• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsep Diri Wanita Dan Dukungan Suami Terhadap Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause Di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Konsep Diri Wanita Dan Dukungan Suami Terhadap Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause Di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menopause merupakan kejadian yang normal terjadi pada setiap wanita. Karena menopause merupakan masa yang pasti di hadapi oleh setiap wanita dalam menghadapi perjalanan hidupnya. Dengan bertambahnya usia akan muncul tanda berupa perubahan organ tubuh seperti tidak teraturnya haid, sulit tidur, pusing, mudah tersinggung, mudah marah, sulit tidur, mudah curiga. Hal ini terjadi karena perubahan hormonal di dalam tubuh yaitu pembentukan hormon estrogen dan progesteron dari ovarium wanita telah berkurang. Hal ini yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, ini dijadikan petunjuk terjadinya menopause.

Penurunan hormon estrogen dan progesteron menyebabkan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Hal ini dijadikan sebagai petunjuk terjadinya menopause yang diartikan sebagai haid terakhir. Terjadinya menopause ada hubungan dengan menarche (pertama haid), makin dini menarche terjadi, maka makin lambat atau lama

menopause timbul (Mulyani, 2013).

(2)

2

menjadi estrogen yang terkadang menyebabkan perdarahan pasca menopause yang bisa menjadi petunjuk terjadinya kelainan seperti kanker (Prayitno, 2014).

Hal ini mengakibatkan munculnya keluhan-keluhan: vasomotorik (hot flashes, vertigo, dan keringat banyak), keluhan konstitusional (berdebar debar, migran, nyeri

otot, nyeri pinggang dan mudah tersinggung), keluhan psikiastenik dan neurotik (merasa tertekan, lelah psikis, lelah somatik, susah tidur, merasa ketakutan, konflik keluarga dan gangguan di tempat kerja), sakit waktu bersetubuh, gangguan haid, keputihan, gatal pada vagina, susah buang air kecil, libido menurun, keropos tulang (osteoporosis), gangguan sirkulasi (miokard infark), kenaikan kolesterol, adesopositas kegemukan dan gangguan metabolisme karbohidrat (Yuniwati,2011).

Terdapat lima gejala yang paling umum pada wanita menopause adalah gampang tersinggung (72,1%), nyeri sendi (70,6%), nyeri punggung (61,2%), hot flushes (49,3%) dan sakit kepala (49,2%). Menopause juga mempengaruhi sepertiga

dari kehidupan wanita. Permasalahan yang menyebabkan kematian pada wanita menopause adalah penyakit jantung. Satu dari dua wanita meninggal setelah postmenopause karena penyakit jantung atau stroke, satu dari dua puluh wanita meninggal karena kanker payudara. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian bagi wanita di Amerika Serikat dimana lebih dari 53% wanita postmenopause akan meninggal akibat penyakit jantung dan lebih dari 90% pasien yang terkena osteoporosis adalah wanita postmenopause (Sulistiany, 2013).

Menopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita, namun bagi

(3)

3

hidup. Ada banyak kekhawatiran yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Wanita yang menilai atau menganggap menopause itu sebagai peristiwa yang menakutkan dan perlu dihindari, bisa mengakibatkan munculnya stres. 75% wanita yang mengalami menopause merasakan sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak mempermasalahkannya (Aprilia, 2007).

Data dari WHO (World Health Organization) pada tahun 2030 diperkirakan ada 1,2 miliar wanita yang berusia diatas 50 tahun dan sebagian besar mereka tinggal di negara berkembang (Mulyani, 2013). Lebih dari separuh mereka tinggal di Negara-negara berkembang seperti di Indonesia, India, dan beberapa Negara-negara di Afrika (Munandar, 2001).

Proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita yang akan mengalami menopause. Di Indonesia, para wanita diperkirakan mengalami fase menopause pada usia 50-52 tahun, sedangkan rata-rata usia terjadinya fase premenopause adalah sekitar usia 40-48 tahun (BPS, 2014).

