• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

PEMBANDING, Agama Budha, Umur 31 tahun, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Bertempat Tinggal di Medan. Dalam hal ini diwakili oleh Kuasa Hukumnya Halim Ramadhani, S.H. dan Arifach Nurjanah, S.H., Advokat dan Penasihat Hukum pada kantor Hukum “Halim Ramadhani, S.H. & Rekan beralamat di Jl. Guru Patimpus No. 1 T Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 04 September 2015, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat;

L a w a n

TERBANDING, Agama Budha, Umur 34 tahun, Pekerjaan Guru Swasta Medan, bertempat tinggal di Medan, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Tergugat;

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA;

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannyatertanggal 09 September 2015 dan terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan dengan register : No. 497/Pdt.G/PN.Mdn, telah mengajukan Gugatan sebagai berikut :

Adapun alasan dan dalil Penggugat mengajukan gugatan Cerai, didasarkan pada hal-hal yang diuraikan berikut ini ;

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah pasangan suami isteri yang sah dalam perkawinannya dan telah melangsungkan pernikahan secara adat pada tanggal 26 April 2009 di Vihara Metta Karuna beralamat di Jalan

(2)

HOS.Cokroaminoto No. 4-6 Medan dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil dengan Kutipan Akte Perkawinan No : 256/T/MDN/2010 tanggal 8 Februari 2010, yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Kependudukan Kota Medan;

2. Bahwa dari perkawinan tersebut Penggugat dan Tergugat telah bergaul sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai satu orang orang anak, yang bernama EOWYN ALETHA ZHAN, Umur 5 tahun, Jenis Kelamin Perempuan;

3. Bahwa awal perkawinan rumah tangga Penggugat dan Tergugat harmonis sebagai mana layaknya hubungan suami isteri walaupun sebenarnya Penggugat merasa ada sesuatu yang tidak adil dalam berumah tangga dalam hal tanggung jawab Tergugat memenuhi kebutuhan hidup dalam berumah tangga tapi hal itu masih bisa diterima Penggugat demi keutuhan dalam berumah tangga dan diharapkan suatu hari nanti bisa berubah, tapi ternyata setelah 6 (enam) bulan belakang ini hubungan menjadi tidak harmonis semenjak Tergugat telah memiliki Wanita idaman lain, dan hal itu menjadi penyebab pertengkaran terus menerus dan akhirnya sekarang Penggugat dan Tergugat sudah tidak tinggal satu rumah lagi;

4. Bahwa awalnya Penggugat dan Tergugat berpacaran selama 5 (lima) tahun dan kira-kira 3 (tiga) tahun pacaran Penggugat dan Tergugat mengambil rumah kredit pada tahun 2008 dan berahir pada tahun 2013 dan harga kredit rumah tersebut setiap bulannya sebesar Rp. 3.200.000 (tiga juta dua ratus ribu rupiah), Penggugat diwajibkan mengelurkan uang pembayaran kredit sebesar Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah) dan sisanya Tergugat padahal gaji Penggugat seorang guru sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) setiap bulanya dan gaji Tergugat seorang guru sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) setiap bulannya;

5. Bahwa oleh karena Tergugat merasa dia lebih banyak mengeluarkan biaya untuk membayar rumah, maka untuk kebutuhan sehari-hari Penggugat yang harus memenuhi kebutuhan sehari-hari baik itu listrik biaya makan, uang sekolah anak, kursus anak dan biaya yang lain-lainnya ditanggung oleh Penggugat dan Penggugat tidak pernah diberikan uang belanja atau uang kebutuhan sehari-hari, hanya sekali-kali Tergugat mau mengeluarkan uangnya untuk kebutuhan sehari-hari;

6. Bahwa walaupun begitu sikap Tergugat yang kurang bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga pada rumah tangganya tapi hal itu tidak jadi masalah dalam berumah tangga bagi Penggugat dan masih bisa diterima

