RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 1
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 ii
RENCANA STRATEGIS
BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI
PERTANIAN
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 i
KEPUTUSANA KEPALA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN NOMOR : 145/Kpts/RC.020/H.1.1/5/2020
TENTANG RENCANA STRATEGIS
BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2020-2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor
259/Kpts/RC.020/M/05/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2020-2020 telah ditetapkan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2020-2024; b. bahwa dengan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Nomor 443/Kpts/RC.020/H/05/2020 tentang Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2020-2020 telah ditetapkan Rencana Strategis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2020-2024;
c. bahwa telah disusun Rencana Strategis Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang berisikan penjelasan tentang struktur organisasi, sumberdaya pengelola kekayaan intelektual dan alih teknologi, kinerja pada periode sebelumnya (2015-2019) uraian, visi, misi, tujuan, sasaran program, indikator kinerja sasaran program, kebijakan, strategi, program, dan kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian yang akan dilaksanakan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian lima tahun kedepan (2020-2024);
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 ii
d. bahwa Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam huruf c disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, tantangan dan permasalahan, termasuk isu strategis terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kurun waktu lima tahun kedepan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, c, dan huruf d, perlu menetapkan Keputusan Kepala Balai Pengelola Alih teknologi Pertanian tentang Rencana Strategis Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Tahun 2020-2024;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
7. Undang-Undang No. 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 148);
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 iii
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423). 11. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
12. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
13. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 10); 14. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
15. Peraturan Presiden No. 38 tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017-2045 (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 64);
16. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penelitian;
17. Permenristekdikti Nomor 38 Tahun 2019 tentang Prioritas Riset Nasional Tahun 2020- 2024;
18. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan /OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);
19. Peraturan menteri Pertanian No 45/Permentan/OT.210/11/2018 tentang Standar pengelolaan Kinerja Organisasi Lingkup Kementerian pertanian;
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 iv
20. Peraturan Menteri Pertanian No. 07/PERMENTAN/lb.200/2/2018 tentang Pedoman Alih Teknologi Pertanian;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN TENTANG RENCANA STRATEGIS KEPALA BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN TAHUN 2020-2024.
KESATU : Rencana Strategis Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian 2020-2024 yang selanjutnya disebut Renstra Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Renstra Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian wajib dijadikan acuan dan sebagai pedoman dalam perencanaan kegiatan pengelolaan kekayaan intelektual dan alih teknologi.
KETIGA : Renstra Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU dituangkan dalam Rencana Kerja per tahun Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian. KEEMPAT : Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan Renstra Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang dituangkan dalam Rencana Kerja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian.
KELIMA : Keputusan ini muai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Bogor
Pada tanggal, 18 Mei 2020 Kepala Balai
Ketut Gede Mudiarta
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. : 1. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 v
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BALAI PENGELOLA ALIH
TEKNOLOGI PERTANIAN
NOMOR : 145/Kpts/RC.020/H.1.1/5/2020
TENTANG RENCANA STRATEGIS BALAI
PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 vi
D
AFTAR
I
SI
KEPUTUSAN KEPALA BALAI PENGELOLA ALIH
TEKNOLOGI PERTANIAN …i DAFTAR ISI …vi
I
PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang …1 1.2. Kondisi Umum …2 1.3. Capaian Kinerja …4
1.4. Tantangan Kekayaan Intelektual dan Alih Teknologi … 9
II
SASARARAN UMUM KEBIJAKAN, STRATEGI UTAMA,TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM BALAI PATP
2.1. Sasaran Umum Kebijakan …11 2.2. Strategi Umum …11
2.3. Tujuan …11 2.4. Sasaran …11
III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASIDAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 …12
3.2. Rencana strategis Kementerian Pertanian dan Balitbangtan 2020 – 2024 …13
2.4. Sasaran …11
IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN4.1. Target Kinerja …17 4.2. Kerangka Pendanaan …17
V
PENUTUP …19RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 vii
D
AFTAR
G
AMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi …9
Gambar 2 Anggaran Balai PATP (Milyar) …3 Gambar 3 SDM Balai PTAP …4
Gambar 4 Grafik Capaian Pendaftaran dan Capaian Sertifikat dari Invensi Balitbangtan …5
Gambar 5 Pendaftaran dan Sertifikat KI …6
Gambar 6 Proses Alih Teknologi Invensi Balitbangtan …6 Gambar 7 Grafik Capaian Kerjasama Lisensi …7
Gambar 8 Grafik Capaian Lisensi Berdasarkan Perlindungan KI ...8 Gambar 9 Grafik Capaian Royalti Hasil Imbalan Kerjasama Lisensi
Invensi Balitbangtan …9
D
AFTAR
T
ABEL
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin ketat dan kompetitifnya tantangan pembangunan pertanian pada era kemajuan informasi dan transformasi digital, menuntut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), sebagai lembaga riset di bawah Kementerian Pertanian, untuk menghasilkan terobosan-terobosan teknologi inovatif. Teknologi inivatif diarahkan agar memiliki nilai kebaruan IPTEK (scientific recognition) dan bermanfaat (impact recognition), sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang No. 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional IPTEK 2019. Balai PATP sebagai unit pelaksana teknis yang ditunjuk dalam pengelolaan kekayaan intelektual dan alih teknologi, terus berupaya menginisiasi peningkatan pencapaian kualitas dan kuantitas invensi Balitbangtan yang didaftarkan kekayaan intelektual dan alih teknologinya.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Balalai PATP 2020-2024 terutama mengacu kepada (1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, (2) Strategi Induk Pembangunan Pertanian 2015- 2045, (3) Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2019-2024, dan (4) Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2020 - 2024. Balai PATP mendukung arah dan sasaran Strategis Pembangunan Pertanian dan Pangan Lima Tahun ke depan (2020-2024), melalui upaya-upaya pengelolaan alih teknologi, invensi Balitbangtan anytara lain dengan: (1) Penyiapan perlindungan Hak Kekayaan intelektual (HKI) teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian; (2) Pelaksanaan promosi, dan komersialisasi teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian yang bernilai kekayaan intelektual; (3) Pelaksanaan kerjasama alih teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian yang bernilai kekayaan intelektual; (4) serta Penyiapan lisensi teknologi hasil penelitian dan pengembangan pertanian yang bernilai HKI;
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 2 1.2. Kondisi Umum
Balai PATP merupakan unit pelaksana teknis di bawah koordinasi Sekretariat Badan (Gambar 1).
Gambar 1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Balitbangtan meliputi: (1) Sekretariat, (2) Empat Puslitbang yang menangani litbang komoditas, (3) 2 Pusat di bawah Sekjen Pertanian yang pembinaannya oleh Balitbangtan, (4) Tujuh Balai Besar (BB) yang menangani litbang komoditas/bidang keilmuan, (5) Lima belas Balai Penelitian (Balit) komoditas/bidang keilmuan, (6) Tiga Loka Penelitian (Lolit) komoditas/ bidang keilmuan, (7) Tiga puluh tiga Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang melaksanakan pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi, serta (8) Satu Balai
yang berada di bawah Sekretariat (BPATP), menangani alih teknologi dan pemanfaatan teknologi bagi pembangunan pertanian nasional.
Dalam kerangka operasional, dukungan anggaran pengelolaan kekayaan intelektual dan alih teknologi invensi Balitbangtan 2015-2019 relatif berfluktuasi sesuai dengan dinamika kebijakan pembangunan
Seksi PAT
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 3
pertanian (Gambar 2). Alokasi anggaran Balai PATP, sebagian besar (30%) terdistribusi untuk belanja pegawai, peningkatan kapasitas SDM, sarana, dan prasarana, serta belanja barang non operasional lainnya, sedangkan alokasi dana pengelolaan kekayaan intelektual dan alih teknologi hanya berkisar 15-20% dari total pagu. Mulai tahun anggaran 2016 Balai PATP dapat mengelola tambahan DIPA dari dana penerimaan royalti hasil alih teknologi.
