• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan dapat mencerminkan kecerdasan serta harkat dan martabat suatu bangsa. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Puguh : 2013). Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam proses pembelajaran siswa dan guru dituntut untuk lebih aktif. Siswa harus aktif dalam kegiatan belajar mengajar, sedangkan guru juga harus aktif memancing kreatifitas anak didiknya sehingga dialog dua arah terjadi dengan sangat dinamis. Adapun kelebihan dari KTSP adalah memberi alokasi waktu pada kegiatan pengembangan diri siswa. Siswa tidak hanya mengenal teori, tetapi diajak untuk terlibat dalam sebuah pengalaman belajar (Riandari , 2007). Dalam KTSP, tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah siswa memahami bahasa Indonesia dan

(2)

menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa. Siswa mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis (BSNP, 2006).

Proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk belajar mengajar yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan bagaimana proses pembelajaran yang dialami siswa sebagai peserta didik. Kenerhasilan pembelajaran juga menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik. Keberhasilan pembelajaran tidak lepas dari peran guru. Guru dituntut untuk menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif, yaitu pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan dalam proses kegiatan pembelajaran. Guru yang profesional mendesain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan yang akan dicapai sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan dapat memotivasi siswa. Ketepatan dalam memilih model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Selain peran guru, keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan keterlibatan siswa secara aktif, maka proses pembelajaran akan lebih menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Lain halnya jika siswa hanya dianggap sebagai objek pendidikan, dimana siswa bersikap pasif dalam proses pembelajaran. Maka tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara optimal tidak terwujud. Keberhasilan dari proses pembelajaran dapat diketahui dari hasil akhir kegiatan tersebut yaitu pada evaluasi pembelajaran. Melalui evaluasi dapat diketahui hasil dari prestasi belajar siswa. Wujud nyata dari prestasi belajar adalah nilai. Dengan nilai yang baik dapat dikatakan bahwa siswa

(3)

tersebut mendapatkan prestasi belajar yang baik pula. Sebaliknya jika nilai dibawah rata-rata seluruh siswa, maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajarnya rendah atau tidak baik

Menurut guru kelas 2 SDN Jimbaran 02, dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia terutama ketika menjelaskan materi masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah, tanya jawab dan kegiatan yang lebih berpusat pada guru. Aktivitas siswa dapat di katakan hanya mendengarkan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting saja, dan menjawab pertanyaan jika ditunjuk, ada pula beberapa siswa yang mengantuk, bermalas-malasan dan melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Dengan kata lain guru belum menerapkan metode pembelajaran inovatif sehingga siswa masih sangat pasif, kurang kreatif dan kurang antusias.

Permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di kelas 2 SDN Jimbaran 2 Kabupaten Pati di atas menunjukkan kurangnya antusiasme dan ketertarikan siswa terhadap proses pembelajaran yang pada akhirnya mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain itu hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia yang didapatkan masih rendah, hal ini ditunjukkan pada nilai ulangan harian mereka belum begitu memuaskan. Dari 15 orang siswa baru 3 anak atau 20% siswa yang nilainya sama atau lebih dari 70 (tabel 1.1).

Tabel 1.1

Frekuensi Hasil Ulangan Harian Bahasa Indonesia Frekuensi Bahasa Indonesia

KKM

Siswa Tuntas 3

70 Siswa Belum Tuntas 12

% Ketuntasan 20%

Berdasarkan akar masalah yang ditemukan, faktor utama yang harus segera dicari solusinya adalah bagaimana cara agar proses

(4)

pembelajaran yang dilakukan menarik antusiasme siswa sehingga siswa tidak hanya mendengar dan mencatat penjelasan guru, dan menjawab soal, tetapi juga mampu menuangkan ide-ide kreatif mereka dalam bentuk tulisan, menyimpulkan dan mengkomunikasikan pesan pelajaran baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelas.

Salah satu solusi untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran adalah dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC). CIRC merupakan model pebelajaran yang mengedepankan komposisi terpadu membaca dan menulis secara kooperatif. Sintaknya adalah dengan membentuk kelompok heterogen empat orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, mempresentasikan hasil kelompoknya dan melakukan refleksi.

Berdasarkan beberapa penelitian tindakan kelas, ternyata model CIRC mampu meningkatkan minat belajar, keterampilan menulis dan kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil Penelitian yang dilakukan Zulaekah (2012) menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan minat belajar dan kemampuan menulis paragraf deskriptif pada siswa kelas IV MI Ma’arif Klangon mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan nilai signifikan minat antara pretest dengan siklus I sebesar 0,332 atau 33,2% dan nilai signifikan minat siklus I ke siklus II mengalami peningkatan menjadi 1,00 atau 100%. Sedangkan angka signifikan kemampuan menulis siswa menyusun paragraf deskripsi pretest dengan nilai kemampuan siklus satu sebesar 0,396 atau 39,6% dan pada nilai signifikan siklus I dengan siklus II sebesar 1,00 atau 100% dengan nilai 7,5.

