IV. DESKRlPSl PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN MANGIUM
A. Kondisi Umum KPH Bogor
Wilayah kerja PT Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor meliputi
kabupaten Bogor, Tangerang dan Bekasi, mencakup luas total kring sekitar 585.837,65 ha,
yang diantaranya berupa kawasan hutan seluas 89.744,16 ha. Dari luas kawasan hutan
tersebut seluas 55.410,14 ha telah ditetapkan menjadi 4 jenis kelas perusahaan (KP)
seperti pada Tabel 3. di bawah, seluas 17.1 15,50 ha berupa kawasan PHPA dan sisanya
seluas 17.218,52 ha berada di BKPH Jonggol, Parungpanjang dan Leuwiliang, yang
menurut rencana terjadi pengurangan seluas 5.812,41 ha berdasarkari Surat Persetujuan
Prinsip Tukar Menukar dari Menhut yang dimohon PT. Bukit Jonggol Asri (proses
penyelesaian Agraria).
Tabel 3. Luas Kawasan Hutan KPH Bogor Menurut Kelas Perusahaan Tahun 2000
B. Pengelolaan Hutan Tanaman Mangium
Prosentase (%) 4 1 2 3 4
Pada awalnya tanaman mangium dikembangkan di KPH Bogor, BKPH Parung
Panjang sejak tahun 1986 melaiui proyek HTllADB sebagai tanaman pengisi pada tanaman Luas (Ha)
3 No
1
pokok Sengon (Paraserianthes falcataria) yang ditanam dengan jarak tanam 3 x 2 m dengan Jenis Kelas Perusahaan
2
Sumber : RPKH Keles Perusahaan Mangium Jcngka Perusehaan 1 Jan& 2001 sld Desember 2005, SPH I Bogor, Desember 2000
Pinus Mangium Meranti Payau Jumlah 23.280,lO 5.342,90 14.954,33 11.832,81 55.410,14 42,Ol 9,64 26,99 21,36 100,OO
pola tanam 3 larik tanaman pokok dan 1 larik tanaman pengisi. Pola tanam seperti di atas
dilaksanakan sampai dengan tahun 1989 seluas 2.197 ha.
Karena tanaman mangium sebagai tanaman pengisi terlihat lebih berhasil
pertumbuhannya, maka mulai tahun 1990 jenis tanarnan mangium mulai dikembangkan
sebagai tanaman pokok. Pada sistem tanam turnpangsari, mangium ditanam sebagai
tanaman pokok dengan pola tanarn 4 larik tanaman pokok dan 1 larik tanaman pengisi.
Adapun kondisi kelas perusahaan rnangiurn di BKPH Parungpanjang seluas
5.342,90 ha menurut kelas hutannya adalah seperti pada Tabel 4.
Tabel 4. Kondisi Kelas Perusahaan Mangium KPH Bogor Menurut Kelas Hutan Tahun 2000 No 1 A I a b II B Kelas Hutan 2 Untuk Produksi
Baik untuk Produksi Tebang Habis (BPTH) Produktif KU I KU II KU Ill KU IV KU V KU VI KU VII KU Vlll KU IX KU X MT - Jumlah a Tidak Prcduktif
Sumber : RPKH Kelas Perusehaan Mangium Jangka Perusaham 1 Jenuan 2001 sld Desember 2005, SPH I Bogor, h e m b e r 2000 LTJL TK TKL HAKL TABK HAABK Jumlah b Jumlah l
Tdk Baik utk Produksi Tebang Habis (TBPTH) TBPTH
TJKL Jumlah II Jumlah I, II Bukan Untuk Prcduksi TBP LDTl Alur Jumlah B Total Luas (Ha) 3 409,92 406,26 588,61 366,93 287,63 51,50 15,60 120,84 10596 32,25 118,02 2.503,52 439,27 921,81 19686 594,71 2.152,65 4.656,17 2,21 153,45 155,66 4.811,83 22,49 477,70 30,88 531,07 5.342,90 Rata-2 Bonita 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 - Rata-2 KBD 5 1,OO 0,78 0,84 0,89 0,82 0,89 0,89 0,70 0,64 0,63 084 084
Kegiatan pengusahaan hutan tanarnan rnangiurn di KPH Bogor tahun 2000 rneliputi
persernaian, pernbuatan tanarnan, perneliharaan tanarnan tahun ke ? dan tahun ke 2,
perneliharaan 4-5 tahun, penjarangan dan tebangan seperti pada Tabel 5. di bawah.
