Pundu Learning Centre - 2012
PEMBUATAN DAN PERAWATAN
JALAN & JEMBATAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pembangunan jalan di kebun harus
dengan sasaran dapat dilalui dalam segala
cuaca
(“all weather road”), terkait dengan
a. Jalan dan jembatan sangat penting di usaha
kebun sawit, mulai dari pembangunan kebun baru
sampai pengangkutan hasil panen.
b. Fungsi jalan adalah sebagai sarana pengangkutan
peralatan dan bahan yang dibutuhkan pada kegiatan
pekerjaan serta sarana pengawasan dan
pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
c. Jalan sebagai batas areal blok dan juga sebagai batas kegiatan pekerjaan pada setiap areal blok, sehingga dengan adanya jalan tersebut akan mempermudah pengawasan dan pemeriksaan kemajuan pekerjaan.
d. Salah satu kriteria penilaian kualitas usaha kebun sawit adalah baik tidaknya kualitas jalan dan jalan yang terawat akan membantu kelancaran kegiatan pekerjaan fisik
lapangan pada usaha kebun kelapa sawit.
Struktur Penulisan SOP
Pembuatan dan Perawatan Jalan &
Jembatan
Strukturisasi SOP Pembuatan dan Perawatan Jalan & Jembatan
SOP Pembuatan dan Perawatan Jalan & Jembatan
Pedoman Teknis
Strukturisasi
Filosofi, Kebijakan & Pedoman Teknis
PTA & IOM
Prosedur Pembuatan dan Perawatan Jalan &
Jembatan Instruksi Kerja Pembuatan Jalan Di Areal Rendahan Pembuatan Jalan Di Areal Datar Pembuatan Jalan Di Areal Berbukit
Filosofi, Kebijakan dan Pedoman
Pembuatan dan Perawatan Jalan &
Jembatan
FILOSOFI
Didalam pembangunan perkebunan kelapa sawit, unsur/ faktor pertama yang menjadi bahan pertimbangan ialah faktor topografi. Faktor topografi berkaitan dengan
kemudahan potong buah, pembuatan serta pemeliharaan jalan. Jalan merupakan faktor penting (urat nadi) di dalam perkebunan, maka harus diusahakan semua jalan di kebun dapat dilalui dalam segala cuaca (all weather road).
Membangun jalan adalah sangat penting, peranan dan fungsi jalan di dalam perkebunan kelapa sawit adalah sebagai berikut :
a) Transportasi TBS ke pabrik dan MKS/IKS keluar pabrik/ kebun. Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil produksi/ raw material per ha yang tinggi di dunia (22-35 ton TBS/ha/tahun) dengan bentuk buah yang sulit diangkut secara manual.
Oleh karena itu, tanaman kelapa sawit dimasukkan ke dalam kelompok heavy duty crop. Dalam menjaga mutu produksi/minyak (ALB/FFA), transportasi TBS ke pabrik harus “up date” setiap hari ke pabrik untuk diolah pada hari itu juga. Semakin lambat diangkut ke pabrik maka akan semakin naik nilai ALB/FFA.
b) Transportasi pupuk masuk ke gudang kebun dan blok (lapangan). Kebutuhan pupuk per ha mencapai 800-1.100 kg/ha/tahun. Oleh karena itu akses jalan yang baik sangat diperlukan agar pemupukan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.
c) Transportasi bibit yang dikirim langsung ke lapangan.
d) Sarana transportasi bahan/ alat ke lapangan seperti semprot unit, bahan jembatan, titi pasar pikul dan lain-lain. e) Sarana mempercepat pergi dan pulangnya karyawan,
karena areal perkebunan yang sangat luas.
f) Sarana mempercepat dan mempertinggi intensitas kontrol dan komunikasi.
Mengacu kepada fungsi jalan tersebut di atas, maka perawatan jalan secara rutin adalah sangat perlu. Perawatan rutin dengan teknis yang tepat akan dapat mengurangi biaya pemeliharaan itu sendiri dan biaya transport.
