• Tidak ada hasil yang ditemukan

TRANSITIONAL CELL CARSINOMA edit.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TRANSITIONAL CELL CARSINOMA edit.doc"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Kanker atau tumor ganas merupakan pertumbuhan sel/jaringan yang Kanker atau tumor ganas merupakan pertumbuhan sel/jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati). Sel tidak terkendali, terus bertumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati). Sel kan

kanker ker dapdapat at menmenyuyusup sup ke ke jarijaringangan n sekisekitar tar dan dan memmembenbentuk tuk anaanak k sebsebarar.. Di

Diagagnonosisis s kakanknker er mamaupupun un jejeninis s kakanknker er diditegtegakakkakan n beberdrdasaasarkrkan an hahasisill wa

wawawancncara ara teterhrhadadap ap ririwawayayat t pepenynyakiakit t sebsebelelumumnynya a seserta rta pepememeririksksaanaan  penunjang yang telah dilakukan.

 penunjang yang telah dilakukan.33

erdasarkan hasil !iset kesehatan dasar yang telah disahkan pada tahun erdasarkan hasil !iset kesehatan dasar yang telah disahkan pada tahun "#$3 di tuliskan bahwa pre%alensi kanker tertinggi terdapat di D& 'ogyakarta "#$3 di tuliskan bahwa pre%alensi kanker tertinggi terdapat di D& 'ogyakarta (.$), diikuti *awa +engah (".$), ali ("), engkulu dan DK& *akarta (.$), diikuti *awa +engah (".$), ali ("), engkulu dan DK& *akarta masingmasing $.-.

masingmasing $.-.33

+ransisional ell arsinoma (+)/karsinoma sel transisional adalah +ransisional ell arsinoma (+)/karsinoma sel transisional adalah keganasan yang umum terjadi pada saluran genitourinari.

keganasan yang umum terjadi pada saluran genitourinari.$$ dan telah tercatatdan telah tercatat

 bahwa Karsinoma

 bahwa Karsinoma buli atau karsbuli atau karsinoma pada %esicinoma pada %esica urinaria a urinaria merupakan tumor merupakan tumor  yang paling sering terjadi pada traktus urinarius, disusul karsinoma ginjal dan yang paling sering terjadi pada traktus urinarius, disusul karsinoma ginjal dan ureter.

ureter.""

Karsinoma sel transisional atau biasanya disebut karsinoma uroterial Karsinoma sel transisional atau biasanya disebut karsinoma uroterial merupakan jenis karsinoma buli yang paling sering dijumpai dengan angka merupakan jenis karsinoma buli yang paling sering dijumpai dengan angka in

insisidedensnsi i memencancapapai i -#-#.. ThThe e AmAmerericaican n CaCancncer er SoSocicietetyy melapmelaporkan orkan adaada ".0# kasus kanker %esica urinaria yang baru terdiagnosis pada "#$3 dan ".0# kasus kanker %esica urinaria yang baru terdiagnosis pada "#$3 dan $0."$# diantaranya akan meninggal karena penyakit tersebut.

$0."$# diantaranya akan meninggal karena penyakit tersebut.$,"$,"

&nsidensi kanker %esica urinaria meningkat sesuai dengan pertambahan &nsidensi kanker %esica urinaria meningkat sesuai dengan pertambahan usia, dengan median usia terdiagnosis adalah 10 tahun. Di 2merika Serikat, usia, dengan median usia terdiagnosis adalah 10 tahun. Di 2merika Serikat, kanker %esica urinaria berada di urutan keempat dalam kanker yang paling kanker %esica urinaria berada di urutan keempat dalam kanker yang paling  banyak

 banyak menyerang menyerang pria, pria, setelah setelah kanker kanker prostat, prostat, paru paru dan dan kanker kanker kolorektal.kolorektal. Di &ndonesia sendiri belum ditemukan angka kejadian pasti.