Gambar 2. Anggaran Balai PATP (Rp. Milyar)
Sumberdaya Manusia, selain dukungan anggaran sangat berperan signifikan dalam mendukung tugas dan fungsi BPATP. Keragaan SDM BPATP dapat dijelaskan seperti gambar berikut.
1,8 11,4 1,9 0,7 15,8 1,8 10,7 1,9 0,1 14,5 1,9 9,0 1,9 1,1 13,9 1,6 6,8 2,1 2,9 13,4 1,5 34,0 2,2 2,4 40,1 2015 2016 2017 2018 2019
Anggaran Balai PATP
Belanja pegawai Belanja Barang Non Operasional Belanja Barang Operasional Belanja Modal
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 4
Gambar 3. SDM Balai PATP
1.3. Capaian Kinerja
Sesuai tupoksi yang Balai Pengelola Alih teknologi Pertanian (Balai PATP), Balai PATP melakukan pengelolaan kekayaan intelektual meliputi perlindungan paten, merek, cipta, rahasia dagang, dan hak perlindungan varietas tanaman (PVT). Proses perlindungan KI memerlukan waktu yang cukup lama sampai dengan memperoleh sertifikat perlindungan, jangka waktu perolehan sertifikat dari pendaftran paling cepat bisa mencapai 2 sampai 3 tahun, jadi pendaftran yang dilakukan pada tahun pertama kemungkinan bias mendapatkan sertifikat ditahun ke tiga (3) atau tahun berikutnya. Upaya mempercepat hal tersebut Balitbangtan memfasilitasi dengan kegiatan asistensi yang mempertemukan inventor dengan pemeriksa dari Ditjen KI dalam upaya mempercepat proses perlindungan. Grafik berikut menggambarkan
20 ASN
29 PPTK
Pendidikan
S3 : 2, S2 : 5
S1 : 14, SLTA : 27
SLTP : 1
Golongan
II : 1
III : 16
IV : 3
Jabatan Fungsional
Peneliti : 3
Pustakawan : 1
Arsiparis : 1
49
SDM
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 5
capaian pendaftran dan capaian sertifikat dari usulan kekayaan intelektual lingkup Balitbangtan.
Gambar 4. Grafik Capaian Pendaftaran dan Capaian Sertifikat dari Invensi Balitbangtan
Jenis perlindungan yang difasilitasi Balitbangtan adalah perlindungan paten, merek, cipta, dan perlindungan varietas tanaman. Pada grafik berikut digambarkan jumlah perlindungan sesuai dengan jenis perlindungan. 175 466 198 45 42 89 356 60 77 153 379 160 26 25 44 313 35 53
Perolehan Pendaftaran dan Sertifikat KI Invensi Balitbangtan
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 6
Gambar 5. Pendaftaran dan Sertifikat KI
Alih teknologi menjadi salah satu upaya dalam menyebarkan invensi yang telah dilindungi KI kepada pengguna, sesuai fungsinya Balai PATP melaksanakan alih teknologi komersial melalui kerjasama lisensi, hal ini didukung dengan permentan 07 tahun 2018 tentang pedoman alih teknologi pertanian. Proses alih teknologi dapat dilihat seperti gambar berikut;
Gambar 6. Proses Alih Teknologi Invensi Balitbangtan
440 171 57 141 275 167 24 80
Paten Cipta Merek PVT
Capaian Pendaftaran dan Sertifikat KI
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 7
Perkembangan pengelolaan kerjasama lisensi Balitbangtan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini membuktikan bahwa invensi yang dihasilkan peneliti Balitbangtan banyak diminati oleh dunia usaha, pada 5 tahun terakhir kerjasama lisensi didominasi oleh kerjasama alat mesin pertanian dan benih jagung hibrida, selain itu kerjasama lingkup Balitbangtan menerapkan kerjasama lisensi ekslusif (hanya diberikan kepada 1 mitra lisensi) dan non ekslusif (diberikan kepada lebih dari 1 mitra lisensi) hal ini memungkinkan 1 invensi dapat dikerjasamakan lebih dari 1 mitra lisensi. grafik perkembangan kerjasama lisensi dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 7. Grafik Capaian Kerjasama Lisensi
