• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Kandidiasis Vulvovaginal di Puskesmas Pancurbatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penderita Kandidiasis Vulvovaginal di Puskesmas Pancurbatu"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Kandidiasis vulvovaginal (VVC) adalah infeksi mukosa yang disebabkan oleh spesies Candida dan merupakan salah satu masalah klinis yang paling umum pada perempuan usia reproduksi. Antara 85% dan 95% dari strain ragi yang diisolasi dari vagina milik spesies Candida albicans. Sisanya adalah spesies non – albicans, yang paling umum adalah Candida glabrata. Spesies non-albicans juga dapat menyebabkan vaginitis, yang secara klinis tidak dapat dibedakan dari yang disebabkan oleh C. albicans. Selain itu, mereka sering lebih tahan terhadap terapi.7

2.2. Etiologi dan Epidemiologi

(2)

2.3. Patogenesis

Delapan puluh persen orang normal menunjukkan kolonisasi C.albicans

pada orofaring, traktus gastrointestinalis dan vagina. Perkembangan penyakit karena spesies Candida bergantung pada interaksi kompleks antara organisme yang patogen dengan mekanisme pertahanan tubuh pejamu karena infeksi candida merupakan infeksi oportunistik.11

Faktor-faktor predisposisi yang dihubungkan dengan infeksi candida pada KVV adalah kehamilan, pengunaan kontrasepsi yangmengandung estrogen, diabetes mellitus, antibiotic dan perilaku seksual aktif.12

(3)

2.4. Gambaran Klinis

Diagnosis bukan saja dibuat dari tanda-tanda dan gejala saja. Sensitivitas dan spesifisitas untuk diagnosis diri adalah 35 % dan 89 %. Gejala menyajikan pruritus akut dan keputihan yang tidak spesifik untuk VVC, dan diagnosis yang handal tidak dapat dibuat tanpa gejala. Pruritus Vulvular adalah gejala yang paling sering terjadi pada semua pasien yang mempunyai gejala KVV, tetapi keputihan tidak selalu dijumpai dan jumlahnya biasanya

minimal.Tanda dan gejala lain meliputi vaginal sakit, iritasi, pembakaran vulvular, dispareunia, dysuria eksternal dan bau yang minimal dan tidak menyinggung.13

(4)

2.5. Diagnosis

Diagnosis cepat dan tepat dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan didukung pemeriksaan mikroskopik langsung, bila perlu dilakukan biakan (kultur). Berikut ini beberapa pemeriksaan untuk mendeteksi KVV:15

Pemeriksaan klinis

Pada gambaran klinis, keluhan khas dari KVV adalah gatal/iritasi vulva dan duh tubuh vaginal/keputihan Vulva bisa terlihat tenang, tetapi bisa juga kemerahan, udem dengan fisura, dan dijumpai erosi dan ulserasi. Kelainan lain yang khas adalah adanya pseudomembran, berupa plak-plak putih seperti sariawan (thrush), terdiri dari miselia yang kusut (matted mycelia), leukosit dan sel epitel yang melekat pada dinding vagina. Pada vagina juga dijumpai kemerahan, sering tertutup pseudomembran putih keju. Jika pseudomembran diambil akan tampak mukosa yang erosif. Cairan vagina biasanya mukoid atau cair dengan butir-butir atau

“gumpalan keju” (cottage cheese). Namun, duh tubuh biasanya amat sedikit dan

cair, vagina dapat tampak normal. Pada pemeriksaan kolposkopi, terdapat dilatasi atau meningkatnya pembuluh darah pada dinding vagina atau serviks sebagai tanda peradangan.16

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan mikroskopik dapat dipakai sebagai standar emas (gold standard) untuk membuktikan adanya bentuk ragi dari kandida. Terutama sensitivitasnya pada penderita simtomatik sama dengan biakan. Di bawah ini terdapat beberapa metode pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk memeriksa ada tidaknya candida.

(5)

Kultur: sampel dibiakkan pada agar Sabouraud’s dextrose atau agar Nutrient. Piring agar diinkubasi pada suhu 37°C selama 24-72 jam. Biakan jamur (kultur) dari sekret vagina dilakukan untuk konfirmasi terhadap hasil pemeriksaan mikroskopik yang negatif (false negative) yang sering ditemukan pada KVV kronis dan untuk mengindentifikasi spesies non-Candida albicans. Kultur mempunyai nilai sensitivitas yang tinggi sampai 90%, tetapi hasil postif kultur saja tidak dapat dijadikan indikasi seseorang menderita KVV jika tidak ditemukan simtom pada vagina karena 10-15% perempuan normal dijumpai kolonisasi pada vaginanya. Hal ini didukung oleh, kultur secara rutin tidak direkomendasikan kecuali pada perempuan yang telah terinfeksi kandida sebelumnya serta gagal dalam pemberian pengobatan empiris.17,18

Kandidiasis vulvovaginal didiagnosis oleh adanya hifa terlihat pada mount basah kalium hidroksida. (Gambar 1)

(Gamabar 1: Vaginal Wet Mount Revealing Hyphae.)

