Renstra Dinas Perhubungan

(1)

Renstra Dishub Kab. Kerinci Tahun 2017-2019

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi di Indonesia, telah di undangkan

Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat

dan Daerah. Pada hakekatnya perubahan mendasar dikeluarkannya peraturan

perundang-undangan tersebut mengandung tiga paradigma baru dalam

penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia yaitu demokratisasi, pemberdayaan

daerah dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan berimplikasi

terhadap semakin luasnya kewenangan Pemerintah Daerah.

Dalam persfektif jangka panjang ketiga paradigma tersebut diharapkan

menjadi landasan untuk mewujudkan suatu pemerintah Daerah yang bercirikan

“Good Governance“ yang lebih kompetitif, terbuka, demokratis dengan aparatur

Negara yang Bersih, serta tanggung jawab dan propesional dalam masing- masing

bidangnya, sehingga mempercepat proses tercapainya masyarakat yang lebih

beradab (Civilized Society) sebagai bagian integral dan sistem dan proses

pembangunan daerah.

Sejalan dengan pernyataan tersebut, untuk mampu mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat dimaksud diperlukan dukungan aparatur yang memiliki

profesional, adaftif responsif, tanggap dan aspiratif serta pembiayaan yang

memadai,peralatan/sarana yang lengkap dengan organisasi dan manajemen yang

kondusif di tingkat daerah.

Otonomi Daerah yang menitik beratkan pada urusan rumah tangga akan

diurus masing-masing Daerah, Renstra sebagai perwujudan Kegiatan-kegiatan

(2)

Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci merupakan salah satu dari bagian

Pemerintahan Kabupaten Kerinci yang telah melaksanakan Tugas dan Fungsi untuk

mendukung program Permerintah Daerah sesuai dengan Tupoksi yang di jalani oleh

Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci.

Demikian Kata Pengantar ini kami buat, kami menyadari dalam pembuatan

Renstra ini mungkin belum sempurna maka kami menerima kritik dan saran untuk

kemajuan di masa mendatang.

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KERINCI

Drs. JULIZARMAN Pembina /IV.a

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kabupaten

Kerinci 2017-2019 sebagai Rencana Kinerja Organisasi Perangkat Daerah

disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan

Kabupaten Kerinci.

Dokumen Renstra ini dihasilkan melalui suatu proses yang berorentasi

pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2019 secara sistematis

dan berkesenambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan

kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses tersebut telah

menghasilkan urai Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci

yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, arah kebijakan dan strategis serta

program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai tahun 2019.

Dokumen Renstra ini merupakan implemtasi rencana pembangunan

jangka menengah Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci yang dalam

pelaksanaannya akan dijabarkan dan menjadi Renja Dinas Perhubungan

Kabupaten Kerinci yang akan disusun setiap tahun sebagai Rencana

Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya

sebagai Kinerja (RKT) Dinas Perhubungan, Kabupaten Kerinci.

Berkaitan dengan Penerapan Sistem Akuntibilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang merupakan instrument pertanggung jawaban, Renstra ini

merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat yang diembankan pada

Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci sebagai mana ketentuan Peraturan

Daerah Kabupaten Kerinci sesuai dengan Keputusan Bupati Kerinci Nomor 51

Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

(4)

1.2. Dasar Hukum Penyusunan.

Dasar hukum yang dijadikan landasan dalam penyusunan dokumen Renstra

Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019, adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat Nomor 21 Tahun 1957 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam

Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah sebagai

Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Perhubungan Darat

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan

(5)

8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 81, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);

11. Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia Nomor 4598);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4815);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20,

(6)

17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor2l,

18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21,

19. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan

Keuangan Daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci

Tahun 2007 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci Nomor

8), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang

Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan daerah Kabupaten Kerinci (Lembaran

Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2008 Nomor 6);

23. Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kerinci Tahun 2005-2025 (Lembaran

(7)

24. Peraturan Daerah Nomor 24 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Kerinci Tahun 2012-2032 (Lembaran Daerah Kabupaten Kerinci

Tahun 2012 Nomor 24);

1.3. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci Tahun

2017-2019 dimaksud agar Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci mampu

menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, regional, nasional dan global

sehingga disamping tetap berada dalam tatanan dan mampu eksis dan

berkembang dalam rangka meningkatkan kinerja propfesionalnya.