Di &ndonesia sendiri belum ditemukan angka kejadian pasti. Di dunia, setiapDi dunia, setiap tahun

tahunnya ditemukan "0.### pasien baru nya ditemukan "0.### pasien baru yang terdiagnoyang terdiagnosis sis kankekanker r %esica%esica urinar

urinaria ia dan dan $#.$#.### diantarany### diantaranya a meninmeninggal akibat ggal akibat penypenyakit akit tersebutersebut, t, dandan -# diantaranya merupakan karsinoma sel transisional.

(2)

Kanker %esica urinaria yang masih dalam tahap awal memiliki  prognosis lebih baik dan tatalaksana yang lebih e4ekti4, meskipun pasien harus dipantau dengan teliti setelah pemberian terapi, sebab peluang kekambuhannya sekitar 0##.0,1

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

+ransisional ell arsinoma (+)/karsinoma sel transisional merupakan neoplasma epitel malignan pada genitourinari yang epitelnya terdiri atas sel transisional yaitu mulai dari pel%icorenalis sampai ke %esika urinaria, bersi4at multi4okal, biasanya berbentuk papiler. *ika keganasan terjadi pada %esika urinaria disebut karsinoma uroepitelial, pada ureter  disebut karsinoma urethral, dan pada pel%is ginjal disebut + o4 renal  pel%is.$,",,$"

B. Anatomi Organ Terkait

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjadinya proses  penyaringan darah sehingga darah bebas dari 5at5at yang yang tidak 

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap 5at5at yang masih dipergunakan oleh tubuh. 6at5at yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

Sistem perkemihan terdiri dari7 dua ginjal (renal) yang menghasilkan urin, dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke %esika urinaria (kandung kemih), satu %esika urinaria (89), tempat urin dikumpulkan, dan satu urethra, urin dikeluarkan dari %esika urinaria.

(4)

!enal / :injal merupakan organ berbentuk seperti kacang yang terletak di kedua sisi kolumna %ertebralis. :injal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atasnya terletak setinggi iga kedua belas. Sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak  setinggi iga kesebelas.

:ambar " 7 Struktur 2natomi :injal

:injal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang  peritoneum, di depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar, trans%ersus abdominis, kuadratus lumborum, dan psoas mayor. <ada orang dewasa,  panjang ginjal adalah sekitar $" $3 cm, lebarnya 1 cm, tebalnya ",0 cm, dan  beratnya sekitar $0# gram. <ermukaan anterior dan posterior kutub atas dan  bawah serta tepi lateral ginjal berbentuk cembung sedangkan tepi medialnya  berbentuk cekung karena adanya hilus. eberapa struktur yang masuk atau keluar dari ginjal melalui hilus adalah arteria dan %ena renalis, sara4,  pembuluh lim4atik, dan ureter. :injal diliputi oleh suatu kapsula 4ibrosa tipis mengkilat, yang berikat longgar dengan jaringan di bawahnya dan dapat dilepaskan dengan mudah dari permukaan ginjal.

8esika urinaria bekerja sebagai penampung urin. ;rgan ini berbentuk  seperti buah pir (kendi) dan letaknya di belakang sim4isis pubis di dalam rongga panggul. 8esika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti  balon karet.

(5)

:ambar 3 7 Struktur 2natomi 8esika 9rinaria

Kandung kemih dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu 7

=pitelium, bagian transisional dari epitel yang menjadi asal datangnya sel kanker.

>amina propria, lapisan yang terletak di bawah epitelium.

;tot detrusor, lapisan otot yang tebal dan dalam terdiri dari lapisanlapisan otot halus yang tebal yang membentuk lapisan dinding otot kantung kemih.

*aringan peri%esikal lembut, lapisan terluar yang terdiri dari lemak,  jaringanjaringan, dan pembuluh darah.

(6)

:ambar  7 ?istologi 8esika 9rinaria

ulibuli sendiri terdiri dari 3 lapis otot detrusor yang saling  beranyaman. Di bagian dalam adalah otot longitudinal, di tengah otot

sirkuler, dan yang terlu ar otot longitudinal. @ukosa bulibuli terdiri atas sel sel transisional yang sama seperti pada mukosamukosa pada pel%is renalis, ureter, dan uretra posterior. <ada dasar bulibuli kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang disebut trigonum  bulibuli. 

