• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Graf di UMN Al Washliyah. Dedy Juliandri Panjaitan. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Graf di UMN Al Washliyah. Dedy Juliandri Panjaitan. Abstrak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar

Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan, Sumatera Utara, 20147 Email : dedyjuliandri@umnaw.ac.id

Artikel ini mengemukakan tentang masih rendahnya minat mahasiswa dalam belajar

serta penggunaan pendekatan belajar Matematika yang kurang tepat. Maka sebagai upaya meningkatkan hasil belajar

Tipe Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajar Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar

analisis data yang diperoleh, diketahui rata

untuk data postes 13,63 dan 3,20 Untuk nilai rata

(X2), yaitu 10,7 dan 3,15. Dari analisis data dengan menggunakan uji t untuk data postes diperoleh thitung = 3,73 sedangkan t

diterima. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa

teroi garf mahasiswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Model Pembelajaran Konvensional

Kata Kunci : model pembelajaran, kooperatif tipe Jigsaw, teori graf

The Effect of the Jigsaw

This article argues about the low interest of students in learning graph theory and the use of an inaccurate Mathematics learning approach. So as an effort t

graph theory, researchers used the Jigsaw Type Cooperative Learning Model. This study aims to determine the effect of the Jigsaw cooperative learning model on the learning outcomes of graph theory at UMN Al Washliyah. From th

the average and standard deviation of the experimental class (X1) for post and 3.20 For the mean and standard deviation values

and 3.15 . From the data analysis using the t test for post

3.73 while ttable = 1.65 turned out to be tcount> ttable then Ho was rejected and Ha was accepted. Thus it is concluded that there is an influence between the teroi garf learnin outcomes of students who are given the Jigsaw cooperative learning model with the conventional learning model.

Keywords : learning model, Jigsaw cooperative type, graph theory

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Graf di UMN Al Washliyah

Dedy Juliandri Panjaitan

Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Jl. Garu II No. 93 Medan, Sumatera Utara, 20147, Indonesia dedyjuliandri@umnaw.ac.id Telp: +6281361141563

Abstrak

Artikel ini mengemukakan tentang masih rendahnya minat mahasiswa dalam belajar

serta penggunaan pendekatan belajar Matematika yang kurang tepat. Maka sebagai upaya meningkatkan hasil belajar teori graf, peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajar Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar teori graf di UMN Al Washliyah. analisis data yang diperoleh, diketahui rata-rata dan simpangan baku kelas eksperimen (X untuk data postes 13,63 dan 3,20 Untuk nilai rata-rata dan simpangan baku ke

), yaitu 10,7 dan 3,15. Dari analisis data dengan menggunakan uji t untuk data postes = 3,73 sedangkan ttabel = 1,65 ternyata thitung> ttabel maka H

diterima. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa ada Pengaruh antara hasil belajar yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Model Pembelajaran Konvensional.

model pembelajaran, kooperatif tipe Jigsaw, teori graf

The Effect of the Jigsaw Cooperative Learning Model on the Learning Outcomes of Graph Theory at UMN Al Washliyah

Abstract

This article argues about the low interest of students in learning graph theory and the use of an inaccurate Mathematics learning approach. So as an effort to improve learning outcomes of graph theory, researchers used the Jigsaw Type Cooperative Learning Model. This study aims to determine the effect of the Jigsaw cooperative learning model on the learning outcomes of graph theory at UMN Al Washliyah. From the analysis of the data obtained, it is known that the average and standard deviation of the experimental class (X1) for post

and 3.20 For the mean and standard deviation values for the Control class (X2), namely 10.7 he data analysis using the t test for post-test data, it was obtained tcount = 3.73 while ttable = 1.65 turned out to be tcount> ttable then Ho was rejected and Ha was accepted. Thus it is concluded that there is an influence between the teroi garf learnin outcomes of students who are given the Jigsaw cooperative learning model with the conventional learning model.

