• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus pada Kelurahan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Studi Kasus pada Kelurahan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

viii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pemerintah menghitung dan menetapkan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dan untuk mengetahui peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Metode penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik covenience sampling dengan jumlah sampel sebanyak 118 Wajib Pajak. Selanjutnya pengumpulan data dilakukan dengan teknik survey menggunakan kuesioner. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Purwakarta menetapkan pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 3 tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, sebesar 0,1% hingga 0,2% dikali dasar pengenaan NJOP setelah dikurangi NJOPTKP yang ditetapkan sebesar 10 juta rupiah. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) berperan terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Purwakarta, khususnya Kelurahan Ciseureuh sebesar 28% sedangkan sisanya sebesar 72% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(2)

ABSTRACT

This study aims to determine how governments calculate and establish the amount of land and building tax (PBB) in Income Tax Payable (SPPT) and to determine the role of Income Tax Payable (SPPT) in the payment of land and building tax (PBB). The sampling method in this study using covenience sampling techniques with a total sample of 118 taxpayers. Furthermore, the data collection was done by survey using a questionnaire. Data analysis techniques in this study using simple regression analysis with SPSS. Analysis results showed that the Purwakarta District Government establishes the Land and Building Tax (PBB) through Purwakarta District of Local Regulation Number 3 year of 2013 on Land and Building Tax in Rural and Urban, that is 0.1% to 0.2% multiplied bases on taxable value (NJOP) after deducting NJOPTKP set at 10 million rupiah. Income Tax Payable (SPPT) contribute to the payment of Land and Building Tax (PBB) in Purwakarta, particularly in the Ciseureuh village by 28% while the remaining 72% is explained by other factors not examined.

(3)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... v

(4)

2.1.10 Objek Pajak Bumi dan Bangunan ... 17

2.1.17 Tata Cara Penerbitan dan Penyampaian SPPT, SKPD, dan STPD Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ... 23

2.1.18 Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Bumi dan Bangunan ... 24

2.1.19 Keberatan dan Banding ... 26

2.1.20 Tata Cara Pembetulan, Pembatalan Pengurangan Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan Sanksi Administratif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ... 28

2.1.21 Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ... 34

2.1.22 Kedaluwarsa dan Penghapusan Piutang Pajak ... 36

2.1.23 Penyidikan ... 39

2.1.24 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) ... 40

2.1.25 Kepatuhan Wajib Pajak ... 40

2.2 Kerangka Pemikiran ... 42

(5)

xii

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 44

3.1 Objek Penelitian ... 44

3.8 Pengukuran Variabel dan Difinisi Operasional... 52

3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

4.1 Penetapan Pajak Bumi dan Bangunan... 63

(6)

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan ... 66

4.3 Hasil Uji Validitas ... 66

4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 69

4.5 Profil Responden ... 70

4.5.1 Jenis Kelamin ... 70

4.5.2 Usia Responden ... 71

4.5.3 Pekerjaan Responden ... 71

4.5.4 Lama Menjadi Wajib Pajak ... 72

4.5.5 Banyak Objek PBB Yang Dibayar ... 72

4.5.6 Tanggapan Responden Tentang SPPT (X) ... 73

4.5.7 Tanggapan Responden Tentang Pembayaran PBB (Y) ... 81

4.6 Uji Asumsi Klasik ... 84

4.6.1 Uji Normalitas ... 84

4.6.2 Uji Heteroskedastisitas ... 85

4.7 Regresi Linear Sederhana ... 86

4.8 Pengujian Hipotesis ... 88

4.9 Koefisien Determinasi ... 89

BAB V PENUTUP ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(7)

xiv

Tabel 4.10 Profil Responden Berdasarkan Banyak Objek PBB Yang Dibayar ... 73

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang Identitas Wajib Pajak Pernyataan 1 ... 73

(8)

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Letak Objek Pajak

Pernyataan 1 ... 74

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Letak Objek Pajak Pernyataan 2 ... 75

