• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Peserta Didik dalam Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada Jurusan Akuntansi SMK di Sulawesi Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Respon Peserta Didik dalam Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada Jurusan Akuntansi SMK di Sulawesi Selatan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1,1!f:I!t l'',i:-":rr:i,

I

r{:

-nesta

Membangu

do

a.

Melalui Hasil

R

rse

t

I

I

I

-{

Eelllilic-,r

[:6i,t

$

E

T

1

t'! ;.

:..',:

-;1.,

ffi

(2)

ersero

779_7g3

,gram

794-788

)ada

794_796

irif

797_8ot

,ta

802-805 806-8 r 0

8l

I-814

8ls-817

8t8-826

827-830

831-835 836-838

Respon Peserta

Didik

dalam Kegiatan

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Student

Team

842-845

Achievement

Division (STAD)

pada Jurusan

Akuntansi

SMK

di

Sulawesi Selatan

Thamrin

Tahir

PINTAR

(Pazzle

Interaktif

Berbasis Nusantara) sebagai Penanaman

Nilai-Nilai

Kearifan

Lokal

846-848

Sejak

Dini

Melalui Przzle

Bertajuk Budaya dan Peta Nusantara

Handiswan,

Nur Ikhsan

Sifat Workability

Betou l{amah

Lingkungan

Irma

Aswani Ahmad,

Nurlita

Pertiwi, Nur Anny

Suryaningsih

1'auficq

Bentuk

Elips

sebagai suatu Pernukaan Reimann

illuhammad

Abdy

Kajian

Makna Simbolik Logo

Kabupaten-Kota

di

Sulawesi Selatan

lrfan

Arifin,

Tangsi dan

.Iamilah

P:neembangan Bahan

Ajar

Mata

Kuliah

Sistem lsyarat

Elektronik

l'rcser

A.

Djawad,

Ilendra

Jaya,

Moh. Dirgo Dzakryarianto

$asi

Augmented

Reality

Pengenalan Transportasi Damt,

Laut

Dan Udara Berbasis

Android

lfrh.

Risal

Saing,

Satria

Gunarvan

Zain

lbgsmbangan

Model

Pembelajaran Bahasa

Inggris

Berbasis Pendidikan

Karakter

Siswa SMP

-

Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan

Buan

Salija, Maemuna

Muhayyang

lryLmentasi

Sintaks

Mels

dalam Perkuliahan

Biologi

Dasar

All

lluis,

Arsad

Bahri, Muhammad Junda

849-852

872-873

874-877 878-880 881-884 885-887

Penggunaan

Bunyi

Segmental

Melalui

Penerapan

Tekntk

Show

Not

lel/

(Menunjukkan

Bukan

863-867 Memberitahukan)

Syamsudduha,

Mahmudah

Desain

Media

Pembelajaran

Interaktif untuk

Meningkatkan

Hasil

Belajar pada Mata

Kuliah

868-871

Elektronika Analog

Sutarsi

Suhaeb, Yasser

Abd Djawad

trdd

Pembelajaran

Elektronika

Aralog

Berbasis Proyek Pada Mahasiswa

Prodi

Diploma

888-893

Iir

Teknik Elektronika

Fakultas

Teknik

Universitas Negeri Makassar

Hl

Sidik, Tasri

Ponta

h

Elektronika

Berbasis

Trainer

Mikrokontrolcr

dalam Rangka

Memfasilitasi

Keterampilan

894-897

'thixal

n, iVIuh.

Ma'rrrf Idris,

Hendra Jaya

Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Pcmikiran Konseptual i39-841

vll

898-902

78e-7s3

I

Tata

Kelola

Pembelajaran Berbasis

Teknologi Informasi

dan

Komunikasi

(TIK)

pada

SMK

853-858

Negeri

1 Bantaeng

Nur Muhrianti

Hasan

(3)

Respon

Peserta

Didik

dalam

Kegiatan

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Stude

Team

Achievement

Division (STAD)

pada Jurusan

Akuntansi SMK

di

Sulawesi

Selatan

Thamrin

Tahir

Universitas Negcri Makassar

thamrin-unm@gmail.com

aJarall

siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki

kemampuan

yang

berbeda.

Dalam

menyelesaikau

kelompok,

setiap

anggota

saling bekerja

sama

membanhr memahami suatu bahan pembelajaran. model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan

yang

dapat

memacu

kelompoknya.

