• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 7 MEDAN T.P. 2012/2013."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SEMESTER II SMA NEGERI 7 MEDAN

T.P. 2012/2013

Oleh :

Sondang Fitriani Sitindaon

NIM 409121078

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 7

MEDAN T.P. 2012/2013

Sondang Fitriani Sitindaon (NIM 409121078)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran problemsolving terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada materi pokok Optika Geometris di SMA N 7 Medan T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA N 7 Medan yang terdiri dari 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas secara acak yaitu kelas X-6 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 40 orang dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 42 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal dengan 5 option yang sebelumnya telah valid melalui validitas isi oleh dosen fisika dan guru fisika dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 33,80 dengan standar deviasi 9,45, dan nilai rata-rata kelas kontrol 35,20 dengan standar deviasi 10,81. Pada pengujian normalitas untuk data pretes pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,1304 dan Ltabel = 0,1400, pada kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,1359, dan Ltabel = 0,1367, sehingga Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,30 dan Ftabel = 1,72 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran problem solving dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Setelah perlakuan diberikan postes dan diperoleh hasil nilai rata-rata kelas eksperimen 62,80 dengan standar deviasi 10,12 dan kelas kontrol 58,00 dengan standar deviasi 11,74. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 68,12 termasuk kategori cukup aktif, sedangkan pada kelas kontrol adalah 52,92 temasuk kategori kurang aktif. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t diperoleh thitung= 2,06 dan ttabel = 1,66, sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA N 7 Medan T.P 2012/2013.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem SolvingTerhadap Hasil Belajar

Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris di Kelas X Semester II SMA N 7

Medan T.P 2012/2013”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak pihak yang membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada: Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, dan Bapak Drs. Nurdin

Siregar, M.Si, Bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si sebagai dosen pembanding

I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan

kepada Bapak Drs. Nurdin Siregar M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis selama perkuliahan dan Bapak Prof. Drs. Motlan,

M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H.

Muhaamad Daud, MM selaku kepala sekolah SMA N 7 Medan Medan, Bapak

Suhunan Harianja, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf

administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis

selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Haposan

(6)

v

doa serta kasih sayang, dan adik Ivan Sitindaon serta sanak keluarga yang

senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam

menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Dan tak lupa

penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat penulis : Eva Siringo-Ringo,

Rifka Situmorang, Siti Aisyah Lubis, Pangeran Affandi, Amelia, Selvia Maria,

Citra Yunita, Sri Novianti, Putri Adillah, serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa

disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

(7)
(8)

vii

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29

3.7.1. Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 34

3.7.2. Uji Normalitas 35

3.7.3. Uji Homogenitas 36

3.7.4. Uji Hipotesis 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 40

(9)

4.1.2.2. Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 42

4.1.2.3. Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata 43 4.1.2.4. Hasil Uji Normalitas data Postes 43 4.1.2.5. Hasil Uji Homogenitas Data Postes 43 4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis 44 4.1.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa 45

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 48

5.1. Kesimpulan 48

5.2. Saran 48

DAFTAR PUSTAKA 50

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Berkas Cahaya Sejajar 15

Gambar 2.2. Berkas Cahaya Menyebar 15

Gambar 2.3. Berkas Cahaya Mengumpul 15

Gambar 2.4. Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur 16

Gambar 2.5. Pemantulan Cahaya 16

Gambar 2.6. Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar 17

Gambar 2.7. Sinar Istimewa Pada Cermin Cekung 19

Gambar 2.8. Pembentukan Bayangan Benda Pada Cermin Cekung 20

Gambar 2.9. Pembentukan Bayangan Benda Pada Cermin Cekung 20

Gambar 2.10. Pembentukan Bayangan Benda Pada Cermin Cekung 21

Gambar 2.11. Sinar Istimewa Pada Cermin Cembung 21

Gambar 2.12. Pembentukan Bayangan Benda Pada Cermin Cembung 22

Gambar 2.13. Benda Terletak di Belakang Cermin Cembung 23

Gambar 2.14. Pembiasan Cahaya 25

Gambar 4.1. Diagram Batang Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 41

