DESAIN ULANG SISTEM AIR
CONDITIONING (AC) CENTRAL
DECK AKOMODASI PADA “KM.
KENCANA”
Latar Belakang
KM. KENCANA 3500 DWT merupakan kapal jenis
General Kargo yang beroperasi pada pelayaran
Nusantara khususnya Indonesia
Seiring dengan usianya yang relative lama dan jam
Seiring dengan usianya yang relative lama dan jam
operasi KM Kencana yang juga relative lama, tidak
menutup kemungkinan terjadinya beberapa
kerusakan, baik dalam sistim-sistemnya maupun
kondisi fisiknya
Latar Belakang
Kerusakan Sistem yang terjadi adalah kerusakan
pada Sistem Pendingin Ruangan (Air Conditioning
Room). Ditandai dengan tidak dinginnya ruangan
dan Terbakaranya electromotor pada Kompressor
sehingga perlu diadakan desain ulang dan analisa
sehingga perlu diadakan desain ulang dan analisa
kerusakan pada kompressor
Perumusan Masalah
Apakah ada kesesuaian antara beban pendingin
hasil perhitungan dengan peralatan yang ada
sehingga sesuai dengan kebutuhan
Apakah ada faktor yang mempengaruhi kerusakan
Apakah ada faktor yang mempengaruhi kerusakan
sistem khususnya yang mengakibatkan kompresor
mesin pendingin tidak berfungsi dikarenakan
Batasan Masalah
Obyek yang dianalisa adalah Sistem Pendingin
Ruangan Pada KM. Kencana
Perhitungan dilakuakan pada kondisi Iklim di
Indonesia
Indonesia
Tidak diadakan Perubahan desain Sistem Ducting
Hanya membahas tentang AC Central yang ada di
kapal saat ini dan tidak membahas sistim diluar AC
Central
Metode identifikasi yang digunakan dalam analisa
Tujuan
Melakukan perhitungan ulang pada system
pendingin ruangan dalam rangka desain ulang
yaitu penentuan mesin AC yang baru
Menganalisa Kerusakan peralatan system
Menganalisa Kerusakan peralatan system
pendingin ruangan dengan indikasi tidak
berfungsinya kompresor dikarenakan terbakarnya
electromotor serta dalam rangka tindakan
Manfaat
Beroperasinya kembali system pendingin pada KM.
Kencana
Dapat Mengetahui penyebab Kerusakan
Kompresor sebagai langkah pencegahan kerusakan
Kompresor sebagai langkah pencegahan kerusakan
yang akan datang
Tinjaun Pustaka
SISTEM PENDINGIN RUANGAN
Umum
Sistem pendingin merupakan salah satu sistem yang
bekerja dikapal. Sistem ini dirancang untuk
bekerja dikapal. Sistem ini dirancang untuk
kenyamanan dan kesehatan operator kapal dan juga
untuk supply kebutuhan udara dikamar mesin
Tinjaun Pustaka
SISTEM PENDINGIN RUANGAN
Sistem pendingin ini terdiri dari beberapa peralatan
utama yang terdiri dari Kompresor, Evaporator,
Condensor
Tinjaun Pustaka
SISTEM PENDINGIN RUANGAN
Kompressor :
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau
Gas. kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa
gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang
gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang
bertekanan tinggi.
Evaporator :
merupakan koil-koil pendingin yang berfungsi menyerap
panas dalam ruangan. Dalam hal ini refrigant dalam
evaporator mulai merubah kembali menjadi uap
bertekanan rendah yang semula bertekanan tinggi dari
Condensor
Tinjaun Pustaka
SISTEM PENDINGIN RUANGAN
•Kondesnsor
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
merubah wujud refrigerant dari gas yang bertekanan
dan bersuhu tinggi dari discharge kompresor
dan bersuhu tinggi dari discharge kompresor
menjadi cairan refrigeran yang masih bersuhu dan
bertekanan tinggi
Tinjauan Pustaka
Perhitungan Beban Pendinginan :
(ISO 7547 :“Ships and marine technology —Air-conditioning
