• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol XI Nomor 1 Januari Jurnal Medika Respati ISSN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vol XI Nomor 1 Januari Jurnal Medika Respati ISSN :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN

DAN STATUS EKONOMI DENGAN KETAATAN KONTROL GULA

DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RSUP Dr.

SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

THE CORRELATION BETWEEN THE LEVEL OF KNOWLEDGE,

EDUCATION, ECONOMY STATUS AND THE OBEDIENCE

DIABETIC PATIENTS TO CONTROL THE SUGAR IN BLOOD IN

RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Mohamad Judha

ABSTRACT

Background: The World Health Organization (WHO) predicts that 194 billion people or 5.1% out of 3.8

billion people in the world at the ages 20-79 years old suffer from diabetes (DM) and in 2025 there will be 333 billion people who suffer from it. In 2007, International Diabetes Foundation (IDF) predicted the world DM prevalence was 1.9% and caused DM the 7th place of deadly disease. Based on the pattern of world population, in 2020 there will be 178 billion people in the world at the age 20 years old and older and with the DM prevalence assumption as big as 4.6%, there will be 8.2 million people who suffer from diabetes. The patients’ obedience to do sugar control is influenced by their knowledge, education, and economy status.

Objective of Research: To find out the correlation between the level of knowledge, education, economy status

and the obedience to control the sugar in blood in patients with diabetes in RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Research Methodology: This research was conducted using descriptive-analytic study with cross sectional

approach. The sampling technique used was accidental sampling with 50 respondents, with Chi-Square analysis, α=0.05.

Result: The respondents’ medium level of knowledge was as big as 50%, the respondents’ low level of

education was as big as 62%, and the respondents’ medium level of economy status was as big as 54%. There was a significant correlation between the level of knowledge and the obedience of diabetic patients to control the sugar in blood (ρ value = 0.005). There was a significant correlation between the education level and the obedience of diabetic patients to control the sugar in blood (ρ value = 0.035). There was a significant correlation between the economy status and the obedience of diabetic patients to control the sugar in blood (ρ value = 0.013).

Conclusion: There was a correlation between the level of knowledge, education, economy status and the

obedience of diabetic patients to control the sugar in blood in RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten.

(2)

2

PENDAHULUAN

Penyakit DM tergolong penyakit kronik ke-4 sebagai penyebab utama kematian global setelah penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke), kanker dan penyakit kronik pernafasan. Risiko timbulnya penyakit ini di akibatkan oleh faktor-faktor presipitasi seperti merokok, obesitas, hipertensi, kolesterol tinggi dan kurangnya berolahraga, demikian yang dilaporkan oleh Amstrong (2007) perwakilan dari World Health Organization (WHO). Penyakit DM ini sudah mendunia dan menimbulkan masalah serius bagi kesehatan masyarakat yang berimplikasi terhadap kerugian ekonomi dan kehidupan sosial .Menurut American Diabetes Assosiation (ADA) 2005, tahun 2007 melaporkan bahwa 20,8 juta atau sekitar 7% dari seluruh populasi orang Amerika menderita DM, dari angka itu hanya 14,6 juta orang yang terdiagnosa sedangkan 6,2 juta orang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita DM, hal yang sama juga dilaporkan oleh WHO/ WPR (West Pasific Region) yang memperkirakan paling sedikit 30 juta orang yang menderita DM di wilayah pasifik barat dan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2025(WHO/WPR, 2000).

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) memberi gambaran terjadinya peningkatan DM dari tahun 2001 sebesar 7,5% menjadi 10,4% pada tahun 2004. Sementara itu hasil survei BPS tahun 2003 menyatakan bahwa prevalensi DM mencapai 14,7% di perkotaan dan 7,2% di pedesaan. Di Indonesia berkisar antara 1,5-2,3% kurang lebih 15 tahun yang lalu, tetapi pada tahun 2001 survei terakhir di Depok (Jawa Barat) menunjukkan kenaikan yang sangat nyata yaitu menjadi 12,8%. Hasil penelitian epidemiologis di Jakarta (daerah urban) membuktikan adanya peningkatan prevalensi DM dari 1,7% pada tahun 1982 menjadi 5,7% pada tahun 1993, kemudian pada tahun 2001 di Depok, sub Urban Jakarta menjadi 12,8%.