Adapun Tujuan Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci tahun

2017-2019 adalah untuk :

1. Menjabarkan arahan RPJMD Kab. Kerinci Tahun 2017-2019

2. Menjabarkan Visi dan Misi Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci

3. Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah atau kerja rencana kinerja tahunan.

4. Menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan, penguatan komitmen

yang berorentasi ada masa depan, adapun terhadap perubahan lingkungan

strategis, peningkatan komunikasi vertical dan horisantal peningkatan

produktivitas dan menjamin efektivitas penggunaan sumber daya

organisasi.

1.4. Sistematika dokumen Renstra.

Dokumen Renstra Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci Tahun 2017-2019

disusun dengan sistematika sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan.

1.1. Latar Belakang;

1.2. Dasar Hukum Penulisan; 1.3. Maksud dan Tujuan.

(8)

Bab II Gambaran Umum

2.1. Aspek Pelayanan Umum.

2.1.1. Bidang Urusan Wajib; 2.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Bab III Analisis Isu-Isu Strategis

3.1. Permasalahan Pembangunan; dan 3.1.1 Urusan Perhubungan

3.2. Isu-isu Strategis

3.2.1 Urusan Perhubungan

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategi dan Kebijakan

4.1. Visi; 4.2. Misi; 4.3. Tujuan; 4.4. Sasaran 4.5. Strategi 4.6 Kebijakan

4.6.1. Kebijakan Umum 4.6.2. Arah Kebijakan

Bab V Kebijakan Umum dan Program Pembangunan.

5.1. Kebijakan Umum; dan

5.2. Program Pembangunan daerah. .

Bab VI Penetapan Indikator Kinerja Daerah

(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. ASPEK PELAYANAN UMUM.

2.2.1. Bidang Urusan Wajib Perhubungan.

Urusan perhubungan merupakan salah satu urusan yang sangat

strategis dan penting dalam mendorong percepatan pembangunan daerah

di Kabupaten Kerinci. Demikian strategisnya bidang ini, maka selama kurun

waktu 5 (lima) tahun yang lalu Pemerintah Kabupaten Kerinci terus

membangun dan meningkatkan kualitas dan kuantitas jenis moda

transportasi baik transportasi di perkotaan maupun diperdesaan dalam

usaha mendorong lancarnya arus transportasi orang/barang/jasa yang

lebih efektif dan efesien.

Adapun bidang yang terus dibangun dan ditingkatkan dalam rangka

memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, dunia usaha dan antisipasi

semakin meningkat jumlah kendaraan, yang mau tidak mau akan memberi

dampak pada Kenyamanan dan keamanan masyarakat di Kabupaten

Kerinci, antara lain meliputi (i) Jumlah Jaringan Trayek Angkutan; (ii)

Jumlah Uji Kir Angkutan Orang/Barang; (iii) Lama Pengujian Kelayakan

Angkutan Orang dan Barang (KIR); (iv) Jumlah Fasilitas perlengkapan

(10)

Data tentang pelaksanaan urusan perhubungan dalam kurun waktu

tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, dapat dilihat sebagaimana data

yang terdapat dalam tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1

Data Pelaksanaan Urusan Perhubungan di Kab. Kerinci Tahun 2014-2016

No Uraian Tahun

2014 2015 2016

1 Jumlah Jaringan Trayek Angkutan 6 tryk 6 tryk 6 tryk 2 Jumlah Uji Kir Angkutan Orang/Barang 1180 unit 1096 unit 1081 unit

3 Jumlah Lokasi Parkir 8 Titik 8 Titik 8 Titik

4 Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) 1 hr 1 hr 1 hr 5 Jumlah Fasilitas Perlengkapan Jalan 240 unit 139 unit 2 unit

6 Jumlah Pemasangan PJU 0% 0% 15%

Sumber data : Dinas Perhubungan Kab. Kerinci Tahun 2014-2016.

Sedangkan pelaksanaan urusan perhubungan yang terkait

dengan jumlah Dermaga Danau, bandara dan terminal angkutan

umum (bis), dapat dilihat sebagaimana terdapat dalam tabel 2.2

dibawah ini.

Tabel 2.2.