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Luas Bumi Pernyataan 1... 75

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Luas Bumi Pernyataan 2... 76

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Luas Bumi Pernyataan 3... 76

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Luas Bangunan Pernyataan 1 ... 77

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Luas Bangunan Pernyataan 2 ... 77

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Luas Bangunan Pernyataan 3 ... 78

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang NJOP BUMI Pernyataan 1 ... 78

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang NJOP Bangunan Pernyataan 1 ... 79

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Perhitungan PBB Pernyataan 1 ... 79

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Perhitungan PBB Pernyataan 2 ... 80

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Perhitungan PBB Pernyataan 3 ... 80

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Perhitungan PBB Pernyataan 4 ... 81

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Pembayaran PBB Pernyataan 1 ... 81

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Pembayaran PBB Pernyataan 2 ... 82

(9)

xvi

Pernyataan 3 ... 82

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Tentang Pembayaran PBB

Pernyataan 4 ... 83

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Tentang Pembayaran PBB

Pernyataan 5 ... 83

Tabel 4.32 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 87

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 43

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kelurahan ... 45

Gambar 4.1 SPPT PBB ... 64

Gambar 4.2 Normal P-P Plot ... 85

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak memiliki fungsi budgetair yang artinya adalah pajak merupakan salah

satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin

maupun pembangunan. Sebagai salah satu penerimaan negara, baik pemerintah

pusat maupun daerah berupaya memaksimalkan pemungutan pajak, seperti Pajak

Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang

Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan lain-lain, menurut Resmi

(2014:3) dalam bukunya yang berjudul Perpajakan Teori dan Kasus.

Pajak Bumi dan Bangunan dikenakan terhadap subjek pajak orang pribadi

atau badan secara nyata yang mempunyai hak atau memperoleh manfaat atas bumi

dan atau memiliki, menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan,

menurut Abunyamin (2010:336) dalam bukunya yang berjudul Perpajakan Pusat

dan Daerah. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang pada awal mulanya adalah

pajak pusat, dan dana penerimaan dikembalikan kembali ke daerah kabupaten atau

kota sehingga pemerintah daerah hanya menerima dana bagi hasil dari pemerintah

pusat berubah setelah di tetapkannya Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak daerah dan Retribusi daerah.

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Undang – Undang Nomor 28

(12)

BAB I PENDAHULUAN | 2

Bangunan yang sebelumnya pengelolaannya dikelola oleh pemerintah pusat

diserahkan kepada pemerintah daerah. Diterbitkannya Undang – Undang nomor 28

tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, kini pemerintah daerah

mempunyai tambahan sumber Pendapatan Daerah yang salah satunya berasal dari

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Maka dengan diterbitkannya Undang – Undang

Nomor 28 Tahun 2009 ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah pendapatan

asli daerah.

Pajak Bumi dan Bangunan dapat diberlakukan apabila Wajib Pajak memiliki objek

berupa Tanah dan Bangunan. Daerah yang semakin pesat pertumbuhan ekonomi

dan industrinya, berdampak pada semakin banyak menyerap tenaga kerja untuk

bekerja pada sebuah perusahaan di daerah tersebut. Akibat dari semakin banyak

menyerap tenaga kerja baru maka dapat meningkatkanpermintaan atas hunian baru.

Akibatdari permintaan hunian itulah semakin banyak cluster atau perumahan baru

di daerah tersebut. Apabila cluster atau perumahan baru tersebut di beli konsumen,

maka cluster atau perumahan yang sudah menjadi milik konsumen tersebut, masuk

ke dalam objek pajak. Menurut sifatnya, Pajak Bumi dan Bangunan termasuk ke

dalam Pajak Objektif. Menurut Resmi (2014:8) dalam bukunya yang berjudul

Perpajakan Teori dan Kasus menyatakan bahwa Pajak Objektif adalah Pajak yang

pengenaannya memerhatikan objeknya baik berupa benda, keadaan, perbuatan, atau

peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa

memerhatikan keadaan pribadi Subjek Pajak (Wajib Pajak) maupun tempat tinggal.

