• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Self Disclosure pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Self Disclosure pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran Self Disclosure pada mahasiswa

tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung. Rancangan yang digunakan

adalah rancangan penelitian deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 174 orang.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Self Disclosure yang telah dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan teori Self Disclosure dari (Wheeless & Grotz, 1976) kemudian telah dimodifikasi oleh Tery Setiawan M.si. Kuesioner tersebut terdiri dari 40 item berdasarkan dimensi-dimensi Self Disclosure yaitu Amount, Valence, Accuracy / Honesty, Intention dan Intimacy.

Alat ukur ini memiliki nilai validitas berkisar antara 0,323-0,750 dan nilai reliabilitas pada dimensi Amount 0,645, Valency 0,698, Accuracy / Honesty 0,722, Intention 0,631 dan Intimacy 0,732. Pengolahan data menggunakan distribusi frekuensi program SPSS 20.0 for Windows.

Berdasarkan hasil pengolahan data secara statistik, didapatkan sebanyak 89,7% responden memiliki Amount yang terbuka dan 10,3% memiliki Amount yang tidak terbuka. 90,8% responden memiliki Valency yang terbuka dan 9,2% memiliki Valency yang tidak terbuka. 97,1% responden memiliki Accuracy / Honesty yang terbuka dan 2,9% memiliki Accuracy / Honesty yang tidak terbuka. 97,7% responden memiliki Intention yang terbuka dan 2,3% memiliki Intention yang tidak terbuka. 89,1% responden memiliki Intimacy yang terbuka dan 10,9% memiliki Intimacy yang tidak terbuka.

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

Abstract

The research was conducted to determine of Self Disclosure the image Self Disclosure in first-year student in Psychology Faculty of University "X" Bandung. The design used is descriptive research design. Sample in this study was 174 people.

Measuring instrument used was a questionnaire Self Disclosure that has been modified by the researchers based on the theory of Self Disclosure (Wheeless & Grotz, 1976) then modified by Tery Setiawan M.Sc. The questionnaire consists of 40 items based on the dimensions Self Disclosure which are Amount, Valence, Accuracy / Honesty, Intention and Intimacy.

This instrument has a validity value ranged from 0.323 to 0.750 and the value of reliability on the dimensions Amount 0.645, 0.698 Valency, Accuracy / 0.722 Honesty, Intimacy Intention 0.631 and 0.732. Processing data using the frequency distribution of SPSS 20.0 for Windows.

Based on the results of statistical data processing, obtained as much as 89.7% of respondents have an open Amount and 10.3% have Amount that do not open. 90.8% of respondents have an open Valency and 9.2% have Valency that do not open. 97.1% of respondents have Accuracy / Honesty open and 2.9% have Accuracy / Honesty is not open. 97.7% of respondents have an open Intention and 2.3% have Intention is not open. 89.1% of respondents have an open Intimacy and 10.9% have Intimacy is not open.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 9

1.5 Kerangka Pemikiran ... 10

(4)

x Universitas Kristen Maranatha BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Self-Disclosure ... 17

2.1.1 Pengertian Self Disclosure ... 17

2.1.2 Dimensi Self Disclosure ... 17

2.1.3 Tujuan Self Disclosure ... 20

2.1.4 Manfaat Self Disclosure ... 21

2.1.5 Responsiveness and Self Disclosure ... 22

2.2 Tahap Perkembangan Mahasiswa Baru ... 23

2.2.1 Transisi Dari Masa Remaja Menuju Masa Dewasa ... 23

2.2.2 Transisi Dari Sekolah Menengah Atas Menuju Perguruan Tinggi ... 25

2.2.3 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ... 26

2.2.4 Perkembangan Sosioemosional Masa Dewasa Awal ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 29

3.2 Bagan Prosedur Penelitian ... 29

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 30

3.3.1 Variabel Peneitian ... 30

3.3.2 Definisi Konseptual ... 30

3.3.3 Definisi Operasional ... 31

3.4 Alat Ukur ... 32

3.4.1 Alat Ukur Self Disclosure ... 33

3.4.2 Sistem Penilaian ... 34

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.4.3.1 Validitas Alat Ukur ... 35

3.4.3.2 Reliabilitas Alat Ukur ... 36

3.5 Populasi Sasaran ... 37

3.5.1 Karakteristik Populasi ... 37

3.6 Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden Penelitian ... 38

4.1.1 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 38

4.1.2 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan Data Self Disclosure ... 39

