BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini telah dilaksanakan di GOR Uncen di Abepura Jayapura-Papua
2. Waktu Penelitian
Berdasarkan beberapa pertimbangan terkait waktu, tempat, dan biaya maka rencana penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 07-13 Oktober 2015.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dari berbagai kajian tentang populasi penelitian diantaranya penjelasan dari Dantes (2012: 37); dan Emzir (2008: 39), maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi FIK Universitas Cenderawasih yang berjumlah 120.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswa dengan menggunakan teknik purposive sampling (Emzir 2008: 41). Adapun bagian
purposive sampling adalah mengambil mahasiswa putra saja. Adapun data yang
diperoleh adalah dengan kemampuan dominan rasio panjang tungkai dan tinggi badan, berat badan, fleksibilitas togok, power otot tungkai, keseimbangan dan servis sepak takraw.
C. Metode Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dan memprediksi variabel tergantung
dengan menggunakan variabel bebas. Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama disebut juga sebagai variabel terikat dan variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Disebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada variabel tergantung.
Tujuan menggunakan analisis regresi ialah
1. Membuat estimasi rata-rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai variabel bebas.
2. Menguji hipotesis karakteristik dependensi
3. Untuk meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkauan sample.
Persyaratan Penggunaan Model Regresi
Model kelayakan regresi linear didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
a. Model regresi dikatakan layak jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar < 0.05
b. Predictor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation
c. Koefesien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis)
d. Tidak boleh terjadi multikolinieritas, artinya tidak boleh terjadi korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah antar variabel bebas. Syarat ini hanya berlaku untuk regresi linier berganda dengan variabel bebas lebih dari satu. e. Tidak terjadi otokorelasi. Terjadi otokorelasi jika angka Durbin dan Watson
(DB) sebesar < 1 dan > 3
f. Keselerasan model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai r2 semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik. Nilai r2 mempunyai karakteristik diantaranya: 1) selalu positif, 2) Nilai r2maksimal sebesar 1. Jika Nilai r2
sebesar 1 akan mempunyai arti kesesuaian yang sempurna. Maksudnya seluruh variasi dalam variabel Y dapat diterangkan oleh model regresi. Sebaliknya jika r2sama dengan 0, maka tidak ada hubungan linier antara X dan Y.
g. Terdapat hubungan linier antara variabel bebas (X) dan variabel tergantung (Y)
h. Data harus berdistribusi normal i. Data berskala interval atau rasio
j. Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (disebut juga sebagai variabel predictor) sedang variabel lainnya variabel tergantung (disebut juga sebagai variabel response)
Analisi regresi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS versi 16.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 5 (lima) variabel bebas (independent) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu:
1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah sebagai variabel atributif, yang terdiri dari:
a) Anthropometri :
1. Rasio Panjang Tungkai dan Tinggi badan 2. Berat badan
b) Kemampuan Fisik 1. Power otot tungkai 2. Fleksibilitas togok 3. Keseimbangan
E. Definisi Operasional
Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut:
Anthropometri :
1. Rasio Panjang Tungkai dan Tinggi Badan
a. Definisi : Rasio panjang tungkai dan tinggi badan merupakan perbandingan antara panjang tungkai dan tinggi badan. Panjang tungkai yaitu panjang tungkai mahasiswa dari titik trochanter mayor (bagian tulang yang terluar di sebelah lateral pada paha dan bila paha diayunkan anterior maupun ke posterior nampak
trochanter mayor bergerak sampai bagian kaki yang terbawah apabila berdiri
dengan sikap tegak. Tinggi badan yaitu tinggi badan yang diukur dari ujung kaki (telapak kaki) sampai dengan kepala bagian atas (ubun-ubun) berdiri dengan sikap tegak.
b. Instrument : Perbandingan atau rasio tersebut didapat dengan membagi panjang tungkai dengan tinggi badan di kali 100%. Alat yang digunakan adalah stadiometer dan meteran.
c. Satuan : Angka atau nilai yang di peroleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat meteran yang dengan satuan centimeter (cm).