Secara anatomik, bulibuli terdiri atas 3 permukaan, yaitu permukaan superior yang berbatasan dengan rongga peritoneum, dua permukaan in4eriolateral, dan permukaan posterior. <ermukaan superior merupakan lokus minoris (daerah terlemah) dinding bulibuli.

ulibuli ber4ungsi menampung urine dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi (berkemih). Dalam menampung urine, bulibuli mempunyai kapasitas maksimal, yang %olumenya untuk orang dewasa kurang lebih 3##0# ml. Sedangkan kapasitas buli pada anak menurut Ko44 adalah7 (9mur A ") B 3# ml.

<ada saat kosong, bulibuli terletak di belakang sim4isis pubis dan  pada saat penuh berada di atas sim4isis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi. ulibuli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada sara4 

(7)

a4eren dan menyebabkan akti%asi pusat miksi di medula spinalis segmen sakral S". ?al ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher bulibuli, dan relaksasi s4ingter uretra sehingga terjadilah proses miksi.

C. Epiemio!ogi

Karsinoma sel transisional atau karsinoma uroepitelial merupakan jenis karsinoma buli yang paling sering dijumpai dengan angka insidensi mencapai -#, disusul karsinoma sel skuamosa pada urutan kedua dengan angka insidensi $#. The American Cancer Society melaporkan ada ".0# kasus kanker %esica urinaria yang baru terdiagnosis pada "#$3 dan $0."$# diantara akan meninggal karena penyakit tersebut.$,",$"

&nsidensi kanker %esica urinaria meningkat sesuai dengan pertambahan usia, dengan median usia terdiagnosis adalah 10 tahun. Di 2merika Serikat, kanker %esica urinaria berada di urutan keempat dalam kanker yang paling  banyak menyerang pria, setelah kanker prostat, paru dan kanker kolorektal. Di &ndonesia sendiri belum ditemukan angka kejadian pasti. Di dunia, setiap tahunnya ditemukan "0.### pasien baru yang terdiagnosis kanker %esica urinaria dan $#.### diantaranya meninggal akibat penyakit tersebut, dan -# diantaranya merupakan karsinoma sel transisional.,0

D. Etio!ogi

Keganasan bulibuli tejadi karena induksi bahan karsinogen yang  banyak terdapat di sekitar kita. eberapa 4aktor resiko yang mempermudah

seseorang menderita karsinoma bulibuli adalah 71

$. <ekerjaan

<ekerja pabrik kimia, terutama pabrik cat, laboratorium, pabrik korek api, tekstil, pabrik kulit, dan pekerja salon/ pencukur rambut sering terpapar  oleh bahan karsinogen berupa senyawa amin aromatik ("na4tilamin,  ben5idine, dan aminobi4amil).

". <erokok 

!esiko untuk mendapat karsinoma bulibuli pada perokok "1 kali lebih  besar dibanding dengan bukan perokok. !okok mengandung bahan

(8)

3. &n4eksi saluran kemih

+elah diketahui bahwa kumankuman =. oli dan <roteus spp menghasilkan nitrosamin yang merupakan 5at karsinogen.

. Kopi, pemanis buatan, dan obatobatan

Kebiasaan mengkonsumsi kopi, pemanis buatan yang mengandung sakarin dan siklamat, serta pemakaian obatobatan siklo4os4amid yang diberikan intra%esika, 4enasetin, opium, dan obat antituberkulosa &C? dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan resiko timbulnya karsinoma bulibuli.

,,-E. Patofisio!ogi

ahanbahan karsinogenik yang terdapat dalam urin berperan dalam  proses terjadinya karsinoma %esika urinaria super4isial. 2da beberapa karsinogen yang telah berhasil diidenti4ikasi, adalah ainin aromatik spesi4ik  atau nitrosainin. 2inin aromatik spesi4ik ini mudah diabsorpsi oleh kulit dan mukosa, kemudian masuk kedalam aliran darah dan dimetabolisir di hepar  akhirnya dkeluarkan lewat unin, Di dalam urin bahan ini menyebabkan kerusakan DC2 dan sel urotelial. ?al ini akan menginisiasi mutasi gen dan  perubahan regulasi pertumbuhan sel epitel pada %esica urinaria.

