PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, INFLASI
DAN MANAJEMEN MUTU TERHADAP RETURN SAHAM
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1)
Disusun Oleh:
DIAN AULIA
NIM: 111.510.820FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI – 2019
ii
SURAT PERNYATAAN
Bersama ini saya, Nama : DIAN AULIA NIM : 111.510.820
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada Program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik Saya, karena itu pertanggung jawabannya berada di pundak Saya. Apabila di kemudan hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka Saya bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.
Bekasi, 20 September 2019
DIAN AULIA NIM: 111.510.820
iii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
Nama : DIAN AULIA
NIM : 111.510.820
Kelas : MA 15 D1
Konsentrasi : KEUANGAN
Judul Skripsi : PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS,
INFLASI DAN MANAJEMEN MUTU TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN
2016-2018
Bekasi, 8 September 2019 Dosen Pemb
i
mbi
ng,Ela Fauziah,S.E.,M.Ak. NIDN: 0007108007
iv
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, INFLASI
DAN MANAJEMEN MUTU TERHADAP RETURN SAHAM
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018
DIAN AULIA NIM= 111.510.820
Telah dipertahankan di depan dewan Penguji pada hari Jum’at tanggal 20 September 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk
diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa
Ketua Tim Penguji TandaTangan
Nama : Joko Mulyono., S.E., M.M
NIDN : 0422046906 ………
Anggota Penguji TandaTangan
Nama : Basar Maringan Hutauruk., S.T., M.M
NIDN : 0403037203 ………
Anggota Penguji TandaTangan
Nama : Ela Fauziah., S.E., M.Ak
NIDN : 0007108007 ………
Menyetujui,
Ketua Program Studi Manajemen, Dekan Fakultas Ekonomi
Bisnis dan Ilmu Sosial,
Yunita Ramadhani RDS., S.E., M.Sc Preatmi Nurastuti., S.E., M.M
v
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, INFLASI DAN MANAJEMEN MUTU TERHADAP RETURN SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018
Oleh DIAN AULIA NIM: 111.510.820
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Seorang investor
pasti mengharapkan return yang tinggi atas modal yang telah diinvestasikannya. Investasi tidak hanya memberikan keuntungan karena tidak menutup kemungkinan seorang investor mengalami kerugian. Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu didasarkan pada pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi. Informasi-informasi yang dapat digunakan sebagai tolak ukur tingkat return saham perusahaan yang diteliti adalah ROA, DER, inflasi dan EVA.
Perusahaan manufaktur dipilih sebagai populasi yang digunakan dalam penelitian ini yang terdaftar di BEI periode 2016-2018. Teknik purposive sampling digunakan untuk mendapatkan jumlah sampel. Berdasarkan teknik tersebut, 21 perusahaan diperoleh sebagai sampel. Metode penelitian yang digunakan yaitu regresi linier berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji R square.
Teknik analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan hasil bahwa semakin tinggi tingkat ROA, maka semakin tinggi juga return sahamnya. Hasil uji t pada variabel ROA 2,449 > 2,00172 yaitu berpengaruh positif dengan nilai sig. 0,017 yaitu signifikan, sedangkan variabel DER, Inflasi dan EVA tidak signifikan nilai sig. > 0,05 dan pengaruh negatif terhadap return saham.
vi
ABSTRACT
THE EFFECT OF PROFITABILITY, SOLVABILITY, INFLATION AND QUALITY MANAGEMENT OF STOCK RETURNS
ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED ON BEI, 2016-2018
by DIAN AULIA NIM: 111.510.820
Stock returns are the results obtained from investments. An investor would expect a high return on the capital he has invested. Investment does not only provide benefits because it does not close the possibility of an investor experiencing losses. Investments made by investors are assumed to always be based on rational considerations so that various types of information are needed for investment decision making. The information that can be used as a benchmark for the level of return of the company being investigated is ROA, DER, inflation and EVA.
Manufacturing companies selected as the population used in this study were listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of 2016-2018. Purposive sampling technique is used to get the number of samples. Based on this technique, 21 companies were obtained as samples. The research method used is multiple linear regression, classic assumption test, hypothesis test and R square test.
Multiple linear regression analysis techniques are used in this study with the result that the higher the level of ROA, the higher the stock return. T test results on the ROA variable 2.449> 2.00172 which is a positive effect on the value of sig. 0.017 is significant, while the DER, inflation and EVA variables are not significant sig. > 0.05 and a negative effect on stock returns.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis diberikan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, INFLASI DAN MANAJEMEN MUTU TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2016-2018”.
Tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ela Fauziah., S.E., M.Ak selaku pembimbing skripsi yang telah sabar memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Preatmi Nurastuti., S.E., M.M, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.
3. Ibu Yunita Ramadhani RDS., S.E., M.Sc selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.
4. Segenap Dosen Universitas Pelita Bangsa Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial yang telah memberikan ilmu bermanfaat selama penulis menimba ilmu.
5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa angkatan 2015.
6. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan motivasi agar terselesaikannya skripsi ini serta doa yang selalu mengiringi setiap langkah saya.
7. Kedua adik saya yang senantiasa memberikan semangat. 8. Keluarga tercinta yang selalu mendukung saya.
9. Mas Amin seseorang yang tercinta dan berpengaruh dalam hidup saya, selalu memberikan semangat ketika saya malas menyelesaikan skripsi.
viii
10. Genks Riweuh yaitu Nurul, Deri, Amel dan Mas Taha yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan skripsi dan selalu memberikan dukungan, bantuan dalam hal apapun.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta bantuan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini.
Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bekasi, 21 Juli 2019
ix
DAFTAR ISI
Hal
ORISINALITAS ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN SKRIPSI ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ... 10
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ... 12
2.1 Landasan Teori... 12
2.1.1 Pengertian Return Saham ... 12
2.1.2 Pengertian ROA (Return On Assets) ... 14
2.1.3 Pengertian DER (Debt to Equity Rasio) ... 14
2.1.4 Pengertian Inflasi ... 15
2.1.5 Pengertian EVA (Economic Value Added) ... 16
2.2 Penelitian Terdahulu ... 17
2.3 Hipotesis ... 21
2.3.1 H1: Return on Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap return saham ... 21
2.3.2 H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap return saham ... 22
x
2.3.3 H3: Inflasi berpengaruh negatif terhadap return saham ... 22
2.3.4 H4: Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif terhadap return saham ... 23
2.3.5 H5: Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Inflasi, dan Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif terhadap return saham ... 24
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 25
3.1 Jenis Penelitian ... 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 25
3.3 Kerangka Konsep ... 26
3.3.1 Desain Penelitian ... 26
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28
3.4 Populasi dan Sampel ... 32
3.4.1 Populasi ... 32
3.4.2 Sampel ... 33
3.5 Teknik Pengambilan Sampel ... 34
3.6 Metode Pengumpulan Data ... 35
3.7 Metode Analisis Data ... 36
3.7.1Statistik Deskriptif ... 36
3.7.2 Analisis Regresi Berganda ... 36
3.7.3 Uji Asumsi Klasik ... 37
3.7.4 Uji Hipotesis ... 40
BAB IV : GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ... 44
4.1 Obyek Penelitian ... 44
4.2 Sejarah Singkat Pasar Modal atau Bursa Efek Indonesia ... 44
4.3 Gambaran Umum Unit Analisis ... 52
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79
5.1 Analisa Data ... 79
5.1.1 Statistik Deskriptif ... 79
5.1.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 81
xi
5.2 Interpretasi Data/Pembahasan ... 93
5.2.1 Hipotesis 1 menyatakan bahwa variabel ROA merupakan variabel yang mempengaruhi Return Saham. ... 93
5.2.2 Hipotesis 2 menyatakan bahwa variabel DER merupakan variabel yang mempengaruhi Return Saham. ... 94
5.2.3 Hipotesis 3 menyatakan bahwa variabel Inflasi merupakan variabel yang mempengaruhi Return Saham. ... 94
5.2.4 Hipotesis 4 menyatakan bahwa variabel EVA merupakan variabel yang mempengaruhi Return Saham. ... 95
5.2.5 Hipotesis 5 menyatakan bahwa variabel ROA, DER, Inflasi, dan EVA merupakan variabel yang mempengaruhi Return Saham. ... 95
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ... 97
6.1 Kesimpulan ... 97
6.2 Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
LAMPIRAN ... 102
xii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 26
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 28
Tabel 3.3 Daftar Sampel Perusahaan ... 33
Tabel 3.4 Kriteria Sampel Penelitian ... 35
Tabel 4.1 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia ... 47
Tabel 5.1 Descriptive Statistics ... 79
Tabel 5.2 Hasil Uji Normalitas ... 82
Tabel 5.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 83
Tabel 5.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 84
Tabel 5.5 Hasil Uji Autokolerasi ... 85
Tabel 5.6 Hasil Uji Linieritas ... 86
Tabel 5.7 Regresi Berganda ... 88
Tabel 5.8 Hasil Uji T ... 90
Tabel 5.9 Hasil Uji F ... 92
xiii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Rata-rata Return Saham 2016-2018 ... 2
Gambar 1.2 Inflasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016-2018 ... 4
Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 27
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Sampel Perusahaan Manufaktur Periode 2016-2018...103
Lampiran 2 Data Return Saham Sampel Tahun 2016-2018 ...104
Lampiran 3 Data ROA Sampel Tahun 2016-2018 ...105
Lampiran 4 Data DER Sampel Tahun 2016-2018 ...106
Lampiran 5 Data INFLASI Sampel Tahun 2016-2018 ...107
Lampiran 6 Data EVA Sampel Tahun 2016-2019 ...108
Lampiran 7 Hasil Statistik Deskriptif ...109
Lampiran 8 Hasil Uji Asumsi Klasik ...110
Lampiran 9 Hasil Uji Regresi Liner Berganda ...114
Lampiran 10 Tabel T ...115
Lampiran 11 Tabel F ...116
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pasar modal di Indonesia telah mengalami pasang surut dari waktu ke
waktu. Jika ditinjau dari historis, sebenarnya pasar modal Indonesia sudah
ada sejak awal abad 20, tepatnya pada era penjajahan Belanda. Sampai saat
ini pasar modal Indonesia telah menjadi salah satu indikator keberhasilan
perekonomian. Pasar modal juga digunakan sebagai sarana alokasi dana
masyarakat dalam menunjang pembangunan dan meningkatkan
perekonomian di Indonesia.
Pasar modal dijadikan sebagai alat investasi para investor. Pasar modal
menghubungkan antara pemilik dana dengan peminjam dana yang mana dana
digunakan sebagai penunjang dalam melakukan usahanya. Pasar modal dapat
mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena pihak investor dapat
memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling optimal
(Sudirman, 2015: 12)
Pertumbuhan ekonomi dan persaingan usaha di Indonesia saat ini
sangat kompetitif, hal ini menjadi masalah besar bagi seorang investor untuk
menanamkan dananya. Investor diharapkan harus jeli dalam menanam
modalnya agar tidak mengalami kerugian. Para investor dituntut untuk
memahami investasi berdasarkan melihat laporan keuangan dari perusahaan
Salah satu bagian terpenting dari investasi adalah bagaimana kita
mengukur risiko dan return. Seorang investor harus memamahi betul apa
definisi dari risiko dan return, agar saat dia terjun dalam investasi mengetahui
risiko apa yang akan investor tanggung dan begitu juga sebaliknya jika
mendapat untung atau laba dari apa yang telah diinvestasikannya.
Selain memahami definisi dari risiko dan return, yang perlu dipahami
dalam investasi yaitu dengan memahami pasar modal. Pemahaman ini
menjadi penting karena isu sentral dalam analisis investasi adalah bagaimana
menilai suatu sekuritas, baik itu saham, obligasi, ataupun sekuritas derivatif
lain. Selain itu juga dengan memahami siapa saja pelaku di pasar modal dan
instrumen-instrumen yang ada.
Gambar 1.1
Rata-rata Return Saham 2016-2018
Sumber : Bursa Efek Indonesia
Dari gambar 1.1 diperlihatkan bagaimana perkembangan return selama
tahun 2016-2018 ternyata return saham mengalami naik turun tidak stabil
dalam pasar modal. Ini disebabkan dengan adanya inflasi dan laporan
Return saham juga dipengaruhi oleh harga saham dalam perusahaan
tersebut. Semakin tinggi harga saham dalam pasar modal maka akan semakin
tinggi pula tingkat pegembaliannya. Hal ini menjadi tolak ukur investor
dalam berinvestasi karena investor sangat tertarik jika return yang dihasilkan
tinggi. Return saham akan dinikmati para investor. Investor yang berinvestasi
dalam saham akan mendapatkan untung saat saham tersebut dijual kembali
dan mendapatkan dividen (pembagian laba) setiap tahun. Namun investor
harus siap mendapatkan risiko jika hal yang sebaliknya terjadi.
Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kerugian yang
akan investor alami atau ketidakpastian return dimasa yang akan datang
(Gumanti, 2011: 51). Setiap kemungkinan bisa terjadi, harga saham setiap
harinya mengalami kenaikan ataupun penurunan yang tidak dapat diprediksi.
Maka investor dalam menanam modal harus dipertimbangkan dari laporan
keuangan jangka panjang maupun jangka pendek.
Hal yang paling ditakutkan oleh investor adalah apabila emiten
bangkrut, itu akan berakibat fatal untuk investor karena akan kehilangan
semua modalnya. Keputusan investasi sangat penting bagi investor. Secara
garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi yang
bersifat fundamental dan informasi teknikal (Arista, 2012). Tolak ukur
seorang investor dalam memilih emiten untuk menanamkan sahamnya adalah
dengan melihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Investor dituntut untuk
Dari sudut investor meramalkan di masa mendatang merupakan hal
yang penting dari analisis laporan keuangan. Analisis dari laporan keuangan
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang
dalam suatu perusahaan. Analisis rasio perusahaan merupakan langkah
pertama dalam analisis keuangan (Sunyoto, 2013: 99).
Kinerja keuangan tercermin dari rasio-rasio keuangan perusahaan yang
akan digunakan sebagai analisis tentang kemungkinan hasil dari investasi
yang dilakukan. Hasil investasi atau return saham yang diperoleh investor
tidak pasti sama satu antara yang lain karena disebabkan oleh adanya
pemahaman yang beda antara investor. Faktor lain yang mempengaruhi
perbedaan return saham yang diterima oleh investor yaitu perbedaan jumlah
modal yang digunakan untuk investasi. Sayangnya yang terjadi di Indonesia
banyak investor yang belum memahami seluk beluk investasi. Sehingga
mereka mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan investasi.
Gambar 1.2
Inflasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016-2018.
Gambar 1.2 memaparkan kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia.
Kenaikan tingkat inflasi akan mempengaruhi penurunan return saham yang
diperoleh di bursa saham (Gumanti, 201l: 58). Begitu juga sebaliknya apabila
inflasi turun maka return saham akan mengalami kenaikan atau merupakan
laba bagi para investor. Maka inflasi yang terjadi di suatu negara
mempengaruhi return saham.
Inflasi yang meningkat terjadi akibat kenaikan biaya akan menyebabkan
harga barang mengalami peningkatan dan penurunan daya beli masyarakat,
menyebabkan keuntungan perusahaan berkurang. Penurunan keuntungan
berarti kinerja menurun, mengakibatkan minat investor terhadap saham
perusahaan menurun yang akan berpengaruh terhadap penurunan harga
saham dan berdampak pada penurunan return investor.
Dapat disimpulkan bahwa return saham dipengaruhi oleh rasio-rasio
keuangan dan inflasi. Hal ini dibuktikan oleh beberapa peneliti yaitu variabel
ROA secara signifikan berpengaruh positif terhadap return saham sedangkan
DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham (Gunadi
dan Kesuma, 2015). Berbeda dengan penelitian dari (Arista, 2012) yang
menyatakan Return On Assets (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap return saham dan debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap return saham.
Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak
konsisten pengaruh variabel terhadap return saham maka penelitian ini
yaitu rasio pada tingkat pengembalian saham, rasio profitabilitas yang
diproksikan dengan Return On Assets (ROA), rasio solvabilitas yang
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), inflasi dan manajemen mutu
diproksikan dengan Economic Value Added (EVA).
Peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai obyek penelitian
karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang tergolong cukup
banyak jumlah perusahaannya dan memiliki pengaruh terhadap perubahan-
perubahan Peneliti ingin menguji kembali pengaruh varibel fundamental
yang terdiri dari profitabilitas (ROA), solvabilitas (DER), inflasi dan
manajemen mutu (EVA) terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan
variabel-variabel yang terdiri dari variabel terikat dan tidak terikat. Variabel
terikatnya adalah return saham dan variabel tak terikatnya Return On Assets
(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), inflasi dan Economic Value Added
(EVA).
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Inflasi, dan Manajemen Mutu terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI tahun 2016-2018”.
1.2 Rumusan Masalah.
Kinerja pasar modal terkait dengan efisiensi perusahaan yang terdaftar
didalamnya. Setiap kebijakan atau prestasi perusahaan berpengaruh terhadap
membentuk harga saham. Seorang pelaku dalam pasar modal harus mampu
menganalisis pergerakan harga saham yang terjadi untuk kemudian dapat
memprediksi return saham yang bersangkutan. Berdasarkan hal-hal yang
telah dikemukakan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
2. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
3. Apakah faktor fundamental inflasi berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
4. Apakah variabel Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
5. Apakah variabel-variabel independen (ROA, DER, inflasi, dan EVA)
secara simultan berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI?
1.3 Tujuan Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini yaitu agar memudahkan para investor dalam
menganalisa pengaruh variabel terhadap return saham perusahaan dan dapat
memprediksi keuntungan yang ingin diperoleh dari investasi sahamnya.
1. Untuk mengetahui pengaruh signifikan positif atau negatif faktor
fundamental Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Untuk mengetahui pengaruh signifikan positif atau negatif faktor
fundamental Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Untuk mengetahui faktor signifikan positif atau negatif inflasi
berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
4. Untuk mengetahui pengaruh signifikan positif atau negatif variabel
Economic Value Added (EVA) terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI.
5. Untuk mengetahui pengaruh signifikan positif atau negatif variabel
independen (ROA, DER, inflasi, dan EVA) secara simultan terhadap
return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
1.4 Manfaat Penelitian.
Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembang
ilmu ekonomi sebagai sumber bacaan atau refrensi yang akan memberikan
informasi mengenai pengaruh (Return On Assets (ROA), Debt to Equity
saham kepada pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai permasalahan return saham dan menambah sumber pustaka yang
telah ada.
2. Manfaat Praktis.
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan
manfaat sebagai berikut :
a. Bagi calon investor.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
calon investor yang akan melakukan investasi di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
b. Bagi Perusahaan.
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
dalam mempertimbangkan variabel-variabel penelitian untuk
meningkatkan Profitabilitas perusahaan dan sebagai bahan
mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja manajemen di
masa yang akan datang.
c. Bagi pihak lain.
