• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aldo Wirastana Adinegara¹, Muhamad Iqbal², Mursid Mufti Ahmad 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aldo Wirastana Adinegara¹, Muhamad Iqbal², Mursid Mufti Ahmad 3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Online 2020, e-ISSN : 2715-5668

188

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR LANTAI 25 AREA TOWER A

PROYEK TRANSPARK BINTARO TANGERANG SELATAN

Aldo Wirastana Adinegara¹, Muhamad Iqbal², Mursid Mufti Ahmad3

Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta. Jalan Prof. Dr. G. A. Siwabessy, Kampus UI Depok 16424.

Telepon : (021) - 7270044, (021) - 7270036 ; Ext. 217 ; Fax : (021) - 7270034. E - mail : aldowiranegara@gmail.com¹, muhiqbale24@gmail.com², mursidmufti@gmail.com³

ABSTRACT

The implementation of structural work on the 25th floor, Tower A area of the Bintaro Transpark Project uses a semi system on the work of columns, beams and slabs. The implementation of the work consists of measurement, finishing, formwork and casting. This final project aims to calculate labor and tool productivity, equipment and material requirements, as well as work volume, arrange work implementation schedules, and explain work implementation methods. The research method used is to process data obtained from interviews, field trips, and literature studies to achieve the objectives of this final project. The final result concludes that the stresses and deflections that occur in the formwork of columns, beams, and slabs do not exceed the prevailing stress and deflection permits. Implementation of rebar work consists of preparation, fabrication to installation. The implementation of formwork consists of preparation, fabrication, installation and dismantling. The casting work consists of preparation, casting and maintenance.

Keywords :Casting ; Formwork ; Productivity ; Reinforcement ; Scheduling.

ABSTRAK

Pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25 area Tower A Proyek Transpark Bintaro Tangerang Selatan menggunakan semi sistem pada pelaksanaan pekerjaan kolom, balok, dan pelat lantai. Pelaksanaan pekerjaan terdiri dari pekerjaan pengukuran, pembesian, bekisting, hingga pengecoran. Proyek akhir ini bertujuan untuk menghitung produktivitas tenaga kerja dan alat, kebutuhan alat dan bahan, serta volume pekerjaan, menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan, serta menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan. Metode penelitian yang digunakan ialah mengolah data yang didapat dari wawancara, kunjungan lapangan, serta studi kepustakaan untuk mencapai tujuan dari proyek akhir ini. Hasil akhir menyimpulkan bahwa tegangan dan lendutan yang terjadi pada bekisting kolom, balok, dan pelat lantai tidak melebihi tegangan dan lendutan izin yang berlaku. Pelaksanaan pekerjaan pembesian terdiri dari persiapan, fabrikasi, hingga pemasangan tulangan. Pelaksanaan pekerjaan bekisting terdiri dari persiapan, fabrikasi, pemasangan, dan pembongkaran. Pelaksanaan pekerjaan pengecoran terdiri dari persiapan, pengecoran, dan perawatan.

Kata Kunci : Bekisting ; Pembesian ; Pengecoran ; Penjadwalan ; Produktivitas.

PENDAHULUAN

Konstruksi bangunan bertingkat semakin banyak dibangun akibat dari semakin kurangnya ketersediaan lahan. Dalam mendesain bangunan gedung bertingkat sangat penting untuk memperhatikan kekuatan dari setiap elemen-elemen struktur

(Triastuti dkk, 2020). Semakin banyaknya jumlah penduduk di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Maka semakin banyaknya kegiatan sosial ekonomi seperti pendidikan, kesehatan, dan perdagangan. Untuk itu, perlu dilakukan pembangunan infrastruktur salah satunya bangunan gedung bertingkat tinggi.

(2)

189 Proyek Transpark Bintaro merupakan bangunan gedung bertingkat tinggi yang terletak di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. Dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektar, menggunakan struktur beton bertulang dengan metode pengecoran di lapangan (cast in situ). Dalam penelitian ini, penulis melakukan peninjauan terhadap komponen struktur lantai 25, Tower A dari segi metode pelaksanaan pekerjaan. Analisis terhadap pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25, Tower A dilakukan karena hal tersebut merupakan faktor penting dalam suatu pembangunan. Dikarenakan jika terjadi suatu kesalahan dan ketidaktelitian dalam proses pelaksanaan pekerjaan, maka hal tersebut dapat mempengaruhi hasil akhir dari suatu bangunan sehingga tidak lagi sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Tujuan penelitian ini, yaitu menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan, menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan, menghitung produktivitas tenaga kerja dan alat, kebutuhan alat dan bahan, serta volume pekerjaan yang digunakan pada pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25, Tower A Proyek Transpark Bintaro.