4.3 Pembahasan ... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 49

5.2 Saran ... 50

5.2.1 Saran Teoritis ... 50

5.2.2 Saran Praktis ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Gambaran Alat Ukur Self Disclosure ... 33

Tabel 3.2 Sistem Penilaian Alat Ukur Self Disclosure ... 34

Tabel 3.3 Kriteria Skor Alat Ukur Self Disclosure ... 35

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia ... 38

Tabel 4.2 Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I PERNYATAAN KESEDIAAN DAN KATA

PENGANTAR ... L-1 LAMPIRAN II KISI-KISI ALAT UKUR ... L-4 LAMPIRAN III ALAT UKUR SELF DISCLOSURE ... L-9 LAMPIRAN IV HASIL PENGOLAHAN DATA ... L-15 LAMPIRAN V VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR ... L-23 LAMPIRAN VI HASIL PERHITUNGAN ... L-27 LAMPIRAN VII HASIL PERHITUNGAN TABULASI SILANG DATA

GAMBARAN RESPONDEN DAN DIMENSI SELF

DISCLOSURE ... L-30

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari interaksi dengan manusia lainnya. Setiap manusia berinteraksi membutuhkan bantuan dalam menjalankan aktifitasnya karena manusia merupakan makhluk sosial. Dalam pemenuhan kebutuhannya, manusia memerlukan adanya suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya komunikasi, proses interaksi maupun komunikasi ini juga secara langsung menunjukkan eksistensi manusia. Informasi yang disampaikan dalam komunikasi dapat berupa identitas diri, pikiran, perasaan, penilaian terhadap keadaan sekitar, pengalaman masa lalu dan rencana masa depan yang sifatnya rahasia maupun yang tidak.

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan menyampaikan gagasan atau perasaan agar mendapat tanggapan dari orang lain dan dapat mengekspresikan dirinya yang unik (Devito, 2012). Komunikasi digunakan untuk menciptakan hubungan yang harmonis, untuk menciptakan hubungan yang harmonis tersebut individu memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yaitu bagaimana individu dapat berada pada lingkungan sosial dan berinteraksi secara harmonis. Penyesuaian diri perlu dikembangkan dalam diri individu, untuk dapat mengembangkannya diperlukan keterampilan sosial sehingga dapat menunjang keberhasilan individu dalam berinteraksi

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha sekolah menengah atas menjadi yang tertua, terbesar, dan yang paling berkuasa) menuju posisi yang paling rendah (di perguruan tinggi sekolah menjadi yang paling muda, dan paling tidak berkuasa). Oleh karena itu tahun pertama dapat dikatakan menjadi tahun yang sangat sulit bagi kebanyakan mahasiswa (Santrock, 2007 : 352).

Sesuai dengan perkembangannya emerging adulthood (beranjak dewasa), pada masa ini mahasiswa dituntut lebih belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas. Siswa yang baru saja menyelesaikan pendidikannya di tingkat sekolah menengah atas dan mulai memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi akan mengalami berbagai masalah yang dihadapi. Siswa dihadapkan pula pada perubahan sistem pengajaran, kurikulum serta hubungan antar mahasiswa dan dosen. Didalam lingkungan perkuliahan banyak dijumpai adanya komunikasi yang kurang efektif antara mahasiswa dengan dosen, dan mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala seperti tidak dapat mengeluarkan pendapat, tidak mampu mengemukakan ide atau gagasan yang ada pada dirinya, merasa was-was atau takut jika hendak mengemukakan sesuatu (Gainau, 2009: 2).

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha menyesuaikan diri tidak dalam hal akademik saja namun dengan lingkungan sosialnya yang baru yang akan mendukung untuk kehidupan dan pekerjaannya nanti. Mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi dituntut untuk dapat berkomunikasi dan mengekspresikan yang terdapat dalam dirinya maupun pendapat yang akan diutarakannya kepada sesama mahasiswa atau dosen, sehingga dengan tepat dapat menganalisa, mengevaluasi dan menciptakan sesuatu yang positif. Dunia perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk mampu melakukan komunikasi yang baik agar diterima secara sosial dengan membangun interaksi dengan lingkungan sosial tersebut sebagai modal untuk mencapai kesuksesan di masa perkuliahan dan lapangan kerja kelak.

Kesulitan dalam keterampilan sosial dan penyesuaian diri yang perlu diatasi oleh mahasiswa tahun pertama dapat dibantu dengan adanya suatu pengungkapan diri. Pengungkapan diri atau Self Disclosure menurut Wheeless & Grotz (1976) adalah pesan apapun tentang diri yang dikomunikasikan kepada orang lain. Self Disclosure sering digunakan dalam bidang yang berkaitan dengan manusia seperti komunikasi, sosiologi, psikologi, konseling dan psikoterapis (Darlega & Berg, 1987).