Dari total invensi yang telah mendapatkan perlindungan KI hanya 16% yang telah dikerjasamakan dengan dunia usaha, sehingga hal ini menjadi catatan Balitbangtan bagaimana mengupayakan 84% invensi Balitbangtan terlindungi KI untuk dapat dikembangkan melalui kerjasama lisensi. Perbandingan lisensi beradasarkan jenis perlindungan ditampilkan pada grafik berikut
0 10 20 30 40 50 60 70 2015 2016 2017 2018 2019 32 30 61 55 55
CAPAIAN KERJASAMA LISENSI
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 8
Gambar 8. Grafik Capaian Lisensi Berdasarkan Perlindungan KI
Royalti merupakan kompensisasi yang diterima oleh Balitbangtan dalam proses kegiatan kerjasama alih teknologi melalui lisensi. Royalti diperoleh atas kegiatan komersialisasi yang dilakukan oleh pemegang lisensi selama satu (1) tahun berjalan yang dibayarkan pada tahun berikuitnya setelah data penjualan diverifikasi oleh Tim Verifikator Balitbangtan. Perolehan royalti mengalami kenaikan seperti yang tergambar pada grafik berikut. Kenaikan royalti pada tahun 2017, 2018, dan 2019 dikarenakan adanya kenaikan permintaan pengadaan alat mesin pertanian diantaranya Rice Transplanter Jajar Legowo dan Mini Combine Harvaster serta pengadaan benih jagung hibrida.
23 19 16 6 8 8 7 37 45 45 1 4 8 4 2 0 20 40 60 2015 2016 2017 2018 2019
Capaian Lisensi Berdasarkan Jenis
Perlindungan KI
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 9
Gambar 9. Grafik Capaian Royalti Hasil Imbalan Kerjasama Lisensi Invensi Balitbangtan
Berbagai upaya dilakukan Balitbangtan dalam menderaskan invensi menjadi inovasi, selain promosi juga dilakukan upaya penguatan kelayakan invensi tersebut, apakah sudah siapa atau belum untuk diterapkan oleh dunia usaha. Beberapa upaya yang dilakukan adalah (1) penyusunan aplikasi tingkat kesiap terapan teknologi (TKT), (2) penyusunan panduan prospek bisnis invensi Balitbangtan, (3) kajian
market intelligence yang dirancang diawal penelitian sampai dengan
invensi tersebut siap dikembangkan.
1.3. Tantangan Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Alih Teknologi
Pertanian maju, mandiri, dan modern didukung oleh teknologi inovatif, Balitbangtan sebagai lembaga riset dibidang pertanian dituntut menghasilkan invensi yang mendukung hal tersebut. Dalam mendukung upaya tersebut Balai PATP melakukan strategi dalam upaya proses pengelolaan kekayaan intelektual dan alih teknologi atas invensi yang
Rp767.429.058 Rp3.132.073.751 Rp4.632.773.979 Rp5.107.684.505 Rp9.811.204.467 Rp2.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp10.000.000.000 Rp12.000.000.000 R o y a l t i 2 0 1 5 R o y a l t i 2 0 1 6 R o y a l t i 2 0 1 7 R o y a l t i 2 0 1 8 R o y a l t i 2 0 1 9
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 10
memiliki kualitas. Jaminan kualitas tersebut diupayakan dengan melakukan pengawalan mulai saat invensi tersebut diciptakan sampai dengan invensi tersebut akan dikembangkan melalui kerjasama alih teknologi. Sehingga demikian invensi yang dihasilkan telah siap untuk diterapkan dalam skala luas.