(3)

oleh Penggugat walaupun menjadi sesal dihati Penggugat karena Tergugat sebagai Kepala Rumah tangga seharusnya dialah yang harus memenuhi seluruh kebutuhan sandang atau pangan dalam rumah tangga bukan ditentukan-tentukan tanggung jawab pengeluaran dalam berumah pada kedua belah pihak atau tidak mau tau sama sekali dalam pengeluaran dalam berumah tangga;

7. Bahwa oleh karena Tergugat kurang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hal itu masih diterima mungkin karena ada pembayaran keredit rumah, dan Penggugat bersabar sampai kredit rumah berahir pada tahun 2013, tapi walaupun kredit rumah telah berahir, Tergugat tetap kurang bertanggung jawab dalam kebutuhan sehari-hari hanya kadang-kadang Tergugat memberi uang untuk makan, tapi hal itu masih diterima oleh penggugat sampai akhirnya pada tahun 2014 Penggugat dan Tergugat membeli mobil kredit dan setiap bulannya membayar sebesar Rp. 3.000.000 (tiga juta rupiah) dan Penggugat mengeluaarkan biaya untuk kredit mobil sebesar Rp. 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu rupiah) setiap bulannya, dan untuk kebutuhan sehari-hari Penggugat juga yang harus memenuhi, tapi hal itu tetap masih diterima Penggugat demi keutuhan dalam berumah tangga;

8. Bahwa segala kebaikan dan pengorbanan yang diberikan Penggugat untuk keutuhan rumah tangga sama sekali tidak dianggap Tergugat sama sekali, karena setiap akhir pekan Tergugat pergi bersama teman-temannya untuk jalan-jalan alaasannya, padahaal seharusnya dia bersama keluarganya, karena setiap hari Penggugat dan Tergugat pergi bekerja hanya hari minggu saja ada waktu membawa anak atau keluarga jalan-jalan tapi hal itu tidak dirasakan Penggugat, dan Tergugat juga tidak memperdulikan hal itu;

9. Bahwa oleh karena Tergugat sama sekali tidak peduli dengan kelurga Penggugat coba untuk menerima, tapi pada saat Tergugat keluar rumah Tergugat lupa membaawa HPnya dan secara iseng Penggugat membuka HP Tergugat karenaa selama ini Penggugat tidak pernah membuka HP Tergugat, dan betapa terkejutnya Penggugat saat membuka HP Tergugat ternyata Tergugat mempunyai Wanita idaman lain, karena banyak sms mesra dari Wilnya tersebut, dan akhirnya Penggugat menanyakan hal tersebut pada Tergugat, tapi Tergugat menyangkal dan tidak mengakui dengan jujur sampai akhirnya Penggugat mencari informasi sendiri dari teman-teman Tergugat dan akhirnya ketemu dengan wil tersebut dan wil tersebut mengakuinya, dan setelah itu Penggugat bertanya lagi kejujuran

(4)

Tergugat tapi tergugat tidak mau jujur, dari situlah mulai sering terjadi pertengkran, dan oleh karena Tergugat tidak mau jujur, maka Penggugat mencoba untuk menerima dan mengalah demi keutuhan dalam rumah tangga, tapi kesabaran yang dilakukan Penggugat bukan menjadi kesadaran bagi Tergugat malah semakin menjadi-jadi Tergugat sering marah-marah tanpa alasan dan semua yang dilakukan dalam rumah tangga selalu salah, ada saja yang menjadi alasan-alasan Tergugat untuk marah-marah sampai akhirnya pada bulan Juni 2015 Tergugat marah besar dan memaki-maki Penggugat dengan kata-kata yang tidak pantas diucapkan Tergugat sebagai seorang suami pada Penggugat dan mengucapkan kata cerai untuk yang kesekian kalinya dan yang lebih menyakitkan lagi Tergugat mengusir Penggugat dari rumah kediaman bersama;

