• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR: Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR: Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 297/UN40.7.D1/LT/2013

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

RITVA ANELI FAUZIA NIM. 0907224

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh: Ritva Aneli Fauzia

Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ritva Aneli Fauzia 2013

Universitas Pendidikan Indonesia September 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 )

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd. NIP. 195309121979032001

Pembimbing II,

Dr. Rasto, S.Pd., M.Pd. NIP. 197207112001121001

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

(4)

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 ) Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Penguji I

Drs. Endang Supardi, M.Si NIP. 1959 05081987031002

Penguji II

Dr. H. Suwatno, M.Si.

NIP. 1962 01271988031001

Penguji III

(5)

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR

( Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen Kelas X Pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014 ) Oleh:

Ritva Aneli Fauzia 0907224

Skripsi ini dibimbing oleh:

Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M.Pd. dan Dr. Rasto., M.Pd

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi, yang di tandai dengan hasil ujian yang belum mencapai kriteria kelulusan minimal. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar adalah dengan metode simulasi. Metode simulasi dipilih karena tidak hanya dapat menguasai konsep tetapi berpotensi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menguasai alat perkantoran khususnya alat pengganda dokumen.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan metode simulasi pada kompetensi dasar melakukan penggandaan dokumen di SMK Pasundan 1 Cimahi.Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi experimental design. Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih adalah nonequivalenty control group design. Ada dua kelas yang dipilih yaitu kelas eksperimen menggunakan metode simulasi yaitu kelas X AP 1 dengan jumlah siswa 39 dan kelas kontrol menggunakan metode demonstrasi yaitu kelas X AP 2 dengan jumlah siswa 40. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah berupa tes (pre-test dan post-test) dan observasi untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas.

(6)

ABSTRACT

THE USE OF SIMULATION METHOD TO INCREASE STUDENT’S

LEARNING ACHIEVEMENT IN PSYCHOMOTOR FIELD

( Quasi Experiment Study in Basic Competence through Document Reduplication class X in the Office Administration Program at Pasundan

Vocational School 1 Cimahi School Year 2013/2014 )

By:

Ritva Aneli Fauzia 0907224

This Paper Guided by:

Prof.Dr.Hj. Tjutju Yuniarsih, SE.,M.Pd and Dr. Rasto., M.Pd

The issues which investigated in this research is the low achievement of student’s learning on basic competence do document reduplication in SMK Pasundan Cimahi 1, signed with the results of tests that have not achieve the minimum passing criteria. One of the ways to improve learning achievements is the simulation method. Simulation method is chosen because it is not only able to master the concept but also has the potential to improve the skills of students in mastering the Tools Office, especially Tools of reduplication documents.

The aim of this research knows the improvement of student’s learning achievement by using the simulation method on basic competence do documents reduplication in Pasundan Vocational School 1 Cimahi.The research method which used in this research is Quasi experimental design method. The design form in quasi experiment is nonequivalent control group design. There are two selected classes in this research, they are experiments class which use simulation methods i.e. class X 1 AP with the number of students in class are 39 and control class which use demonstration method i.e. class X AP 2 with number of students are 40. The data collection techniques used by researchers in this study is test form (pre- test and post -test) and observations to observe learning activities in the classroom.

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... 6

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.5 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Pembelajaran .. Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Metode Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Metode Pembelajaran Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Tujuan Metode Simulasi .. Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Keunggulan Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Karakteristik Metode Simulasi ... Error! Bookmark not defined.

(8)

2.1.8 Metode Demonstrasi ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Hakikat Belajar dan Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.2.2 Pengertian Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.2.3 Indikator Prestasi Belajar . Error! Bookmark not defined. 2.2.4 Prestasi Ranah Psikomotor ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined. 3.3 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1 Subyek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Uji Instrumen ( Soal Tes ) ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not defined.

4.1 Profil Sekolah... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Visi, dan Misi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Struktur Organisasi Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Deskripsi Hasil Uji Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined.

(9)

4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen .. Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Uji Daya Pembeda Soal .... Error! Bookmark not defined. 4.3 Deskripsi Data ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1

Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 2 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen

... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 3 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen

(Printer) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 4 Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen

(Scanner) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.5 Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Menangani

Penggandaan dokumen Tahun Pelajaran 2010/2011Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 6 Nilai Akhir Semester Standar Kompetensi Menangani Penggandaan

Dokumen Tahun Pelajaran 2011/2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1. 7 Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Penggandaan

Dokumen Tahun Pelajaran 2012/2013 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 1 Kemampuan Murid dalam Proses Belajar Eksperiental Learning

dengan Metode Simulasi ...

Error! Bookmark not defined.

Tabel 2. 2 Tahapan-tahapan Pembelajaran Langsung ( Metode Demonstrasi )

(11)

Tabel 2. 3 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi PrestasiError! Bookmark not defined.

Tabel 3. 1 Desain Eksperimen ...

Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 2 Skenario Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Format Perhitungan Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Interpretasi derajat Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Klasifikasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 1 Ringkasan Uji Validitas Instrumen ...

Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Ringkasan Daya Pembeda Soal... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 4 Frekuensi Nilai Pretest kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Nilai pretest Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 6 Frekuensi dan Presentase Nilai pretest.. Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Frekuensi dan presentase Nilai Posttest Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

(12)

Tabel 4. 10 Frekuensi dan Presentase nilai Posttest ... Error! Bookmark not defined.