Pengungkapan diri ini dapat berupa berbagai topik seperti informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi dan ide yang sesuai dan terdapat di dalam diri orang yang bersangkutan untuk membangun hubungan sosial dilingkungan yang baru (Barrett & Pietremonaco dalam Wei, Russel & Zakalik, 2005 h. 603-604). Pengungkapan diri seseorang tergantung pada situasi dan orang yang diajak untuk berinteraksi. Jika orang berinteraksi dengan menyenangkan dan membuat merasa aman serta dapat membangkitkan semangat maka kemungkinan bagi individu untuk lebih membuka diri amatlah besar, sebaliknya pada beberapa orang tertentu yang dapat saja menutup diri karena merasa kurang percaya kepada orang lain (Devito, 1997).

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha mahasiswa. Self Disclosure merupakan cara untuk mendapatkan dukungan dari orang lain dalam melewati masa penyesuaian diri, baik dengan lingkungan maupun penyesuaian dengan perubahan internal sebagai akibat perubahan dan perkembangan selama menjadi mahasiswa pada tahun pertama dalam masa perkuliahan. Pengungkapan diri pun membantu memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku diri sendiri, penerimaan diri, dan mempererat hubungan dengan orang lain.

Berdasarkan survey awal yang telah peneliti lakukan kepada 10 mahasiswa tahun

pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung dengan menggunanakan metode

wawancara, diperoleh data 10 mahasiswa tahun pertama (100%) mengatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri pada awal

memasuki perkuliahan. Kesulitan tesebut didapat ketika terjadi perubahan dan perbedaan kurikulum maupun sistem pengajaran, sistem berbeda saat mereka masih di bangku SMA, melaksanakan dan menyelesaikan tugas perkuliahan yang mereka anggap begitu banyak dan memiliki waktu yang singkat dalam menyelesaikannya. Dalam menyesuaikan diri dengan teman baru dan lingkungan sosial pada tahun pertama ini 9 mahasiswa tahun pertama (90%) mengatakan tidak merasa sulit untuk menyesuaikan diri dengan teman-teman baru untuk dapat berkomunikasi dan bekerja sama dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan tugas dan mampu mengeluarkan pendapat mereka pada saat melakukan diskusi. Mereka mengatakan bahwa mereka adalah orang yang cepat akrab. Sedangkan satu mahasiswa tahun pertama (10%) mengatakan sulit untuk menyesuiakan diri dengan teman-teman baru terutama saat awal memasuki masa perkuliahan dikarenakan mahasiswa baru yang beraneka ragam budaya sehingga ia tidak dapat menyesuikan diri dengan cepat dan merasa terhambat apabila sedang berdiskusi dan kurang mampu untuk dapat mengeluarkan pendapatnya.

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha mengenai dirinya atau hal-hal yang belum diketahui orang lain sebelumnya. Diperoleh 8 mahasiswa tahun pertama (80%) mengatakan jarang untuk melakukan pengungkapan diri menceritakan mengenai diri sendiri kepada orang lain, membicarakan diri sendiri apabila sedang kesal, sedang mengalami masalah atau sedang kecewa maupun pengalaman-pengalaman pribadi, sedangkan 2 mahasiswa tahun pertama (20%) mengatakan banyak melakukan pengungkapan menceritakan megenai diri sendiri menceritakan masalahnya dalam hal apapun dan memakan waktu yang cukup lama kepada teman-temannya dikarenakan mahasiswa tersebut senang berkumpul dengan teman-temannya, ia melakukan pengungkapan termasuk teman yang baru ia kenal bahkan dilingkungan yang baru ia jumpai.

Berdasarkan survey diperoleh 8 mahasiswa tahun pertama (80%) yang menceritakan dan melakukan pengungkapan diri bahwa mereka menceritakan hal-hal yang positif mengenai dirinya, ia menceritakan mengenai kegemarannya apa yang ia sukai, kejadian-kejadian yang menurutnya menyenangkan, sedangkan 2 mahasiswa tahun pertama (20%) tidak menceritakan hal yang positif mengenai dirinya namun mengenai hal yang biasa atau bersifat netral dan hal yang negatif terhadap orang lain, dalam hal ini misalnya mahasiswa membicarakan mengenai temannya.