Salah satu bentuk

pe[dekatan

pembelajaran

merupakan bagian

dari

pembelajaran

koopentif

$etode Sludent Teaus Aclievement

Divisions

Pcnclitiar STAD telah

dikembangkan searah

munculnya paradigma baru dalam pembelajaran, konstruktivisme. STAD diarggap mewakili keaktifan disyaratkan oleh konstruktivisme.

Berdasarkan penelitian

png

telah

dilaloka&

rurodel pembelajaran

kooperatif

tipe

Student

achievement

divisions (STAD) mampu

meningka

rninat belajar siswa

dan

meningkatkan kepekaan

Oleh karena

itu

perlulah dilakukan pengembangan

pembelajaran

kooperatif

tipe

STAD

yang memberikan jalan untuk mernperbaiki pcrmasalahan

ada pada pelaksanaan pembelajaran Akuntansi,

diharapkan kompetensi

siswa

baik

di

ranah

ko keterampilan maupun sikap terhadap pelajarcn Akun

dapat meningkat.

Salah

satu

kemampuan

penting

yang

selayakn

dimiliki

oleh

tiap individu

adalah kemampuannya

ruembaogul rasa percaya

diri

atau perasaan yakin keberhasilan. Hal ini terutama ketika seseorang

dihadapkr

pada koudisi

tidak

mendukung

dan

pengetahuan

dimiliki

mengarah pada asumsi

gagal.

Lebih dari

i

kepercayaaa

diri

juga

merupakau kemampuan yang

peuting disaat

seseorang harus melakukan sesuatu dimana dia belum mempunyai pengalaman

positif

teltant

hal

t.rsebul

Orang yang tcrampil dan berpcngetah

tidak

akar

bisa

menunjukkan pedorma terbaik

jika

meoriliki percaya diri yang rendah.

IJonrk meoumbuhkan motivasi belajar siswa khususnp

pada

Se.holal Menengah

Kejuruan maka

pembelajaral

hans

dirancang secara

kreatit

yang

memungkinkal

keberhasilan

individu

t{2

tffi._-"

ffi1r

tr*',;::l

Ewrsal,

pa

$ru

ko*un

bil

uetajar

frr-tu

puta.

E

Demanfaat

fcupakan

s

hg

keatit

hrrmakna sec

f

U!tuk

.iru

l;Eggunakar

lDgaltkan

r

E&i

brduyn ft:agembanga dar

ca

meningl

&lah

deng

lnbasis

budi Brooks

lmbelajarar

.lcsempatan I

h

mencapa

'pg

dipcro

i:rebut

dala '$uarno:20C

,

Sebagain

Lhwa

modc

'-lolah-sekc

idali

tcrkect , lldatan sehir

hI

penting c Sehubunl

itr{ian

mcncl, i ";bLm mcuil

ituunsi.

r

qirupak

nc

iapengan

'

lttolah

Mcr

tr-\lETOD1

Penelitia

mgidcntifi

Eiabel

ter

l&os

pada

lEkol).

M

(1981), Ga1

eode

pen

rBode

pct

"loresis

n

iDla.m

pene

:-dikit

satu

i&

mcngol

;.au

lebih vr

i

Penclitia

l&gan

"uti

ildatan

s"b

iHopo.

I

[;rtimtangr

Abstrak

-

Penelition

ini

bertujuan

ne gkdji

dan

menga olisis dompak uetode pembelajoron kooperatif STAD

dalfi

mempenganthi pengembongan kompete

si

siswa pada Sekolah Menetgah Kejuntan (SMK) di Sulawesi Selatan. Penelitian

f

menggunakan metode eksperimen untuk hrcngidenlitrkasi hubungan sebab akibat dari satu alau lgbih

vaiabel

terikat dengQ mela*ukat manipulasi

vaiabel

bebas pada suatu keadaon yang terkendali (variabel

kortrol).

Dalam

penelitia

eksp*iQ

dilakulan

manipulasi

paling

sedikit satu variabel, ntengo,ttrol

varibel

lain

yang

relevan dan nengobservasi

elek

afl

pengaruhnya terhadap sstu atau lebih variabel

teikat.

Hasil penelitian ini menunjukan skor rota-ratq hasil belajar

ekonrfi,

bis is seteloh diterapkan Model Pembelajaran Kooperutif Tipe Student Team Achievement

Division

menwjukan

ketuntoQ

Pada siUus

I

adalah 45,70% dqn

r$po,t

siswa terhadap kegiatan pembelajaran Ekonomi uelalui pembelajaran

koopefi

Tipe Student Teat t Achieeemeht

Division

kbanyokan sisla yang nrcrespot

positif

1

Kata kunci: Respor Peserta Diditg Studenl Team Achievemenl

Diviston

I

I.PENDAHULUAN

Dewasa

ini

muncul

pemikiran

bahwa

siswa

akan

belajar

lebih

baik

jika

lingkungan diciptakan alamiah di

sekolah. Belajar akan lebih bermakna

jika

siswa mengalami

apa

yang

dipclajarinya,

bukan

memgetahuinya.