Data Jumlah Dermaga Danau/Pelabuhan Udara/Terminal Bis Kab Kerinci Tahun 2014-2016

No Jenis Pelabuhan Tahun

2014 2015 2016

1 Dermaga Danau 1 1 1

2 Pelabuhan Udara 1 1 1

3 Terminal Bis - - -

4 Lain-lain - - -

(11)

Sasaran kebijakan yang ditujukan untuk meningkatkan keselamatan

lalu lintas angkutan jalan dari sisi sarana (laik jalan). Kegiatan telah

berhasil dilaksanakan yang difokuskan pada Pengujian Kendaraan

Bermotor dapat dilihat sebagaimana terdapat dalam tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.3

Jumlah Kendaraan Datang Melaksanakan Pengujian Pada Dinas Perhubungan KabupatenKerinci

Tahun 2014-2016

No.

Jenis Kendaraan Tahun Ket 2014 2015 2016

1. Mini Bis 205 156 156

2. Bus 2 67 1

3. Mobil Barang 345 437 912

4. Numpang Uji 239 213 297

Sumber data : Dinas Perhubungan Kab. Kerinci Tahun 2014-2016.

Sementara itu, berdasarkan pendataan yang telah dilakukan oleh

Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci, jumlah kendaraan umum/angkutan

darat yang ada dalam tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, dapat dilihat

sebagaimana terdapat dalam tabel 2.3 dibawah ini.

Tabel 2.4

Jumlah dan Jenis Angkutan Umum di KabupatenKerinci Tahun 2014-2016

No. _{Jenis Angkutan} Umum

Tahun Ket.

2014 2015 2016

1. Bus Mini 391 391 391

2. Bis 380 380 380

3. Mobil Barang 1225 1300 1365

(12)

2.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KERINCI.

Melaksanakan sebagaian tugas pemerintah pembangunan di bidang

perhubungan yang diserahkan (disentralisasi) yang diperbantukan kepada

dearah sesusai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang

berlaku.

Dalam melaksanakan tugas pokok pada Dinas Perhubungan Kabupaten Kerinci

menyelenggarakan Fungsi :

1. Perumusan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan,

perkeretaapian, pelayaran, dan penerbangan yang menjadi kewenangan

Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan Bupati;

2. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan

jalan, perkeretaapian, pelayaran, dan penerbangan yang menjadi

kewenangan Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan Bupati;

3. Pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan,

perkeretaapian, pelayaran, dan penerbangan yang menjadi kewenangan

Daerah dan Tugas Perbantuan yang ditugaskan Bupati;.

4. Pelaksanaan administrasi Dishub; dan.

5. Fungsi lain yang diberikan oleh Bupati oleh Bupati terkait dengan tugas dan

(13)

BAB III

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

3.1 Permasalahan Pembangunan

Analisis permasalahan pembangunan adalah kesenjangan (gap expectation)

antara indikator capaian kinerja yang dapat dihasilkan pada akhir periodesasi Renstra

dengan target capaian yang direncanakan/telah ditetapkan pada awal Renstra.

Timbulnya permasalahan pembangunan daerah pada umumnya disebabkan oleh

adanya faktor kekuatan yang belum dimanfaatkan secara optimal, adanya faktor

kelemahan yang tidak diatasi, adanya peluang yang belum dimanfaatkan secara

maksimal dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Permasalahan pembangunan terkait urusan penyelenggaraan pemerintahan

sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing OPD di Kabupaten Kerinci

sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah dengan Pemerintahan

Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupatren/Kota dalam 5 (lima) tahun

yang lalu, baik untuk Urusan Wajib maupun Urusan Pilihan, adalah sebagai berikut :

3.1.1 Urusan Wajib Perhubungan.

Permasalahan pembangunan urusan perhubungan, meliputi antara lain (i)

masih kurangnya pemahaman masyarakat di bidang lalu lintas dan angkutan

jalan (ii) kurang optimalnya fungsi terminal; (iii) masih kurangnya fasilitas

perlengkapanjalan serta sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;

(iv) masih kurangnya data-data perencanaan dan penggembangan

transportasi; (v) masih kurangnya dan belum memadainya fasilitas sarana dan

prasarana di Bandar Udara Depati Parbo dan Dermaga Danau; dan (vi) masih

(14)

3.2. Isu-isu Strategis

Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan

analisis terhadap berbagai permasalahan pembangunan sebagaimana telah

diuraikan dalam Sub Bab 4.1 diatas. Dari hasil analisis permasalahan pembangunan

sebagaimana tersebut diatas, dan terkait dengan posisi Kabupaten Kerinci sebagai

salah satu kabupaten di Provinsi Jambi, maka rumusan isu-isu strategis yang perlu

mendapat perhatian dan tindak lanjut pemecahan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

kedepan, adalah sebagai berikut :

