• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye "What If?" untuk Memotivasi Siswi SMA di Bandung Mencapai Cita-Cita.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye "What If?" untuk Memotivasi Siswi SMA di Bandung Mencapai Cita-Cita."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vi ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE “WHAT IF” UNTUK MEMOTIVASI SISWI SMA DI BANDUNG

MENCAPAI CITA-CITA

Oleh Felicia Marvin

NRP 1164028

Pendidikan perempuan di Indonesia saat ini masih lebih rendah jika dibandingkan dengan laki-laki terutama pada jenjang pendidikan SMA hingga perguruan tinggi di Bandung. Selain itu adanya mitos dan anggapan masyarakat bahwa pendidikan laki-laki lebih penting dibanding perempuan karena laki-laki akan menjadi kepala rumah tangga, mencari nafkah, dan sebagainya. Salah satu tokoh perempuan Indonesia yang memperjuangkan hak kaum perempuan di bidang pendidikan adalah Kartini. Semangat dan pantang menyerah Kartini dapat menjadi teladan perempuan untuk dapat lebih maju dibidang pendidikan.

Maka dari itu, tujuan kampanye ini adalah untuk menanamkan motivasi dan semangat pantang menyerah Kartini kepada siswi SMA di Bandung terutama dengan kelas sosial ekonomi menengah kebawah untuk menggapai cita-citanya, tidak merasa minder dengan cita-citanya, dan untuk menaikkan angka partisipasi sekolah di tingkat perguruan tinggi melalui media informasi yang tepat dan menarik. Manfaat perancangan ini adalah agar siswi dapat tergerak untuk terus berusaha mencapai cita-citanya dan tidak mudah menyerah.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat booklet interaktif dan ilustrasi sebagai media utama serta media pendukung berupa poster, media sosial, gimmick, dan event. Melalui kampanye ini, siswi SMA diharapkan dapat termotivasi dan tidak mudah menyerah untuk mencapai cita-citanya dan tidak malu dengan cita-citanya sehingga kaum perempuan dapat lebih bersaing di dunia kerja nantinya.

(2)

ABSTRACT

CAMPAIGN DESIGN “WHAT IF?” TO MOTIVATE HIGH SCHOOL STUDENTS IN BANDUNG

TO ACHIEVE THEIR DREAMS

Submitted by Felicia Marvin

NRP 1164028

The level of education of Indonesian women is still lower than their men counterparts especially in the high school and higher education levels. This is also a case in Bandung. In addition to this, there is a myth in the society saying that men’s education is more important than the women’s since the men will be the breadwinner and the head of the family. One of the figures that fought for the right for Indonesian women to get education is Kartini. Her spirit and determination can be an example for all Indonesian women to excel in the area of education.

Therefore, the aim of this campaign is to implant Kartini’s spirit and determination in the heart of high school students from middle low social economic background to reach their dreams with confident and to encourage them to increase the number of students studying at university level through effective and interesting informational media. The benefit of this design is to inspire students to continue their work in reaching their dreams and not easily give up.

The methods used are by making an interactive booklet and illustration as the main medium plus supporting media such as posters, social media, gimmicks and events. Through this campaign, high school female students are expected to be motivated and do not give up easily in reaching their dreams and are confident with their dreams so they are ready to compete in the jobs market in the future.

(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN...iv

KATA PENGANTAR...v

ABSTRAK INDONESIA...vi

ABSTRAK INGGRIS...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...xi

DAFTAR DIAGRAM...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup...3

1.3 Tujuan Perancangan...3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data...3

1.5 Skema Perancangan...4

BAB II LANDASAN TEORI...5

2.1 Tinjauan Gender...5

2.2 Tinjauan Perkembangan Anak...5

2.3 Definisi Kampanye...6

2.4 Definisi Event...6

2.4.1 Jenis Event...7

2.5 Definisi Tipografi...7

2.6 Definisi Layout...8

2.7 Ilustrasi...8

(4)

