• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat diselesaikannya skripsi yang berjudul “Kepatuhan Remaja SMA Negeri di Kota Denpasar Terhadap Keselamatan Berkendara (Safety Riding) Sepeda Motor” ini tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih diberikan atas kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Bapak dr. I Made Ady Wirawan, S.ked., M.PH., PhD. Selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sekaligus sebagai pembimbing I. yang telah memberikan kesempatan, pesan, dan nasehat yang membangun guna kelancaran penyusunan skripsi ini.

2. Bapak I Made Kerta Duana, S.KM, M.PH. selaku Kepala Bagian Kesehatan Kerja sekaligus sebagai pembimbing II, atas bimbingan dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. dr. Partha Muliawan, M.Sc (OM). selaku dosen peminatan Kesehatan Kerja, atas bimbingan, kritik, dan sarannya yang membangun untuk memperbaiki serta menunjang penyusunan skripsi ini.

4. Kepala sekolah, guru-guru, serta siswa-siswi SMA Negeri 6 Denpasar yang telah berkenan dalam membantu kelengkapan data dan pengisian kuesioner pada penelitian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.

(2)

5. Kedua orangtua yang tak pernah berhenti memberikan dukungan, motivasi, dan kasih sayang kepada penulis dalam proses pembuatan skripsi baik berupa dana maupun doa restu.

6. Keluarga, sahabat khususnya “Gerobak” yang selalu mendukung dan memberi semangat dan motivasi kepada penulis untuk selalu giat dalam menyelesaikan skripsi, dan juga rekan mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang selalu memberikan semangat dan saling mendukung dalam menyelesaikan skripsi, serta semua pihak yang telah membantu penulis. Demikian skripsi ini disusun semoga dapat memberikan manfaat bagi diri saya sendiri dan pihak lain yang menggunakan.

Denpasar, 24 Agustus 2017

(3)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Skripsi, 16Agustus 2017

Egiya Goldarosa Sinuraya

KEPATUHAN REMAJA SMA NEGERI DI KOTA DENPASAR TERHADAP KESELAMATAN BERKENDARA (SAFETY RIDING) SEPEDA MOTOR

ABSTRAK

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah global dan banyak terjadi setiap harinya, sehingga perlu mengetahui kepatuhan pengendara khususnya pengendara kendaraan bermotor tentang keselamatan berkendara (safety riding) terkait pengetahuan safety riding.World Health Organization menyatakan kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab utama kematian remaja di dunia pada rentang umur 15-29 tahun.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepatuhan remaja dengan kepatuhan safety riding di SMA Negeri di Kota Denpasar.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain teknik cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 350 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara multisage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi kemudian data yang didapatkan diolah menggunakan software STATA.

Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan remaja terhadap kepatuhan safety riding termasuk dalam kategori tinggi, yaitu sebanyak 170 responden (69,96%) dan sikap responden terhadap kepatuhan safety ridingmemiliki sikap yang positif yaitu sebesar 157 responden (70,40%). Kepatuhan tentang safety riding termasuk dalam kategori patuh, yaitu sebanyak 241 responden (68,86%). Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan kepatuhan safety riding (p=0,03). Responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 147 responden (73,50%) lebih patuh terhadap safety riding daripada responden dengan jenis kelamin laki-laki.

Perlu diadakannya sosialisasi dan edukasi mengenai safety riding oleh pihak sekolah dan juga pihak yang berwenang. Selain itu remaja perlu meningkatkan pengetahuan safety riding dan menumbuhkan perilaku safety riding melalui pembinaan disiplin berlalu lintas dan mencari informasi tentang safety riding di media massa dan internet.

(4)

PUBLIC HEALTH PROGRAM

MEDICAL FACULTY OF UDAYANA UNIVERSITY OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH DIVISION UNDERGRADUATE THESIS

AUGUTS 2017

Egiya Goldarosa Sinuraya

Compliance of Adolescents Student in Denpasar City about Safety Riding Motorcycle

ABSTRACT

Traffic accidents are a global problem and much occurs every day, so it is necessary to know the compliance of drivers especially motorcycle driver related all about safety riding knowledge. The World Health Organization says that traffic accidents are the main cause of teenage in about 15-29 year old deaths in the world. This study aims to determine with compliance safety riding in SMA Negri in Denpasar.