learning model, Jigsaw cooperative type, graph theory

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Teori

Indonesia 61141563

Artikel ini mengemukakan tentang masih rendahnya minat mahasiswa dalam belajar teori graf serta penggunaan pendekatan belajar Matematika yang kurang tepat. Maka sebagai upaya , peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran teori graf di UMN Al Washliyah. Dari rata dan simpangan baku kelas eksperimen (X1) rata dan simpangan baku kelas Control ), yaitu 10,7 dan 3,15. Dari analisis data dengan menggunakan uji t untuk data postes maka Ho ditolak dan Ha ada Pengaruh antara hasil belajar yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan Model

Cooperative Learning Model on the Learning Outcomes of

This article argues about the low interest of students in learning graph theory and the use of an o improve learning outcomes of graph theory, researchers used the Jigsaw Type Cooperative Learning Model. This study aims to determine the effect of the Jigsaw cooperative learning model on the learning outcomes of e analysis of the data obtained, it is known that the average and standard deviation of the experimental class (X1) for post-test data are 13.63 for the Control class (X2), namely 10.7 test data, it was obtained tcount = 3.73 while ttable = 1.65 turned out to be tcount> ttable then Ho was rejected and Ha was accepted. Thus it is concluded that there is an influence between the teroi garf learning outcomes of students who are given the Jigsaw cooperative learning model with the

(2)

PENDAHULUAN

Peneliti dari Research on Improvement of System Education (RISE) 2018, Niken Rarasati, mengatakan berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh pihaknya, Indonesia saat ini sedang darurat matematika. Hasil studi menunjukkan bahwa kemampuan

PISA menempatkan Indonesia yang berusia 15 tahun pada peringkat bawah dibandingkan negara-negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) lainnya.

Rendahnya prestasi matematika tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi dari dalam diri mahasiswa antara lain: motivasi, minat, intelegensi, kemandirian belajar, kedisiplinan belajar, kreativitas belajar, gaya belajar mahasiswa dan sebagainya.

Kesulitan yang dialami dalam pembelajaran di Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah adalah sulitnya memotivasi dan menumbuhkan minat untuk mengerjakan tugas-tugas mata kuliah teori graf. Selain itu mahasiswa kurang termotivasi dan kurang aktif dalam bertanya dan perkuliahan berlangsung, disamping itu mahasiswa belum termotivasi untuk belajar secara kelompok, mahasiswa merasakan kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal, mahasiswa lebih

sering menghafal rumus bukan memahami konsepnya. Hal ini di sebabkan kurangnya pemahaman mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan teori graf di kelas dan sulitnya mahasiswa menemukan aplikasi teori graf tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran kooperatipe memiliki banyak tipe pembelajaran, namun dari keseluruhan tipe pembelajaran tersebut berkesimpulan bahwa mahasiswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya, pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan pencapaian prestasi mahasiswa, dan juga dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dibidang akademik. Pembelajaran Kooperatipe ini berjalan dengan baik dan dapat di aplikasikan untuk semua jenis kelas, kelas dengan tingkat kecerdasan ’rata-rata” dan khususnya untuk kelas heterogen yang mempunyai potensinya sendiri.

Pembelajaran kooperatipe merupakan strategi belajar dengan sejumlah mahasiswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

(3)

mahasiswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk saling memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatipe, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai materi perkuliahan

Dalam belajar kooperatipe mahasiswa merasa bahwa mereka sedang bekerjasama untuk mencapai tujuan dan terikat satu sama lain. Seorang mahasiswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya juga sukses. mahasiswa akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari kelompok dan juga mempunyai andil terhadap suksesnya kelompok.

Tujuan pembelajaran penting dalam belajar kooperatipe yang pertama adalah hasil belajar akademik. Meskipun mencakup beragam tujuan sosial, dalam pembelajran kooperatipe juga bertujuan memperbiki prestasi mahasiswa atau tugas-tugas akademik penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu mahasiswa dalam memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatipe telah dapat meningkatkan nilai mahasiswa pada belajar akademik dan perubahan normal yang berhubungan

dengan hasil belajar. Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatiipe dapat memberi keuntungan baik pada mahasiswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik.