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Desain Pre-test-post test control group design ...

Error! Bookmark not defined.

(14)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa dan merupakan

tolak ukur terhadap maju mundurnya sebuah negara, hal ini sesuai dengan

Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk melanjutkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Buchori (dalam Khabibah, 2006:1), “Pendidikan yang baik adalah

pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi

atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya

dalam kehidupan sehari-hari”. Sanjaya (2006:2) mengatakan “Pendidikan tidak

semata-mata berusaha untuk mencapai hasil belajar, akan tetapi bagaimana

memperoleh hasil atau proses yang terjadi pada diri anak”. Berdasarkan Undang

-Undang dan pendapat Sanjaya mengenai pendidikan, dapat diambil kesimpulan

pendidikan dalam skala kecil yaitu dalam proses pembelajaran dikelas, hendaknya

kegiatan berorientasi pada siswa dan mengaktifkan siswa, peningkatan aktivitas

(15)

2

yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar.Trinandita (dalam

Doantara, 2008:20), yang menyatakan bahwa:

Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar.

Guru adalah pendidik profesional, menurut Undang-undang nomor 14

Tahun 2005, yang tertuang pada Bab 1 pasal 1 ayat 1 :

Guru adalah pendidik profesional yang tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik

terlepas apapun latar belakang siswa didiknya, guru berperan penuh terutama pada

proses belajar mengajar karena guru dituntut dapat menguasai metode

pembelajaran yang beragam dengan tujuan agar bisa memilih metode yang sesuai

dengan situasi dan kondisi, peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran

secara seksama dan memperoleh pemahaman terhadap materi yang disampaikan

oleh guru dengan tujuan memberikan motivasi kepada siswa sehingga dapat

meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan.

Berdasarkan hasil wawancara baik secara classical maupun individual

terungkap bahwa motivasi belajar siswa rendah karena kebiasaan belajar yang

(16)

3

begitu banyak tanpa melibatkan kegiatan siswa. Untuk itu diperlukan metode

yang dapat meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan prestasi siswa baik

secara akademik maupun keterampilan. Untuk dapat melaksanakan metode yang

sesuai dengan kebutuhan siswa dan sesuai dengan standar kompetensi yang

diberikan maka peneliti melakukan wawancara kepada pihak sekolah terutama

kepada bagian sarana dan prasarana yang ada disekolah SMK Pasundan 1 Cimahi.

Tabel 1. 1

Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Cimahi Tahun Ajaran 2011-2012

No Nama Barang Jumlah Status

Tidak rusak Rusak Mesin Pencetak

Sumber : SMK Pasundan 1 Cimahi

Pada jenjang SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) khususnya Program

Administrasi Perkantoran mengharuskan siswanya bisa menggunakkan peralatan

kantor dengan baik dan benar. Akan tetapi umumnya kebanyakan siswa jurusan

Administrasi Perkantoran tidak bisa menggunakan alat-alat perkantoran, hal

tersebut merupakan rendahnya keterampilan siswa dalam mengikuti mata

pelajaran yang bersangkutan khususnya menguasai alat penggandaan

dokumen.Dilihat dari daftar inventaris yang dimiliki oleh sekolah, mendukung

(17)

4

pada tes pra penelitian yang dilakukan dengan memberikan tes simulasi kepada 40

orang siswa. 20 Siswa dari Kelas AP 1 dan 20 Siswa dari kelas AP 2, adapun

lampiran tes simulasi pada tabel 1.2, 1.3 dan 1.4

Tabel 1. 2

Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Mesin Fotocopy)

No Nama Siswa Pelaksanaan

Skor

2. Memilih jenis kertas yang akan digunakan

3. Mengatur posisi kertas apabila menggunakan kertas ukuran A4

4. Mengatur kontras warna 5. Mengatur kontras warna

apabila yang akan difotocopi adalah kertas buram

6. Mengatur sistem zoom 7. Mengatur jumlah salinan

yang akan digandakan 8. Dapat merubah jumlah

salinan yang akan

digandakan dengan sistem yang tersedia

9. Dapat mengcopy dua halaman menjadi satu

(18)

5

Tabel 1. 3

Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Printer)

No Nama Siswa Pelaksanaan

Skor

Alokasi

Waktu 0 1

2. 1. Dapat memilih file yang

akan di gandakan dengan

printer yang tersedia pada

komputer

2. Memilih menu file pada

toolbar yang tersedia pada

komputer

3. Memilih printer drive yang

tersedia di menu pada

komputer

4. Mengisi kotak isian

Number of copies pada

menu print

5. Mengisi print range pada

Page(s)

(19)

6

Tabel 1. 4

Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen (Scanner)

No Nama Siswa Pelaksanaan

Skor

Alokasi

Waktu 0 1

3. 1. Memastikan komputer

terhubung dengan scanner

2. Memilih program scann

pada komputer misalnya

HP Deskjet F2410

3. Setelah program terbuka

memilih format scan baik

dalam bentuk JPEG, PDF,

TIF

4. Mengatur file yang akan

discan dari menu yang

tersedia pada komputer

(20)

7

Tabel 1.2, 1.3 dan 1.4 merupakan penilaian psikomotorik untuk mengukur

penampilan atau kinerja yang telah dikuasai peserta didik, yang dalam hal ini

berupa tes simulasi. Tes simulasi ini dilakukan apabila tersedianya alat yang

sesungguhnya, tetapi tes simulasi juga dapat dilakukan apabila tidak tersedianya

alat peraga yang sebenarnya maka bisa menggunakan bantuan peralatan

tiruan.Hasil tes simulasi tersebut rata-rata siswa dinyatakan siswa gagal dalam

mempraktekan alat pengganda dokumen.Kategori perolehan skor yang dinyatakan

berhasil adalah dengan skor 100 yaitu berhasil.