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Indeks Bias Medium 25

Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu 26

Tabel 3.1. Desain Penelitian 30

Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 32

Tabel 3.3. Tabel Pedoman Observasi Siswa 33

Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41

Tabel 4.3. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Pretes 42

Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Pretes 43

Tabel 4.5. Hasil Perhitingan Uji Kesamaan Dua Rata-Rata 43

Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Postes 43

Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Postes 44

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis 44

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP 1 Kelas Eksperimen 48

Lampiran 2. RPP 1 Kelas Kontrol 69

Lampiran 3. RPP 2 Kelas Eksperimen 84

Lampiran 4 RPP 2 Kelas Kontrol 93

Lampiran 5 Lembar Kisi Soal 102

Lampiran 6. Instrumen Penelitian 112

Lampiran 7. LKS Pertemuan I 119

Lampiran 8. LKS Pertemuan II 121

Lampiran 9. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 122

Lampiran 10. Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 124 Lampiran 11. Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 126 Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 128

Lampiran 13. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol 130 Lampiran 14. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol 132 Lampiran 15. Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 134

Lampiran 16. Uji Normalitas Data 137 Lampiran 17. Uji Homogenitas Data 140

Lampiran 18. Uji Kesamaan Rata-Rata Data Pretes 143 Lampiran 19. Uji Hipotesis Data Postes dengan Uji-t 145

Lampiran 20. Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa 147

Lampiran 21. Deskriptor Aktivitas Siswa 148

Lampiran 22. Distribusi Data Aktivitas Siswa 149

Lampiran 23. Aktivitas Belajar Siswa 157

Lampiran 24. Bahan Ajar 159

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia

seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional

setiap guru. Pengembangan kualitas manusia khususnya peserta didik menjadi

suatu keharusan. Pendidikan bukan hanya menyiapkan masa depan, tetapi juga

bagaimana menciptakan masa depan. Pendidikan harus membantu terciptanya

individu yang kritis, memiliki keterampilan berpikir, dan mampu menyelesaikan

permasalahan yang dihadapinya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap siswa dengan

menggunakan angket di kelas X SMA Negeri 7 Medan pada tanggal 25-26 Januari

2013, diperoleh hasil observasi bahwa pelajaran fisika kurang diminati. Dari

angket yang diberikan kepada 2 kelas dengan jumlah siswa tiap kelas yaitu 43

siswa dan 45 siswa, terdapat 11,6% siswa yang tidak menyukai pelajaran fisika

untuk kelas pertama, dan kelas yang satunya lagi terdapat 22% siswa yang tidak

menyukai pelajaran fisika. Alasan siswa-siswa yang diobservasi tidak menyukai

pelajaran fisika karena menurut para siswa pelajaran fisika sulit untuk dipahami

dan membosankan.

Dari wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Januari 2013 dengan

Bapak Suhunan Harianja guru fisika yang mengajar di kedua kelas tersebut,

kendala yang dihadapi saat mengajar yaitu adanya beberapa siswa yang ribut saat

kegiatan belajar mengajar berlangsung. Metode pembelajaran yang sering

digunakan guru fisika di kedua kelas tersebut adalah metode ceramah, tanya

jawab, dan pemberian tugas. Dari hasil wawancara dengan Bapak Suhunan

Harianja, saat kegiatan pembelajaran berlangsung aktivitas siswa masih kurang.