3.2.1. Isu-isu Strategis Urusan Wajib Perhubungan.

Isu-isu strategis urusan perhubungan, terdiri dari (i) meningkatnya pemahaman

masyrakat di bidang lalu lintas dan angkutan jalan (ii) meningkatnya fungsi

terminal/Dermaga/Bandara secara optimal; (iii) meningkatnya fasilitas

perlengkapan jalan serta sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;

(iv) terpenuhinya data dan informasi untuk mendukung perencanaan dan

penggembangan transportasi; (v) terpenuhinya fasilitas sarana dan prasarana

Bandar Udara Depati Parbo Serta Pembangunan Dermaga Danau; (vi)

meningkatnya kuantitas dan kualitas kapasitas kompetensi sumber daya

(15)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Sesuai dengan Keputusan Bupati Kerinci Nomor 51 tahun 2016 tentang

Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit di Lingkungan Perhubungan Kabupaten Kerinci.

Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Instansi

Pemerintah, Dinas Perhubungan, mempunyai Restra tentang Program yang akan

dicapai selama 1-5 Tahun yang meliputi Visi dan Misi tujuan serta kegiatan-kegiatan

yang dilaksankan.

4.1 VISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KERINCI

“MENINGKATKAN SISTEM PELAYANAN PERHUBUNGAN YANG PRIMA

DENGAN DIDUKUNG SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENCAPAI

KERINCI LEBIH BAIK”

Penjabaran Visi Perhubungan Kabupaten Kerinci :

a. Sistim Pelayanan : Merupakan segala kemudahan perhubungan yang

diberikan sehubungan dengan jasa yang bertalian dengan

lalu lintas angkutan jalan.

b. Sarana : Segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud dan tujuan.

c. Prasarana : Segala yang merupakan penunjang terselenggaranya

suatu proses.

4.2. MISI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KERINCI

a. Meningkatkan Sistem Pelayanan Transportasi yang Baik dan Keselamatan

Berlalu Lintas;

b. Menggali dan Mengembangkan sumber Pendapatan;

(16)

Rencana strategik merupakan proses yang beroreantasi pada hasil yang ingin

dicapai selama kurun waktu 1 s/d 3 tahun, secara sistimasi dan berkesinambungan

dengan memperhatikan potensi, peluang kendala yang ada atau mungkin timbul,

sesuai dengan intruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999, tentang Akuntibilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan Instruksi Gubernur

Nomor 1 Tahun 2000 telah dijabarkan dengan Keputusan Kepala LAN

No.589/IX/6/8 tahun 1999 dan telah diperbaharui dengan No.229/IX/6/8/-2002

tentang pedoman penyusunan menyusun perencanaan Strategik Dinas Perhubungan

Kabupaten Kerinci dengan rumusan sebagaiman pada from Rencana Strategik

dengan pokok sebagai berikut :

VISI DAN MISI

1. VISI

Meningkatkan Sistim Pelayanan Perhubungan yang Prima dengan

didukung Sarana dan Prasarana untuk mencapai Kerinci Lebih Baik

Penjelasan Visi :

Sistem Pelayanan: Merupakan segala Kemudahan Perhubungan yang

diberikan sehubungan dengan jasa yang bertalian

dengan lalu lintas angkutan jalan.

Sarana : Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud tujuan.

Prasarana : Segala yang merupakan penunjang terselenggaranya

suatu proses (Usaha, Pembangunan, proyek)

2. MISI

MENINGKATKAN SISTEM PELAYANAN TRANSPORTASI YANG BAIK

DAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS

Berdasarkan upaya menjalankan tugas Dinas Perhubungan berupaya agar

masyarakat memakai jalan, baik menggunakan kendaraan bermotor

maupun tidak bermotor atau lalu lintas orang taat, mengerti aturan lalu

(17)

muatan dan berat kendaraan dalam daerah sehingga tercipta keselamatan

berlalulintas dan angkutan.

serta baik pertugas Operasional maupun teknis Administrasi harus

didukung oleh sumber daya manusia yang berkulitas dan terampil sehingga

petugas dapat bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan dengan

baik misalnya, dalam melaksanakan tugas peraturan teknis kendaraan

bermotor maupun untuk mengoperasikan peralatan pengujian kendaraan

bermotor baik secara manual maupun mekanik dengan sistim

komputerisasi dan teknologi informatika memerlukan petugas yang siap

pakai serta bekulifikasi.