Pembelajaran

yang

berorientasi pada pcnguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan pcrsoalan dalam kehidupan jangka panjang.

-'fugas seorang peodidik (guru, doscn, tutor,

dll)

adalah mengajar

dan mendidik

peserta

didik

Pendidik

yang

kreatif akan selalu menciptakan ide-ide dalam merancalg sistem pembelajarau baru yang mampu membuat peserta

didik

dapat mencapai tujuan belajamya dcngan penuh rasa

puas. Unhrk memperoleh sistem pembelajarao baru tersebut

diperlukan

dcsain

atau

pengembangan

mctode pembelajaran. Metode pengembangan sistem pembelajaral

tidak

jauh

berbeda dengan metode pengembaogan produk

lainnya.

Prosedur peugembangan

lebih singkat

karena

produk yang dihasilkan tidak terlalu beresiko dan dampak sistem terbatas pada peserta didik yang me|jadi sasarau.

Banlak

masalah

yang dialami

dalam proses belajar

unnrk mencapai staodar kompetensi. Pcmahaman kousep

belum sepenuhnya dicapai

oleh

siswa. Beberapa mctode pembelajaran y,ang

telah

dilakukan,

scpcrti

penggunaan

media

presentasi,

modul belajar, dan

pemberian tugas

individu

temyata

belum

menunjukkan

hasil

yang memuaskan.

Perunsalahao-permasalahan dalam proscs pernbelajaran

tersebut

porlu

dicarikan

solusinya

agar tujuan

dari pembelajaran dapat tercapai

optimal.

Salah satu caraoya

adalah deogan metremuka! metode pembelajaran ,ang

efektif, yang

dapat

memperbaiki

daya

tangkap siswa,

meningkatkan

attitude siswa,

meningkatkan keaktifan

siswa,

serta memberikau kcsempatan

bagi

peningkatan keterampilatr terutama di bidaog

Akunulsi.

Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran

yang menekankan pada kerjasama dua

orarg

atau lebih

unhrk memecahkal masalah bersama-sama. Pembelajaran

(4)

.tdent

trjadinF

intemksi dan negosiasi untuk penciptaan arti dan

Lonstruksi makna dalam

diri

sissa

dan

guru

sehingga

dicapai

pembelajaran

yang

bermaloa.

Perancangan

pembelajaran yang kreatif dan bermakna menjadi perting

tarena

meskipun pembelajaran merupakan proses )ang

miversal,

pada kenyataannya pembelajaran

terjadi

pada

srahl

komunitas budaya

tertcntl.

demikian

juga

dengan

Lasil

belajar

akan

diterapkar pada

komunitas budaya ertenhr pula. Dalam hal ini,

pemanfaatan

budaya

lokal

dalam

pembelajaran merupakan salah satu bentuk perancangan pembelajaran

Frg

keatif

untuk

menghasilkan pembelajaran yang bermakna secara kontekstual.

Untuk

itu

dalam proses pembelajaran

di

kelas hams

urenggunakan pendekatan

budaya

yaitu

dengan

cara

mengaitkan materi

pelajaran

dengan konsep yang berasal

dari

budaya

lokal

di

mana

siswa

berada. Melalui

pngembangan

konsep budaya

lokal

dalam

proses

pcrnbelajaran,

maka

proses

bclajar

akan

lebih

mudah dipahami dan diterima siswa.

Delgan

kata lain, salah satn

tara

meningkatkan pqrtisipasi siswa dalam pembelajaran

dalah

dengan menggunakan pendekatan pembelajaran tcrbasis budaya.

Brooks

&

Brooks

percaya bahwa

pendekatan

pmbelajaran berbasis

budaya

dapat

memberikan l€sempatan kepada peserta didik untuk nenciptakan makna

&l

mencapai pemahaman terpadu atas

infomasi

keilmuan

yng

diperolehnya, serta penerapan informasi keilmuan Lrsebut dalam kontcks pcrmasalahan konlmitas buda)"flya {Sutamo:2004).