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu memberikan informasi kepada pembaca mengenai pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25, Tower A Proyek Transpark Bintaro. Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini, lebih meninjau lantai 25 Tower A Proyek Transpark Bintaro. Hanya difokuskan pada pelaksanaan pekerjaan struktur kolom, balok dan pelat lantai. Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. [10]

Balok adalah elemen struktur dari suatu bangunan yang memiliki fungsi utama, yaitu menahan beban lateral, dan mentransfer beban menuju kolom - kolom penopang. Beban yang bekerja pada balok akan menghasilkan gaya geser dan momen lentur pada balok. Sedangkan, definisi pelat lantai adalah struktur tipis dengan bidang arah horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada struktur tersebut.

Pembesian merupakan bagian terpenting dari suatu struktur beton bertulang. Tulangan pada beton berfungsi untuk menahan gaya tarik, serta mencegah retakan pada struktur beton. Hal ini dibutuhkan, karena sifat beton yang tidak kuat terhadap gaya tarik. Gaya tarik akan ditahan oleh tulangan, dan gaya tekan akan ditahan oleh beton itu sendiri. Bekisting merupakan alat bantu sementara yang memegang peranan penting dalam suatu pelaksanaan pekerjaan. Kualitas dari material bekisting ikut menentukan bentuk, dan rupa konstruksi beton. Oleh karena itu, bekisting harus dibuat dari material yang bermutu, dan perlu direncanakan sedemikian rupa supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan atau lenturan yang timbul ketika dilakukan pengecoran.

Pengecoran adalah pengisian acuan dengan material beton. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang kritis, dikarenakan spesi beton harus dikerjakan dalam waktu yang singkat. Apabila pada penuangan beton terjadi suatu kesalahan, maka tindakan biaya perbaikannya juga besar.

METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data pada penelitian ini, meliputi studi kepustakaan, wawancara, dan pengamatan lapangan. Penyusunan penelitian ini, meliputi identifikasi masalah,

(3)

190 pengumpulan data, analisis data dan pembahasan, serta kesimpulan.

Metode pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25 Tower A, Proyek Transpark Bintaro, meliputi metode pelaksanaan pekerjaan pada struktur kolom, balok, dan pelat lantai. Berikut metode pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25, Tower A :

1. Kolom

a. Marking Kolom

1) Mendirikan theodolite. 2) Membuat lubang sparing. 3) Mendirikan alat diatas lubang

sparing.

4) Bidik theodolite ke salah satu acuan diluar bangunan.

5) Putar theodolite dan bidik ke arah 0°, 90°, 180°, dan 270° lalu tarik garis menggunakan alat sipatan.

b. Pembesian Kolom

1) Besi dipotong sesuai BBS. 2) Besi yang sudah dipotong,

dibengkokkan sesuai BBS. 3) Besi yang sudah dipotong dan

dibengkokkan, kemudian dira-kit sesuai shop drawing.

4) Besi yang sudah dirakit, kemudian diangkat mengguna-kan tower crane, dan dipasang di as yang sudah dilakukan marking. Catat hasil pema- sangan sebagai berita acara. c. Pemasangan Bekisting Kolom

1) Bekisting diangkat dari tempat pabrikasi menuju lantai 25 Tower A, kemudian turunkan dan posisikan bekisting pada marking yang sudah dibuat. 2) Pasang kelengkapan komponen

pada bekisting.

3) Beri busa pada bagian bawah bekisting untuk mencegah kebocoran pada saat dilakukan pengecoran.

4) Catat hasil pemasangan sebagai berita acara.

d. Pengecoran Kolom

1) Memesan ready mix sesuai dengan perencanaan, saat truck mixer tiba dilakukan uji slump. Jika slump tidak sesuai dengan rencana, maka dilakukan peme-sanan ulang.