Peningkatan angka kejadian pada penderita DM dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang pola hidup sehat yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyakit DM. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behaviour). Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pendidikan juga memiliki peranan penting dalam melihat tingkat ketaatan seseorang dalam menjalankan suatu terapi maupun kontrol gula darah. Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi, lebih realistis dalam menerima dan menanggapi sesuatu yang baru. Sehingga bila seseorang yang menderita DM berada pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, penderita tersebut akan lebih mudah memahami tentang penyakit yang dideritanya dan akan dapat menjalankan diet yang sudah dianjurkan dengan lebih optimal.

Beban ekonomi untuk penderita DM terus meningkat akibat besarnya biaya medis dan bertambahnya jumlah penderita. Angka rawat inap bagi penderita DM adalah 2,4 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan pada orang dewasa dan 5,3 kali lebih besar pada anak-anak bila dibandingkan dengan dengan populasi umum.

Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh data dari RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten di Poli Penyakit Dalam tercatat sebanyak 4820 penderita DM yang melakukan kontrol gula darah dari bulan Januari 2011 hingga bulan Januari 2014. Rincian jumlah penderita DM yang menjalankan kontrol gula darah dari bulan Januari 2011 hingga Januari 2014 adalah sebagai berikut : 405 orang pada bulan Januari, Februari sebanyak 448 orang, Maret 90 orang, April 474 orang, Mei 526 orang, Juni 389 orang, July 398 orang, Agustus 518 orang, September 291 orang, Oktober 565 orang, November 268 orang dan Desember 350 orang,

(3)

3

sedangkan pada bulan Januari 2014 tercatat sebanyak 98 orang. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Hubungan Antara Pengetahuan, Pendidikan dan Status Ekonomi dengan Ketaatan Kontrol Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus.

Tujuan penelitian ini terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan status ekonomi dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM, sedangkan tujuan khususnya

a. Mengetahui tingkat pengetahuan penderita Diabetes Melitus diRSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

b. Mengetahui tingkat pendidikan penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

c. Mengetahui status ekonomi penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

d. Mengetahui ketaatan kontrol gula darah pederita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro e. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM diRSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

f. Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM diRSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

g. Mengetahui hubungan antara status ekonomi dengan ketaatan kontrol gula darah pada pasien DM diRSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik yaitu untuk memperoleh gambaran hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan status ekonomi dengan ketaatan kontrol gula darah penderita Diabetes Mellitus di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro

Klaten. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan metode retrospektif yaitu penelitian yang berusaha melihat ke belakang (backward looking) . Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling yaitu acidental sampling Jumlah sampel dalam penelitian ini di sebanyak 50 responden.

Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi, dimana kriteria tersebut menentukan apakah sampel tersebut dapat digunakan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:

1. Penderita DM di poli penyakit dalam di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

2. Bersedia menjadi responden yang dibuktikan dengan menandatangani informed consent, dan 3. Dapat baca tulis dan berkomunikasi dengan baik.

Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, di Poli Penyakit Dalam. Tempat ini dipilih karena banyak pasien yang menderita DM dan menjalankan kontrol gula darah. Waktu penelitian di mulai pada Agustus 2014 sampai dengan November 2014. Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel independent meliputi tingkat pengetahuan, pendidikan, dan status ekonomi sedangkan Variabel dependent yaitu ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

a. Karakteristik Responden

Tabel 1. Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, Pekerjaan, Lama Menderita DM

(4)

4

No. Variabel Kategori Frekuensi Persen-tase

1 Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan 15 35 50 30,0 % 70,0 % 100% 2 Umur Total Dewasa (21-39 tahun) Prasenium (40-65 tahun) Lanjut usia (>65 tahun) 2 43 5 50 4, 0% 86,0% 10,0% 100% 3 Peker-jaan Total IRT Petani Pegawai Swasta PNS Pensiunan 23 3 4 8 12 50 46,0% 6,0% 8,0% 16,0% 24,0% 100% 4 Lama Menderi ta DM Total 0-6 bulan 6 bulan-1 tahun 1-3 tahun >3 tahun 4 10 11 25 50 8,0% 20,0% 22,0% 50,0% 100% a. Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin diketahui, frekuensi terbanyak adalah responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 35 orang (70,0%). Dan sisanya adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 15 orang (30,0%).

b. Umur

Hasil analisis karakteristik responden berdasarkan umur diketahui responden terbanyak adalah yang berumur 40-65 tahun sebanyak 43 orang (86,0%). Responden paling sedikit adalah yang berumur 21-39 tahun sebanyak 2 orang (4,0%).