Ada 5 faktor penyebab kerusakan jalan : • a) Air
• b) Bahan organik
• c) Kurangnya sinar matahari
• d) Jenis dan sifat tanah (tekstur dan struktur) • e) Beban (tonase) angkutan
Pundu Learning Centre - 2012
PEMBUATAN DAN PERAWATAN
JALAN
Fungsi Jalan :
1. Transportasi TBS ke pabrik.
2. Transportasi pupuk masuk ke gudang
kebun dan ke blok
3. Sarana transportasi bahan/alat ke
lapangan
4. Sarana mempercepat pergi dan pulangnya
karyawan
5. Saran mempercepat dan mempertinggi
intensitas kontrol dan komunikasi
a. Bagaimana cara dan urutan-urutan kegiatan
pekerjaan pembuatan jalan tanah dan
jembatan.
b. Bagaimana upaya untuk meminimalkan erosi
permukaan tanah pada jalan tanah.
a. Jalan pada usaha kebun kelapa sawit merupakan penyediaan akses yang dapat menghubungkan pusat antar kegiatan, sebagai sarana transportasi material, TBS hasil panen dan pengawasan.
b. Bagian jalan tanah adalah badan jalan,
benteng/tanggul jalan, parit jalan dan talang air jalan atau saluran air dari badan jalan ke parit jalan.
c. Jembatan adalah suatu bangunan yang dipakai untuk menghubungkan jalan yang terputus akibat adanya saluran air yang memutus jalan, dan bangunan
tersebut tidak menghalangi aliran air. PENGERTIAN
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Memeriksa dan memastikan titik pancang pada bloking areal menjadi as jalan dan kelurusan barisan pancang. 2. Memeriksa dan mendata keadaan areal
dan vegetasi tumbuh pada rencana pembuatan jalan dan dipetakan pada peta kerja pembangunan jalan. 3. Merencanakan dan mempersiapkan kebutuhan
pemakaian sumber daya dan pelaksanaan kegiatan pekerjaan.
Pundu Learning Centre - 2012
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
4. Melakukan kegiatan pekerjaan pembuatan jalan sesuai dengan prinsip-prinsip pembuatan jalan, dan urutan-urutan kegiatan pekerjaan.
5. Mendata keadaan dan jenis tanah permukaan badan jalan dan dipetakan pada peta pembangunan jalan.
6. Keadaan permukaan tanah jalan : lapisan keras/padat, lembek/berlumpur
7. Jenis tanah permukaan jalan : tanah laterit/berbatu, berpasir, debu dan liat.
Pundu Learning Centre - 2012
BAGAN ALIR PEMBUATAN JALAN DAN JEMBATAN
JALAN
LAY OUT KLASIFIKASI PEMBUATAN PERAWATAN
- Mengikuti bentuk blok
- Jalan daerah datar - Jalan daerah Bukit/lembah - MR - CR - Jl. Panen, Kontrol, Pringgan - Ukuran, kebutuhan - tiap blok -Mekanis/manual -Pengerasan
-Parit dan benteng parit -Penggalian, penimbunan jalan -Bahan pengeras -Manual/mekanis -Rotasi
- Lay out jalan dilakukan bersamaan dengan
pembuatan blok kebun. Tiap blok berbentuk persegi
panjang berukuran 1.007 m x 296,6 m. Disebelah utara dan selatan blok dibatasi jalan utama, sedang disebelah timur dan barat dibatasi jalan sekunder.
- Dengan membuat blok berukuran 29,87 Ha, maka tiap hektar terdapat 33,71 m collection road dan 9,93 m main road, maka luas jalan tiap ha blok adalah 327,5 m²
atau 3,2 %.
- Jangan memaksakan jalan dibuat berbentuk grid pada daerah kemiringan besar atau lembah yang curam.
Apabila kemiringan > 22º, pembuatan jalan harus
dibelokkan melambung ke kiri atau kekanan, kemudian kembali keposisi semula.