d. Skala : menggunakan skala rasio 2. Berat Badan
a. Definisi : Berat badan adalah berat badan keseluruhan mahasiswa yang diukur dengan berdiri di atas timbangan digital berat badan.
b. Instrument : Timbangan digital c. Satuan : Kilogram (Kg)
d. Skala : menggunakan skala rasio Kemampuan Fisik
1. Power Otot Tungkai
a. Definisi : Power otot tungkai yaitu kemampuan melompat vertical ke atas (vertical power jump).
b. Instrument : Hasil yang diperoleh adalah selisih antara raihan dan lompatan yang tertinggi dengan menggunakan papan berskala atau alat vertical jump.
c. Satuan : centimeter (cm)
d. Skala : menggunakan skala rasio 3. Fleksibilitas togok
a. Definisi : Fleksibilitas togok adalah jangkauan terjauh yang diraih oleh mahasiswa saat meluncurkan tangan ke depan pada posisi duduk, kaki diregangkan dibuka selebar bahu dan lutut tidak ditekuk.
b. Instrumen : Mengukur jarak jangkauan dengan menggunakan sit and reach atau dengan mengguanakan flexometer
c. Satuan : centimeter (cm)
d. Skala : menggunakan skala rasio 4. Keseimbangan
a. Definisi : Keseimbangan adalah kemampuan lamanya mahasiswa bertahan saat melakukan stork stand.
b. Instrument : Hasil tes stork stand. c. Satuan : menit
d. Skala : menggunakan skala rasio 5. Kemampuan Servis Sepak Takraw
a. Definisi : kemampuan servis sepak takraw adalah kemampuan testee dalam melakukan sepakan bola takraw kearah lapangan yang sudah ditentukan.
b. Instrumen : kemampuan servis sepak takraw dilakukan sebanyak 10 kali servis (10 kali kesempatan) dengan mengguanakan tes kemampuan servis sepak takraw
c. Satuan : point
d. Skala : menggunakan skala rasio.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk persiapan pelaksanaan penelitian dan analisis data, data yang diperlukan dikumpulkan dengan tes dan pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui rasio panjang tungkai dan tinggi badan, berat badan dan tes dilakukan untuk mengetahui
tingkat kemampuan power otot tungkai, Fleksibilitas, dan Keseimbangan yang datanya digunakan sebagai dasar pembentukan kelompok sampel dalam mengukur kemampuan
service.
Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan prosedur yang diatur sebagai berikut: 1) menyiapkan alat yang akan digunakan, 2) menyiapkan sampel penelitian, 3) pengambilan data meliputi tes variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan dalam sehari. Data dari hasil tes digunakan dalam analisis data untuk pengujian hipotesis.
Dalam penelitian ini instrumen yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Panjang Tungkai
a. Tujuan : Untuk mengukur panjang tungkai.
b. Alat & Fasilitas : Lantai yang rata, meteran baja, formulir, alat tulis. c. Petugas : Pengamat hasil ukuran merangkap mencatat hasil. d. Pelaksanaan :
1) Teste berdiri tegak di atas lantai yang rata.
2) Tester meraba bagian tulang yang terluar di sebelah lateral pada paha (pada trochanter mayor), dan bila paha di ayunkan anterior maupun ke posterior nampak trochanter mayor bergerak
3) Tester meletakkan meteran pas pada titik trochanter mayor, lalu tarik meteran sampai bagian kaki yang terbawah. Instrumen yang digunakan untuk mengukur adalah meteran baja yang dihitung dengan satuan cm.
e. Penilaian : Nilai/angka yang tertera pada alat meteran saat pengukuran.
2. Tinggi Badan
a. Tujuan : Untuk mengukur tinggi badan.
b. Alat & Fasilitas : Lantai yang rata, stadiometer, formulir, alat tulis. f. Petugas : Pengamat hasil ukuran merangkap mencatat hasil. g. Pelaksanaan : 1. Teste di panggil sesuai dengan nama dalam daftar.
