• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012 - 2014).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2012 - 2014)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris variabel – variabel yang mempengaruhi opini audit going concern. Variabel – variabel yang diujikan dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Asset, likuiditas diproksikan dengan Current Ratio, dan pertumbuhan perusahaan diproksikan dengan Pertumbuhan Penjualan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 - 2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 63 sampel. Analisis data menggunakan analisis regresi logistik. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. 2) Likuiditas berpengaruh signifikan negatif terhadap opini audit going concern. 3) Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan untuk: 1) menambah periode pengamatan untuk memperoleh sampel yang lebih besar dan beragam. 2) menambah variabel penelitian untuk melihat pengaruh terhadap opini audit going concern.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

This study aims to test empirically the variables that affect the going concern audit opinion. Variables tested in this study is that proxy profitability with Return on Assets, liquidity is proxied by the Current Ratio and the company's growth is proxied by Sales Growth. The population in this study are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2012 - 2014. The sampling technique was done by purposive sampling method and obtained as many as 63 samples. Data analysis using logistic regression analysis. Results from this study are: 1) Profitability does not significantly influence the going concern audit opinion. 2) Liquidity has significant negative influence toward going concern audit opinion. 3) Growth Company does not significantly influence the going concern audit opinion. Based on the research results, it is advisable to: 1) add the observation period to obtain larger samples and diverse. 2) add the variables to see the effect on the going concern audit opinion.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL SKRIPSI... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN... 9

2.1 Laporan Keuangan... 9

2.2 Audit... 10

2.2.1 Pengertian Audit... 10

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.2.3 Opini Audit... 11

2.2.4 Jenis Opini... 12

2.2.4.1 UnqualifiedOpinion (Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian)... 12

2.2.4.2 UnqualifiedOpinionWithExplanatory Language (Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Tambahan Bahan Penjelasan)... 13

2.2.4.3 QualifiedOpinion (Pendapat Wajar Dengan Pengecualian)... 14

2.2.4.4 AdverseOpinion (Pendapat Tidak Wajar)... 15

2.2.4.5 DisclaimerOfOpinion (Tidak Memberikan Pendapat)... 15

2.3 Opini Going Concern... 16

2.4 Rasio Keuangan... 20

2.4.1 Rasio Profitabilitas... 20

2.4.2 Rasio Likuiditas... 22

2.4.3 Pertumbuhan Perusahaan... 25

2.5 Penelitian Terdahulu... 26

2.6 Kerangka Pemikiran... 29

2.7 Pengembangan Hipotesis... 32

2.7.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap Opini Going Concern... 32

2.7.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Opini GoingConcern... 33

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1 Objek Penelitian... 36

3.2 Populasi... 36

3.3 Sampel... 37

3.4 Jenis dan Sumber Data... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.6 Variabel Penelitian... 42

3.6.1 Variabel Independen (X)... 42

3.6.1.1 Profitabilitas (X1)... 42

3.6.1.2 Likuiditas (X2)... 43

3.6.1.3 Pertumbuhan Perusahaan (X3)... 44

3.6.2 Variabel Dependen (Y)... 45

3.6.2.1 Opini Audit Going Concern (Y)... 45

3.7 Definisi Operasional... 46

3.8 Metode Analisis Data... 47

3.8.1 Uji Asumsi Klasik... 47

3.8.1.1 Uji Normalitas... 47

3.8.1.2 Uji Multikolonieritas... 48

3.8.1.3 Uji Autokorelasi... 48

3.8.1.4 Uji Heterokedastisitas... 49

3.8.2 Pengujian Hipotesis... 49

3.8.2.1 Analisis Regresi Logistik... 49

3.8.2.2 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (OverallModelFit)... 50

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.8.2.4 Koefisien Determinasi... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 53