Sebagaimana

telah

diungkapkan pada

latar

belakang bahwa model pembelajaran yang selama

ini

digunakan di

sekolah-sekolah belum

nampak

memberikan perubahan,

tidak terkecuali pada sekolah tingkatan lanjut

di

Sulawesi Selatan sehingga dalam pemecahal masalaloya merupakan

tal

penting dan sifatnya mendesak.

Sehubungan

durgan

hal

telsebut dibuhlhkan

suatu

tajian mendalam tentang pengembangan metode }?ng tepat

dalam meningkatkan kompetensi siswa khususnya jurusan

rkutansi.

Penulisan

artikel

ini

bertujuan

untuk

melihat

&mpak

metode pembelajaran

kooperatif

STAD

dalam

nempengaruhi pengembangan kompetensi

siswa

pada

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sulawesi Selatan.

II.METODE

PENELITIAN

Penelitian

menggunakan

metode

eksperimen untuk nengidentifikasi hubungan sebab akibat dari satu atau lebih

rariabcl terikat

dengan melaL:ukan manipulasi variabel Debas

pada

suatu

keadaan

yang

terkendali

(variabcl

lontrol),

Metode tersebut dikembangkal

oleh

Arboleda

{1981),

Gay (1981)

dan

Kerlinger

(2006: 315), dimana

Eetode penelitian ekspe mental merupakan satu-satunya

netode

penelitian

)'ang dapat menguji

secara benar

Lipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam penelitian eksperimen dilakukan manipulasi paling

redikit

satu variabel, mengontrol varibel lain yang relevan

&Jl

mengobservasi

efek

atau pengaruhnya terhadap satu

aau lebih variabel terikat.

Penelitian

ini

akan dilaksanakan

di

Sulawesi Selatan

gan cara peneliti memilih

3

kota

di

wilayah Sulawesi Sebagai sampel

laitu

Kota Makassar, Pare-Pare dan

opo.

Pemilihan

3

Kota

tersebut didasarkan pada

Thimrin

Tahir

/ Respon Peserta

Didik

daIam...843

SMK

dengan jurusan Akuntansi yang

lebih banlak

serta

pertimbangan

lainnya, ketiga daerah

tersebut

dapat

meuakili

populasi daerah Kabupaten/Kota

jika

dilihat dad letak geografis dan keterjangkauan wilayah yakni mewakili rvilayah pusat

Kota, wilayah

tengah dan

wilayah

paling jauh

III.HASTL

DAN

PtrMBAHASAN

Pembelajaran

Kooperatif

Tipe

Student

Teanrs

Acltiev

u e

nt

Divisi o n (STAD)

Pern'uelajaran

kooperatif adalah

pembelajaran yang sccara sadar dan sengaja mengembangkan

interaksi,"ng

silih

asuh

urtuk

menghindari

ketersinggungan dan

kesalahpahaman

yang dapat

menimbulkan permusuhan,

sebagai latihan hidup di masyarakat.

Menumt

Lie (2004) di

dalam

pembelajaran

kooperatif

terdapat elemen-elemert yang bcrkaitan yaitu :

1.

Saling

ketergantungan

positif. Dalam

pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana y,ang mendorong

agar siswa merasa

saling

membuhrhkan

atau

yang

biasa

disebut dengan

saling

ketergantungan

positif

yang

dapat dicapai

melalui

:

saling

ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketcrgantungan peran, saling ketergantungan hadiah.

2.

Intcraksi tatap muka, Dengan

hal

ini

dapat memaksa

sisrva

saling

bertatap

muka

schingga mereka akan berdialog. Dialog tidak hanya dilalorkan dengan grur.r

tetapi dengan teman sebayajuga karena biasanya siswa

akan

lebih

lurves,

lebih

mudah bclajamya dengan teman seba),a.

3.

Akuntabilitas

individual,Pembelajaran

kooperatif menampilkan

wujudnl'a dalam belajar

kelompok. Perrilaian ditunjukkan unhrk mengetahui penguasaan

siswa

terhadap

materi

pelajaran secara individual.

Hasil penilaian

ini

selanjutnya clisampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua kelompok mengetahui siapa kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa

yang

dapat

memberikan bantuan,maksudnya yang dapat mengajarkan kepada temannya.

Nilai

kelompok tersebut harus didasarkan pada rata-rata, karena

itu

anggota kelompok harus membe kan

konfibusi

untuk

kelompnya.

Intinla

yang

dimaksud

dengan

akuntabilitas

individual

adalah

penilaian

kelompok

yang

didasarkan

pada

mta-rata pgnguasaan semua anggota secara individual.

