21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian mengunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi, yaitu penelitian untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih (Arikunto, 1998). Tujuan penelitian korelasi oleh Arikunto (Ermizul, 2008) yaitu “Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya serta berarti atau tidaknya hubungan itu”. Metode korelasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara konsep diri dengan prestasi belajar matematika. 2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Salatiga yang beralamatkan di Jl. Kartini no. 26 Salatiga. SMP 2 Salatiga memiliki jumlah 672 siswa, yang terdiri dari 224 siswa kelas VII, 224 siswa kelas VIII dan 224 siswa kelas IX. SMP Negeri 2 Salatiga juga memiliki staf guru dan staf TU yang memadai, yaitu guru 56 dan 17 staf TU.
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga yang berjumlah 224 siswa yang terdiri atas 28 siswa kelas VIIIA, 28 siswa kelas VIIIB, 28 siswa kelas VIIIC, 28 siswa kelas VIIID, 28 siswa kelas VIIIE, 28 siswa kelas VIIIF, 28 siswa kelas VIIIG dan 28 siswa kelas VIII H. Jumlah keseluruhan kelas VIII rincian seperti dalam Tabel 3.1 di bawah ini:
TABEL 3.1
Distibusi Populasi Penelitian
No Kelas Populasi VIII A 28 VIII B 28 VIII C 28 VIII D 28 VIII E 28 VIII F 28 VIII G 28 VIII H 28 Total 224
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian individu yang mewakili populasi atau sebagian subyek yang akan diteliti sebagai wakil dari seluruh subyek yang seharusnya diteliti. Sampel penelitian dipilih melalui simple random sampling, yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel yang dilakukan tanpa memperhatikan strata yang ada (Sugiyono, 2000). Teknik simple random sampling atau sampel acak sederhana adalah sebuah sampel yang diambil secara acak yang dapat mewakili populasi penelitian tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah terlihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian No Kelas Sampel 1. VIII E 28 2. VIII F 28 3. VIII G 28 4. VIII H 28 Total 112 C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2003) variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diperhitungkan dalam analisis data guna penyajian hipotesis yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas atau independent variable (x) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas (x) dalam penelitian ini yaitu konsep diri. Variabel terikat atau dependent variable (y) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang terikat dalam penelitian ini yaitu prestasi belajar matematika. D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul “Hubungan Konsep Diri dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP Negeri 2 Salatiga”, maka variabel-variabel penelitian yang digunakan adalah konsep diri dan prestasi belajar matematika.
1. Konsep Diri (X)
Konsep diri matematika adalah penilaian siswa terhadap kemampuan dan rasa suka atau ketertarikan terhadap matematika. Tiga aspek konsep diri matematika yaitu self confidence, importance, dan outcome confidence. Konsep diri matematika siswa akan diukur menggunakan skala konsep diri. Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala ini berarti semakin baik konsep diri matematika siswa.
2. Prestasi Belajar Matematika(Y)
Prestasi belajar matematika diartikan sebagai penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran matematika, yang ditunjukkan dengan nilai tes. Di dalam penelitian ini akan diukur prestasi belajar matematika dengan menggunakan tes akhir semester dua. Prestasi belajar matematika ditentukan berdasarkan skor kasar yang diperoleh siswa dari hasil tes semester dua dengan rentang 0 sampai dengan 100, semakin tinggi skor yang diperoleh seorang siswa berarti semakin baik prestasinya.
E. Teknik dan Instrumen Pengumulan Data 1. Kuesioner (Angket) Konsep Diri
Instrumen dalam pengambilan data konsep diri siswa pada penelitian ini dengan menggunakan angket atau kuesioner. Arikunto (2002) menjelaskan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Kuesioner digunakan untuk mencari dan mengukur tingkat konsep diri pada sampel penelitian yaitu kelas VIII E, VIIIF, VIIIG, dan VIIIH SMP Negeri 2 Salatiga. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Menurut Darmadi, 2010 setiap pertanyaan diberikan 4 alternatif berdasarkan skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu pernyataan favourable dan pernyataan unfavourable. Pernyataan favourable memiliki skor 4 untuk jawaban sangat setuju (SS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Pernyataan unfavourable memiliki skor 1 untuk jawaban sangat setuju (SS), skor 2 untuk jawaban setuju(S), skor 3 untuk jawaban tidak setuju(TS), dan 4 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).