Selain dari hasil tes simulasi peneliti juga melakukan observasi yang

dilakukan sebagai pendahuluan diperoleh data mengenai hasil belajar siswa yang

menjadi acuan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada siswa kelas X

jurusan Administrasi Perkantoran (AP) di SMK Pasundan 1 Cimahi untuk standar

kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen

Tabel 1. 5

Nilai Ujian Akhir Semester

Standar Kompetensi Menangani Penggandaan dokumen Tahun Pelajaran 2010/2011

(21)

8

Tabel 1. 6 Nilai Akhir Semester

Standar Kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2011/2012 Sumber : Data Pra penelitian yang telah diolah

Tabel 1. 7

Nilai Ujian Akhir Semester

Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen Tahun Pelajaran 2012/2013

NO Kelas KKM >90 81>90 76>80 <75

Sumber : Data Pra penelitian yang telah diolah

Persentase Nilai Ujian Akhir Semester Standar Kompetensi Penggandaan Dokumen

Sumber : Tata Usaha Smk Pasundan 1 Cimahi

(22)

9

Analisis dari persentase nilai Ujian Akhir Semester diatas adalah bahwa

pada tahun 2010-2011 pada kelas XI AP 1 diperoleh persentase siswa dibawah

KKM sebesar 52%, terjadi penurunan 6% pada tahun 2011-2012 yaitu dengan

persentase nilai dibawah KKM 46 %, tetapi terjadi peningkatan cukup tinggi pada

tahun 2011-2012 persentase nilai siswa dibawah KKM sebesar 62% dengan

peningkatan 16%. Adapun Pada kelas XI AP 2 pada tahun 2012-2013 diperoleh

persentase siswa dibawah KKM sebesar 58% terjadi penurunan 8% pada tahun

2011-2012 dengan persentase yang diperoleh yaitu 50%, terjadi sedikit

peningkatan sebesar 4% pada tahun 2012-2013 dengan jumlah persentase 54%.

Adapun pada kelas XI AP 3 jumlah persentase siswa dibawah KKM pada tahun

2010-2011 45% tetapi pada tahun 2010-2011 terjadi peningkatan 10% pada tahun

2011-2012 yaitu sebesar 55%. Data tersebut adalah sebagai data awal yang

diperoleh dari hasil nilai kelas XI jurusan Administrasi Perkantoran, data ini

sebagai acuan peneliti untuk memperbaiki prestasi belajar khususnya pada

kompetensi Menangani Penggandaan Dokumen yang tahun ini standar

kompetensi menangani penggandaan dokumen menjadi mata pelajaran produktif

pada kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran.

Hasil nilai yang diperoleh terlihat bahwa terdapat faktor yang

mempengaruhi rendahnya prestasi belajar siswa baik pada faktor internal maupun

faktor eksternal, yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa yang rendah.

Untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa diperlukan pemilihan metode

belajar untuk memberikan motivasi kepada siswa, dalam kegiatan belajar

(23)

10

metode konvensional atau biasa dikenal dengan metode ceramah. Metode

ceramah guru berperan lebih dominan di dalam kelas sehingga siswa jenuh pada

saat mengikuti kegiatan belajar, hal ini berdampak pada siswa yang sulit untuk

berperan aktif.Sebagai calon tenaga pendidik harus dapat melakukan perubahan

terutama untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa mampu

bersaing terutama pada siswa SMK, karena lulusan SMK tidak hanya melanjutkan

pada perguruan tinggi tetapi siap menghadapi dunia kerja, perubahan yang

dimaksud adalah merubah cara belajar yang terbiasa seluruhnya menggunakan

metode konvensional menjadi metode pelajaran bermakna, dimana siswa

memiliki peran dalam kegiatan belajar mengajar.

Usaha untuk melengkapi komponen strategi pembelajaran adalah metode

pembelajaran, maka dipilihlah metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa yaitu

metode simulasi. Metode pembelajaran simulasi merupakan metode yang dalam

penyajiannya dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu

proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya

ataupun tiruan yang disertai dengan penjelasan lisan, metode simulasi didesain

untuk meningkatkan keterampilan.

Adapun alternatif untuk menjadi bahan perbandingan dengan metode

simulasi adalah metode demonstrasi. Menurut Saiful Sagala (dalam Abdul Majid,

2013:197), metode demonstrasi adalah petunjuk tentang proses terjadinya suatu

peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar

(24)

11

penyajian demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan.