Sistem pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan menggunakan Official

Assessment System. Menurut Resmi (2014:11) dalam bukunya yang berjudul

(13)

BAB I PENDAHULUAN | 3

Universitas Kristen Maranatha merupakan sistem pemungutan yang memberi kewenangan aparatur perpajakan

untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terhutang setiap tahunnya sesuai

dengan peraturan perundang – undangan perpajakan yang berlaku. Wajib pajak

berkewajiban untuk memberikan data mengenai objek pajak dalam Surat

Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP), lalu aparatur pajak yang melakukan

perhitungan serta menetapkan jumlah pajak yang terhutang yang kemudian di

beritahukan kepada Wajib Pajak mengenai pajak terhutang dalam bentuk Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT). Dengan demikian berhasil atau tidak

pemungutan pajak berada pada kendali aparatur pajak.

Menurut Undang Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah (PDRD), Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) adalah

surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan

Perdesaan dan Perkotaan yang terutang kepada Wajib Pajak. Adapun penulis

mengutarakan peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) karena Surat

Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dapat berperan dalam pemungutan yang

dilakukan oleh aparatur pajak kepada wajib pajak dalam mematuhi kewajiban

membayar pajaknya terutama Pajak Bumi dan Bangunan.

Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul untuk penulisan skripsi

ini yaitu : “Peranan Surat Pemberitahuan Terhutang (SPPT) terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Studi kasus pada Kelurahan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Jawa Barat)”.

(14)

BAB I PENDAHULUAN | 4

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pemerintah menetapkan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) ?

2. Bagaimana peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) dalam

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data – data yang

akan dijadikan sebagai penulisan skripsi. Tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui cara pemerintah menetapkan besarnya Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

2. Untuk mengetahui peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT)

dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)?

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pemerintah daerah,

(15)

BAB I PENDAHULUAN | 5

Universitas Kristen Maranatha untuk meminimalisir terjadinya ketidak patuhan Wajib Pajak dalam

melaksanakan kewajibannya membayar Pajak Bumi dan Bangunan demi

memaksimalkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten

Purwakarta, khususnya Kelurahan Ciseureuh.

2. Bagi Akademisi

Untuk memberikan informasi mengenai peranan Surat Pemberitahuan Pajak

Terhutang (SPPT) terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

dengan studi kasus di Kelurahan Ciseureuh Kecamatan Purwakarta Kabupaten

(16)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan uraian hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya tentang

peranan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) terhadap Pembayaran Pajak

Bumi dan Bangunan di Kabupaten Purwakarta, khususnya Kelurahan Ciseureuh,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Cara pemerintah menetapkan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

dalam Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT), antara lain:

Pemerintah Kabupaten Purwakarta menetapkan pengenaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) melalui Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor

3 tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan.

Tarif pajak yang digunakan dalam penetapan Pajak Bumi dan Bangunan

(PBB) Kabupaten Purwakarta, yaitu:

a. Tarif Pajak untuk objek pajak yang NJOP nya sampai dengan

Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), ditetapkan sebesar 0,1 %

(nol koma satu persen).

b. Tarif Pajak untuk objek pajak yang NJOP nya diatas

Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah), ditetapkan sebesar 0,2 %

(nol koma dua persen).