2.9 Mengenal Gaya Gambar Chibi dan SD...10

2.10 Definisi Motivasi...12

2.10.1 Fungsi Motivasi...12

2.10.2 Jenis Motivasi...12

2.11 Definisi Cita-cita...13

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH...14

3.1 Data dan Fakta...14

3.1.1 Profil Lembaga dan Lembaga Terkait...14

3.1.1.1 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana...14

3.1.1.2 Majalah GADIS...16

3.1.1.3 SNOWMAN...18

3.1.1.4 Sinar Dunia...19

3.1.2 Data tentang Gejala/ Fenomena yang Terjadi...20

3.1.3 Hasil Kuesioner...21

3.1.5 Tinjauan Karya Sejenis...29

3.2 Analisis terhadap permasalahan berdasarkan data dan fakta...35

3.2.1 Analisis SWOT...36

3.2.2 Analisis STP...36

BAB IV PEMECAHAN MASALAH...38

4.1Konsep Komunikasi...38

4.1.1 Tahap Kampanye...38

4.2 Konsep Kreatif...39

4.2.1 Konsep Verbal...39

4.2.2 Konsep Visual...39

4.3 Konsep Media...40

4.4 Hasil Karya...41

4.4.1 Logo Kampanye...41

4.4.2 Poster Berseri...43

4.4.3 Booklet...46

(5)

x

4.4.3.2 Tipografi...56

4.4.4 Maskot...48

4.4.5 X-Banner...49

4.4.6 Backdrop...50

4.4.7 Voucher Event...51

4.4.8 Umbul-umbul...52

4.4.9 Media Sosial...53

4.4.10 Kaos Panitia...54

4.4.11 Gimmick...54

4.5 Timeline...57

4.6 Budgeting...58

BAB V KESIMPULAN...59

5.1 Kesimpulan...59

5.2 Saran...60

DAFTAR PUSTAKA...61

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan...3

Gambar 2.1 Diagram warna...9

Gambar 2.2 Perbedaan Gaya Gambar...10

Gambar 2.3 Perbandingan Proporsi Tubuh...11

Gambar 2.4 Transformasi Detail...11

Gambar 3.1 Logo Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana...14

Gambar 3.2 Logo majalah GADIS...16

Gambar 3.3 Logo SNOWMAN...18

Gambar 3.4 Logo Sinar Dunia...19

Gambar 3.5 Presentase penduduk usia 10 tahun keatas menurut Pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan jenis kelamin di Kota Bandung (2011-2013)...20

Gambar 3.6 Angka partisipasi sekolah menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Bandung...21

Gambar 3.7 Buku Why? Edu Comic Book-People/Jane Goodall...29

Gambar 3.8 Buku Why? Edu Comic Book-People/Margaret Thatcher...30

Gambar 3.9 Buku Aku Pantang Menyerah...31

Gambar 3.10 Buku Princess Adventures Series...32

Gambar 3.11 Brosur Forum Komunikasi Anak Bandung...33

Gambar 3.12 Brosur Kelurahan Layak Anak...33

Gambar 3.13 Informasi event 1...34

Gambar 3.14 Informasi event 2...35

Gambar 4.1 Logo Kampanye “What If?”...41

Gambar 4.2 Logo Grid Kampanye “What If?”...43

Gambar 4.3 Poster Berseri (awareness)...45

Gambar 4.4 Poster Berseri (informing)...45

Gambar 4.5 Cover Booklet...46

(7)

xii

Gambar 4.7 Pembatas cerita booklet...47

Gambar 4.8 Gambar Maskot Tini...49

Gambar 4.9 X-Banner...50

Gambar 4.10 Backdrop...50

Gambar 4.11 Voucher Event...51

Gambar 4.12 Umbul-umbul...52

Gambar 4.13 Pengaplikasian Umbul-umbul...52

Gambar 4.14 Tampilan Media Sosial...53

Gambar 4.15 Kaos Panitia...54

Gambar 4.16 Pin...54

Gambar 4.17 Goodie Bag...55

Gambar 4.18 Notes...55

Gambar 4.19 Pulpen...56

Gambar 4.20 Timeline...57

(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Minat melanjutkan ke perguruan tinggi...22