4.1 Deskripsi Data... 53

4.2 Analisis Hasil Penelitian... 56

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif... 56

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik... 59

4.2.2.1 Uji Normalitas... 59

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas... 62

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas... 63

4.2.2.4 Uji Autokorelasi... 65

4.2.3 Uji Hipotesis... 66

4.2.3.1 Menilai Kelayakan Model Regresi... 67

4.2.3.2 Menilai Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit)... 67

4.2.3.3 Koefisien Determinasi (R2)... 71

4.2.3.4 Uji Regresi Logistik... 73

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 75

4.3.1 Pengaruh Profitabilitas Dengan Opini Audit Going Concern... 76

4.3.2 Pengaruh Likuiditas Dengan Opini Audit Going Concern... 76

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 78

5.1 Kesimpulan... 78

5.2 Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA... 81

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Rekomendasi dalam Memberikan Opini Audit Berdasarkan

Tingkat Keraguan... 18

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu... 26

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Sampel... 38

Tabel 3.2 Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel... 46

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel... 53

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel – Variabel Penelitian 2012 – 2014... 57

Tabel 4.3 Deskriptif Data Opini Audit GoingConcern... 58

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas... 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas (2)... 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikoloinearitas... 63

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 64

Tabel 4.7 Hasil Uji DurbinWatson... 66

Tabel 4.10 Hasil Uji Kelayakan Model Regresi... 68

Tabel 4.11 Hasil -2 LogLikelihood ... 70

Tabel 4.12 Hasil -2 LogLikelihood... 71

Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)... 72

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa dekade terakhir tercatat beberapa perusahaan berskala global

maupun nasional mengalami kepailitan. Kondisi ini harus disikapi oleh akuntan

publik dengan hati-hati. Banyak orang menganggap bahwa opini wajar tanpa

pengecualian atau clean opinion yang deiberikan oleh auditor eksternal adalah jaminan bahwa suatu perusahaan tidak akan pailit dalam waktu dekat. Akibat

anggapan ini, banyak auditor eksternal kemudian dihakimi berdasarkan pailit

tidaknya suatu perusahaan (Purba, 2009 : ix).

Keberadaan entitas bisnis telah banyak diwarnai oleh kasus hukum yang

melibatkan manipulasi akuntansi. Kasus bangkrutnya Perusahaan Energi Enron

merupakan salah satu contoh terjadinya kegagalan auditor untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Pada

kasus ini melibatkan banyak pihak dan berdampak cukup luas. Tucker et al. (2003) dalam Ardiani dkk. (2012 : 2) menemukan bahwa dari 228 perusahaan

publik yang mengalami kebangkrutan, Enron dan 95 perusahaan lainnya

menerima opini wajar tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya

kebangkrutan. Alhasil kesalahan pemberian opini yang dikeluarkan auditor

tersebut membuat salah satu Kantor Akuntan Publik (big-5) yaitu Arthur Andersen terlibat dan berhenti beroperasi (Ardiani dkk., 2012 : 2).

Banyaknya kasus manipulasi data keuangan yang dilakukan oleh perusahaan

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha bangkrut, menyebabkan profesi akuntan publik banyak mendapat kritikan.

Auditor dianggap ikut andil dalam memberikan informasi yang salah, sehingga

banyak pihak yang merasa dirugikan. Atas dasar banyaknya kasus tersebut, maka

AICPA (1988) dalam Januarti (2009 : 1) mensyaratkan bahwa auditor harus

mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun kemudian setelah

pelaporan. Meskipun auditor tidak bertanggungjawab terhadap kelangsungan hidup

sebuah perusahaan tetapi dalam melakukan audit kelangsungan hidup perlu menjadi

pertimbangan auditor dalam memberikan opini (Januarti, 2009 : 1).

Namun, fenomena yang terjadi di lapangan menunjukkan banyak dari

perusahaan yang go public menerima opini audit going concern. Bahkan tidak sedikit dari auditor yang gagal memberikan opini going concern kepada auditee, yaitu keadaan dimana perusahaan yang tidak sehat namun menerima pendapat

unqualified. Kesalahan dalam memberikan opini audit akan berakibat fatal bagi para pemakai laporan keuangan tersebut. Pihak yang berkepentingan terhadap

laporan keuangan tersebut sudah barang tentu akan mengambil tindakan /

kebijakan yang salah pula. Hal ini berarti, menuntut auditor untuk lebih

mewaspadai hal – hal potensial yang dapat mengganggu kelangsungan hidup

suatu satuan usaha (Arma, 2013 : 3).