Kisi- kisi angket konsep diri, diadaptasi dari skala konsep diri Tennenssee Self Concept Scale (TSCS) oleh Willian H.Fitts dengan mengambil butir-butir item yang relevan. Angket ini terdiri dari 44 item yang terdiri atas 22 item favourable dan 22 item unfavourable yang mencakup 8 aspek konsep diri.
2. Teknik Studi Dokumen
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar (variabel Y) adalah menggunakan nilai tes akhir semester II, hal ini untuk mengetahui prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Salatiga.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan pencarian atau penyelidikan data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 2010). Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika yang diperoleh dari data nilai tes tengah semester II mata pelajaran matematika siswa SMP Negeri 2 Salatiga.
F. Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian berupa angket yang digunakan setelah instrumen terlebih dulu diuji validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas bertujuan untuk memperoleh instrumen yang baik. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menujukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002), Sedangkan menurut sugiyono (2007) validitas dari kata valid yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya, maka suatu alat ukur itu mampu mengukur apa yang sebenarnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen yang digunakan sudah tepat atau sesuai dengan tujuan yang valid dapat diperoleh jika disusun oleh item-item yang valid. Dalam penelitian Pemeriksaan korelasi butir tes ini akan digunakan rumus korelasi product moment atau dari Pearson (Arikunto, 2009) sebagai berikut:
= ∑ − (∑ ∑ )
∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )
Keterangan:
= korelasi product moment (koefisien korelasi ) = banyak siswa
= skor butir soal = skor total
∑ = jumlah hasil perkalian skor masing-masing item dengan skor total item.
Selain menggunakan rumus, mengolah data bisa juga dengan mengunakan SPSS 16 for windows. Caranya dengan melihat hasil rhitung
dengan rtabel, kemudian dibandingkan. Jika rhitung lebih besar rtabel maka
instrumen dikatakan valid dengan r = 0,21 dan sebaliknya apabila rhitung
kriteria kevalidan instrument dapat dilihat pada Tabel 3.3 sebagai berikut:
TABEL 3.3
Kriteria Validitas Instrument
Skala Kategori
0,00 ≤ ≤ 0,20 sangat rendah 0,20 < ≤ 0,40 validitas rendah 0,40 < ≤ 0,60 validitas sedang 0,60 < ≤ 0,80 validitas tinggi
0,80 < ≤ 1,00 validitas sangat tinggi 2. Hasil Uji Validitas Instrumen
Hasil uji validitas instrumen angket konsep diri, dapat dilihat melalui Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Angket Konsep Diri
No Hasil Ket No Hasil Ket
1 0,418 Valid 23 0,427 Valid 2 0,360 Valid 24 0,337 Valid 3 0,415 Valid 25 0,398 Valid 4 0,451 Valid 26 0,455 Valid 5 0,461 Valid 27 0,227 Valid 6 0,281 Valid 28 0,379 Valid
7 0,233 Valid 29 0,059 Tidak Valid
8 0,443 Valid 30 0,262 Valid
9 0,356 Valid 31 0,127 Tidak Valid
10 0,342 Valid 32 0,500 Valid
11 0,461 Valid 33 0,202 Tidak Valid
12 0,331 Valid 34 0,353 Valid
13 0,340 Valid 35 0,475 Valid
14 0,439 Valid 36 0,048 Tidak Valid
15 0,512 Valid 37 0,316 Valid
16 0,453 Valid 38 0,481 Valid
17 0,373 Valid 39 0,536 Valid
18 0,161 Tidak valid 40 0,369 Valid
19 0,358 Valid 41 0,302 Valid
20 0,574 Valid 42 0,487 Valid
21 0,417 Valid 43 0,436 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas angket konsep diri pada Tabel 3.4 di atas, terdapat 5 item pernyataan yang tidak valid dari 44 total item pernyataan, sehingga diperoleh 39 item valid dengan sebaran item seperti pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5
Sebaran Item Konsep Diri Berdasarkan Indikator
No Aspek Item Soal Total
F Un F
1 Diri identitas (identity) 1, 2, 17, 18*, 33*
- 3
2 Diri pelaku (behavioral) 3, 4 19, 20, 34 5 3 Diri penerima/penilai (judging) 5 6, 21, 22, 35 5 4 Diri fisik (moral-ethical) 7, 23, 24,
36*
8, 37 5 5 Diri etik-moral (personal) 9, 25, 40 10, 26, 38,
39
7 6 Diri pribadi (family) 11, 12, 27 28, 41 5 7 Diri keluarga (social) 13, 14, 29* 30, 42, 43 5 8 Diri sosial 16, 15, 31*, 32,
44
4
Jumlah 18 21 39