Menurut B. Bloom (dalam Nana S, 2010:23), menyatakan terdapat dua

faktor yang dominan terhadap hasil belajar yaitu karakteristik siswa yang meliputi

kemampuan, minat, hasil belajar sebelumnya dan motivasi. Sementara menurut

Robert Gagne (Santrock, John, 2002:10), Proses pembelajaran terjadi proses

penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran

dalam bentuk hasil belajar. Pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara

kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal

yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar

dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal

rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikaji, penulis tertarik untuk

(25)

12

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dikaji

bahwa masalah yang dihadapi pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

yang rendah, khususnya di SMK Pasundan 1 Cimahi Standar Kompetensi

Menangani Penggandaan Dokumen.

Eksperimen pada penelitian ini adalah metode pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar yang digunakan pada standar

kompetensi menangani Penggandaan dokumen, metode pembelajaran berkaitan

dengan prestasi belajar, prestasi belajar akan terlihat dari hasil belajar siswa

dengan metode yang digunakan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

adalah faktor internal dan eksternal, adapun faktor yang disoroti pada penelitian

ini adalah faktor metode pembelajaran.

1.3 Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan dalam

pertanyaan penelitian yaitu: Adakah Perbedaan prestasi belajar siswa dengan

menggunakan Metode Simulasi dibandingkan dengan Metode Demonstrasi pada

(26)

13

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menguji penggunaan metode pembelajaran,

apakah terdapat perbedaan pada prestasi belajar siswa menggunakan metode

pembelajaran simulasi (eksperimen) dan menggunakan metode pembelajaran

demonstrasi (kontrol) pada kompetensi dasar Melakukan Penggandaan Dokumen.

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan untuk memberikan kegunaan sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis sebagai manfaat akademik

Penelitianini diharapkan dapat dijadikan sebuah referensi sebagai suatu tindak

lanjut mengenai metode pembelajaran simulasi.

2. Manfaat Empiris atau praktek

a. Bagi Penulis sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang

profesional yang dapat menguasai berbagai metode pembelajaran.

b. Bagi Sekolah sebagai bahan pertimbangan sebagai masukan bagi sekolah

sebagai informasi dan bahan penilaian dalam memecahkan masalah yang

berhubungan dengan metode pembelajaran guna meningkatkan prestasi

(27)

57 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen Design. Penelitian ini

menganalisis mengenai Penggunaan Metode Simulasi dalam meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Ranah Psikomotor pada Mata Pelajaran Menangani

Penggandaan Dokumen pada Program Keahlian Administrasi Perkantoran di

SMK Pasundan 1 Cimahi.

Pada Penelitian Eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan. terdapat dua kelompok yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat

perlakuan, sedangkan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak mendapatkan

perlakuan. Pada penelitian ini kelas eksperimen akan menggunakan metode

simulasi, sedangkan pada kelas kontrol kelas yang akan menggunakan metode

Demonstrasi.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan kegunaan tertentu, karena metode penelitian dapat memberikan gambaran

kepada peneliti bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga

(28)

58

(1988:51) “Metode penelitian meruapakan cara utama yang digunakan peneliti

untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan”.

Sebagaimana Sugiyono (2010:2) mengemukakan:

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

experimental design. Bentuk Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut akan

diberikan pretest dan posttest yang sama.

3.3 Desain Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pengukuran sebelum

perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test). Pengukuran ini bertujuan

untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada metode yang menjadi

eksperimen.Adapun desain penelitiannya yang dirancang adalah seperti gambar

(29)

59

Gambar 3. 1

Desain Pre-test-post test control group design Ket :

: kelompok pre-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

: Post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen

X : Perlakuan (pembelajaran metode simulasi)

Y : Kontrol (Pembelajaran metode demonstrasi)

Adapun desain lain menurut Sugiyono,2008:116 adalah sebagai berikut :

Eksperimen :O1 X O2 E

Kontrol : O3 O4 K

Ket :

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

O4 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok kontrol

X : Penerapan Model pembelajaran Simulasi

E : Kelas eksperimen

K : Kelas kontrol

Dalam buku Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan Dr. Endang

Mulyatiningsih, menurut Neuman (2003:96) memberi contoh beberapa cara

perancangan eksperimen yang dapat disimak pada tabel dibawah ini : X

(30)

60

Tabel 3. 1 Desain Eksperimen

Classical experimental design

R O X O

O O

1. Pre experimental designs

a. One-Group pretest-Post test O X O

(Newman,2003:96)

R : random assignment

X : Perlakuan (treatment) / uji coba

O : Pengukuran

Adapun desain penelitian yang digunakan pada kegiatan penelitian ini

adalah Quasi experimental design.Bentuk desain quasi eksperimen yang dipilih

adalah nonequivqlenty control group design, dan rancangan desain penelitian nya

adalah menurut Sugiyono, 2008:116.