4.

Keterampilan

mcnjalin

hubungan

antar

pribadi,

Keterampilan sosial dalam menjalin hubungan antar siswa harus diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antar pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga siswa lainnya.

Model

Pembelajaran

Kooperatif Sludent

Teams

Achierement

Division

(STAD)

ini

dikembangkan oleh

Robert

E.

Slavin,

(2010),

merupakar salah satu tipe cooperative leaming yang menekankan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi dan pencapaian prestasi secara maksimal, dan

juga

merupakan salah satu metode atau pendekatan

dalam pembelajaran koopemtif yang sederhana dan baik

untuk

guru

yang baru

mulai

menggunakan pendekatan

kooperatif dalam kelas,

STAD juga

merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

ki

aaD

ama

dr

r.

Tujua

an situari

melali

-an

)q

if

ada!{

6rAq-r

dengr

terbulri ifan

yag

teaEt han sehinggr kognitif, \kuntarui

layaknp

ya

unnt

kin

akr

hadapka

lan

)"rt

dad ih.

ang arDa ruatu

bd

nhuanpu

jika

dr

lt in m an s

gan ketiga

daerah tersebut

memiliki

sekolah

lD

dala

elitian

t

ot

dengo

kspernta

elek

drt

r

ekond

'etutdg

loope@

husumla Lbelajan

ngkinka

(5)

844

Prosiding Serninar Nasional tSBN: 978-602-6883-93-3

Dalam Studert Teams Achievement

Division

(STAD)

para siswa

dibagi

dalam

tirn

belajar yang

terdiri

atas 4 orang yang berbeda-beda kemampuan, jenis kelamin, latar belakang

etniknya.

Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk nlemastikan bahwa sernua anggota tim menguasi pelajarar. Sela[jutnya, Semua

siswa mengerjakan

kuis

mengenai materi secara

sendiri-sendiri, dimana pada saat

itu

mereka tidak diperbolel*an

untuk saling membantu Pelaksanaan Pembelajaran

Winkel

(1996)

memberikan

definisi

pembelajaran sebagai aktivitas mentaUpsikis berlangsung dalam interaksi

aktif

dengan lingkungan,

menghasilkan

perubahan pengetahuan, ketrampilan,

nilai,

dan sikap, b€rsifat tetap

dan

membekas.

Pembelajaran

bukan

pemindahan

pengetahuan

melainkan

suatu

kegiatan

yaflg

memungkinkan peserta

didik membentuk

pengetahuan,

mengkonstruksi

makna

secara

jelas dan

kitis

dalam

mengha&pi

fenomena

baru

dan

menemukan cara-cata pemecaban permasalahan.

Gagne dan Briggs (1979:3) mengartikan irstruction atau

pembelajaran

iui

adalah suanr sistem yang bertujuan uatuk

membantu proses

belajar

peserta

didik,

yang

berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian

rupa unhrk

mempengaruhi

dan

mendukung terjadinya ploses bclajar pescrta

didik

yang bersifat intcmal. Proses

pembelajaran

pada

satuan

pendidikan

diselenggarakan

secara

interaktif,

insptatii

menyenargkan, menantang, memotivasi peserta

didik

unn*

berpartisipasi

akti{,

serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keativitas,

dan

kemaadirian sesuai dengan

bakat, minat,

dan

perkembangan

fisik

serta psikologis

pese

a

didik. Pembelajaran dirancang memberikan

ruang yang

cukup

bagi peserta

didik

untuk melakukan ola.h raga, olah rasio,

olah

rasa,

dan olah

rohani.

Pembelajaran meletakkan

peserta

didik

sebagai subyek

belajar dan guru

sebagai

fasilitator.

Konsepsi kegiatan pembelajaran saugat berbeda dengan

konsepsi

kegiatan belajar

mengajar. Dalam

kegiatan belajar mengajar guru cendrung mendominasi waktu untuk mengajar dan peserta didik pasif mendeDgarkan pcnjelasan

atau

demonkasi

yang

dilakukan

oleh

guru.

Sedangkan

dalam kegiatar pembelajarao pcserta didik sebagai subyek belajar yang difasilitasi. Masalah pembelajaran, antara

lair

berkaitan

dengan masalah pengelolaan

kelas,

prosedur pembelajaran, model pembelajara[, pcndckatan dan metode

mengajar

yang

ilovatif

dan

spesifik

scsuai

dengan

karakteristik

bidang/program

kcahtian,

karakteristik kompetensi (subject specific

paedagogy),

serta interuksi

dalam

pembelajaran

untuk

nreugatasi masalah belajar

peserta

didik

seperti

kesalahau-kesalahan

belajar

dan

miskonsepsi.