Untuk meningkatkan sitem pelayanan pendukung/penunjang utama

untuk terlaksananya misi tersebut dalam arti kata bahwa memiliki jaringan

jalan terminal dan perlengkapan jalan yang memadai dan lain-lain.

Meningkatkan pelayanan perhubungan dalam memberikan servis dengan

jasa baik berkenaan dengan lalu lintas untuk mewujudkan pelayanan

perhubungan meliputi :

- Pelayanan Berlalu lintas

- Pelayanan peraturan kendaraan bermotor

- Pelayanan perizinan

- Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

- Pelayanan Perparkiran

Yang intinya dari pelayanan ini adalah mampu memuaskan semua orang

secara efisien, efektif dan ekonomis.

Sedangkan koordinasi yang akan dilaksanakan Dinas Perhubungan

meliputi :

- Polisi Resort Kerinci

- Dinas PU

- Dinas Perindagkop

- Dinas Pertanian

- Dinas dan instansi lainnya.

(18)

-Renstra Dishub Kab. Kerinci Tahun 2017-2019

MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH

Pada misi ini terkandung makna bahwa Dinas Perhubungan termasuk

salah satu sektor sebagai penggali pendapatan, dan sesuai dengan

ketentuan yang diberikan, pendapatan sumber dari :

- Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor

- Retribusi Parkir khusus

- Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum

- Retribusi Terminal

- Retribusi Jasa Bus

- Retribusi Izin Trayek

PENINGKATAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK

Dalam misi ini lebih menekankan pada penilan capaian kinerja

dinas Perhubungan dari hasil yang telah dicapai untuk mendukungan

pembangunan bidang Perhubungan Kabupaten Kerinci.

4.3 TUJUAN

Tujuan yang akan dicapai Dinas Perhubunga Kabupaten Kerinci sampai

dengan Tahun 2019 sebagai Berikut :

1. Meningkatnya Perencanaan Bidang Perhubungan; 2. Meningkatkan Disiplin Lalu Lintas Angkutan Jalan;

3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Perhubungan serta Fasilitas Perlengkapan Jalan;

4. Meningkatkan Keselamatan Berlalu Lintas; 5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daeah;

6. Peningkatan Pelayanan Publik secara Propesional;

(19)

4.4 Sasaran

Sasaran Pembangunan Perhubungan :

1. Meningkatnya Perencanaan Bidang Perhubungan;

2. Terwujudnya Jaringan Trayek sesuai dengan kebutuhan Masyarakat;

3. Terwujudnya Tertib Lalu dan Angkutan Umum;

4. Meningkatnya sarana dan prasarana Perhubungan untuk mengurangi ketertinggalan ketersediaan infrastruktur transportasi wilayah;

5. Meningkatnya Fasilitas Perlengkapan jalan;

6. Meningkatnya Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor;

7. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik;

8. Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja.

4.5 Strategi

Di dalam mewujudkan visi dan menjalankan misi, serta mencapai tujuan dan sasaran seperti tersebut di atas, ditempuh melalui 2 (dua) strategi pokok pembangunan perhubungan:

4.5.1. Strategi Peningkatan Penyelenggaraan

a. Strategi Peningkatan Penyelenggaraan Perhubungan

Strategi pokok ini diarahkan untuk penataan penyelenggaraan

(20)

4.5.2 Strategi Pembangunan

a. Strategi Pembangunan Perhubungan

Strategi pembangunan perhubungan diarahkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan termasuk keselamatan dan keamanan dalam kerangka penyediaan aksesibilitas masyarakat di perkotaan maupun perdesaan di seluruh pelosok Kabupaten Kerinci. Strategi penanganan keselamatan melalui manajemen aman, sistem aman, masyarakat aman,

kendaraan aman, dan jalan aman (Safer Management; Safer System; Safer

People; Safer Vehicle dan Safer Road). Strategi pembangunan perhubungan menurut bidang sebagai berikut :