- Hindari pembuatan jalan buntu atau jalan pusingan. LAY OUT JALAN
9,2 M 9,2 M 9,2 M 9,2 M 9,2 M M.R. C .R . 8 Mtr 3,5 Mtr 4,5 Mtr 9 Mtr 1,1 Mt r (1 .0 16 M tr ) (303,6 Mtr) 3,5 M
LAY OUT JALAN DAERAH BERBUKIT DAN LEMBAH
Bukit terjal > 22º Lembah curam > 22º
Pundu Learning Centre - 2012
Jalan dibedakan atas jalan utama (main road),
jalan sekunder (collection road), jalan kontrol
serta jalan pinggir kebun.
a. Jalan Utama (Main Road)
- Lebar keseluruhan : 9 meter - Lebar badan bersih: 7 meter
- Parit : 1 x 1 m (sesuaikan keadaan) - Kaki lima jalan : 0,8 m (minimal)
Fungsi dari jalan ini adalah untuk menghubungkan tiap-tiap divisi, pabrik, emplasmen dan keluar
masuk kebun. KLASIFIKASI JALAN
b. Jalan Sekunder (Collection Road) - Lebar keseluruhan : 7 meter - Lebar badan bersih : 5 meter
- Parit : 1 x 1 m (sesuaikan keadaan) - Kaki lima jalan : 0,8 m (minimal)
Fungsi dari jalan ini adalah untuk membagi blok dan pengangkutan hasil ke pabrik, serta
pengangkutan bahan-bahan perawatan. KLASIFIKASI JALAN
c. Jalan Kontrol dan Jalan Panen
Jalan ini terdapat didalam blok, jalan panen terletak diantara barisan tanaman yang berselang seling (2:1) dan jalan kontrol membagi blok Utara – Selatan dan tepat ditengah blok.
KLASIFIKASI JALAN
d. Jalan Pinggir Kebun
Jalan ini berfungsi sebagai pembatas kebun dan juga sebagai isolasi alang-alang.
CARA PEMBUATAN JALAN
a. Jalan di Daerah Datar
- Sebelum jalan dibentuk, semua sisa akar dan tunggul kayu harus dibongkar. Pembuatan jalan ini dapat menggunakan buldozer ataupun motor greader. Permukaan tanah dikupas dengan
membentuk badan jalan cembung seperti batok tengkurap.
- Apabila permukaan atas tanah mengandung tanah lempung/debu, harus dikeluarkan dari badan jalan. Sehingga permukaan jalan terdiri lapisan sub soil yang merata.
- Di kiri kanan jalan dibuat parit dan kaki lima jalan. Setiap 50 m dibuat penyaluran air parit ke luar parit drainease yang ada.
- Di daerah benar-benar datar diatur kedalaman parit dan parit jalan ini harus terjaga sepanjang waktu
CARA PEMBUATAN JALAN
b. Jalan di Daerah Kemiringan
- Pada daerah kemiringan, jalan dibuat seperti pembuatan teras bersambung, tetapi tidak perlu waterpas, melingkari memutari gunung atau bukit. - Konstruksi jalan sama dengan jalan datar, hanya perlu dibuat rorak kecil di dalam parit sebagai
- Konstruksi jalan dibuat miring ke arah dalam
sebesar 5º – 10º . Setiap jarak 50 m dibuat saluran pembuangan dari parit drainase berupa gorong-
gorong memotong jalan di dalam tanah. Atau dapat pula membuat parit melintasi jalan dan diatasnya dibuat jembatan betina.
c. Jalan di Daerah Rendahan (Rawa)
- Pada daerah rendahan (rawa), pekerjaan
pembuatan jalan dilakukan dengan cara menggali salah satu sisi jalan yang akan dibuat kemudian
tanahnya dipindahkan keatas. Setelah tanah tersebut cukup kering baru dilapisi dengan tanah laterit
atau sirtu.
PERAWATAN JALAN
a. Perawatan jalan harus dilakukan secara rutin.
Jangan menunggu sampai kondisi jalan rusak parah. Untuk itu diperlukan tenaga kerja ± 8 % tiap divisi
untuk pengerjaan perawatan jalan.
b. Disamping itu lakukan pemadatan jalan,
menghindari genangan air dengan melancarkan parit jalan merupakan kunci perawatan jalan.
c. Kegiatan perawatan jalan meliputi :
- Pengerasan dan pembentukan kembali.
Hal ini untuk mengembalikan fungsi dan bentuk jalan kepada keadaan semula yang dapat
dilaksanakan secara mekanis dan manual.
- Semprot jalan dimana gulma yang menutupi jalan. - Cuci/rawat parit.