and ventilation of accommodation spaces — Design
conditions and basis of calculations )
Data yang dibutuhkan dalam perhitungan ini secara umum
Data yang dibutuhkan dalam perhitungan ini secara umum
adalah;
Gambar Rencana Umum (General Arrangement)
Wiring Diagram panel penerangan (Lampu)
Kondisi Musim Suatu Negara apakah masuk dalam Negara
TINJAUAN PUSTAKA
Metode Analisa :
Metode yang digunakan dalam menganalisa penyebab
adalah menggunakan metode Root Cause Analysis
(RCA). Root Cause Analysis adalah suatu metode
(RCA). Root Cause Analysis adalah suatu metode
dalam memecahkan masalah yang mengarah pada
pengidentifikasian penyebab utama permasalahan
Analisa Dan Pembahasan
Perhitungan Beban
Pendinginan
Part Of Deck No Nama of Room Navigation Deck 1 Wheel House
Boat Deck
2 Radio Room 3 Radio Operator Room 4 Chief Engineer 5 Captain 6 Crew Mess Room 7 2nd Enginner Room
Ruangan-Ruangan yang
Poop Deck 7 2nd Enginner Room 8 3rd Engginer Room 9 Electrican Room 10 Chief Officer 11 2nd Officer 12 3rd Officer 13 Officer Mess Room 14 Galley Upper Deck 15 Carpenter 16 Sail Man 17 Quarter Master 18 Bostwain 19 4th Enginner 20 Tally Officer 21 No 1 Oil 22 Cook/boy 23 Oil (A) 24 Oil (B) 25 Oil (C)Ruangan-Ruangan yang
menerima Pendinginan di
kapal : Berdasarkan
Rencana Umum
Beban Transmisi :
Φ = ∆T (kvAv) +(kgAg) Dimana :
∆ T = beda temperatur (0K)
Kv = total Heat Transvers Koefisien, (watts/m2.0K)
Kv = total Heat Transvers Koefisien, (watts/m2.0K)
Av = luasan, (m2), tidak termasuk jendela
kg = total heat transfer coefficient (watts/m2.0K) untuk luasan Ag
No Nama Ruangan Bagian Panas Transmisi Parameter φ ( watts) ΔT (oK) kv (watts/m2.0 K) Av (m2) kg (watts/m2.0K ) Ag (m2)
3 Radio Operator Lantai 0 0 8.45 0 0 0
150.873 Room Atap 0 0 8.45 0 0 0
Dinding Depan 23 0.8 6.19 3.5 0.314 139.173
Contoh perhitungan Beban Transmisi
150.873 Dinding Depan 23 0.8 6.19 3.5 0.314 139.173 Dinding Belakang 2 0.9 6.5 0 0 11.7 Dinding Kanan 0 0 8.13 0 0 0 watt Dinding Kiri 0 0 8.13 0 0 0 4 Chief Engineer Lantai 0 0 13.00 0 0 0
303.163 Atap 0 0 13.00 0 0 0 Dinding Depan 23 0.9 9.37 3.5 0.628 244.513 Dinding Belakang 2 0.9 10 0 0 18 Dinding Kanan 2 2.5 8.13 0 0 40.65 watt Dinding Kiri 0 0 8.13 0 0 0
No Name Of Room φ ( watts) 1 Wheel House 2017.188 2 Radio Room 556.007 3 Radio Operator Room 150.873 4 Chief Engineer 303.163 5 Captain 724.904 6 Crew Mess Room 1113.147 7 2nd Enginner Room 455.081 8 3rd Engginer Room 205.67 9 Electrican Room 210.164 10 Chief Officer 370.535 10 Chief Officer 370.535 11 2nd Officer 212.378 12 3rd Officer 356.018 13 Officer Mess Room 791.335 14 Galley 788.385 15 Carpenter 292.406 16 Sail Man 292.406 17 Quarter Master 334.838 18 Bostwain 334.838 19 4th Enginner 350.138 20 Tally Officer 292.406 21 No 1 Oil 292.406 22 Cook/boy 292.406 23 Oil (A) 292.406 24 Oil (B) 292.406 25 Oil (C) 292.406 Total Panas Transmisi 11613.91
Beban Radiasi Matahari
Φs=∑Av.kv.∆T + ∑Ag. Gs Dimana :
Av = Luasan yang terkena radiasi cahaya K = Total Heat Coefisien
K = Total Heat Coefisien
_Tr : 120K untuk vertical Light surface
_Tr : 290K untuk vertical dark surface
_Tr : 160K untuk horizontal light Surface
_Tr : 320K untuk horizontal dark surface
Ag = Luasan Jendela
Gs = 350 W/m2 for clear glass surface
Contoh perhitungan Beban Radiasi matahari