,-Karsinoma sel transisional muncul dari  stem cells yang berdekatan dengan membrana basalis dari permukaan epitel. <ada keganasan ini terjadi  proli4erasi abnormal urotel (sel transisional) buli, perubahan maturasi sel,  peningkatan rasio intisitoplasma, inti sel yang lebih prominen serta  penambahan jumlah mitosis. <ola pertumbuhannya dapat berbentuk papiler, sessile (solid), in4iltrati4, nodular  , mixed serta pertumbuhan intaepitelial yang datar ( flat ). # tumor buli berbentuk papilar, $# berbentuk nodular dan "# berbentuk mixed . +umor berbentuk papiler akan menonjol ke lumen, dan apabila tidak dilakukan pengobatan, pada akhirnya sel tumor akan mengin%asi lapisan lamina propria dan dapat menembus lapisan muskulus dan dapat bermetastasis. Karsinoma urotelial memiliki potensi yang besar  untuk menjadi ganas, oleh karena itu dapat mengandung  spindle cell , squamous cell ataupun adenocarcinoma. <enyebarannya dapat secara lim4atik, hematogen dan implantasi secara langsung.-,$#

(9)

Sekitar $# karsinoma sel transisional dapat berkembang menjadi carcinoma in situ (&S). &S diawali lesi prekursor flat urothelial, dan dapat memberikan gambaran mukosa buli yang eritematous dan seringkali tidak  tampak secara endoskopik. :ambaran histopatologi biasanya adalah karsinoma sel transisional dengan  poorly differentiated grade. <emeriksaan sitologi urine memberikan hasil yang positi4 pada #-# penderita. &S didapatkan pada "#0 penderita karsinoma buli jenis high grade.-,$#

". Stai#m$Dera%at In&asi T#mor

<enentuan derajat in%asi tumor berdasarkan sistem +C@ dan stadium menurut @arshall.$

:ambar 0 7 Derajat +umor @enurut @arshall

<embagian :rade berdasarkan derajat di4erensiasi sel tumor 7

1. +umor berbentuk papiler, masih berdi4erensiasi baik, ukuran relati4 kecil

dengan dasar yang sempit. +umor hanya menyebar di jaringan di bawah

TN' 'ars(a!! Uraian

+is # Karsinoma in situ

+a # +umor papilari in%asi4  

+$ 2 &n%asi submukosa

+" $ &n%asi otot super4isial +3a " &n%asi otot pro4unda

+3b  &n%asi jaringan lemak pre%esika + D$ &n%asi ke organ sekitar    C$3 D$ @etastasis ke lim4onudi regional

(10)

lamina propria, tidak ke dalam dinding otot kantung kemih atau lebih. +idak ada kelenjar lim4e yang terlibat. Dapat diatasi dengan cara transuretral, namun sudah radioresistant.

2. +umor berbentuk papiler, dengan di4erensiasi yang kurang baik, cenderung

mengin%asi lamina propria atau otot detrusor. 9kuran tumor lebih besar  dari :rade $, dan berhubungan lebih luas dengan dinding %esika. Sering dapat diatasi dengan reseksi transuretral. Kurang berespon dengan radio terapi.

3. +umor cenderung berbentuk noduler dan in%asi4, menyebar sampai ke

dalam muscularis propria, yang melibatkan jaringanjaringan lunak di sekitar kantung kemih, prostat, uterus, atau %agina. @asih belum ada organ lim4e yang terpengaruh hingga tahap ini. +ransuretral dan sistektomi tidak  terlalu berpengaruh, namun masih sensiti4 terhadap radio terapi.