(4)

4

Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Aceh Utara tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah menopause yang memasuki usia 45 tahun ke atas berjumlah 12.835 orang dan pada tahun 2012 wanita yang memasuki usia 45 tahun ke atas semakin meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 14.957 orang.

Penurunan fungsi tubuh yang terjadi pada wanita sekitar usia 45 tahun disebabkan karena kekurangan hormon estrogen yang mengakibatkan vagina mengkerut dan produksi lendirnya berkurang, sehingga vagina menjadi kering dan muncul rasa perih saat bersenggama. Rasa perih saat bersenggama menyebabkan menurunnya libido seorang wanita pada usia pertengahan, di mana faktor yang berkaitan dengan penurunan libido pada wanita begitu kompleks seperti depresi, gangguan tidur dan keringat pada malam hari. Semuanya merupakan gejala umum masa transisi menopause dan awal menopause. Wanita yang mengalami keringat malam hari dapat menganggu tidur dan bila kurang tidur dapat mengurangi energi dalam melakukan aktifitas seksual dengan pasangannya (Mahayuni, 2007).

(5)

5

Hasil penelitian Sari dkk (2002) di Yogyakarta menyatakan bahwa, ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan penerimaan diri pada individu lanjut usia. Semakin tinggi kematangan emosi individu lanjut usia maka akan semakin tinggi penerimaan diri individu, dan semakin rendah kematangan emosi individu lanjut usia maka akan semakin rendah juga penerimaan dirinya.

Menopause merupakan suatu proses biologis yang wajar dan pasti terjadi oleh setiap wanita. Tapi masih banyak wanita yang menganggap bahwa menopause merupakan suatu krisis yang membutuhkan adanya penerimaan diri dan penerimaan diri ini bagi satu individu dengan individu yang lain sangat berbeda tergantung pada bagaimana konsep diri seseorang.

Berdasarkan Penelitian Putri dkk (2012) di Surabaya menunjukkan bahwa, terdapat hubungan antara penerimaan diri dengan depresi selama perimenopause. Seseorang dalam mencapai suatu konsep diri harus dapat menjalankan penerimaan atas dirinya. Ketika penerimaan diri rendah maka depresi pada wanita perimenopause tinggi, dan begitu pula sebaliknya, jika penerimaan diri tinggi maka depresi pada wanita perimenopause rendah. Penerimaan diri memegang kedudukan 50 persen sebagai penyebab depresi.

(6)

6

akan menghadapi masalah-masalah yang baru. Ini dikarenakan harus menyesuaikan diri kembali terhadap keadaan fisik, psikologis maupun terhadap tuntutan lingkungan sosial dan tugas-tugas perkembangan. Keterbatasan ini antara lain meliputi kesulitan dalam menjalin relasi sosial, menyesuaikan diri, pasangan hidup (suami), dan menjalankan aktivitas sehari-hari.

Hasil penelitian Nurmadina (2009), menyatakan bahwa wanita menopause yang memiliki dukungan sosial suami yang tinggi akan memiliki kecemasan yang rendah dan begitu juga sebaliknya, wanita menopause yang memiliki dukungan sosial suami yang rendah akan memiliki kecemasan yang tinggi.

Hasil penelitian Prabandani (2009) di Wonogiri, menyatakan bahwa semakin tinggi dukungan suami maka tingkat kecemasan terhadap penyesuaian diri dalam menghadapi masa menopause semakin rendah. Dukungan suami adalah salah satu faktor eksternal paling baik dalam membantu istri untuk melalui masa menopause tanpa kecemasan berlebih. Suami yang tidak menuntut istri untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dapat meyakinkan baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu untuk meyakini bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika datang masa menopause.

(7)

7

dan perasaan senang pada istri. Semakin banyak bukti yang menunjukkan wanita diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya.

Wanita yang sedang mengalami menopause digambarkan banyak mengalami masalah antara lain merasakan pergeseran dan perubahan-perubahan fisik dan psikis yang memengaruhi kualitas hidup pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Kualitas hidup wanita menopause akan memengaruhi penyesuaian diri dengan perubahan fisik maupun pengaruh-pengaruh psikis yang menyertainya, wanita menopause masih harus menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar dirinya.