Diagram 3.2 Jenis pekerjaan ayah...22

Diagram 3.3 Jenis pekerjaan ibu...23

Diagram 3.4 Jumlah anggota keluarga inti...23

Diagram 3.5 Alasan ingin lanjut perguruan tinggi...24

Diagram 3.6 Alasan tidak ingin lanjut ke perguruan tinggi...24

Diagram 3.7 Jenis hobi...25

Diagram 3.8 Motivasi untuk belajar...25

Diagram 3.9 Cita-cita...26

Diagram 3.10 Jenis cara pewarnaan...27

Diagram 3.11 Jenis bahasa yang sering digunakan sehari-hari...27

Diagram 3.12 Gaya bahasa yang digunakan sehari-hari...28

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Rangkuman Wawancara...63

A.1 Wawancara dengan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana...63

A.2 Wawancara dengan Psikolog...64

A.3 Wawancara dengan guru BK...65

A.4 Wawancara dengan Bapak Markus Benyamin...66

A.5 Wawancara dengan siswi SMA...67

Lampiran B Pertanyaan Kuesioner...71

Data Penulis...73

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada artikel Apikartini 2014, akhir abad ke-19, Kartini menulis tentang ketertindasannya sebagai perempuan Jawa. Ia menyadari bahwa pembebasan perempuan bisa terwujud bila terjadi perubahan pola pikir di kalangan masyarakat Jawa secara keseluruhan. Memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan adalah kerja pemberadaban suatu bangsa dan bukan semata-mata tugas perempuan. Cita-cita Kartini dalam buku RA Kartini oleh Tashadi adalah ingin mengangkat dan menaikkan derajat kaumnya dan ingin memajukan bangsanya dalam segala lapangan. Untuk mencapai cita-citanya, kaum perempuan harus berjuang dan memiliki kemauan yang keras serta tekad yang bulat. Mereka harus diberi kesempatan untuk menikmati pendidikan. Maka diperlukan pendidikan bagi perempuan. Kaum perempuan harus dididik dan dicerdaskan, agar hati dan pikirannya dapa terbuka. Berdasarakan artikel Kompasiana oleh Qory Dellasera, makna yang dapat dipetik dari perjuangan Kartini adalah pertama, pemikiran Kartini dan pertentangannya dengan kondisi sosial. Ia sangat menginginkan perempuan memiliki kesempatan memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih luas. Ia buktikan dengan mendirikan sekolah perempuan. Kedua, Kartini juga menentang Kolonialisme. Ia sangat tidak sepakat dengan pemujaan-pemujaan kaum pribumi terhadap Belanda. Apa yang dilakukan orang-orang Belanda terhadap pribumi tidak lebih dari proses pembodohan yang terus menerus dipertahankan. Ketiga, pemikiran Kartini adalah semangat perlawanan. Pada masanya, memang sangat susah mewujudkannya karena terhalang oleh tembok budaya yang sangat kokoh. Akan tetapi, ia tidak menyerah, ia berhasil membujuk suaminya untuk mendirikan sekolah di lingkungan kabupaten yang menjadi titik awal dimulainya kesetaraan memperoleh pendidikan bagi perempuan di lingkungan sekitarnya.

(11)

Universitas Kristen Maranatha 2 jenjang SMA yaitu 65,32:71,42 dan perguruan tinggi yaitu 21,49:21,65 tahun 2008 perempuan lebih rendah dibanding dengan laki-laki. Ketertinggalan ini akan berdampak ke pembangunan nasional dan daerah. Adanya mitos dan anggapan masyarakat bahwa pendidikan laki-laki lebih penting dibanding perempuan.