4. +umor telah menyerang pel%is atau dinding abdominal, atau telah

menyerang hingga jaringan lim4e. +ransuretral dan sistektomi tidak terlalu  berpengaruh, namun masih sensiti4 terhadap radio terapi.

<embagian Stage berdasarkan derajat in%asi tumor 7

 Stage # 7 menunjukkan tumor papilar, namun belum mengin%asi lamina  propria

 Stage 2 7 tumor sudah mengin%asi lamina propria, namun belum menembus otot dinding %esika.

 Stage $ 7 neoplasma sudah menyebar super4icial sampai setengah dari otot detrusor.

 Stage " 7 tumor ditemukan jauh di dalam lapisan otot.

 Stage  7 tumor menyebar sampai lapisan lemak peri%esikal atau ke  peritoneum.

 Stage D 7 tumor sudah bermetastasis. ). Histopato!ogi

(11)

+umor ini biasanya berbentuk papiler, lesi ekso4itik, sesile atau ulcerasi. arsinoma in situ berbentuk datar (non papiler anaplastik), selsel membesar dan nukleus tampak jelas. Dapat terjadi dekat atau jauh dari lesi okso4itik, dapat juga 4okal atau di4use. Karsinoma urotelial datar adalah tumor yang sangat agresi4 dan bertumbuh lebih cepat dari tumor papilari.0

H. Diagnosis

1. Gejala Klinis

<ada anamnesis #-#  gambaran klinik karsinoma bulibuli  biasanya berupa penderita yang datang dengan keluhan hematuri tanpa disertai rasa nyeri ( painless), kambuhan (intermitent ), dan terjadi pada seluruh proses miksi (total). Karsinoma bulibuli sering tanpa disertai disuria, namun pada karsinoma in situ atau karsinoma yang sudah in4iltrasi luas tidak jarang menunjukkan gejala iritasi bulibuli, antara lain disuria,  polakisuri, 4rekuensi dan urgensi. $,",3,

<ada pemeriksaan 4isik terhadap penderita kanker buli biasanya  jarang ditemui adanya kelainan karena tumor tersebut merupakan tumor 

epitel transisional kandung kemih yang letaknya super4isial dari buli  buli.+umor tersebut baru dapat diraba bila tumor tersebut sudah tumbuh keluar dari dinding bulibuli. @engingat pada kanker ini mudah terjadi metastasis ke kelenjar lim4e regional, hati dan paruparu. <erlu dilakukan  pemeriksaan pel%is bimanual secara seksama untuk mencari adanya massa atau indurasi pada palpasi. <asien dengan tumor buli yang besar atau stadium lanjut mungkin ditemukan nyeri abdomen, massa bulibuli atau indurasi. <ada pasienpasien dengan tumor in4iltrati4 atau %olume tumor 

(12)

yang besar bisa teraba massa tumor berupa indurasi di daerah suprapubik   pada pemeriksaan bimanual yang dilakukan secara hatihati.,

2. Pemeriksaan a. >aboratorium

>aboratorium yang dapat digunakan anatara lain darah rutin, kimia darah, urin mikroskopis dan deteksi bakteri di dalam urin.

 b. Sistoskopi (atau disebut juga sistouretroskopi)

Sistoskopi dilakukan oleh urologis, yaitu pemeriksaan yang mana alat ini dimasukkan sepanjang uretra untuk memeriksa kandung kemih dan traktus urinarius untuk melihat adanya suatu abnormalitas struktural atau obstruksi, seperti tumor atau batu. ontoh jaringan kandung kemih (biopsi) dapat diambil melalui sistoskop untuk kemudian diperiksa dengan menggunakan mikroskop. <emeriksaan sistoskopi (teropong  bulibuli) dan biopsi mutlak dilakukan pada penderita dengan  persangkaan tumor bulibuli, terutama jika penderita berumur #0 tahun. Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat ada atau tidaknya tumor di  bulibuli sekaligus dapat dilakukan biopsi untuk menentukan derajat in4iltrasi tumor yang menentukan terapi selanjutnya. Selain itu  pemeriksaan ini dapat juga digunakan sebagai tindakan pengobatan  pada tumor super4isial (permukaan).,