No Nama Ruangan BagianTerkena matahari Parameter φ ( watts) ΔTr (oK) kv (watts/m2.0K) Av (m2) Gs (w/m2) Ag (m2) 5 Captain Lantai 0 0 13.52 0 0 0 593.48 Atap 12 0.6 13.52 0 0 97.344 Dinding Depan 16 0.9 6.19 350 0.314 199.036 593.48 Dinding Depan 16 0.9 6.19 350 0.314 199.036 Dinding Belakang 0 2.5 6.5 350 0.314 109.9 Dinding Kanan 16 0.9 13 0 0 187.2 watt Dinding Kiri 0 0 13 0 0 0
6 Crew Mess Room Lantai 0 0 19.89 0 0 0
456.608 Atap 12 0.6 19.89 0 0 143.208 Dinding Depan 0 0.9 5.87 0 0 0 Dinding Belakang 16 0.9 6.5 0 0 93.6 Dinding Kanan 0 0.8 14.63 350 0.628 219.8 watt Dinding Kiri 16 0.9 14.63 0 0 0
No Name Of Room φ ( watts) 1 Wheel House 1549.728 2 Radio Room 412.444 3 Radio Operator Room 189.132 4 Chief Engineer 354.728 5 Captain 593.48 6 Crew Mess Room 456.608 7 2nd Enginner Room 316.108 8 3rd Engginer Room 199.036 9 Electrican Room 199.036 9 Electrican Room 199.036 10 Chief Officer 330.508 11 2nd Officer 222.364 12 3rd Officer 109.9 13 Officer Mess Room 517.736 14 Galley 112.32 15 Carpenter 199.036 16 Sail Man 199.036 17 Quarter Master 199.036 18 Bostwain 199.036 19 4th Enginner 199.036 20 Tally Officer 199.036 21 No 1 Oil 199.036 22 Cook/boy 90.235 23 Oil (A) 199.036 24 Oil (B) 199.036 25 Oil (C) 199.036 Total Panas Matahari 7643.723
Perhitungan panas dari Manusia
No Name Of Room Person Laten Sensible φp (watts) Laten φp (watts) Sensible 1 Wheel House 2 150 85 300 170 2 Radio Room 1 150 85 150 85 3 Radio Operator Room 1 150 85 150 85 4 Chief Engineer 1 150 85 150 855 Captain 1 150 85 150 85
6 Crew Mess Room 12 150 85 1800 1020 7 2nd Enginner Room 1 150 85 150 85 8 3rd Engginer Room 1 150 85 150 85 9 Electrican Room 1 150 85 150 85 10 Chief Officer 1 150 85 150 85 11 2nd Officer 1 150 85 150 85 12 3rd Officer 1 150 85 150 85 13 Officer Mess Room 10 150 85 1500 850
14 Galley 2 150 85 300 170 15 Carpenter 1 150 85 150 85 16 Sail Man 1 150 85 150 85 17 Quarter Master 2 150 85 300 170 18 Bostwain 1 150 85 150 85 19 4th Enginner 1 150 85 150 85 20 Tally Officer 4 150 85 600 340 21 No 1 Oil 1 150 85 150 85 22 Cook/boy 2 150 85 300 170 23 Oil (A) 1 150 85 150 85 24 Oil (B) 1 150 85 150 85 25 Oil (C) 1 150 85 150 85 52 orang 7800 4420
Perhitungan Panas dari lampu
dan peralatan elektronik lainnya
Part Of Deck No Name Of Room daya (watt) Navigation Deck 1 Wheel House 220
Boat Deck
2 Radio Room 80 3 Radio Operator Room 71 4 Chief Engineer 151 5 Captain 151 6 Crew Mess Room 240 7 2nd Enginner Room 71 8 3rd Engginer Room 71 9 Electrican Room 71 10 Chief Officer 71 Poop Deck 10 Chief Officer 71 11 2nd Officer 71 12 3rd Officer 71 13 Officer Mess Room 240 14 Galley 180 Upper Deck 15 Carpenter 63 16 Sail Man 71 17 Quarter Master 71 18 Bostwain 63 19 4th Enginner 71 20 Tally Office 40 21 No 1 Oil 63 22 Cook/boy 71 23 Oil (A) 63 24 Oil (B) 63 25 Oil (C) 63 26 Electrical Equipment 2500 Total 4961
Beban Infiltrasi
qs = 1.08 x Q x ∆T ql = 0.68 x Q x ∆W
dimana : qs = panas sensible (btu) ql = Panas laten
qs = 1.08 x Q x ∆T
Temperature udara luar (t0) = 350C,70%RH
= 950F,70%RH
Temperatur udara ruangan(t1)= 270C,50%RH
=80.60F,50%RH
Enthalpy udara luar (W0) = 176 BTU/lb qs = 1.08 x Q x ∆T = 1.08 x 40 x (95-80.6) = 622.08 btu = 186.624 watt ql = 0.68 x Q x ∆W = 0.68 x 40 x (176-76) = 2720 btu = 816 watt
Jadi beban panas infiltrasi adalah: = 186.624 + 816 watt = 1002.624
watt
Enthalpy udara luar (W0) = 176 BTU/lb Enthalpy udara ruangan (W1)= 76 BTU/lb Kapasitas udara (Q) = 40 cfm
Perhitungan beban pendinginan untuk
ventilasi
qt = CFM x (h0 – hi) x 0.075 x 60 dimana :
qt= total beban pendingian untuk ventilasi (BTU/h)
qt = CFMoa x (h0 – hi) x 0.075 x 60