Memberikan bahan acuan bagi penelitian lebih lanjut untuk
menyempurnakan hasil penelitian ini.
d. Bagi penulis.
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan dan juga
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi.
Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan
pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi
Manajemen Universitas Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48), sehingga
dapat diuraikan sebagai berikut :
- Bab I : Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian,
manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
- Bab II : Kajian pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian return saham dan indikatornya
pengertian profitabilitas, solvabilitas, inflasi, manajemen mutu dan
indikatornya, selanjutnya menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang
relevan dan hipotesis.
- Bab III : Metodologi penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang
meliputi desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian,
selanjutnya menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode
pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan
data kuantitatif dan tahap pengujian instrumen penelitian.
- Bab IV : Gambaran umum obyek penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang sejarah perusahaan, target, sasaran perusahaan, kinerja keuangan
- Bab V : Hasil penelitian, pada bab ini menjelaskan tentang analisis data meliputi uji statistik deskriptif, uji regresi panel, uji asumsi klasik, dan uji
hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data dan pembahasan.
- Bab VI : Penutupan, pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan investasi.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.
Investasi merupakan sarana investor untuk mendapatkan keuntungan
dari hasil menanamkan modalnya. Landasan teori dari penelitian ini yaitu
sebagai berikut:
2.1.1 Pengertian Return Saham.
Apabila invetasi diartikan sebagai pemilikan (pembelian) suatu
aset, maka tingkat pengembalian investasi diartikan sebagai Rate of
Return. (Gumanti, 2011: 53). Return saham merupakan hasil yang
diperoleh dari investasi. Investor selalu mengharapkan return yang
tinggi dari hasil investasinya. Penerimaan tunai dapat berupa hasil
penjualan dari investasi, sedangkan keuntungan modal (capital gain)
adalah keuntungan yang diperoleh karena suatu investasi yang
merupakan selisih antara harga jual dan harga beli. Jika investasi yang
dilakukan mengalami kerugian maka hal itu disebut dengan kerugian
modal (capital loss).
Investasi yang dilakukan para investor diasumsikan selalu
didasarkan pada pertimbangan yang rasional sehingga berbagai jenis
informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan investasi. Secara
garis besar informasi yang diperlukan investor terdiri dari informasi
pendekatan informasi tersebut diharapkan investor yang melakukan
investasi mendapatkan keuntungan yang signifikan ataupun dapat
menghindari kerugian yang harus ditanggung. Christian, et. al
(2008:17-25) menyatakan bahwa “Fundamental analysis uses intrinsic
values discovered from financial statements as benchmarks against which security prices are measured, there by identifiying overpriced and underpriced stocks”. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa
dalam analisa faktor fundamental dilihat dari laporan keuangan suatu
perusahaan untuk mengestimasi harga saham tertinggi dan terendah.
Laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur investor
sebelum melakukan investasi. Investor dituntut untuk memiliki
pemahaman yang baik terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
return saham. Analisis fundamental di tingkat perusahaan meliputi
analisis pada variabel-variabel dasar keuangan untuk mengestimasi nilai
intrinsik perusahaan.
Faktor fundamental memberikan gambaran yang jelas dan bersifat
analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dalam mengelola
perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Harga saham yang
meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau
prestasi manajemen dalam mengelola usahanya sangatlah baik.
Peningkatan prestasi manajemen dapat dicapai bila penggunaan modal
dengan menggunakan keseluruhan modal perusahaan yang
diinvestasikan dalam aktiva untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
2.1.2 Pengertian ROA (Return On Assets).
ROA adalah rasio digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas
investasi (Mardiyanto, 2015: 196). Setiap perusahaan berusaha agar
nilai dari ROA mereka tinggi. Semakin tinggi nilai dari ROA, semakin
tinggi pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan tersebut
dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan
aset. Hal ini meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor untuk
membeli saham perusahaan tersebut serta berdampak pada harga saham
yang semakin meningkat dan diikuti dengan pengembalian return
saham yang tinggi.
2.1.3 Pengertian DER (Debt to Equity Rasio).
Debt to equity ratio (DER) adalah rasio utang yang diukur dari
perbandingan utang dengan ekuitas (modal sendiri). Tingkat Debt to
equity ratio (DER) yang aman biasanya kurang dari 50 persen. Semakin
kecil debt to equity ratio semakin baik bagi perusahaan atau semakin
aman utang yang harus diantisipasi dengan modal sendiri. DER
menggambarkan mengenai struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tidak terbayarkan suatu
Semakin besar DER menandakan struktur permodalan lebih
banyak memanfaatkan hutang-hutang terhadap ekuitas sehingga
mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi (Natarsyah, 2012).
Semakin tinggi nilai DER menunjukkan semakin tinggi risiko yang
harus ditanggung perusahaan dengan menggunakan modal sendiri
apabila perusahaan mengalami kerugian. Semakin rendah nilai dari
DER maka lebih baik atau semakin aman kewajiban yang harus
dipenuhi oleh modal sendiri. Investor akan lebih tertarik apabila suatu
perusahaan memiliki nilai DER yang kecil, sehingga berdampak pada
harga saham yang akan meningkat.
2.1.4 Pengertian Inflasi.
Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat
umum dan terus-menerus. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu
tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang
kedua adalah desakan (tekanan) produksi atau distribusi (kurangnya
produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya
distribusi).
Sementara itu Bank Indonesia memberikan pengertian Inflasi
yaitu meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Kenaikan dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi
kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga)
pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi
Menurut Bank Indonesia mengemukakan bahwa Indikator yang
sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga
Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukan
pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat.
2.1.5 Pengertian EVA (Economic Value Added).
Economic Value Added (EVA) adalah laba operasi setelah pajak
dikurangi total biaya modal tahunan (Hansen, 2009). Economic Value
Added (EVA) dari sudut komersial adalah merupakan alat pengukur
kinerja yang paling sukses digunakan oleh para konsultan perusahaan.
Economic Value Added (EVA) mengukur kinerja keuangan perusahaan
dan merupakan alat ukur bisnis yang powerful, jika digunakan dengan
benar untuk memperbaiki kinerja perusahaan maka akan menghasilkan
return yang lebih besar bagi shareholders.