Pembelajaran

di

SMK

dilaksanakan dalam kerangka pembentukan Standar Konlpetensi Lulusan (SKL)

peserta

didik

Pembelajaran

di

SMK

menggunakan

paradigna

outcome

yaitu

kompetensi

apa

yang

harus

dikuasai peserta

didik

bukan

pembelajaran

yang memaksakan apa yang harus diajarkan olch seolang guru

Paradigma

pembelajaran

di

pendidikan

menengah

kejuruan harus berubah

ke

paradigma

baru

yaitu

pembelajaran

yang

memperhatikan

demand

driven, mengacu kepada stardar kompetensi yang berlaku di dunia

kerja

atau

duia

indusni (SKKNI),

dilaksanakan dengan

sistim

ganda

di

sekolah dan

di

industri atau dunia usaha,

dalam bentuk kegiatan

[yata.

Pembelajaran kompeteosi berpusat pada peserta

didik.

Peserta

didik

sebagai subyek

dan perbedaan individu dihargai secara

objektif.

Pembelajaran/Diklat berbasis kompelensi dalam istilah

asing

Competency Based

Training

(CBT)

adalah

pem-belajaran

yarg

meuitikberatkan

pada

penguasaau

pengetahuan dan ketrampilan spesifik dan

sikap

sebagai

koDpetensi terstandar

tuntulan dunia

kerja.

Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta

didik

yang

menggambarkan penguasaan

sikap,

penge-tahuan,

dan

ketcrampilan yang diharapkan dicapai pada

setiap tingkat dar/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi dasar scbagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara

nasional.

Kousep CBT

terfokus

pada apa

yang

dapat

dilakukan

peserta didik

(kompetensi) sebagai kemampuan bersikap, berpikir,

dal

bcrtindak

secara konsisten sebagai perwujudan

dari pengetahuan, sikap, datr keterampilan yang

dimiliki

oleh peserta

didik.

CBT

menempatkan peserta

didik

sebagai

subyek belajar yang

aktif

merencanakan pembelajaraunla,

rnenggali

dan

mengintcpretasikan

materi

pembelajamn

yarg

diperlukan.

Pembelajaran

berbasis

kompetensi

nremiliki

keunggulan dibandingkan pembelajaran kon-vcnsional.

Hasil

penelitian

menuojukan

bahwa

pelaksaraan pcrnbelajaran Model Student Tcam Achievement Division

di

SMK pada tahap awal masih bera& dalam kategori baik.

Hasil

analisis data menunjukan bahwa

aktifitas

peserta

didik

masih

terbilarg

cukup memuaskan tetapi keaktifao peserta

didik

dalam pembelajaran dalam setiap p€rtemuan mengalami peningkataa.

Dalam

pengisian lembar angket

oleh siswa

pada penerapao model pembelajaran Slude,,t Team Achievehenl Divur'.oa dengan tujuan yaitu untuk mengetahui keinginan

dan

tanggapan

siswa

terhadap

pelakanaan

Model

pernbelajaran

atau

sebagai bahan evaluasi

model

pembelajaran tersebut.

Keaktifal

siswa

terhadap

pem-belajaran

Kooperatif

tipe

Sludent Team

Achievement

Division. Dapat dilihat pada tabel di bawah

ini

:

Tabel

l.

Analisis Respon Siswa

No Aspek ,rng Di respon

AFkah arda menyukai pclajar.n ckonomi

dcnslr' materi kebijakan pcmeriDbh drlam bidang ekonomi setelah mengituti model

p€mbclrjarao kooperatif tipc Stule t Teant

Ac hi ev er te,t D iv is io t'!

