BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Mei 2018. Pada tahap ini penulis mengumpulkan data dari keluarga untuk mengetahui keadaan kesehatan dan lingkungan keluarga. Data diperoleh melalui wawancara, observasi langsung, dan pemeriksaan fisik. Data yang diperoleh sebagai berikut :
1. Data Dasar Keluarga
Nama kepala keluarga Tn. Y usia 42 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan sebagai karyawan swasta, beralamat Jl. SPG VII Rt 010, Rw 09 Cipayung. Komposisi keluarga Tn. Y yaitu mempunyai istri bernama Ny. L usia 33 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir D3, pekerjaan ibu rumah tangga, memiliki tiga orang anak yaitu An. Y jenis kelamin perempuan berusia 16 tahun, saat ini masih bersekolah kelas 2 SMP sebagai anak pertama. Anak yang kedua An. A jenis kelamin perempuan berusia enam tahun, saat ini masih bersekolah kelas satu SD, dan anak yang ketiga yaitu An. N berusia dua tahun belum bersekolah dikarenakan masih balita.
Gambar 3.1 Genogram Silsilah keluarga Tn. Y Ny. L Keterangan : = Laki-laki = Perempuan = Pasien (Ny. L) = Meninggal = Hubungan Pernikahan = Keturunan
= Tinggal satu rumah
a. Tipe Keluarga
1) Tipe keluarga Tn. Y merupakan tipe keluarga inti karena terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak.
2) Suku bangsa Tn. Y berasal dari Betawi (Jakarta), dan Ny. L (33 tahun) berasal dari Betawi (Jakarta). Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Tidak ada
pantangan atau kebiasaan suku yang mengikat dalam keluarga, tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan. 3) Keluarga Tn. Y menganut agama Islam dan sangat taat
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
4) Status sosial ekonomi, pekerjaan Tn. Y adalah karyawan swasta dan Ny. L (33 tahun) sebagai ibu rumah tangga. Sebagai karyawan swasta Tn.Y mendapat penghasilan ± Rp 1.500.000 - 2.000.000,- perbulan, selain itu Tn.Y juga mempunyai pekerjaan sampingan yaitu sebagai petugas kebersihan dilingkungannya. Penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari. Pengelola keuangan dikeluarga adalah Ny. L (33 tahun).
5) Aktifitas rekreasi keluarga, keluarga Tn. Y tidak pernah rutin rekreasi, hanya setahun sekali kadang pergi kerumah orang tua nya dan mertuanya dan bila ada waktu senggang keluarga memanfaatkan waktu bersama dan berkumpul dengan keluarga misalnya seperti nonton TV.
6) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan tahapan anak remaja, dimana tugas keluarga pada tahap perkembangan anak remaja antara lain : menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi dewasa dan mandiri, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak, memberikan perhatian, memberikan kebebasan dalam batas tanggung jawab. Tahap perkembangan yang belum tercapai/terpenuhi yaitu keluarga Tn.Y telah memenuhi semua tugas perkembangan keluarga pada saat ini, kecuali usaha keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga belum terpenuhi.
7) Riwayat keluarga inti, Tn. Y menikah dengan Ny. L (33 tahun) sudah 17 tahun yang lalu, Tn.Y adalah pilihan sendiri Ny. L,
direstui dan akhirnya menikah. Mereka dikaruniai 3 orang anak perempuan.
8) Riwayat keluarga sebelumnya, Ny. L (33 tahun) menderita penyakit gastritis sejak 3 tahun yang lalu. Selain gastritis Ny. L (33 tahun) juga memiliki riwayat masalah kesehatan hipertensi dan asam urat, tetapi masalah kesehatan tersebut masih bisa dikontrol dan tidak dominan mengganggu/kambuh. Tn. Y memiliki riwayat asma sedangkan Ny.L memiliki penyakit keturunan yaitu hipertensi dari ibunya.
2. Lingkungan a. Perumahan
Jenis rumah keluarga Tn.Y adalah permanen, luas bangunan ± 30m2 dan luas perkarangan ± 1m2. Status rumah adalah milik pribadi dengan beratap seng/asbes, ventilasi ada dengan luas < 10% luas lantai, cahaya masuk rumah pada siang hari tetapi hanya sedikit. Penerangan adalah menggunakan listrik, lantai dari keramik, kondisi rumah secara keseluruhan tidak terlalu bersih karena terlihat banyak debu dipinggir jendela dan meja.
b. Denah rumah
Gambar 3.2 Denah Rumah
d e c b a Keterangan : Luas bangunan : 30m2 Luas perkarangan : 1m2 a. Teras b. Ruang tamu c. Kamar tidur d. Dapur e. Kamar mandi II Pintu III Jendela
c. Pengelolaan sampah
Tempat pembuangan sampah keluarga Tn. Y adalah tertutup dan pengelolaan sampah rumah tangga yaitu diambil oleh petugas kebersihan setiap hari.