c. Pekerjaan

Berdasarkan tabel 1, diketahui karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dengan frekuensi terbanyak adalah responden dengan status IRT sebanyak 23 orang (46,0%). Frekuensi paling sedikit adalah responden yang pekerjaannya petani sebanyak 3 orang (6,0%). d. Lama Menderita DM

Berdasarkan tabel 1, diketahui karakteristik responden berdasarkan lama menderita DM dengan frekuensi terbanyak adalah responden yang menderita DM selama > 3 tahun yaitu sebanyak 25 orang (50,0%). Frekuensi paling sedikit adalah responden yang menderita DM selama 0-6 bulan yaitu sebanyak 4 orang (8,0%).

Diagram 1. Distribusi Tingkat

Pengetahuan,Pendidikan dan Status

Ekonomi pada Penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

e. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan gambar 1, di atas diketahui frekuensi terbanyak adalah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kategori sedang sebanyak 25 orang 50,0%). Responden paling sedikit adalah yang mempunyai tingkat pengetahuan kategori rendah sebesar 2 orang (4,0%).

f. Pendidikan

Berdasarkan gambar 1, di atas diketahui frekuensi terbanyak adalah responden yang berpendidikan rendah sebanyak 31 orang (62,0%). Frekuensi paling sedikit adalah responden yang berpendidikan tinggi sebanyak 7 orang (14,0%).

g. Status Ekonomi

Berdasarkan gambar 1, di atas diketahui frekuensi terbanyak adalah responden yang mempunyai tingkat ekonomi dalam kategori sedang sebanyak 27 orang (54,0%). Frekuensi paling sedikit adalah responden yang

46% 14% 26% 50% 24% 54% 4% 62% 3% 0 20 40 60 80 Tingkat Pengetahuan Tingkat Pendidikan Status Ekonomi Tinggi Sedang Rendah

(5)

5

mempunyai tingkat ekonomi rendah sebanyak 10 orang (20,0%).

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Ketaatan Kontrol Gula Darah di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Berdasarkan diagram 2., di atas diketahui frekuensi terbanyak adalah responden yang taat melakukan kontrol darah yaitu sebanyak 41 orang (82,0%). Frekuensi paling sedikit adalah responden yang tidak taat melakukan kontrol darah sebanyak 9 orang (18,0%).

Tabel 2. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan dengan Ketaatan Kontrol Gula Darah Pada Penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tingkat Pendidikan Ketaatan Total χ2 p Taat Tidak Taat f % f % f % Tinggi 21 42,0 2 4,0 23 46,0 10,5 28 0,005 Sedang 20 40,0 5 10,0 25 50,0 Rendah 0 0,0 2 4,0 2 4,0 Total 41 82,0 9 18,0 50 100,0

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa frekuensi paling banyak adalah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kategori tinggi dan taat melakukan kontrol gula darah sebanyak 21 orang (42,0%)

Tabel 3. Tabulasi Silang Tingkat Pendidikan dengan Ketaatan Kontrol Gula Darah Pada Penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten Tingkat Pendidikan Ketaatan Total χ2 p Taat Tidak Taat f % f % f % Tinggi 7 14,0 0 0,0 7 14,0 6,727 0,035 Sedang 12 24,0 0 0,0 12 24,0 Rendah 22 44,0 9 18,0 31 62,0 Total 41 82,0 9 18,0 50 100,0

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa frekuensi sebagian besar responden yang mempunyai tingkat pendidikan kategori tinggi taat kontrol gula darah sebanyak 7 orang (14,0%).

Tabel 4. Tabulasi Silang Status Ekonomi dengan Ketaatan Kontrol Gula Darah Pada Penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Status ekonomi Ketaatan Total χ2 p Taat Tidak Taat f % f % f % Tinggi 12 24,0 1 2,0 13 26,0 8,742 0,013 Sedang 24 48,0 3 6,0 27 54,0 Rendah 5 10,0 5 10,0 10 20,0 Total 41 82,0 9 18,0 50 100,0

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa frekuensi paling banyak adalah responden yang mempunyai status ekonomi kategori sedang dan taat melakukan kontrol gula darah sebanyak 24 orang (48,0%). 2. Pembahasan

1) Hubungan Pengetahuan dengan Ketaatan Kontrol Gula DarahHasil analisis diketahui tingkat pengetahuan penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dalam kategori sedang sebesar 50%. Pengetahuan kategori sedang diartikan bahwa penderita DM belum menunjukkan pemahaman yang baik tentang DM. Hal ini ditunjukkan 82%

18%

Taat Tidak Taat

(6)

6

dengan kemampuan responden yang belum mampu mejawab dengan benar pertanyaan pengetahuan tentang DM. Hasil analisis membuktikan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p value sebesar 0,005 (p<0,05). Hasil ini mendukung hipotesis penelitian.