Apakah anda mensa sulit nrcnyclesaikatr soal-soal ekonomi dengaD ftlteri k€bijakan

pcmerinlah dalam bidang ckononi melalui

model pembelajaran kooperutif tip. SuAent

T. an Ac hieyen@i D ie bio n'l

Apakah aoda m€rasa senzns m.ndiskusikan

rnaIefl pembelajaran k€tila menggun*an

model pemb€lajaran koopctutif tipe Stude't

Te an lc hie P n'e,n Dieir io

t'l

Apalah anda senang

letika

diminta

Fndapat oleh guru pada saat proses

Fmbela.ia!-ad berlangsung deogan model pcmbdajaraD Koopcratif tipc Studcnt Teo

.lctkren.n! Divtion'l

AFlab .nda senaog b€kcda salrla dcngan

t

ann

k€lompok anda pa& s.ar model

panlvr

.jrr.

deDgan $odel Student Tea,t

.ktiavaen, Divisio 'l

AFlrt.Dda Eetryukai suasana

Eb.jrira.

dcEgan nodcl Suden Teanr

.bi.rt-.^,

Division'! 8 ke Ac dc ? MI Di ber Ac 9 l0 Dari keterta

l

Rata-rata yang sen.

tidak

ser dengan r Division Jadi harr yang dite Berda ada pese

belum

r memuasl pembelaj, peningka maksimu yang mer Dari dalam

p

pendidik Berdasarl pembelaj diperhati indikator

didik

ha bertaoya tanggapa

lv.KEsl

Skor diterapk

l

I

85,5

14,5

60,5

40,5

88,5

I1,5

85,5

14,5

88,25

I1,75

91,42

8J8 Persentase %

Ya

Tidak

(6)

Thamrin

Tahir

/ Rcspon Peserta

Didik

d:t1am...845 )mPetensl

ai

subyek rm istilah

lah

pem-)nguasaaD

p

sebagai Standar Lal pesertr

),

penge.

rpai

pad. osi terdid ,aku yang rsep CBT

:rta

didik

rikir,

ch

dan

dri

Liliki

olcl

k

sebagi

rjarannll

rbelajan

)mpet.si

ran

kca-laksanarr

Divisb

gori

baiL

,erterrnE

Dari

tabel

di

atas terlihat bahwa siswa

ltrng

memiliki

tetertarikan

terhadap

kegiatan

pernbelajaran mencapai Rata-rata 85,5% dan yang

tidak menlukai

14,5%, siswa yang senang bekerja kelompok mencapai 88,25% dan yang

tidak

senang 11,75%, sedangkan

siswa

yang

senang

dcngan model pembelajaran Student Team Aclievement

Division 'll,29Yo dan yang tidak senang mencapai 28,717o

.hdi

hampir semua siswa menyukai model pembelajaran

png

diterapkan.

Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa masih

.da

peserta

didik

yang proses belajamya belum optimal,

tclum

terlihat

adanya

perkembangan

yang

cukup &emuaskan

tetapi

keaktifan peserta

didik

dalam

pmbelajaran

dari

setiap

pertemuan

mengalami

Fingkatan,

tapi

peningkatan tersebut

hasilnya

bclum

laksimum

sehingga

perlu

adanya perbaikan-perbaikan

png

mengarah pada perkembangan yang cukup baik.

Dari hasil

observasi

masih

terdapat

dan

kclemahan

&lam

proses pembelajaran

baik

peserta

didik

maupun

Fdidik

pada model Student Team Achievement Division.

&rdasarkan

hasil

perolehan

dari

pelaksanaan kegiatan

tEb€lajalan, maka

terdapat

hal-hal

yang

perlu

abcrhatikan

dan

diperbaiki

sesuai dengan pencapaian

,"[g

harus dicapai dalam penelitian, yakni peserta

harus bekerja sama

dalam

kelompok, harus bisa

ya

dan

menjawab pertanlaan

dan

memberikan pan yang baik kepada teman-temannla

Skor

rata-rata

hasil

belajar

ekonomi

bisnis

setclah

Model

Pembclajaran Kooperatif

Tipe

Student

Tea

Achievement

DirlJion

menunjukan bahwa ketuntasan Pada

siklus

I

atlalah 45.?0%.

Selain

itu.

respon siswa

terhadap kegiatan

pembelajaran

Ekonomi

melalui pembelajaran koopcratif

Tipe Strdenl

Tean Achievement

Diurroa

kcbanl,akan siswa ynng merespon positif.

,7

Apakah anda

d.pat

m.ngcrti matcri

kcbijakan pcmcrintah

dalrm

bidang

ekonomi

Fng

diajartan mcnggunakan

modcl

pcrnbclairran

Stule

Tean

,4c h ieve nent D iyi t io n'l

Apakah anda

tidak

m.ras, k€sulitan menielaskan dalam mcndiskusikao mntcri

ilengan tcman kclompok anda m.lahi

rnodel Stud.nt T?on A.hieeenent Division

,}

Menuru. !nda, apaknh dengan modcl

pcmbclajaran Shtde,,t

Tea

Achievenent

Divisio, mmjadikan anda senaDs belajar

ekonomi dibanding dcngan model

Fmbcl.iaran sebclumnya ?