3.3.1 Subyek Penelitian

Penentuan subjek penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu karena

rata-rata nilai pada hasil pretest tidak jauh berbeda. Sehingga yang dijadikan

subjek penelitian adalah kelas X AP 1 dengan jumlah 39 siswa sebagai kelas

(31)

61

3.3.2 Skenario Pembelajaran

Pada penelitian ini menetapkan Metode simulasi yang menjadi eksperimen

pada SMK Pasundan 1 Cimahi. Model simulasi merupakan salah satu cara yang

dapat ditempuh dalam mengajarkan nilai dan sikap demokrasi kepada anak didik

dalam situasi kelas. Model ini dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

nilai-nilai, sikap, dan perilaku tertentu ke dalam kelas, berkaitan dengan

permasalahan atau fenomena masyarakat yang sedang terjadi. Sri Anitah W. Dkk

(2007:5.23) langkah-langkah Metode simulasi disajikan pada Skenario

Pembelajaran. Adapun metode pembanding dari kelas eksperimen adalah metode

demonstrasi, menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000:57) menjelaskan

langkah-langkah pelaksanaan metode demonstrasi yang disajikan padaSkenario

pembelajaran.

a) Guru mempersiapkan RPP

(rencana Pelaksanaan

Pembelajaran)

b) Guru mempersiapkan materi

yang akan di pelajari

c) Mempersiapkan soal-soal untuk pretest dan post test

1. Tahap Persiapan

a) Guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b) Guru mempersiapkan materi

yang akan disampaikan

c) Menyiapkan soal untuk pretest

(32)

62

a) Guru mempersiapkan dan

mengkondisikan kelas

b) Mengecek kehadiran siswa

c) Memberikan apersepsi

d) Memberikan Motivasi :

 Guru memberikan pre-test

kepada siswa

 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan

a) Guru mempersiapkan dan

mengkondisikan kelas

b) Mengecek kehadiran siswa

c) Memberikan apersepsi

d) Memberikan motivasi :

 Guru memberikan pre test

kepada siswa

 Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai

kepada siswa

 Guru menjelaskan sintaks

metode Demonstrasi

3. Kegiatan Inti

a) Guru Menjelaskan topik yang

akan disampaikan

b) Menetapkan kelompok

membagi siswa kedalam 7

kelompok yang terdiri dari 5-6

orang

c) Simulasi diawali dengan

petunjuk dari guru tentang

prosedur, teknik, yang akan

disimulasikan

d) Guru Melakukan simulasi

materi

3. Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan topik yang

akan disampaikan

b) Menetapkan kelompok, dan

membagi siswa kedalam tujuh

kelompok yang terdiri dari 5-6

orang

c) Guru menjelaskan materi yang

disampaikan

d) Guru mendemonstrasi kan materi

yang disampaikan kepada siswa

sejalan dengan materi yang

(33)

63

Model Pembelajaran Simulasi (Kelas Eksperimen)

Metode Pembelajaran Demonstrasi (Kelas Kontrol)

e) Siswa mengamati simulasi

yang dilakukan oleh guru

f) Siswa diberikan kesempatan

untuk praktek

g) Refleksi (siswa melakukan

diskusi setelah melakukan

Simulasi )

e) Setelah guru mendemonstrasikan

guru melakukan tanya jawab

4. Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan

mengenai materi pembelajaran

yang telah disimulasikan

b) Guru memberikan tindak lanjut

berupa tugas mandiri tidak

terstruktur.

c) Guru memberikan posttest

secara perseorangan

4. Kegiatan Penutup

a) Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan mengenai

materi yang telah

didemonstrasikan

b) Guru memberikan tindak lanjut

berupa tugas mandiri tidak

terstruktur.

c) Guru memberikan posttest secara

perseorangan.

Sri Anitah W. Dkk (2007:5.23) dan Syaiful Bahri Djamarah (2000:57)

Dengan penggunaan metode simulasi dalam penelitian eksperimen ini

bertujuan mengetahui adanya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan

hasil yang ingin dicapai adalah “Terdapat perbedaan prestasi belajar yang

signifikan antara kelas yang menggunakan metode simulasi (kelas Eksperimen)

(34)

64

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Tes

Tes ini digunakan dengan memberikan tes pretest dan posttest, dalam

kompetensi dasar memilih jenis penggandaan dokumen yang sesuai. Tes

yang akan digunakan adalah performance test. Dalam tes ini, Tes

perbuatan mengacu pada proses penampilan seseorang dalam melakukan

sesuatu unit kerjasiswa. Siswa yang menjawab benar diberi skor 1dan yang

menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0.

b. Observasi

Lembar observasi yang menjadi instrumen pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah lembar observasi pembelajaran. Lembar observasi

pembelajaran ini dapat dilihat pada kisi-kisi instrumen observasi berikut

ini. Pada lembar observasi dapat mengukur dan menilai proses

pembelajaran dengan tujuan mengetahui pengelolaan kegiatan belajar

mengajar dengan metode simulasi yang dilakukan oleh guru dan aktivitas

siswa saat kegiatan belajar berlangsung. Lembar observasi ini diisi oleh

(35)

65

3.5 Uji Instrumen ( Soal Tes )

Prinsip dalam penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena

sosial maupun alam. Dalam melakukan pengukuran maka harus ada alat ukur

yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Jadi

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

atau sosial yang diamati.

A. Uji Validitas

Sebuah instrument dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Menurut Azwar (1986:20) validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu lat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya.

