkah
untuk mengelola hasil penelitian ini terdiri dari :
A. Uji Normalitas
Untuk menginginkan hasil penelitian yang lebih baik, maka pengujian
normalitas. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian
normalitas sampel, Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors.
Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut Ating Somantri dan
Sambas Ali Muhidin (2006: 289) sebagai berikut:
Tabel 3. 6
Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas
X F FK ( ) Z ( ) ( )- ( ) |
( )
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Susunlah data dari kecil ke besar
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z 6. Menghitung theoritical proportion.
74
Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan
menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010.
B. Uji Homogenitas
Disamping pegujian terhadap normal tidaknya distribusi data, perlu kiranya
peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) yakni seragam
tidaknya variansi dari sampel yang diambil dari populasi yang sama. Kriteria yang
peneliti gunakan adalah Fh> Ft, maka H0 menyatakan varians homogeni ditolak
dalam hal lainnya diterima. Rumus ujistatisik yang digunakan adalah:
x2= (In10)[∑ db. LogSi2)
Keterangan:
Si2 = Varians tiap kelompok data
dbin-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (∑dbi)
Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel, langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 295) adalah sebagai berikut:
75
a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. c. Menghitung varians gabungan.
d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett.
f. Menghitung nilai.
g. Menghitung nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan.
C. Perhitungan N-Gain
N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-gain dilakukan untuk
melihat peningkatan hasil belajar siswa, pada kompetensi menangani
Penggandaan dokumen. Hal ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dengan menggunakan persamaaan Hake (1999).
N-Gain =
Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga
kategori yaitu:
a. N-Gain tinggi: nilai (g) > 0.70
b. N-Gain sedang: 0.70 > (g) > 0.3
c. N-Gain rendah: nilai (g) < 0.3
D. Uji Hipotesis
Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:
1) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan
penelitian
2) Gunakan statistik uji yang tepat
3) Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul 4) Berikan kesimpulan
76
Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean
yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis
menggunakan t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan
variansnya homogen, rumus uji t-test sebagai berikut :
̅
̅
√
(Ating dan Sambas,2006: 172)
Keterangan:
t : nilai t yang dihitung
x₁ : nilai rata-rata kelompok eksperimen : nilai rata-rata kelompok kontrol
: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol
Kemudian standar deviasi gabuangan ( ) diperoleh dari rumus :
√
(Ating dan Sambas 2006:172)Keterangan:
̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen.
̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol.
: Simpangan baku kelas eksperimen.
: Simpangan baku kelas kontrol.
77
Adapun dalam Sugiyono (2012: 196-197), dijelaskan bila jumlah anggota
sampel = dan varian homogen ( ₁ = ), maka dapat digunakan rumus
t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel
digunakan dk = dengan rumus Separated varian yaitu:
̅
̅
√
Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = dan
peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t
lainnya. taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah:
a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima
b) Jika t hitung < t tabel, maka H0 di terima dan H1 ditolak
Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :
H0:Hasil belajar dengan Metode pembelajaran Simulasi lebih rendah
dibandingkan Metode Pembelajaran Demonstrasi
H1:Hasil belajar dengan Metode Pembelajaran Simulasi lebih tinggi dibandingkan
Metode Pembelajaran Demonstrasi.
Perumusan hipotesis: H0 : µ1 µ2
H1 : µ1 µ2 (Sugiyono, 2008: 225)
Ket :
µ1= Metode pembelajaran Simulasi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab
IV dapat disimpulkan:Metode Simulasi efektif diterapkan pada kompetensi dasar
melakukan penggandaan dokumen, karena terbukti meningkatkan aktivitas pada
keterampilan siswa. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai
rata-rata kelas eksperimen dengan metode simulasi lebih tinggi dibandingkan
dengan metode demonstrasi pada kelas kontrol sebagai pembanding.
1.2 Saran
1. Bagi pengajar yang belum menerapkan metode simulasi maka ada baiknya
menerapkan metode tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik siswa
116
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta
Bahri, S. Dan Aswan, Z.(2002). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Adi Mahasatya
Djafar Teungku Z. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Yogyakarta: Andi
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati, dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta
Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda
Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.
Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media
Schunk, Dale H. (2012). Learning Theories an Educational Perspective. Edisi keenam.Yogyakarta: Pustaka Belajar
Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.
117
Muhidin, Sambas Ali dan S, Ating, 2006. Analisis korelasi,regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Muhidin, Sambas Ali, (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama
Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta
Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama
Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Rosdakarya
Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya
Ahiri Jafar, dan Hafid Anwar. (2011). Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks KTSP. Bandung: Humaniora
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta :Raja Grafindo Persada
Khairiyah, Elvina. (2010). “Efektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme menggunakan Media Simulasi Virtual Pada pembelajaran Sifat Mekanik Bahan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dikaitkan dengan Gaya
Berfikri Siswa SMK”.Tesis.UPI
Silawati, Endah. (2010). “ Teknik Stimulasi Guru Pada Pembelajaran Berbicara
dan Menulis”.Tesis. UPI
Marwah Nurazizah. (2010). “Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mendapatkan model mengajar simulasi sosial dan konvensional“. Skripsi. TKIP YPG Garut, [on line] tersedia
http://www.scribd.com/doc/111889071/Cover-Proposal [28 Mei 2013]
Nur Khasanah. (2006). ”Penerapan Metode Simulasi untuk menuntaskan Hasil Belajar
118
Sandi Fajar R. (2005). “Studi Komparasi Antarahasil Pembelajaran Berbasis Komputer Menggunakan Metode Simulasi dengan Metode konvensional”. Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan
Sinta Nurhayati.(2005).” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Microsoft Excel TerhadapAktivitas dan Prestasi Belajar”.Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan
Mokh. Mas’udi Eko Diansyah. (2012). “ Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Al-Amin Branta Pesisir Tlanakan Pamekasan”.
Skripsi.STAIN,[online]
Tersediahttp://perpus.stainpamekasan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=8090 [28 mei 2013]