• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Rebranding Bedak Dingin Saripohatji.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Rebranding Bedak Dingin Saripohatji."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANCANGAN REBRANDING BEDAK DINGIN SARIPOHATJI

Oleh Devi Haerani NRP 1064030

Saripohatji merupakan sebuah produk kosmetik tradisional yang dikenal sebagai bedak dingin dan obat jerawat yang digunakan sebagai masker untuk wajah. Bedak ini diracik oleh S. Marijah yang berbahan dasar tepung beras dan dicampur dengan bahan-bahan alami seperti daun suji, daun pandan, daun jambu, ekstrak temulawak, kunyit, tomat dan jeruk nipis.

Sejak tahun 1927, Saripohatji ini tidak pernah berpromosi dan hanya memperkenalkan produknya secara turun temurun sehingga tidak mampu bersaing dan mulai dilupakan bahkan tidak dikenal oleh masyarakat. Berdasarkan hasil survey terhadap 100 orang wanita di Kota Bandung dengan rentang usia 12-45 tahun, terbukti bahwa sebagian besar tidak mengenali produk Saripohatji ini.

Produk Saripohatji ini terkenal di tahun 1927, sehingga bedak ini di cap sebagai bedak kuno dan produk untuk orang tua. Untuk menghapuskan image kuno pada bedak ini, maka dilakukan rebranding atau perubahan image terhadap produk ini dengan penambahan warna dan ilustrasi yang cocok untuk remaja wanita.

Rebranding dan promosi Saripohatji dapat mengangkat kembali citra produk lokal yang saat ini sudah kalah bersaing dengan kosmetik impor lainnya yang lebih menarik dan lebih banyak berpromosi.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE REBRANDING OF BEDAK DINGIN SARIPOHATJI

By Devi Haerani NRP 1064030

Saripohatji is a traditional cosmetics better known as “cool mask” to fight acnes. S.

Marijah made this rice-flour-base mask, mixing it with natural ingredients such as daun

suji, pandanus leaf, jambosa leaf, curcuma extract, saffron, tomato and lime.

Since 1927, Saripohatji has never been promoted; it is only used from one generation to

another. As a result. it cannot compete with the other products and has been forgotten.

A survey done to 100 women aged between 12 and 45 years old in Bandung says that

most of them do not know Saripohatji.

Saripohatji was famous in 1927. Consequently, it is known as an ancient mask used only

by the elderly. To eradicate the image of “ancientness” of this product, rebranding is

done to this product by adding colours and illustration which interest teenage girls.

The rebranding and promotion of Saripohatji can bring back the image of local product

which now has been overshadowed by improted products which are considered more

interesting and more widely promoted.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Brand ... 5

2.1.1 Jenis-jenis Brand ... 5

2.1.2 Brand Equity ... 6

2.2 Rebranding... 7

2.2.1 Proses Rebranding ... 7

2.3 Promosi ... 8

2.4 Packaging... 8

2.4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemasan ... 9

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.5.1 Komunikasi Massa ... 10

2.6 Teori Remaja Wanita ... 10

2.7 Pengertian Bedak ... 11

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 12

3.1 Data dan Fakta ... 12

3.1.1 Sejarah Saripohatji ... 12

3.1.2 Legenda Dewi Sri Pohaci ... 14

3.1.3 Pembuatan Bedak Saripohatji ... 14

3.1.4 Kemasan Bedak Saripohatji ... 16

3.1.5 Penjualan dan Distribusi Saripohatji ... 17

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 17

3.2.1 Hasil Kuesioner ... 17

3.2.2 SWOT Saripohatji ... 24

3.3.3 STP Saripohatji... 25

3.3 Tinjauan Karya Sejenis... 26

3.3.1 Produk Maijah ... 27

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 29

4.1 Konsep Komunikasi ... 29

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Bedak Saripohatji... 12

Gambar 3.2 Foto Ibu S. Marijah dan Para Penerusnya ... 13

Gambar 3.3 Home Industry Bedak Saripohatji ... 14

Gambar 3.4 Bak Pembuatan Adonan Bedak Saripohatji ... 15

Gambar 3.5 Pembuatan Bedak Saripohatji ... 16

Gambar 3.6 Penjemuran Bedak Saripohatji ... 16

Gambar 3.7 Kemasan Bedak Saripohatji ... 16

Gambar 3.8 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Perawatan Wajah... 17