10. Bahwa oleh karena Tergugat telah mengusir Penggugat dari kediaman bersama, akhirnya Penggugat pulang kerumah orang tua Penggugat pada malam itu juga, karena tak mungkin juga Penggugat bertahan karena Tergugat sudah mengusir, mencaci dan marah-marah seperti orang tidak sadar dan akhirnya Penggugat pulang kerumah orang tua Penggugat dan selama tiga hari Penggugat dirumah orang tuanya, Tergugat tidak ada menelepon bertanya tentang keadaan Penggugat atau anaknya atau menjemput ini tidak ada akhirnya hari keempat orang tua Penggugat menjumpai Tergugat untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat demi cucunya, tapi Tergugat bersikeras untuk bercerai dan tidak mau untuk bersatu lagi, oleh karena Tergugat tidak mau bersatu lagi maka Penggugat menunggu gugatan cerai dari Tergugat, sampai akhirnya satu bulan juga ditunggu Tergugat juga tidak juga menggugat sampai akhirnya Penggugat yang mengajukan gugatan ini karena Tergugat sama sekali sudah tidak ada kabar dan dihubungi juga tidak mau untuk menanyakan kepastian hubungan; 11. Bahwa oleh karena anak Penggugat dan Tergugat masih dibawah umur, maka selayaknya Penggugatlah yang berhak mendapatkan hak asuh terhadap anak tersebut ditambah lagi Penggugat sebagai ibu mempunyai perilaku yang baik karena selama ini yang memperhatikan kebutuhan sehari-hari baik itu makan maupun pendidikan Penggugatlah yang memperhatikan dan Penggugat juga mempunyai pekerjaan layak ditambah lagi anak tersebut berada dalam lindungan dan perhatian Penggugat dan jika anak berada dalam asuhan Tergugat sangat dikhawatirkan masa depan dan pendidikan anak tersebut tidak terjamin karena Tergugat kurang memperhatikan bahkan sekarang tidak memperhatikan sama sekali

(5)

pertumbuhan anak Penggugat dan Tergugat jadi sangat tidak pantas hak asuh ditangan Tergugat ;

12. Bahwa oleh karena anak masih dibawah umur maka, Tergugat sebagai seorang Bapak tetap wajib menafkahi anaknya sampai dewasa menurut hokum, yaitu Tergugat harus member biaya nafkah anak kepada Penggugat jika hak asuh ditangan Penggugat sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) setiap bulannya;

13. Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, PENGGUGAT berkesimpulan tidak mungkin lagi dapat membina dan mepertahankan rumah tangga bersama dengan Tergugat, dimana alasan Penggugat telah memenuhi Pasal 39 ayat 2 Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 19 F Peraturan Pemerintah R.I. No. 9 Tahun 1975 yang memberi landasan bahwa perkawinan dapat dinyatakan putus dengan alasan bahwa antara Suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertenkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga, untuk itu mohon kiranya Majelis Hakim berkenan untuk mengabulkan permohonan cerai Penggugat; Bahwa berdasarkan alasan dan dalil yang diuraikan di atas Penggugat bermohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Medan Cq Majelis Hakim Yang Mulia yang menyidangkan dan mengadili perkara ini agar berkenan menetapkan suatu hari sidang dengan memanggil para pihak untuk memeriksa dan mengadili serta selanjutnya memberikan Putusan yang amarnya sebagi berikut :

1. Mengabulkan Gugatan Penggugat seluruhnya;

2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah dilangsungkan secara adat pada tanggal 26 April 2009 di Vihara Metta Karuna beralamat di HOS.Cokroaminoto no. 4-6 Medan dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil dengan Kutipan Akte Perkawinan No : 256/T/MDN/2010, tanggal 8 Februari 2010, yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Kependudukan Kota Medan, dinyatakan Putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

3. Memerintahkan Panitera untuk mengirimkan salinan putusan dalam pekara ini ke kantor Catatan Sipil Medan dan memerintahkan Kantor Catatan Sipil Medan untuk mencatat perceraian Penggugat dan Tergugat

