• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK LADA (Piper nigrum L.) DARI SULUR PANJAT ARTIKEL ILMIAH MELIANA LUISA PARDOSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK LADA (Piper nigrum L.) DARI SULUR PANJAT ARTIKEL ILMIAH MELIANA LUISA PARDOSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK LADA (Piper nigrum L.)

DARI SULUR PANJAT

ARTIKEL ILMIAH

MELIANA LUISA PARDOSI

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021

(2)

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK LADA (Piper nigrum L.)

DARI SULUR PANJAT

Meliana Luisa Pardosi, Gusniwati

dan Dede Martino

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Agroekoteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Jambi

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021

(3)

PENGESAHAN

Artikel ilmiah ini dengan judul “Pengaruh Berbagai Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.) Dari Sulur Panjat” yang disusun oleh Melina Luisa Pardosi NIM D1A016060.

Menyetujui:

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ir. Gusniwati M.P. Ir. Dede Martino M.P.

NIP. 196108151987032001 NIP. 196503301990011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Agroekoteknologi

Dr.Hj.Sunarti,S.P M.P. NIP. 197312271999032003

(4)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

1

PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM

TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK LADA (Piper nigrum L.)

DARI SULUR PANJAT

Meliana Luisa Pardosi 1), Gusniwati 2) dan Dede Martino2) 1) Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Jambi

2) Dosen Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Jambi

Kampus Pinang Masak, Mendalo Darat, Jambi 36361

Email: melianaluisa0101@gmail.com

ABSTRAK

Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditas rempah penting Indonesia yang berperan penting dalam perekonomian nasional. Tanaman lada diperbanyak dengan cara vegetatif menggunakan setek. produksi lada di Provinsi Jambi pada tahun 2014-2018 terus mengalami penurunan hal ini disebabkan oleh luas areal setiap tahunnya mengalami penurunan karena alih fungsi lahan. Penggunaan komposisi media tanam diharapkan dapat meningkatkan kualitas bibit lada dan penyediaan bibit lada dengan jumlah yang banyak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh komposisi media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan setek lada dari sulur panjat dan Mendapatkan komposisi media tanam yang terbaik untuk pertumbuhan setek lada. Penelitian ini dilaksanakan di Teaching

and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah,

Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2020. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima kali ulangan dan dengan empat perlakuan diantaranya, p1= Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam= 3:1:1, p2 = Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam= 1:3:1, p3 = Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 2:1:2, p4 = Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 2:2:1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi komposisi media tanam tanah + pasir + pupuk kotoran ayam dengan perbandingan 2:1:2 berpengaruh nyata terhadap panjang tunas, jumlah akar, bobot kering akar, bobot kering tunas, dan rasio tunas akar. Sedangkan komposisi media tanam Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam dengan perbandingan 1:3:1 dapat memberikan rata-rata terbaik untuk persentase setek hidup.

(5)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

2

PENDAHULUAN

Tanaman lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu komoditas ekspor tradisional andalan Indonesia. Tanaman lada berperanan sangat besar dalam perekonomian nasional Produksi lada Indonesia sebagian besar diekspor, hanya sebagian kecil yang digunakan didalam negeri untuk keperluan industri, rumah tangga, obat tradisional dan lain-lain. Di dalam perdagangan, dikenal dua jenis produk lada Indonesia yaitu lada hitam dan lada putih (Winarti dan Nurdjannah, 2007).

Produksi lada di Provinsi Jambi pada tahun 2014-2018 terus mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh luas areal setiap tahunnya mengalami penurunan karena alih fungsi lahan. Salah satu cara dalam meningkatkan produksi tentu dengan perluasan areal dan dibutuhkan bibit berkualitas tanaman lada di Provinsi Jambi dengan perbanyakan tanaman lada secara setek dalam jumlah yang banyak. Perbanyakan tanaman lada yang baik akan meningkatkan ketersediaan bibit lada yang sehat dalam jumlah yang banyak, hal ini merupakan salah satu kunci bagi keberhasilan produktivitas lada.