Gampong Paloh Lada merupakan salah satu Gampong yang ada di Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara yang memiliki luas wilayah 310 km2. Kecamatan Dewantara memiliki 15 Gampong yang salah satunya adalah Gampong Paloh Lada. Gampong Paloh lada ini dijadikan sebagai tempat penelitian karena Gampong Paloh Lada memiliki jumlah penduduk yang paling banyak dibandingkan dengan Gampong yang lainnya yaitu 7.007 orang. Berdasarkan data kelompok umur Puskesmas Dewantara tahun 2014 umur 45-59 tahun sebanyak 420 orang.

(8)

8

berkeringat di malam hari sehingga tidak nyaman saat tidur serta mengalami penurunan nafsu seksual setelah setahun tidak lagi menstruasi. Wanita yang mengalami keringat di malam hari dapat menganggu tidur dan bila kurang tidur dapat mengurangi energi dalam melakukan aktivitas seksual dengan pasangannya. Ditambah lagi kurangnya dukungan dari suami mereka dalam menghadapi masa menopause.

Dampak bagi wanita menopause tersebut adalah menjadi cemas, takut, dan depresi karena wanita beranggapan bahwa menopause merupakan masa suram dimana wanita tidak berdaya lagi dalam melayani hasrat seksual suaminya. Ditambah lagi pihak kesehatan yang ada di Gampong Paloh Lada ini belum pernah melakukan promosi atau penyuluhan tentang masalah menopause. Ini membuat masyarakat beranggapan bahwa menopause adalah suatu masalah yang harus dihindari padahal ini merupakan suatu keadaan normal yang harus dialami oleh setiap wanita.

(9)

9

1.2. Permasalahan

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah ketidakmampuan wanita menopause dalam melakukan penyesuaian diri karena banyaknya keluhan selama menopause dan kurangnya dukungan suami pada saat wanita menjalankan masa menopause tersebut maka peneliti membuat rumusan masalah bagaimana Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami Terhadap Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015.

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Pengaruh Konsep Diri Wanita dan Dukungan Suami Terhadap Penyesuaian Diri Pada Masa Menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015.

1.4. Hipotesis

1. Ada pengaruh konsep diri wanita terhadap penyesuaian diri pada masa menopause di Gampong Paloh Lada Kecamatan Dewantara Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015.

(10)

10

1.5.Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat, khususnya ibu menopause dalam menghadapi masa menopause.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data testing kelompok 2, dapat dilakukan pengklasifikasian dengan cara memasukkan data tiap jaringan ke dalam model peluang yang telah terbentuk sehingga

Dengan melihat permasalahan diatas, penulis mencoba memberikan solusinya yaitu dengan membuat sistem penjualan, pengolahan database seperti data obat, data pelanggan dan data

Sedangkan Depdiknas (1994) merumuskan supervisi sebagai berikut: “Pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan

Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai ketentuan kondisi peralatan pembelajaran yang seharusnya dipenuhi, serta membantu

Pada tahun 2015 Kecamatan Medan Baru dihuni oleh 40.519 jiwa antara lain : Pertama Kelurahan Padang Bulan jumlah penduduk 9.310 jiwa yang terdiri dari jumlah laki-laki sebanyak

Jurnal el-Hikmah Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang 43 dengan model pendidikan Maktab/Kuttab pada era awal pendidikan agama Islam di.. Indonesia, dimana Kuttab hanya

45 legalitas lembaga Melakukan bimbingan dan fasilitasi bagi lembaga untuk mendapatkan pemahaman mengenai dokumen legalitas yang harus dimiliki oleh lembaga, berikut

sebagaimana diungkapkan Deddy Mulyana merupakan suatu metode pengumpulan data yang bersifat luwes, susunan pertanyaannya dan susunan kata- kata dalam setiap pertanyaan