• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK

BALITA DI PUSKESMAS PANYABUNGAN JAE KABUPATEN MANDAILING NATAL

TAHUN 2014

SKRIPSI

Oleh :

NIM. 121021118 LENNI MARLINA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi

:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS PANYABUNGAN

JAE KABUPATENMANDAILING NATAL

TAHUN 2014

Nama Mahasiswa : LENNI MARLINA

Nomor Induk Mahasiswa : 121021118

Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Peminatan : Epidemiologi

Tanggal Lulus : 26 Januari 2015

Disahkan Oleh Komisi Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH

NIP. 19490417 197902 1 001 NIP. 19590818 198503 2 002 drh. Rasmaliah, M.Kes

Medan, Januari 2015 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan,

(3)

ABSTRAK

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan bawah yang disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2005 menyatakan bahwa proporsi kematian balita karena saluran pernafasan di dunia adalah 19 –26 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal tahun 2014.

Jenis penelitian ini adalah dengan observasional dengan pendekatan cross

sectional. Sampel penelitian ini adalah purposive sampling sebanyak 100 orang.

Data dianalisa secara deskriptif dan diuji secara statistik dengan Chi Square dengan

95% CI.

Hasil penelitian diperoleh proporsi penderita ISPA sebanyak 61 % , tertinggi pada kelompok umur ≥12 -<36 bulan (58%), jenis kelamin laki-laki 52%, status gizi baik 94%, status Asi Ekslusif 39%, status imunisasi lengkap 71%. Hasil analisa statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status imunisasi (p=0,001, RP;1,819; 95% CL 1,393-2,734), ventilasi (p=0,003, RP;1,633 95% CL 1,256-2,123) ,kepadatan hunian (p<0,001, RP; 2,124; 95% CL 1,461-3,087), anti nyamuk bakar(p<0,001, RP; 1,976; 95% CL 1,545-2,529) dan perokok (p<0,001,RP; 2,339; 95%CL 1,743-3,138) dengan kejadian ISPA.

Disarankan kepada petugas kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan syarat rumah sehat.

Kata Kunci : ISPA, Status Imunisasi, Ventilasi, Kepadatan Hunian, Obat Nyamuk Bakar, Perokok

(4)

ABSTRACT

Acute Respiratory Infection (ARI) is acute infection on upper and lower part of respiratory tract caused by virus,fungus and bacteria. Based on data of World Health Organization (WHO) in 2005 the proportion of neonate mortality caused by the respiratory infection is 19 – 25 %. The objective of this research is to study factor related to incidence of ARI on baby or neonate at the area Health Center of Panyabungan Jae Mandailing Natal Regency in 2014.

This research is observational study using cross sectional approach. The sample of this research is purposive sampling for 100 person. The data was analyzed by descrivtive study and tested by Chi Square test with 95% CL.

The result of research indicates that proportion of patien with ARI is 61 %, the higher on the rage of age group ≥ 12 - < 36 month old ( 58), female for 52 %, a good nutrition status for 94 %, status with exclusive breast milk 39 %, status of complete immunization for 71 %. The result of statistic analysis indicates that is a significant correlation between immunization status (p=0,001, RP;1,819; 95% CL 1,393-2,734),, ventilation (p=0,003, RP;1,633 95% CL 1,256-2,123), occupation density (p<0,001, RP; 2,124; 95% CL 1,461-3,087), burnt anti-mosquito (p<0,001, RP; 1,976; 95% CL 1,545-2,529), and smoking (p<0,001,RP; 2,339; 95%CL 1,743-3,138) with incident of ARI.

It is suggested to the health staff to increase the knowledge of society about the importance of immunization and of health house.

Keywords: ARI, Immunization status, Ventilation, Occupation density, BurntAnti- musquito, Smoker

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Lenni Marlina

Tempat/ Tanggal Lahir : Sitinjak, 21 Maret 1979

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Kawin

Anak ke

: 2 dari 5 Bersaudara

Alamat Rumah

: Asrama Polsek Panyabungan Kecamatan

Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1987-1992 : SD Negeri 2 Sitinjak Tapanuli Selatan 2. Tahun 1993-1995 : SMP Negeri 4 Padang Sidimpuan 3. Tahun 1996-1998 : SPK DepKes RI Medan

4. Tahun 1999-2001 : Akademi Kebidanan DepKes Padang Sidimpuan 5. Tahun 2012-2014 : Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Riwayat Pekerjaan :

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Allah swt atas

berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Anak Balita di

Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing

Natal Tahun 2014”.

Skripsi ini penulis persembahkan kepada suami tercinta Herianto

dan anak-anakku tersayang Jenni Hartati, Maya Fadilah dan Aji Jamil

Rafif yang dengan penuh cinta memberikan doa, dan dukungan kepada

penulis.

Pada kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan terima

kasih kepada Bapak Prof. dr. Sori Muda Sarumpaet, MPH selaku dosen

pembimbing I dan Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku dosen pembimbing

II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Kepada Ibu dr.