Besaran pokok pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak

(17)

BAB V PENUTUP | 91

Universitas Kristen Maranatha sampai dengan Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) atau sebesar 0,2 %

(nol koma dua persen) untuk objek pajak yang NJOP nya diatas

Rp.1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) dengan dasar pengenaan NJOP

setelah dikurangi Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)

yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta sebesar

Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

2. Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) berperan positif terhadap

Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan terlihat dari koefisien regresi

variabel SPPT bertanda positif. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat

pengaruh yang signifikan antara Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang

(SPPT) terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Hasil ini

terlihat dari nilai thitung sebesar 6,721 lebih besar dari ttabel 1,981. Tingkat

pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 28% sedangkan sisanya sebesar

72% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti

5.2 Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh Surat Pemberitahuan Pajak

Terhutang terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan masih sangat kecil,

oleh karena itu penulis mencoba memberikan saran antara lain:

1. Surat teguran dari pemerintah daerah belum efektif dalam meningkatkan

kepatuhan Wajib Pajak dalam pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Oleh

sebab itu, pemerintah daerah di Kabupaten Purwakarta, khususnya

(18)

BAB V PENUTUP | 92

Pajak bisa tumbuh. Selain itu, penerapan sanksi dan denda bagi pelanggar

yang terlambat atau tidak melakukan pembayaran Pajak Bumi dan

Bangunan harus lebih dipertegas. Hal ini penting, karena tingkat kesadaran

dan kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia masih sangat rendah.

2. Instrumen penelitian ini masih dinilai kurang akurat untuk mengukur

variabel SPPT, terlihat dari beberapa instrumen yang tidak valid. Hal ini

juga bisa menjadi penyebab rendahnya tingkat pengaruh antar variabel

SPPT terhadap pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan. Oleh sebab itu,

peneliti selanjutnya disarankan untuk mempertajam indikator dan

pertanyaan kuesioner agar hasil yang didapatkan benar-benar valid secara

keseluruhan. Selain itu, bisa meneliti variabel independen lain yang

(19)

PERANAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG (SPPT)

TERHADAP PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

(STUDI KASUS PADA KELURAHAN CISEUREUH

KABUPATEN PURWAKARTA)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata 1 (S

1)

Oleh

Daniel Christianto Wibowo

1251097

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(20)

THE ROLE OF THE NOTIFICATION OF TAX PAYABLE ON PROPERTY

TAX PAYMENTS

(A CASE STUDY IN CISEUREUH VILLAGE DISTRICT OF

PURWAKARTA)

A Thesis

In partial Fulfilment of The Requirements for The Degree of

Bachelor of Science in Accounting

By

Daniel Christianto Wibowo

1251097

BACHELOR PROGRAM IN ACCOUNTING

FACULTY OF ECONOMICS

MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY

BANDUNG

(21)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, penyertaan, kasih dan karunia-Nya yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Peranan Surat Pemberitahuan Terhutang (SPPT) terhadap Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (Studi kasus pada Kelurahan Ciseureuh Kabupaten Purwakarta Jawa Barat)” dengan baik dan tepat waktu.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan. Segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan hati yang terbuka sebagai bahan perbaikan dan untuk menambah wawasan penulis di masa yang akan datang.

Penulisan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

o Bapak Drs. Soddin Mangunsong, M.S., Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing, atas

segala bimbingan, kesabaran, serta wawasan yang diberikan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

o Bapak Dr. Drs. Mathius Tandiontong, M.M., Ak., CA. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Kristen Maranatha

o Ibu Dr. Ratna Widiastuti, M.T., selaku Wakil Dekan 1 dan Bapak Peter, S.E., M.T.,

selaku Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

o Ibu Elyzabet I. Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi S-1

Akuntansi dan Ibu Debbianita, S.E., M.S., Ak., CA., selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

o Ibu Aurora Angela, S.E., M.Si. selaku dosen wali penulis selama kuliah di

Universitas Kristen Maranatha.

o Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha

atas segala arahan dan ilmu yang telah diberikan.

o Bertha Fransisca Alexander, S.Ked., yang telah memberi semangat, motivasi dan

canda tawa saat Penulis mengalami kejenuhan.

o Dela Safarila, Lamtiur Lidia Gultom, teman seperjuangan penulis dalam

mengerjakan Skripsi atas masukan-masukan dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

o Ivan Nurfirman Setiawan, Marsya Nur Arita, S.E., Novri Nurmala, Ririn Rintiany,