d. Sumber air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn. Y adalah PAM yang digunakan untuk kebutuhan sehari - hari dan air minum yang digunakan adalah air isi ulang.
e. Jamban keluarga
Keluarga Tn. Y memiliki WC sendiri dengan jenis leher angsa, jarak sumber air dengan tempat penampungan tinja < 10 meter. f. Pembuangan air limbah
Keluarga Tn. Y mempunyai pembuangan air limbah yang disalurkan ke got dekat rumah dan dalam kondisi terjaga.
g. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan keluarga
meliputi perkumpulan sosial dalam kegiatan masyarakat setempat yaitu arisan RT. Fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga Tn. Y adalah puskesmas. Keluarga Tn. Y kurang memanfaatkan dengan baik fasilitas kesehatan tersebut sekalipun dapat dijangkau oleh keluarga dengan kendaraan umum.
h. Karakteristik tetangga dan komunitas penduduk dilingkungan Rt 010/ Rw 09 cukup padat, jarak antara rumah yang satu dengan yang lain cukup berdekatan, umumnya berstatus ekonomi menengah kebawah. Sebagian besar warga di daerah itu bersuku betawi, tetapi ada juga yang bersuku jawa dan sunda.
i. Mobilitas geografis, keluarga Tn. Y tinggal diwilayah itu cukup lama sejak kecil karena keluarga Tn. Y asli orang Betawi (Jakarta) dan rumahnya pun juga dekat daerah itu.
j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat keluarga Tn. Y khususnya Ny. L (33 tahun) aktif dalam mengikuti kegiatan arisan Rt yang diadakan setiap seminggu sekali. Keluarga Tn. Y
dapat berinteraksi dengan baik pada masyarakat sekitarnya tidak pernah konflik dengan masyarakat setempat.
k. Sistem pendukung Tn. Y saling tolong menolong antar anggota keluarga, bila ada kekurangan dana untuk kebutuhan sehari-hari biasanya dibantu oleh saudaranya baik dari pihak istri maupun dari pihak suaminya, atau dapat mencari pekerjaan tambahan.
3. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn. Y dengan berkomunikasi saling terbuka satu sama lain. Jika ada masalah keluarga akan membicarakan bersama dengan anggota keluarga lainnya untuk mengatasi masalah dengan musyawarah.
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn.Y saling menghargai satu sama lain serta saling mendukung. Dalam hal kesehatan Tn. Y selalu mengingatkan kepada Ny. L (33 tahun) untuk berobat bila ada anggota keluarga yang sakit.
c. Struktur peran
Tn. Y sebagai kepala keluarga bekerja sebagai karyawan swasta dan bertugas memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Ny. L (33 tahun) sebagai istri dan ibu dari anaknya dan mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan mendidik anaknya. Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah.
d. Nilai dan norma
Tidak ada nilai dan norma budaya yang bertentangan dengan kesehatan dikeluarga Tn.Y.
4. Fungsi keluarga a. Fungsi Afektif
Fungsi keluarga Tn. Y hidup rukun, saling mengasihi, saling membantu, dan mendukung satu sama lain, memiliki rasa memiliki dan dimiliki, antara keluarga jika ada masalah selalu memecahkan masalahnya secara bersama-sama. Hubungan dengan anggota keluarga yang lain sangat baik.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. Y menerapkan sikap berperilaku baik kepada semua warga dilingkungan sekitar, mudah bergaul, ramah tamah, disiplin dan tanggung jawab. Ny. L (33 tahun) pun aktif dalam mengikuti kegiatan seperti arisan Rt.
c. Fungsi Reproduksi
Tn. Y dan Ny. L (33 tahun) memiliki tiga orang anak perempuan dan tidak mempunyai rencana untuk mempunyai anak lagi, karena usia anak-anaknya yang masih terlalu kecil dan belum dewasa. Ny. L (33 tahun) menggunakan kontrasepsi KB suntik per tiga bulan.
5. Stress dan Kopping keluarga
a. Stress jangka pendek dan jangka panjang
Stress jangka pendek : Ny. L (33 tahun) jika merasa perutnya perih dan terasa mual disertai kembung, langsung meminum obat yang dibeli di warung yaitu promag.
Stress jangka panjang : keluarga Tn.Y segera memeriksakan Ny. L ke klinik terdekat bila Ny. L merasa sakit yang tidak tertahankan dan mual yang berlebihan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga Tn. Y mengatakan bila ada masalah keluarga selalu mendiskusikannya dan mencari jalan keluarnya secara bersama, sehingga masukan dari orang tua dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Dan tidak ada unsur kekerasan dalam penyelesaian masalah.
c. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga selalu beradaptasi dengan wajar sesuai dengan norma dan agama serta tidak pernah beradaptasi secara maladaptif.
Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada anggota keluarga Tn.Y diperoleh gambar sebagai mana tertera dalam tabel.
Tebel 3.1 Pemeriksaan fisik
Tabel hasil pemeriksaan fisik keluarga Tn.Y
Pemeriksaa n
Tn. Y Ny. L An. Y An. A An. N
Tanda-tanda Vital TD:120/80mm Hg N:85 x/mnt RR:20 x/mnt S:360 C BB:60 Kg TB:160 cm TD:130/90mmHg N:86x/mnt RR:20x/mnt S:36,50 C BB:49 Kg TB:157 cm TD:110/80mmH g N:80x/mnt RR:20 x/mnt S:360 C BB:40 Kg TB:147 cm N:90 x/mnt RR:22 x/mnt S:360 C BB:35 Kg TB:90 cm N:98 x/mnt RR:24 x/mnt S:36,50 C BB:9,5 Kg TB:745 cm Kepala dan Leher Rambut bersih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening
Rambut bersih Rambut berwarna kehitaman tidak ada kelainan Rambut tampak bersih tidak ada kelainan Rambut bersih
Kulit Tidak ada kelainan, gatal tidak ada, luka pada kulit tidak ada
Warna kulit tidak ada kelainan, gatal tidak ada, luka pada kulit tidak ada
Kulit bersih dan lembab Kulit lembab, tidak ada luka Kulit lembab dan elastic, tidak ada lesi
Mata Mata simetris, konjungtiva anemis, skela anikterik, tidak ada tanda peradangan, pupil isokor Konjungtiva anemis, sekret tidak ada, sclera anikterik, tidak menggunakan kacamata Mata simetris, konjungtiva anemis, sclera anikterik Mata simetris, konjungtiv a anemis, skela anikterik, pupil isokor Mata simetris, konjungtiva anemis, skela anikterik, pupil isokor
Telinga Telinga bersih, tidak ada serumen, pendengaran baik, dan tidak ada tanda-tanda peradangan serta benjolan Pendengaran baik, serumen ditelinga (-), tidak ada nyeri ditelinga Telinga bersih dan tidak ada cairan Telinga bersih, tidak ada serumen, pendengar an baik, dan tidak ada tanda-tanda peradanga n serta benjolan Tellinga bersih, pendengara n baik, serumen ditelinga tidak ada
Hidung Hidung tidak ada secret, tidak ada batuk pilek, tidak ada kelainan
Penciuman baik Hidung bersih, penciuman normal Hidung tidak ada secret, tidak ada batuk pilek, tidak ada kelainan Penciuman baik
Mulut Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, gigi bersih dan
Mulut bersih, mukosa mulut lembab, tidak ada kesulitan menelan Mulut bersih, mukosa bibir lembab Mukosa bibir lembab, tidak ada Mukosa bibir lembab, tidak ada
tidak ada karies
stomatitis stomatitis
Dada Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler
Dada simetris, tidak ada nyeri dada, bunyi nafas vesikuler Dada simetris, bunyi nafas vasikuler Bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler Dada simetris, bunyi nafas vesikuler Abdomen abdomen simetris tidak acites dan tidak teraba masa, bising usus (+) Pemeriksaan perkusi terdapat abdomen kembung, pada pemeriksaan secara palpasi terdapat nyeri tekan pada daerah epigastrium, bising usus (+) Abdomen lembek tidak ada distensi abdomen simetris tidak acites dan tidak teraba masa, bising usus (+) abdomen simetris tidak acites dan tidak teraba masa, bising usus (+) Ekstremitas ekstremits tidak ada kekakuan dan tidak ada nyeri
Ekstremitas tidak ada kekakuan, dan tidak ada nyeri
Ekstremitas baik ekstremits tidak ada kelainan
ekstremits tidak ada kelainan
Kesimpulan Tn. Y sehat Ny. L menderita Gastritis
An.Y sehat An. A sehat
Ny. L menderita Gastritis
6. Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga
Harapan keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga : keluarga merasa senang dengan kehadiran perawat dirumahnya dengan harapan dapat membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang ada dalam keluarga Tn. Y khususnya Ny. L (33 tahun).