Tujuan penyusunan laporan keuangan beragam, yaitu untuk menyajikan

informasi keuangan relevan, dapat dipahami, dapat diverifikasi, netral, tepat waktu,

memiliki daya banding, dan lengkap untuk pengambilan keputusan keuangan. Untuk

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

going concern sebagai salah satu postulat akuntansi mempengaruhi berbagai aspek pelaporan keuangan (Purba, 2009 : 48).

Hani dkk. (2003 : 4) mendifinisikan going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan entitas atau badan usaha. Dengan adanya going concern maka suatu badan usaha dianggap mampu mempertahankan usahanya dalam jangka waktu

panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Berdasarkan asumsi

kelangsungan usaha, suatu entitas dipandang bertahan dalam bisnis untuk masa

depan yang dapat diprediksi (SPA 570, 2013).

Penilaian going concern lebih didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dalam jangka waktu 12 bulan kedepan. Untuk bisa sampai

pada kesimpulan apakah perusahaan akan memiliki going concern atau tidak, auditor harus melakukan evaluasi secara kritis terhadap rencana-rencana manajemen. Pada

kenyataannya, masalah going concern merupakan hal yang kompleks dan terus ada. Sehingga diperlukan faktor-faktor sebagai tolak ukur yang pasti untuk menentukan

status going concern pada perusahaan. Kekonsistenan faktor-faktor tersebut harus diuji dalam ekonomi yang fluktuatif, supaya going concern tersebut dapat diprediksi (Diyanti, 2010 : 2).

Auditor dalam memberikan opini audit going concern harus memperhatikan aspek profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan. Pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Arma (2013) memberikan bukti bahwa

profitabilitas, likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh signifikan

terhadap peneribitan opini going concern. Likuiditas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya (Arma, 2013 : 2).

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dalam jangka pendek untuk

memenuhi kewajibannya dan bergantung pada arus kas perusahaan serta komponen

aset serta kewajiban lancarnya. Setyarno dkk. (2006) menguji apakah pengaruh

rasio-rasio keuangan auditee (rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktifitas, rasio

leverage dan rasio pertumbuhan penjualan), ukuran auditee, skala auditor, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern. Salah satu rasio penting dalam mempengaruhi audit goingconcern adalah likuiditas. Januarti dan Fitrianasari (2008) menemukan bukti bahwa rasio likuiditas dengan menggunakan proksi current ratio berpengaruh dalam menentukan opini going concern. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Hani dkk. (2003) menunjukan bahwa likuiditas

berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Sedangkan penelitian Komalasari (2004) serta Rahayu (2007) yang menyebutkan bahwa rasio likuiditas

tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hasil yang sama juga terdapat pada penelitian Widyawati (2009) yang di dalam

penelitiannya menemukan bukti bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap opini

audit going concern. Dari beberapa penelitian pengaruh likuiditas terhadap opini audit going concern tersebut menunjukkan hasil yang tidak konsisten pada rasio likuiditas (Giot, 2014 : 3).

Rasio lain yang juga mempengaruhi opini audit going concern adalah

profitabilitas. Profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu (Petronela, 2004 : 2). Januarti dan

Fitrianasari (2008) menyebutkan bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha (2007). Berbeda dengan penelitian Komalasari (2004) yang menyebutkan bahwa

rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Semakin rendah ROA maka semakin tinggi profitabilitas perusahaan untuk mendapatkan opini selain unqualified opinion (Komalasari, 2004). Kemudian Hani dkk. (2003) serta Petronela (2004) dikutip Setyarno dkk. (2006) memberikan bukti

bahwa profitabilitas berhubungan negatif dan berpengaruh signifikan terhadap

penerbitan opini audit going concern. Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian Amilin dan Indrawan (2008). Dari penelitian - penelitian tersebut terdapat ketidak

konsistenan hasil pada rasio profitabilitas (Giot, 2014 : 3).

Satu aspek lagi yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan

size (Sartono, 2001) dalam Arma (2013 : 2). Fanny dan Saputra (2005) meneliti tentang pengaruh pertumbuhan perusahaan dan reputasi kantor akuntan publik

terhadap penerimaan opini audit going concern, dengan kajian berdasarkan model prediksi kebangkrutan. Penelitian dengan pertumbuhan aktiva sebagai proksi

pertumbuhan perusahaan ini memproleh hasil yang tidak signifikan (Rata, 2010).