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha mengatakan tidak selalu mengungkapkan secara jujur masih terdapat batasan ketika menceritakan / mengungkapkan mengenai dirinya karena mereka beranggapan masih baru mengenal satu sama lain dan masih belum merasa nyaman, mereka mengungkapkan kepada orang yang dekat saja seperti keluarga. Diperoleh data 8 dari 10 mahasiswa tahun pertama (80%) sadar akan maksud dari isi dan tujuan mereka melakukan pengungkapan, terdapat kontrol ketika sedang melakukan pengungkapan, sedangkan 2 mahasiswa tahun pertama (20%) tidak menyadari akan maksud dan isi ketika melakukan pengungkapan, dalam hal ini misalnya ketika mahasiswa sedang dalam perasaan kesal ia mengungkapkan apa yang ia pikirkan secara tidak sadar dan tidak menyadari maksud dari apa yang ia ungkapkan.

Dalam melakukan pengungkapan diri 7 dari 10 mahasiswa tahun pertama (70%) tidak bersedia dan tidak merasa nyaman ketika harus melakukan pengungkapan mengenai dirinya termasuk hal pribadinya. (30%) mahasiswa merasa nyaman bercerita kepada orang lain mengenai dirinya, mengenai masalah yang sedang dialami maupun yang bersifat pribadi.

(15)

7

Universitas Kristen Maranatha hubungan dengan orang lain meskipun sebenarnya perlu disampaikan kepada orang lain. Retno Puspita, 2006 (dalam jurnal Psikologi Universitas Diponegoro)

Menurut Wheeless & Grotz (1976) pengungkapan diri memiliki lima dimensi yaitu

Amount (frekuensi dan durasi self disclosure), Valence (hal yang positif atau negatif dari

pengungkapan diri), Accuracy/Honesty (ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri), Intention (sadar atas tindakan dan isi dari pengungkapan diri) dan

Intimacy (individu dapat mengungkapkan detail yang paling intim dari hidupnya).

(16)

8

Universitas Kristen Maranatha mengungkapkan akan semakin dalam memahami individu tersebut.

Pada umumnya, seseorang dapat mengungkapkan diri ketika orang lain mengungkapkan diri sebelumnya dan memberikan respon yang sesuai. Pengungkapan diri yang dilakukan dapat pula membuat hubungan semakin terbuka. Seseorang dapat mengungkapkan diri kepada orang yang dapat menerima, mengerti, hangat, dan mendukung, yang secara umum adalah orang yang memiliki hubungan dekat. Wheeles & Grotz (1976) mengatakan individu membuka diri lebih banyak kepada orang yang ia suka dan ia percaya. Berdasarkan penjelasan mengenai dimensi dari pengungkapan diri dapat ditarik kesimpulan

bahwa mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung dituntut untuk

dapat menyesuaikan tidak hanya dari akademik saja namun dengan lingkungan soaial yang baru untuk dapat mengungkapkan diri mengenai ide, informasi, perasaan, permasalahan pribadi maupun sosial terutama pada mahasiswa tahun pertama yang baru memasuki perguruan tinggi dibutuhkan adanya rasa nyaman, kejujuran, mengetahui maksud dan tujuan dalam melakukan pengungkapan dan adanya rasa percaya terhadap orang lain. Hal tersebut dapat membantu mereka ketika mahasiswa telah menjadi sarjana psikologi dan bekerja dalam bidang psikoterapi, konseling, maupun yang behubungan dengan psikologi sosial, oleh karena itu sebelum mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi berhubungan dan berhadapan dengan orang lain diharuskan memiliki kemampuan Self Disclosure.

Berdasarkan uraian di atas permasalahan yang menarik untuk dibahas disini adalah

“seterbuka mana mahasiswa Fakultas Psikologi tahun pertama dapat melakukan

pengungkapan mengenai diri pribadi kepada orang lain dilingkungan barunya”, untuk

mengkaji permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian mengenai Self Disclosure pada

(17)

9

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Dari penelitian ini ingin diketahui mengenai gambaran Self Disclosure pada

mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Self

Disclosure pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Self

Disclosure pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung

berdasarkan gambaran dimensi-dimensi Self Disclosure yaitu, Amount, Valence,

Accuracy/Honesty, Intention dan Intimacy.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan informasi kepada peniliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai Self Disclosure pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi

Universitas “X” Bandung.

2. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan mengenai Self Disclosure bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Psikologi, khususnya Psikologi Sosial.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(18)

10

Universitas Kristen Maranatha Universitas mengenai Self Disclosure, tentang pentingnya pengungkapan diri (Self

Disclosure) khususnya pada mahasiswa tahun pertama agar dapat beradaptasi dan

berinteraksi sosial dengan teman baru maupun lingkungan sosial yang baru dengan baik.