Gambar 3.9 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Perawatan Wajah... 18

Gambar 3.10 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Perawatan Wajah... 18

Gambar 3.11 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Produk Perawatan Wajah ... 19

Gambar 3.12 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Produk Perawatan Wajah ... 19

Gambar 3.13 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Produk Perawatan Wajah ... 20

Gambar 3.14 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Bedak Saripohatji ... 20

Gambar 3.15 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Kemasan Bedak Saripohatji ... 21

Gambar 3.16 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Khasiat Bedak Saripohatji ... 21

Gambar 3.17 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Bedak Saripohatji ... 21

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha Gambar 3.19 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa

Usia 12-45 tahun Mengenai Media yang Sering Digunakan ... 22

Gambar 3.20 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Media Sosial yang Sering Digunakan ... 23

Gambar 3.21 Diagram Hasil Pembagian Angket Pada Wanita Remaja Sampai Dewasa Usia 12-45 tahun Mengenai Majalah yang sering dibaca ... 23

Gambar 3.22 Masker Maijah ... 26

Gambar 3.23 Produk Masker Maijah ... 27

Gambar4.1 Palet Warna ... 31

Gambar4.2 Logo Saripohatji ... 33

Gambar4.3 Logo Scale ... 33

Gambar4.4 Do and Dont pada Logo ... 34

Gambar4.5 Kemasan Bedak Saripohatji ... 35

Gambar 4.6 Timeline promosi ... 35

Gambar 4.7 Awareness Majalah ... 36

Gambar 4.8 Poster Awareness ... 36

Gambar 4.9 Poster Informing ... 37

Gambar 4.10 Poster Event ... 38

Gambar 4.11 Keperluan Event ... 39

(7)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wanita merupakan pangsa pasar paling besar saat ini karena keputusan membeli pada wanita biasa terjadi karena besarnya keterlibatan emosional pada produk atau jasa yang ditawarkan, karena wanita biasa lebih terlibat pada produk tersebut (Popcorn, 2004). Peran emosi atau afeksi pada manusia sangat besar dalam membantu memberikan pertimbangan lebih dalam lagi saat memutuskan untuk membeli sesuatu (Sutisna, 2003). Salah satu produk yang saat ini sedang marak di kalangan para wanita adalah kosmetik. Para wanita kerap menggunakan kosmetik dari berbagai merek tanpa memperdulikan kualitas dari kosmetik tersebut karena mereka melakukan keputusan pembelian dengan melibatkan emosi dan dari pengaruh hubungan yang diciptakan dari kelompoknya (Popcorn, 2004). Kosmetik yang digunakan pun bermacam-macam namun dari kebanyakan yang digunakan adalah kosmetik impor dari luar Indonesia yang beragam merek-nya. Kosmetik yang marak digunakan antara lain merek Etude, Tony Moly, Face Shop, Body Shop, Loreal, dan merk terkenal lainnya saat ini padahal harga yang ditawarkan berbanding jauh dengan kosmetik lokal, namun fenomena yang terjadi sekarang ini adalah ketertarikan masyarakat pada kosmetik impor lebih besar karena promosi yang sering dilakukan dan kosmetik-kosmetik tersebut memiliki kemasan yang menarik. Mereka lebih mementingkan merek dan juga mengikuti tren.

(8)

Universitas Kristen Maranatha 2 wanita lebih memilih produk-produk impor yang lebih banyak berpromosi dan mudah ditemukan. Bedak Saripohatji ini memiliki potensi yang besar untuk berkembang karena bedak ini merupakan salah satu produk kecantikan khas Jawa Barat. Produk ini dapat bersaing dengan kosmetik-kosmetik lainnya dan mengangkat citra produk lokal kembali yang sudah mulai redup karena kalah saing dengan produk-produk impor. Menggunakan produk lokal atau dalam negeri merupakan salah satu wujud cinta kepada tanah air kita.

Karena kurangnya komunikasi dari produk ini kepada masyarakat, maka lewat bidang keilmuan DKV, produk ini dapat dikemas ulang menjadi lebih menarik dan dengan perancangan promosi produk ini dapat lebih dikenal oleh masyarakat sehingga dapat mengangkat citra produk lokal yang sudah redup.