Economic Value Added (EVA) disebut juga dengan nilai tambah
diartikan sebagai suatu konsep yang dilandasi oleh pemikiran bahwa
dalam pengukuran laba operasi perusahaan harus dengan adil
mempertimbangkan harapan-harapan setiap penyedia dana (kreditur dan
pemegang saham). Derajat keadilannya dinyatakan dengan ukuran
tertimbang dan struktur modal yang ada. EVA merupakan perangkat
finansial untuk mengukur keuntungan nyata perusahaan.
Setiap perusahaan menginginkan nilai Economic Value Added
tingkat pengembalian modal. Ada beberapa cara untuk meningkatkan
nilai Economic Value Added (EVA) perusahaan yaitu :
1. Meningkatkan keuntungan (profit) tanpa menambah modal.
2. Mengurangi pemakaian modal.
3. Melakukan investasi pada proyek-proyek dengan tingkat
pengembalian tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu.
Penelitian terdahulu merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang
memberikan informasi terkait dengan metode penelitian, hasil, pembahasan
yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang
dilakukan, penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rafrini Amyulianthy dan Elsa K.Ritonga, dalam artikel The Effect Of
Economic Value Added And Earning Per Share To Stocks Return (Panel Data Approachment) terbit di International Journal of Business and Management Invention, Volume 5 Issue 2, 2016 menghasilkan
kesimpulan bahwa Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif
signifikan terhadap return saham. Hasil ini mengindikasikan EVA sangat
penting terhadap return saham dalam mengambil keputusan untuk
berinvestasi.
2. Gd Gilang Gunadi dan Ketut Wijaya Kesuma, dalam artikel Pengaruh
ROA, DER, EPS Terhadap Return Saham Perusahaan Food And
2015 menghasilkan kesimpulan bahwa membuktikan variabel ROA
secara signifikan berpengaruh positif terhadap Return Saham pada
perusahaan food and beverage di BEI, sedangkan DER tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham food and beverage di
BEI. Hasil ini mengindikasikan investor dalam melakukan keputusan
investasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang memiliki pengaruh
terhadap return saham seperti profitabilitas, penggunaan hutang dan laba
per lembar saham dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan
investasi.
3. Ayu Nurhayani Aisah dan Kastawan Mandala, dalam artikel Pengaruh
Return On Equity, Earning Per Share, Firm Size dan Operating Cash
Flow Terhadap Return Saham terbit di Jurnal Manajemen : Volume 5,
Nomor 11, Tahun 2016 menghasilkan kesimpulan bahwa Return on
equity tidak berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Indeks
Kompas 100 periode 2011–2015. Earning per share berpengaruh negatif
signifikan terhadap return saham pada perusahaan Indeks Kompas 100
periode 2011–2015. Firm size tidak berpengaruh terhadap return saham
pada perusahaan Indeks Kompas 100 periode 2011 – 2015. Operating
cash flow berpengaruh positif signifikan terhadap return saham pada
perusahaan Indeks Kompas 100 periode 2011 – 2015. Hasil ini
mengindikasikan investor dapat melihat nilai operating cash flow yang
earning per share yang terbukti memiliki pengaruh negatif signifikan
terhadap return saham dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
4. Desy Arista, dalam artikel Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Return Saham pada Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan :
Volume 3, Nomor 1, Tahun 2012 menghasilkan kesimpulan bahwa return
on assets (ROA) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return
saham, debt to equity ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap return saham, earnings per share (EPS) tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham, dan price to book value (PBV)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Hasil ini
mengindikasikan bahwa peningkatan debt to equity ratio (DER)
berdampak pada penurunan return saham disebabkan investor masih
menganggap perusahaan aman apabila komposisi hutang terhadap modal
sendiri pada batas wajar. Price to book value (PBV) menunjukkan
semakin tinggi keuntungan yang diperoleh investor atau dengan kata lain
peningkatan price to book value ini menunjukkan bahwa kinerja saham
perusahaan adalah baik. Sehingga dapat mempengaruhi investor untuk
melakukan investasi melalui pembelian saham pada perusahaan.
5. Bambang Sudiyatno dan Toto Suharmanto, dalam artikel Kinerja
Konvensional, Economic Value Added, dan Return Saham terbit di
Jurnal Dinamika Manajemen : Volume 2, Nomor 2, Tahun 2011
a. Return On Asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham pada level signifikansi kurang dari 1 persen. Dengan
demikian, maka semakin besar Return On Asset (ROA), maka
semakin tinggi return saham.
b. Return On Equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
return saham pada level signifikansi kurang dari 10 persen. Dengan
demikian, maka semakin besar Return On Equity (ROE), maka
semakin tinggi return saham.
c. Residual Income (RI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
return saham pada level signifikansi 1 persen. Dengan demikian, maka
semakin besar Residual Income, maka semakin tinggi return saham.
d. Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap return saham. Dengan demikian, maka pergerakan
atau perubahan Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh
terhadap pergerakan atau perubahan return saham.
Hasil ini mengindikasikan bahwa Return On Asset (ROA) dan
Residual Income (RI) direspon sebagai signal positif oleh investor
sebagai dasar yang digunakan dalam keputusan investasi mereka. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan return saham investor dapat
melakukannya pada investasi terhadap perusahaanperusahaan makanan
dan minuman yang menghasilkan Return On Asset (ROA) dan Residual
6. Raden Tinneke dalam tesisnya Analisis Pengaruh Economic Value
Added (EVA) Dan Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan Lainnya
Terhadap Return Saham tahun 2007 menghasilkan kesimpulan bahwa
PER berpengaruh negatif secara signifikan terhadap return saham, PBV
berpengaruh positif secara signifikan terhadap return saham, EVA
berpengaruh positif terhadap return saham tetapi tidak signifikan, dan
DER berpengaruh positif terhadap return saham tetapi tidak signifikan.
7. Ellen Rusliati dan Syarah Nurul Fathoni, dalam artikel Inflasi, Suku
Bunga Deposito, dan Return Pasar Terhadap Return Saham dalam Jurnal
Bisnis dan Akuntansi : Volume 1, Nomor 2, Tahun 2011 menghasilkan
Inflasi secara parsial berpengaruh negatif terhadap return saham.