c. eberapa pemeriksaan khusus untuk karsinoma sel transisional adalah7

$)Sitologi urin

Sampel urin diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat ada tidaknya sel kanker yang mengalami eks4oliasi dalam urin. Sampel didapatkan dengan membilas bulibuli dengan Caci #,-  melalui kateter atau sistoskop dan kemudian diperiksa dibawah mikroskop. <emeriksaan sitologi urin bisa digunakan sebagai sarana skrining dan menilai respon terapi. <emeriksaan sitologi sebaiknya dilakukan  pada seluruh pasien dengan kecurigaan karsinoma buli. <emeriksaan ini memiliki keterbatasan yaitu hasilnya kurang baik pada penderita tumor berdi4erensiasi baik dengan kepekaaan hanya 3#, pada tumor berdi4erensiasi buruk atau karsinoma in situ masih terdapat

(13)

4alse negati4 sebesar "#. 9ntuk meningkatkan kepekaan  pemeriksaan sitologi urin dapat dilakukan bladder washing secara mekanik dengan normal salin. +indakan ini memberikan hasil positi4  $# pada tumor grade $, 0# pada tumor grade " dan -# pada  penderita tumor grade 3. <emeriksaan ini dilakukan pada urin pasien

yang telah mendapat hidrasi yang cukup sehingga didapatkan spesimen yang adekuat.

") low ytometri

<emeriksaan ini dapat menentukan kelainan kromosom dan sel tumor.

3) 2ssay 9rin

Seperti disebutkan sensiti4itas sitologi urin tergantung dari  bermacammacam 4aktor antara lain 7 adekuat tidaknya sampel, stadium dan derajat de4erensia tumor dan sitopatologis. ;leh karena itu sekarang dikembangkan assay urin, misalnya +2stat test, C@< "", D<, +elomerase dan. analisis mikrosatelit. Semua pemeriksaan ini digunakan untuk mendeteksi dan sur%eilens karsinoma %esika urinaria terutama jenis karsinoma sel transisional. +2stat test adalah pemeriksaan imunokromatogra4i yang digunakan untuk  mendeteksi adanya bladder tumor antigen (+2) di dalam urin. 2ntigen yang dideteksi adalah human complement 4actor? related  protein C&C&<"" (Cuclear matriB protein"") adalah aparatus  protein yang berperan dalam mitosis inti sel dan terlibat dalam distribusi kromatin sel. C@<"" ada di semua jenis sel terutama di matrik inti sel. C@<"" dilepaskan oleh inti sel tumor selama apoptosis. C@<"" didapatkan dalam urin penderita karsinoma %esika urinania "0 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang normal +elomerase adalah suatu en5im ribonukleoprotein yang inakti4 pada sel epitelial normal tetapi reakti4pada sel kanker.

d. <emeriksaan !adiologis

• <emeriksaan oto <olos 2bdomen

<ada setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya diawali dengan pembuatan foto po!os a*omen +"PA,. 'ang harus

(14)

diperhatikan disini adalah kontur, ukuran, dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsi4ikasi dalam kista dan tumor, batu radioopak  dan perkapuran dalam ginjal. &nterpretasi terhadap kalsi4ikasi saluran ginjal harus dilakukan secara hati E hati karena phlebolit dalam kelenjar mesenterika dan %ena pel%is sering disalahartikan sebagai batu ureter.-,$$

• &ntra 8ena <ielogra4i (&8<)

&8< digunakan sebagai pemeriksaan baku pada penderita yang diduga memiliki keganasan saluran kemih termasuk juga keganasan  bulibuli. <ada pemeriksaan ini selain melihat adanya 4illing de4ek   pada bulibuli juga mendeteksi adanya tumor sel transisional yang  berada di ureter atau pielum, dan dapat menge%aluasi ada tidaknya gangguan pada ginjal dan saluran kemih yang disebabkan oleh tumor bulibuli tersebut. Didapatkannya hidroureter atau hidrone4rosis merupakan salah satu tanda adanya in4iltrasi tumor ke ureter atau muara ureter.$$

*ika penderita alergi terhadap 5at yang digunakan pada pemeriksaan <&8, maka dapat dilakukan pemeriksaan 9S:. oto toraks juga  perlu dilakukan untuk melihat bila ada metastasis ke paruparu.