2) Saat beton segar telah siap dilakukan pengecoran meng-gunakan bucket, kemudian di-lanjutkan dengan pemadatan beton segar menggunakan vibrator. Catat hasil pengecoran sebagai berita acara.

2. Balok dan Pelat Lantai

a. Marking Balok dan Pelat Lantai 1) Mendirikan waterpass dengan

tinggi ± 1,5 m diantara struktur kolom lantai 25, Tower A. 2) Bidik kolom dan ukur

ketinggian menggunakan alat waterpass.

3) Ukur sampai ketinggian ren-cana, kemudian di cek.

4) Tandai menggunakan alat sipatan. Lakukan langkah terse-but pada semua struktur kolom lantai 25, Tower A.

b. Pemasangan Bekisting Balok

1) Pasang jack base setinggi 60 cm, kemudian di cek.

2) Tempatkan main frame di atas jack base.

3) Pasang cross brace disisi main frame, cek posisi cross brace. 4) Pasang u - head dan gelagar

utama.

5) Letakan panel bodeman dan tembereng, kemudian di cek. 6) Pasang siku baja diatas suri -

suri.

(4)

191 1) Pasang jack base setinggi 60

cm, kemudian di cek.

2) Tempatkan main frame di atas jack base.

3) Pasang cross brace disisi main frame, cek posisi cross brace. 4) Pasang u - head dan gelagar

utama.

5) Pasang polyfilm plywood, ke-mudian di cek.

d. Pembesian Balok dan Pelat Lantai 1) Besi dipotong sesuai BBS. 2) Besi yang sudah dipotong,

dibengkokkan sesuai BBS. 3) Besi yang sudah dipotong dan

dibengkokkan, kemudian dira-kit sesuai shop drawing.

4) Besi yang sudah dirakit kemudian diangkat mengguna-kan tower crane, dan dipasang di as yang sudah dilakukan marking. Catat hasil pema- sangan sebagai berita acara. e. Pengecoran Balok dan Pelat Lantai

1) Pemesanan beton ready mix, kemudian lakukan uji slump. 2) Penuangan beton segar ke

dalam bucket.

3) Melakukan pengecoran secara bertahap, seperti pada lay - out rencana.

4) Lakukan pemadatan pada beton segar menggunakan vibrator. 5) Catat hasil pengecoran sebagai

berita acara pekerjaan. 3. Perhitungan Kekuatan Bekisting [12]

Rumus menghitung momen maksimum, yaitu :

a. MMaks = 1/8 x q x L² (kg.cm)

Gambar 1.1 Statika Beban Merata

(Sumber : Buku Formwork For Concrete, 2010)

b. MMaks = 1/8 x q x L² (kg.cm)

Gambar 1.2 Statika Beban Merata

(Sumber : Buku Formwork For Concrete, 2010)

c. MMaks = 1/10 x q x L² (kg.cm)

Gambar 1.3 Statika Beban Merata

(Sumber : Buku Formwork For Concrete, 2010)

d. MMaks = 1/4 x P x L (kg.cm)

Gambar 1.4 Statika Beban Merata

(Sumber : Buku Formwork For Concrete, 2010)

e. MMaks = 1/2 x q x L² (kg.cm)

Gambar 1.5 Statika Beban Merata

(Sumber : Buku Formwork For Concrete, 2010)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Metode pelaksanaan pekerjaan struktur lantai 25 Tower A, sebagai berikut : a. Kolom

Pelaksanaan pekerjaan struktur kolom terdiri dari pekerjaan pem-besian, bekisting, dan pengecoran.

(5)

192 Bekisting yang digunakan adalah bekisting semi sistem. Untuk pelak-sanaan pekerjaan pengecoran meng-gunakan bucket dan bantuan pipa tremie.

b. Balok dan Pelat Lantai

Pelaksanaan pekerjaan struktur balok dan pelat lantai terdiri dari pekerjaan pembesian, bekisting, dan pengecoran. Bekisting yang di-gunakan adalah bekisting semi sistem. Untuk pelaksanaan pe-kerjaan pengecoran menggunakan bucket dan bantuan pipa tremie. 2. Dari hasil analisis pada setiap pekerjaan

struktur kolom, balok dan pelat lantai 25 Tower A, sebagai berikut :

a. Kolom

1) Pembesian :

a) Waktu pelaksanaan 4 hari. b) Volume pembesian sebesar

8924,92 kg. [5]

c) Jumlah pekerja 20 orang / hari dengan perbandingan 9 orang tukang, 9 orang pekerja, 1 orang mandor, dan 1 orang kepala tukang. [11]