4. Menyatakan Hak Asuh EOWYN ALETHA ZHAN, Umur 5 tahun, Jenis Kelamin Perempuan di tangan Penggugat;

5. Menghukum Tergugat membiyai hak asuh anak ke pada Penggugat sebesar Rp. 2.000.000 (dua juta rupiah) setiap bulannya;

(6)

6. Menghukum Tergugat untuk membayar ongkos yang timbul dalam pekara ini;

Atau apabila Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap Gugatan dari Penggugat tersebut, Tergugat melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Jawaban secara tertulis tertanggal 13 Oktober 2015 sebagai berikut :

Dalam Konpensi

Bahwa tempat tinggal Tergugat yang dicantum Penggugat dalam gugatannya di Jalan Pukat V, Gg, Pinang No. 28 DD, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung Kota Medan bukanlah tempat tinggal Tergugat, tetapi tempat tinggal saudara Tergugat. Padahal Tergugat saat ini Tinggal di Jalan AR Hakim Gg Raya No. 3 RT/RW 0/001, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Medan Area, Medan.

Bahwa benar antara Tergugat dan Penggugat adalah pasangan suami istri yang telah menikah sejak tanggal 26 April 2009. Saat ini telah dikarunia 1 (satu) orang anak Perempuan yang bernama EOWYN ALETHA ZHAN , umur 5 tahun.

Bahwa benar beberapa tahun terakhir ini kehidupan rumah tangga Tergugat dan Penggugat sering diwarnai perselisihan /pertengkaran dan perbedaan pendapat yang mengarah pada ketidak harmonisan /perpecahan rumah tangga yang lebih disebabkan adanya perubahan sikap dari Penggugat terhadap Tergugat sehingga Tergugat semakin sulit untuk menyesuaikan diri dan mengerti terhadap Penggugat.

Bahwa Tergugat selaku kepala keluarga telah berupaya mempertahankan keutuhan dan keharmonisan serta saling pengertian kepada Penggugat, dengan harapan agar rumah tangga Tergugat dan Penggugat berjalan harmonis dan saling pengertian tanpa adanya salah menyalahkan serta membuka aib rumah tangga.

Bahwa akan tetapi justru kehidupan rumah tangga Tergugat dan Penggugat kerap kali berakhir dengan perselisihan dan percekcokan (disharmoni ), Sehingga Tergugat menghargai dan mempersilahkan Penggugat mengajukan gugatan a quo.

Bahwa dengan demikian Tergugat menyerahkan dan tidak keberatan kepada sikap Penggugat untuk mengajukan gugatan aquo, agar melalui

(7)

Pengadilan dapat bersikap adil dalam mengambil sikap untuk mengakhiri perselishan ini . Namum Tergugat menolak terhadap petitum Penggugat sepanjang terhadap hak pengasuhan anak dan mambayar nafkah kepada anak karena Penggugat tidak layak mendapat hak pengasuhan sepenuhnya terhadap anak dan juga menuntut biaya nafkah sebesar Rp. 2.000.000.- (dua juta rupiah) setiap bulanya.

Bahwa selain itu terhadap pengasuhan anak diserahkan secara bersama sama antara Penggugat dan Tergugat.

DALAM REKOPENSI

Bahwa seandainyapun (quadnon) Pengadilan mengabulkan terjadinya perceraian antara Penggugat dr/ Tergugat dk dengan Tergugat dr/ Penggugat dk tersebut maka Penggugat dr/ Tergugat dk secara hukum menolak hak pengasuhan sepenuhnya maupun nafkah anak tersebut.

Bahwa meskipun anak belum dewasa namun tidaklah dengan seketika hak asuh anak diserahkan kepada ibunya (ic. Tergugat dr/Penggugat dk) . dalam hal ini sikap Tergugat dr/Penggugat dk selalu menyembunyikan atau tidak mengizin anak Pengugat dr/Tergugat dk untuk menemui anak tersebut, mengingat anak Penggugat dr/Tergugat dk dan Tergugat dr/Penggugat dk masih sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah yaitu Penggugat dr /Tergugat dk.