7. Fungsi perawatan kesehatan (penjajakan II) a. Mengenal masalah kesehatan gastritis
Ny. L (33 tahun) mengatakan maag adalah rasa sakit pada perut yang disertai dengan rasa mual, Ny. L (33 tahun) mengatakan dulu pernah menderita darah tinggi namun sudah berobat secara rutin sehingga tekanan darah sudah normal dari 160/90 menjadi 130/90 mmhg. Ny. L (33 tahun) mengatakan apabila maag nya kambuh untuk mengobatinya Ny. L (33 tahun) meminum obat yang dibeli dari warung, sehingga Ny. L (33 tahun) jarang mengontrol penyakitnya ke bagian kesehatan.
b. Mengambil keputusan
Keluarga Tn. Y khususnya Ny. L (33 tahun) mengatakan kurang mengetahui tentang akibat lanjut dari penyakit maag, serta pencegahannya. Ny. L (33 tahun) mengatakan sering telat makan pagi, suka makan makanan yang pedas dan asam sehingga maagnya sering kambuh. Untuk mengambil keputusan Ny. L (33 tahun) hanya meminum obat warung saja. Ny. L (33 tahun) mengatakan tidak mampu mengambil keputusan untuk mencegah agar masalah kesehatan gastritis Ny. L tidak menimbulkan komplikasi.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. Y khususnya Ny. L (33 tahun), mengetahui tentang keadaan penyakitnya. Namun Ny. L kurang mengetahui bagaimana cara perawatan dan pencegahan pada penderita maag dirumah. Ny. L (33 tahun) mengatakan jika merasa mual dan perut terasa perih biasanya minum obat dan istirahat dirumahdan jika tidak reda juga maka Ny. L akan berobat ke Puskesmas terdekat.
d. Memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. Y tinggal dirumah dengan ukuran tidak begitu luas, keadaan ventilasi klien tampak berdebu. Ny. L (33 tahun)
mengatakan tidak tahu cara memelihara lingkungan yang baik bagi penderita maag.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn. Y khususnya Ny. L (33 tahun) mengatakan mengetahui keberadaan Puskesmas yang ada dilingkungannya dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum. Ny. L mengatakan bila maagnya kambuh akan berobat ke Puskesmas
8. Analisa Data
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik terhadap Tn.Y di dapatkan data subyektif dan obyektif yang dapat dikembangkan untuk menentukan prioritas masalah keperawatan yang tertera dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.2 Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
No Data Masalah
kesehatan
Diagnosa
1 Data subyektif :
1. Ny.L mengatakan menderita maag ± 3 tahun yang lalu. 2. Ny.L mengatakan sering telat
makan sehingga tidak makan pagi.
3. Ny.L mengatakan sering mengatakan perut mual, perut kembung, disertai perih. 4. Ny.L mengatakan nyeri ulu
hati hilang timbul.
5. Ny.L mengatakan belum pernah membuat rebusan biji selasih.
6. Ny.L mengatakan sering
Gastitis Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.Y merawat anggota keluarga yang sakit dengan masalah gastritis
mengkonsumsi minuman kopi dan makan-makanan pedas dan terlalu asam, jarang sarapan pagi dan telat makan.
7. Ny.L mengatakan tidak tahu makanan yang baik untuk penderita maag.
Data obyektif :
1. Keadaan umum baik 2. Kesadaran compos mentis 3. Observasi tanda-tanda vital :
Tekanan darah: 130/90mmHg Nadi : 86 x/menit Suhu : 36,50 C
Pernapasan : 20 x/menit
2 Data subyektif :
1. Ny.L mengatakan jika maagnya kambuh dan terasa sakit biasanya minum obat warung yaitu promaag dan jika tidak hilang baru akan berobat ke Puskesmas terdekat.
2. Ny.L mengatakan belum memahami cara pencegahan maag.
3. Ny.L mengatakan tidak tahu akibat lanjut dari penyakitnya. Gastritis Ketidakmampuan keluarga Tn.y merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan
Data obyektif :
1. Keadaan umum baik 2. Kesadaran compos mentis 3. Observasi tanda-tanda vital :
Tekanan darah: 130/90mmHg Nadi : 86 x/menit Suhu : 36,50 C Pernapasan : 20 x/menit B. Diagnosa Keperawatan 1. Penapisan masalah
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.Y merawat anggota keluarga yang sakit dengan masalah gastritis.
Tabel 3.3 Penapisan masalah nyeri ulu hari
No Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Aktual
1 3/3 x 1 = 1
Masalah telah terjadi, klien mengatakan nyeri ulu hati hilang timbul. Tanda dan gejala sesuai dengan penyakit gastritis, bila sakitnya kambuh klien minum obat gartritis. Jika tidak segera diatasi akan berlanjut menjadi perdarahan pada lambung, lambung menjadi berlubang, serta terjadi luka pada lambung. 2 Kemungkinan masalah untuk diubah : Mudah 2 2/2 x 1 = 2
Klien mau tahu tentang penyakit gastritis, tetapi masih belum memahami cara pencegahan penyakit gastritis. Dilihat dari jarak pelayanan
kesehatan tidak jauh dari rumah dan terjangkau. 3 Potensial masalah untuk dicegah : Cukup 1 2/3 x 1 = 2/3
Masalah dapat dicegah agar tidak berlanjut mengingat gastritis merupakan penyakit yang memerlukan kedisiplinan pola hidup dan menjaga pola makan. Klien mengatakan akan berusaha menjaga pola makannya karena klien belum memahami cara yang baik untuk mencegah masalah gastritis.