Hal ini terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang mengajukan pendapat maupun

bertanya meskipun diberi kesempatan bertanya oleh guru. Siswa yang

mengajukan pertanyaan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu hanya

(14)

2

bingung mengenai apa yang ditanyakan. Selain itu siswa kurang terlatih dalam

mengembangkan dan menyampaikan ide-idenya ketika berhadapan dengan

permasalahan. Hasil belajar fisika siswa di kedua kelas cukup rendah dilihat dari

nilai rapor siswa untuk mata pelajaran fisika.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di

atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Solving. Model

pembelajaran Problem Solving memiliki karakteristik sebagai suatu model

pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Model pembelajaranProblem Solving

memiliki 5 fase yaitu mendefinisikan masalah, mendiagnosis masalah,

merumuskan alternatif strategi, menentukan dan menerapkan strategi pilihan, dan

melakukan evaluasi. Dengan kelima fase tersebut diharapkan siswa tertarik untuk

mengikuti pelajaran fisika. Pada fase pertama yaitu mendefinisikan masalah,

siswa akan merumuskan masalah dari peristiwa yang berkaitan dengan materi

pembelajaran sehingga jelas masalah yang dikaji. Dilanjutkan fase kedua, siswa

menentukan sebab-sebab terjadinya masalah. Fase pertama dan kedua dapat

membangkitkan ketertarikan siswa terhadap pelajaran fisika. Mulai dari fase

pertama hingga fase kelima berisi rangkaian aktivitas siswa yaitu bertanya,

mengajukan pendapat, mengembangkan ide-ide yang dimilikinya, saling

membagikan ide-ide, menigkatkan kerjasama antarsiswa, dan mempertimbangkan

jawaban yang paling tepat yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Model

pembelajaran Problem Solving memfasilitasi keberhasilan siswa untuk

memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran, komunikasi,

dan kerja kelompok. Dengan model ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa fisika.

Model pembelajaran Problem Solvingtelah diteliti oleh beberapa peneliti

seperti : Utema Gulo (2010) dan Ofri Yadi Putra (2010). Utema Gulo (2010)

melakukan penelitian di SMA Swasta Gajah Mada Medan menyatakan bahwa ada

perbedaan rata-rata hasil belajar Fisika siswa yang diajar dengan model

pembelajaran Problem Solvingyaitu 77,81 dan model pembelajaran konvensional

yaitu 67,03 dan terdapat peningkatan aktivitas di kelas ekperimen 76,24%

(15)

penelitian di SMP N 11 Medan menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan

terhadap hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Solving, dilihat dari sebelum diterapkannya model pembelajaran

Problem Solvingnilai rata-rata fisika siswa adalah 36,79 untuk kelas kontrol dan

40,38 untuk kelas eksperimen dan setelah diterapkan model ini diperoleh rata-rata

nilai hasil belajar 64,72 untuk kelas kontrol dan 71,28 untuk kelas

eksperimen.melalui model pembelajaran ini hasil belajar Fisika siswa meningkat.

Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengakui masih

mempunyai kelemahan. Gulo (2010) kelemahannya adalah keterbatasan waktu,

tidak semua kelompok memiliki kesempatan untuk waktu presentasi dan

memberikan tanggapan. Putra (2010) kelemahannya adalah kesulitan pengelolaan

kelas. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian sebelumnya

adalah terletak pada pengawasan kelas dan pengalokasian waktu. Peneliti akan

mencoba lebih mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran

yang sudah ditetapkan dalam RPP khususnya supaya setiap kelompok dapat

mempresentasikan hasil diskusinya. Peneliti juga akan memberikan Lembaran

Kerja Siswa (LKS) yang lebih sederhana dan menarik pada saat KBM

berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti akan menyajikan LKS dengan soal

konsep dan hitungan sebagai bahan permasalahan diskusi kelompok.

Berdasarkan masalah-masalah di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Optika Geometris Di

Kelas X Semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar fisika siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan masih rendah.

2. Pelajaran fisika kurang diminati karena siswa menganggap pelajaran fisika

(16)

4

3. Aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung masih kurang

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

1.3. Batasan Masalah

Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas, maka perlu dibatasi

masalah dalam penelitian ini. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Problem

Solvingdan pembelajaran konvensional

2. Materi pokok yang disajikan adalah materi pokok Optika Geometris

3. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Medan T.P.

2012/2013

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Solving pada materi pokok Optika Geometris di Kelas X SMA

Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Optika Geometris di Kelas X SMA

Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Problem Solving pada materi pokok

Optika Geometris di Kelas X SMA Negeri 7 Medan semester II T.P.