Model pembelajaran kooperatipe tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatipe dimana mahasiswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4- 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi perkuliahan yang harus di pelajari dan menyampaikan materi pelajaran tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Pembelajaran kooperatipe tipe jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatipe yang mendorong mahasiswa aktif dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model pembelajaran kooperatipe tipe jigsaw terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk mahasiswa yang beranggotakan mahasiswa dengan kemampuan asal, dan latar belakang

(4)

keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok mahasiswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajarai dan memahami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian di jelaskan kepada kelompok asal.

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi tim ahli saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian mahasiswa itu kembali kepada tim/ kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

METODE

Penelitian ini termasuk Janis penelitian eksperimen. Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian ini di perlukan alat untuk mengumpulkan data yaitu tes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester VIII UMN Al Washliyah.

Untuk mengetahui ada pengaruh hasil belajar teori graf mahasiswa dilakukan uji “t” satu pihak dengan rumus :

= − −

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang di lakukan di Sekolah Madrasah Aliyah Swasta Mu’allimin UNIVA Medan melihat sejauh mana adanya pengaruh dari model pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw.Penelitian yang dilakukan telah di upayakan dengan maksimal dan diperoleh data.Kemudian data tersebut di analisa dengan tujuan agar dapat memecahkan masalah yang ada.Data hasil tes dari hasil belajar mahasiswa yang mendapat Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw dan Model Konvensional (Non Proyeksi) untuk pengujian Hipotesis

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan telah diupayakan semaksimal mungkin untuk menghindari kekeliruandan kesalahan baik dalam pengumpulan data maupun analisis data.Meskipun demikian,peneliti memiliki keterbatasan kemampuan sehingga dalam pelaksanaan penaliti mengalami kendala dan kelemahan berupa masih kurangnya pengetahuan

(5)

peneliti terkait dengan model pembelajaran kooperatipe tipe jigsaw dan waktu. Selain itu juga jumlah mahasiswa yang banyak sehingga tidak bisa menjangkau semua siswa. Sebelum melakukan proses belajar mengajar peneliti memberikan pre test untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa mengenai materi yang akan di ajarkan yaitu teori graf. Kemudian setelah selesai proses perkuliahan peneliti memberikan post test kepada mahasiswa sebagai hasil dari bpenelitian ini yang kemudian di analisis untuk melihat apakah ada pengaruh yang di berikan Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar teori graf mahasiswa.

Setelah diketahui bahwa kedua model pembelajaran adalah berdistribusi normal dan mempunyai varians yang sama (homogen), dengan demikian pengajuan hipotesis dilakukan melalui uji perbedaan dua rata-rata, sebelum pengujian dilakukan di cari dulu standar daviasi gabungannya.

Dari analisis data menunjukkan bahwa hasil belajar mahasiswa kelas A (Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw) di peroleh = 13,63 dan = 3,20 sedangkan pada kelas B (Model Konvensional) di peroleh = 10,8 dan = 3,15 sehingga di peroleh = 3,17.

Pada pengujian Normalitas untuk kelas eksperimen Lo< L. Dari hasil perhitungan diperoleh Lo = 0,101. Sedangkan nilai kritis L untuk Uji liliefors dengan n = 30 dan taraf nyatanya α = 0,05 adalah 0,161. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh Lo = 0,0686. Dan nilai kritis L untuk Uji liliefors dengan n = 30 yaitu 0,161. Maka kedua sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Pada pengujian Hipotesis dari analisis perbedaan rata-rata hitung yang diperoleh nilai thitung = 3,72. Sedangkan nilai ttabel untuk taraf signifikan 0,95 dan derajat kebebasan 58 adalah 1,65, berarti thitung> ttabel ( 3,72 > 1,65 ). Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima dengan kata lain data menunjukkan bahwa hasil belajar teori graf mahasiswa dari kelompok Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw lebih baik dari hasil belajar Model Konvensional (Non Proyeksi)