2.3 Hipotesis.
Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan judul “Pengaruh Profitabilitas,
Solvabilitas, Inflasi, dan Manajemen Mutu terhadap Return Saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2016-2018” ditetapkan
sebagai berikut :
2.3.1 H1: Return on Assets (ROA) berpengaruh positif terhadap return saham.
Salah satu jenis rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
keuntungan atau profitabilitas suatu perusahaan adalah Return on
Assets (ROA). Rasio ini mengukur kemampuan mengasilkan laba dari
Gunadi dan Kesuma (2015), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
Return On Assets (ROA) memiliki hubungan positif terhadap return
saham. Hasil penelitian yang sama dilakukan oleh Sudiyatno dan
Suharmanto (2011) menemukan bahwa ROA memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti semakin
tinggi Return On Assets (ROA) suatu perusahaan, maka semakin
tinggi pula return saham yang dihasilkan.
2.3.2 H2: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap return saham
DER menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban yang ditunjukkan pada berapa bagian dari modal sendiri
yang digunakan untuk membayar hutang. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Arista (2012), hasil penelitiannya menunjukkan Debt
to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return saham. Berbeda dengan Tinneke (2007), hasil penelitiannya
menunjukkan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh positif
terhadap return saham tetapi tidak signifikan.
2.3.3 H3: Inflasi berpengaruh positif terhadap return saham.
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara
dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa
secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena
tidak seimbangnya arus uang dan barang. Tingkat inflasi
uang sebagai refleksi tingkat harga umum tidak stabil. Tingkat inflasi
yang tinggi biasanya dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang tidak
stabil, yaitu mengalami permintaan atas produk yang melebihi
kapasitas penawarannya, sehingga harga mengalami kenaikan. Inflasi
yang terjadi di suatu negara akan mempengaruhi return saham
(Gitman, 2008). Berdasarkan uraian tersebut hasil penelitian yang
dilakukan oleh (Rusliatu, 2011) menyatakan bahwa inflasi secara
parsial berpengaruh negatif terhadap return saham.
2.3.4 H4: Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif terhadap return saham
Bila perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembaliaan
yang lebih besar dari biaya modalnya, hal ini menandakan bahwa
perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal, oleh
karena itu hal ini menarik minat investor dan atau calon investor untuk
menanamkan dananya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tinneke
(2007), Sudiyatno dan Suharmanto (2011) hasil penelitiannya
menunjukkan Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif
terhadap return saham tetapi tidak signifikan. Hal lain yang dilakukan
oleh Amyulianthy dan Ritonga (2016) yang menemukan bahwa
terdapat hubungan positif dengan return saham maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara EVA dan return
maka harga saham akan mengalami kenaikan yang pada akhirnya
memberikan return saham yang tinggi.
2.3.5 H5: Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Inflasi, dan Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif terhadap return saham
Menguji apakah Return on Assets (ROA), H2: Debt to Equity
Ratio (DER), Inflasi, dan Economic Value Added (EVA) secara
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian.
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif
dengan pendekatan asosiatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang
besifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan (Sugiyono, 2017: 8).
Pendekatan asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh Profitabilitas (ROA),
Solvabilitas (DER), Inflasi dan Manajemen Mutu (EVA) terhadap Return
Saham.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Universitas Pelita Bangsa yang
beralamat di Jalan Inspeksi Kalimalang No. 9, Cibatu, Kecamatan Cikarang
Pusat, Kabupaten Bekasi dan di kediaman penulis yang beralamat di Kp.
Kandang Roda RT 02 RW 04, Desa Serang, Cikarang Selatan, Bekasi. Waktu
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Uraian Kegiatan Periode Bulan Maret s.d. September 2019
Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 Observasi
2 Menyusun Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Ujian Proposal Skripsi
5 Menyusun Skripsi 6 Bimbingan Skripsi 7 Pengolahan Data 8 Pengesahan Penelitian 9 Ujian Skripsi Sumber : Peneliti 3.3 Kerangka Konsep.
Kerangka konsep merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat
digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah.
3.3.1 Desain Penelitian.
Desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 = X1 Y : Gd Gilang Gunadi dan Ketut Wijaya Kesuma, Jurnal
Manajemen : Volume 4, Nomor 6 (2015)
Bambang Sudiyatno dan Toto Suharmanto, Jurnal
Dinamika Manajemen : Volume 2, Nomor 2 (2011)
H2 = X2 Y : Desy Arista, Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi
Terapan : Volume 3, Nomor 1 (2012)
H3 = X3 Y : Ellen Rusliati dan Syarah Nurul Fathoni, Jurnal Bisnis
H4 = X4 Y : Rafrini Amyulianthy dan Elsa K.Ritonga,
International Journal of Business and Management Invention, Volume 5 Issue 2 (2016)
Bambang Sudiyatno dan Toto Suharmanto, Jurnal Dinamika
Manajemen : Volume 2, Nomor 2 (2011)
Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber : data diolah penulis X5 ROA X1 DER X2 INFLASI X3
RETURN
SAHAM
Y
Gunadi dan Kesuma(2015)
Arista (2011)
EVA X4 Rusliati dan Fathoni
(2011)
Amyulianthy dan Ritonga (2016) Jogiyanto (2013) H1 H2 H3 H4 H5
3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian.
Adapun definisi operasional variable dalam penelitian ini akan
dijelaskan pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Uraian Variabel Instrumen Penjelasan Atas Instrumen Variabel Rasio Profitabilitas X1 = Return On Assets (James Van
Horne dan John M. Wachowicz, 1997)
ROA digunakan untuk
menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. (Kasmir,
2016). Dengan cara
membandingkan laba bersih setelah pajak dibagi total aktiva. Rasio Solvabilitas X2 = Debt to Equity Ratio (Horne dan Wachowicz, 2005 dalam Martono, 2009)
DER digunakan untuk
menilai hutang dengan ekuitas. (Kasmir, 2016). Rasio yang digunakan untuk mengukur total hutang yang diukur dari perbandingan total hutang dengan ekuitas pemegang saham.
Inflasi
X3 = Indeks
Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang
Harga Konsumen (M. Natsir, 2014) Keterangan : INF = Inflasi IHK = Indeks Harga Konsumen n = periode
dan jasa secara umum dan terus menerus. Manajemen Mutu X4 = Economic Value Added (Ritonga, 2016:9) Langkah-langkah dalam menentukan ukuran EVA adalah : 1. Menghitu ng/menaks ir biaya hutang (cost of debt) EVA = NOPAT – (WACC X Invested Capital)
Economic Value Added
(EVA) merupakan ukuran Kinerja Keuangan yang perhitungkan kepentingan pemilik modal. Economic Value Added (EVA) adalah pengukuran nilai tambah
perusahaan dengan
mengurangi beban biaya modal yang timbul dari
investasi yang telah
dilakukan.