Tabel 5. Pengusahaan Hutan Tanarnan Mangium di KPH Bogor Tahun 2000
No 1 1 2 a b
I
Jumlah 34
1
Pemeliharaan Tanaman Tahun Ke 2 Kegiatan 2 Persemaian Pembuatan Tanaman Rutin -TS -BH Pembangunan -TS 3 a b Rutin -TS -BH Pembangunan -TS -BH Jumlah 2Pemeliharaan Tanaman Tahun Ke 1 Rutin -TS -BH Pembangunan -TS -BH
I
Jumlah 5 1 Pemeliharaan 4 - 5 Tahun Babat RayuUWiwil - 4 Tahun - 5 Tahun Pemeliharaan Penjarangan Tunjuk ToletTebangan Tanpa Hasil Tebangan dengan Hasil Pruning Tebangan
-
Tebangan A2 b/
-
Tebangan B1 c(
-
Tebangan E ISumber : Laporen Definitif KPH Bogor Tahun 2000
Satuan
1
FisikC. Konstribusi Kelas Perusahaan Mangium terhadap Pendapatan KPH Bogor
Kelas perusahaan mangium memberikan konstribusi pendapatan paling besar
dibandingkan dengan kelas perusahaan lainnya, walaupun luas KP mangium paling kecil
yaitu 5.342,90 ha (9,64 %). Pada Tabel 6. terlihat bahwa pada penjualan kayu tebangan
tahun 2000 menlberikan konstribusi sebesar Rp, 2.458.526.990,- (22,84 %) dati kayu
mangium menyumbangkan pendapatan sebesar Rp 1.775.272.400,- (16,49 %), pada
penjualan kayu olahan menyumbangkan pendapatan Rp 7.357.353.836,- (68,35 %), pada
penjualan hasil hutan lainnya menyumbangkan sebesar Rp 410.132.335,- (7,89 %) dan --
pada usaha di luar usaha pokok memberikan sumbangan Rp 98.376.295,- (0,91 %).
D. Mengenal Hutan Tanaman Mangium di KPH Bogor
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan hutan tanaman mangium di
wilayah BKPH Parung Panjang KPH Bogor meliputi perbenihan, persemaian, penanaman,
pemeliharaan tanaman, penebangan, dan pemasaran.
1. Perbenihan
Kebutuhan benih mangium di BKPH Parung Panjang sudah dapat dipenuhi dari
kebun benih milik Balai Teknologi Perbenihan (BTP) seluas 7 ha dan Areal Pengumpulan
Benih (APB) seluas 11,5 ha. Biji sudah dapat dipungut dari pohon yang telah berumur
minimal 6 tahun. Untuk mendapatkan kualitas biji yang baik, pengunduhan biji sebaiknya
dilakukan pada pohon yang telah berumur 8
-
9 tahun. Musim buah mangium biasanya antara bulan Juli-
Agustus dengan produksi biji rata-rata sebesar 0,3-
0,5 kg per pohon. Buah yang polongnya berwarna coklat tua sudah siap dipanen. Polong dijemurselama 2
-
3 hari dan disimpan ke dalam karung untuk diekstrak dengan cara pemukulan hingga biji terpisah dari polongnya.YO 4 0,02 15,86 0,25 0,38 16,49 502 0,Ol 5,03 0,40 0,OO 0,41 0,24 0,01 0,25 0,02 0,02 0,60 0,01 0,Ol 0,61 0,OO 22,84 60,24 8,12 68,35 51,58 0,13 0,24 0,02 0,01 0,12 0,22 2.09 0,63 0,42 0,06 0,OO 7,89 0,91 100,OO Jumlah 3 2.330.000 1.707.227.400 27.320.000 40.725.000 1.775.272.400 540.263.820 1.056.000 541.319.820 43.455.730 425.000 43.880.730 25.834.700 560.000 26.394.700 1.957.320 1.854.690 64.051.530 750.000 680.000 65.481.530 35.800 2.458.526.990 6.483.739.861 873.61 3.975 7.357.353.836 438.102.780 1.102.559 25.500.000 2.500.000 1.287.000 12.778.000 24.000.000 224.516.535 67.709.500 45.007.500 6.533.800 300.000 849.337.674 98.376.295 10.763.594.795 Tabel No 1 I II Ill IV
6. Pendapatan KPH Bogor Tahun 2000
Nama Rekening
2
PENJUALANKAYUTEBANGAN Penjualan Kayu Bundar
Kayu Bundar Mahoni Kayu Mangium
- Kayu Bundar ~ a n g i u m
- Kayu Persegi Mangium
- Kayu Bakar Mangium