Berdasarkan fenomena yang ada, tingkat pendidikan perempuan di Bandung lebih rendah dibanding laki-laki yang berpengaruh pada pencapaian cita-cita. Melalui media Desain Komunikasi Visual, penulis ingin membuat perancangan visual melalui kampanye untuk meningkatkan motivasi sehingga perempuan dapat setara dengan laki-laki di bidang pendidikan. Perancangan visual ini berupa media utama booklet, media pendukung, dan media promosi kampanye lainnya. Booklet yang akan

dibagikan dalam event kampanye yang sekaligus memperingati hari Women International Day, diharapkan dapat memberi informasi, memotivasi, dan mengajak

anak perempuan untuk terus berusaha mencapai cita-cita sehingga perempuan dapat lebih berperan dalam pembangunan.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka permasalahan dan ruang lingkup yang penulis ambil adalah bagaimana merancang kampanye dan media yang dapat memotivasi siswi SMA di Bandung untuk mencapai cita-cita?

1.3 Tujuan Perancangan

Melalui perancangan kampanye dan melalui media utama booklet yang berdasarkan true story anak Indonesia dapat memotivasi siswi SMA untuk mencapai cita-citanya

dan dapat meningkatkan angka partisipasi sekolah di tingkat perguruan tinggi.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

(12)

1.5 Skema Perancangan

l

Diagram 1.1 Skema Perancangan LATAR BELAKANG

1. Kartini pantang menyerah dalam mencapai cita-citanya, walaupun banyak hambatan dan mendapat pertentangan.

2. Berdasarkan hasil data yang ada, pendidikan perempuan di Indonesia masih rendah dibanding laki-laki sehingga memengaruhi pencapaian cita-cita.

3. Selain itu adanya mitos dan pandangan bahwa pendidikan laki-laki lebih penting dibanding perempuan

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merancang media visual dengan semangat pantang menyerah Kartini untuk siswi SMA dengan kelas menengah dan menengah bawah di Bandung agar mereka termotivasi untuk mencapai cita-cita?

Wawancara Kuesioner Studi Pustaka

ANALISIS

1. Kesenjangan gender masih terjadi di bidang pendidikan, dimana tingkat pendidikan perempuan tinggi hanya di tingkat SD hingga SMP/sederajat

2. Faktor lingkungan dan keluarga memengaruhi tingkat pendidikan anak 3. Diperlukan motivasi agar anak tidak menyerah dengan cita-citanya

KONSEP MEDIA

Booklet, poster, media sosial, gimmick,

umbul-umbul, x-banner

KONSEP VISUAL

Ilustrasi dan vektor secara manual dan digital

KONSEP KOMUNIKASI

Menjadi sarana yang dapat memotivasi siswi

untuk mencapai cita-citanya

HASIL KARYA

(13)

Universitas Kristen Maranatha 59

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kuesioner, data dan fakta yang didapat, dapat disimpulkan yaitu masih ada kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuan terutama di jenjang SMP keatas. Adanya mitos dan anggapan bahwa pendidikan laki-laki lebih penting dari perempuan, orang tua kurang peduli dengan pendidikan anaknya. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi siswi untuk mencapai cita-citanya dan terkadang membuat merasa minder dengan cita-citanya sendiri.

Diperlukan upaya untuk memotivasi siswi SMA agar mereka lebih percaya diri, optimis, dan semangat mengejar cita-citanya. Tujuannya untuk memotivasi bahwa di dalam kehidupan dibutuhkan kerja keras untuk meraihnya, Dalam proses meraih cita-cita dibutuhkan mimpi dan tindakan. Upaya untuk menanamkan percaya diri dalam diri perempuan diwujudkan dalam kampanye “What If?”.

Kampanye dilakukan dalam 3 tahap yaitu awareness, informing, conditioning, dan reminding. Tahap awareness dilakukan dengan menempelkan poster berseri ke

beberapa sekolah, pemasangan umbul-umbul dan melalui media sosial. Tahap informing dilakukan dengan menempel poster informing ke beberapa sekolah, media

(14)

5.2 Saran

(15)

Universitas Kristen Maranatha 61

DAFTAR PUSTAKA

Buku

AM, Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

M, Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

• Abe Shin. 2010. “How to Draw - Chibi Compilation”. Cetakan Kesatu. Bandung: Triex Media

Bourdieu, Pierre. 2010. Dominasi Maskulin. Cetakan Kesatu, diterjemahkan oleh Stephanus Aswar Herwinarko. Yogyakarta: Jalasutra.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Fakih, Mansour. 2003. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

• Fleishman, Michael. 2004. Exploring Illustration. Canada: Delmar Learning.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa,E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Noor, Any. 2009. Manajemen Event. Bandung: Alfabeta.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Rustan, Surianto. 2011. Font dan Tipografi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto. 2010. Layout, Dasar dan Penerapannya. Edisi 2009, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Santrock, John.W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Edisi Kesebelas Buku Dua, diterjemahkan oleh Verawaty Pakpahan dan Wahyu Anugraheni. Jakarta: Salemba Humanika.