2) Hubungan Pendidikan dengan Ketaatan Kontrol Gula Darah

Pendidikan yang menghasilkan domain kognitif merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku. Hasil analisis menunjukkan pendidikan ada hubungan yang signifikan dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p value sebesar 0,035 (p<0,05), hasil ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010) yang menyebutkan praktek atau tindakan seseorang berhubungan dengan materi dan wawasan yang dimiliki. Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Bloom dalam Notoatmodjo (2010) yang menyebutkan terbentuknya perilaku terutama pada orang dewasa dimulai dari domain kognitif yang salah satunya diperoleh dari proses pendidikan maupun pengalaman.

3) Hubungan Status Ekonomi dengan Ketaatan Kontrol Gula Darah

Dalam melakukan pemantauan atau kontrol gula darah memerlukan kemampuan finansial untuk membiayai pemeriksaan gula darah. Hasil analisis membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM di RSUP Dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten. Didukung hasil uji Chi-Square diperoleh nilai dengan p value sebesar 0,013 (p<0,05).

Hasil tabulasi silang diketahui sebagian besar responden yang mempunyai status ekonomi kategori tinggi taat melakukan kontrol gula darah sebesar 24,0%. Sebagian besar responden yang mempunyai status ekonomi kategori sedang dan taat melakukan kontrol gula darah sebesar 48,0%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tingkat pengetahuan penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten kategori sedang 50%.

2. Tingkat pendidikan penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten kategori rendah 62%.

3. Status ekonomi penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten kategori sedang 54%.

4. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil uji Chi-Square diperoleh nilai χ2 sebesar 10,528

dengan p value sebesar 0,005 (p<0,05). 5. Ada hubungan tingkat pendidikan dengan

ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Didukung hasil uji Chi-Square diperoleh nilai χ2 sebesar 6,727 dengan p value sebesar 0,035

(p<0,05).

6. Ada hubungan status ekonomi dengan ketaatan kontrol gula darah pada penderita DM di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Didukung hasil uji Chi-Square diperoleh nilai χ2 sebesar

(7)

7

SARAN

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapakan perlunya upaya untuk mempertahankan kualitas dengan memberikan pelayanan maksimal serta memberikan pendidikan kesehatan terutama yang berhubungan dengan penderita DM melalui pemberian penyuluhan, konseling serta promosi kesehatan seperti leflet, maupun brosur dengan materi tentang perawatan kesehatan bagi penderita DM.

2. Bagi Perawat

Diharapkan bagi perawat di poli Penyakit dalam RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten dapat mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan salah satunya pemberian pendidikan kesehatan melalui konseling dan komunikasi dua arah dengan pasien dan keluarga pasien DM.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini. 2000. Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dengan perilaku DM dalam Menjalankan Terapi Diet Di Instalasi Rawat Jalan RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta. Skripsi. Fakultas lmu Keperawatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta. American Diabetes Association. 2005. Diagnosis

and Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes care 2005.

Ardianto. 2009. Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Pemasangan Infus Intravena di Instalasi Gawat Darurat RSUD Indrasari Renagt Tahun 2008. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan. Fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2010. Pemerataan dan Pola

Konsumsi Penduduk Kabupaten Klaten. BPS Kabupaten Klaten.

Departemen Kesehatan. 2008. Diabetes Mellitus Ancaman Umat Manusia di Dunia.. Http://www. Depkes. go.id. Diakses tanggal 15 januari.2010. pukul 20.00 WIB.

--- 2005. Jumlah Penderita Diabetes Indonesia ke-4 di dunia.

http:www.depkes.or.id/about-diabetes. Diakses tanggal 15 Januari.2010. pukul 20.00 WIB

Hidayat, Aziz A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data, Jakarta: Salemba Medika.

Jazilah. 2002. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Praktik Penderita Diabetes Mellitus Dengan Kendali Kadar Glukosa Darah. Tesis. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Judha, M., 2010. Pengalaman Pasien Lupus Eritematosus Sistemik Dalam Mencari Makna Hidup Dengan Perspektif Maslow Dan Henderson Di Rumah Sakit Mohamad Hoesin Palembang. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Keperawatan.