- Tunas pelepah tanaman secukupnya yang menaungi jalan.
Badan jalan
Permukaan tanah asal
Kaki lima jalan
1 mtr 60 cm
40 cm
Gambar penampang jalan, parit dan kaki lima jalan di daerah datar
Parit Drainase Permukaan tanah asal Badan jalan Tanah timbunan dikumpulkan Kemiringan 5º – 10º
Gambar konstruksi jalan di daerah miring
- Jembatan sangat penting sebagai penguhung dari parit atau sungai untuk jalan masuk.
Pada area dimana volume air yang mengalir sangat deras, jembatan lebih sesuai daripada gorong-gorong.
- Ada beberapa type jembatan seperti Jembatan kayu, jembatan beton, dan jembatan semi beton.
- Pada umumnya yang sering digunakan di perkebunan adalah jembatan kayu atau semi beton. Merupakan hal yang penting untuk memperbaiki papan/kayu jembatan, supaya dapat dilalui oleh kendaraan yang berat.
- Kelebarannya harus disesuaikan dengan kelebaran roda kendaraan.
Fungsi dari gorong-gorong adalah sama dengan jembatan, umumnya supaya air mengalir dengan baik, selain itu juga untuk mengalirkan air yang tergenang di jalan.
Ukuran dari gorong-gorong tergantung volume air yang mengalir terutama dimusim hujan. Bagaimanapun juga gorong-gorong yang berfungsi sebagai saluran dibawah tanah harus mempunyai diameter tidak kurang dari 45 cm.
HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMBUATAN JALAN
a. Kontruksi yang diinginkan
b. Sistem drainase jalan
c. Sistem geometrik jalan
d. Leveling kontur jalan
e. Perlakuan geoteknik pondasi jalan
f. Desain kapasitas jalan dan kelas jalan
JENIS JALAN
1. Jalan Akses (Access road)
2. Jalan Utama (Main road)
Jalan Produksi Parit Koleksi Parit Koleksi P a ri t U ta m a P a ri t U ta m a J a la n U ta m a
Blok 30 Ha
Jembatan Jembatan Jembatan JembatanLay out Pembuatan Jalan
CARA PEMBUATAN JALAN
1. Jalan di areal Datar
2. Jalan di areal mineral berbukit
3. Jalan di areal rawa/ rendahan
JALAN DI AREAL DATAR
Badan jalan 9 meter
3 meter 3 meter
Gb. 1.1.1 Layout Main Road
Badan jalan 7 meter
3 meter 3 meter
Gb. 1.1.2 Layout Collection Road
Badan jalan dibuat cembung 2 - 4 %, kemiringan kontur 10 - 12 derajat
Pembuatan jalan pada areal datar
JALAN DI AREAL MINERAL BERBUKIT
Tanaman penutup
Tumpukan karung yang berisi pasir 75 cm Saluran Masuk Ø 30 cm Saluran keluar 75 cm -100
Pembuatan jalan pada areal berbukit
JALAN DI AREAL RAWA/RENDAHAN/GAMBUT
Layout Main Road Areal Gambut
4m 2m 1m 7m 1m 2m Main Road Main drain 4m 2,5m
Layout Collection Road Areal Gambut 2m 2m 1m 5m 2m Collection Road Collection drain 2m 1,5m 1m
Pembuatan jalan MR pada areal rendahan
Pembuatan jalan CR pada areal rendahan PEMBUATAN JALAN AREAL RENDAHAN
PEMELIHARAAN JALAN
1. Pemeliharaan parit jalan (cuci parit) agar aliran air selalu lancar.
2. Semprot jalan yaitu memberantas gulma yang menutupi jalan.
3. Tunas “pasar” yaitu memotong pelepah yang menaungi jalan.
4. Meratakan dan membentuk ulang jalan dengan
menggunakan grader dan dilanjutkan dengan pemadatan dengan compactor/roller.