Jumlah Kayu Mangium Kayu Pinus
-
Kayu Bundar Pinus- Kayu Bakar Pinus Jumlah Kayu Pinus Kayu Sonokeling
- Kayu Bundar Sonokeling
- Kayu Bakar Sonokeling Jumlah Kayu Sonokeling Kayu Sengon
-
Kayu Bundar Sengon-
Kayu Bakar Sengon Jumlah Kayu Sengon Kayu Bundar Meranti Kayu Bundar Maesopsis Kayu Rasamala-
Kayu Bundar Rasamala-
Kayu Persegi Rasamala- Kayu Bakar Rasamala Jumlah Kayu Rasamala Kayu Bundar Campur Lainnya Total Penjualan Kayu Tebangan PENJUALANKAYUOLAHAN
Hasil Pabrik MouldingIJoinery Kayu Jati Hasil Pabrik Parquet Kayu Jati
Jumlah Penjualan Kayu Olahan PENJUALAN HASlL HUTAN LAIN Getah Pinus Getah Damar Rotan Kopi Bambu Padi Rusa
Hasil Wana Wisata
Penj. Hasil Pertambangan Galian Penjualan Hasil Ekresi Satwa Penjualan Air
Penjualan Hasil Silvofishery Jumlah Penjualan Hasil Hutan Lain HASlL USAHA Dl LUAR USAHA POKOK Total Pendapatan KPH Bogor
Bagian sayap biji yang berwarna kuning dihilangkan dengan cara dijemur selama 1 - 2
hari dan digosok-gosok dengan tangan menggunakan alat (penumbuk). Seleksi biji
dilakukan dengan cara merendam ke dalam air dingin selama 0,5
-
1 jam. Biji yang terapung dibuang dan biji yang tenggelam dijemur kembali selama 1-
2 hari dan siap untuk dikemas. Biji yang kering kadar airnya 7-
8 %.2. Persemaian
Sebelum dilakukan penaburan benih, benih diberi perlakuan terlebih dahulu.
Benih dimasukkan ke dalam ember kemudian disiram dengan air panas (80
-
100OC)
dan dibiarkan terendam selama 5
-
7 menit. Setelah itu air dibuang dan biji direndam kembali dengan air dingin selama 10-
12 jam. Biji yang terapung dibuang dan biji yang tenggelam siap untuk ditabur pada media pasir halus yang telah disterilkan. Setelahbenih berkecambah (3
-
6 hari), bibit dipindahkan ke dalam kantong plastik. Bibit yang baik dicirikan tumbuhnya sepasang daun muda dan sehat. Media sapih berupacampuran tanah dan pupuk kandang (2 : 1) dan setiap media sebanyak 1 m3 perlu
ditambah 1 sendok teh pupuk TSP. Bibit di kantong plastik ditempatkan pada bedeng sapih dan setelah berumur 3 bulan bibit siap untuk ditanam di lapangan.
3. Penanaman
Penanaman mangium dilaksanakan dengan sistem tumpangsari dan
banjarharian. Jarak tanam bervariasi 3 x 1 m, 3 x 2 m, atau 3 x 3 m, disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam
berukuran 40 x 40 x 40 cm. Bila tanah kurang subur dan asam, lubang tanam diberi
kapur tanah sebanyak 0,5 kg per lubang tanam bersamaan dengan pupuk kandang.
4. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman dilakukan agar kayu yang dihasilkan berkualitas dan
produktivitasnya tinggi. Pemeliharan tanaman terdiri dari pemangkasan cabang,
pembersihan tumbuhan bawah, pruning dan penjarangan.
Pemangkasan cabang dilakllkan 2 kali yaitu pada tanaman berumur 1 dan
2 tahun. Pembersihan tumbuhan bawah dilakukan minimal 4 bulan sekali pada tanaman
berumur 1 dan 2 tahun. Penjarangan termasuk pruning dilaksanakan pada tanaman berumur 3 tahun, 5 tahun dan 7 tahun. Pada tahun 1999 dan 2000 penjarangan dilakukan setiap tahun mulai tanaman berumur 3 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan tempat dan ruang tumbuh yang optimal sehingga diperoleh kayu konstruksi
dan kayu industri berukuran besar dengan mutu tinggi.