2012/2013?

4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapkan pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika

(17)

5. Bagaimanakah pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap

hasil belajar siswa pada pada materi pokok Optika Geometris di Kelas X

SMA Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan model

pembelajaran Problem Solving pada materi pokok Optika Geometris di

Kelas X SMA Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran

konvensional pada materi pokok Optika Geometris di Kelas X SMA

Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapkan model pembelajaran Problem Solving pada materi pokok

Optika Geometris di Kelas X SMA Negeri 7 Medan semester II T.P.

2012/2013.

4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menerapakan pembelajaran konvensional pada materi pokok Optika

Geometris di Kelas X SMA Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013.

5. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Solving

terhadap hasil belajar siswa pada pada materi pokok Optika Geometris di

Kelas X SMA Negeri 7 Medan semester II T.P. 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai informasi hasil belajar fisika dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Solvingdi Kelas X SMA Negeri 7 Medan semester

II T.P. 2012/2013.

2. Sebagai alternatif pemililihan model pembelajaran bagi pengajar fisika

(18)

6

1.7. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran Problem Solving adalah serangkaian aktivitas

pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang

dihadapi.

2. Hasil belajar adalah kompetensi yang terukur dan observable yang

diperoleh setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, sehingga setiap

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di Kelas X

Semester II SMA N 7 Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan

rata-rata pretes sebesar 33,80 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata

postes siswa sebesar 62,80.

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di Kelas X

Semester II SMA N 7 Medan T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan

rata-rata pretes sebesar 35,20 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata

postes siswa sebesar 58,00.

3. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dari pertemuan pertama dan kedua

pada kelas eksperimen adalah 68,12 termasuk dalam kategori cukup aktif.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa pada kelas eksperimen

mempengaruhi perkembangan hasil belajar siswa.

4. Nilai rata-rata aktivitas belajar siswa dari pertemuan pertama dan kedua

pada kelas kontrol adalah 52,92 termasuk dalam kategori kurang aktif.

5. Ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model pembelajaran

Problem Solving terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Optika Geometris di kelas X semester II SMA Negeri 7 Medan T.P. 2012/2013

yang diperoleh dengan membandingkan thitung dengan ttabel diperoleh

thitung>ttabelatau 2,06>1,66.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya, sebelum memulai pengajaran sebaiknya

(20)

49

mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Solving.

2. Model Pembelajaran Problem Solving ini lebih tepat diterapkan pada kelompok kecil (<30 orang perkelas) agar lebih mudah membimbing siswa

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, (2008), Lerning To Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S., (2003),Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Gulo, Utema, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Gesekan Kelas XI Semester I SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pelajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Gulo, W., (2008), Strategi Belajar Mengajar, Gramedia, Jakarta.

Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Kanginan, M., (2006), Fisika Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.

Putra, Ofri Yadi, (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya di Kelas VIII Semester 2 SMP N 11 Medan T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Rusman, (2010), Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sukmadinata, N., (2010), Metode Penelitian Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sulistyahadi, (2011), 1001 Soal Fisika SMA, Pustaka Widyatama, Jakarta.

Tipler, P., (1998), Fisika Untuk Sains dan Teknik, Erlangga, Jakarta.

Yamin, M., (2003), Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada Press, Jakarta.

Gambar

tabel = 1,72 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh variabel produk, harga, tempat,promosi, orang, sarana dan prasarana, serta proses sebagai dimensi utama

[r]

1. Strategi penanaman nilai-nilai cinta tanah air pada siswa melalui pembelajaran PKn telah dilakukan dengan baik di SMK Negeri 1 Banyudono. Strategi penanaman nilai cinta tanah

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul: ”Karakteristik

[r]

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) yang

Pada subpenelitian pertama, diketahui bahwa pemberian silika, baik dalam bentuk silika biasa (SB) maupun dalam bentuk nano silika powder (NSP) dan nano silika koloid

4 saya akan berusaha untuk melakukan yang lebih baik dibandingkan dengan teman saya... NORMA