Kaplan Dan Sandock. 1994. Synopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku Psikiatrik Klinis Jilid I. Jakarta.

Lely, Md Ayu & Indirawati. 2004. Pengaruh Kadar Glukosa Darah yang Terkontrol Terhadap Penurunan Derajat Kegoyahan Gigi Penderita Diabetes Mellitus di RSPersahabatanJakarta.http://

www.litbang.depkes.go.id/media/data/gluk osa.pdf. Diakses Diakses tanggal 15 Januari.2010. pukul 20.00 WIB

Mahendra, B. 2008. Care Yourself Diabetes Mellitus. Penebar Plus. Jakarta.

Misnadiarly. 2006. Diabetes Mellitus; Mengenali Gejala Menanggulangi Mencegah Komplikasi. Pustaka Populer Obor. Jakarta. Mubarak, I. W., Chayatin, N. 2009. Keperawatan

Komunitas. Salemba Medika . Jakarta. Murti, B, 1997. Penerapan Metode Statistic

Non-Parametrik Dalam Ilmu-Ilmu Kesehatan. Jakarta : Gramedia

Notoatmodjo, 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta. ---2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Price, S. A. & Mc Carty Wilson, L. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Buku II. Edisi 4. EGC. Jakarta. Nursalam. 2009. Konsep Dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Edisi kedua. Jakarta. Salemba Medika. Prayansari. 2006. Upaya Pengendalian Kadar Gula

Darah Penderita DM Tipe II di Poliklinik RSUP Dr. Saardjito. Tesis. Skripsi. Fakultas lmu Keperawatan Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

Robbins, S.p., 2007 Perilaku Organisasi Edisi Lengkap. Jakarta. Mancan Jaya Cermerlang .

Sabri, Luknis, 2006. Statitis Kesehatan.Jakarta. PT Raja Grafindo Persada

Smeltzer, S.C., & Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner and

(8)

8

Suddarth Volume1. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

--- 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner and Suddarth Volume 2. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti I.2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu.. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. Suharsimi,A. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta. Rineka Cipta.

Sugiono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif R & D. bandung. Alfabeta

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC.

Suparno, A. 2008. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Sosial Terhadap Tingkat Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus Dalam Menjalankan Pengobatan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sarjito Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan UGM.

Suyono, S. 2005. Kecenderungan peningkatan Jumlah Pasien DM. Pusat Diabetes dan Lipid RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. FKUI. Jakarta

Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2007. Kamus besar bahasa Indonesia edisi 3 Cetakan 4, Jakarta. Balai Pustaka

Tjokroprawiro, A. 2001. Diabetes Mellitus Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi. Edisi ketiga. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Waspadji, S. 2005. Peran Insulindalam Mencapai Sasaran Kendali Glukosa pada Diabetes Mellitus dan Kehamilan. Devisi Metabolik Endokrinology. Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. FKUI. Jakarta.

WHO. 2007. Batas Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penderita Diabetes Mellitus. http://care.diabetesjournals. Diakses tanggal Diakses tanggal 15 Januari.2010. pukul 20.00 WIB

Gambar

Diagram  1.  Distribusi  Tingkat  Pengetahuan,Pendidikan  dan  Status  Ekonomi pada Penderita DM di RSUP Dr

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Talking Stick dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober-November 2016 di Daerah Intertidal Sekitar Laboratorium Lapangan UNSRAT Likupang penelitian ini bertujuan untuk

&#34;Bank BPD DIY sebagai Bank Umum, bertujuan memperoleh laba yang wajar melalui penyediaan jasa-jasa perbankan yang dibutuhkan masyarakat khususnya di Propinsi Daerah

dan anda ditangani oleh konsultan penyakit non medis yang tepat, maka gangguan no medis pada badan anda segera dapat dibersihkan.Akan tetapi kalau gangguan non medis itu

Hasil analisis menunjukkan bahwa kepercayaan wisatawan merupakan anteseden terpenting dalam pembentukan loyalitas destinasi yang memainkan peran mediasi pada hubungan

Semakin banyaknya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit degeneratif, khususnya diabetes mellitus, kolesterol dan asam urat, maka penulis berminat untuk

program PTO, employee dapat menabung hari cuti mereka, atau mendonasikannya untuk rekan yang sakit parah..

[r]