2) Bekisting :

a) Waktu pelaksanaan 4 hari. b) Jumlah pekerja 29 orang /

hari dengan perbandingan 9 orang tukang, 17 orang pekerja, 1 orang mandor, dan 1 orang kepala tukang. [11]

3) Pengecoran :

a) Waktu pelaksanaan 1 hari. b) Volume pengecoran

sebe-sar 30,88 m³. [5]

c) Jumlah pekerja 4 orang / hari dengan perbandingan 1 orang tukang, 1 orang pekerja, 1 orang mandor,

dan 1 orang kepala tukang. [11]

b. Balok dan Pelat Lantai 1) Pembesian :

a) Waktu pelaksanaan 4 hari. b) Volume pembesian sebesar

7139,577 kg. [5]

c) Jumlah pekerja 37 orang / hari dengan perbandingan 2 orang kepala tukang, 17 orang tukang, 17 orang pekerja, dan 1 orang mandor. [11]

2) Bekisting :

a) Waktu pelaksanaan 4 hari. b) Jumlah pekerja 53 orang /

hari dengan perbandingan 1 orang kepala tukang, 17 orang tukang, 34 orang pekerja, dan 1 orang mandor. [11]

3) Pengecoran:

a) Waktu pelaksanaan 2 hari. b) Volume pengecoran

sebe-sar 122,661 m³. [5]

c) Jumlah pekerja 6 orang / hari dengan perbandingan 2 orang tukang, 2 orang pekerja, 1 orang mandor, dan 1 orang kepala tukang. [11]

KESIMPULAN

1. Perhitungan produktivitas tenaga kerja dan alat, kebutuhan alat dan bahan, serta volume pekerjaan sudah sesuai berdasarkan spesifikasi gambar kerja, waktu, dan metode kerja yang digunakan. Analisis kekuatan material bekisting kolom, balok, dan pelat lantai tidak melebihi tegangan dan lendutan yang berlaku.

2. Perencanaan durasi untuk pelaksanaan pekerjaan struktur direncanakan selesai dalam 5 hari, lebih cepat dari target yang

(6)

193 telah direncanakan sebelumnya selama 7 hari.

3. Metode yang digunakan untuk pelak-sanaan pekerjaaan sudah memenuhi standar yang berlaku

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman, dan dosen Politeknik Negeri Jakarta yang telah memberi memberi kesempatan, sehingga artikel ilmiah ini dapat diterbitkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Triastuti N.S, Indriasari. (2020). The Role of Reviewing Building Structures to Fulfill Requirements for Stiffness, Stability and Strength of Building Structuteres. Applied Research on Civil Engineering and Environment (ARCEE), 2(01), 1–16.

[2] ACI Committe 347. 2001. Guide to Formwork for Concrete. USA : American Concrete Institute.

[3] Panitia Normalisasi Bagian Konstruksi Kayu. 1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia-1961-NI-5. Bandung : Departemen Pekerjaan Umum.

[4] Panitia Pembaharuan. 1971. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971. Bandung : Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik.

[5] Murdock, L.J, dan Brook, K.M. 1979. Concrete Materials and Practice. Jakarta : Erlangga.

[6] PT. Adhi Persada Gedung. Standar Detail Proyek Transpark Bintaro. Tangerang Selatan, Jawa Barat : PT. Adhi Persada Gedung.

[7] SNI 07-2052 : 2017. Baja Tulangan Beton.

[8] SNI 03-2847 : 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung.

[9] PKKI NI-5-1961. Tata Cara

Perencanaan Konstruksi Kayu

Indonesia.

[10]SNI 1729 : 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung.

[11] SKSNI T-15-1991-03. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Gedung.

[12] Sastraatmadja, A. Soedrajat. 1984. Analisis (Cara Modern) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Bandung : Nova. [13] Asiyanto, 2010. Formwork For

Concrete, Jakarta : UI Press.