4 Menonjolnya masalah : Segera diatasi
1 2/2 x 1 = 1
Keluarga Tn.Y khususnya Ny.L (33 tahun) merasakan masalah ini perlu segera ditangani.keluarga takut kondisinya akan semakin memburuk dan mengakibatkan komplikasi pada Ny.L
Ny.L (33 tahun) selalu menjaga pola makan dan mengurangi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gas untuk mengobati gastritis nya dan minum obat.
b. Ketidakmampuan keluarga Tn.y merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan.
Tabel 3.4 Penapisan Masalah Kurang Pengetahuan
No Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1 Sifat masalah aktual
1 3/3 x 1 = 1
Klien mengatakan belum memahami bagaimana cara pencegahan maag, bila maagnya kambuh klien minum obat maag, jika maagnya tidak segera diatasi akan berlanjut menjadi perdarahan pada lambung, lambung berlubang, terjadi luka pada lambung. 2 Kemungkinan masalah untuk diubah : mudah 2 2/2 x 2 = 2
Klien mau tahu tentang penyakit gastritis tetapi belum memahami cara pencegahan penyakit gastritis tersebut, dilihat dari jarak pelayanan kesehatan tidak jauh dari rumah dan terjangkau. 3 Potensi masalah untuk dicegah : Tinggi 1 3/3 x 1 = 1
Terjadinya kekambuhan pada klien yang menderita gastritis diakibatkan karena ketidak tahuan klien akan hal-hal yang tidak dianjurkan untuk penderita gastritis. 4 Menonjolnya masalah : Tidak segera 1 1/2 x 1 = ½
Keluarga merasakan pola makan klien yang menjadi penyebab terjadinya gastritis, tetapi keluarga masih belum memahami apa yang harus dilakukan.
2. Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
Dari hasil skoring diagnosa keperawatan keluarga, maka prioritas diagnosa keperawatan sebagai berikut :
No. Diagnosa Keperawatan skor
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.Y merawat anggota keluarga yang sakit dengan masalah gastritis.
4 2/3
2. Ketidakmampuan keluarga Tn.y merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan kurang pengetahuan.
4 1/2
C. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan
Setelah masalah keperawatan diprioritaskan, selanjutnya disusun rencana keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk diagnosa keperawatan prioritas. Pada kesempatan ini penulis hanya akan menguraikan satu diagnosa keperawatan yang menjadi prioritas sebagai berikut :
Tabel 3.5 Perencanaan keperawatan
No. Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standart Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.Y merawat anggota keluarga yang sakit dengan masalah gastritis. Setelah dilakuklan tiga kali kunjungan rumah selama 1x30 menit diharapkan rasa nyaman terpenuhi Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1x30 menit diharapkan keluarga mampu mengenal masalah gastritis dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis Respon verbal
Keluarga mampu menyebutkan pengertian gastritis adalah peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnnya sekresi asam lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung. Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 5 penyebab gastritis yaitu pola makan yang tidak teratur, makan-makanan asam dan pedas secara berlebihan, kuman atau bakteri, stress, alkohol atau merokok. Keluarga mampu menyebutkan 3 dari tanda dan gejala gastritis yaitu : nyeri ulu hati, mual dan muntah, tidak nafsu makan, serta perut kembung
1. Diskusikan kepada keluarga tentang pengertian, penyebab, serta tanda dan gejala gastritis.
2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab, tanda dan gejala gastritis.
3. Beri reinforcement positif terhadap hasil yang telah dilakukan oleh keluarga. 4. Kontrak waktu yang akan
Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1x30 menit diharapkan keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah gastritis dengan menjelaskan akibat lanjut dari gastritis dan memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan masalah gastritis. Respon verbal
Keluarga mampu menyebutkan akibat lanjut dari gastritis yaitu perdarahan, lambung berlubang, luka pada lambung. Keputusan keluarga dalam mengatasi masalah gastritis dengan cara istirahat, dan mengurangi makan-makanan pedas dan asam.
1) Beri penjelasan kepada keluarga akibat lanjut apabila gastritis tidak diobati.
2) Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali akibat lanjut dari gastritis
3) Beri reinforcement positif atas jawaban usaha yang dilakukan keluarga.
4) Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan dalam mengatasi gastritis.
5) Beri reinforcement positif apabila keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengatasi gastritis, kontrak waktu yang akan datang.