1.5 Kerangka Pemikiran

Manusia merupakan makhluk yang terus mengalami perkembangan dan perubahan, salah satu perubahan yaitu menjadi mahasiswa baru. Istilah mahasiswa baru (fresman) menurut kamus Oxford (Hornby, 1995, h. 473) adalah pada masa tahun pertama di universitas. Seseorang dikatakan mahasiswa tahun pertama pada umumnya ketika mereka mulai memasuki usia 18 hingga 25 tahun (Santrock, 2007).

Awal memasuki pendidikan tinggi merupakan masa transisi dari pendidikan menengah atas ke pendidikan tinggi. Pada masa ini, mahasiswa dihadapkan pada tuntutan-tuntutan, seperti tinggal di tempat tinggal baru dan jauh dari orang tua, sehingga dibutuhkan penyesuaian diri. Perubahan situasi yang terjadi dapat memberikan beban bagi mahasiswa tahun pertama, yang dapat pula menjadikan mahasiswa tahun pertama merasa kesepian.

Mahasiswa tahun pertama pada pendidikan tinggi memiliki aktivitas bersama dengan

peer group menurut Papalia, Olds, dan Feldman (2009). Kelompok teman sebaya (peer

group) adalah sumber kasih sayang, simpati, pengertian dan tuntutan moral, tempat untuk

melaksanakan eksperimen serta sarana untuk mencapai otonomi dan kemandirian. Peer group sebagai sekumpulan anak atau remaja dengan usia atau tingkat kedewasaan yang sama, peer

group sangat erat kaitannya dengan keberhasilan, menjadi popular atau diterima oleh

temannya biasanya dikaitkan dengan keberhasilan akademis, sedangkan ditolak oleh teman-temannya dikaitkan dengan hasil akademik yang lebih negative (Wentzel, 2003 dalam Santrock, 2007).

(19)

11

Universitas Kristen Maranatha untuk dapat menyesuaikan tidak hanya dari akademik saja namun dengan lingkungan sosial yang baru. Kesulitan dalam penyesuaian diri yang perlu diatasi oleh mahasiswa tahun pertama dapat dibantu dengan adanya suatu komunikasi. Komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan menyampaikan gagasan atau perasaan agar mendapat tanggapan dari orang lain dan dapat mengekspresikan dirinya yang unik (Devito, 2012). salah satu bentuk komunikasi adalah pengungkapan diri pengungkapan diri. Pengungkapan diri (Self

Disclosure) adalah pesan apapun tentang diri yang dikomunikasikan kepada orang lain

menurut Wheeless & Grotz (1976). Pengungkapan diri dapat membantu seseorang dalam menanggulangi kesulitan. Pengungkapan diri membantu memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku diri sendiri, penerimaan diri, memperbaiki komunikasi dan mempererat hubungan dengan orang lain.

(20)

12

Universitas Kristen Maranatha digunakan mahasiswa dalam menjalankan tugasnya kelak.

Self Disclosure terdiri dari lima dimensi, yaitu Amount (frekuensi dan durasi self

disclosure), Valence (hal yang positif atau negatif dari pengungkapan diri), Accuracy/Honesty

(ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri), Intention (sadar atas tindakan dan isi dari pengungkapan diri) dan Intimacy (individu dapat mengungkapkan detail yang paling intim dari hidupnya) (Wheelees & Grotz, 1976).

Pada dimensi pertama yaitu Amount, jumlah informasi dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui frekuensi dengan siapa mahasiswa tahun pertama Fakultas

Psikologi Universitas “X” Bandung mengungkapkan dirinya dan durasi dari pesan tersebut

atau waktu yang diperlukan untuk mengutarakan self disclosure mereka terhadap orang lain meliputi teman, dosen mereka maupun mahasiswa lainnya di Universitas “X” Bandung, seberapa sering mahasiswa tahun pertama mengungkapkan dirinya kepada teman-teman barunya atau yang sudah lama dikenal atau yang belum dekat atau yang sudah dekat. Mahasiswa yang melakukan pengungkapan diri dengan banyak maka mahasiswa akan mengungkapkan informasi mengenai dirinya kepada teman-temannya, mengungkapkan perasaan, ide, tujuan hidupnya, maupun pengalamannya secara terus menerus kepada orang lain sehingga lawan bicaranya pun akan melakukan pengungkapan diri padanya sehingga terdapat hubungan timbal balik. Sedangkan mahasiswa yang mengungkapkan dengan dimensi

amount sedikit akan melakukan sedikit pengungkapan mengenai dirinya, cenderung

menghindari suatu hubungan, hanya sesekali mengungkapkan informasi mengenai dirinya. Dimensi yang kedua yaitu valence, merupakan hal yang positif atau negatif dari pengungkapan diri. Faktor nilai juga memengaruhi sifat dasar dari pengungkapan diri, apakah saat pengungkapan diri yang dilakukan mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi

(21)

13

Universitas Kristen Maranatha sedih). Mahasiswa yang melakukan pengungkapan diri dengan dimensi valence positif berarti mahasiswa mengungkapkan informasi mengenai dirinya secara positif kepada orang lain dan hal-hal yang menyenangkan yang dialaminya. Sedangkan mahasiswa yang memiliki pengungkapan dengan dimensi valence negatif melakukan pengungkapan dirinya secara negatif, akan mengungkapkan informasi yang negatif, netral kepada orang lain, pengungkapan yang merupakan pernyataan kritis evaluatif mengenai dirinya Self Disclosure yang positif lebih disukai dibandingkan yang negatif, pendengar akan lebih suka jika Self Disclosure yang didengarnya bersifat positif (Darlega ,1987)

Dimensi ketiga yaitu accuracy/honesty, yaitu ketepatan dan kejujuran mahasiswa

tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” dalam mengungkapkan diri. Ketepatan dari

pengungkapan dibatasi oleh tingkat dimana mahasiswa mengetahui dirinya sendiri, pengungkapan dapat berbeda dalam hal kejujuran, dalam kehidupan mahasiswa baru dalam melakukan pengungkapan ada yang melebih-lebihkan untuk mendapatkan perhatian dari teman lainnya untuk bergabung dengan teman lainnya atau untuk dapat diterima dilingkungan barunya ada pula yang jujur apa adanya memberikan informasi yang benar-benar terjadi dan yang benar dirasakan oleh individu tersebut. Mahasiswa yang melakukan pengungkapan dengan dimensi accuracy/honesty tinggi, akan memberikan informasi yang jujur dan apa adanya sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sedangkan mahasiswa yang melakukan pengungkapan dimensi accuracy/honesty rendah, akan memberikan informasi yang tidak benar dan tidak sesuai kenyataan. Self Disclosure yang dilakukan dengan jujur dan tepat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka akan mengkasilkan penerimaan (Darlega, 1987).

Dimensi keempat adalah intention yaitu seberapa tinggi mahasiswa tahun pertama

(22)

14

Universitas Kristen Maranatha yang akan dikatakan kepada orang lain. Apakah mahasiswa memilih informasi yang mana menurut mereka rahasia dan yang mana boleh diketahui orang lain atau langsung memberikan informasi mengenai dirinya baik yang rahasia atau tidak. Mahasiswa yang melakukan pengungkapan diri dengan dimensi intention yang tinggi, akan mengungkapkan dirinya secara sadar dan memang bermaksud melakukan pengungkapan tersebut. Sedangkan mahasiswa yang melakukan pengungkapan diri dengan dimensi intention yang rendah, akan melakukan pengungkapan dirinya secara tidak sadar dan tidak mengetahui maksud dari melakukan pengungkapan diri tersebut, melakukan pengungkapan cenderung berada dalam kondisi emosi tertentu, sehingga pernyataan yang diungkapkan dalam keadaan tidak sadar.

Dimensi yang terakhir adalah intimacy yaitu Seberapa dalam dan intim mahasiswa

(23)
(24)

16

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi Penelitian

1. Setiap mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung dituntut untuk dapat berkomunikasi dan menjalin hubungan sosial yang baik dengan teman-teman mahasiswa yang lain.

2. Dalam menjalani hubungan sosial yang baik mahasiswa tahun pertama di Fakultas

Psikologi Universitas “X” Bandung membutuhkan pengungkapan diri (Self Disclosure). Self Disclosure dapat diukur melalui 5 dimensi yaitu Amount, Valence, Accuracy/Honesty,

Intention dan Intimacy.

3. Mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki dimensi Amount yang berbeda-beda, ada yang banyak ada yang sedikit.

4. Mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki dimensi Valence yang berbeda-beda ada yang positif dan negatif.

5. Mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki dimensi Accuracy/Honesty yang berbeda-beda ada yang tinggi dan rendah.

6. Mahasiswa tahun pertama di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki dimensi Intention yang berbeda-beda ada yang tinggi dan rendah.

(25)

49 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dipaparkan interpretasi dan analisis kesimpulan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya berserta saran yang sesuai dengan hasil penelitian.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dijabarkan pada pembahasan Self Disclosure yang dilakukan pada 174 mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung, maka peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut:

1. Peneliti menemukan adanya fakta mengenai Self Disclosure pada para responden mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, dimana responden

dengan Self Disclosure yang tinggi, lebih banyak jumlahnya dari responden dengan Self Disclosure yang rendah berdasarkan masing-masing dimensi Self Disclosure.