1. Bidang Sarana dan Prasarana

Strategi pembangunan sarana dan prasarana perhubungan diarahkan

untuk melakukan penataan dan peningkatan penyelenggaraan

perhubungan dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan pemerintah melalui kegiatan pembangunan terminal di Pusat Kegiatan Lokal (PKL) sesuai hirarkhi sistem pusat dalam rencana struktur ruang wilayah kabupaten dalam rangka pembangunan kesisteman jaringan lalu lintas, rehabilitasi dan pembangunan prasarana perhubungan lainnya meliputi, Pembangunan Dermaga Danau Kerinci Penerangan Jalan Umum (PJU), dan Pengembangan Lahan Bandara Depati Parbo. Selain itu penataan penyelenggaraan perparkiran melalui kegiatan pemutahiran database dan pembangunan gedung dan atau emplasemen parkir melalui peran swasta dalam pembangunan dan pengoperasian.

2. Bidang Lalu Lintas

(21)

4.6 Kebijakan

4.6.1 Kebijakan Umum

Kebijakan umum dalam penyelenggaraan dan pembangunan perhubungan

meliputi hal sebagai berikut :

1. Mendukung kelancaran pergerakan penumpang dan distribusi barang /jasa dalam kerangka pengembangan konektivitas intrawilayah maupun interwilayah;

2. Meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi;

3. Mendorong partisipasi peran swasta dalam penyediaan sarana angkutan dengan memperhitungkan tingkat pelayanan supaya tetap terjaga efisiensi, memperhitungkan daya beli masyarakat, serta memperhatikan kepentingan penyedia jasa angkutan (operator) terkait jaminan kelangsungan usaha;

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia transportasi dan guna mewujudkan penyelenggaraan perhubungan yang efektif dan efisien;

4.6.2 Arah Kebijakan

1. Bidang Sarana dan Prasarana

a. Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana pusat simpul transportasi

melalui :

(1) pembangunan terminal berdasarkan rencana struktur ruang wilayah,

(2) manajemen operasional terminal.

b. Meningkatkan prasarana perhubungan lainnya : pembangunan serta fasiltas parkir di perkotaan;

c. Meningkatnya Pemenuhan Pemasangan dan Pengadaan PJU

(22)

a. Meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan secara komprehensif dan

terpadu dari berbagai aspek (pencegahan, pembinaan dan

penegakanhukum, penanganan lokasi rawan kecelakaan) ;

b. Meningkatkan kelancaran pelayanan transportasi secara terpadu :

(1) manajemen dan rekayasa lalu lintas,

(2) pemasangan fasilitas danrambu jalan,

(3) penegakan hukum dan disiplin di jalan.

c. Meningkatkan kinerja peraturan dan kelembagaan melalui penataan sistem transportasi wilayah kabupaten melalui penyusunan Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas Angkutan Jalan, dan penyusunan Sistem Tataran Transportasi Lokal (TATRALOK).

d. Meningkatkan kelancaran dan kenyamanan lalu lintas di perkotaan melalui

(1) penyelenggaraan manajamen dan rekayasa lalu lintas di jalan perkotaan,

(2) penyusunan norma, standar, pedoman dan kriteria lalulintas di perkotaan,

(3) penerapan kawasan percontohan tertib penyelenggaraan lalu lintas,

(4) bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring penyelenggaran manajemen dan rekayasa lalu lintas perkotaan,

(5) penerapan fasiltas lalu lintas perkotaan.

e. Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan melalui :

(1) penataan jaringan dan ijin trayek,

(2) penataan sistem jaringan dan terminal,

(3) peningkatan peran penyedia jasa (operator) dalam penataan manajemen angkutan handal, efisien dan efektif,

(23)

(5) meningkatkan profesionalisme SDM (disiplin operator, dan pembinaan teknis tentang pelayanan operasional angkutan);

f. Membangun sistem transportasi perkotaan yang terintegrasi dengan rencana tata ruang melalui :

(1) penyusunan rencana umum transportasi perkotaan,

(2) pengembangan dan penyusunan sistem informasi manajemen transportasi perkotaan,

(3) sosialisasi, publikasi dan koordinasi penyelenggaraan transportasi perkotaan.

g. Peningkatan peran angkutan umum perkotaan melalui :

(1) penyusunan norma, standar, pedoman, dan kriteria angkutan perkotaan, angkutan barang di wilayah perkotaan,

(2) bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring penyelenggaraan angkutan umum di wilayah perkotaan.

h. Peningkatan transportasi perkotaan yang ramah lingkungan melalui :

(1) penyusunan rencana umum tentang penyelenggraan transportasi berwawasan lingkungan,

(2) penyelenggaraan analisis dampak lalulintas di wilayah perkotaan;

(3) bimbingan teknis, evaluasi, dan monitoring atas penyelenggaraan : andal lalu lintas di wilayah perkotaan, penanganan dampak.

i. Mendukung peningkatan peran angkutan perkeretaapian sebagai transportasi massal untuk konektivitas interwilayah.