Berbeda dengan penelitian Arma (2013) meneliti tentang pengaruh profitabilitas,

likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Pertumbuhan perusahaan ditemukan bukti empiris bahwa pertumbuhan perusahaan secara berpengaruh negatif terhadap kemungkinan penerimaan opini

audit goingconcern.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian yang lebih mendalam. Penelitian ini merupakan peneltian

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha Profitabilitas, Likuiditas Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini

Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia)”. Persamaan dari penelitan yang dilakukan penulis adalah

variabel dan subjek penelitian, sedangkan yang membedakan dari penelitian ini

adalah jangka waktu yang diambil, yaitu periode 2012 – 2014. Oleh karena itu,

penulis mengambil judul “PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT

GOING CONCERN (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

Pada Tahun 2012 - 2014)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitan yang telah diuraikan diatas, maka

diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap pemberian opini going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap pemberian opini going concern

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah terdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap pemberian opini

going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis melakukan penelitian

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap

pemberian opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh likuiditas terhadap pemberian

opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pertumbuhan perusahaan

terhadap pemberian opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

berikut:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh manajemen dalam

rangka untuk melihat kinerja perusahaan serta menemukan strategi

perusahaan dalam hal kaitannya untuk menjalin kerja sama dengan investor.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam

membuat keputusan dalam kegiatan investasi.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi pengetahuan

dan wawasan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan opini

(17)

BAB I PENDAHULUAN 8

Universitas Kristen Maranatha 4. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian

(18)

78 UniversitasKristenMaranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, dan

pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa fek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 – 2014

yang mencakup 42 sampel perusahaan manufaktur. Analisis yang dilakukan dalam

penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik (logistic regression) dengan menggunakan SPSS 21.0.

Dengan melihat hasil dan analisis yang telah diperoleh dari bab sebelumnya,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 – 2014. Hal ini dapat dilihat

dari nilai signifikan (p-value) yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebesar 0,955. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

H1 ditolak berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara tingkat

profitabilitas dengan opini audit going concern.

2. Tingkat likuiditas (CR) memiliki pengaruh signifikan terhadap opini audit

(19)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 79

UniversitasKristenMaranatha signifikan (p-value) yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebesar 0,027. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima

yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara likuiditas dengan

opini audit going concern.

3. Tingkat Pertumbuhan Perusahaan (SALE) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012 –

2014. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan (p-value) yang diperoleh dari penelitian ini yaitu sebesar 0,562. Berdasarkan hasil tersebut maka

dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak yang berarti tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara pertumbuhan perusahaan dengan opini audit going concern.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpula dan keterbatasan di atas, maka saran yang dapat

diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi investor, disarankan agar terus mengumpulkan segala informasi

yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan mempertahankan

usahanya agar tidak salah dalam berinvestasi.

2. Bagi manajemen perusahaan, disarankan mengenali sejak dini kondisi

keuangan perusahaan yang terjadi, sehingga bila terjadi masalah yang

(20)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 80

UniversitasKristenMaranatha 3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menambah periode pengamatan

yang lebih lama dibandingkan penelitian ini yakni lebih dari 3 (tiga) tahun

sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih dapat dijadikan acuan

terhadap pengaruh terjadinya opini audit going concern serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.

4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan menambahkan variabel lain dalam

(21)

81 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Achri, Deni Syahputra. (2015). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP dan Jenis Opini Audit Terhadap Audit Report Lag Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – 2012. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Agoes, Sukirno. dan Jan Hoesada. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta : Salemba Empat.

Alichia, Yashinta Putri. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia). Padang : Universitas Negeri Padang.

Amilin dan Ady Indrawan. (2008). Analisis Penilaian Going Concern Perusahaan dan Opini Audit Oleh KAP BIG Four dengan KAP Non Big Four (Studi pada Emiten di Bursa Efek Indonesia).Jurnal Ekonomi. Volume XVIII. Nomor 2. Aquariza, Nur Mettani. (2012). Pengaruh Opini Audit, Kualitas Auditor,

Profitabilitas, Likuiditas, Dan Solvabilitas Terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Depok : Universitas Gunadarma.