Kenyataan di atas menjelaskan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw lebih baik dan efektif untuk pembelajaran Matematika khususnya pada mata kuliah teori graf dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Hal ini karena dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatipe Tipe Jigsaw mahasiswa memahami materi lebih dalam,

(6)

dapat langsung melihat dengan jelas materi yang disampaikan dan memiliki pengetahuan awal sebelum menerima materi yang disampaikan oleh peneliti.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisa data dan pengujian hipotesis dari pengolahan data maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar teori graf setelah diterapkan model pembelajaran kooperatipe tipe jigsaw lebih baik di bandingkan dengan hasil belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata – rata belajar mahasiswa dengan model pembelajarn kooperatipe tipe jigsaw = 13,63 sedangkan nilai rata hasil belajar matematika dengan menggunakan model konvensional sebesar = 10,8

2. Dari hasil perhitungan uji t di perolehthitung> ttabel ( 3,72 > 1,65 ) maka dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatipe tipe jigsaw.

DAFTAR PUSTAKA

Istihapsari, V. (2017). Meningkatkan pemahaman konsep materi matematika SMP menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mahasiswa prodi pendidikan matematika UAD. AdMathEdu, 7(1), 83-98. Panjaitan, D. J. (2018). Penerapan

Pembelajaran Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.

Riadin, A., & Fitriani, C. L. (2018). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Berbantuan Media Alat Peraga Konkret Pada Peserta Didik Kelas V SDN-4 Kasongan Baru Tahun Pelajaran 2016/2017. Pedagogik: Jurnal Pendidikan, 13(2), 1-5. Rohman, N. (2019). Efektifitas

Pembelajaran Berbasis Komputer Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Ev Aluasi Pembelajaran Matematika IKIP PGRI Bojonegoro. LPPM STKIP PGRI Pacitan.

(7)

Saila, N. (2016). Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada perkuliahan matematika. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (Vol. 2, pp. 208-216).

Septiani, I. T., & Qohar, A. (2020). Kerjasama Mahasiswa dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Kuliah Pengantar Aljabar. Jurnal Didaktik Matematika, 7(1), 60-71.

Shoffa, S., & Suprapti, E. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah

Metode Numerik dengan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology, 2(2), 178-188. Widayanti, L., & Hakim, L. (2017).

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sebagai upaya pendidikan karakter pada matakuliah operation research. JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 2(1), 78-89.

Referensi

Dokumen terkait

Dilakukan rapat mediasi pada tanggal 25 Januari 2016 di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo dengan hasil:.. Bahwa semua permintaan warga disekitar rencana

Setelah data barang yang di pesan di Supplier tersedia kemudian Supplier mengirimkan barang beserta surat jalan ke bagian gudang dan bagian gudang melakukan

Menyikapi hal tersebut maka program Ipteks Bagi Wilayah (IbW) Universitas Mahasaraswati Denpasar di Desa Tiying Gading dan Desa Lalanglinggah menyasar kelompok

Berdasarkan wawancara dengan guru serta anak TK dan SD (kelas 1) di Surabaya, permasalahan yang terjadi adalah sejak dini tidak dibiasakan untuk dekat dengan dunia olahraga

Berdasarkan penjelasan proyeksi kebutuhan dan jumlah lulusan pada sub bab sebelumnya terdapat adanya kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja pada armada kapal penangkap

Dalam tulisan ini penulis menggunakan teori semiotika sosial untuk mengetahui makna yang terdapat pada tanda berupa kata-kata dan kalimat dalam teks berita di Suratkabar

Dari data tersebut maka peneliti berinisiatif untuk merancang software yang berfungsi untuk mendeteksi anak ADHD ( attention deficit and hyperactive disorder ) berbasis

He knew a bit about sentient weapons, artifacts of great power and great ego, and he understood that Entreri, after decades of enslavement, could not begin to control Charon’s