Adapun rumus yang digunakan adalah Rumus Korelasi Product Moment

dengan angka dasar, sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan :

Rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dan variabel

yang dikorelasikan

x : Skors tiap items x

y : Skors tiap items y

N : Jumlah responden uji coba

(36)

66

Sugiyono (2006:135), menyatakan instrument yang valid berarti alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat dipergunakan. Sugiyono (2008: 179)Soal dianggap valid

bila harga korelasi 0,30 bila harga korelasi berada di bawah 0,30 maka dapat

disimpulkan bahwa butir instrument tidak valid. Sehingga harus diperbaiki atau

dibuang. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan bantuan Microsoft

office Excel 2010, pada umumnya untuk penelitian dibidang ilmu pendidikan,

digunakan taraf signifakansi 0,05 atau 0,01.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen adalah

sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2006: 49-50):

a) Mengumpulkan data dari hasil uji coba.

b) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

c) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

d) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada itu yang diperoleh untuk setiap respondennya untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3. 3

Format Perhitungan Uji Validitas No.

Responden

Nomor Item Instrumen Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

e) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden. f) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir

angket.

g) Membandingkan nilai korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

h) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji:

r hitung> r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

(37)

67

Pengolahan uji instrumen dengan menggunakan bantuan aplikasi program MS

Excel 2010menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, (2006: 379) sebagai

berikut:

a. Siapkan lembar kerja (worksheet) dan data yang akan diolah; b. Entry data tersebut pada lembar kerja (worksheet);

c. Lalu hitung rata-rata dengan AVERAGE, korelasi dengan CORREL, keterangan validitas dengan IF, jumlah bulir yang valid dan tidak valid dengan COUNTIF.

Pengujian validitas soal pre-test mengenai kompetensi dasar menangani

penggandaan dokumen dengan menggunakan Microsoft Excel 2010.

B. Uji Reliabilitas

Untuk menghitung reliabilitas instrumen hasil belajar mata pelajaran

menangani penggandaan dokumen, teknik yang digunakan adalah reliabilitas

internal, kalau reliabilitas eksternal diperoleh dengan cara memperoleh hasil

pengetesan yang berbeda. Dalam buku Prosedur Penelitian Suharsimi Arikunto

(2010: 223) Berbagai teknik mencari reliabilitas yang akan diuraikan adalah (1)

dengan rumus Spearman-Brown, (2) dengan rumus Flanangan, (3) dengan rumus

Rulon, (4) dengan rumus K-R.20 (5) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus

Hoyt, dan (7) dengan rumus Alpha. Pengujian reliabilitas uji coba instrument ini

dengan menggunakan rumus koefisien alfa (α) dari cronbach sebagai berikut :

[ ] [ ∑

(38)

68

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k : Banyaknya Bulir soal

∑ : jumlah varians bulir

: varians total N : Jumlah responden

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya

b. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen

c. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item soal

d. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Diklakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. Contoh format tabel perhitungan Uji reliabilitas, sebagai berikut:

No Responden

No Item istrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

5

(39)

69

No Responden

No Item istrumen Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

f. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Gunakan tabel pembantu.

g. Menghitung nilai koefisien alfa. Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya diketahui.

h. Menentukan jilai tabel pada derajara bebas (db) = n-2.

i. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka instrumen dinyatakan reliabel.

Pada pengujian reliabilitas di atas dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi program Microsoft Office Excel 2010.

Tabel 3. 4

Interpretasi derajat Reliabilitas

Rentang Nilai Klasifikasi

0,000-0,200 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,200-0,400 Derajat reliabilitas rendah

0.400-0,600 Derajat reliabilitas cukup 0,600-0,800 Derajat reliabilitas tinggi

0,800-1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi No

(40)

70

C. Analisis Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar .

soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha dalam

pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sulit atau sukar akan menyebabkan

siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba karena

diluar jangkauannya. Menurut Arikunto (2002), untuk menentukan derajat

kesulitan alat tes yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P : Indeks Kesukaran

B : Banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar

Js : jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk menentukan apakah soal tersebut dikatakan baik atau tidak baik

sehingga perlu direvisi, digunakan kriteria sebagai berikut :

Kriteria harga P ( Indeks Kesukaran ) adalah sebagai berikut :

0,70 < P >1,00 = item soal mudah 0,30 < P < 0,7 = item soal sedang 0,00 <P < 0,30 = item soal sukar

Adapun rumus daya pembeda soal yaitu dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

(Suharsimi arikunto, 2006: 100)

(41)

71

D : Indeks diskriminasi (daya pembeda)

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

PA : Proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB : Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Daya pembeda soal berfungsi untuk melihat kemampuan butir soal dalam

membedakan peserta tes antara peserta test yang berkemampuan tinggi dengan

peserta tes yang berkemampuan rendah.