2. Teste dipersilahkan berdiri tegak lurus pada tempat yang sudah disediakan dan membelakangi alat ukur masing-masing diberi kesempatan 1 kali kesempatan, tanpa menggunakan alas kaki dan penutup kepala.
h. Penilaian : Nilai/angka yang tertera pada alat stadiommeter saat pengukuran.
3. Berat Badan
a. Tujuan : Untuk mengukur berat badan.
b. Alat & Fasilitas : penimbang berat badan, formulir, dan alat tulis. c. Petugas : Pengamat hasil ukuran merangkap mencatat hasil. d. Pelaksanaan :
1) Mahasiswa mengenakan pakaian seminim mengkin tanpa mengenakan alas kaki
2) Saat penimbangan badan tegak dan pandangan lurus kedepan
e. Penilaian : Nilai tertera pada alat penimbang dalam satuan kg. 4. Power Otot Tungkai
a. Tujuan : Untuk mengukur power otot tungkai
b. Alat & fasilitas : papan pengukur vertical-jump, kapur, penghapus kapur, formulir tes, dan alat tulis.
c. Petugas : Pemandu tes merangkap pengamat raihan, jangkauan lompatan serta penghapus papan pengukur, dan pencatat hasil
d. Pelaksanaan :
1) teste berpakaian olahraga dan tanpa mengenakan sepatu
2) teste berdiri menyamping pada dinding yang dipasang papan pengukur.
3) Tangan kiri di belakang badan dan tangan kanan meraih ke atas atau sebaliknya (bagi yang kidal). Pertahankan posisi ini dan teste berdiri atas ujung kaki, jari tangan yang akan meraih mencapai titik tertinggi dan dicatat.
4) Ujung jari tangan yang berada di sebelah dinding diberi kapur, teste menekuk lutut, kepala dan badan tegak dan tubuh dalam keadaan seimbang.
5) teste melompat setinggi-tingginya dan menyentuh papan lompat pada lompatan tertinggi
6) teste diberi 2 kesempatan melompat
e. Penilaian : selisih antara tinggi lompatan dengan tinggi raihan dalam satuan centimeter (cm).
5. Fleksibilitas Togok
a. Tujuan : untuk mengukur fleksi pinggul dan punggung, juga elastisitas otot-otot hamstring.
b. Alat dan fasilitas : lantai yang bersih dan rata, penggaris, alat tulis dan blanko.
c. Petugas : pengamat sekaligus sebagai pengukur hasil dan pencatat hasil. d. Pelaksanaan :
1) Mahasiswa duduk dengan kedua kaki diterjulur ke depan dan di buka selebar bahu.
2) Badan dibungkukkan, kedua lengan dijulurkan ke depan dengan posisi telapak tangan tengkurap/ menghadap ke bawah dan menahan jangkauan selama 2 detik kemudian pngukuran dilakukan.
3) Pelaksanaan dilakukan dengan dua kali pengulangan.
e. Penilaian : Skor akhir adalah jarak jangkauan terjauh yang dicapai oleh mahasiswa, diukur dalam cm.
6. Keseimbangan
1) Tujuan : Untuk mengukur keseimbangan
2) Alat & fasilitas : lantai yang rata dan bersih serta jauh dari tembok, stop watch, alat tulis, dan formulir.
3) Petugas : pengamat waktu dan pengamat merangkap pencatat hasil.
a) Mahasiswa berdiri dengan satu kaki(dengan kaki yang dominan), kaki lainnya ditempatkan di sebelah dalam (atas) lutut pada kaki yang bertumpu dan tangan di pinggang.
b) Sikap dan posisi tersebut dilakukan/ dipertahankan selama mungkin 5) Penilaian : lamanya waktu bertahan yang diperoleh dalam
satuan detik.
7. Kemampuan Servis Sepak Takraw
a. Tujuan : Untuk mengukur kemampuan servis yang diberi kesempatan sebanyak 10 kali
b. Alat & Fasilitas : Lapangan sepak takraw, Pluit, formulir, dan alat tulis, c. Petugas : pelambung bola dan pencatat hasil.
d. Pelaksanaan :
1) Saat tester mengatakan “siap” teste berdiri siap di tempat yang telah ditentukan (lingkaran tekong) dengan seorang pelambung yang berdiri siap di tempat yang telah ditentukan .