Perbanyakan tanaman lada umumnya secara vegetatif melalui setek. Salah satu keuntungan perbanyakan vegetatif adalah keturunannya relatif seragam, menyerupai induknya, serta cepat pertumbuhannya sehingga mampu menyediakan bibit lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan secara generatif (Rukmana, 2010). Perbanyakan vegetatif tanaman lada dapat dilakukan dengan cara setek. Sekarang ini yang banyak dilakukan oleh petani adalah dengan cara setek. Menurut Nurhakim (2014) tamanan yang dihasilkan dari perbanyakan setek ini juga relatif cepat berbuah, dan bisa berumur lebih panjang dengan masa produksi yang lebih lama juga. Sedangkan kelemahan perbanyakan vegetatif ini adalah terbatasnya jumlah tanaman baru yang akan digunakan sebagai setek.

Perbanyakan tanaman lada dengan cara setek memiliki kendala dalam pembentukan akar maupun tunas, sehingga persentasi setek yang tumbuh hanya sedikit. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor dari dalam tanaman itu sendiri yang kurang mendukung dan faktor lingkungan (media tanam). Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan akar dan tunas adalah media tanam. Media tanam yang kurang sesuai dengan setek akan menyebabkan pertumbuhan

(6)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

3 akar dan tunas terhambat. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka penggunaan kompisisi media tanam yang tepat antar tanah, pasir, dan pupuk kotoran ayam akan memberikan perpaduan fungsi dari masing-masing yang sesuai dengan lingkungan tumbuh yang optimal bagi bahan setek sehingga persentase setek yang hidup lebih besar.

Media tumbuh atau media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk jenis tanaman yang berbeda habitat asalnya merupakan hal yang sulit. Hal ini dikarenakan setiap daerah memiliki kelembaban dan kecepatan angin yang berbeda. Secara umum, media tanam harus dapat menjaga kelembaban daerah sekitar akar, menyediakan cukup udara, dan dapat menahan ketersediaan unsur hara (Gusti Ketut, 2015).

Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk tipe pembibitan setek lada perlu diperhatikan untuk mutu bahan tanam. Media penyetekan yang baik adalah media yang mempunyai porositas cukup, airase baik, drainase baik, kapasitas mengikat air tinggi, dan bebas patogen. Media dalam penyetekan ini berfungsi sebagai penahan setek selama masa pertumbuhan akar, menjaga kelembaban, dan memudahkan penetrasi udara (Wuryaningsih dan Andyantoro, 1998).

Kombinasi media tanam tanah, pasir, dan pupuk kotoran ayam penting dalam pertanian berkelanjutan karena setiap media tanam saling erat hubungannya untuk menciptakan media yang baik untuk pertumbuhan setek lada. Ultisol merupakan tanah yang mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, tanahnya berwarna merah kekuningan, reaksi tanah yang masam, kejenuhan basa yang rendah, dengan kadar Al yang tinggi Prassetyo dan Suriadikarta (2006). Menurut Soegiman (1993), pasir memiliki sifat aerasi yang mirip dengan sekam dalam mendukung terciptannya media yang berstektur ringan, media yang berstektur ringan dapat menciptakan kondisi aerasi dan draenasi yang baik sehingga akan mendukung pertumbuhan akar. Muhsin (2003) menyatakan bahwa pupuk kandang ayam mempunyai potensi yang baik, karena selain berperan dalam memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pupuk kandang ayam juga

(7)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

4 mempunyai kandungan N, P, dan K yang lebih tinggi bila dibandingkan pupuk kendang lainnya. Berdasarkan hasil analisis pupuk kandang ayam memiliki kandungan Nitrogen (N) 2,44%, Phospor (P) 0,67%, Kalium (K) 1,24%, dan C-Organik 16,10%. Kandungan N, P, dan K yang terkandung dalam kotoran ayam memiliki kadar hara yang tinggi, sehingga kotoran ayam dapat memperbaiki tingkat kesuburan pada tanah yang bermasalah, serta dapat meningkatkan hasil produksi tanaman.