Pundu Learning Centre - 2012
PEMBUATAN DAN PERAWATAN
JEMBATAN
JENIS – JENIS JEMBATAN
1. Box Culvert
2. Culvert
3. Jembatan Kayu Ulin
4. Jembatan Beton Bertulang
JEMBATAN KONSTRUKSI BAJA DAN BETON KOMPOSIT
Jembatan Kontruksi Baja dan Beton Komposit
JEMBATAN KONSTRUKSI BAJA DAN BETON KOMPOSIT
DINDING PENAHAN TANAH
1. Dinding penahan tanah adalah suatu bangunan
yag berfungsi untuk mencegah keruntuhan
tanah yang kondosinya curam/lereng.
2. Dinding penahan tanah harus memiliki pondasi
yang kokoh terutama yang berbatasan langsung
dengan sungai
TIPE DINDING PENAHAN TANAH
1. DPT Tembok pasangan batu (Stone masonry)
2. DPT Type gravitasi
3. DPT Type Menyandar
4. DPT Type Kantilever
5. DPT Type dengan penahan/penyokong
6. DPT Type khusus
Bendungan (dam) adalah salah satu
bentuk bangunan yang berfungsi
menahan air dibagian hilirnya dengan
membuat tampungan airnya dalam
rangka pengaturan aliran (run off).
TYPE BENDUNGAN
1.Type Timbunan Tanah
2.Type Gravity
3.Type Arch
4.Type Hollow Gravity
5.Type Buttress
ADMINISTRASI
Semua Jalan yang ada harus dipetakan dan diberi keterangan sebagai berikut:
1. Warna hijau untuk jalan yang keadaannya baik
2. Warna kuning untuk jalan yang keadaannya kurang
baik dan memerlukan perbaikan ringan
3. Warna merah untuk jalan yang keadaanya buruk,
sulit dilalui oleh truk atau traktor dan memerlukan perbaikan berat
Contoh Peta Kondisi Jalan divisi 1 GME PETA KONDISI JALAN
Semua
Jembatan
dan
gorong
gorong yang ada harus dipetakan
dan diberi keterangan.
Contoh Peta Gorong –gorong GME
Gorong-gorong 2 x 4 M Gorong-gorong 1 x 4 M
Standard and Measurements
Build & Maintenance of Road and Bridge (BGAAGRKS-STDR-PJJ)
Standards Achievement Level
Weight
Method of Measurement No. Name Description
Excellent Good Satisfactory Fair Poor 4 3 2 1 0 % 1 Jalan Persentase (%) penyelesaian
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 25
BGAAGRKS-STFR-PJJ 1.A. Penyelesaian program pembuatan jalan Persentase (%) penyelesaian program pembuatan jalan
>90 - <100 60 >80 - <90 54 >70 - <80 48 >60 - <70 42 <60 36
1.B. Penyelesaian program grading jalan Persentase (%) penyelesaian program grading jalan
>90 - <100 40 >80 - <90 35 >70 - <80 30 >60 - <70 25 <60 20
2 Desain dan Bentuk Jalan Persentase (%) jalan yang sesuai dengan desain dan bentuknya
(ketentuan) >90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 25 3 Jembatan Persentase (%) penyelesaian
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 20
3.A. Penyelesaian program pembuatan jembatan Persentase (%) penyelesaian program pembuatan jembatan
>90 - <100 60 >80 - <90 54 >70 - <80 48 >60 - <70 42 <60 36
3.B. Penyelesaian program pemeliharaan jembatan Persentase (%) penyelesaian program pemeliharaan jembatan
>90 - <100 40 >80 - <90 35 >70 - <80 30 >60 - <70 25 <60 20 4 Kualitas Prasarana Persentase (%) Kualitas
>90 - <100 >80 - <90 >70 - <80 >60 - <70 <60 20
4.A. Jalan Persentase (%) jalan yang bisa dilalui dengan baik oleh
transport (truk) >90 - <100 60 >80 - <90 54 >70 - <80 48 >60 - <70 42 <60 36
4.B. Jembatan Persentase (%) jembatan yang bisa dilalui dengan baik oleh
transport (truk) >90 - <100 40 >80 - <90 35 >70 - <80 30 >60 - <70 25 <60 20
5 Biaya Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (Rp/Ha) Persentase (%) pencapaian realisasi biaya pemeliharaan
prasarana terhadap anggaran >90 - <100 >100 - <105 >105 - <110 >110 - <115 >115 10 Total 100