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 11
II. SASARAN UMUM KEBIJAKAN, STRATEGI
UTAMA, TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM
2.1. Sasaran Umum Kebijakan
Sasaran umum kebijakan adalah visi Balai PATP yakni “Menjadi lembaga pengelola alih teknologi inovatif terkemuka mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern”
2.2 Strategi Utama
Strategi utama atau misi Balai PATP adalah:
1. Menghasilkan hak kekayaan intelektual (KI) yang dimanfaatkan mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern;
2. Mewujudkan Balai PATP sebagai Institusi yang transparan, professional dan akuntabel.
2.3. Tujuan
1. Menyediakan layanan pengelolaan KI mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern;
2. Mewujudkan reformasi birokrasi di lingkungan Balitbangtan; 3. Mengelola anggaran Balitbangtan yang akuntabel dan berkualitas.
2.4. Sasaran
1. Termanfaatkannya teknologi inovatif Balitbangtan;
2. Terselenggaranya Birokrasi Balai PATP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 12
III. ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA
REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024
Pembangunan ekonomi dalam lima tahun ke depan diarahkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam pengelolaan sumber daya ekonomi, dan dalam menggunakan sumber daya tersebut untuk memproduksi barang dan jasa bernilai tambah tinggi untuk memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor. Hasilnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang berkualitas yang ditunjukkan dengan keberlanjutan daya dukung sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan secara adil dan merata. Pembangunan ekonomi akan dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu: (1) pengelolaan sumber daya ekonomi, dan (2) peningkatan nilai tambah ekonomi. Kedua pendekatan ini menjadi landasan bagi sinergi dan keterpaduan kebijakan lintas sektor yang mencakup sektor pangan dan pertanian, kemaritiman dan perikanan, industri pengolahan, pariwisata, ekonomi kreatif, dan ekonomi digital. Pelaksanaan kedua fokus tersebut akan didukung dengan perbaikan data untuk menjadi rujukan pemantauan dan evaluasi capaian pembangunan, serta perbaikan kualitas kebijakan.
Sasaran yang akan diwujudkan dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas pangan dan pertanian lima tahun mendatang adalah meningkatnya daya dukung dan kualitas
sumber daya ekonomi sebagai modalitas bagi pembangungan ekonomi yang berkelanjutan. Arah kebijakan dalam mencapai sasaran
tersebut adalah peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 13 3.2. Renstra Kementan dan Balitangtan 2020 – 2024
Arah kebijakan pembangunan pertanian dan pangan seperti yang tertuang adalam Renstra Kementan 2020-2024 merupakan kelanjutan dari periode sebelumnya dengan menitikberatkan kepada pembangunan pertanian menuju pertanian industri, dari sistem pertanian tradisional menuju sistem pertanian modern sesuai dengan arahan Presiden agar melakukan transformasi ekonomi. Berdasarkan RPJMN Tahun 2020-2024, sektor pertanian dititikberatkan dalam agenda pembangunan memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Sebagai penerjemahan visi “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandasakan Gotong Royong”, pembangunan pertanian dan pangan diarahkan mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani.