<emeriksaan urogra4i intra%ena (&89/&8<) diindikasikan pada semua pasien dengan kecurigaan keganasan buli. <emeriksaan ini tidak  terlalu sensiti4 terutama pada tumor berukuran kecil. +etapi  pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui apakah ada keterlibatan

(15)

saluran kemih bagian atas pada tumor urotelial yang dapat mempengaruhi pilihan tata laksana. +umor yang besar akan terlihat sebagai 4illing de4ect pada 4ase sistogram atau hanya sekitar 0#  penderita saja. <embesaran buli yang tidak simetris juga mencurigakan

keganasan. <enyebab lain 4iling de4ek adalah adanya bekuan darah, lipatan buli karena belum penuh atau karena desakan organ ekstra%esika. 9ntuk meningkatkan sensiti%itas pemeriksaan tersebut harus dibuat 4oto 4ase awal pengisian, saat buli penuh dan 4ase  pengosongan bulibuli. ila terdapat gambaran obstruksi ureter dan hidroneprosis sering menandakan tumor sudah mengin%asi otot detrusor yang terbukti pada sekitar -# penderita karsinoma sel transisional.$$

<yelogra4i intra%ena masih merupakan pemeriksaan standar yang digunakan untuk e%aluasi keluhan hematuria. <ada karsinoma %esika urinaria pyelogra4i intra%ena memberikan gambaran 4illing de4ek, 9S: dapat juga digunakan untuk mendeteksi adanya tumor %esika urinaria dan adanya gangguan pada traktus urinarius bagian atas.$$

• + scan atau @!&

erguna untuk menentukan ekstensi tumor ke organ sekitarnya. + scanning merupakan Bray detail dari tubuh, yang menunjukkan  persimpanganpersimpangan dari organorgan yang mana tidak 

ditunjukkan oleh sinar Bray kon%ensional. @!& lebih sensiti4 dari + Scan, yang memberikan keuntungan dapat mendeteksi kelenjar lim4e yang membesar di dekat tumor yang menunjukkan bahwa kanker telah menyebar ke kelenjar lim4e.$$

(16)

• <emeriksaan <atologi 2natomi

+ampak tumor ganas yang tumbuh berpapilpapil, juga terlihat pada  pemeriksaan mikroskopik, sehingga tampak jaringan ikat di antara kelompok sel ganas yang meliputi jaringan ikat tersebut. =pitel transisional tersusun atas selsel lonjong, besar dengan inti pleimor4ik,  baso4ilik, sitoplasma sedikit, yang memberikan gambaran ganas.

I. Penata!aksanaan

+indakan yang pertama kali dilakukan pada pasien karsinoma bulibuli adalah reseksi bulibuli transuretra atau +9! bulibuli. <ada tindakan ini dapat sekaligus ditentukan luas in4iltrasi tumor. +erapi selanjutnya tergantung

 pada stadiumnya antara lain 7

(17)

-J. Diagnosa Baning

• +umor ginjal atau tumor ureter  • =ndometriosis

• enign <rostatic ?ipertro4i • atu ginjal, ureter, buli • +umor cer%iB

BAB III KAJIAN ISLA'

(18)

<ada dasarnya islam mengajarkan agar ummatnya yang sakit agar   berusaha dan berikhtiar, hal ini yang mendasari bahwa setiap insan yang

mengalami kesulitan dalam hal ini sakit maka dianjurkan agar menjalani terapi dengan sabar serta senantiasa berserah diri kepada 2llah SF+.