Setelah dilakukan kunjungan selama 1x30 menit keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan gastritis dengan cara menyebutkan cara pencegahan dan cara perawatan penyakit gastritis.
Respon verbal dan psikomotor
Keluarga dapat menyebutkan kembali cara pencegahan penyakit maag yaitu dengan menjaga pola makan secara baik dan teratur, makan-makanan yang bersih, sehat, dan bergizi, hindari stress, hindari makanan yang dapat merangsang lambung. Keluarga mampu
mendemonstrasikan cara perawatan gastritis dirumah dengan cara membuat obat tradisional dengan rebusan biji selasih.
1) Jelaskan dan demonstrasikan cara perawatan anggota keluarga dengan masalah kesehatan gastritis.
2) Jelaskan cara pencegahan agar gastritis tidak terjadi. 3) motivasi keluarga untuk
mengulang apa yang dijelaskan dan di demonstrasikan cara membuat rebusan biji selasih. Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1x15 menit, keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang baik bagi penderita
Respon verbal
Keluarga dapat menyebutkan cara-cara memodifikasi lingkungan dengan cara menghindari lingkungan yang berisik yang dapat memicu stress dan istirahat terganggu, memperhatikan kondisi rumah agar selalu nyaman dan sejuk, hati-hati dalam mengkonsumsi makanan atau minuman yang ada dirumah.
1. Diskusikan
bersama keluarga dengan cara memodifikasi lingkungan yang baik untuk penderita gastritis.
gastritis. keluarga untuk mengulang penjelasan yang telah diberikan.
3. Berikan
reinforcement positif atas jawaban klien. Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1x15 menit, diharapkan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Respon verbal dan psikomotor.
Keluarga mampu menyebutkan minimal dua dari tiga manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan yaitu mendapatkan pelayanan kesehatan, memperoleh pengobatan, dan mengetahui penyakit secara dini. Keluarga mampu menyebutkan jenis-jenis fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, dan klinik 24 jam.
1. Kontrak dengan keluarga dengan mengucapkan salam, memvalidasi keadaan keluarga, mengingatkan kontrak dan menjelaskan tujuan.
2. Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan yang ada dan jenis-jenis fasilitas kesehatan.
3. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Mengevaluasi tentang pemahaman klien dan keluarga tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan.
4. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang diberikan oleh klien dan keluarga.
Tabel 3.6 Pelaksanaan dan evaluasi keperawatan Hari/Tangg al/Jam N o D x
Implementasi Evaluasi Paraf
Senin, 7 Mei 2018 Pukul 09.00 WIB 1 1) Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan kontrak waktu dengan keluarga.
Respon : keluarga menjawab salam dan menyetujui kontrak hari ini.
2) Mendiskusikan
bersama keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala gastritis. Respon : keluarga menyimak penjelasan yang diberikan. 3) Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang telah disampaikan.
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga mengatakan pengertian maag adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat meningkatnya S : Keluarga menjawab salam, Ny.L (33 tahun) mengatakan mengetahui pengertian, penyebab, tanda dan gejala maag Respon : Ny.L mengatakan pengertian gastritis adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat meningkatnya asam lambung dan mengakibatkan perlukaan pada lambung. Ny.L (33 tahun) mengatakan penyebab maag adalah makanan yang pedas berlebih, stress, pola makan yang tidak baik, dan
SUHA RYADI
asam lambung dan mengakibatkan
perlukaan pada lambung. Ny.L (33 tahun) mengatakan penyebab maag adalah makanan yang pedas berlebih, stress, pola makan yang tidak baik, dan usia. Ny.L (33 tahun) mengatakan tanda dan gejala maag adalah mual, muntah, perut kembung, nyeri pada perut.
4) Memberikan
reinforcement positif terhadap hasil yang dicapai keluarga.
Respon : keluarga tampak tersenyum dan senang saat diberi pujian.
5) Membuat kontrak yang akan datang
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga menyetujui kontrak yang akan datang.
usia. Ny.L (33 tahun) mengatakan tanda dan gejala maag adalah mual, muntah, perut kembung, nyeri pada perut. O : Ny.L (33 tahun) dan keluarga kooperatif dan aktif saat dijelaskan, keluarga mendengark an penjelasan yang diberikan. Ny.L (33 tahun) dapat menyebutka n kembali penjelasan yang telah diberikan. Tampak Ny.L senang dan
tersenyum saat diberikan pujian. A : Tujuan khusus 1 tercapai. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan gastritis. P : Lanjut ke TUK 2 yaitu klien dan keluarga dapat mengambil keputusan untuk mengetahui akibat lanjut dari gastritis jika tidak diatasi.
Selasa, 8 Mei 2018 Pukul 09.30 WIB 1 1) Mengucapkan salam, menjelaskan tujuan kunjungan dan kontrak waktu.