Pertanian maju bisa diartikan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian yang mampu meningkatnya produktivitas kerja dan kesejahteraannya. Pertanian maju ditinjau dari indikator ekonomi, bisa diartikan sebagai gambaran kestabilan lembaga dan pranata pertanian dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan sekaligus menyumbang dalam penciptaan/penyerapan tenaga kerja. Sedangkan pertanian mandiri bisa diartikan bahwa dalam pembangunan pertanian berdasarkan kemampuan dalam negeri sesuai dengan kondisi masyarakat. Pertanian mandiri diindikasikan dengan memiliki kemampuan ilmu pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya pertanian, memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dalam memenuhi kebutuhan pembangunan pertanian, mampu mendorong tumbuhnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang maju dan memiliki kemampuan mendorong tumbuhnya kreativitas untuk selalu aktif dan bekerjasama dengan pihak lain. Pertanian modern sejalan dengan revolusi industri 4.0 sehingga pertanian modern yang dikembangkan memiliki karakteristik: memproduksi sesusai kebutuhan, bernilai ekonomi tinggi, produktivitas tinggi serta bersifat ramah lingkungan dan berkelanjutan. Arah kebijakan pembangunan pertanian, lebih lanjut dituangkan dalam 5 (lima ) program: (1) Dukungan Manajemen; (2) Riset Pengembangan dan Inovasi; (3) Vokasi, (4)
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 14
Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan; dan (5) Peningkatan Nillai Tambah, Daya Saing dan Industrialisasi.
Arah kebijakan dan program pembangunan pertanian yang tertuang dalam Renstra Kementan, lebih lanjut diacu dalam merumuskan arah kebijakan dan program Balitbang 2020- 2024. Dalam kerangka pencapaian sasaran umum kebijakan, strategi utama, sasaran strategis, dan program Balitbangtan maka arah kebijakan Balitbangtan 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Mendorong penciptaan teknologi inovatif pertanian secara
terpadu dalam rangka menjawab kebutuhan pembangunan pertanian melalui strategi: (1) penguatan kerjasama penelitian dan pengembangan dengan berbagai pihak (lembaga penelitian pertanian dan pengguna), serta secara berkala melakukan evaluasi mandiri (self evaluation) terhadap state of the art dari inovasi yang dikembangkan; (2) penguatan padu padan program penelitian, pengkajian, dan diseminasi dengan program penyuluhan pertanian;
2. Mendorong pengembangan teknologi inovatif melalui strategi (1)
pengembangan teknologi inovatif yang telah dilakukan berbagai pihak dalam mempercepat pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan bagi stakeholders dan (2) penguatan sinergi kegiatan penelitian dan pengkajian teknologi pertanian dengan stakeholder;
3. Mengembangkan kegiatan pengkajian teknologi pertanian spesifik lokasi melalui strategi: (1) pengkajian teknologi inovatif pertanian spesifik lokasi/pengguna, dan (2) pengembangan kajian teknologi inovatif untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang bersifat antisipatif dan responsif bagi pemecahan masalah pembangunan pertanian wilayah.
4. Memperkuat pemanfaatan teknologi inovatif dengan strategi (1)
penderasan diseminasi hasil litbang pertanian dengan mengembangkan Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC), (2)
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 15 penguatan pengelolaan alih teknologi pertanian melalui akselerasi komersialisasi hasil litbang, dan (3) peningkatan efektifitas pendampingan dan pengawalan teknologi inovatif mendukung program strategis Kementan.
5. Memperkuat “corporate organization” Balitbangtan melalui
strategi penguatan manajemen program, mindset, timing, SDM,
anggaran, serta sarana dan prasarana.
Arah kebijakan tersebut dioperasionalkan dalam program Balitbangtan pada periode 2020-2024 yakni akselerasi penciptaan dan pemanfaatan
teknologi inovatif mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern. Lebih lanjut program Balitbangtan dijabarkan secara
operasional ke dalam kegiatan-kegiatan litbang, termasuk didalamnya adalah kegiatan Balai PATP.