NOPAT =
Net Operating Profit after Tax Kd = Ki = Kd (1-t) Ke =Rf + βi (Rm - Rf) Keterangan : Ke = Tingkat keuntungan
2. Menaksir biaya modal saham (cost of equity) 3. Menghitu ng struktur permodala n (dari neraca) yang diharapkan dari saham i Rf = Tingkat investasi bebas resiko Rm = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari portfolio pasar (market return) Ri = Tingkat perubahan return tahunan saham perusahaan βi = Resiko (koefisien Beta) saham i
Laba usaha setelah dikurangi pajak tetapi belum dikurangi biaya bunga.
WACC =
Biaya rata-rata tertimbang
Invested Capital =
Seluruh sumber pembiayaan
yang digunakan oleh
perusahaan untuk
menghasilkan profit dalam penelitian ini invested
4. Menghitu ng biaya modal tertimbang (weighted averaged cost of capital– WACC) 5. Menghitu ng EVA (Economi c Value Added). (Bachruddin, 2002)
Capital terdiri dari Long Term Liabilities dan Equitas.
( ) ( ) Dimana: E = Proporsi Modal sendiri F = Proporsi hutang Ke = Biaya modal sendiri (%) Ki = Biaya hutang (%) EVA = NOPAT – (WACC X Invested Capital)
Y = Return Saham (Jogiyanto, 2013) R = Capital Gain (Loss) + yield Keterangan: R = Return Saham Pt = Harga saham sekarang Pt-1= Harga saham periode sebelumnya
Return saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi saham.
Capital gain/loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode tertentu.
Sumber : Beberapa sumber yang diolah peneliti
3.4 Populasi dan Sampel.
Populasi perusahaan yang diambil dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada periode tahun 2016-2018. Dan sampel yang diambil sesuai dengan
kriteria dalam penelitian ini dan mencantumkan laporan keuangan
perusahaan.
3.4.1 Populasi.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
kesimpulannya (Sugiyono, 2017: 80). Populasi dalam
perusahaan-perusahaan ini adalah perusahan-perusahan Manufaktur yang tercatat
dalam Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 yang berjumlah 131
perusahaan.
3.4.2 Sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2017: 81). Pengambilan sampel
dalam penelitian ini akan menggunakan teknik purposive sampling
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2017: 85).Berikut adalah daftar sampel ada 21 perusahaan
manufaktur dalam penelitian ini:
Tabel 3.3
Daftar Sampel Perusahaan
NO. Kode Saham Nama Perusahaan
1 ALDO PT. Alkindo Naratama Tbk.
2 ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk.
3 ASII PT. Astra Internasional Tbk.
4 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.
5 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk.
6 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
7 EKAD PT. Ekadharma Internasional Tbk.
8 GGRM PT. Gudang Garam Tbk.
9 IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk.
10 INAI PT. Indal Aluminium Industry Tbk.
11 INCI PT. Intanwijaya Internasional Tbk.
13 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
14 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.
15 MYOR PT. Mayora Indah Tbk.
16 SMGR PT. Semen Indonesia Tbk.
17 TBMS PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk.
18 TKIM PT. Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
19 TRST PT. Trias Sentosa Tbk.
20 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industri Company Tbk.
21 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: Bursa Efek Indonesia dan diolah oleh peneliti
3.5 Teknik Pengambilan Sampel.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pendekatan
nonprobability sampling dengan teknik penentuan sampel menggunakan
purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini, pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling yang membatasi objek penelitian
pada kriteria-kriteria tertentu.
Berikut kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini:
1. Perusahaan manufaktur yang sudah dan masih tercatat di BEI pada
periode tahun 2016 hingga tahun 2018.
2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar mempublikasikan laporan
keuangan perusahaan dan tidak mengalami delisting selama periode
tahun 2016 hingga tahun 2018.
3. Mencantumkan ROA dan DER yang stabil pada laporan keuangan yang
4. Perusahaan yang memiliki EVA pada laporan keuangan yang diterbitkan
pada periode tahun 2016 hingga tahun 2018.
Tabel 3.4
Kriteria Sampel Penelitian
No. Kriteria Sampel Jumlah
1 Perusahaan manuifaktur yang terdaftar di BEI
berturut-turut dari tahun 2016-2018 131
2 Perusahaan manufaktur yang mengalami delisting
pada tahun 2016-2018. 11
3 Perusahaan yang tidak stabil ROA dan DER pada
tahun 2016-2018. 80
4 Perusahaan yang tidak memiliki EVA pada laporan
keuangan tahun 2016-2018 19
Jumlah sampel penelitian 21
Sumber: Bursa Efek Indonesia dan diolah oleh peneliti
3.6 Metode Pengumpulan Data.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data yang bersumber dari
benda-benda tertulis. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan berupa
laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang diperoleh dari
www.idx.co.id, www.bi.go.id dan situs resmi dari perusahaan
masing-masing.
2. Data sekunder yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan oleh
peneliti seperti catatan perusahaan, analisis industri yang telah dipublikasi
3. Studi Kepustakaan yaitu dengan mengkaji berbagai literatur pustaka,
dengan cara mengumpulkan artikel- artikel, teori yang relevan, dan
literatur lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
3.7 Metode Analisis Data.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.7.1 Statistik Deskriptif.
Menurut Imam Ghozali (2015) statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata
(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Dalam penelitian ini
variabel yang digambarkan nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) nya adalah Return Saham, ROA (Return On
Assets), DER (Debt to Equity Ratio), Inflasi dan EVA (Economic
Value Added).
3.7.2 Analisis Regresi Berganda.
Model analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen adalah model regresi
berganda. Model ini dipilih karena penelitian ini dirancang untuk
meneliti variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel
terikat dengan menggunakan data cross section. Pengujian akan
Y = a + b1 ROA + b2 DER + b3 Inflasi + b4 EVA + e
Keterangan :
Y = Return Saham
a = Konstanta
b1 b2 b3 b4 = Koefisien regresi dari variabel bebas
ROA = Return On Assets
DER = Debt to Equity Ratio
EVA = Economic Value Added
e = Faktor Pengganggu dari luar model (error)
3.7.3 Uji Asumsi Klasik.
Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi data panel.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian
perlu dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi Uji Normalitas,
Uji Multikolinieritas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.