Dan perlu diketahui bagi setiap muslim bahwa tidaklah 2llah menurunkan suatu penyakit melainkan Dia juga menurunkan penawar baginya, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist7

Haist

"Allah telah menurunkan penyakit dan penawarnya dan Dia telah menentukan setiap penawar untuk setiap penyakit. adi rawatlah dirimu  sendiri dengan menggunakan o!ato!atan sekuatmu, tetapi #angan

menggunakan sesuatu yang #elas#elas dilarang."  (?!. 2bu Dawud dari 2bu 2lDarda)

Selain itu juga telah dijelaskan dalam ayat, berikut7

A-at

$  Dan %ami turunkan dari Al&ur'an suatu yang men#adi

 penawar dan rahmat !agi orangorang yang !eriman . G ) Hs. 2l&sra7 " .( DA"TA PUSTAKA

$. Steinberg, :D., "#$.  (ladder Cancer . I;nlineJ 2%ailable at7 http7//emedicine.medscape.com/article/3"1"o%er%iewa#$#$.

(19)

". =scudero, D;L Shirodkar, S< M >okeshwar 8. "#$$. ladder  arcinogenesis and @olecular <athways. 2%ailable at7 http7//ancer Drug Disco%ery and De%elopment.

2<, "#$$. 9rinary ladder ancer. )ational Cancer *nstitute. 9S2.

3. !iskesdas "#$3. !iset Kesehatan Dasar "#$3. Sumber7 www.litbang.depkes.go.id. Diakses7 2pril "#$1.

. asuki  <urnomo. Dasardasar 9rology. =d 3 jakarta7 penerbit 8 Sagung Seto, "#$$7

0$-0. F., Saunders. ampbellNs 9rology siBth edition. F Saunders ompany. <hiladelphia 7 $--".

1. Sjamsuhidajat, ! dan Fim de *ong. uku 2jar &lmu edah. =:. *akarta 7 "##0

. 92 ?ealth System. ladder cancer. ?ttp7//www.uabheath.org Idiakses 3# @aret "#$1J

. >ope5eltran 2, Sauter :, :asser +, et.al. &n4iltrating urothelial carcinoma. Dalam 7 =ble *C, Sauter :, =pstein *&, Sesterhenn &2. <athology and

genetics o4 tumours o4 the urinary system and male genital organs. "##. &2! <ress. >yon. pp 7 -3$#-.

-. Sta4 <engajar SubEagian !adio Diagnostik, agian !adiologi, K9&. !adiologi Diagnostik. alai <enerbit K9&. *akarta7 "###.

$#. !osai *. !osai and 2ckermans Surgical <athology,8olume one, Cinth =dition, <hiladelphia7 @osby, "##7 $-0"#.

$$. !asyad, Sjahriar. !adiologi Diagnostik. =disi7 kedua. adan penerbit K9&. *akarta7 "#$$.

$". +anagho, =2 M 2nnch, *F. "##. Smith+s eneral -rology. =d $. @c :raw ?ill 7 9S2.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tersebut akan diperoleh variabel mana yang memiliki prioritas untuk dievaluasi segera dengan tingkat kepentingan yang tinggi sehingga

Tujuan penelitian ini mengetahui toksisitas akut ekstrak air buah pepaya ( Carica papaya L.) muda terhadap morfologi eritrosit pada tikus putih ( Rattus norvegicus ) galur

demikian memiliki keunggulan k!m$etiti1+ maka $esaingnya da$at mengantisi$asi hal tersebut dengan dua $ilihan strategi. #ertama+ mengabaikan keunggulan k!m$etiti1 tersebut

Penelitian ini memiliki maksud untuk mengidentifikasi keadaan bentuk lahan geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan pembentukan daerah Batu Putih

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih pokok materi makanan dan minuman yang halal dan haram di kelas V MI Futuhiyyah 01 Penggaron

Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan telah dilakukan sesuai dengan rencana kerja yang ada, pada indikator tingkat fasilitas perhubungan terpantau dapat dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial maupun simultan antara sikap, tingkat intelegensi

Para wakil SP/SB dalam diskusi menyatakan bahwa saat melakukan isu advokasi dan kampanye anti outsourcing dan kontrak, aktivis kerap mendapatkan perlawanan dari pihak yang