2) Saat tester menginstruksikan “ya” atau meniup pluit teste melakukan servis atas keras
3) Servis atas keras yang dilakukan sebanyak 10 bola dinilai sesuai jatuhnya bola yang telah ditetapkan.
4) Skor dihitung dari jumlah angka yang dapat dari keterampilan melakukan servis atas yang dilakukan oleh teste sebanyak 10 bola, dan dimasukkan kedalam format/lembaran penilaian yang tersedia.
e. Penilaian : Hasil hitungan dalam 10 bola diperoleh berapa jumlah nilai yang diperoleh sesuai jatuhnya bola yang telah ditetapkan.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis
a. Multikolinearitas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu
terhadap variabel terikat. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi. Menurut Priyatno (2012: 93), “Model regresi yang baik adalah yang terbebas dari masalah multikolinearitas. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien korelasi tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangar besar atau tak terhingga.”
Multikolinieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Faktor (VIF). Hair et al (1992) dalam Priyatno (2012:93)
menyatakan “Variabel yang menyebabkan multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF yang lebih besar dari 10.” b. Heteroskedastisitas
Menurut Priyatno (2012: 93), “Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi.” Sedangkan menurut Hindrayani dan Totalia (2010:202), “Masalah heteroskedastisitas terjadi apabila kesalahan atau residual pada model yang sedang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya” Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual
dengan Regression Standardized Predicted Value (Santoso dan Tjiptono, 2001:210). Menurut Priyatno (2012:93) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel diuji normalitasnya. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan menurut Santoso dan Tjiptono (2001:214) sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
d. Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antara variabel independen dan dependen maka menggunakan uji linierity. Hubungan dikatakan linier apabilia pada Deviation From Linierity mendapatkan nilai p/sig. >0,05 (Supriyadi, 2014)
2. Uji Hipotesis
a. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linier Berganda
Definisi analisis regresi linier berganda menurut Priyatno (2012:73) adalah Regresi Linear Berganda adalah “hubungan secara linier satu variabel dependen dengan dua variabel independen atau lebih”. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear bergandanya dituliskan:
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan 5 variabel bebas (X1 = Rasio Panjang Tungkai dan Tinggi Badan, X2 = Berat Badan, X3 = Power Otot
Tungkai, X4 = Keseimbangan, X5 = Fleksibilitas Togok) dan satu variabel terikat Y = Servis Takraw. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil analisis regresi linier berganda dengan program SPSS versi 16. Untuk menghitung persamaan regresi digunakan rumus:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 Ketrangan :
Y = . Kemampuan Servis
X1 = Rasio Panjang Tungkai dan Tinggi Badan
X2 = Berat Badan
X3 = Power Otot Tungkai
X4 = Keseimbangan
X5 = Fleksibilitas Togok
a = Bilangan Konstanta
b = Koefisien Regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
b. Uji t
Uji t bertujuan mengetahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Menurut Prayitno (2012:139) uji t atau uji koefisiensi regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus t hitung pada analisis regresi adalah sebagai berikut :
i i hitung Sb b t = Keterangan : bi = variabel independent sbi = standar error variabel
c. Uji F
Menurut prayitno (2012: 137) uji F atau uji koefisiensi regresi secara bersama sama digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh atribut produk terhadap sikap konsumen. Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05 atau 5 %, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 atau 5% maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
d. Koefisien Determinasi
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama. Menggunakan
Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan lebih dari dua variabel bebas.
R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependenR Square (R2) atau kuadrat dari R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, artinya presentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adjusted R Square adalah R yang telah disesuaikan. (Priyatno, 2012:76)
Hasil perhitungan R, R2 dan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Jika nilai R mendekati 1 berarti terjadi hubungan yang sangat erat. Pada
kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa presentase sumbangan pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dan sisanya dipengaruhi variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
e. Koefisien korelasi
Sedangkan untuk menguji faktor terbesar yang berhubungan dengan kemampuan service pada sepak takraw diperoleh dengan melihat besarnya nilai standardized regression weights (beta).