[14]National Standardization Agency. (2012). Procedures for planning earthquake resistance for building and non-building structures: SNI 03-1726-2012. ICS 91,120.25; 91,080.01.

[15] Triastuti, N. S. (2019). Method of Strengthening Structure of Building. Applied Research on Civil

Engineering and Environment

(ARCEE), 1(01), 10–15.

https://doi.org/10.32722/arcee.v1i01.23 12.

(7)

194 Berikut tabel rekapitulasi total kebutuhan pada pelaksanaan pekerjaan struktur kolom lantai 25, Tower A :

Tabel 1.1 Rekapitulasi Total Kebutuhan Pada

Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

Berikut tabel rekapitulasi total kebutuhan pada pelaksanaan pekerjaan struktur balok lantai 25, Tower A :

Tabel 1.2 Rekapitulasi Total Kebutuhan Pada

Pelaksanaan Pekerjaan Balok

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

Berikut tabel rekapitulasi total kebutuhan pada pelaksanaan pekerjaan struktur pelat lantai 25, Tower A :

Tabel 1.3 Rekapitulasi Total Kebutuhan Pada

Pelaksanaan Pekerjaan Pelat

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

Berikut tabel analisis kekuatan bekisting pada struktur kolom lantai 25, Tower A :

Tabel 1.4 Analisis Kekuatan Bekisting Kolom

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

Berikut tabel analisis kekuatan bekisting pada struktur balok lantai 25, Tower A :

Tabel 1.5 Analisis Kekuatan Bekisting Bodeman

Balok

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

Tenaga Kerja Bahan

D10 (1097,89 kg) D13 (1930,03 kg) D25 (5897 kg) Kawat Bendrat (30,88 m3) Volume Beton

160 Buah Steel waller 196 Buah Hollow

3 Buah Truck Mixer 112 Buah Push pull 320 Buah Wingnut 3078 Buah Join Pin 160 Buah Tie Rod

PEKERJAAN KOLOM

1 Buah Theodolite

1 Buah Alat Tower Crane 1 Buah Alat Bar Bender 1 Buah Alat Bar Cutter 1 Buah Meteran 1 Buah Rambu Ukur 1 Buah Sipatan

4 Orang

Uraian Pekerjaan Alat

Pengukuran Pembesian Bekisting Pengecoran 3 Orang 11 Orang

28 Orang 60 Lembar Plywood

1 Buah Vibrator 1 Buah Selang Tremie 1 Buah Bucket 1 Buah Tower Crane

(8)

195 Tabel 1.6 Analisis Kekuatan Bekisting Tembereng

Balok

(Sumber : Hasil Pengolahan Data)

Berikut tabel analisis kekuatan bekisting pada struktur pelat lantai 25, Tower A :

Tabel 1.7 Analisis Kekuatan Bekisting Pelat

Gambar

Tabel 1.2 Rekapitulasi Total Kebutuhan Pada  Pelaksanaan Pekerjaan Balok
Tabel 1.7 Analisis Kekuatan Bekisting Pelat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa “terdapat hubungan yang cukup berarti antara konsumsi majalah MINAT terhadap pemenuhan kebutuhan informasi karyawan kantor pusat

dilakukan dalam meningkatkan kompetensi profesional guru di SMP Muhammadiyah Waipare Kabupaten Sikka adalah 1) Upaya- upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang

Mahasiswa PPL melakukan prakti mengajarnya sama dengan saat guru melakukan proses pembelajaran dengan siswa. Praktik mengajar bertujuan untuk melatih mahasiswa PPL dalam

Pada penelitian ini dilakukan penelitian pembuatan plastik biodegradable yang terbuat dari tepung biji durian dan bahan tambahan tepung maizena serta plasticizer

1) Pendahuluan, tahap ini guru melakukan apersepsi serta menjelaskan tentang model pembelajaran yang digunakan siswa. 2) Mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke

Pembuatan taman di SDN 1 Duda, program ini merupakan permintaan dari SDN 1 Duda, berhubung dengan kegiatan kami di bidang peningkatan produksi yang akan mengadakan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang jenis-jenis gastropoda yang ditemukan di areal mangrove Pada muara Batang Andaman Ujuang Labuang kecamatan