Penulis mengambil topik tersebut untuk Tugas Akhir karena penulis melihat peluang dari produk ini yang dapat mengangkat citra produk lokal dan memiliki banyak manfaat. Para wanita khususnya pengguna kosmetik, sudah menyadari bahwa dengan menggunakan produk kosmetik lokal merupakan salah satu dari wujud cinta kepada tanah air. Namun banyaknya produk-produk impor yang masuk lebih banyak berpromosi sehingga minat konsumen terhadap produk impor lebih besar.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat image Bedak Dingin Saripohatji agar lebih menarik dan tidak dianggap kuno?

(9)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2.2 Ruang Lingkup

Pengenalan image baru dari Saripohatji ini akan dilakukan di Kota Bandung. Perubahan image Saripohatji ini tidak akan dibuat terlalu jauh dari kemasan aslinya untuk menjaga orisinalitas produknya.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan berdasarkan permasalahan yang ditemui diatas adalah merancang image baru dari Bedak Dingin Saripohatji agar lebih menarik dan dikenal oleh masyarakat.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis mengumpulkan data dengan : 1. Kuesioner

Kuesioner diberikan kepada wanita berusia 18-35 tahun dan tinggal di Kota Bandung.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada pemilik Saripohatji yang sekarang yaitu Bapak Agus Wahyu yang merupakan cucu dari almarhumah Ibu S.Marijah, pembuat pertama Bedak Saripohatji.

3. Studi Pustaka

(10)

Universitas Kristen Maranatha 4 1.5 Skema Perancangan

(11)

Universitas Kristen Maranatha 42

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Banyak produk lokal Indonesia, khususnya kosmetik yang memiliki kualitas jauh lebih baik daripada kosmetik impor. Namun karena kurangnya promosi yang dilakukan sehingga produk-produk lokal kalah bersaing dengan produk impor.

Setelah melakukan survey, para remaja sudah sadar bahwa menggunakan produk dalam negeri merupakan salah satu rasa cinta kepada Tanah Air. Dengan dilakukannya perubahan image dan promosi dari bedak dingin Saripohatji ini, diharapkan produk ini menjadi diminati oleh para remaja Indonesia.

5.2 Saran

Saran yang diberikan oleh para penguji kepada penulis adalah sebagai berikut: 1. Font yang digunakan pada karya ukurannya terlalu kecil

(12)

Universitas Kristen Maranatha 43

Daftar Pustaka

Popcorn, Faith. 2004. The Eights Truths of Marketing to Women. New York.

Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi dalam Strategi Pemasaran.

Ambrose, Gavin dan Paul Haris. 2006. The Visual Dictionary of Graphic Design AVA Publishing.

AB, Susanto dan Himawan Wijarnako. 2004. Power Branding: Membangun Merek

Unggul. Jakarta: Mizan Pustaka.

Aaker, Jennifer. 1997. Dimensions of Brand Personality.

Muzzelec. 2003. Corporate Branding Process.

Gambar

Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, peneliti mengangkat Kampoeng Semarang dengan tujuan untuk merancang kembali visual branding dan media promosi agar wisatawan yang berkunjung ke Kota

membuat Indonesian Bamboo Community (IBC) dengan identitas yang lebih jelas,. logo yang menarik dan mempromosikan kepada masyarakat khusunya

Tujuan dari perancangan rebranding air minum dalam kemasan “AGRO” ini adalah untuk memperkenalkan dan merubah citra “AGRO” kepada konsumen atau masyarakat yang baru

Kegiatan rebranding tidak hanya cukup sampai pada sebuah inovasi, namun lebih dari sekedar itu, perlu adanya pengenalan latar belakang para pekerja Putat Jaya

Saya akan mempertimbangkan secara serius untuk menjalani bedah kosmetik apabila pasangan saya akan mengganggap saya menjadi lebih menarik. Bedah kosmetik dapat meningkatkan citra

Serta dapat meningkatkan citra produk “Think” yang tidak hanya mengangkat tema vintage (yang sedang trend ) akan tetapi juga sebagai brand yang mengangkat tema

Maka rebranding perlu dilakukan agar brand dapat dikenal lebih luas oleh masyarakat Solo dan juga dapat menjadikan Bakpia Balong sebagai makanan camilan

Sebagian orang menyukai merek kosmetik impor dan sebagian lagi meyukai merek kosmetik lokal, tetapi terlepas dari asal produk kosmetik tersebut, konsumen lebih memperhatikan produk yang