Berdasarkan hasil penelitian Mulyana, (2010) menyatakan bahwa komposisi media tumbuh yang biasa digunakan petani untuk pembibitan bisa terdiri atas campuran pasir, tanah, sekam (1:1:1) tanah, kompos (3:1) tanah, pasir, pupuk, kandang (1:1:1) tanah, bokasi, pasir (3:1:1) atau tanah dan sekam (1:1).

Hasil penelitian (Aldi et al. 2017) menunjukkan bahwa media tanam yang baik untuk pertumbuhan stek lada yaitu tanah, pasir dan pupuk kandang. Perlakuan media tanam yang terbaik ialah pupuk kandang 1: pasir 4: tanah 4 terhadap panjang tunas pada 45 HST (hari setelah tanam) dan jumlah daun umur 60 HST (hari setelah tanam).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi media tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan setek lada dari sulur panjat dan mendapatkan komposisi media tanam terbaik untuk pertumbuhan setek lada.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Teaching and Research Farm Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2020.

Bahan yang digunakan yaitu bahan setek lada dari sulur panjat yang diambil dari aurduri, pasir, tanah ultisol, pupuk kandang ayam, bawang merah, polybag 20 cm x 25 cm, paranet, jaring, kayu bambu, dan rumbia. Alat yang digunakan seperti, penggaris, kertas label, kamera, alat tulis, cangkul, pisau, ember, timbangan analitik, oven, paku, palu, alat pengukur suhu dan kelembapan dan peralatan lain yang mendukung untuk pelaksanaan kegiatan penelitian setek lada.

(8)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

5 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima kali ulangan dan dengan empat perlakuan diantaranya, p1= Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 3:1:1, p2 = Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 1:3:1, p3 = Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 2:1:2, p4 = Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 2:2:1.

Parameter yang diamati dalam penelitiana ini adalah persentase setek hidup, saat tumbuh tunas pertama, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar terpanjang, bobot kerimg akar, bobot kering tunas, dan rasio tunas akar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam sesuai dengan rancangan acak lengkap (RAL) emudian dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf α 5%.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan:

1. Pemberian berbagai komposisi media tanam mampu meningkatkan pertumbuhan yang baik terhadap panjang tunas, jumlah akar, bobot kering akar dan bobot kering tunas, dan rasio tunas akar.

2. Komposis media tanam Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 1:3:1 merupakan media terbaik untuk pertumbuhan persentase setek hidup sedangkan komposis media tanam Tanah + pasir + pupuk kotoran ayam = 2:1:2 merupakan media tanam terbaik untuk pertumbuhan panjang tunas, jumlah akar, bobot kering akar dan bobot kering tunas, dan rasio tunas akar.

Saran

Disarankan dalam perbanyakan lada asal sulur panjat dengan setek untuk mendapatkan persentase setek hidup yang optimal sebaiknya mengggunakan kombinasi tanah + pasir + pupuk kotoran ayam dengan perbandingan 1:3:1.

DAFTAR PUSTAKA

Aldi, Muhardi, dan Sri A., L. 2017. Pertumbuhan Stek Tanaman Lada (Piper

Nigrum Linn) Pada Komposisi Media Tumbuh Dan Dosis Air Kelapa Yang

(9)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

6 Direktorat Jenderal Perkebunan. 2018. Statistik Perkebunan Indonesia 2016-2018

Lada. Direktorat Jenderal Perkebunan, Jakarta.

Fauza, H., E. Syofyanti danI. Ferita. 2006. Pengaruh Jaringan Yang Digunakan Sebagai Bahan Setek Terhadap Pertumbuhan Beberapa Tipe Tanaman Gambir. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas, Padang.

Firdaus L.N., Wulandari S., Mulyeni D.W. 2013. Pertumbuhan Akar Tanaman Karet Pada Tanah Bekas Tambang Bauksit Dengan Aplikasi Bahan Organik. Jurnal Biogenesis. 10(1): 1-12.

