• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum Perdagangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum Perdagangan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

MENTERI PERUNDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR 546/MPP/Kep/7/2002 TANGGAL 24 JULI 2002

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR TEPUNG TERIGU

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI,

Menimbang :

a. bahwa komoditi tepung terigu merupakan salah satu bahan makanan yang penggunaannya sudah meluas di Indonesia baik sebagai bahan baku industri hilir yang berbasis tepung terigu maupun konsumen akhir pengguna tepung terigu, sehingga kepentingannya perlu dilindungi;

b. bahwa pasokan tepung terigu untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri dapat berasal dari produksi tepung terigu di dalam negeri dan impor;

c. bahwa industri tepung terigu sudah berkembang di Indonesia dan kelangsungan kegiatannya senantiasa perlu dijaga;

d. bahwa untuk itu perlu dibentuk Tim Bea Masuk Anti Dumping terhadap impor tepung terigu.

Mengingat :

1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara 3564);

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara 3612);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1996 tentang Bea Masuk Anti Dumping dan Bea Masuk Imbalan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara 3639);

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

(2)

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen;

8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 86/MPP/Kep/3/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan;

9. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 153/MPP/Kep/5/2001 tentang Penerapan Secara Wajib Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan (SNI 01.3751-2000/Rev. 1995 dan Revisinya).

Memperhatikan :

Hasil Rapat Dengar Pendapat Menteri Perindustrian dan Perdagangan dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia tanggal 2 Juli 2002.

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

PERTAMA :

Membentuk Tim Pengkajian Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Tepung Terigu yang untuk selanjutnya disebut Tim Pengkajian BMAD dengan susunan keanggotaan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA :

Tim Pengkajian BMAD mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melakukan pengkajian perlu/tidaknya pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor tepung terigu dikaitkan dengan eksistensi industri tepung terigu, pengembangan industri hilir yang berbasis tepung terigu dan kepentingan konsumen akhir pengguna tepung terigu di dalam negeri;

2. Menyampaikan laporan tertulis mengenai pelaksanaan tugas Tim beserta rekomendasi kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

KETIGA :

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Tim Pengkajian BMAD, dibentuk Tim Teknis BMAD yang susunan keanggotaannya sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEEMPAT :

Tim Teknis BMAD mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Membantu Tim Pengkajian BMAD melakukan pengkajian perlu tidaknya pengenaan BMAD dengan menghitung kemungkinan besaran BMAD tepung terigu yang wajay yang mengakomodasikan kepentingan industri tepung terigu, pengembangan industri yang berbasis tepung terigu dan kepentingan konsumen akhir di dalam negeri;

2. Menyampaikan laporan tertulis mengenai pelaksanaan tugas dimaksud pada angka I kepada Ketua Tim Pengkajian BMAD.

KELIMA :

(3)

tertulis kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan. KEENAM :

Tim Pengkajian BMAD mempunyai masa kerja selama 2 (dua) bulan sejak tanggal ditetapkannya Keputusan ini.

KETUJUH :

Segala biaya yang timbul sebagai akibat diterbitkan Keputusan ini dibebankan kepada anggaran Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

KEDELAPAN :

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 24 Juli 2002

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI, ttd.

RINI M SUMARNO SOEWANDI

LAMPIRAN

SUSUNAN ANGGOTA TIM BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP IMPOR TEPUNG TERIGU

A. TIM PENGKAJIAN BEA MASUK ANTI DUMPING

Ketua : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Wakil Ketua : Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan Departemen Perindustrian dan Perdagangan

(4)

dan Perdagangan

Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Anggota : 1. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Departemen Perindustrian dan Perdagangan

2. T.L. Yousuf

Ketua Tim Teknis Tarif Bea Masuk dan Pungutan Ekspor Departemen Keuangan

3. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan 4. Dr. Ari Kuncoro

Peneliti LPEM - UI

5. Wakil Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

B. TIM TEKNIS BEA MASUK ANTI DUMPING Ketua : Direktur Industri Agro

Departemen Perindustrian dan Perdagangan Anggota : 1. Direktur Impor

Departemen Perindustrian dan Perdagangan

2. Direktur Teknis Kepabeanan, Ditjen Bea dan Cukai Departemen Keuangan

3. Direktur Perlindungan Konsumen

Departemen Perindustrian dan Perdagangan

4. Kepala Pusat Penelitian dan Penge mbangan Iklim Usaha Industri dan Perdagangan

Departemen Perindustrian dan Perdagangan 5. Direktur Kerjasama Multilateral

Departemen Perindustrian dan Perdagangan

(5)

Referensi

Dokumen terkait

PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT TAHUN ANGGARAN

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 10.001.A/B-DISKANNAK/IX/2011 tanggal 29 September 2011, perihal Penetapan Pemenang Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa

Third, the wide variation in training rates across the major trade occupations suggests that the decline in the overall training rate does not reflect a systemic problem with the

Tujuan : Melatih mahasiswa untuk mengajar, sehingga dalam proses mengajar yang sesungguhnya atau PPL mahasiswa bisa mengajar dengan baik.. Tujuan : Menyerahkan mahasiswa

[r]

[r]

pengetikan ulang laporan yang ada memerlukan waktu yang lama dalam penyampaian informasi. Pengolahan data Laporan peminjaman dan pengembalian barang tidak tepat waktu

 Identifiying meaning from the written test.  Answering the questions based on the written test.  Finding the reffered word. It was build in the nineth century under