Teguh Sunjaya, sebagai sahabat Penulis yang selalu membantu penulis ketika mengalami kesulitan.

o Calaudia Betaria, Deryant Imagodei Noron, S.Ked., Yulius Reynaldhie Sasmita,

sebagai sahabat Penulis yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan keceriaan dalam penyusunan skripsi.

o Seluruh teman teman Fakultas Ekonomi Akuntansi angkatan 2012 yang telah

membantu Penulis dalam penyusunan skripsi.

o Kedua orang tua penulis, Wahyu Budoyo dan Susy Widjayanthi untuk segala doa,

(22)

o Pdt. Sifra Glorianthy Nazare, S.Si.(Theol.) selaku kakak dari penulis, untuk segala

doa, dukungan, dan motivasi yang diberikan.

Akhir kata, semoga Tuhan selalu memberkati berlipat kali ganda kepada seluruh pihak yang sudah banyak membantu dan mendukung dalam penyelesaian tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat menambah wawasan serta dapat menjadi bahan referensi bagi setiap pihak yang membacanya.

Bandung, Juni 2016 Penulis,

(23)

93

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abuyamin, Oyok. 2012. Perpajakan Pusat dan Daerah. Penerbit Humaniora,

Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:

Rineka Cipta.

Cooper, Donald R. & Pamela S. Schindler. 2011. Business Research Methods, eleventh

edition. NY : Mcgraw-Hill.

Daftar Peraturan Daerah tahun 2007 – 2013. Diakses pada 30 Maret, 2016, dari

http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/semua.php?KWil=3214

Ghozali, Imam. (2012). Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit

UNDIP. Semarang.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Penerbit Andi, Yogyakarta

Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor 3 tahun 2013 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 52 tahun 2013 tentang Tata Cara Pendataan Objek

dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 58 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penerbitan dan

Penyampaian SPPT, SKPD, dan STPD Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan

dan Perkotaan

Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 55 tahun 2013 tentang Tata cara pembetulan,

pembatalan pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi

(24)

Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 56 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengembalian

Kelebihan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 57 tahun 2013 tentang Tata Cara Penghapusan

Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 192/PMK 03/2007 Tata Cara

Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu dalam Rangka Pengembalian

Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak

Rahayu, S. K. (2010). PERPAJAKAN INDONESIA : Konsep dan Aspek Formal,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Resmi, S. (2014). Perpajakan Teori dan Kasus. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV

Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV

Alfabeta.

Sugiyono. (2011).Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta

Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Undang – Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan

Waluyo, 2011, Perpajakan Indonesia edisi 10, Salemba Empat, Jakarta.

Gambar

Tabel 4.30      Tanggapan Responden Tentang Pembayaran PBB
Gambar 2.1      Kerangka Pemikiran .............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pemberesan harta kekayaan pailit debitor dapat dilakukan oleh kurator setelah harta debitor berada dalam insolvensi yang dapat terjadi sebagaimana diatur dalam Pasal

Sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah satu pelaksana pendidikan Islam, guru agama tidak hanya bertugas memberikan pendidikan ilmiah saja, tetapi tugas

Pada gambar 4.10 tersebut juga terlihat bahwa terjadi perbedaan dari hasil simulasi 3D dengan hasil eksperimen, perbedaan tersebut adalah semua grafik daya

(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan

Keterlambatan pada saat keberangkatan ditinjau dari toleransi yang diberikan oleh penumpang dan pengelola tidaklah signifikan, sedangkan kedatangan, didapatkan hasil bahwa pada

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas segala nikmat dan karunia-Nya serta Shalawat salam kepada Junjungan Agung Nabi Besar Muhammad SAW

Sekretaris DPRD Kabupaten Blora

Kebijakan yang diterapkan dalam proses rekrutmen, seleksi, penempatan, dan pelatihan karyawan di BPU Rosalia Indah didasarkan atas kebutuhan perusahaan akan tenaga