Gardner, F.P., R.B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Physiology of Corp Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa Herwati Susilo dan Subiyanto). UI-Press. Jakarta.

Ketut. 2015. Tanah Sebagai Media Tumbuh. Universitas Udayana. Bali. Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Pressindo. Jakarta. Harjadi.S.S.1991. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta.

Ilmiah, J., and M. Pertanian.2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah Volume 2, Nomor 4, November 2017 www.jim.unsyiah.ac.id/JFP.2(4):1-12.

Irwanto. 2001. Pengaruh Hormon IBA (Indole Butyric Acid) Terhadap Persen Jadi Stek Pucik Melati Putih (Shorea Montigena). Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Ambon.

Lingga L., 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Jakarta: Penerbit Agro Media Pustaka. Mahfudz, Isnaini dan Moko.2006. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Dana Media

Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Pucuk Merbau. Jurnal Penelitiana Hutan Tanaman. Vol.3 No 1 Maret 2006.

Muhsin, 2003. Pemberian Takaran Pupuk KandangAyam Terhadap Pertumbuhan dan ProduksiMentimun (Cucumi sativus, L.). Skripsi.Fakultas Pertanian Universitas Taman Siswa.Padang.

Mulyana, D. 2010. Komposisi Media Untuk Bibit Jabon Dalam Polybag. Agromedia Pustaka.

Nurhakim, YI. 2014.Perkebunan Lada Cepat Panen. Infra Pustaka. Sukmajaya Depok

Prasetyo, B. H., dan D. A. Suriadikarta. (2006). Klasifikasi, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol -Pengembangan Lahan Kering di Indonesia.

(10)

Pardosi et al., 2021 Pengaruh Berbagai Komposisi…

7 Rukmana, D. 2010. Teknik perbanyakan setek lada melalui kebun induk mini.

Buletin Teknik Pertanian.15(2): 63-65

Sarwono. 2010. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Bogor. Soegiman.1993. Ilmu Tanah. Bharata Karya Aksara. Jakarta.

Sopandie.2013. Fisiologi Adaptasi Tanaman Terhadap Cekaman Abiotik Pada Agroekosistem Tropika. Bogor. IPB prees.

Widiarsih, S., Minarsih, Dzurrahmah, B. Wirawan, dan W. B. Suwarno. 2008. Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Buatan. Artikel.

Wuryaningsih, S. dan S. Andyantoro. 1998. Pertumbuhan setek melati berbuku satu dan dua pada beberapa macam media. Agri Journal. 5 (1-2): 32-41.

Referensi

Dokumen terkait

Namun, CCTV sendiri memiliki kekurangan, di antaranya harganya yang cukup mahal, sehingga tidak semua kalangan bisa membelinya, untuk itu telah dibuat aplikasi yang bisa

Pembelajaran dengan interaktif multimedia diharapkan akan lebih menarik anak-anak untuk belajar pelajaran bahasa Bali.. 4.2

Secara otomatis komutator membalik hubungan antara angker dinamo dan catu daya DC sehingga konduktor berputar pada arah yang tepat terhadap medan magnet,

Potensi tanaman Eceng Gondok (Eichhornia crassipes), Kayu Apu (Pistia stratiotes), Dan Genjer (Limnocharis flava) sebagai fitoremidiasi air limbah domestik dapat di jadikan salah

Penelitian ini diambil melalui angket yang disebarkan kepada sampel yang ada di Lapas Perempuan Pontianak Kelas II A yang berhubungan dengan Pengaruh Pendidikan

Tujuan Pendidikan InklusifSecara umum adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap return saham. Hasil penelitian meununjukkan bahwa secara parsial praktik manajemen laba

Hubungan Sikap terhadap perilaku Merokok dengan Self Confident pada Mahasiswa Perokok Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang. Fakultas Psikologi Universitas