Sementara penelitian Widyasari dkk (2013) menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

(5)

Compotition (CIRC) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Geografi SMA XI IPS SMA Negeri 1 Talun semester genap tahun ajaran 2012/2013. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan rata-rata keamampuan berpikir kritis siswa yang menerapkan model pembelajaran CIRC lebih tinggi dari pada kelas yang menerapkan pembelajaran konvensional. Hal ini memberikan gambaran bahwa model pembelajaran CIRC memiliki dampak yang positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ari Surestiani dkk (2014). Penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas IV di SD Negeri 1 Denbantas Kecamatan Tabanan tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata persentase hasil belajar pada siklus I sebesar 68,00% dengan kategori sedang, rata-rata persentase hasil belajar pada siklus II sebesar 82,17% dengan kategori tinggi. Terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 14,50%.

Berdasarkan latar belakang dan beberapa kajian penelitian di atas maka untuk memperbaiki proses dan hasil belajar Bahasa indonesia siswa kelas 2 SDN Jimbaran 02 akan diterapkan model pembelajaran CIRC. Diharapkan setelah tindakan pembelajaran dilakukan, rata-rata ulangan harian mata pelajaran Bahasa Indonesia meningkat menjadi sekurang-kurangnya mencapai 80. Setelah dilakukan pembelajaran, diharapkan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia meningkat menjadi 80%.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada permasalahan yang perlu dikaji untuk dicarikan solusi permasalahannya. Permasalahannya dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(6)

a. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Proses pembelajaran yang kurang menarik.

c. Pemilihan model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional.

d. Nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia,.rata- rata masih dibawah 66.

1.3Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien dan terarah. Adapun hal- hal yang membatasi penelitian ini antara lain:

a. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas 2 SDN Jimbaran 2 Kecamatan Kayen Kabupaten Pati tahun pelajaran 2016/ 2017.

b. Penelitian dilakukan atas dasar hasil observasi proses dan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelumnya yang masih rendah sehingga penelitian ini difokuskan pada peningkatan proses dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimanakah model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SDN Jimbaran 02 tahun pelajaran 2016/2017?

b. Apakah melalui model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SDN Jimbaran 02?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

a. Mengembangkan model pembelajaran CIRC dalam rangka meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SDN Jimbaran 02.

(7)

b. Meningkatkan proses dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 2 SDN Jimbaran 02.

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1.6.1 Manfaat Teoretis

Memberikan kontribusi bahwa dengan menggunakan model CIRC dapat meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan siswa. Sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini meliputi manfaat bagi siswa, bagi guru, dan bagi sekolah. Ketiga manfaat praktis tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

1) Bagi siswa

Siswa dapat meningkatkan keterampilan dan hasil belajarnya melalui model CIRC, serta dapat merasakan suatu proses pembelajaran yang menarik sehingga menumbuhkan semangat untuk belajar.

2) Bagi guru

Guru mempunyai bekal pengalaman dalam pengembangan profesionalismenya serta memahami pentingnya inovasi untuk mendukung kegiatan perbaikan dalam proses pembelajaran.

3) Bagi sekolah

Apabila seluruh siswa mampu mencapai hasil belajar sesuai prosentase kelulusan yang telah ditetapkan, otomatis akan meningkatkan prestasi sekolah secara umum. Output dari lulusan sekolah tersebut akan menjadi outcome yang baik pada jenjang pendidikan berikutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun kelengkapan yang harus dibawa pada saat Klarifikasi adalah data isian Saudara yang tercantum pada aplikasi (SPSE) dan semua dokumen penawaran, Administrai, Teknis

bahan yang mudah diperolehi 4.2.2 Membuat kraf topeng muka.. 41 PEPERIKSAAN

Metode Internal Rate of Return, diperoleh tingkat bunga sebesar 10.1% yang menyamakan nilai sekarang investasi rumah makan dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih rumah makan

4.10 Uji Signifikan Perbedaan Rata-rata Posttest Reinforcement Positif dan Reinforcement Negatif

PENGARUH INVESTASI HUMAN CAPITAL D AN PERPUTARAN MOD AL KERJA TERHAD AP PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TELAH LISTING D I BURSA EFEK IND ONESIA. Universitas Pendidikan

Bagi fakir miskin dan anak terlantar seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah dan Pemerintah Daerah memberikan

dari nilai tambah yang dihasilkan oleh kemampuan Human Capital tersebut atau.. biasa disebut dengan Value Added Human

PENGARUH INVESTASI HUMAN CAPITAL D AN PERPUTARAN MOD AL KERJA TERHAD AP PROFITABILITAS PERUSAHAAN BUMN YANG TELAH LISTING D I BURSA EFEK IND ONESIA.. Universitas