Rahayu Lubis, M.Kes. PhD selaku dosen penguji I dan Bapak dr. H.

Makmur Sinaga, MS selaku dosen penguji II yang telah bersedia menguji

(7)

dan memberikan masukan dan pengarahan kepada penulis dalam

penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak, untuk ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS. Selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu drh. Rasmaliah, M. Kes selaku Ketua Departemen Epidemiologi

FKM USU.

3. Ibu Fitri , SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing akademik.

4. Kepala Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Bener Meriah

beserta Staf Pegawai yang telah memberikan izin penelitian dan telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.

5. Seluruh Dosen dan Staf Pegawai Fakultas Kesehatan Masyarakat

USU.

6. Ibu Ratna yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Orangtuaku tercinta, Ali Game Silalahi dan Alm. Rohana Siregar

(8)

8. Teristimewa sahabat-sahabat seperjuanganku Yunita Kemala Dewi,

Heny Oktaviani Siregar, Dony Alfredo Hutapea, Abdi Fadhillah,

terima kasih telah menjadikan penulis sebagai bagian dari keluarga

kalian, telah mau mendengarkan keluh kesah penulis, dan selalu

memberikan dukungan semangat dan doa, semoga persaudaraan kita

tak lekang oleh waktu.

9. Buat teman-teman

seperjuangan

di Peminatan Departemen

Epidemiologi 2012, teman-teman Kenari 6 dan seluruh teman-teman

ekstensi 2012 dan banyak lagi yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu, terima kasih untuk setiap doa dan motivasi yang diberikan.

10. Serta semua pihak yang telah berjasa yang tidak bisa disebutkan satu

persatu, atas bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna

bagi fakultas, pengembangan ilmu dan masyarakat.

Medan, Januari 2015

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

RIWAYAT HIDUP PENULIS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.3.1 Tujuan Umum ... 3 1.3.2 Tujuan Khusus ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Defenisi ISPA ... 5

2.2 Etiologi ISPA ... 5

2.3 Gejala ISPA ... 6

2.4 Cara Penularan ISPA ... 6

2.5 Diagnosa dan Klasifikasi ISPA ... . 7

2.6 Epidemiologi ISPA ... 8

2.6.1 Distribusi Penyakit ISPA ... 8

2.6.2 Determinan Penyakit ISPA ... 9

2.7 Pencegahan Penyakit ISPA ... 19

2.7.1 Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention) ... 19

2.7.2 Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention) .. 20

2.7.3 Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention) ... 21

2.8 Kerangka Konsep ... 23

BAB 3 METODE PENELITIAN... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

(10)

3.3.2 Sampel ... 25

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 26

3.4.1 Data Primer ... 26

3.4.2 Data Sekunder ... 27

3.5 Teknik Analisa Data... 27

3.5.1 Analisi Univariat ... 27

3.5.2 Analisis Bivariat ... 28

3.6 Definisi Operasional ... 28

3.7 Aspek Pengukuran ... 32

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 34

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 34

4.1.1 Geografis... 34 4.1.2 Demografi ... 34 4.2 Analisis Univariat ... 34 4.2.1 Kejadian ISPA... 35 4.2.2 Faktor Balita ... 35 4.2.3 Faktor Ibu ... 37

4.2.4 Faktor Lingkungan Rumah ... 38

4.3 Analisis Bivariat ... 41

4.3.1 Hubungan Umur dengan Kejadian ISPA ... 42

4.3.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian ISPA ... 42

4.3.3 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA ... 43

4.3.4 Hubungan Status Asi Ekslusif dengan Kejadian ISPA 44 4.3.5 Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA . 44 4.3.6 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPA ... 45

4.3.7 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPA ... 46

4.3.8 Hubungan Ventilasi dengan Kejadian ISPA ... 46

4.3.9 Hubungan Kepadatan Hunian dengan Kejadian ISPA 47 4.3.10 Hubungan Pemakaian Anti Nyamuk Bakar dengan Kejadian ISPA ... 48

4.3.11 Hubungan Bahan Bakar Untuk Masak dengan Kejadian ISPA ... 48

4.3.12 Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPA... 49

BAB 5 PEMBAHASAN ... 51

5.1 Analisis Univariat ... 51

5.1.1 Proporsi ISPA ... 51

5.2 Analisa Bivariat ... 52

5.2.1 Hubungan Umur dengan Kejadian ISPA... 52

5.2.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian ISPA ... 54

(11)

5.2.5 Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA ... 59

5.2.6 Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPA ... 61

5.2.7 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPA ... 62

5.2.8 Hubungan Ventilasi dengan Kejadian ISPA... 63

5.2.9 Hubungan Kepadatan Hunian dengan Kejadian ISPA 64 5.2.10 Hubungan Pemakaian Anti Nyamuk Bakar dengan Kejadian ISPA ... 66