Ardiani, Nurul, Emrinaldi Nur DP dan Nur Azlina. (2012). Pengaruh Audit Tenure, Disclosure, Ukuran Kap, Debt Default, Opinion Shopping, Dan Kondisi Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Di Bursa Efek Indonesia. Pekanbaru : Universitas Riau.

Arma, Endra Ulkri. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia). Padang : Universitas Negeri Padang.

Belkaoui, Ahmed Riahi. (2006). Teori Akuntansi, Edisi 5,. Buku 1. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid I. Jakarta : Erlangga.

(22)

82

Universitas Kristen Maranatha Diyanti, Fitri Tri. (2010). Pengaruh Debt Default, Pergantian Auditor, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern. Depok : Universitas Gunadarma.

Elder, Randal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, dan Amir Abadi Jusuf. (2012).

Jasa Audit Dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), Buku 1.

Jakarta : Salemba Empat.

Fabozzi, Frank J. (2000). Manajemen Investasi. Jakarta : Salemba Empat.

Fahmi, Irham. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Penerbit Alfabeta. Fanny, Margaretta., dan Sylvia Saputra. (2005). Opini Audit Going Concern: Kajian

Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Dan Reputasi Kantor Akuntan Publik (Studi Pada Emiten Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi, Vol. 8.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Giot, Delima. (2014). Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Opini Audit Going Concern. Skripsi. Bandung : Universitas Kristen Maranatha.

Hanafi, Mamduh M. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta :

BPFE-Yogyakarta.

Hani., Clearly, dan Mukhlasin, (2003), Going Concern dan Opini Audit: Suatu Studi Pada Perusahaan Perbankan di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi VI. Harahap, Sofyan Syafri. (2003). Teori Akuntansi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Harahap, Sofyan Syarif. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT

RajaGrafindo Persada.

Harianti, Asni., M. Sienly Veronica, Santy Setiawan, dan Dini Iskandar. (2012).

Statistika I. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Hartono, Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah Dan Pengalaman – Pengalaman. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

IAI. (2013). PSAK No. 1 Penyajian Laporan Keuangan. Diakses dari https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED_PSAK_1_2013-2013-JULI-23.pdf diakses pada 28 Maret 2015.

IAPI. (2013). SPA 570 Kelangsungan Usaha. Diakses dari

(23)

83 n%20Keuangan.pdf diakses pada tanggal 12 Maret 2015.

IAPI. (2013). SPA 705 Modifikasi Terhadap Opini dalam Laporan Audit

Independen. Diakses dari

http://www.iapi.or.id/iapi/download/ED/ED%20SPA%20705%20-%20Modifikasi%20Terhadap%20Opini%20dalam%20Laporan%20Auditor%2 0Independen.pdf diakses pada tanggal 12 Maret 2015.

Januarti, Indria dan Ella Fitrianasari. (2008). Analisis Rasio Keuangan dan Rasio Non Keuangan yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Tahun 2000 – 2005). Jurnal Maksi. Volume 8. Nomor 1. Januarti, Indira. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern (Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Semarang : Universitas Diponegoro.

Junaidi dan Jogiyanto Hartono. Faktor Non Keuangan Pada Opini Going Concern.

Purwokerto : Universitas Jendral Soedirman.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Komalasari, Agrianti. (2004), Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Auditor dan Proxi

Going Concern Terhadap Opini Auditor, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 9, Nomor 2. Lampung : Universitas Lampung.

Kristiana, Ira. (2012). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol 1, No. 1.

Mulyani, Ratna Dewi. (2013). Pengaruh Analisis Going Concern Suatu Entitas Terhadap Opini Auditor Independen. Bandung : Universitas Pasundan.

Nazir, Moh. (2009). Metode Penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia.

(24)

84

Universitas Kristen Maranatha Petronela, Thio, (2004), Pertimbangan Going Concern Perusahaan Dalam

Pemberian Opini Audit. Jurnal Balance, Halaman 47 – 55.