Respon : Keluarga menjawab salam dan menyetujui kontrak hari ini
2) Mengevaluasi hasil diskusi sebelumnya. Respon : Ny.L (33 tahun) mengatakan pengertian maag adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat meningkatnya asam lambung dan mengakibatkan perlukaan pada lambung. Ny.L (33 tahun) mengatakan penyebab maag adalah makanan yang pedas berlebih, stress, pola makan yang tidak baik, dan usia. Ny.L (33 tahun) mengatakan tanda dan gejala maag adalah mual, muntah, perut kembung, nyeri pada perut. 3) Mendiskusikan S : Keluarga menjawab salam dan menyetujui kontrak hari ini. Ny.L (33 tahun) menyebutka n kembali pengertian maag adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat meningkatn ya asam lambung dan mengakibat kan perlukaan pada lambung. Penyebab maag adalah stress, pola makan yang SUHA RYADI
kepada keluarga tentang akibat lanjut dari
gastritis dengan
menggunakan alat bantu yaitu lembar balik. Respon : Ny. L dan keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang diberikan. 4) Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari gastritis.
Respon : Ny.L (33 tahun) mengatakan akibat lanjut dari maag yaitu perdarahan, lambung berlubang, dan luka pada lambung. 5) Mendiskusikan
kembali dengan keluarga tentang keinginan
keluarga untuk merawat keluarga dengan
penyakit gastritis. Respon : Keluarga mengatakan akan terus mengontrol keadaan anggota keluarga dengan pergi ke puskesmas. 6) Memberikan tidak baik, dan usia. Tanda dan gejala maag yaitu mual dan muntah, kembung, nyeri perut seperti terbakar di bagian atas, nafsu makan menurun. Ny.L (33 tahun) mengatakan akibat lanjut dari maag yaitu perdarahan, lambung berlubang, dan luka pada lambung. Keluarga mengatakan akan terus mengontrol keadaan anggota
reinforcement positif atas usaha yang dilakukan dan saat diberikan pujian. Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga senang dan tersenyum saat diberikan pujian.
keluarga dengan pergi ke Puskesmas. O : Ny.L (33 tahun) dan keluarga kooperatif dan mendengark an penjelasan yang diberikan. Ny.L (33 tahun) dapat menyebutka n kembali akibat lanjut dari maag yaitu perdarahan, lambung berlubang, dan luka pada lambung. Keluarga dapat
mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan gastritis. Tampak klien senang dan tersenyum saat diberikan pujian. A : Tujuan khusus 2 tercapai, keluarga mampu mengenal akibat lanjut dari gastritis. P : Lanjut ke TUK 3 yaitu klien dan
keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan gastritis. Rabu, 9 Mei 2018 Pukul 08.30 WIB 1 1) Mengucapkan salam, menjelaskan tujuan kunjungan, dan kontrak waktu.
Respon : Keluarga menjawab salam dan menyetujui kontrak hari ini. 2) Mengevaluasi hasil diskusi sebelumnya.\ Respon : Ny.L (33 tahun) menyebutkan pengertian maag adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat meningkatnya asam lambung dan mengakibatkan perlukaan pada lambung. Penyebab S : Ny. L (33 tahun) menyebutka n kembali pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat lanjut, dan cara pencegahan gastritis. Pengertian maag adalah peradangan yang terjadi di lambung akibat SUHA RYADI
maag karena stress, pola makan yang tidak baik, dan usia. Tanda dan gejala maag yaitu mual dan muntah, kembung, nyeri perut seperti terbakar di bagian atas, nafsu makan menurun.
3) Mendiskusikan kepada keluarga tentang cara perawatan gastritis.
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang diberikan. 4) Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara pencegahan dari penyakit gastritis. Respon : Ny.L mengatakan dapat menyebutkan kembali cara pencegahan penyakit maag yaitu dengan menjaga pola makan secara baik dan
meningkatn ya asam lambung dan mengakibat kan perlukaan pada lambung. Penyebabny a yaitu stress, pola makan yang tidak baik, dan usia. Tanda dan gejalanya yaitu mual dan muntah, kembung, nyeri perut seperti terbakar di bagian atas, nafsu makan menurun. Akibat lanjut yaitu perdarahan, lambung berlubang,
teratur, makan-makanan yang bersih, sehat, dan bergizi, hindari stress, hindari makanan yang dapat merangsang lambung.
5) Memberikan
reinforcement positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga.
Respon : Ny. L (33 tahun) tampak senang dan tersenyum.
6) Mendemonstrasikan cara perawatan gastritis dengan cara membuat rebusan biji selasih.