This research is a quantitative descriptive research with cross-sectional design technique. The research’s sample amounted350 respondents and using multisage random sampling technique. The accumulation data was done by interviewing with questionnaires and documentation studies, the obtained data is processed using STATA’s software.

The result of the research showed that the level of teenagers knowledge of compliance of safety riding is appertained in the high category, that is 170 respondents (69,96%) and the attitude of the respondents towards the compliance of safety riding are positive that is equal to 157 respondents (70,40%). Compliance about safety riding included in obedient category, that is as much as 241 respondents (68,86%). Based on statistical test results are found that there is a significant relationship between gender with compliance safety riding (p= 0,03). Female gender respondents were 147 respondents (73,50%) more obedient to safety riding rather than male gender respondents.

Socialization is necessary and education about safety riding by the school and also the authoritized party. In addition, adolescents need to improve safety riding knoeledge and emerge safety riding behavior through the development of traffic discipline and seek information about safety riding in mass media and internet.

(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... iv KATA PENGANTAR ... vi ABSTRAK ... viii ABSTRACT ... ix DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Pertanyaan Penelitian ... 5 1.4 Tujuan ... 5 1.4.1 Tujuan Umum ... 5 1.4.2 Tujuan Khusus ... 6 1.5 Manfaat Penelitian ... 6 1.5.1 Manfaat Teoritis ... 6 1.5.2 Manfaat Praktis ... 7

1.6 Ruang Lingkup Penelitan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Safety Riding ... 8

2.1.1 Penerapan Safety Riding ... 8

2.2 Kepatuhan ... 11

2.2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan ... 12

2.3 Sikap ... 15

2.4 Perilaku ... 16

2.5 Remaja ... 17

2.5.1 Tahap Perkembangan Masa Remaja ... 18

(6)

2.6.1 Kendaraan Bermotor ... 20

2.7 Peraturan Lalu Lintas ... 20

2.7.1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 ... 20

2.7.2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 ... 21

2.7.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993 ... 23

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL ... 26

3.1 Kerangka Konsep ... 26

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ... 31

4.1 Desain Penelitian ... 31

4.1.1 Jenis Penelitian ... 31

4.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

4.2 Populasi dan Sampel ... 31

4.2.1 Populasi Penelitian ... 31

4.2.2 Sampel Penelitian ... 32

4.2.3 Besar Sampel ... 32

4.2.4 Cara Pengampilan Sampel ... 33

4.3 Pengumpulan Data ... 34

4.3.1 Jenis Data ... 34

4.3.2 Alur Pengumpulan Data ... 34

4.3.3 Instrumen Penelitian... 35

4.3.4 Pengolahan Data... 35

4.4 Teknik Analisis Data... 36

4.4.1 Analisis Univariat... 36

4.4.2 Analisis Bivariat ... 36

BAB V HASIL PENELITIAN ... 37

5.1 Gambaran Lokasi Penelitian ... 37

5.2 Karakteristik Demografi Responden ... 38

5.3 Gambaran Kepatuhan Safety Riding Sepeda Motor Responden ... 39

5.4 Gambaran Pengetahuan Safety Riding Responden ... 40

5.5 Gambaran Sikap Safety Riding Responden... 42

5.6 Gambaran Kepatuhan, Pengetahuan dan Sikap Terhadap Safety Riding Sepeda Motor... 43

5.7 Distribusi Kepatuhan Safety Riding Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden ... 44

(7)

5.8 Distribusi Kepatuhan Safety Riding dengan Sikap, Pengetahuan, dan Membawa

SIM C Pada Saat Berkendara Sepeda Motor ... 45

BAB VI PEMBAHASAN ... 47

6.1 Karakteristik Demografi Responden ... 47

6.2 Kepatuhan Safety Riding Responden ... 48

6.3 Pengetahuan Safety Riding Responden ... 50

6.4 Sikap Terhadap Safety Riding Responden ... 51

6.5 Distribusi Kepatuhan Safety Riding Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden ... 52

6.6 Distribusi Kepatuhan Safety Riding dengan Pengetahuan dan Sikap ... 53

6.7 Kelemahan Penelitian ... 54

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 56

7.1 Simpulan ... 56

7.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

Tabel 5.1 Karakteristik Demografi Responden………..……45

Tabel 5.2 Gambaran Kepatuhan Safety Riding Responden………….………...46

Tabel 5.3 Gambaran Pengetahuan Safety Riding Responden……….48

Tabel 5.4 Gambaran Sikap Responden Terhadap Safety Riding………....49

Tabel 5.5 Kepatuhan, Pengetahuan, dan Sikap Terhadap Safety Riding………50

Tabel 5.6 Distribusi Kepatuhan Safety Riding Berdasarkan Karakteristik Demografi Responden………...51