5.2.11 Hubungan Bahan Bakar untuk Masak dengan Kejadian ISPA ... 67

5.2.12 Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPA... 69

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 71

6.1 Kesimpulan ... 71

6.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Master Data

Lampiran 2 : Hasil Pengolahan Data Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Kejadian ISPA pada anak balita di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten

Mandailing Natal Tahun 2014 ... 35 Tabel 4.2 Distribusi Proporsi Anak Balita Berdasarkan Faktor Anak

Balita (Umur, Jenis Kelamin, Status Gizi, Status Asi Ekslusif, Status Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Manadailing Natal ... 36 Tabel 4.3 Distribusi Proporsi Berdasarkan faktor ibu (Pendidikan dan

pekerjaan) di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 37 Tabel 4.4 Distribusi Proporsi Lingkungan Rumah Berdasarkan Ventilas

di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 38 Tabel 4.5 Distribusi Proporsi Lingkungan Rumah Berdasarkan

Kepadatan Hunian Tidur di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 39 Tabel 4.6 Distribusi Proporsi Lingkungan Rumah Berdasarkan

Pemakaian Anti Nyamuk Bakar di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 40 Tabel 4.7 Distribusi Proporsi Lingkungan Rumah Berdasarkan Bahan

Bakar Untuk Masak di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 40 Tabel 4.8 Distribusi Proporsi Lingkungan Rumah Berdasarkan

Keberadaan Perokok di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 41 Tabel 4.9 Hubungan Umur dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di

Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 42

Tabel 4.10 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 42

(13)

Tabel 4.11 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Nata ... 43 Tabel 4.12 Hubungan Status Asi Ekslusif dengan Kejadian ISPA pada

Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 44 Tabel 4.13 Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA pada

Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 44 Tabel 4.14 HubunganPendidikan Ibui dengan Kejadian ISPA pada Anak

Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 45 Tabel 4.15Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPA pada Anak

Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 46 Tabel 6.16 Hubungan Ventilasi dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 46 Tabel 6.17 Hubungan Kepadatan Hunian dengan Kejadian ISPA pada

Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 47 Tabel 6.18 Hubungan Pemakaian Anti Nyamuk Bakar dengan Kejadian

ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 48 Tabel 6.19 Hubungan Bahan Bakar Masak dengan Kejadian ISPA pada

Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 48 Tabel 6.20 Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPA pada

Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Kabupaten Mandailing Natal ... 49

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Diagram Pie Distribusi Proporsi ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014 ... 51 Gambar 5.2 Diagram Batang Hubungan Umur dengan Kejadian ISPA

pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014 ... 52 Gambar 5.3 Diagram Batang Hubungan Jenis Kelamin dengan

Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 54 Gambar 5.4 Diagram Batang Hubungan Status Gizi dengan Kejadian

ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014 ... 56 Gambar 5.5 Diagram Batang Hubungan Status Asi Ekslusif dengan

Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 57 Gambar 5.6 Diagram Batang Hubungan Status Asi Imunisasi dengan

Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 59 Gambar 5.7 Diagram Batang Hubungan Pendidikan Ibu dengan

Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 61 Gambar 5.8 Diagram Batang Hubungan Pekerjaan Ibu dengan

Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 62 Gambar 5.9 Diagram Batang Hubungan Ventilasi dengan Kejadian

ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014 ... 63 Gambar 5.10 Diagram Batang Hubungan Kepadatan Hunian dengan

Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 64 Gambar 5.11 Diagram Batang Hubungan Pemakaian Anti Nyamuk

(15)

Gambar 5.12 Diagram Batang Hubungan Bahan Bakar Untuk Masak dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 67 Gambar 5.13 Diagram Batang Hubungan Bahan Keberadaan Perokok

dengan Kejadian ISPA pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Panyabungan Jae Tahun 2014... 69

Referensi

Dokumen terkait

peneliti yaitu analisis data kualitatif, sesuai dengan konsep yang diberikan. Miles and Huberman dan spradley dalam bukunya

Pada bangunan pusat seni tari tradisional ini, pencahayaan alami yang utama dan akan diterapkan berasal dari pancaran sinar matahari langsung yang masuk ke dalam

Denah yang baik untuk bangunan rumah di daerah gempa adalah sebagai berikut: (Sumber: (Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan.. Gempa,

Asuransi bintang Tbk Cabang Pekanbaru pada item kebijakan pemberian bonus dan komisi dominan berada pada kategori setuju sebanyak 20 responden, pada item insentif yang

Proses sosialisasi pada tahap ini dapat digambarkan melalui kerangka A-G-I-L yang diperkenalkan oleh Talcott Parsons dalam menganalisis tindakan-tindakan sosial (D.P. Fase-fase

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

6. Jika 27 gram Al direaksikan dengan 24 gram S, maka berdasarkan hukum Proust, pernyataan berikut yang benar adalah.. Jika dalam senyawa kalsium oksida terdapat 4 gram Ca

Resolusi detektor dikatakan baik jika mempunyai nilai FWHM kecil sehingga mampu memisahkan spektrum puncak dengan energi yang berdekatan, sedangkan efisiensi detektor