Keterangan:*) item gugur/ tidak valid 2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsisitensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisiten jika pengukuran tersebut diulang, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah (Priyanto, 2008). Pengujian reliabilitas instrumen digunkan teknik koefisian korelasi Alpha Cronbach (Priyanto, 2008) yang dirumuskan sebagai berikut: = − 1 1 − ∑ Keterangan: = koefisien alpha
= banyaknya butir instrumen = variansi dari setiap item = variansi total
Kriteria reliabel instrumen penelitian ini menggunakan standar reliabilitas yang dikemukakan oleh Azwar (2005), yang menjelaskan
bahwa instrument suatu penelitian dikatakan reliabel jika diperoleh koefisien > 0,7. Adapun kriteria reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut:
TABEL 3.6
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Skala Kategori
0,9 ≤ ≤ 1,0 sangat reliabel 0,8 < ≤ 0,9 Reliabel 0,7 < ≤ 0,8 cukup reliabel -0,0 < ≤ 0,7 tidak reliabel
Berdasarkan uji relibilitas menggunakan SPSS, koefisien dari variabel konsep diri dapar dilihat melalui Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7
Reliabilitas Angket Konsep Diri
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.863 39
Berdasarkan Tabel 3.7 di atas, diperoleh nilai Alpha Cronbach = 0,863. Karena nilai Alpha 0,863 terletak diantara 0,8 < ≤ 0,9, maka dapatdisimpulkan bahwa butir-butir instrumen angket konsep diri adalah reliabel.
G. Teknik Analisis Data
Mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar matemtika siswa SMP Negeri 2 Salatiga, akan dilakukan analisis deskriptif, analisis uji pra syarat dan analisis korelasi.
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum atau tidak digunakan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2002). Ukuran yang digunakan dalam analisis ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, perhitungan frekuensi, standar deviasi, dan presentase.
2. Analisis Uji Prasyarat a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov, dimana uji normalitas digunakan untuk menguji distribusi pengisian jawaban sampel normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai. Sukestiyarno (2010) menyatakan bahwa jika nilai signifikan p > 0,05, maka distribusi datanya adalah
normal, sedangkan jika nilai signifikan p < 0,05 maka distribusi datanya tidak normal.
b. Uji Linearitas
Setelah dilakukan uji normalitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji linearitas. Uji linearitas dalam penelitian ini adalah uji f. Kaidah yang digunakan adalah: jika p < 0,05 maka hubungan linear, sedangkan jika p > 0,05 maka hubungan tidak linear.
3. Analisis Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. hipotesis tersebut, hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :
Ha : ρ = 0 Tidak ada hubungan yang positif signifikan antara konsep
diri dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga.
H0 : ρ ≠ 0 Ada hubungan yang positif signifikan antara konsep diri
dengan prestasi belajar matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga.
4. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang digunakan dengan cara menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubunganya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arahnya dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Untuk menentukan korelasi antara variabel konsep diri dengan prestasi belajar matematika digunakan korelasi Pearson Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel apabila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama, dengan rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007):
= ∑
∑
Untuk menghitung persamaan regresi, maka menggunakan rumus:
= (∑ ) − (∑ )(∑ )
[ (∑ ) − (∑ ) ][ (∑ ) − (∑ ) ] Keterangan: rxy = Nilai koefisien korelasi
∑ = Jumlah pengamatan variabel X ∑ =Jumlah pengamatan variabel Y
∑ = Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y n = Jumlah pasangan pengamatan X dan Y
Pengolahan data dan perhitungan data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik dengan bantuan program Statistical Program for and Social Science (SPSS), yang dilengkapi tahap-tahap penelitian secara rinci. Menurut Sugiyono (1999) pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 3.8
Tingkat Kuatnya Korelasi
0,80 < r ≤ 1,00 atau -0,80 ≤ r ≤ -1,00 Korelasi sangat kuat 0,60 < r ≤ 0,80 atau -0,60 ≤ r ≤ -0,80 Korelasi kuat 0,40 < r ≤ 0,60 atau -0,40 ≤ r ≤ -0,60 Korelasi sedang 0,20 < r ≤ 0,30 atau -0,20 ≤ r ≤ -0,40 Korelasi rendah 0,01 ≤ r ≤ 0,20 atau -0,01 ≤ r ≤ -0,20 Korelasi sangat lemah