(24)

BAB V

KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN

Dalam upaya mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan

dalam rumusan Visi, misi dan sasaran prioritas sebagaimana tertuang dalam

perencanaan pembangunan jangka menengah Kabupaten Kerinci Tahun

2017-2019, maka rumusan strategi yang telah tersaji dalam Bab IV Strategi

dan Arah Kebijakan akan dijadikan sebagai landasan untuk mendapatkan

rumusan tentang program-program prioritas selama 3 (tiga) tahun kedepan.

Sementara itu, untuk mendapatkan rumusan tentang program-program

prioritas yang akan dilaksanakan untuk menjabarkan setiap rumusan strategi,

dibutuhkan rumusan arah kebijakan yang akan dijadikan sebagai landasan

dalam merumuskan kebijakan umum.

5.1. Kebijakan Umum

Rumusan kebijakan umum bertujuan untuk memberikan gambaran

tentang keterhubungan antara urusan pemerintahan daerah yang telah menjadi

kewenangan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sesuai tugas

dan fungsinya masing-masing se Kabupaten Kerinci dengan arah kebijakan

strategi yang digunakan untuk mencapai target visi dan misi, tujuan dan

sasaran sebagaimana telah dijelaskan pada bab terdahulu. Sementara

itu,rumusan tentang kebijakan umum selanjutnya akan menjadi acuan

penyusunan program prioritas untuk mencapai visi dan misi pembangunan

Kabupaten Kerinci dalam periodesasi 3 (tiga) tahun kedepan. Berdasarkan

hal-hal tersebut diatas, maka rumusan kebijakan umum pembangunan jangka

menengah dalam 3 (tiga) tahun kedepan adalah sebagai berikut :

a. Pengembangan dan peningkatkan sarana dan prasanan transportasi

(25)

b. Peningkatan dan pengembangkan rambu-rambu jalan untuk keselamatan

pengguna kendaraan dan pejalan dalam rangka menekan korban kecelakaan

lalu lintas;

c. Revitalisasi dan penyediaan angkutan umum yang berkualitas khususnya di

daerah perkotaan dalam mengurangi kemacetan;

d. Optimalisasi Manajemen rekayasa lalu lintas jalan raya dalam rangka

mengoptimalkan penggunaan jaringan jalan dan pergerakan lalu lintas untuk

menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dan

angkutan jalan; dan

e. Pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana perhubungan dalam

mendukung pembangunan di Kabupaten Kerinci serta menjaga konektivitas

wilayah.

f. Peningkatan Sumberdaya Manusia Bidang Perhubungan

g. Pengembangan dan Pemasangan Lampu Penerangan Jalan Umum.

h. Pengembangan Perencanaan di Bidang Perhubungan.

i. Pengembangan Bandara Depati Parbo

j. Pembanguan Dermaga Danau

5.2. Program Pembangunan Daerah

Perumusan program pembangunan daerah bertujuan untuk

mendapatkan gambaran, bahwa pembangunan daerah dimaksud merupakan

rumusan program prioritas dalam rangka mendorong terwujudnya Visi dan Misi

Pemerintah Kabupaten Kerinci Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2019 yang

dijabarkan ke dalam Visi, Misi, tujuan dan sasaran serta uraian tentang strategi

dan arah kebijakan yang telah dirumuskan pada uraian terdahulu serta

kebijakan umum sebagaimana diuraikan diatas.

Program prioritas pembangunan daerah yang diuraikan dibawah

dikelompokan kedalam 2 (dua ) bagian, yaitu dalam rangka penyelenggaraan

(26)

ditetapkan dalam Pasal 7 ayat (2) dan ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 38

Tahun 2008, yang terdiri dari, yaitu program penunjang (Program Rutin).