2. Ditemukan dimensi Intention memiliki jumlah responden dengan derajat yang paling tinggi, yang menggambarkan mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X”

Bandung secara tepat dan sadar bermaksud melakukan pengungkapan diri, serta memberikan informasi mengenai dirinya kepada teman-temannya maupun lingkungan sosialnya.

3. Pada dimensi Accuracy/Honesty ditemukan mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung mengungkapkan secara jujur dan tepat sesuai keadaan dan tidak

melebih-lebihkan

4. Pada dimensi Valence ditemukan bahwa mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung melakukan pengungkapan diri dengan dengan valence yang

(26)

50

Universitas Kristen Maranatha 5. Pada dimensi Amount ditemukan bahwa mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi

Universitas “X” Bandung sudah cukup banyak melakukan pengungkapan mengenai

dirinya kepada orang lain.

6. Ditemukan dimensi Intimacy memiliki jumlah responden dengan derajat yang paling rendah namum bahwa mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung melakukan pengungkapan secara intim dan mendalam.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait.

5.2.1 Saran Teoritis

1. Disarankan pada peneliti lain untuk memperluas penelitian dengan menambahkan faktor-faktor yang mempengaruhi Self Disclosure seperti kepribadian.

2. Disarankan pada peneliti lain untuk memperluas cangkupan penelitian dengan meneliti sampel penelitian pada jurusan yang lebih variatif, sehingga dalam penelitian selanjutnya hasil yang diperoleh dapat dilihat lebih signifikan mengenai gambaran self Disclosure.

5.2.2 Saran Praktis

1. Kepada mahasiswa tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung diharapkan mampu mempertahankan pengungkapan dirinya dengan tetap berbagi informasi dengan teman, dosen maupun lingkungan barunya, dan membantu teman yang kurang terbuka dengan perhatian untuk dapat menyesuaikan dirinya.

(27)

51

Universitas Kristen Maranatha yang padat dan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk lebih banyak mengungkapkan pendapatnya.

(28)

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI

SELF DISCLOSURE

PADA

MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS “X” BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk menempuh sidang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Kristen

Maranatha Bandung

Oleh:

SHENDY SEPTIANA

NRP: 0830242

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(29)

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Shendy Septiana

NRP : 0830242 Fakultas : Psikologi

Menyatakan bahwa laporan penelitian ini benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensi sesuai dengan peraturan Mentri Pendidikan Nasional RI No. 17 Tahun 2010.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, April 2016

(30)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Shendy Septiana

NRP : 0830242 Fakultas : Psikologi menyatakan bahwa:

1. Demi pengembangan ilmu pengetahuan menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti Non–Eksklusif (Non–Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Studi Deskriptif

Mengenai Self Disclosure Pada Mahasiswa Tahun pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung”

2. Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalihmediakan/ mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya dan menampilkan/ mempublikasikannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.

3. Saya bersedia menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian, pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bandung, April 2016

(31)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-nya, peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini disusun untuk menempuh Ujian Sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan judul “Studi Deskriptif mengenai Self Disclosure pada mahasiswa tahun pertana Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung”. Selama penyusunan rancangan penelitian ini,

peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna masih memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunannya, oleh karena peneliti bersedia menerima kritik dan saran agar peneliti dapat menyempurnakan penelitian ini. Peneliti pun berharap agar penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Fakultas maupun rekan – rekan mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha dan masyarakat lainnya.

Dalam penyusunan laporan ini, peneliti banyak mendapatkan batuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan hormat penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Irene P. Edwina, MSi., Psikolog selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

2. Dr. Carolina Nitimihardjo selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, penjelasan, saran, kritik dan semangat kepada peneliti dengan penuh kesabaran selama proses bimbingan sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.

(32)

4. Seluruh Dosen pengajar Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan sumbangan ilmu yang sangat bermanfaat kepada peneliti.

5. Petugas Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha atas arahan dan

bantuannya.

6. Keluarga saya, kedua orang tua bapak dan ibu, kedua adik peneliti serta kakek dan nenek yang tidak henti-hetinya memberikan semangat dan perhatian baik secara moral maupun moril serta doa yang selalu dipanjatkan untuk kelancaran penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman sepermainan dan seperjuangan yang selalu membantu, Satrio, Ansella, Nicky, Revy, dan teman-teman Psikologi lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah memberikan saran dan semangat untuk penyusunan penelitian ini. 8. Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang telah

bersedia membantu peneliti untuk mengisi kuesioner.