Tabel 5.7 Distribusi Kepatuhan Safety Riding dengan Sikap dan Pengetahuan…….52

Tabel 5.8 Distribusi Kepatuhan Safety Riding dengan Membawa SIM C Pada Saat Berkendara Sepeda Motor...53

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Informasi Lampiran 2. Informed Consent

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

Lampiran 5. Analisis Data

(11)

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

Daftar Lambang

> : Lebih besar < : Lebih kecil

≤ : Lebih kecil sama dengan % : Persentase

p : Proporsi

Zα : Distribusi nilai Z pada kemaknaan 95% n : Jumlah sampel

d : Presisi absolut

Daftar Singkatan

APD = Alat Pelindung Diri

BPS = Badan Pusat Statistik

PSU = Primary Sampling Unit

SIM = Surat Ijin Mengemudi

SMA = Sekolah Menengah Atas

STNK = Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor

TBC = Tuberkulosis

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organization sekitar 1,3 juta orang setiap tahunnya meninggal akibat kecelakaan lalu lintas, atau sekitar 3000 kematian setiap hari di seluruh dunia. WHO memperkirakan pada tahun 2020 kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab terbesar ketiga kematian di seluruh dunia setelah penyakit jantung koroner dan tuberkolosis (TBC). Pada kawasan Asia Tenggara selama tahun 2001 diperkirakan sekitar 354.000 orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan diperkirakan 6,2 juta orang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan (WHO, 2011). Jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia juga meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah korban kecelakaan lalu lintas pada tahun 2007 adalah 49.553 jiwa dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 66.488 jiwa, dengan korban meninggal sebanyak 19.873 jiwa, luka berat sebanyak 26.196 jiwa dan luka ringan sebanyak 63.809 jiwa (BPS, 2013).

Bali merupakan salah satu provinsi dengan tingkat kecelakaan lalu lintas cukup tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Provinsi Bali masuk dalam peringkat 9 (sembilan) jumlah kecelakaan terbanyak di Indonesia setelah Jawa dan Sumatera (Dirjen Perhub Darat, 2014). Berdasarkan data Kepolisian Daerah Bali disebutkan bahwa selama tahun 2007-2011, terdapat 10.125 kejadian kecelakaan yang menyebabkan 2.910 orang meninggal dunia dan 15.596 orang lainnya mengalami luka berat dan luka ringan. Kejadian kecelakaan tertinggi di Bali terdapat

(13)

2

diwilayah Buleleng yaitu sebanyak 635 kejadian, selanjutnya pada urutan ketiga terjadi di wilayah Gianyar sebanyak 404 kejadian (BPS Provinsi Bali, 2012).

Denpasar merupakan salah satu wilayah di Bali yang jumlah penduduknya selalu meningkat setiap tahunnya.Menurut Badan Pusat Statistik Kota Denpasar, jumlah penduduk di kota Denpasar pada tahun 2015 mencapai 880.600 orang dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2% (BPS Provinsi Bali, 2015). Tingginya angka kecelakaan di wilayah Denpasar dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu tingginya kepadatan lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya penggunaan kendaraan bermotor yang mencapai 2,5 juta. Selain itu kondisi lalu lintas yang merupakan akumulasi interaksi dari berbagai karakteristik pengemudi, kendaraan, prasarana jalan maupun karakteristik lingkungan. Menurut Undang-Undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, penyebab kecelakaan lalu lintas salah satunya yang disebabkan oleh sepeda motor dimana dapat diklasifikasikan menjadi empat faktor yaitu, kelalaian pengguna jalan, ketidaklayakan kendaraan, ketidaklayakan jalan, dan lingkungan. Penyebab kecelakaan lalu lintas menurut segitiga epidemiologi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, dari segi pengemudi (host), kendaraan yang digunakan (agent) dan faktor lingkungan fisik dan sosial ekonomi (environment). Faktor pengemudi meliputi kondisi pengemudi yaitu lelah, sakit, kurang konsentrasi, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang (psikotropika), kondisi penglihatan, pengalaman mengemudi, umur, pengetahuan berkendara. Faktor kendaraan bermotor meliputi kondisi kendaraan yaitu kondisi rem, ban, kecepatan, karakteristik muatan. Faktor lingkungan fisik meliputi, pandangan terhadap hazard (baliho, papan iklan), lengkungan dan sudut tanjakan jalan, jenis jalan, persimpangan dan kontrol akses.