Apakah.konomi mcnjadi pclajaran yang

berkesan unluk anda ldclah mcngikuli

model

p€nbclajaron

Stulent

Teon Achievenent Divisionl

85,5ri

14,42

88,25

I1,75

94,15

5,25

71,29

2R,7r 9 l0

wa pail

\ieveid

keingin

r

Mod

i

modd

lap

pc

\ieeeDd

DAFTAR

PUSTAKA

I]

Arboleda. C.

R

1981. Communications Research, Manilal

CFA

[2]

Azwar, Saituddin.2007. Sikap Manusia. Teoridan

Pengukumnnya. Edisi ke-2. YogFkarta: Pustaka Pelajar.

[3]

Arihamo A. bnbausc dkk. 2014. Penerapan Modcl

Pembclajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil B€lajar Siswa Kelas 3 SDN I Mbeleang Kecamatan

Bangkurung Kabupaten Banggai

Ilut

Pada Materi

Penjumlahan Pccahan. Jumal KreatifTadulako Online Vol. 5

No. I0ISSN 2354-514X

[4]

Gay,

L

R.

1981. Educational Research: Competencies for Anlysis and Application. London: Prentice-Hall [ntemational

(uK) ltd

[5]

Lioda

Hadityaningsih,

dkk

2013.

Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif TIPE STAD Pada Kompetcnsi

dasar memahami Pratata Desain Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas

X

SMK Negeri

I

Blitar

e-Joumal.

Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 50-55

[6]

Hamalik Oemar.2008. Proses Belajar Mengajar. Jakana: PT

Bumi Aksara.

[7]

Isaac, S. dan William B.

M.

1977. Handbook in Reasearch

and Evaluation: For Education and the Behavioral Sciences.

First edition. San Diego, CA: EdiTS

[8]

Kerlinger. 2006. Asas-asas Penelitian Behavioral Edisi Ketiga- Yogy"ka a: Cajah Mada University Press.

[9]

Mc

Millan, J.H.

&n

Schumacher,

S.

2010. Research in

Education (Evidence Based

Inquiry)

Seventh Edition. London: Pea$on

n0l

Setiaji, S. 2009. Untuk Menihgkatkan Kualitas Pcmbclajaran

Biologi Kelas VIII4SMPMulammadiyah Surakarta mclalui

Penerapao Pembelajaran Kooperatif (Tipe STAD) Surakarta: Universitas Muhammadiyah. (Online)

(http//etd.eprints.ums.ac.idl745 l/ l/A420050003.pdf I

pebuari 2014)

[11] Sugi]ono. 2009. Penilaian Proses hasil belajar Mcngajar, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

[2]

Tri

Jalmo dkh,

2014.

Penerapan Model Pe,nbelojardn

Kooperatif Tipe STAD Terhadap Keterampilan -&oscs

&iar

srsna. Artikel FKIP Univcrsitas Lampung, 2014

[3]

Trianto. 2011. Mcndcsain Modcl Pcmbclajaran

Inov.tif-Progresif. Jakarta : Kcncana

I I 4] Purwanto, N. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik E]€luasi

Pengaja.an. Remaja: PT Remaja

I

r'd*

taJ iO-<

J

t.J

5

r5

Referensi

Dokumen terkait

Sarana prasarana berfungsi menyediakan pelayanan untuk mendukung aktifitas wilayah dengan substansi yang berbeda contohnya jaringan jalan, air bersih, listrik, sarana

Jika ada 10 atau kurang aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan terlambat. Jika ada 10 sampai 15 aktivitas yang mampu dilakukan, perkembangan

Kedua orang tua peneliti yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil, menuntun peneliti dengan sabar serta doa restu yang selalu diberikan kepada peneliti

Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta diharapkan mencerminkan citra Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan sekaligus menjadi identitas dari perpustakaan yang diwujudkan

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak

Tingkat kesamaan komposisi serangga kanopi pohon apel di Poncokusumo dan Bumiaji yang dikoleksi dengan perangkap bejana warna kuning dan biru pada musim berbunga dan

Setelah IPR diperoleh, untuk pemanfaatan ruang yang peruntukannya hunian perumahan lebih dari 3 (tiga) bangunan, komersial, jasa, perkantoran, pendidikan, industri,

Oleh karena itu, Islam mewajibkan umatnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara bekerja keras untuk mencapai kesejahteraan ekonomi, mereka juga diperintahkan untuk memilih