Rincian uraikan program-program dimaksud secara urut dapat disajikan

sebagai berikut:

Program-program Urusan Wajib Perhubungan:

a. Pogram Peningkatan Pelayanan Angkutan

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perhubungan.

Selanjutnya penjelasan kebijakan umum dan rumusan program prioritas

sebagaimana diuraikan diatas, dapat dilihat sebagaimana tabel rencana

program,kegiatan, indikator kinerja dinas perhubungan kabupaten kerinci tahun

(27)

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019

VISI : MENINGKATKAN SITEM PELAYANAN PERHUBUNGAN YANG PRIMA DENGAN DIDUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA UNTUK MENCAPAI KERINCI LEBIH BAIK

N O

TUJUAN SASARAN

STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN

INDIKATOR

MISI TUJUAN Sasaran Indikator Satuan

1 2 3 4 5 6 10 11 12 13

1 Peningkatan Sistem Pelayanan

Terwujudnya Jaringan Trayek sesuai dengan kebutahan Masyarakat

Terwujudnya Tertib lalu lintas dan Angkutan Umum

Meningkatnya Sarana dan Prasarana Perhubungan

Meningkatnya Fasilitas Perlengkapan Jalan

Meningkatnya Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor

Jumlah Pengembangan data Informasi Lalu Lintas

Jumlah Jaringan Trayek

Jumlah Angkutan Umum

Jumlah Terminal dan Demaga

Persentase Pemasangan PJU

Jumlah Lokasi Parkir

Luas Lahan Pengembagan Bandara Depati Parbo

Persentase Fasilitas Perlengkapan Jalan di Jalan Kabupaten

Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan Bermotor Orang/Barang

Peningkatan profesionalitas Sumber Daya Manusia, optimalisasi pelayanan uji kendaraan bermotor secara berkala ,pemutahiran database transportasi,

pembinaan manajemen penyedia jasa angkutan, upaya aksi tertib lalu lintas dan perparkiran, manajemen rekayasa, amdal lalin, dan penyusunan kajian teknis rencana umum sistem transportasi.

melakukan penataan dan peningkatan

penyelenggaraan perhubungan melalui kegiatan pembangunan terminal, dermaga dan bandara sesuai hirarkhi sistem pusat dalam rencana struktur ruang wilayah kabupaten dalam rangka pembangunan kesisteman jaringan lalu lintas, rehabilitasi dan pembangunan prasarana perhubungan lainnya meliputi, dan pangkalan angkutan. Selain itu penataan penyelenggaraan perparkiran melalui kegiatan pemutahiran database dan pembangunan gedung dan atau emplasemen parkir melalui peran swasta dalam pembangunan dan pengoperasian

Mendukung kelancaran pergerakan penumpang dan distribusi barang /jasa dalam kerangka pengembangan konektivitas antar wilayah ;

Meningkatkan keselamatan, Ketertiban Berlalu Lintas, Kenyamanan dan keamanan transportasi untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi;

Mendorong partisipasi peran swasta dalam

penyediaan sarana angkutan dengan

memperhitungkan tingkat pelayanan supaya tetap terjaga efisiensi,memperhitungkan daya beli masyarakat, serta memperhatikan kepentingan penyedia jasa angkutan (operator) terkait jaminan kelangsungan usaha;

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia transportasi guna mewujudkan penyelenggaraan perhubungan yang efektif dan efisien;

PENINGKATAN PELAYANAN

Persentase Realisasi Pendaptan Asli Daerah

(28)

KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS PERHUBUNGAN KABUPETEN KERINCI TAHUN 2017-2019

dan Kerangka Pendanaan _Kondisi

akhir

1 Peningkatan Sistem

Pelayanan Transpoartasi yang Baik dan Keselamatan Berlalu Lintas

Terwujudnya Tertib lalu lintas dan Angkutan Umum

Jumlah Jaringan Trayek

Jumlah Angkutan Umum

Jumlah Terminal,Demaga dan Bandara

Persentase Pemasangan PJU

Jumlah Lokasi Parkir

Luas Lahan Pengembagan Bandara Depati Parbo

Persentase Fasilitas Perlengkapan Jalan di Jalan Kabupaten

(29)

Persentase Realisasi Pendaptan Asli

Daerah 98 % 100 %

3 Peningkatan Tatakelola

Pemerintah Yang Baik

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KERINCI

Drs. JULIZARMAN Pembina /IV.a