Bahwa untuk itu secara hukum Penggugat dr/Tergugat dk selaku ayahnya memohon agar hak pengasuhan anak tersebut tidak diserahkan sepenuhnya kepada ibunya (ic. Tergugat dr/Penggugat dk) dan sangat beralasan hukum pengasuhan anak dilakukan bersama –sama , berada pada Penggugat dr/Tergugat dk selama 15 hari setiap bulan dan 15 hari pada Tergugat dr/penggugat dk) dan seterusnya sampai anak dewasa.

Berdasarkan hal –hal yang Penggugat dr/Tergugat dk kemukan tersebut diatas, maka sangat beralasan hukum bagi majelis hakim yang mengadili perkara aquo untuk memutus dengan amarnya :

1. Mengabulkan gugatan Rekopensi Penggugat dr/Tergugat dk seluruhnya. 2. Menyatakan perkawinan Penggugat dr dan Tergugat dr sebagaimana

Kutipan Akta Perkawinan No. 265/T/MDN/2010 tanggal 8 Februari 2010 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan dinyatakan putus karena perceraian beserta akibat hukumnya 3. Menyatakan hak perwalian dan pengasuhan anak hasil perkawinan

Penggugat dr dan Tergugat dr bernama EOWYN ALETHA ZHAN , jenis kelamin perempuan , umur 5 tahun diasuh secara bersama sama.

(8)

4. Menyatakan hak asuh anak diberikan kepada Penggugat dr selama 15 hari setiap bulannya , dan 15 hari kepada Terguat dr dan seterusnya.

5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan agar memberitahukan putusan ini ke Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan untuk dicatatkan dalam daftar catatan untuk itu.

6. Membebankan biaya perkara sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 22 Desember 2015 nomor : 497/Pdt.G/2015/PN.Mdn yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

DALAM KONPENSI :

DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah dilangsungkan pada tanggal 16 April 2009 di Vihara Mette Karuna beralamat di Jl. HOS Cokroaminoto No. 4-6 Medan dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan, dengan Akte perkawinan No. 256/T/Mdn/2010 tanggal 08 Februari 2010 putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

3. Menetapkan hak asuh terhadap seorang anak yang lahir dari perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang bernama : EOWYN ALETHA ZHAN, jenis kelamin Perempuan, umur 5 (lima) tahun berada pada Penggugat dan Tergugat dengan ketentuan yaitu 15 (lima belas) hari berada pada Penggugat dan 15 (lima belas) hari berada pada Tergugat dalam setiap bulannya;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya nafkah terhadap anak tersebut sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulannya;

5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan atau Pejabat yang ditunjuk untuk itu mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa bermaterai kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan guna dicatat dalam Register yang tersedia untuk itu;

DALAM REKONPENSI :

- Menyatakan gugatan Penggugat Rekonpensi tidak dapat diterima (Niet Onvankeliyk Verklaard) ;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

(9)

- Menghukum Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi untuk membayar biaya yang timbul dalam Pekara ini sebesar Rp. 481.000,- (empat ratus delapan puluh satu ribu rupiah);

Membaca Akte Banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat, pada tanggal 29 Desember 2015, telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 22 Desember 2015 nomor : 497/Pdt.G/2015/PN.Mdn, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tanggal 22 Februari 2016;

Membaca memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat tertanggal 10 Februari 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 10 Februari 2016, dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tanggal 22 Februari 2016;

Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat tertanggal 1 Maret 2016, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan tanggal 29 Februari 2016, dan kontra memori banding tersebut telah diserahkan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat tanggal 28 Maret 2016;

Membaca Relas Pemberitahuan Untuk Melihat, Membaca dan Memeriksa Berkas Perkara Pengadilan Negeri Medan, yang disampaikan kepada Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat dan kepada Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat masing-masing tanggal 28 Maret 2016, yang menerangkan bahwa dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah tanggal pemberitahuan tersebut kepada kedua belah pihak berperkara telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara tersebut sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA;

Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

(10)

Undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa setelah memeriksa dan meneliti secara seksama berkas perkara beserta salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 22 Desember 2015 Nomor : 497/Pdt.G/2015/PN.Mdn dan telah memperhatikan Surat Memori Banding tanggal 10 Pebruari 2016 dari Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat dan Surat Kontra Memori Banding tanggal 01 Maret 2016 dari Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat, Pengadilan Tinggi mempertimbangkan sebagai berikut;

DALAM KONPENSI :

DALAM POKOK PERKARA :

Menimbang, bahwa dalam amar putusan Hakim Tingkat Pertama terdapat kesalahan penulisan yang dalam amar angka 2 tertulis tanggal 16 April 2009 seharusnya tanggal 26 April 2009 sesuai dengan bukti surat P-1 dan T-1 oleh karenanya patut diperbaiki;

Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan Hakim Tingkat Pertama terhadap petitum angka 2, angka 3 dan angka 5 telah tepat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku oleh karenanya dapat dipertahankan dan dikuatkan, kecuali mengenai petitum gugatan angka 4, Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut;

Menimbang, bahwa dalam posita gugatan, Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat sebagai ibu yang berhak mendapatkan hak asuh terhadap anak Eowyn Aletha Zhan, perempuan, lahir 16 Februari 2010 (± 6 tahun);

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya mendalilkan hak asuh anak tidak sepenuhnya diserahkan kepada ibu (Penggugat), namun dilakukan secara bersama-sama yaitu dalam sebulan selama 15 (limabelas) hari berada pada Penggugat dan 15 (limabelas) hari pada Tergugat;

Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 41 huruf (a) menentukan bahwa Ibu atau Bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak; dan pasal 45 ayat (2) menyebutkan kewajiban orang tua tersebut sampai anak kawin atau dapat berdiri sendiri;

(11)

Menimbang, bahwa dari pengertian semata-mata berdasarkan kepentingan anak, maka pembagian waktu dalam sebulan antara pengasuhan Ibu (Penggugat) dan Bapak (Tergugat) masing-masing 15 (lima belas) hari dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan benturan terhadap kepentingan anak (Eowyn Aletha Zhan) yang dalam tenggang waktu 15 hari ingin dalam pengasuhan Ibu (Penggugat) atau Bapak (Tergugat) dengan perkataan lain membatasi waktu bagi anak untuk bertemu dengan Ibu atau Bapaknya adalah bertentangan dengan kepentingan anak;

Menimbang, bahwa sesuai Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung R.I., maka anak dibawah umur tetap berada dalam pengasuhan Ibu, dan Bapak setiap saat dapat bertemu dengan anak semata-mata demi kepentingan anak dalam melaksanakan kewajiban memelihara dan mendidik anak; dengan demikian petitum angka 4 patut dikabulkan

Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 22 Desember 2105 Nomor : 497/Pdt.G/2015/PN.Mdn haruslah diperbaiki sebagaimana amar putusan tersebut dibawah ini;

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dikabulkan sebahagian, maka Tergugat dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan;

DALAM REKONPENSI

Menimbang, bahwa Penggugat dalam posita gugatan mendalilkan agar perkawinan antara Penggugat dan Tergugat putus karena perceraian beserta akibat hukumnya;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menuntut agar hak pengasuhan terhadap Eowyn Aletha Zhan diberikan kepada Penggugat dan Tergugat masing-masing 15 (lima belas) hari dalam sebulan;

Menimbang, bahwa hal-hal yang telah dipertimbangkan dalam bagian Konpensi, secara mutatis mutandis dianggap telah termuat dan menjadi pertimbangan dalam Rekonpensi;

(12)

Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan dalam Rekonpensi pada pokoknya telah dipertimbangkan dalam Konpensi, maka gugatan dalam Rekonpensi harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan dalam Konpensi dikabulkan sebahagian, maka Tergugat dalam Konpensi/ Penggugat dalam Rekonpensi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat Peradilan;

Mengingat, RBg.; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1975, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009, serta peraturan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I :

- Menerima permohonan banding dari Kuasa Hukum Pembanding semula Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi;

- Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 22 Desember 2015 Nomor 497/Pdt.G/2015/PN.Mdn yang dimohonkan banding tersebut, sehingga amar selengkapnya sebagai berikut :

DALAM KONPENSI :

DALAM POKOK PERKARA :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

2. Menyatakan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang telah dilangsungkan pada tanggal 26 April 2009 di Vihara Mette Karuna beralamat di Jl HOS Cokroaminoto No.4-6 Medan dan telah didaftarkan di Kantor Catatan Sipil Kota Medan, dengan Akte Perkawinan No.256/T/Mdn./2010 tanggal 08 Februari 2010, putus karena perceraian dengan segala akibat hukumnya;

3. Menetapkan hak asuh terhadap seorang anak yang lahir dalam perkawinan antara Penggugat dan Tergugat yang bernama : EOWYN ALETHA ZHAN, jenis kelamin Perempuan, umur 5 (lima) tahun berada pada Penggugat;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya nafkah terhadap anak tersebut sebesar Rp.1.000.000.- (satu juta rupiah) setiap bulannya;

5. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Negeri Medan atau pejabat yang ditunjuk untuk itu mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap tanpa bermeterai kepada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan guna dicatat dalam Register yang tersedia untuk itu;

6. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

DALAM REKONPENSI :

(13)

- Menyatakan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard);

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

- Menghukum Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang untuk tingkat banding sebesar Rp.150.000.- (seratus lima puluh ribu rupiah).

Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin, tanggal 08 Agustus 2016, oleh Kami : ARIFIN RUSLI HUTAGAOL,SH.MH. Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, DAHLIA BRAHMANA,SH.MH. dan ADI SUTRISNO, SH.MH. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut dalam peradilan tingkat banding, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 24 Mei 2016 Nomor : 193/PDT/2016/PT-MDN, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis, tanggal 11 Agustus 2016, oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota serta BHINNEKA PUTRA GINTING, SH.MH. sebagai Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara maupun kuasa hukumnya;

Hakim - Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

ttd ttd

1. DAHLIA BRAHMANA, SH.MH. ARIFIN RUSLI HUTAGAOL, SH.MH.

ttd

2. ADI SUTRISNO, SH.MH.

Panitera Pengganti,

ttd

BHINNEKA PUTRA GINTNG, SH.MH. Perincian Biaya :

1. Meterai Rp. 6.000,- 2. Redaksi Rp. 5.000,- 3. Pemberkasan Rp 139.000,- Jumlah Rp. 150.000,-

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Realitas bahwa telekomunikasi mampu menyediakan jangkauan dan layanan yang dapat memudahkan berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan akses komunikasi baik

Segmen bawah rahim dan serviks yang rapuh mudah robek dan oleh sebab kurangnya elemen otot yang terdapat di sana, kedua kondisi ini berpotensi meningkatkan kejadian

• Dalam sekuriti komputer, phising (Indonesia: pengelabuan) adalah suatu bentuk penipuan yang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan

Pengembangan ternak ruminansia besar dan kecil di Jawa Tengah secara bersama-sama dipengaruhi oleh PDRB, luas lahan sawah, luas lahan kering, jumlah penduduk, jumlah

Presisi intra penetapan kadar menyatakan presisi yang dilakukan pada kondisi yang telah ditentukan di laboratorium yang sama dalam interval waktu yang pendek oleh analis yang

Analisis stabilitas lereng berdasarkan pengaruh hujan bulanan maksimum melalaui beberapa tahapan analisis yang meliputi : pertama, menghitung hujan wilayah DAS Tirtomoyo

Dalam realisasinya terlebih dahulu dibentuk model LP yang terdiri dari fungsi tujuan yang diperoleh dari hasil perhitungan perkembanngan keuntungan penjulan susu pasteurisasi

Selama volume tersebut terisi air dan larutan yang terdapat dalam ruang interstisial, maka orang tersebut juga akan mengalami kenaikan total natrium tubuh, karena