5. Penebangan
Penebangan penjarangan tanaman mangium yang frekuensinya tahunan
dilaksanakan pada umur 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun, 8 tahun, dan 9 tahun. Sedangkan yang frekuensinya 2 tahun dilaksanakan pada umur 3 tahun, 5 tahun dan
7 tahun. Tebang habis dilakukan pada umur 10 tahun sesuai dengan daur yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil uji coba, produksi kayu bulat pada penjarangan pertama
umur 3 tahun sebesar 1,5 m3 per ha, penjarangan kedua umur 5 tahun sebesar 5 m3 per ha dan pada penjarangan ketiga umur 7 tahun sebesar 9,5 m3 per ha (PT. Perhutani,
2000). Sedangkan pada tebang habis umur 10 tahun pada bonita 1 menghasilkan
produksi 85 M3 per Ha (Fakultas Kehutanan IPB dan PT. Perhutani Unit Ill Jawa Barat,
6. Pernasaran
Kayu rnangiurn sangat diminati oleh pengrajin furniture karena tekstur rnaupun
struktur kayunya rnirip dengan kayu jati, sehingga sering dipergunakan untuk carnpuran
kayu jati. Pernbelinya kebanyakan berasal dari Cirebon, Klender dan lokal Bogor.
E. Penetapan Harga Kayu Bulat Mangium
Harga jual kayu bulat rnangiurn dalarn negeri ditetapkan oleh Direksi PT. Perhutani
rnelalui surat keputusan yang disarnpaikan ke sernua wilayah Unit 1, Unit II, dan Unit Ill.
Direksi menetapkan harga penjualan kayu bulat rnelalui cara harga jual dasar (HJD) dan
tidak dapat dirubah tanpa persetujuan Direksi PT Perhutani.
Besarnya harga jual dasar (HJD) menurut sortirnen ditetapkan sarna untuk semua
wilayah pengelolaan hutan, dan menjadi wewenang direksi. Harga tersebut adalah harga
loko ternpat pengurnpulanrrernpat Penyerahan (TP) yang ditunjuk di pinggir jalan angkutan
yang dapat dilalui kendaraan truk dengan rnuatan tertentu. Untuk kayu yang diserahkan
loko di Ternpat Penjualan (TPN) dan atau Ternpat Penimbunan Kayu (TPK) dikenakan
harga tarnbahan yang besarnya ditetapkan oleh Kepala Unit masing-masing. Sistern
penetapan harga jual dasar (HJD) tersebut didasarkan pada beberapa parameter yaitu,
sortirnen, rnutu yang ditentukan atas dasar diameter, panjang batang dan tingkat
kenampakan produk tersebut antara lain ada atau tidak cacat kayu, lurus atau bengkok dan
indikator lain yang ditetapkan penguji.
Gambaran penetapan harga jual dasar (HJD) kayu bulat mangium berdasarkan SK
Tabel 7. Harga Satuan Kayu Bulat Mangium
I
Mutu Pertama (P)I
PanjangI
Satuan 1 ,OO - 1,90 2,OO-
2,90 3,OO-
3,90 4,00-
ke atas Harga per m3/Sm (Rp) L,
7--91
10--15(
16--191
20-291
30-39 (40keatas I Mutu Kedua (D) m3 m3 m3 m3 Kurang dari 1,oo
1 ,OO-
1,90 2,OO-
2,90 3,OO-
3,90 4,00-
ke atas 50.000 I Mutu Ketiga (T) I 40.000 m3 m3 m3 m3Sumber : SK Dir. No. 587/Kpts/Dii/1999/Tanggal30 Juni 1999.
Sm 120.000 150.000 165.000 190.000 102.000 117.000 134.000 154.000 15.000 15.000 190.000 210.000 230.000 260.000 161.000 178.000 208.000 234.000 270.000 300.000 330.000 380.000 218.000 255.000 293.000 336.000 391.000 435.000 500.000 575.000 332.000 381 .OOO 438.000 503.000 586.000 652.000 749.000 860.000 498.000 572.000 657.000 755.000