(14)

3

Faktor lingkungan sosial meliputi peraturan perundang-undangan penggunaan helm, menyalakan lampu di siang hari (Ditjen PP dan PL, 2011).

Penggunaan kendaraan sepeda motor dapat menjadi ancaman terbesar terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan dan dapat menjadi penyumbang korban tertinggi. Setidaknya delapan dari sepuluh kecelakaan lalu lintas yang terjadi melibatkan sepeda motor. Masih banyak pengendara sepeda motor di jalan yang membawa kendaraannya dengan ugal-ugalan atau cenderung melakukan berkendara dengan model zig-zag, pindah jalur tanpa menyalakan lampu sein, berkendara dengan kecepatan tinggi, memodifikasi kendaraan dan melanggar marka yang dapat membahayakan pengguna jalan lainnya dan dirinya sendiri (Aeni, 2016).

Menurut Marsaid dkk (2013), dalam peneletiannya yang berjudul Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor di Wilayah Polres Kabupaten Malang, penyebab kecelakaan yang paling banyak disebabkan oleh pengemudi yaitu tidak tertib lalu lintas, kecepatan tinggi, kelelahan, mengantuk, lengah, dan mabuk. Selain itu, faktor lingkungan juga memiliki faktor bermakna terhadap kecelakaan lalu lintas seperti lampu kendaraan tidak menyala dan kondisi jalan menikung. Menurut WHO (2011), kejadian kecelakaan lalu lintas banyak terjadi pada kelompok usia produktif yaitu usia 15-25 tahun. Selain itu, WHO juga mengungkapkan bahwa penyebab utama kematian manusia berumur 10-24 tahun di seluruh dunia adalah kecelakaan lalu lintas. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Chrussiawanti (2015) yang menyebutkan bahwa remaja merupakan salah satu segmen terbesar penyumbang kecelakaan lalu lintas dimana para remaja merasa sudah layak untuk mengendarai kendaraan tanpa adanya pengetahuan yang cukup tentang kendaraan dan keselamatan

(15)

4

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 2009 pasal 203 ayat 2, salah satu bentuk program nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Cara Berkendara dengan Selamat (Safety Riding). Safety riding adalah perilaku mengemudi secara selamat yang dapatmembantu menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas. Mencakup hal-hal yang berkaitan dengan tatacara berkendara yang aman, perlengkapan yang harus ada saat berkendara, dan kondisi kendaraan yang memungkinkan untuk digunakan. Dengan berperilaku mengutamakan keselamatan berkendara (safety riding) diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pengendara terhadap segala kemungkinan yang terjadi selama berkendara baik itu keselamatan diri pengendara dan pengguna jalan lain (Khakim, 2016).

Berdasarakan uraian tersebut, penulis tertarik melakulan penelitian untuk mengetahui kepatuhan terhadap perilaku keselamatan berkendara (safety riding) pada remaja berdasarkan usia yang termasuk dalam kategori WHO sebagai usia penyebab kematiannya akibat kecelakaan lalu lintas. Saat ini belum diketahui bagaimana pengetahuan dan kepatuhan remaja berkendara sepeda motor terhadap safety riding di Kota Denpasar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, kejadian kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 jumlah kecelakaan mencapai 62.960 kasus dan terus meningkat menjadi 109.319 kasus pada tahun 2010 dan 109.776 pada tahun 2011 dengan angka pertumbuhan rata-rata 11,64%. Total korban pada tahun 2011 mecapai 176.763 orang, diantaranya 31.185 meninggal dunia, 36.767 luka berat, dan 108.811

(16)

5

menderita luka ringan (Ditjen Perhub Darat, 2015). Berdasarkan data Kepolisian Daerah Bali, bahwa selama tahun 2007 sampai 2011 terdapat 10.125 kejadian kecelakaan yang menyebabkan 2.910 korban meninggal dunia dan 15.596 korban mengalami luka berat dan luka ringan (Polresta Denpasar, 2011).