qt =1040 x (22.828-19.462) x 0.075 x 60qt =15752.88 btu/h
= 4616.713 watt
Enthalpy udara luar (h0)= 22.828 BTU/lb
CFM= laju udara luar (ft3/min)
20 ft3/min (tiap orang,tiap ruangan) Jumlah orang = 52 orang
h0 = Enthalpy udara luar (btu/lb) ht = Enthalpy udara ruangan (btu/lb) 0.075 = berat jenis udara (lb/ft) 60 = min/h
Enthalpy udara luar (h0)= 22.828 BTU/lb Enthalpy udara ruangan= 19.462 BTU/lb
Jadi total beban pendinginan adalah
q total
= q total Ruangan + q (infiltrasi) + q (ventilasi)
= 36438.633 + 1002,624 + 4616.713
= 42057.97 watt
= 36163.34 kCal/hr
Verifikasi:
Pada Kapal
Berdasar
Perhitungan
Beban
Parameter Pemilihan AC Central baru meliputi beberapa
factor diantaranya:
Faktor Teknis yana meliputi:
Beban Pendinginan
Beban generator (Power Supply)
Beban generator (Power Supply)
Dimensi
Faktor Non Teknis
Ketersediaan Spare Part
Harga (Cost)
Perbandingan AC Central No Parameter DAIKIN AERON (US 15 H) (SCU-E/R50) 1 Cooling Capacity 50 kW 48.7 kW
2 Power Output (Comp+Fan) 17 kW 19.5 kW
FMEA
Yaitu metode analisa di bidang
engineering yang menyelidiki
mengapa suatu desain produk
mengalami kegagalan dalam
No Item Statu s
Keterangan 1 Pengisian Minyak
Pelumas
ok Sesuai indikator yang tertera pada kompresor 2 Jenis Minyak Pelumas ok Sesuai dengan spesifikasi
kebutuhan kompresor 3 Pipa Minyak Pelumas ok tidak terindikasi
kebocoran
4 Thermostat no Tidak bekerja sesuai penyetingan, layar indikator yang tertera pada alat mengalami gangguan akibat getaran AHU
5 Coil Condensor ok Bersih tidak tersumbat, tidak terjadi indikasi
mengalami kegagalan dalam
pengoperasian. Metode ini
memberikan uraian analisa dengan
dasar untuk menentukan dimana
perubahan harus dilakukan untuk
memperbaiki desain sistem
tidak terjadi indikasi kebocoran
6 Coil Evaporator ok Bersih tidak tersumbat, tidak terjadi indikasi kebocoran
7 Expansion Valve no Ukuran tidak sesuai dengan Ton Referigasi pada mesin pendingin (AC Central) yaitu sebesar 12 TR 8 Referigrant ok Sesuai baik jenis dan
pengisian refrigrant yang dilakukan
9 Power Supply ok Sesuai dengan Kebutuhan Kompresor
Analisa Biaya
langkah-langkah yang harus dilakukan agar Unit AC- central
ini kembali bekerja adalah :
Pengantian Thermostat
Pengantian Expansion valve
Pengantian Expansion valve
Pengulungan Ulang Elektromotor akibat terbakar
No Item Tipe Harga (Euro) Harga (Rp) 1 Expansion Valve TEX 12
(067B3210)-danfoss
€ 149.15 Rp1,750,424 2 Thermostat EKC 102 C-danfoss € 45.00 Rp 528,120 3 Biaya Reparasi
Electromotor
Rp 750.000 Total Rp3,028,544
Kesimpulan
Perbedaan hasil perhitungan beban pandinginan adalah standart yang
digunakan. Dalam perhitungan terdahulu mengunakan rule NK yang merupakan rule local yang dipakai pada masing-masing Negara, Perhitungan pada Tugas Akhir ini adalah perhitungan berdaskan ISO (International Standart Organitation) yang berlaku secara international yaitu
yaitu
Dalam pemilihan Central Air Conditioner perlu diperhatikan beberapa
kreteria yang mencaku aspek teknis dan non teknis yaitu : Faktor Teknis yana meliputi:
Beban Pendinginan
Beban generator (Power Supply) Dimensi
Faktor Non Teknis
Ketersediaan Spare Part Harga (Cost)
Dalam Memfungsikan kembali sitem Air Conditioner yang ada di kapal
saat ini perlu diadakan pergantian beberapa peralatan akibat kerusakan/ketidaksesuaian berdasarkan kapasitas yaitu pergantian Thermostat, Pergantian Katup Ekspansi, dan gulung Ulang electromotor kompresor