Menurut Arikunto (2008:211):

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi antara 0,00 sampai dengan 1,00. Untuk mengetahui indeks diskriminasi dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

D =

(Arikunto,2008:213)

Tabel 3. 5

Klasifikasi Daya Pembeda

No Rentang Nilai D Klasifikasi

1 0,00-0,20 Jelek

2 0,20-0,40 Cukup

3 0,40-0,70 Baik

4 0,70-1,00 Baik Sekali

(42)

72

Pendapat lain menyebutkan untuk menganalisis daya pembeda dilakukan

dengan membandingkan kinerja kelompok atas atau kelompok yang memperoleh

skor tes sangat tingggi (upper) dengan kinerja kelompok bawah atau kelompok

yang memperoleh skor tes sangat rendah (Lower) pada masing-masing butir (a

discrimination index) dan dapat digunakan rumus sebagai berikut:

Upper = Jumlah kelompok atas yang menjawab benar

Jumlah seluruh kelompok atas

Lower = Jumlahkelompokbawahyangmenjawabbenar

Jumlah seluruhkelompokbawah

D = Upper – Lower

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik statistik akan diuji

dengan parametris untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan pengolahan

data terhadap skor pretest dan posttest dan nilai gain. Pengolahan data

dimaksudkan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik, sedagkan perhitungan

gain dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang diberikan

terhadap hasil belajar siswa.

Menurut Patton, (dalam Lexy J. Moleong 2002:103) menjelaskan analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

(43)

73

Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data

proses mengorganisasikan dan menguraikan data kedalam pola, kategori dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

menjadi hipotesis seperti yang didasarkan pada data. Adapun langkah-langkah

untuk mengelola hasil penelitian ini terdiri dari :

A. Uji Normalitas

Untuk menginginkan hasil penelitian yang lebih baik, maka pengujian

normalitas. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian

normalitas sampel, Penulis menggunakan uji normalitas dengan metode lilifors.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode lilifors menurut Ating Somantri dan

Sambas Ali Muhidin (2006: 289) sebagai berikut:

Tabel 3. 6

Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F FK ( ) Z ( ) ( )- ( ) |

( )

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Susunlah data dari kecil ke besar

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik. 5. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z 6. Menghitung theoritical proportion.

(44)

74

Untuk melakukan uji normalitas untuk kedua variabel tersebut dengan

menggunakan bantuan Microsoft Office Excel 2010.

B. Uji Homogenitas

Disamping pegujian terhadap normal tidaknya distribusi data, perlu kiranya

peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) yakni seragam

tidaknya variansi dari sampel yang diambil dari populasi yang sama. Kriteria yang

peneliti gunakan adalah Fh> Ft, maka H0 menyatakan varians homogeni ditolak

dalam hal lainnya diterima. Rumus ujistatisik yang digunakan adalah:

x2= (In10)[∑ db. LogSi2)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbin-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2gab) (∑dbi)

Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel, langkah-langkah dalam pengujian homogenitas varians menurut Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 295) adalah sebagai berikut:

(45)

75

a. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan. c. Menghitung varians gabungan.

d. Menghitung log dari varians gabungan. e. Menghitung nilai Barlett.

f. Menghitung nilai.

g. Menghitung nilai dan titik kritis. h. Membuat kesimpulan.

C. Perhitungan N-Gain

N-Gain adalah normalisasi gain, perhitungan N-gain dilakukan untuk

melihat peningkatan hasil belajar siswa, pada kompetensi menangani

Penggandaan dokumen. Hal ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol dengan menggunakan persamaaan Hake (1999).

N-Gain =

Selanjutnya, perolehan normalisasi gain diklasifikasikan menjadi tiga

kategori yaitu:

a. N-Gain tinggi: nilai (g) > 0.70

b. N-Gain sedang: 0.70 > (g) > 0.3

c. N-Gain rendah: nilai (g) < 0.3

D. Uji Hipotesis

Adapun langkah-langkah untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan

penelitian

2) Gunakan statistik uji yang tepat

3) Hitung nilai statistik berdasarkan data yang terkumpul 4) Berikan kesimpulan

(46)

76

Hipotesis dalam penelitian ini, menggunakan Uji Beda Dua Rata-rata/Mean

yaitu uji t-test dengan ketentuan varians homogen. Pengujian hipotesis

menggunakan t-test. Tesini dilakukan bila kedua data berdistribusi normal dan

variansnya homogen, rumus uji t-test sebagai berikut :

̅

̅

(Ating dan Sambas,2006: 172)

Keterangan:

t : nilai t yang dihitung

x₁ : nilai rata-rata kelompok eksperimen : nilai rata-rata kelompok kontrol

: jumlah anggota sampel kelompok eksperimen : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kemudian standar deviasi gabuangan ( ) diperoleh dari rumus :

(Ating dan Sambas 2006:172)

Keterangan:

̅ : Rata-rata skor pretes kelas eksperimen.

̅ :Rata-rata skor pretes kelas kontrol.

: Simpangan baku kelas eksperimen.

: Simpangan baku kelas kontrol.

(47)

77

Adapun dalam Sugiyono (2012: 196-197), dijelaskan bila jumlah anggota

sampel = dan varian homogen ( ₁ = ), maka dapat digunakan rumus

t-test baik untuk separated, maupun pool varian. Untuk melihat harga t tabel

digunakan dk = dengan rumus Separated varian yaitu:

̅

̅

Kriteria pengujian ditetapkan apabila t hitung < t tabel dk = dan

peluang ( ). H0 diterima jika dan H0 ditolak untuk nilai t

lainnya. taraf signifikansi 5% ( maka kriteria pengujiannya adalah:

a) Jika t hitung > t tabel, maka H0di tolak dan H1 diterima

b) Jika t hitung < t tabel, maka H0 di terima dan H1 ditolak

Pasangan hipotesis nol dan tandingannya yang akan diuji adalah :

H0:Hasil belajar dengan Metode pembelajaran Simulasi lebih rendah

dibandingkan Metode Pembelajaran Demonstrasi

H1:Hasil belajar dengan Metode Pembelajaran Simulasi lebih tinggi dibandingkan

Metode Pembelajaran Demonstrasi.