Pada periode 2020-2024 Balai PATP menetapkan kebijakan pemanfaatan sumber daya untuk menjawab isu-isu strategis melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Peningkatan invensi Balitbangtan yang dilindungi HKI dan pengelolaannya;
2. Fasilitasi kerjasama invensi hasil Balitbangtan yang dilindungi HKI kepada dunia usaha;
3. Pengukuran dan Penerapan TKT hasil-hasil penelitian;
4. Promosi invensi hasil Balitbangtan yang dilindungi HKI kepada dunia usaha;
5. Analisis kebijakan untuk penderasan alih teknologi hasil Balitbangtan berbasis HKI kepada dunia usaha melalui lisensi dan inkubasi teknologi;
6. Pengelolaan Database HKI dan informasi alih teknologi; 7. Pemantauan kerjasama alih teknologi;
8. Pemanfaatan royalti hasil PNBP untuk peningkatan kapasitas penelitian dan pemberian imbalan kepada inventor atau pemulia; 9. Penerapan teknologi melalui inkubasi bisnis;
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 16
10. Pengembangan sarana, sumber daya manusia, dan kelembagaan Balai PATP;
11. Penyelenggaraan kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran.
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 17
IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA
PENDANAAN
4.1. Target Kinerja
Untuk mewujudkan visi dan misi Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian dalam mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Badan Litbang Pertanian, Balai PATP menetapkan 3 (tiga) tujuan dengan 3 (sembilan) sasaran strategis sebagai bagian dari arah pencapaian target kinerja Balai Pengelola Alih teknologi Pertanian.
Target kinerja Balai PATP 2020- 2024 adalah tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh Balai PATP dalam periode 2020-2024. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja tersebut maka setiap sasaran strategis memilliki indikator kinerja, yang menjadi indiktor kinerja utama Balai PATP. Indikator kinerja tersebut kemudian di turunkan (cascading) ke dalam masing-masing program dan sasaran program. Indikator sasaran program merupakan capaian outcome yang diperlukan untuk mencapai indikator sasaran strategis. Selanjutnya, sasaran program diturunkan ke dalam kegiatan-kegiatan dan indikatornya. Untuk lebih mendetailkan lagi, sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis Balai PATP dan setiap indikator sasaran program dan kegiatan tertuang dalam matriks target kinerja pada lampiran Renstra ini.
4.2. Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan Balai PATP yang bersumber dari APBN mengacu kepada pengelompokan sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai; 2. Belanja Operasinal; 3. Belanja Non Oerasional; 4. Belanja Modal.
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 18
Kegiatan terkait dengan pengelolaan kekayaan intelektual dan alihteknologi termasuk kedalam kelompok belanja operasional yang alokasinya berkisar antara 20 – 25 % dari total pagu Balai PATP, Selain bersumber dari APBN, kegiatan Balai PATP diperoleh dari 20% pendapatan royalti alih teknologi.
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 19
V. PENUTUP
Rencana Strategis Balai PATP tahun 2020- 2024 merupakan dokumen perencanaan pembangunan lima tahun ke depan sebagai dukungan terhadap program Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dokumen ini berisi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan strategi sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap kinerja Balai PATP.
Menjadi lembaga pengelola alih teknologi inovatif terkemuka mendukung pertanian maju, mandiri, dan modern sebagai tujuan Balai PATP. Apabila dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada Rencana Strategis Balai PATP Tahun 2020-2024, maka akan dilakukan penyempurnaan sebagaimana semestinya
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 20
LAMPIRAN
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 20 Lampiran 1. No Program /kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Baseline Target 2020 2021 2022 2023 2024 1 Invensi Yang Didaftarkan Perlindungan HKI, Promosi, Naskah Perjanjian Lisensi
1 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan pertanian yang terdaftar HKI (invensi)
42 43 45 46 46
2 Jumlah lisensi hasil penelitian dan pengembangan pertanian (naskah lisensi)
9 10 10 11 12
3 Nilai indeks penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birtokrasi 22,2 0 22,2 1 22,2 2 22,2 4 22,2 5 4 Nilai kinerja (berdasarkan PMK
yang berlaku)
19 19,5 20 20,2 5
20,5
RENSTRA BALAI PATP 2000-2004 20
Informasi Lebih Lanjut
Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian
Jl. Salak No 22 Bogor