Menurut World Health Organization, kejadian kecelakaan lalu lintas banyak terjadi pada kelompok usia produktif yaitu 15-25 tahun (WHO, 2011). Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chrussiawanti yang menyebutkan bahwa remaja merupakan salah satu segmen terbesar penyumbang kecelakaan lalu lintas dimana para remaja merasa sudah layak untuk mengendarai kendaraan tanpa adanya pengetahuan yang cukup tentang kendaraan dan keselamatan berkendara (safety riding) dan juga rendahnya pengalaman berkendara.Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui tingkat kepatuhan remaja SMA Negeri di Kota Denpasar terhadap keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Dari uraian tersebut, dapat dirumuskan pertanyaan penelitan sebagai berikut, “Bagaimana Kepatuhan Remaja SMA Negeri di kota Denpasar Terhadap

Keselamatan Berkendara (Safety Riding) Sepeda Motor?”.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui kepatuhan remaja SMA Negeri di Kota Denpasar terhadap keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor.

(17)

6

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik remaja pengendara sepeda motor SMA Negeri di Kota Denpasar

b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor pada remaja SMA Negeri di Kota Denpasar

c. Untuk mengetahui pengetahuan keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor pada remaja SMA Negeri di Kota Denpasar

d. Untuk mengetahui sikap keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor pada remaja SMA Negeri di Kota Denpasar

e. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor pada remaja SMA Negeri di Kota Denpasar

f. Untuk mengetahui hubungan antara sikap dan kepatuhan keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor pada remaja SMA Negeri di Kota Denpasar

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya mengenai keselamatan berkendara (safety riding) dan sebagai bahan bacaan dan referensi dalam mengembangkan penelitian selanjutnya terkait kepatuhan keselamatan berkendara (safety riding).

(18)

7

1.5.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi masyarakat dan khususnya pihak yang berwenang agar dapat menambah informasi terkait safety riding pada masyarakat dan menjadi salah satu sumber acuan dalam melakukan perbaikan program maupun membuat program kepada masyarakat dalam meningkatkan kepatuhan keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor di Kota Denpasar.

1.6 Ruang Lingkup Penelitan

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja khususnya mengenai keselamatan berkendara (safety riding) dimana topik penelitian yang diambil yaitu mengenai kepatuhan remaja SMA Negeri di Kota Denpasar terhadap keselamatan berkendara (safety riding) sepeda motor tahun 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamatan curah hujan di Stasiun Geofisika Kelas I Jayapura pada bulan Desember 2019, tercatat jumlah curah hujan sebanyak 231 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak

Analisa data Magnet Bumi di Stasiun Geofisika Angkasapura - Jayapura bulan September 2018, dari hasil analisa A indeks selama bulan September 2018, nilai tertinggi

Untuk mengetahui kesalahan penulisan resep rawat jalan yang ditinjau dari persyaratan administratif di instalasi farmasi RSUD Wangaya. Untuk mengetahui kesalahan penulisan resep

Analisa data Magnet Bumi di Stasiun Geofisika Angkasapura - Jayapura bulan Februari 2019, dari hasil analisa A indeks selama bulan Februari 2019, nilai tertinggi yaitu

Analisa data Magnet Bumi di Stasiun Geofisika Angkasapura - Jayapura bulan Desember 2018, dari hasil analisa A indeks selama bulan Desember 2018, nilai tertinggi yaitu

Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palembang adalah dikarenakan para aparatur telah mengantisipasi kegiatan

Sesuai dengan judulnya, penyusunan tugas sarjana ini akan dibahas mengenai analisa perbandingan tekanan, temperatur serta efisiensi kompresor, dan turbin, laju aliran massa,

Tentunya dalam proses penelitian, penulisan serta penyusunan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun berkat bantuan yang diberikan oleh