Perumusan hipotesis: H0 : µ1 µ2

H1 : µ1 µ2 (Sugiyono, 2008: 225)

Ket :

µ1= Metode pembelajaran Simulasi

(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab

IV dapat disimpulkan:Metode Simulasi efektif diterapkan pada kompetensi dasar

melakukan penggandaan dokumen, karena terbukti meningkatkan aktivitas pada

keterampilan siswa. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai

rata-rata kelas eksperimen dengan metode simulasi lebih tinggi dibandingkan

dengan metode demonstrasi pada kelas kontrol sebagai pembanding.

1.2 Saran

1. Bagi pengajar yang belum menerapkan metode simulasi maka ada baiknya

menerapkan metode tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik siswa

(49)

116

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi.(2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010 Jakarta: Rineka Cipta

Bahri, S. Dan Aswan, Z.(2002). Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Adi Mahasatya

Djafar Teungku Z. (2001). Kontribusi Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar. Yogyakarta: Andi

Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati, dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyatiningsih, Endang. (2011). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Yogyakarta: Alfabeta

Mulyasa. (2007). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana

Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung: Nusa Media

Schunk, Dale H. (2012). Learning Theories an Educational Perspective. Edisi keenam.Yogyakarta: Pustaka Belajar

Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Jakarta:Erlangga.

(50)

117

Muhidin, Sambas Ali dan S, Ating, 2006. Analisis korelasi,regresi dan Jalur dalam penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Muhidin, Sambas Ali, (2010). Statistika 2 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Akdon dan Sahlan Hadi. (2005). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta

Sontani, Uep T & Sambas Ali M. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Rosdakarya

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Ahiri Jafar, dan Hafid Anwar. (2011). Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks KTSP. Bandung: Humaniora

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran. Jakarta :Raja Grafindo Persada

Khairiyah, Elvina. (2010). “Efektivitas Model Pembelajaran Konstruktivisme menggunakan Media Simulasi Virtual Pada pembelajaran Sifat Mekanik Bahan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dikaitkan dengan Gaya

Berfikri Siswa SMK”.Tesis.UPI

Silawati, Endah. (2010). “ Teknik Stimulasi Guru Pada Pembelajaran Berbicara

dan Menulis”.Tesis. UPI

Marwah Nurazizah. (2010). “Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang mendapatkan model mengajar simulasi sosial dan konvensional“. Skripsi. TKIP YPG Garut, [on line] tersedia

http://www.scribd.com/doc/111889071/Cover-Proposal [28 Mei 2013]

Nur Khasanah. (2006). ”Penerapan Metode Simulasi untuk menuntaskan Hasil Belajar

(51)

118

Sandi Fajar R. (2005). “Studi Komparasi Antarahasil Pembelajaran Berbasis Komputer Menggunakan Metode Simulasi dengan Metode konvensional”. Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan

Sinta Nurhayati.(2005).” Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dalam Pembelajaran Microsoft Excel TerhadapAktivitas dan Prestasi Belajar”.Skripsi. Bandung UPI. Tidak diterbitkan

Mokh. Mas’udi Eko Diansyah. (2012). “ Penerapan Model Pembelajaran Simulasi Pada Mata Pelajaran Fiqih di Mts Al-Amin Branta Pesisir Tlanakan Pamekasan”.

Skripsi.STAIN,[online]

Tersediahttp://perpus.stainpamekasan.ac.id/index.php?p=show_detail&id=8090 [28 mei 2013]

Gambar

Tabel 1. 3  Nilai Praktek Kompetensi Dasar Melakukan Penggandaan Dokumen
Tabel 4. 14 Interpretasi Nilai Gain ......................... Error! Bookmark not defined
Gambar 3. 1  Desain Pre-test-post test control group design ..............................
Tabel 1. 1 Daftar Inventaris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Cimahi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Iklan Layanan Masyarakat Satuan Lalu Lintas Polres Sleman Versi Light On.

BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI/PEMBELIAN BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH (PENAMBAHAN RUANG KELAS BARU SMP DAN MTs NEGERI TAHUN ANGGARAN 2012 - SMPN SINARGALIH 3 SATU ATAP). NO

[r]

Konsep ini memperkenalkan suatu system pengukuran perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang merupakan penjabaran dari visi dan strategi perusahaanyang digolongkan dalam

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

TIK yang dikembangkankan di dalam pendidkan harus menuju terwujudnya sistem terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan

Perubahan  bentuk  akibat  adanya  tegangan  dalam  logam  las  yaitu  tegangan memanjang  dan  tegangan  melintang.  Dalam  hal  ini  distorsi  atau  deformasi 

sebagai satu-satunya evaluasi yang dipilih MUVI-Learning Center karena dianggap. sebagai satu-satunya evaluasi yang memiliki relevansi terhadap peningkatan