9. Semua Pihak yang telah membantu dan memberi dukungan kepada peneliti selama proses pembuatan skripsi sampai akhirnya selesai

Akhir kata, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bandung, April 2016

(33)

52 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Carter, Punyanunt. & Maria, Narissra. (2006). An Analysis of Collage Students Self Disclosure Behavior on The Internet. Collage Student Journal.

Derlega, V J. & Berg, J.H. (1987). Self-Disclosure: Theory, Research, and Therapy. New York and London: Plenum.

Devito, Joseph. A. (1997). Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional books.

Devito, Joseph A. (2012). Human Communication The Basic Course, Twelfth edition. USA: Pearson Education.

Friedenberg, Lisa. (1995). Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. University of North Carolina, Ashvilee.

Gainau, Maryam B. (2009). Keterbukaan diri (Self Disclosure) siswa dalam perspektif budaya dan implikasinya bagi konseling. Jurnal ilmiah widya warta Vol. 33, No. 1.

Jr, Jum C Nunnally. (1970). Introduction to Psychological Measurement : McGraw-Hill Mount, Mandy K. (2005). Exploring The Role Of Self Disclosure and Playfulness In Adult

Attachment Relationships. Dissertation submitted to the Faculty of the Graduate School of the University of Maryland, Collage Park, in partial fulfillment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy.

Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia

Pearson, Judy C. (1987). Interpersonal Communication. USA: Wm. C. Brown Publishers. Santrock, John W. (2004). Life Span Development. New York : McGraw-Hill Book

Company.

Santrock, John W. (2007). Adolescence. New York : McGraw-Hill Book Company.

Sari, Retro Puspito., Tri Rezeki A & Achmad Mujab M. (2006). Pengungkapan Diri Mahasiswa Tahun Pertama Universitas Diponegoro Ditinjau Dari Jenis Kelamin dan Harga Diri. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro vol.3 No2, 11-25.

Sheldon, Pavica. (2013). Examing Gender Differences in Self Disclosure on Facebook Versus Face to Face. The Journal of Social Media in Society 2(1).

Siegel, Sidney. (1988). Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia.

(34)

53

Universitas Kristen Maranatha Weiwei, Zhang & Huang Peiyi. (2010). How Motivations of SNS’s Use and Offline Social

Trust Affect Collage Students Self Disclosure on SNS’s : An Investigation in China.

Journal of Communication. The Chinesse University. HongKong.

Wheeless, Lawrence R & Janis Grotz (1976). The Measurement of trust and It’s Relationship to Self-Disclosure. Commuication Research Reports Vol.3 No.

Wheeless, Lawrence R., Kathryn Nesser & James C. McCroskey. (1986). The Relationship Of

(35)

54 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. (2015). Panduan Penulisan Skripsi

Sarjana. Edisi Revisi – Juli 2015. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Maulana, Tegar. (2008). Hubungan Antara Persepsi Tentang Dukungan Sosial dengan Keterbukaan Diri Remaja Akhir. Skripsi. Bandung: Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Yuniova, R Roro Ayunda Avi. (2015). Hubungan Antara Trait Extraversion dan Dimensi-Dimensi Self Disclosure Pada Remaja Pengguna Twitter di SMA Negeri “X” Kota Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Gambar

Tabel 4.2
Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian ...................................................

Referensi

Dokumen terkait

Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya sikap terbuka antara orang tua dengan anaknya. Mereka membuat aturan-aturan yang disetujui bersama. Anak diberi kebebasan

Pada bagian tampilan yang paling akhir ini adlah tampilan dari form pemesanan yang sudah diisi dan sudah di pesan oleh customer yang memesannya.. 4.2

Media buku monitoring kemajuan pembinaan prestasi untuk sekolah sepakbola yang telah dikembangkan dalam penelitian ini layak digunakan sebagai media pemantauan perkembangan

Berdasarkan identifikasi masalah diatas tidak semua permasalahan diteliti agar penelitian ini lebih terarah dan jelas apa yang menjadi pokok permasalahan yang perlu segera

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, HAP yang tersubstitusi karbonat dapat disintesis dengan menggunakan batu kapur sebagai sumber kalsium dan penambahan

DINCAN?ROCRA IAMTTRAAX POL{ NrI fuKYAT ETR).. I'AIUPATf,N PTIAL{WAN PROPINSI

[r]

Apabila belum tersedia dosen yang berijazah Magister dapat diangkat Sarjana (Si) dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia, dan/atau Pendidikan Bahasa dan Sastra