Respon : Ny. L (33 tahun) tampak memperhatikan demonstrasi yang diberikan. 7) Memotivasi keluarga khususnya Ny.L (33 tahun) untuk mengulangi cara membuat rebusan biji selasih yang telah di
dan luka pada lambung. Cara pencegahan nya yaitu dengan menjaga pola makan secara baik dan teratur, makan-makanan yang bersih, sehat, dan bergizi, hindari stress, hindari makanan yang dapat merangsang lambung. Ny.L bertanya berapa kali rebusan biji selasih dapat di minum dalam
demonstrasikan.
Respon : Ny.L (33
tahun) dapat
mengulangi cara membuat rebusan biji selasih yang telah dijelaskan dan telah di demonstrasikan
sebelumnya.
8) Memberikan
kesempatan kepada klien dan keluarga untuk bertanya.
Respon : Ny.L (33 tahun) bertanya berapa kali rebusan biji selasih dapat di minum dalam sehari.
9) Memberikan
reinforcement positif atas usaha yang telah dilakukan
keluarga.Respon : Ny.L dan keluarga tampak senang dan tersenyum. sehari. O : Ny.L (33 tahun) dan keluarga kooperatif saat perawat mendemons trasikan cara pembuatan obat tradisional dengan rebusan biji selasih dan keluarga dapat mendemons trasikan kembali cara pembuatan obat tradisional dengan rebusan biji selasih. A :
Tujuan khusus 3 tercapai, klien dan keluarga mampu mendemons trasikan cara membuat obat tradisional dengan rebusan biji selasih. P : Lanjut ke TUK 4 yaitu klien dan keluarga mampu memodifika si lingkungan. Rabu, 9 Mei 2018 Pukul 10.00 WIB 1. Diskusikan bersama keluarga tentang lingkungan yang baik bagi penderita gastritis.
S : Ny.L (33 tahun) dan keluarga SUHA RYADI
Respon : Keluarga menyimak penjelasan yang diberikan.
2. Motivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang telah diberikan. Respon : Keluarga mampu mengulangi penjelasan yang diberikan. 3. Berikan reinforcement positif atas jawaban yang tepat.
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga tampak senang saat diberikan pujian. menyebutka n cara-cara memodifika si lingkungaN ndengan cara menghindar i lingkungan yang berisik yang dapat memicu stress dan istirahat terganggu, memperhati kan kondisi rumah agar selalu nyaman dan sejuk, hati-hati dalam mengkonsu msi makanan atau minuman yang ada dirumah. O :
Tampak keluarga dan klien kooperatif saat diberikan kembali penjelasan oleh penyuluh dan dapat menyebutka n kembali tentang lingkungan yang baik bagi penderita gastritis. A : Tujuan khusus 4 tercapai, klien dan keluarga mampu menjelaska n dan memodifika
si lingkungan. P : Lanjutkan ke TUK 5 yaitu klien dan keluarga mampu memanfaatk an fasilitas kesehatan. Rabu, 9 Mei 2018 Pukul 10.45 WIB 1 1. Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat fasilitas kesehatan yang ada dan jenis-jenis fasilitas kesehatan.
Respon : Ny.L (33 tahun) mengatakan tidak mengerti tentang manfaat fasilitas kesehatan, tampak Ny.L (33 tahun) memperhatikan
penjelasan yang telah diberikan.
2. Motivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. S : Ny.L (33 tahun) dan keluarga menyebutka n fasilitas kesehatan yaitu mengetahui penyakit secara dini dan dapat menyebutka n jenis-jenis fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam dan puskesmas. SUHA RYADI
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga mengatakan akan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitar lingkungan rumah seperti puskesmas, klinik dokter 24 jam dan akan berobat secara teratur.
3. Mengevaluasi
tentang pemahaman klien dan keluarga tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan.
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga dapat menyebutkan manfaat dari pelayanan kesehatan yaitu dapat mengetahui penyakit secara dini dan mendapatkan
pengobatan. Ny.L (33 tahun) dan keluarga dapat menyebutkan jenis-jenis dari fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam dan puskesmas.
4. Berikan O : Tampak keluarga kooperatif saat perawat memberika n penjelasan tentang manfaat dan jenis-jenis dari fasilitas kesehatan. Ny.L (33 tahun) akanmeman faatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitar lingkungan rumahdan akan berobat secara teratur. A : Tujuan
reinforcement positif atas jawaban yang diberikan oleh klien dan keluarga.
Respon : Ny.L (33 tahun) dan keluarga tampak senang dan tersenyum atas pujian yang diberikan oleh perawat. khusus 5 tercapai, klien dan keluarga mengerti manfaat dari fasilitas kesehatan. P : Tindakan keperawata n dipertahank an dan diharapkan keluarga dapatmemp ertahankan apa yang sudah didapat untuk meningkatk an derajat kesehatan yang optimal.