2.6. Diagnosis Banding

Trichomoniasis vagina

(6)

berwarna kehijauan dan berbusa yang patognomonis untuk penyakit ini. Pada

pemeriksaan dengan kolposkopi tampak gambaran “Strawberry cervix” yang

dianggap khas untuk trichomoniasis. Diagnosis Trichomonoasis ditegakan bila ditemukan Trichomo nas vaginalis pada sediaan basah. Pada keadaan yang meragukan dapat dilakukan pemeriksaan dengan biakan duh tubuh vagina.19

Vaginosis Bakterialis

Vaginosis Bakterialis merupakan sindrome klinik akibat pergantian Bacillus Duoderlin yang merupakan flora normal vagina dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi seperti Bacteroides Spp, Mobiluncus Sp, Peptostreptococcus Sp dan Gardnerella vaginalis bakterialis dapat dijumpai duh tubuh vagina yang banyak, homogen dengan bau yang khas seperti bau ikan, terutama waktu berhubungan seksual. Bau tersebut disebabkan adanya amin yang menguap bila cairan vagina menjadi basa. Cairan seminal yang basa menimbulkan terlepasnya amin dari perlekatannya pada protein dan amin yang menguap menimbulkan bau yang khas. Amsel et al merekomendasikan diagnosa klinik vaginosis bakterialis berdasarkan pada adanya tiga dari empat tanda-tanda berikut:

1. Cairan vagina homogen, putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding vagina.

2. pH vagina lebih besar dari 4,5.

3. Sekret vagina berbau seperti bau ikan sebelum atau sesudah penambahan KOH 10% (whiff test)

4. Adanya “clue cells” pada pemeriksaan mikroskop sediaan basah.

(7)

Gonore

Gonore adalah penyakit infeksi bakteri yang disebabkan oleh negatif Gram diplokokus Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual. Daerah yang paling mudah terinfeksi adalah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapisan gepeng yang belum berkembang yaitu pada vagina sebelum pubertas. Organ tubuh yang sering dikenai adalah mukosa membran uretra, endoserviks, rektum dan pharing. Penyakit gonore pada perempuan, baik akut maupun kronik jarang ditemukan gejala subyektif dan hampir tidak pernah didapati kelainan objektif. Infeksi pada perempuan, pada mulanya hanya mengenai serviks uteri. Dapat asimptomatik, kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Pada pemeriksaan serviks tampak merah dengan erosi dan sekret muko purulen. Bila terjadi servisitis akut atau disertai vaginitis oleh trikomonas vaginalis, candida albicans dan chlamydia trachomatis duh tubuh akan terlihat lebih banyak. Diagnosa gonore ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium.

1. Sediaan Langsung Pada sediaan langsung dengan pengecetan Gram dapat ditemukan negatif Gram diplokokus intraseluler dan ekstraseluler. Bahan duh tubuh pada perempuan diambil dari uretra, muara kelenjar Bartholin, serviks dan rektum.

(8)

2.7. Penatalaksanaan

I. Pencegahan Usaha

Pencegahan terhadap timbulnya kandidiasis vagina meliputi penanggulangan faktor predisposisi dan penanggulangan sumber infeksi yang ada. Penanggulangan faktor predisposisi misalnya tidak menggunakan antibiotika atau steroid yang berlebihan, tidak menggunakan pakaian ketat, mengganti kontrasepsi pil atau AKDR dengan kontrasepsi lain yang sesuai, memperhatikan higiene. Penanggulangan sumber infeksi yaitu dengan mencari dan mengatasi sumber infeksi yang ada, baik dalam tubuhnya sendiri atau diluarnya.22

II. Pemberian Obat Anti Jamur

Untuk Candidiasis, pengobatan dengan tablet Clotrimazole telah digantikan oleh pengobatan dengan salah satu krim formularium: krim vagina clotrimazole 1% atau krim vagina miconazole 2%. Cream Klotrimazol 1% 5 g dalam vagina selama 7-14 hari atau Miconazole cream 2% 5 g dalam vagina selama 7 hari. Gambaran klinis KVV yaitu dysuria eksternal, pruritis vulva, nyeri, kemerahan, edema vulva, atau keputihan dadih kental. Pengobatan tanpa komplikasi kandidiasis vulvovaginal (VVC) biasanya merespon jangka pendek terapi intravaginal. Komplikasi VVC (misalnya, berulang atau penyakit berat, kandidiasis non-albicans, atau adanya diabetes atau kondisi

(9)

Infeksi COMMENTS Obat Dosis Durasi TX

(10)

2.8. Prognosis

Mengikut sejarah alam kandidiasis vulvovaginal ditemukan beberapa deskripsi dari sejarah bahwa tidak diobati. Ketidaknyamanan adalah komplikasi utama dan dapat termasuk rasa sakit saat buang air kecil atau selama hubungan seksual. Balanitis di pasangan pria perempuan dengan kandidiasis vulvovaginal dapat terjadi, tapi jarang.24

2.9. Edukasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik lahan yang ditransaksikan di kawasan perdesaan di kecamatan Ngaglik Sleman pada tahun 2008 sampai dengan

Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu memberi rahmat serta karuniaNya dalam.. setiap kegiatan yang penulis telah tempuh selama pendidikan S1 di

Available: https://media.digikey.com/pdf/Data

Gambaran Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji ( Fast Food), Aktivitas Fisik dan Status Gizi pada Remaja di SMA Negeri 1 Padangsidimpuan..

Tepung bahan baku pada tabung tiga yang berhasil diturunkan 18,1gr.. /menit untuk maizena, 15,2gr/menit untuk coklat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas XI MAN 2 Kudus sebelum dan sesudah diajarkan melalui drama pada tahun akademik 2011/2012 dan

Berkat rahmat Allah SWT, skripsi berjudul “ Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi

Hasil dari penelitian ini ditemukan nilai-nilai pendidikan Islam sebagai berikut: pertama, nilai pendidikan keimanan yaitu: nilai tauhîd dan nilai pengawasan,