A. Uji Normalitas.
Pengujian normalitas data adalah pengujian tentang
kenormalan distribusi data. Uji normalitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi memiliki distribusi normal. Uji normalitas diuji
dengan menggunakan uji kolmogorov Smirnov dengan membuat
hipotesis.
Hipotes yang digunakan adalah:
H0 : Data residual berdistribusi normal
Data ini lolos uji masalah apabila nilai Asymp.Sig (2-tailed)
variabel residual berada diatas 0,05. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig
(2-tailed) variabel residual berada dibawah 0,05, maka data tersebut
mengalami normalitas.
B. Uji Multikolinieritas.
Uji Multikolinearitas yang bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2013:110). Jika variabel
independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal.
Multikolinieritas dapat dilihat dengan Variance inlation factor
(VIF) bila nilai VIF <10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak ada
gejala Multikolinieritas.
C. Uji Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain sama maka disebut
homokedastisitas. Dan jika varians berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali,
dilakukan dengan Uji Glejser yakni meregresikan nilai mutlaknya.
Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut :
H0 : β1 = 0 {tidak ada masalah heteroskedastisitas}
H1 : β1 ≠ 0 {ada masalah heteroskedastisitas}
Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan
uji Glejser adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai probability > 0,05 maka H0 ditolak, artinya ada
masalah heteroskedastisitas.
b. Jika nilai probability < 0,05 maka H0 diterima, artinya tidak ada
masalah heteroskedastisitas.
D. Uji Autokorelasi.
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara faktor penganggu yang satu dengan lainnya (non
autokorelation). Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dapat
digunakan tes Durbin Watson. Cara yang digunakan untuk
mendiagnosis adanya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson
(DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah:
a. Bila DW terletak antara batas atas (Upper bound / du) dan 4-du,
maka tidak ada autokorelasi.
b. Bila DW lebih rendah dari pada batas bawah (Lower bound / dl)
maka ada autokorelasi positif.
c. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl), maka ada autokorelasi
d. Bila niali DW terletak antara (4-du) dan diantara (dl-du) maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan.
3.7.4
Uji Hipotesis.Untuk memperoleh jawaban dari rumusan masalah dan hipotesis
penelitian yang telah diungkapkan, maka dibutuhkan pengujian
hipotesis yang sesuai terkait hipotesis yang telah dirumuskan. Pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis secara
parsial (Uji t) dan secara simultan (Uji F). Adapun penjelasan dari
masing-masing pengujian adalah sebagai berikut:
A. Uji T.
Uji t-test digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial
guna menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen. Uji t-test adalah pengujian
koefisien regresi masingmasing variabel independen terhadap
variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan uji dua arah dengan hipotesis:
H0 : β1=0 artinya tidak ada pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependen.
Ha : β1<0 atau β1>0 artinya ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
1. H0 diterima dan Ha ditolak apabila thitung < ttabel , artinya
varibel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhapap
variabel dependen.
2. H0 ditolak dan Ha diterima apabila t hitung > t tabel , artinya
varibel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen.
Alternatif lain untuk melihat pengaruh secara parsial adalah
dengan melihat nilai signifikansinya, apabila nilai signifikansi yang
terbentuk dibawah 5% maka terdapat pengaruh yang signifikan
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
Sebaliknya bila signifikansi yang terbentuk diatas 5% maka tidak
terdapat pengaruh yang signifikan variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen.
B. Uji F.
Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan
yang bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel
independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah pengujian
hipotesis dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut :
1. Membuat Formula Uji Hipotesis.
H0 : β1 = β2 = β3 = 0, tidak terdapat pengaruh
2.
Menentukan Tingkat Signifikansi.Penelitian ini menggunakan tingkat signifikan α = 0,05
artinya kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan
mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kemelesetan 5%.
3. Penetapan Uji F-test.
Pengujian regresi secara simultan dimaksudkan apakah
variabel bebas secara menyeluruh memberikan pengaruh nyata
terhadap variabel terikat. Uji hipotesis yang digunakan adalah
uji Fhitung . Fhitung.
4. Kriteria Pengambilan Keputusan.
Hasil t-hitung dibandingkan dengan t-tabel, dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
H0 diterima dan H1 ditolak, jika F hitung < F tabel dan nilai Sig
> 0.05
H0 ditolak dan H1 diterima, jika F hitung > F tabel dan nilai Sig
< 0.05
5.
Penarikan Kesimpulan.Apabila H0 diterima, maka disimpulkan bahwa suatu
pengaruh adalah tidak signifikan, artinya tidak ada pengaruh
secara bersama-sama antara variabel independen terhadap
variabel dependen, sedangkan apabila H0 ditolak, menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel bebas
C. Koefisien Determinasi (R2).
Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu
(0 ≤ R2 ≤ 1). Hal ini berarti bila R2
= 0 menunjukkan tidak adanya
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen,
bila adjusted R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin
kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
dan bila adjusted R2 semakin kecil bahkan mendekati nol, maka
dapat dikatakan semakin kecil pula pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Rumus koefisien determinasi adalah
sebagai berikut:
= 2 𝑋 100% Keterangan:
= Besar atau jumlah koefisien determinasi
2
= Nilai koefisien korelasi
Sedangkan kriteria dalam melakukan analisis koefisien
determinasi adalah sebagai berikut:
a. Jika Kd mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen lemah, dan
b. Jika Kd mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel
44
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Obyek Penelitian.
Obyek pada penelitian ini adalah Rasio Profitabilitas yang diukur
dengan ROA (Return On Assets), Rasio Solvabilitas yang diukur dengan
DER (Debt to Equity Ratio), Inflasi dan Manajemen mutu yang diukur
dengan EVA (Economic Value Added) terhadap Return Saham pada
perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
tahun 2016-2018.
4.2 Sejarah Singkat Pasar Modal atau Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek (pasar modal) telah ada di Indonesia sejak dari zaman
penjajahan Belanda. Pasar modal di Indonesia pun pernah mengalami pasang
naik di masa ini. Dalam perkembangannya, pasar modal di Indonesia pun
mengalami pasang surut, sejalan dengan perkembangan sejarah bangsa
Indonesia sendiri. Karena itu untuk membahasnya, seperti sejarah Indonesia
yang dibagi menjadi 4 zaman, maka inilah sejarah pasar modal di 4 zaman
tersebut:
1. Era Penjajahan.
Bursa efek pertama didirikan di Batavia. Pada masa itu, Belanda
mendirikan usaha perkebunan secara masif, dan membutuhkan modal