Purba, Marisi P. (2009). Asumsi Going Concern Suatu Tinjauan Terhadap Dampak Kritis Keuangan atas Opini Audit dan Laporan Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Rahayu, P., (2007), Assesing Going Concern Opinion: A Study Based On Financial And Non-Financial Informations (Empirical Evidence of Indonesian Banking Firms Listed on JSX and SSX). Simposium Nasional Akuntansi X, Juli: 1-32. Rata, Petter Gidson, (2010). Pengaruh Kondisi Keuangan Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Rondonuwu, Susana Anita dan Winston Pontoh. (2010). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Laba Rugi Perusahaanterhadap Audit Delay Pada Perusahaan Go Publikdi Bursa Efek Indonesia. Manado : Universitas Sam Ratulangi.

Sadeli, Lili M. (2002). Dasar – Dasar Akuntansi. Jakarta : Bumi Aksara.

Sari, Mardhiyyah Ria. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Dalam Memberikan Opini Going Concern (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2003-2009).

Semarang : Universitas Dipoegoro.

Setiawan, Heru. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Reputasi Auditor, Opini Audit, Profitabilitas, Dan Solvabilitas Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

Skripsi. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Setyarno, E. B., Indria J., dan Faisal, (2006), Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan.Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern. Simposium Nasional Akuntansi IX, Agustus: 1-25.

Simamora, Hendry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jidil 1.

Jakarta : Salemba Empat.

Subramanyam, K. R. dan Jhon J. Wild. (2010). Analisis Laporan Keuangan, Edisi 10, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

(25)

85

Universitas Kristen Maranatha Susanto, Julius Kurnia. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur.

Jakarta : Universitas Trisakti.

Tri, Fitri Diyanti dan Untara. (2010). Pengaruh Debt Default,Pergantian Auditor, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.

Depok : Universitas Gunadarma.

Umar, Husein. (2004). Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Widyawati, Dyah Putri. (2009). Pengaruh Kualitas Audit, Likukiditas, Profitabilitas dan Auditor Changes Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2007. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Wijaya, Tony. (2011). Cepat Menguasai SPSS 19 Untuk Olah Dan Interpretasi.

Yogyakarta : Cahaya Atma.

Yogi P, Mokhamad. (2010). Analisis Faktor – Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Auditor Dalam Pemberian Opini Audit Going Concern (Studi Empiris Pada Perusahaan Lq-45 (Blue Chip) Yang Terdaftar Di Bei). Skripsi. Yogyakarta : Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

http://www.bapepam.go.id/old/profil/sejarah.htm

http://www.bapepam.go.id/old/profil/sejarah_orba.htm

http://www.apapengertianahli.com/2014/09/pengertian-pasar-modal.html

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mengetahui bagaimana keterkaitan keberadaan Kampus II UIN Alauddin Makassar dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat petani di Kelurahan Samata, maka

Di satu sisi, makna positif yang dirasakan, meningkatnya pendapatan negara sebagai penguasa sumber daya alam, untuk kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup manusia,

Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah Perangkat Bahan Ajar Matematika berbasis Karakter di kelas 4 yang berada pada kategori Baik dan

Animasi 3 Dimensi Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Sistem Dan Fungsi Organ Pernapasan Manusia Pada Anak Tunarungu Kelas V SDLB.. Universitas Pendidikan Indonesia

Penulis mengambil penelitian ini dengan situasi bahwa GKJ Salatiga Selatan menggunakan musik gamelan dalam liturgi sebagai bentuk identitas Jawa yang masih dijaga dan

Tahap awal dari pembuatan aplikasi ini adalah pengumpulan data, yaitu data tentang berbagai macam bentuk buah, hewan dan angka, setelah data terkumpul lalu membuat

Pemanfaatan waktu luang pada komunitas Indonesia Sneakers Team Surabaya yang digunakan untuk melakukan pertemuan dengan antar anggota komunitas memberi dampak bagi informan

Dalam hal Anggota Kliring membatalkan jaminan terhadap Anggota Bursa tertentu, maka Anggota Kliring yang bersangkutan wajib untuk memberitahukan kepada Lembaga Kliring dan Bursa