(16)

Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sumber Website

Apikartini. 2014. “Kewajiban Perempuan dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia”. Apikartini, 25 Desember 2014. Tersedia di:

http://www/apikartini.org/2014/12/25/kewajiban-perempuan-dalam-perjuangan-kemerdekaan-indonesia.html (diakses pada 8/3/15 10:48am)

Dellasera Qory. 2013. “R.A. Kartini Sebuah Pemikiran Pertentangan dan Perlawanan”. Kompasiana, 22 April 2013. Tersedia di:

http://sejarah.kompasiana.com/2013/04/22/ra-kartini-sebuah-pemikiran-pertentangan-dan-perlawanan-549233.html (diakses pada 8/3/15 12:09pm)

• Color Wheel, (Online). Tersedia di: http://www.tigercolor.com/color-lab/color-theory/color-theory-intro.htm (diakses pada 20 Maret 2015 13:45PM)

Sumber Gambar

• Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana.“Logo Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana”, (Online). Tersedia di: http://www.bandung.go.id/ (diakses pada 20 Maret 2015 13:30PM)

• Majalah GADIS. “Logo Majalah GADIS”, (Online). Tersedia di: http://www.gadis.co.id (diakses pada 21 Maret 2015 13:50PM)

• SNOWMAN. “Logo SNOWMAN”, (Online). Tersedia di: http://www.seiko-snowman.net/english/ (diakses pada 21 Maret 2015 14:20PM)

• Sinar Dunia. “Logo Sinar Dunia”, (Online). Tersedia di:

http://www.asiapulpaper.com (diakses pada 21 Maret 2015 14:25PM)

• 5 Persentase penduduk usia 10 tahun keatas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkandan jenis kelamin di Kota Bandung (2011-2013). Sumber: BPS Kota Bandung 2013

Referensi

Dokumen terkait

Dalam mempertahankan kesejajaran tubuh yang tepat, perawat mengangkat klien dengan benar, menggunakan teknik posisi tepat , dan memindahkan klien dengan aman dari tempat tidur

Metode diskusi group ini sangat baik untuk mengembangkan komunikasi yang intensif di antara para siswa, karena pada dasarnya metode diskusi dapat menunjang

3HPDQIDDWDQ ODKDQ UDZD WLGDN GDSDW GLKLQGDUL NDUHQD WXQWXWDQ SHQLQJNDWDQ MXPODKSHQGXGXNSHPDQIDDWDQODKDQUDZDNKXVXVQ\DWDQDKSDVDQJVXUXWPHPHUOXNDQ ODQJNDKODQJNDK EHUXSD UHNODPDVL

Uap nira dari badan penguap III dipakai untuk memanaskan nira pada badan penguapan IV, sedangkan uap nira yang keluar dari badan penguap IV diembunkan dalam “

Apa yang dimaksud dengan prinsip komunikasi adalah dasar-dasar dibangunnya suatu komunikasi agar komunikasi bisa berjalan dengan baik Sebagaimana telah diksnukakan bahwa

Penelitian dilakukan di desa Mulya Sari daerah reklamasi rawa pasang surut Telang II Kabupaten Banyuasin.Percobaan lapangan dilakukan pada Musim Tanam (MT 1) periode

'Lebih sering daripada tidak, itu melibatkan semacam "scaffolding" proses yang memungkinkan anak atau pemula untuk memecahkan masalah, melaksanakan tugas

Bagr saya dengan seringkali diskusi dengan teman-teman membuat kita semakin dekat dengan teman lainnya Akhirnya kita bisa saling memahanri, karena kelompok kita itu